PEMODELAN SISTEM PENJADWALAN PERKULIAHAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Randy L Haupt & Sue Ellen Haupt, Practical Genetic Algorithms second edition, Wiley Interscience,2004.

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERSOALAN PEDAGANG KELILING (TSP)

Implementasi Algoritma Genetika dalam Pembuatan Jadwal Kuliah

BAB II LANDASAN TEORI

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA

Keywords Algoritma, Genetika, Penjadwalan I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah aktivitas kuliah dan batasan mata kuliah ke dalam slot ruang dan waktu

Optimasi Penjadwalan Ujian Menggunakan Algoritma Genetika

ALGORITMA GENETIKA PADA PEMROGRAMAN LINEAR DAN NONLINEAR

Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP)

Penjadwalan Mata Kuliah Menggunakan Algoritma Genetika di Jurusan Sistem Informasi ITS

Generator Jadwal Perkuliahan Menggunakan Algoritma Genetika

APLIKASI UNTUK PREDIKSI JUMLAH MAHASISWA PENGAMBIL MATAKULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA, STUDI KASUS DI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITS

KNAPSACK PROBLEM DENGAN ALGORITMA GENETIKA

PERFORMANCE ALGORITMA GENETIKA (GA) PADA PENJADWALAN MATA PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Algoritma Genetika dan Penerapannya dalam Mencari Akar Persamaan Polinomial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

PENJADWALAN UJIAN AKHIR SEMESTER DENGAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI KASUS JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNESA)

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PENJADWALAN DOSEN DENGAN FUZZY

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 45 Edisi... Volume..., Bulan 20.. ISSN :

TEKNIK PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA. Oleh Dian Sari Reski 1, Asrul Sani 2, Norma Muhtar 3 ABSTRACT

Penjadwalan kegiatan merupakan pekerjaan yang tidak mudah, karena dalam. penyusunannya memerlukan perencanaan yang matang agar kegiatan tersebut

2.16. Keaslian Penelitian BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisa sistem Observasi Wawancara

Perancangan Sistem Penjadwalan Asisten Dosen Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: STIKOM Bali)

SISTEM PENJADWALAN PERKULIAHAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI KASUS PADA JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TADULAKO)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ISSN VOL. 12, NO. 2, OKTOBER 2011

PENERAPAN METODE ALGORITMA GENETIKA UNTUK PERMASALAHAN PENJADWALAN PERAWAT (Nurse Schedulling Problem)

BAB III METODE PENELITIAN

Optimasi Fungsi Tanpa Kendala Menggunakan Algoritma Genetika Dengan Kromosom Biner dan Perbaikan Kromosom Hill-Climbing

Penggunaan Algoritma Genetik dengan Pemodelan Dua Tingkat dalam Permasalahan Penjadwalan Perawat pada Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Umum XYZ Surabaya

TAKARIR. algorithm algoritma/ kumpulan perintah untuk menyelesaikan suatu masalah. kesalahan program

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Peringkasan Teks

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1 di bawah ini mengilustrasikan jalur pada TSP kurva terbuka jika jumlah node ada 10:

Jl. Ahmad Yani, Pontianak Telp./Fax.: (0561)

PENYELESAIAN KNAPSACK PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

Pembimbing I : Wiwik Anggraeni, S.Si, M.Kom Pembimbing II : Amalia Utamima, S.Kom, MBA KHAIRIL JUHDI SIREGAR

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III PENJADWALAN KULIAH DI DEPARTEMEN MATEMATIKA DENGAN ALGORITMA MEMETIKA. Penjadwalan kuliah di departemen Matematika UI melibatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III. Metode Penelitian

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle

BAB II KAJIAN TEORI. genetika, dan algoritma memetika yang akan digunakan sebagai landasan dalam

PRESENTASI TUGAS AKHIR

Genetic Algorithme. Perbedaan GA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KONSEP ALGORITMA GENETIK BINER UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN JADWAL KEGIATAN PERKULIAHAN

Tugas Mata Kuliah E-Bisnis REVIEW TESIS

Bab II Konsep Algoritma Genetik

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA DALAM PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN DOSEN PENGUJI SKRIPSI

Contoh Penggunaan Algoritma Genetika dan NEH

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP)

PENGEMBANGAN APLIKASI PENJADWALAN KULIAH SEMESTER I MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

BAB II KAJIAN TEORI. memindahkan barang dari pihak supplier kepada pihak pelanggan dalam suatu supply

