BAB I PENDAHULUAN. atau perusahaan dikelola secara efektif dan efesien agar dapat mencapai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu usaha yang dikelola ataupun dijalankan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan setiap perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam pencapaian tujuan, baik visi maupun misi suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan pengawasan

Manusia di dalam kehidupannya sehari-hari tidak lepas dari kehidupan. berorganisasi, manusia akan selalu untuk hidup bermasyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. disiplin kerja yang baik. Hal ini berkaitan dengan kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia adalah faktor penting dalam kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. utama sebuah perusahaan dibandingkan unsur lainnya seperti modal dan

BAB I PENDAHULUAN. dimilikinya.untuk tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era globalisasi mempunyai dampak dalam dunia usaha. Globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. kinerja karyawan maupun produktivitas terhadap tujuan perusahaan tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. atau instansi sering mengalami kendala yang meliputi perubahan informasi,

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan prima. Sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, pegawai negeri sipil

BAB I. kualitas maupun kuantitas. Menurut Rivai (2006) kinerja adalah perilaku nyata yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia kerja dewasa ini tenaga karyawan senantiasa mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. bertahan. Setiap organisasi dituntut untuk siap menghadapi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi,

BAB I PENDAHULUAN. sandang, pangan, dan papan yang sering dikaitkan sebagai salah satu bagian dari

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya terpenting suatu organisasi adalah sumber daya manusia, orangorang

BAB I PENDAHULUAN. bertahan. Setiap organisasi dituntut untuk siap menghadapi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah memasuki berbagai lapisan kehidupan di dunia termasuk

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Langkat merupakan Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Langkat yang

BAB I PENDAHULUAN. pegawai merupakan hasil atau prestasi kerja pegawai yang dinilai dari segi

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

PENDAHULUAN. bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Ada beberapa faktor produksi yang mendukung

BAB I PENDAHULUAN. atau di dalam kantor untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam menjalankan

2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. dinamika organisasi. Perusahaan yang menyadari bahwa sumber daya manusia adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dukungan dari pegawai yang kompeten dan terampil. maka kemungkinan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Madrasah Tsanawiyah Kifayatul Achyar

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran, demonstrasi dan unjuk rasa masih marak terjadi. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang sangat dominan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya yang paling penting dalam setiap organisasi adalah Sumber

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan

BAB I PENDAHULUAN. lain, serta saling mempengaruhi sehingga menjadikan satu kesatuan yang terarah

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

oleh perusahaan, di mana organisasi harus lentur dan efisien supaya dapat jangka panjang. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kinerja karyawan meningkat. Menurut Wirawan (2005) dalam Potu

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Kesuksesan suatu organisasi sangat ditentukan oleh seorang pemimpin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Triyana, (2006:2) Mangkunegara (2008 : 67), Rivai dan Basri (2005:50)

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu

BAB I PENDAHULUAN. (Rivai, 2004: 309). Prestasi kerja karyawan akan membawa dampak bagi

BAB I PENDAHULUAN. maksimal. Sebagaimana diungkapkan Faustino Cardoso Gomes (2000:177, dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan rumah sakit di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

PENDAHULUAN. Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan modal penting yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Penataan sumber daya manusia perlu diupayakan secara bertahap dan

BAB I PENDAHULUAN. di desa Pulo Ampel kabupaten Serang Provinsi Banten ini berdiri dari tahun 1985

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan dalam suatu organisasi merupakan aset terpenting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Para manajer memiliki peran strategis dalam suatu organisasi. Peran

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, dan persaingan, tetapi juga perlu menganalisis faktor internal

I. PENDAHULUAN. Dunia bisnis dituntut untuk melakukan pengembangan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. bagian mempunyai tugas dan wewenang masing-masing. Dimana satu sama

BAB I PENDAHULUAN. dari peran pimpinan dalam mengelola bawahannya. Hasil aktivitas pegawai

