BAB VI PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN KOPI INSTAN KOPIKO BROWN COFFEE

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VII ANALISIS MULTIATRIBUT FISHBEIN

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan

VII. ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Terhadap Atribut Susu Sehat (Importance Performance Analysis)

KUESIONER ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP KOPI INSTAN KOPIKO BROWN COFFEE DI KOTA DEPOK

Sebesar 85 persen responden menyatakan bahwa atribut. kemudahan meminum penting, 12 persen responden menyatakan sangat

SIKAP KONSUMEN TERHADAP DAGING SAPI LOKAL DENGAN DAGING SAPI IMPOR

VI ANALISIS SIKAP KONSUMEN BERAS ORGANIK SAE

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR

VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION

VI. ANALISIS SIKAP DAN PREFERENSI KONSUMEN MINUMAN PROBIOTIK (YAKULT DAN VITACHARAM)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, penulis

Nama : Arindasari Npm : Kelas : 3EA01

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah Konsumsi. Pertumbuhan (%) Konsumsi Per Kapita (Gram) Jumlah Populasi. Tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KOPI TUBRUK DAN KOPI INSTAN DI KECAMATAN PEJAGOAN KABUPATEN KEBUMEN

Kata kunci : Pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen

BAB V KARAKTERISTIK KONSUMEN DALAM PROSES PEMBELIAN KOPIKO BROWN COFFEE

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. tengah keluarga, Kecap manis ABC Mantap meluncurkan desain kemasan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN

VII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN TINGKAT KINERJA

HASIL DAN PEMBAHASAN. identitas responden dalam penelitian ini. Identitas responden yang menjadi sampel

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii

RINGKASAN EKSEKUTIF. SARLAN SIANTURI, Analisis Ekuitas Merek Kopi Bubuk di Kota Bogor. Di bawah bimbingan ANNY RATNAWATI dan MD. DJAMALUDIN.

DAFTAR TABEL. 1. Nilai tambah PDB menurut subsektor Tahun Daftar nama perusahaan teh celup Indonesia

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

VII ANALISIS MULTIATRIBUT FISHBEIN. Tabel 27. Penilaian Evaluasi (ei) dan Kepercayaan (bi) pada Atribut Tungku Sekam Evaluasi* Kepercayaan Atribut

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, sejak pohon kopi dibudidayakan mulai banyak masyarakat

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan untuk mengetahui

VI. KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN DAN PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN MOCI KASWARI LAMPION. mengetahui, mengenal serta mengkonsumsi moci Kaswari Lampion.

VII. KEPUASAN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PERTANIAN SEGAR DI RITEL MODERN

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Kota Bogor Menurut Kelompok Jenis Kelamin Tahun

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian

I PENDAHULUAN. Latar Belakang tahun

REKOMENDASI ALTERNATIF KEBIJAKAN PEMASARAN. pemasaran, adapun strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga hal ini memunculkan peluang bagi perusahaan untuk memproduksi

PENILAIAN DISTRIBUTOR PRODUK MINUMAN KESEHATAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya,

IV METODE PENELITIAN

SIKAP KONSUMEN TERHADAP PRODUK KECAP MANIS DI DESA ARGODADI KECAMATAN SEDAYU KABUPATEN BANTUL

BAB I. PENDAHULUAN. cenderung meningkat dari tahun ke tahun, sehingga pengembangan industri

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Konsumen

METODE PENELITIAN. metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat

BAB I. Semakin maraknya persaingan bisnis global, pasar menjadi semakin ramai. dengan barang-barang produksi yang dihasilkan. Bangsa Indonesia dengan

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

IV. METODE PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden merupakan ciri yang menggambarkan identitas

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN (STUDI KASUS PADA PENGGUNAAN ALAT-ALAT TULIS DI LINGKUNGAN KAMPUS IPB)

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian.