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERENCANAAN LINTASAN KENDARAAN Achmad Hidayatno Darjat Hendry H L T

Implementasi Sistem Penjadwalan Akademik Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Menggunakan Metode Algoritma Genetika

Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika

Pendekatan Algoritma Genetika pada Peminimalan Fungsi Ackley menggunakan Representasi Biner

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Khowarizmi. Algoritma didasarkan pada prinsiup-prinsip Matematika, yang

PERANCANGAN APLIKASI PENJADWALAN KERETA API DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: Stasiun Kereta Api Bandar Khalipah Medan)

SISTEM PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA (STUDI KASUS: FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA)

PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE SELEKSI TURNAMEN UNTUK DATA TIME SERIES

Perancangan Dan Pembuatan Aplikasi Rekomendasi Jadwal Perkuliahan Pada Institut Informatika Indonesia Memanfaatkan Algoritma Genetika

Perancangan Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan Perkualiahan Dengan Framework Code Ignetier

OTOMASI PENJADWALAN KEGIATAN PRKULIAHAN DI PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA ( STUDI KASUS STIKI )

ALGORITMA GENETIKA Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning

OPTIMASI PENJADWALAN BIMBINGAN BELAJAR MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA PADA KNAPSACK PROBLEM UNTUK OPTIMASI PEMILIHAN BUAH KEMASAN KOTAK

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 7 Diagram alur proses mutasi.

CODING VOL.2 NO. 1 (2014), Hal ISSN: X

PEMAMPATAN MATRIKS JARANG DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN PROGRAM PASCAL

M. Ainul Yaqin 1,Totok Lisbiantoro 2, Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI OPTIMASI PENYUSUNAN IKLAN GAMBAR DENGAN ALGORITMA GENETIKA ABSTRAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab kajian pustaka berikut ini akan dibahas beberapa materi yang meliputi

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Teka-Teki Silang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

OPTIMASI PENJADWALAN MATA PELAJARAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI KASUS : SMKN 7 BALEENDAH)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

BAB 2 LANDASAN TEORI

OPTIMASI PENJADWALAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN ALGORITMA GENETIK

PENJADWALAN OPERASIONAL PEMBANGKIT BERBASIS ALGORITMA GENETIK PADA SISTEM PEMBANGKIT SUMATERA BAGIAN TENGAH

OPTIMALISASI PENJADWALAN ACARA TELEVISI SWASTA MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. Tim Redaksi... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Algoritma Genetika

BAB I PENDAHULUAN. hampir di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Alat transportasi ini memiliki

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

BAB 1 PENDAHULUAN. disebut Univesitas Timetabling Problems (UTP). Permasalahan ini dilihat dari sisi

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di negara lain. Di dalam

Denny Hermawanto

Transkripsi:

PEMODELAN SISTEM PENJADWALAN PERKULIAHAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Nizar Rabbi Radliya Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipati Ukur No. 112-116, Bandung 40132 Email: nizar@email.unikom.ac.id ABSTRAK Penjadwalan perkuliahan merupakan kegiatan pembuatan jadwal kuliah pada perguruan tinggi. Jadwal kuliah tersebut akan dijadikan sebagai acuan kegiatan belajar mengajar selama satu semester. Sistem penjadwalan yang cepat dan tepat menjadi kebutuhan bagi setiap perguruan tinggi, karena keberlangsungan proses akademik (belajar dan mengajar) bergantung pada kesiapan jadwal kuliah. Penggunaan algoritma genetika pada pemodelan sistem penjadwalan perkuliahan merupakan upaya dalam mempercepat proses sistem penjadwalan perkuliahan. Proses yang cepat juga akan diikuti dengan proses yang tepat, dimana jadwal kuliah yang dihasilkan sesuai dengan aturan atau batasan penjadwalan yang sudah ditetapkan. Algoritma genetika merupakan proses pencarian terhadap solusi optimal menggunakan konsep genetika. Solusi optimal yang dimaksud pada penelitian ini adalah paket jadwal kuliah yang sudah siap untuk digunakan. Prosedur penelitian ini diawali dengan studi literatur mengenai sistem penjadwalan perguruan tinggi dan algoritma genetika. Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi permasalah yang biasa muncul dalam kegiatan penjadwalan perkuliahan. Setelah itu melakukan pengumpulan data dan analisis data terkait dengan sistem penjadwalan perkuliahan dan algoritma genetika. Beikutnya adalah tahap perancangan model, dimana proses penjadwalan perkuliahan akan dikaitkan dengan proses pada algoritma genetika. Hasil dari penelitian ini adalah model sistem penjadwalan perkuliahan menggunakan algoritma genetika. Penggunaan algoritma genetika pada sistem penjadwalan perkuliahan dapat mempercepat proses pembuatan jadwal kuliah, karena dilakukan secara otomatis dengan proses iterasi atau perulangan. Dimana pada setiap perulangan akan dilakukan pemeriksaan pelanggaran terhadap ketentuan aturan atau batasan yang sudah ditetapkan. Jadi selain prosesnya yang cepat juga menghasilkan data jadwal kuliah yang tepat. Kata Kunci: Pemodelan Sistem, Penjadwalan Perkuliahan, Algoritma Genetika. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada perguruan tinggi selalu dihadapkan pada tuntutan untuk melakukan penjadwalan perkuliahan. Keberlangsungan perkuliahan bergantung pada proses penjadwalan atau pembuatan jadwal kuliah. Perkuliahan tidak akan bisa dilaksanakan apabila belum terbentuk jadwal kuliah. Jadwal kuliah merupakan ketetapan matakuliah yang diajarkan oleh dosen (tenaga pendidik) terhadap mahasiswa (peserta didik) 19

pada waktu (hari dan jam) tertentu di ruangan yang sudah ditentukan. Sistem penjadwalan yang cepat dan tepat merupakan kebutuhan bagi setiap perguruan tinggi, karena setiap perguruan tinggi memiliki tenggang waktu dalam pembuatan jadwal kuliah. Pada penelitian ini akan mencoba menerapkan algoritma genetika pada sistem penjadwalan. Salah satu tujuan dari penerapan algoritma genetika adalah untuk mempercepat proses penjadwalan. Algoritma genetika merupakan algoritma pencarian solusi optimal atas permasalahan yang ada dengan menggunakan prinsip seleksi alam dalam ilmu genetika (Haupt & Haupt, 2004). Berdasarkan pengertian tersebut maka algoritma genetika dapat digunakan untuk proses penjadwalan perkuliahan guna menghasilkan solusi optimal berupa jadwal kuliah yang tidak menyalahi aturan yang sudah ditetapkan. Ketelitian merupakan kunci utama dalam melakukan pembuatan jadwal kuliah, apabila dilakukan secara manual. Hal tersebut dikarenakan proses pembuatan jadwal kuliah pada setiap perguruan tinggi memiliki beberapa batasan atau aturan yang tidak boleh dilanggar. Apabila terjadi pelanggaran terhadap aturan yang sudah ditetapkan, maka akan menyebabkan jadwal kuliah yang berbenturan. Salah satu contoh jadwal kuliah yang berbenturan adalah adanya dosen yang mengajar pada waktu (hari, jam) yang sama di lebih dari satu ruangan. Atas dasar dari latar belakang masalah yang ada maka pada penelitian ini akan dilakukan pemodelan sistem penjadwalan yang menerapkan algoritma genetika. Tujuan dari penerapan algoritma genetika yaitu untuk menghasilkan pemodelan sistem penjadwalan yang cepat dan diproses secara otomatis tanpa menyalahi aturan yang sudah ditetapkan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka didapat rumusan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana menerapkan algoritma genetika untuk sistem penjadwalan perkuliahan? 2. Bagaimana membuat proses penjadwalan perkuliahan yang dapat dilakukan secara otomatis tanpa menyalahi aturan atau batasan yang sudah ditetapkan? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah: 1. Membuat model sistem penjadwalan perkuliahan yang menerapkan algoritma genetika. 2. Membuat proses penjadwalan perkuliahan yang lebih cepat dan otomatis tanpa menyalahi aturan atau batasan penjadwalan yang sudah ditetapkan. 1.4 Batasan Masalah Berikut adalah ruang lingkup (batasan) dan asumsi pada penelitian ini, diantaranya: 1. Pembentukan kromosom jadwal kuliah yaitu perkuliahan (dosen, mata kuliah, kelas), waktu (hari, jam), ruangan. 2. Dalam satu generasi memiliki batas minimal populasi yaitu 10. 3. Menggunakan fungsi minimum untuk fungsi fitness. 4. Metode good fitness digunakan pada proses seleksi. 5. Metode crossover satu titik digunakan pada tahapan crossover. 6. Penjadwalan hanya menggunakan hard constraint, yaitu diantaranya: 20