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan harus mampu berproduksi secara efektif dan efisien untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api (Persero) DAOP II Bandung dituntut agar selalu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengembangan sumber daya manusia sangat diperlukan karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sumber daya manusia memiliki posisi sangat strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu menumbuhkembangkan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang akan dimasuki. Perusahaan

I. PENDAHULUAN. mencapai kualitas pendidikan adalah guru. Guru adalah figur yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kesatuan yang komplek yang berusaha

I. PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan dirasakan jauh lebih besar daripada sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam menjalankan aktivitas perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. penting yaitu untuk mendapatkan laba semaksimal mungkin dan mempertahankan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. manusia mampu menciptakan berbagai macam inovasi dan merupakan komponen utama sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi yang terjadi saat ini, dimana dunia tidak lagi dibatasi

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan faktor-faktor tersebut jika

BAB I PENDAHULUAN. maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang ditentukan oleh pihak

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki visi dan misi yang berbeda-beda. Individu yang berkegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia/ pegawai yang berdisiplin tinggi, berkemampuan, berdaya

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat PT. Global Artha Futures

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Absen Guru Tahun Diklat /2013. Presentasi Kehadiran (%) 2010/ / /2013 Keterangan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan industri dan organisasi bisnis yang semakin maju membuat. iklim persaingan bisnis semakin ketat. Untuk terus bertumpu

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Berhasil tidaknya suatu perusahaan dalam mencapai

BAB I PENDAHULUAN. tepat untuk melayani pasar konsumen. Pemasaran bukan sekedar fungsi bisnis

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pengelola dan pembuat gagasan. Menurut Hasibuan (200:9), manusia

BAB I PENDAHULUAN. berjalansecara berkesinambungan, maka sangat dibutuhkan karyawan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan maupun kebudayaan menuntut setiap individu untuk mempunyai daya. pendidikan, pekerjaan maupun kebudayaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu organisasi sangat bergantung pada mutu. dalam Nasrudin, 2010:67). Rivai (2010:34-35) menyebutkan, fungsi

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu unsur yang terpenting di dalam suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sutarto dalam buku Usman (2009:146) dalam buku Manajemen : Teori,

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan suatu faktor pendukung yang sangat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada dewasa ini, mengharuskan setiap organisasi atau perusahaan dikelola secara efektif dan efesien agar dapat mencapai keunggulan kompetitif dan dapat mencapai tujuannya untuk tetap bertahan serta berkembang berkelanjutan. Peranan karyawan bagi perusahaan sangatlah penting dalam setiap perkembangan bisnis, untuk itu diperlukan seorang karyawan yang terampil dalam bidangnya, berperilaku baik dalam menjalankan tugasnya serta mampu bersaing dengan karyawan lain agar tercapainya tujuan perusahaan. Organisasi atau perusahaan selalu mempunyai berbagai macam tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan organisasi, diperlukan kerjasama antara semua unit atau bagian di dalam organisasi. Tanpa adanya kerjasama sulit bagi organisasi untuk mencapai sukses. Adapun kiranya dalam pecapaian tujuan tersebut, organisasi atau perusahaan seharusnya turut membantu menciptakan prestasi kerja karyawan. Prestasi kerja karyawan dalam perusahaan dapat dinilai dari kemampuan seorang karyawan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya secara maksimal. Bagaimana ia menjalankan tugas-tugasnya sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan perusahaan dengan penuh tanggung jawab. Karyawan yang memiliki prestasi kerja tinggi akan selalu sadar secara penuh mengenai tanggung jawabnya dan berusaha melaksanakan segala tugas yang diberikan kepadanya dengan baik sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya untuk mendapatkan 12