BAB 3 METODE PENELITIAN

KAJIAN KINERJA PELAYANAN DAN TARIF KERETA API EKSEKUTIF JURUSAN MALANG JAKARTA (Studi Kasus Kereta Api Eksekutif Bima)

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM

2.6.2 Nonprobability Sampling Menentukan Ukuran Sampel Skala Pengukuran Validitas dan Reliabilitas Instrumen...

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah preferensi dan tingkat kepuasan peternak

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERSEMBAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

VII ANALISIS KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP ATRIBUT KEMITRAAN. 7.1 Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja Kemitraan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. pendatang kemudian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis menarik

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen

BAB V PEMBAHASAN. Skor Servqual 1. No Pernyataan Persepsi Harapan. Bangunan Apotek memiliki desain eksterior yang menarik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baku utamanya adalah tepung terigu, yang diolah dengan merebus dalam air panas

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR. DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN.

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar maupun perusahaan kecil, bersama-sama berjuang

ANALISIS KEPUASAN LAYANAN PELANGGAN PADA RUMAH MAKAN BAKMI GOLEK CABANG DEWI SARTIKA, JAKARTA TIMUR. Dian Wahyuningsih

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab ini, penulis akan menyimpulkan hasil penelitian yang telah dibahas di

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Sampel

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN

SIKAP KONSUMEN TERHADAP BEBERAPA ATRIBUT PEMASARAN DALAM BERBELANJA PADA SWALAYAN RUBY SUPERMARKET DI KOTA MATARAM

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya

Gambar 10. Sebaran Usia Petani Responden

METODE PENELITIAN. Setiabudi 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DAN ATRIBUT IDEAL MAKANAN TRADISIONAL GEPUK DAN IKAN BALITA KARUHUN SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian suatu bisnis baik itu berupa barang dan jasa, sebaiknya

aspek penting yang mendukung perusahaan itu sendiri. pemasaran itu diawali

BAB IV. METODE PENELITIAN

PERSEPSI PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PADA RUMAH SAKIT ISLAM YARSI PONTIANAK Nurmalasari 1, Latifah 2

Transkripsi:

BAB VI PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN KOPI INSTAN KOPIKO BROWN COFFEE 6.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Kopi Instan Kopiko Brown Coffe Di Depok Pada analisis tingkat kepentingan dan kinerja terdapat 10 atribut, yaitu rasa, harga, aroma, halal, gizi, lokasi, kemasan, produk, kualitas dan promosi. 6.1.1 Rasa Sebesar 83 persen responden menyatakan bahwa atribut rasa penting, 17 persen responden menyatakan sangat penting. Skor rata-rata kepentingan atribut rasa sebesar 3.18 dinilai penting oleh konsumen karena berada pada rentang skala 2.50-3.30. Rasa mencirikan suatu produk, sehingga memiliki tingkat kepentingan cukup penting. Berdasarkan tingkat kinerja didapatkan rasa produk kopi Kopiko Brown Coffee di Superindo Depok dan Pujasari Depok dinilai cukup puas oleh 46 persen responden, puas oleh 51 persen responden, dua persen responden menjawab kurang puas dan satu persen menjawab sangat tidak puas. Jika dilihat skor rata-rata tingkat kinerja adalah sebesar 3.45 yang berada pada kisaran 3.30 4.20. 6.1.2 Harga Sebesar 78 persen responden menyatakan harga cukup penting, 21 persen yang menjawab penting dan satu persen menyatakan tidak penting. Skor rata-rata untuk tingkat kepentingan adalah sebesar 3.18, dinilai responden cukup penting karena berada pada interval 2.50-3.30. Dari penilaian kinerja didapatkan sebanyak 53 persen responden menyatakan bahwa di Superindo Depok dan Pujasari Depok dinilai cukup puas dan 47 persen menyatakan puas, Skor rata-rata terhadap kinerja adalah sebesar 3.47 yang berada pada selang 3.30 4.20, berarti di nilai oleh responden penting. 58