a. Seorang dosen hanya dapat mengajar satu perkuliahan pada satu ruangan untuk waktu yang sama. b. Satu kelas hanya dapat mengikuti perkuliahan pada satu ruangan untuk waktu yang sama. c. Satu ruangan hanya dapat digunakan untuk satu perkuliahan pada waktu yang sama. II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Algoritma Menurut Munir (2011), algoritma merupakan urutan langkah logis untuk menyelesaikan masalah yang disusun secara sistematis. Atas dasar pengertian tersebut maka algoritma dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah, dimana penyelesaian masalah dilakukan dengan tahapan yang logis dan tahapan tersebut memungkinkan ditransformasi menjadi proses komputasi. Adapun masalah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah masalah yang muncul ketika proses pembuatan jadwal kuliah. 2.2 Algoritma Genetika Algoritma genetika merupakan algoritma pencarian yang didasarkan pada mekanisme seleksi alamiah dan genetika alamiah. Algoritma genetika melakukan pencarian terhadap solusi optimal berupa individu dengan kualitas terbaik dari suatu populasi (Suyanto, 2005). Pada penelitian ini yang dimaksud dengan solusi optimal adalah jadwal kuliah. Terdapat beberapa istilah yang ada pada algoritma genetika yang di antaranya: 1. Gen, merupakan komponen pembentuk kromosom. 2. Kromosom, merupakan individu yang dibentuk oleh sekumpulan gen. 3. Populasi, merupakan kelompok individu. 4. Kawin silang, merupakan perkawinan individu induk untuk menghasilkan individu baru dengan gen yang berbeda dengan induknya. 5. Mutasi, merupakan modifikasi gen untuk menghasilkan individu yang baru. 6. Fitness, merupakan nilai yang menentukan kualitas dari sebuah kromosom atau individu (Zukhri, 2014). 2.3 Penjadwalan Perkuliahan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) jadwa merupakan pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja; daftar atau tabel kegiatan atau rencana kegiatan dengan pembagian waktu pelaksanaan yang terperinci. Penjadwalan perkuliahan merupakan kegiatan pembuatan jadwal kuliah pada perguruan tinggi. Jadwal kuliah tersebut akan dijadikan sebagai acuan kegiatan belajar mengajar selama satu semester. Penjadwalan perkuliahan akan melibatkan beberapa data yang diantaranya data kurikulum (matakuliah), dosen, kelas, mahasiswa, hari, jam dan ruangan. III. METODOLOGI PENELITIAN Prosedur yang digunakan pada penelitian ini dapat di lihat pada gambar 1 di bawah ini. 21

STUDI LITERATUR MENGIDENTIFIKASI PERMASALAHAN PENGUMPULAN DATA MENDESKRIPSIKAN HASIL TEMUAN ANALISIS DATA PERANCANGAN MODEL MODEL SISTEM Gambar 1 Prosedur Penelitian Adapun penjelasan dari setiap tahapan adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini diawali dengan studi literatur mengenai sistem penjadwalan perguruan tinggi dan algoritma genetika. 2. Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi permasalah yang biasa muncul dalam kegiatan penjadwalan perkuliahan. 3. Hasil dari identifikasi masalah akan dideskripsikan atau dirumuskan sebagai temuan permasalahan yang akan diteliti pada penelitian ini. 4. Melakukan pengumpulan data terkait dengan sistem penjadwalan perkuliahan dan algoritma genetika. 5. Melakukan analisis data untuk menentukan data apa saja yang akan digunakan pada sistem penjadwalan perkuliahan. Seluruh data yang digunakan akan ditransformasi ke dalam bentuk basis data menggunakan teknik normalisasi. 6. Beikutnya adalah tahap perancangan model. Pada tahap ini proses penjadwalan perkuliahan akan dikaitkan dengan proses pada algoritma genetika. 7. Langkah terakhir adalah membuat bentuk pemodelan sistem penjadwalan perkuliahan menggunakan algoritma genetika. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari pemodelan sistem penjadwalan perkuliahan menggunakan algoritma genetika dapat dilihat pada gambar di bawah ini. 22