hasil kerja yang maksimal. Sebaliknya, karyawan yang tidak mempunyai prestasi kerja hanya akan memberikan dampak negatif bagi karyawan itu sendiri maupun perusahaan. Prestasi kerja didefinisikan sebagai catatan dari hasil-hasil yang diperoleh melalui fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan selama tempo waktu tertentu. Prestasi kerja lebih menekankan pada hasil atau yang diperoleh dari sebuah pekerjaan sebagai kontribusi pada perusahaan. Prestasi kerja atau kinerja sebagai tingkat pelaksanaan tugas yang bisa dicapai oleh seseorang, unit, atau divisi, dengan menggunakan kemampuan yang ada dan batasan-batasan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan perusahaan. (Bernardin dan Russel, 0). Kesuksesan dan kegagalan suatu perusahaan ditentukan oleh adanya kepemimpinan dan sistem informasi yang baik, yang dibangun di dalam perusahaan tersebut. Peran seorang pemimpin yang sukses akan mendukung suatu tujuan perusahaan yang ingin dicapai dan pemimpin yang sukses mampu menjadi kreator (pencipta) serta motivator (pendorong) bagi bawahannya yang memacu peningkatan prestasi kerja bawahannya. Dalam hubungannya dengan perilaku pemimpin, ada 2 (dua) hal yang biasanya dilakukan oleh pemimpin terhadap bawahan atau pengikutnya, yakni : perilaku mengarahkan dan perilaku mendukung. Perilaku mengarahkan dapat dirumuskan sebagai sejauh mana seorang pemimpin melibatkan diri dalam komunikasi satu arah. Bentuk pengarahan dalam komunikasi satu arah ini antara lain, menetapkan peranan yang seharusnya dilakukan pengikut, memberitahukan pengikut tentang apa yang seharusnya bisa dikerjakan, dimana melakukan hal 1

tersebut, bagaimana melakukannya dan melakukan pengawasan secara ketat kepada pengikutnya. Perilaku pemimpin yang mendukung adalah sejauh mana seorang pemimpin melibatkan diri dalam komunikasi dua arah, misalnya mendengar, menyediakan dukungan dan dorongan, memudahkan interaksi dan melibatkan para pengikut dalam pengambilan keputusan dengan bawahannya. Seorang pemimpin harus menggunakan tenaga dan pikirannya untuk mengawasi dan mendisiplinkan para karyawan yang bermasalah. Perusahaan menganggap seorang karyawan adalah sebagai asset yang harus dikembangkan agar dapat menciptakan nilai bagi perusahaan. Dengan cara memotivasi dan mengembangkan karyawannya, perusahaan memperoleh komitmen dari karyawannya serta meningkatkan nilai karyawan tersebut, baik bagi perusahaan maupun diri karyawan itu sendiri. Menurut Robbins, (0) memandang komitmen organisasi merupakan salah satu sikap kerja. Karena ia merefleksikan perasaan seseorang (suka atau tidak suka) terhadap organisasi tempat ia bekerja. Robbins, mendefinisikannya sebagai suatu orientasi individu terhadap organisasi yang mencakup loyalitas, identifikasi dan keterlibatan. Jadi, komitmen organisasi merupakan orientasi hubungan aktif antara individu dan organisasinya. Selain itu karyawan yang memiliki komitmen dapat beradaptasi dengan mudah terhadap visi dan misi perusahaan tersebut sehingga membantu perusahaan dalam menjalankan tanggung jawab pekerjaan yang dilaksanakan. Dengan adanya komitmen pada para karyawan di perusahaan akan membuat mereka merasa mempunyai suatu 1