6.1.3 Aroma Sebesar 98 responden menyatakan bahwa aroma adalah cukup penting, dua persen sangat penting. Skor rata-rata sebesar 3.02 yang berada pada selang 2.50 3.30. Hal ini menunjukkan bahwa atribut aroma dinilai responden cukup penting. Pada penilaian kinerja diperoleh 81 persen responden menjawab cukup puas, 19 persen puas, dan tidak ada responden yang menjawab tidak puas. Skor rata-rata sebesar 3.18 dinilai responden cukup puas karena berada pada selang 2.50 3.30. 6.1.4 Halal Sebanyak 78 persen responden menyatakan bahwa halal dinilai penting, 22 persen menilai sangat penting, dan tidak ada yang menilai tidak penting. Skor rata-rata pada nilai 3.22 yang berada pada selang 2.50-3.30. hal ini menunjukkan bahwa atribut halal cukup penting. Penilaian terhadap kinerja diperoleh 67 persen responden menilai puas, 33 persen menilai cukup puas. Skor rata-rata sebesar 3.68 yang berada pada selang 3.30 4.20. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja dinilai puas oleh responden. 6.1.5 Gizi Sebanyak 73 persen responden menyatakan bahwa gizi dinilai cukup penting, dan 27 persen penting. Skor rata-rata sebesar 3.27 yang berada pada selang 2.50 3.30, hal ini berarti bahwa atribut gizi dinilai cukup penting bagi responden. Berdasarkan tingkat kinerja dinilai responden puas sebesar 30 persen, cukup puas 70 persen dan tidak ada yang menjawab tidak puas. Skor rata-rata tingkat kinerja adalah sebesar 3.30 yang berada pada kisaran 3.30 4.20, berarti responden menilai puas. 6.1.6 Lokasi Sebanyak 18 persen responden menyatakan bahwa lokasi penting, 82 persen cukup penting dan tidak ada yang menjawab tidak penting. Skor rata-rata adalah sebesar 3.18, yang berarti cukup penting karena berada pada selang 2.50 3.30. Jika dilihat dari kinerja pada atribut lokasi sebanyak 43 persen responden 59

menyatakan cukup puas, 57 persen menyatakan puas. Skor rata-rata adalah sebesar 3.57 dan berada pada rentang 3.30 4.20 yang berarti responden menilai kinerja yang puas. 6.1.7 Kemasan Sebanyak 78 persen responden menyatakan bahwa kemasan bernilai cukup penting, 12 persen menyatakan penting, dan 10 persen yang menyatakan tidak penting. Skor rata-rata adalah sebesar 3.05 dan berada pada selang 2.50 3.30 yang berarti cukup penting. Berdasarkan tingkat kinerja dinilai responden cukup puas sebesar 45 persen dan sebanyak 55 persen menjawab puas. Skor rata-rata tingkat kinerja adalah sebesar 3.55 yang berada pada selang 3.30 4.20 yang berarti responden menilai puas. 6.1.8 Produk Sebanyak 68 responden menyatakan bahwa produk bernilai cukup penting, 25 persen menyatakan penting, dua persen yang menyatakan tidak penting dan tidak ada yang menyatakan tidak penting. Skor rata-rata untuk atribut adalah sebesar 3.20, yang berarti cukup penting karena berada pada selang 2.50 3.30. Pada kinerja terhadap sebanyak 47 persen responden menyatakan cukup puas, 53 persen menyatakan puas.skor rata-rata adalah sebesar 3.55, berada pada selang 3.30 4.20. 6.1.9 Kualitas Sebanyak 82 persen responden menyatakan kualiatas bernilai cukup penting dan 18 persen menyatakan penting. Skor rata-rata adalah sebesar 3.18, yang berarti cukup penting karena berada pada selang 2.50 3.30. Jika dilihat dari kinerja, sebesar 50 persen responden menyatakan atribut kualitas cukup puas, 40 persen responden menilai puas dan 10 persen yang menyatakan tidak puas. Skor rata-rata adalah sebesar 3.33, Superindo Depok dan Pujasari Depok masuk kriteria puas karena berada pada selang 3.30 4.20. 60