REPRESENTASI KROMOSOM SKEMA PENGKODEAN SET POPULASI EVALUASI FITNESS INISIALISASI POPULASI SOLUSI OPTIMAL? TIDAK SELEKSI INDIVIDU YA INDIVIDU SOLUSI PERKAWINAN SILANG POPULASI BARU MUTASI Gambar 2 Model Sistem Penjadwalan Perkuliahan menggunakan Algoritma Genetika Setiap tahapan pada algoritma genetika disesuaikan dengan kebutuhan pada sistem penjadwalan perkuliahan. Adapun penjelasan dari setiap tahapan pada sistem penjadwalan perkuliahan menggunakan algoritma genetika adalah sebagai berikut: 1. Representasi Kromosom Tahap awal yang perlu dilakukan adalah merepresentasikan jadwal kuliah ke dalam bentuk kromosom. Kromosom dibentuk dari beberapa gen. Beberapa gen yang membentuk kromosom jadwal kuliah dapat di lihat pada gambar 3 di bawah ini. Gambar 3 Representasi Kromosom Jadwal Kuliah Satu individu dalam algoritma genetika akan dibentuk oleh beberapa kromosom. Jumlah kromosom pada sistem penjadwalan ditentukan oleh jumlah data dari masing-masing gen. Satu individu dalam sistem penjadwalan perkuliahan merupakan 23

satu paket jadwal kuliah untuk satu semester. 2. Skema Pengkodean Seluruh data gen akan disimpan pada basis data. Setiap data yang mewakili gen akan dilakukan skema pengkodean. Teknik pengkodean yang digunakan adalah teknik normalisasi, dimana kode yang digunakan adalah data unik yang di dapat dari basis data yang sudah dibuat. Tabel di bawah ini menunjukkan hasil dari skema pengkodean untuk setiap gen pada kromosom jadwal kuliah. Tabel 1. Hasil Skema Pengkodean Gen Pengkodean Perkuliahan Kode yang digunakan adalah data kunci utama pada tabel perkuliahan (dosen, mata kuliah, kelas). Hari Kode yang digunakan adalah data kunci utama pada tabel hari. Jam Kode yang digunakan adalah data kunci utama pada tabel jam. Ruangan Kode yang digunakan adalah data kunci utama pada tabel ruangan. 3. Set Populasi Satu populasi dalam algoritma genetika akan dibentuk oleh beberapa individu. Pada tahapan ini akan ditentukan jumlah individu yang dibuat dalam satu populasi. Dalam sistem penjadwalan perkuliahan set populasi merupakan jumlah versi paket jadwal kuliah dalam satu semester. 4. Inisialisasi Populasi Inisialisasi merupakan pembentukkan generasi awal atau populasi awal. Pembentukan setiap individu pada populasi awal dilakukan dengan cara random data dengan aturan struktur kromosom jadwal kuliah. Tabel di bawah ini merupakan contoh dari pembentukkan inisialisasi populasi awal. Tabel 2. Inisialisasi Populasi Awal Set Populasi = 4 Jumlah Kromosom = 4 Individu Kromosom 1 Kromosom 2 Kromosom 3 Kromosom 4 Individu 1 (4,1,4,1) (3,2,3,2) (2,3,2,3) (1,4,1,4) Individu 2 (1,2,3,1) (4,3,4,2) (3,1,2,4) (2,4,1,3) Individu 3 (2,3,4,2) (1,2,3,3) (4,4,2,1) (3,1,1,4) Individu 4 (4,2,1,1) (2,1,2,3) (1,3,3,2) (4,3,4,4) Setiap individu merupakan versi paket jadwal kuliah untuk satu semester. Kromosom pada setiap individu dibentuk dengan cara random data kode untuk setiap gen. Contohnya kromosom 1 pada individu 1 menjelaskan bahwa kromosom tersebut merupakan satu data jadwal kuliah yang dibentuk oleh 4 (nilai kunci utama untuk data perkuliahan), 1 (nilai kunci 24 utama untuk data hari), 4 (nilai kunci utama untuk data jam) dan 1 (nilai kunci utama untuk data ruangan). 5. Evaluasi Fitness Tujuan dari tahapan evaluasi fitness adalah untuk menentukan kualitas individu atau kualitas versi jadwal kuliah yang dibentuk. Perhitungan fitness akan melibatkan constraint. Pada penelitian ini hanya