tanggung jawab yang besar dengan bersedia memberikan segala kemampuannya demi keberlangsungan hidup perusahaan sehingga timbulnya rasa memiliki dalam organisasi. PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan merupakan Badan Usaha yang bergerak di bidang distributor farmasi, philips, alat-alat kesehatan, mustika ratu, dan gula. Merupakan perusahaan yang mempekerjakan karyawan untuk menyalurkan barang ke konsumen langsung, dimana perusahaan ini hampir 0% wilayah Sumatera Utara dijalani untuk mendistribusikan barang pada konsumen. PT Rajawali Nusindo Cabang Medan memiliki banyak karyawan, dimana kebanyakan bekerja di lapangan untuk menyalurkan barang. Perilaku pemimpin pada dasarnya berorientasi pada visi perusahaan. Pemimpin memiliki peranan dalam mengarahkan ataupun menerangkan kegiatan yang harus dilakukan oleh karyawan. Pemimpin memberikan arahan mengenai hal apa yang harus dilakukan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Fenomena perilaku pemimpin PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan yaitu masih terdapat pemimpin yang kurang mampu dalam memberikan bimbingan dan kurang tegas kepada bawahannya, pemimpin juga kurang peduli pada kebutuhan para karyawannya, selain itu masih terdapat pemimpin yang kurang berkonsultasi dengan baik pada para karyawan dan kurang memotivasi karyawan, serta pemimpin kurang mengembangkan prestasi para karyawannya. Hal ini dilihat dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada beberapa karyawan sales PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan yang dapat dilihat pada Lampiran 1.

Fenomena Komitmen PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan, terjadi pada kinerja suatu perusahaan yang sudah baik mengalami penurunan yang disebabkan oleh karyawan itu sendiri. Hal ini dapat diketahui dari tingkat absensi karyawannya. Seperti halnya yang terjadi pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan, dimana berdasarkan data yang diperoleh, terjadi peningkatan tingkat absensi karyawan sales selama setahun pada tahun yang terlihat dibawah ini : Tabel 1.1 Absensi Karyawan Sales PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan Bulan Januari-Desember No Bulan Absen (orang) Sakit (orang) Izin (orang) 1 Januari 2 9 7 2 Februari 12 Maret 10 1 17 April 1 2 Mei 2 11 Juni 2 7 Juli 27 2 11 Agustus 2 11 7 9 September 2 9 10 Oktober 0 11 November 0 7 12 Desember 2 Sumber : PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan, Diolah. Jumlah Karyawan : 0 Orang Karyawan Sales Berdasarkan Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa tingginya tingkat absensi diatas mengindikasikan adanya penurunan komitmen dari karyawan pada perusahaan. Fenomena penurunan komitmen dari karyawan tersebut dikarenakan adanya ketidakpuasan terhadap tugas dan tanggung jawab yang telah di bebankan kepada karyawan dan juga diantara rekan kerja yang kurang saling mendukung satu sama lain, sehingga karyawan banyak yang tidak hadir di waktu kerja 1

NAMA SALES mengingat suasana kerja yang sudah tidak lagi kondusif. Hal ini dapat dilihat pada target dan realisasi yang di hasilkan oleh beberapa karyawan PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan pada tahun 1, 1 dan yang mengalami penurunan di setiap tahunnya yang terlihat pada Tabel 1.2 dibawah ini : Tabel 1.2 Target dan Realisasi Pencapaian Penjualan Karyawan Sales PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan Tahun 1, 1, 1 (Rp/milyar) 1 (Rp/milyar) (Rp/milyar) T R % T R % T R % Sales A 17 92, 171 7 91, 17 2 7, Sales B 17 0 9, 171 1, 17 1, Sales C 17 91, 171 90,0 17 2 7, Sales D 17 10 9, 171 92, 17 90,1 Sales E 17 1 97, 171 10 9, 17 9 91,9 Sales F 17 92, 171 9, 17 2 7, Sales G 17 9, 171 90,0 17, Sales H 17 11 9, 171 10 9, 17 91, Sales I 17 1 99, 171 1 9, 17 1 9,7 Sales J 17 1 9, 171 1 9,9 17 12 9, Sumber : PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan (diolah) Keterangan : T : Target R : Realisasi % : Persentase Berdasarkan Tabel 1.2 dapat dilihat pada tiga tahun terakhir realisasi beberapa karyawan sales PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan tidak mencapai target dari tahun 1 sampai, dan mengalami penurunan di setiap tahunnya. Hal ini yang menyebabkan beberapa karyawan tidak lagi kondusif dan mengakibatkan penurunan pada komitmen karyawan tersebut. 17