6.1.10 Promosi Sebanyak 17 persen responden menjawab atribut promosi penting, 83 persen menjawab cukup penting. Skor rata-rata adalah sebesar 3.17 dan berada pada selang 2.50 3.30, yang berarti atribut promosi memiliki nilai yang cukup penting. Pada kinerja di Superindo Depok dan Pujasari Depok, sebanyak 70 persen menjawab cukup puas, 22 persen menjawab puas dan delapan persen menjawab tidak puas. Skor rata-rata adalah sebesar 3.17 berada pada selang 2.50-3.30. 6.2 Grafik Kartesisus Kepentingan dan Kinerja Kopi Instan Kopiko Brown Coffee Di Superindo Depok dan Pujasari Depok Setelah mendapatkan nilai rata-rata tingkat kepentingan dan tingkat kinerja dari masing-masing atribut di Superindo Depok dan Pujasari Depok. Tahapan selanjutnya adalah memplotkan nilai-nilai tersebut kedalam diagram kartesius. Tabel 21 menunjukkan skor rata-rata tingkat kepentingan dan tingkat kinerja secara keseluruhan. Perhitungan x i dan y i telah dilakukan sebelumnya dan selanjutnya adalah mencari sumbu pembagian kuadran yaitu x, y. Tabel 21. Perhitungan Rata-Rata Penilaian Tingkat Kepentingan Dan Tingkat Kinerja Di Superindo Depok Dan Pujasari Depok No Atribut Penilaian Kepentingan Penilaian Kinerja Kepentingan (Y) Rata-rata Skor Kinerja (X) 1 Rasa 190 207 3.17 3.45 2 Harga 191 208 3.18 3.47 3 Aroma 181 191 3.02 3.18 4 Halal 193 221 3.22 3.68 5 Gizi 196 198 3.27 3.30 6 Lokasi 191 214 3.18 3.57 7 Kemasan 183 213 3.05 3.55 8 Produk 192 213 3.20 3.55 9 Kualitas 191 200 3.18 3.33 10 Promosi 190 190 3.17 3.17 Total rata-rata 3.16 3.43 61

Setelah mendapatkan titik sumbu pembagian kuadran di x = 3.43 dan y = 3,16 selanjutnya adalah memplotkan titik ( x dan y ) tiap atribut kedalam grafik kartesius. Gambar 7 menunjukkan keberadaan titik-titik atribut dugaan dalam kuadran yang telah dibagi kedalam empat kuadran. KEPENTINGAN DAN KINERJA 3.30 5 3.43 KEPENTINGAN 3.25 3.20 3.15 3.10 10 9 2 1 8 6 4 3.16 3.05 3 7 3.00 3.1 3.2 3.3 3.4 KINERJA 3.5 3.6 3.7 Gambar 7. Grafik Kartesius Tingkat Kepentingan dan Kinerja Kopi Instan Kopiko Brown Coffee Keterangan Atribut: 1 = Rasa 2 = Harga 3 = Aroma 4 = Halal 5 = Gizi 6 = Lokasi 7 = Kemasan 8 = Produk 9 = Kualitas 10 = Promosi Berdasarkan Gambar 7, pemetaan beberapa atribut pada empat kuadran. Keberadaan atribut-atribut pada masing-masing kuadran memiliki makna yang berbeda-beda terkait dengan tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan. Penjelasan mengenai kuadran-kuadran tersebut adalah sebagai berikut: 1) Kuadran I (Prioritas Utama) 62