menggunakan hard constraint. Hard Constraint pada sistem penjadwalan perkuliahan merupakan aturan atau batasan penjadwalan yang tidak boleh dilanggar, karena apabila dilanggar akan menghasilkan jadwal kuliah yang berbenturan. Penelitian ini menggunakan fungsi minimum untuk perhitungan nilai fitness. Adapun rumus dari fungsi fitness yang digunakan dapat di lihat pada gambar 4 di bawah ini. Gambar 4 Rumus Fungsi Fitness Penggunaan bilangan kecil bertujuan untuk mencegah terjadinya nilai tak hingga, saat nilai fungsi tujuan bernilai 0. Adapun bilangan kecil yang digunakan adalah 1. Fungsi tujuan merupakan jumlah pelanggaran (penalty) yang dikalikan dengan bobot untuk setiap pelanggaran. Penalty merupakan pelanggaran terhadap constraint atau terdapat aturan penjadwalan yang dilanggar. Fungsi fitness yang digunakan pada sistem penjadwalan perkuliahan dapat dilihat pada gambar 5 di bawah ini. Gambar 5 Rumus Fungsi Fitness Sistem Penjadwalan Perkuliahan Pada rumus di atas melibatkan bobot penalty, dimana bobot penalty itu merupakan nilai pelanggaran terhadap setiap constraint pada sistem penjadwalan perkuliahan. Adapun bobot penalty untuk setiap constrain dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini. Tabel 3 Bobot Penalty Constraint Sistem Penjadwalan Perkuliahan Hard Constraint Bobot Penalty Satu dosen mengajar lebih dari satu perkuliahan pada waktu (hari dan jam) yang sama. 1 Satu kelas mengikut lebih dari satu perkuliahan satu pada waktu (hari dan jam) yang sama. 1 Satu ruangan digunakan untuk lebih dari satu perkuliahan pada waktu (hari dan jam) yang sama. 1 6. Solusi Optimal dan Individu Solusi Pada tahap ini dilakukan penetapan solusi optimal. Penetapan solusi optimal dilakukan dengan cara memeriksa nilai fitness tertinggi pada satu generasi/populasi. Hasil dari solusi optimal adalah ditemukannya individu 25

solusi. Sebuah individu ditetapkan sebagai individu solusi apabila individu tersebut memiliki nilai fitness tertinggi dalam satu populasi dengan mencapai nilai fitness yang optimal (fitness = 1). Pada sistem penjadwalan perkuliahan, individu solusi tersebut dijadikan sebagai versi jadwal kuliah terpilih (individu solusi). Individu solusi juga dicapai ketika pada generasi berikutnya tidak ada perubahan nilai fitness tertinggi. 7. Seleksi Individu Tahapan seleksi individu dilakukan apabila belum ditemukan individu solusi (versi jadwal kuliah terbaik). Tahapan seleksi individu merupakan tahapan awal pada iterasi (pembentukkan generasi/populasi baru) pada algoritma genetika. Perhitungan nilai fitness pada setiap individu, dilakukan sebelum tahap seleksi individu. Adapun tahapan proses seleksi yang digunakan adalah metode good fitness. Seleksi individu menggunakan metode good fitness dilakukan dengan cara menghilangkan setengah individu dari satu populasi yang memiliki nilai fitness yang terendah. Setengah individu dari satu populasi yang memilik nilai fitness tertinggi akan dijadikan sebagai individu terpilih atau induk. 8. Perkawinan Silang Pada tahapan ini dilakukan perkawinan silang (crossover) terhadap individu terpilih atau induk untuk menghasilkan individu baru (offspring). Individu baru yang dihasilkan berfungsi untuk memenuhi aturan jumlah populasi dalam satu generasi. Teknik perkawinan silang (crossover) yang digunakan pada sistem penjadwalan perkuliahan adalah perkawinan silang (crossover) satu titik. Contoh penggambaran dari perkawinan silang (crossover) satu titik dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini. Tabel 4 Perkawinan Silang (Crossover) Individu Terpilih 1 (4,1,4,1) (3,2,3,2) (2,3,2,3) (1,4,1,4) Individu Terpilih 2 (1,2,3,1) (4,3,4,2) (3,1,2,4) (2,4,1,3) Individu Baru (offspring) 1 (4,1,4,1) (3,2,3,2) (3,1,2,4) (2,4,1,3) Individu Baru (offspring) 2 (1,2,3,1) (4,3,4,2) (2,3,2,3) (1,4,1,4) 9. Mutasi Pada tahapan mutasi akan menciptakan individu baru dari pertukaran nilai gen individu yang sudah ada sebelumnya. Penciptaan individu baru bertujuan untuk mendapatkan kemungkinan adanya individu baru dengan nilai fitness yang lebih tinggi/baik. Teknik pengkodean permutasi merupakan teknik mutasi yang digunakan pada sistem penjadwalan perkuliahan. Teknik tersebut dilakukan dengan cara menukarkan nilai gen yang sejenis diantara individu. Sebagai contoh ada dua jadwal kuliah (individu) yang saling bertukar data hari (gen) sehingga menghasilkan 2 data jadwal kuliah (individu) baru yang berbeda. Apabila contoh tersebut digambarkan dalam bentuk kromosom makan dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini. 26