Prestasi kerja karyawan dapat dilihat dari kejujuran, kedisiplinan, kreativitas, kerjasama, kepemimpinan, kepribadian, kecakapan, dan tanggung jawab. Untuk mengetahui karyawan yang berprestasi, maka perusahaan mengadakan penilaian prestasi kerja. Penilaian prestasi kerja adalah kegiatan untuk mengevaluasi perilaku prestasi kerja karyawan dan menilai prestasi kerja karyawannya. Fenomena prestasi kerja karyawan sales pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan, dilihat dan dinilai dari keterampilan kerjanya, kuantitas hasil kerjanya, kedisiplinan, dan kerjasama karyawan. Berikut penilaian prestasi kerja karyawan sales PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan pada tahun 1, 1 dan dapat dilihat dibawah ini : 1

Tabel 1. Penilaian Prestasi Kerja Karyawan Sales PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan Tahun 1, 1, Prestasi Kerja Keterampilan : Sangat Baik Baik Cukup Kurang 1 1 Σ % Σ % Σ % 2 7 0 10 9 2 1 10 2 0 Kuantitas : Sangat Baik Baik Cukup Kurang 0 0 0 2 0 0 Kedisiplinan : Sangat Baik Baik Cukup Kurang 2 2 0 7 0 2 0 10 0 Kerjasama : Sangat Baik Baik Cukup Kurang 0 2 2 2 0 7 0 Sumber : PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan, Diolah. Keterangan : Σ : Hasil Penilaian Jumlah Karyawan : Orang Karyawan Sales % : Presentase (Σ : Jumlah Karyawan x 100%) Dapat dilihat dari Tabel 1. dalam penilaian prestasi kerja karyawan PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan, masih adanya karyawan yang kurang terampil, kurang menghasilkan output, kurang disiplin, dan kurang dalam bekerjasama yang mengalami peningkatan disetiap tahunnya, yaitu pada keterampilan karyawan di tahun 1 sebesar %,di tahun 1 sebesar %, dan di tahun sebesar 0%. Pada kuantitas karyawan di tahun 1 sebesar %, di tahun 1 sebesar 19

2%, dan di tahun sebesar 0%. Pada kedisiplinan karyawan ditahun 1 sebesar 0%, ditahun 1 sebesar % dan ditahun sebesar 0%. Dan pada Kerjasama karyawan ditahun 1 sebesar 2%, ditahun 1 sebesar 0% dan ditahun sebesar %. Hal ini menunjukkan bahwa adanya indikasi penurunan prestasi kerja karyawan yang disebabkan oleh tingkat keterampilan, kuantitas, kedisiplinan dan kerjasama karyawan. Perilaku pemimpin dan komitmen karyawan nantinya sangat berpengaruh dalam usaha pencapaian tujuan organisasi yang optimal dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan dalam suatu organisasi. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengambil judul Pengaruh Perilaku Pemimpin dan Komitmen Karyawan terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut : Apakah perilaku pemimpin dan komitmen karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan?. 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh perilaku pemimpin dan komitmen karyawan terhadap prestasi kerja karyawan PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan.

1. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan nantinya akan memberikan masukan yang positif bagi perusahaan khususnya pada pimpinan perusahaan, bagaimana nantinya akan menerapkan sikap yang sesuai untuk dapat mempengaruhi para bawahannya, dan pentingnya peranan perilaku pemimpin dan komitmen karyawan terhadap prestasi kerja karyawan. b. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan kesempatan baik bagi peneliti untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menjalani perkuliahan dan memperdalam ilmu pengetahuan di bidang manajemen khususnya sumber daya manusia. c. Bagi Peneliti Lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan bahan referensi yang dapat dijadikan bahan perbandingan dalam melakukan penelitian dimasa yang akan datang yang berkaitan dengan perilaku pemimpin, komitmen karyawan dan prestasi kerja. 21