Setiap posisi atribut menunjukkan bahwa tingkat kepentingan konsumen terhadap atribut untuk produk kopi instan Kopiko Brown Coffee dinilai penting oleh konsumen. Sedangkan pada tingkat pelaksanaannya dinilai masih rendah atau pada kenyataannya atribut ini belum sesuai seperti yang konsumen harapkan. Atribut yang harus diprioritaskan adalah untuk ditingkatkan kinerjanya adalah gizi, kualitas dan promosi. 2) Kuadran II (Pertahankan Prestasi) Tingkat kepentingan konsumen terhadap atribut produk berada pada tingkatan yang tinggi dan pelaksanaannya dirasakan tinggi dan sudah sesuai dengan tingkat kepuasannya. Atribut-atribut yang tedapat pada kuadran dua harus tetap dipertahankan posisinya dan ditingkatkan lagi oleh perusahaan karena atribut tersebut produk kopi instan Kopiko Brown Coffee unggul dimata konsumen. Atribut yang terdapat pada kuadran dua adalah rasa, harga, halal, lokasi dan produk. Rasa dari produk kopi instan Kopiko Brown Coffee khas dibandingkan dengan kopi instan lainnya. Selain itu, harga yang murah dapat membuat daya tarik bagi konsumen untuk membeli produk kopi instan Kopiko Brown Coffee di Superindo Depok dan Pujasari Depok. Label halal juga memberikan pengaruh yang penting bagi konsumen dalam membeli produk kopi instan. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia sehingga produk yang tidak mencantumkan label halal sangat sulit untuk bisa membuat produknya laku dipasaran. Untuk memasarkan suatu produk tidak terlepas dari lokasi, karena lokasi juga menunjang keberhasilan suatu usaha. Lokasi yang strategis dapat menarik minat konsumen untuk mampir dan membeli produk yang mereka inginkan, salah satunya adalah kopi instan Kopiko Brown Coffee. Lokasi Superindo dan Pujasari Depok merupakan tempat yang strategis, yaitu berada di Kota Depok sehingga banyak konsumen yang berkunjung untuk membeli produk tersebut. 3) Kuadran III (Prioritas Rendah) Tingkat kepentingan dan tingkat kinerja dari variabel dianggap rendah oleh pengunjung. Dengan demikian variabel ini harus diperbaiki kinerjanya setelah pihak manajemen perusahaan memperbaiki kinerja variabel yang terdapat 63

pada kuadran I (prioritas utama). Variabel yang termasuk dalam kuadran ini adalah Aroma. Menurut konsumen yang hobi minum kopi instan Kopiko Brown Coffee dari bentuk kemasan masih kurang menarik. 4) Kuadran IV (Berlebihan) Tingkat kepentingan dari suatu variabel dianggap oleh pengunjung rendah, tetapi kinerja dari variabel ini dianggap tinggi oleh konsumen. Variabel yang termasuk dalam kuadran ini adalah kemasan. Produk kopi instan Kopiko Brown Coffee adalah kopi instan digunakan untuk satu kali pakai. Kopi instan Kopiko Brown Coffee adalah produk baru yang diproduksi oleh PT. Torabika Eka Semesta. Poduk ini masih baru, tetapi perusahaan optimis dapat meraih pangsa pasar yang bagus dengan cara melakukan perbaikan dalam hal promosi, membuat variasi rasa, kualitas, gizi dan lebih meningkatkan kualitas agar dapat bertahan dan menambah pangsa pasar. 6.2.1 Evaluasi Atribut (e i ) Kopi Instan Kopiko Brown Coffee Atribut roduk yang diteliti pada penelitian ini didasarkan pada hasil survei pendahuluan mengenai atribut apa saja yang dianggap penting oleh calon responden. Sikap responden terhadap atribut ke dalam rumus multi atribut fishbein. Pada model ini penilaian sikap dilakukan pada masing-masing respoden. Sikap keseluruhan didapat dengan merata-ratakan skor sikap dari keseluruhan responden. Adapun atribut yang diteliti yaitu rasa, harga, aroma, halal, gizi, lokasi, kemasan, produk, kualitas dan promosi. Konsumen (responden) memiliki sikap yang berbeda-beda terutama pada cara pandang mereka terhadap tingkat kepentingan atribut pada produk. Konsumen akan menetapkan kriteria tertentu dalam menilai suatu produk. Semakin tinggi skor evaluasi yang diperoleh, maka semakin penting suatu atribut dinilai oleh responden. 64