Tabel 5 Proses Mutasi Individu 1 (4,1,4,1) (3,2,3,2) (2,3,2,3) (1,4,1,4) Individu Baru (4,4,4,1) (3,2,3,2) (2,3,2,3) (1,1,1,4) 10. Populasi Baru Populasi baru atau generasi baru dihasilkan setelah melalui proses iterasi yaitu seleksi individu, perkawinan silang (crossover) dan mutasi. Pada generasi/populasi baru dilakukan evaluasi nilai fitness. Proses algoritma genetika pada sistem penjadwalan akan berhenti apabila sudah ditemukan nilai fitness tertinggi dalam satu populasi dengan mencapai nilai optimal (fitness = 1). Individu dengan nilai fitness tersebut dijadikan sebagai versi jadwal kuliah terpilih (individu solusi). Sedangkan apabila belum ditemukan individu solusi maka akan dilakukan iterasi berikutnya untuk menciptakan populasi/generasi baru. V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1. Pemodelan sistem penjadwalan perkuliahan menggunakan algoritma genetika merupakan pencarian solusi optimal berupa paket jadwal kuliah dalam bentuk kromosom (data jadwal kuliah) yang berkualitas. Kualitas kromosom akan ditentukan oleh sebuah nilai fitness, hal ini karena nilai fitness akan dibentuk berdasarkan batasan atau aturan penjadwalan perkuliah yang dilanggar. Setiap kromosom akan dibentuk oleh beberapa gen. Penentuan gen pada penjadwalan perkuliahan didasarkan pada komponen-komponen penjadwalan seperti mata kuliah, dosen, kelas waktu (hari dan jam) dan ruangan. 2. Sistem penjadwalan perkuliahan menggunakan algoritma genetika dapat mempercepat proses pembuatan jadwal kuliah, karena dilakukan secara otomatis dengan proses iterasi atau perulangan. Dimana pada setiap perulangan akan dilakukan pemeriksaan pelanggaran terhadap ketentuan aturan atau batasan yang sudah ditetapkan. Jadi selain prosesnya yang cepat juga menghasilkan data jadwal kuliah yang tepat. 5.2 Saran Adapun saran untuk pengembangan dari penelitian ini adalah melakukan implementasi model sistem penjadwalan perkuliahan menggunakan algoritma genetika ke dalam bentuk perangkat lunak (pemrograman). Sehingga sistem penjadwalan perkuliahan menggunakan algoritma genetika, dapat dimanfaatkan penerapannya pada perguruan tinggi. DAFTAR PUSTAKA Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud. (2012). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Tersedia di: https://kbbi.web.id/jadwal. Ddiakses 2 Juli 2016. Haupt, L. Randy & Haupt, Sue Ellen. (2004). Practical Genetic Algorithms (Second Edition). USA: Wiley - Interscience. Munir, Rinaldi. (2011). Algoritma & Pemrograman: Dalam Bahasa PASCAL dan C (Edisi Revisi). Bandung: Informatika. 27

Suyanto. (2005). Algoritma Genetika dalam MATLAB. Yogyakarta: Andi. Zukhri, Zainudin. (2014). Algoritma Genetika, Metode Komputasi Evolusioner untuk Menyelesaikan Masalah Optimasi. Yogyakarta: Andi. 28