Tabel 23. Skor Evaluasi (ei) Kepentingan Terhadap Atribut Kopi Instan Kopiko Brown Coffee Atribut Skor Kepentingan Rata-rata 1 2 3 4 5 Rasa 0 0 50 10 0 3,17 Harga 0 1 12 47 0 3,18 Aroma 0 0 1 59 0 3,02 Halal 0 0 47 13 0 3,22 Gizi 0 0 44 16 0 3,27 Lokasi 0 0 50 10 0 3,18 Kemasan 0 5 48 7 0 3,05 Produk 0 3 42 15 0 3,20 Kualitas 0 0 49 11 0 3,18 Promosi 0 0 50 10 0 3,17 Total 3,16 Berdasarkan Tabel 23 menunjukan konsumen penting mengevaluasi sepuluh atribut yang diberikan. Atribut informasi gizi, halal, produk, serta promosi yang dilakukan agar penggunaan dan manfaat produk tersebut dapat diterima dengan baik oleh konsumen. Responden menginginkan produk kopi instan Kopiko Brown Coffee yang sangat memperhatikan dan mementingkan atribut-atribut tersebut. Skor evaluasi tertinggi diperoleh atribut informasi kandungan gizi dengan skor evaluasi 3,27 pada selang kepentingan tertinggi 5 dan terendah 1 yang berarti atribut ini penting bagi responden. Atribut halal pada kopi instan Kopiko Brown Coffee dianggap penting atau sangat diinginkan oleh responden. Responden menginginkan kopi instan Kopiko Brown Coffee yang mengandung dari bahan-bahan tanpa ada zat-zat yang tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi manusia. 6.2.2 Kepercayaan (bi) dan Sikap (Ao) Terhadap Jenis Produk Kopi instan Kopiko Brown Coffee Setelah skor evaluasi atribut diperoleh maka selanjutnya diperlukan skor kepercayaan (bi) konsumen terhadap kopi instan Kopiko Brown Coffee di dua tempat, yaitu Superindo dan Pujasari Depok. Dengan mengetahui penilaian konsumen maka dapat diketahui posisi kopi instan Kopiko Brown Coffee didalam 65

benak konsumen dari segi atribut produk. Ringkasan hasil perhitungan skor kepercayaan dapat dilihat pada Tabel 24. Tabel 24. Skor Kepercayaan (bi) Terhadap Kopi Instan Kopiko Brown Coffee Di Superindo Depok dan Pujasari Depok Atribut Kopiko Brown Coffee Skor Kepercayaan Superindo Depok Pujasari Depok Rasa 3,23 3,67 Harga 3,43 3,50 Aroma 3,23 3,13 Halal 3,70 3,67 Gizi 3,43 3,17 Lokasi 3,57 3,57 Kemasan 3,57 3,53 Produk 3,43 3,67 Kualitas 3,37 3,30 Promosi 3,03 3,30 Total 3.40 3,45 Kedua tempat dianalisis skor kepercayaannya kepada 60 orang responden dengan 10 atribut yang sama. Berdasarkan perhitungan skor kepercayaan bahwa Pujasari Depok lebih besar dibandingkan di Superindo Depok yaitu sebesar 3,40 dan 3,45. Masing-masing tempat memiliki keunggulan dari tiap atributnya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai hasil analisis tingkat kepercayaan (bi) responden terhadap kedua tempat tersebut. 1. Rasa Rasa pada produk kopi instan Kopiko Brown Coffee di Superindo Depok dan Pujasari Depok memperoleh skor kepercayaan yang baik. Masing-masing tempat Pujasari dan Superindo Depok memiliki skor kepercayaan sebesar 3,67 dan 3,23. Kopi instan Kopiko Brown Coffee dipercaya memiliki rasa yang enak. Hal ini didukung oleh responden yang menjadikan atribut rasa sebagai pertimbangan awal mereka dalam melakukan proses keputusan pembelian terhadap kopi instan Kopiko Brown Coffee. Ada beberapa responden yang tidak terlalu menyukai rasa Kopiko Brown Coffee. Kopi dapat dirasakan melalui indra pengecap (lidah) dan manfaat yang akan dihasilkan. Kopi instan Kopiko Brown Coffee yang berkualitas akan lebih terasa kopinya dibandingkan kadar airnya. 66

Keunggulan nilai rasa oleh responden di Pujasari Depok dapat disebabkan oleh banyaknya responden yang selama ini sudah terbiasa mengkonsumsinya sehingga mereka lebih cenderung menilai produk tersebut memiliki rasa yang khas dan lebih pas. Penilaian rasa yang lebih rendah oleh responden Pujasari Depok dapat dipengaruhi oleh penilaian yang kurang menyukai rasa kopi instan Kopiko Brown Coffee yang khas. 2. Harga Harga pada kopi instan Kopiko Brown Coffee dinilai puas oleh responden di Superindo Depok dan Pujasari Depok dengan skor 3,50 dan 3,43. Hal ini menunjukkan bahwa harga kopi instan Kopiko Brown Coffee dinilai cukup murah oleh responden di Superindo Depok dan Pujasari Depok. 3. Aroma Aroma kopi instan Kopiko Brown Coffee di Pujasari Depok dinilai cukup puas oleh responden dengan skor kepercayaan sebesar 3,13. Hal ini menunjukkan bahwa responden mempercayai aroma kopi instan Kopiko Brown Coffee tidak mengandung bau yang tidak sedap. Secara keseluruhan responden menyatakan bahwa aroma tidak berbau atau beraroma harum. Berbeda dengan skor kepercayaan responden di Superindo Depok, aroma kopi instan Kopiko Brown Coffee dinilai puas dengan skor kepercayaan sebesar 3,23. 4. Halal Kehalalan produk kopi instan Kopiko Brown Coffee dinilai puas oleh responden di Superindo Depok dan Pujasari Depok dengan skor kepercayaan masing-masing sebesar 3,70 dan 3,67. Hal ini menunjukkan bahwa responden mempercayai bahwa kopi instan Kopiko Brown Coffee bermanfaat bagi mereka. Kopi instan Kopiko Brown Coffee di percayai oleh responden di Pujasari Depok sebagai minuman yang bermanfaat seperti yang ditunjukkan besarnya skor kepercayaan. Responden kedua tempat sama-sama mempercayai kopi instan Kopiko Brown Coffee memiliki manfaat yang baik bagi tubuh diantaranya adalah sebagai anti-oksidant. 67

5. Gizi Gizi yang terkandung dalam kopi instan Kopiko Brown Coffee dinilai puas oleh responden dengan masing-masing skor kepercayaan sebesar 3,43 dan 3,17. Kedua tempat memiliki skor kepercayaan yang tinggi sehingga responden di kedua tempat mempercayai kopi instan Kopiko Brown Coffee sebagai produk yang menyegarkan. Kesegaran ini diartikan sebagai manfaat ke tubuh responden setelah mengkonsumsi kopi instan Kopiko Brown Coffee. 6. Lokasi Lokasi dapat mempengaruhi keberhasilan suatu usaha. Lokasi untuk mendapatkan Kopi instan Kopiko Brown Coffee dinilai puas oleh responden di Superindo Depok dan Pujasari Depok dengan skor kepercayaan sebesar 3,57 dan 3,57. 7. Kemasan Kemasan menggambarkan banyak sedikitnya isi dari kopi instan Kopiko Brown Coffee dalam kemasannya. Responden di Superindo Depok dan Pujasari Depok menilai puas dengan skor kepercayaan sebesar 3,57 dan 3,53. 8. Produk Produk dapat mempengaruhi konsumen dalam memilih suatu produk. Semakin terkenal merek, maka kecendrungan produk tersebut akan mudah dikenal oleh konsumen. Responden di Superindo Depok dan Pujasari Depok menilai puas pada masing-masing skor kepercayaan sebesar 3,43 dan 3,67. 9. Kualitas Kualitas kopi instan Kopiko Brown Coffee dinilai puas oleh responden di Superindo Depok dan Pujasari Depok dengan skor kepercayaan masingmasing 3,37 dan 3,30. Responden percaya kopi instan Kopiko Brown Coffee memiliki informasi kadaluarsa yang jelas karena skor kepercayaan cukup tinggi. Responden terbiasa mengkonsumsi Kopiko Brown Coffee tidak lebih dari satu minggu sejak pembelian sehingga resiko mengkonsumsi kopi instan yang sudah kadaluarsa dapat dihindari. 10. Promosi Promosi terhadap produk mengacu pada kemudahan produk untuk diperoleh responden dan memberikan potongan harga jika membeli dalam jumlah 68

tertentu. Skor kepercayaan dinilai puas oleh responden, yaitu sebesar 3,03 dan 3,30. Setelah memaparkan hasil analisis skor kepercayaan terhadap kedua tempat, perlu diketahui skor sikap responden. Sikap responden dianalisis untuk melihat bagaimana pandangan responden kopi instan Kopiko Brown Coffee di Superindo Depok dan Pujasari Depok. Untuk memperoleh skor sikap (Ao) konsumen di Superindo Depok dan Pujasari Depok maka langkah berikutnya dilakukan adalah mengalikan antara skor evaluasi atribut (ei) dengan skor kepercayaan (bi) dari masing-masing tempat. Hasil perhitungan skor sikap (Ao) disajikan pada Tabel 25 Tabel 25. Skor Sikap (Ao) Pada Responden Di Superindo Depok dan Pujasari Depok Skor Responden Superindo Atribut Evaluasi Depok Pujasari Depok (ei) Bi ei.bi Bi ei.bi Rasa 3,17 3,23 10,23 3,67 11,63 Harga 3,18 3,43 10,90 3,50 11,13 Aroma 3,02 3,23 9,75 3,13 9,45 Halal 3,22 3,70 11,91 3,67 11,81 Gizi 3,27 3,43 11,21 3,17 10,36 Lokasi 3,18 3,57 11,35 3,57 11,35 Kemasan 3,05 3,57 10,88 3,53 10,76 Produk 3,20 3,43 10,97 3,67 11,74 Kualitas 3,18 3,37 10,71 3,30 10,49 Promosi 3,17 3,03 9,60 3,30 10,46 bi.ei 107,51 109,18 Hasil perhitungan skor sikap diatas menunjukkan bahwa sikap responden Pujasari Depok memiliki skor sikap lebih tinggi yaitu 109,18 dibandingkan di Superindo Depok yaitu sebesar 107,51. Hal tersebut menggambarkan bahwa konsumen menunjukkan sikap yang baik pada ke sepuluh atribut yang dimiliki oleh produk kopi instan Kopiko Brown Coffee. Ekspresi konsumen yang ditunjukkan dengan sikap yang positif juga menggambarkan bahwa konsumen mendukung produk kopi instan Kopiko Brown Coffee. Dengan diketahuinya skor sikap konsumen (Ao) maka skor selanjutnya yang perlu dicari adalah skor maksimum sikap (Ao). Skor ini berguna dalam menentukan skala penilaian sikap sehingga dapat diketahui tingkat kesukaan mereka masuk dalam kategori yang mana. Skor maksimum sikap ini diperoleh 69

dengan cara mengkalikan skor evaluasi (ei) dengan skor kepercayaan (bi) yang ideal atau maks 5. Untuk mengetahui hasil perhitungan skor sikap maksimum tersebut dapat dilihat pada Tabel 26. Tabel 26. Skor Maksimum Sikap (Ao maks) Terhadap Atribut Kopi Instan Kopiko Brown Coffee Atribut Ei bi max Ao maks Rasa 3,17 5 15,85 Harga 3,18 5 15,90 Aroma 3,02 5 15,10 Halal 3,22 5 16,10 Gizi 3,27 5 16,35 Kemasan 3,18 5 15,90 Produk 3,05 5 15,25 Lokasi 3,20 5 16,00 Kualitas 3,18 5 15,90 Promosi 3,17 5 15,85 Total 31,64-158,20 Dari data yang diperoleh pada Tabel diatas, maka dapat diketahui skor maksimum sikap diatas adalah sebesar 158,20. Dengan demikian skala penilaian telah dapat ditentukan yaitu berada pada selang maksimum 158,207 sampai minimum -158,20. Skala penilaian tersebut dalam penelitian ini akan dibagi lagi kedalam lima kategori. Kategori tersebut dimulai dari penilaian sangat baik hingga sangat buruk. Sebelum dibagi menjadi lima kategori, rentang skor setiap skalanya harus ditentukan terlebih dahulu dengan cara membagi skor tertinggi sikap (158,20) dengan skor kepercayaan ideal atau maks (5) yang menghasilkan rentang skor 31,64. pengukuran kategori terhadap kedua tempat selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 27. Tabel 27. Kategori Tingkat Kesukaan Responden Berdasarkan Skor Maksimum Sikap (Ao) Maksimum Rentang Skor Kategori (-158,20) (-31,64) Sangat Buruk (-31,65) (<0) Buruk 0 Biasa >0 31,65 Baik 31,65-158,20 Sangat Baik 70