4 KEADAAN UMUM 4.1 Letak Geografi dantopografi Kabupaten Serang terletak di bagian barat dan utara Pulau Jawa dan merupakan bagian dari Provinsi Banten. Serang merupakan sebuah kabupaten yang memiliki topografi beragam, dari dataran tinggi hingga daerah pesisir yang kaya akan sumberdaya alam. Secara geografis Kabupaten Serang terletak pada posisi 05 o 50'00" hingga 06 o 20'00" LS dan 105 o 00'00" hingga 106 o 22'00" BT dengan luas wilayah secara keseluruhan adalah 2.612,09 km 2 (DKP 2008). Kabupaten Serang secara administrasi dibatasi oleh Laut Jawa dan Kota Cilegon masing-masing di sebelah utara dan barat, sedangkan di sebelah selatan dibatasi oleh Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, kemudian di sebelah timur Kabupaten Serang dibatasi oleh Kabupaten Tanggerang. Sebagai suatu sistem kepemerintahan Kabupaten Serang terbagi menjadi 34 kecamatan, 20 kelurahan, 354 desa dengan potensi sumberdaya alam yang melimpah (BPS Banten, 2009). Salah satu sektor yang memiliki potensi besar di Kabupaten Serang adalah perikanan, karena sebagian wilayah Kabupaten Serang berada di wilayah pesisir Laut Jawa hingga ke Selat Sunda di bagian barat. Daerah yang memiliki potensi besar di sektor perikanan tersebut berada di Kecamatan Anyer, Kasemen, Tirtayasa, Pontang, Cinangka, Bojonegara, (DKP Provinsi Banten 2007). 4.2 Kondisi Perikanan Kabupaten Serang Kabupaten Serang merupakan wilayah yang memiliki potensi besar di bidang perikanan tangkap, karena wilayahnya berbatasan langsung dengan Laut Jawa dan Selat Sunda. DKP (2007) menyatakan bahwa potensi perikanan Laut Jawa adalah sebesar 796,64 ribu ton/tahun yang dikelompokan ke dalam jenis ikan pelagis besar, ikan pelagis kecil, ikan demersal, ikan karang konsumsi, udang penaeid, lobster dan cumi-cumi. Secara rinci, besarnya potensi lestari dari setiap kelompok ikan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4 bawah ini.
Tabel 4 Potensi lestari sumberdaya ikan di Laut Jawa No Kelompok sumberdaya ikan Potensi lestari (ribu ton/tahun) 1. Ikan pelagis besar 44 2. Ikan pelagis kecil 272 3. Ikan demersal 300.16 4. Ikan karang konsumsi 7.6 5. Udang penaeid 9.12 6. Lobster 0.4 7. Cumi-cumi 4.03 Jumlah 796.64 Sumber : Statistik Kelautan dan Perikanan (2007) Selain itu, Kabupaten Serang juga memiliki potensi besar di bagian barat khususnya di wilayah yang bersinggungan dengan Selat Sunda. Naamin dan Linting (1983), menyebutkan bahwa perairan Selat Sunda mempunyai sediaan cadangan atau standing stock ikan pelagis sebesar 9.155 sampai 14.648 ton per tahun, dengan potensi lestari 5.469 sampai 8.789 ton per tahun. Sedangkan perikanan demersal mempunyai sediaan cadangan sebesar 1.264 sampai 2.012 ton per tahun dengan potensi lestari 758 sampai 1.207 ton per tahun. Besarnya potensi sumberdaya ikan juga didukung oleh kondisi perikanan pantai Kabupaten Serang. Kabupaten Serang memiliki panjang pantai kurang lebih 233 km. Panjang garis pantai tesebut berada di sebelah barat 45 km dan di utara 75 km dan garis pantai yang mengelilingi pulau-pulau kecil di wilayah Kabupeten Serang mencapai 113 km. Sebaran potensi panjang pantai Kabupaten Serang disajikan pada Tabel 5. Tabel 5 Sebaran panjang garis pantai Kabupaten Serang Perairan Panjang pantai (km) Kab. Serang 233.00 Selat Sunda 45 Laut Jawa 75 Pulau-pulau kecil 113 Sumber : Buku Saku Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten (2008) 25
Selain di pesisir Pulau Jawa potensi perikanan Kabupaten Serang juga tersebar di beberapa pulau-pulau kecil yang mencapai 17 buah. Pulau-pulau tersebut disajikan pada Tabel 6. Tabel 6 Jumlah dan sebaran pulau-pulau kecil Kabupaten Serang No Nama Pulau Kecamatan Desa Luas (Ha) 1 Sangiang Anyer Cikoneng 845,5 2 Salira Bojonegara Pulo Ampel 1.875,00 3 Kali Utara Bojonegara Pulo Ampel 3,5 4 Tarahan Bojonegara Margagiri 11,88 5 Kemanisan Bojonegara Bojonegara 7,5 6 Cikantung Bojonegara Bojonegara 1,25 7 Panjang Kasemen Pulo Panjang 798 8 Semut Kasemen Pulo Panjang 1.875,00 9 Karang Cawene Cinangka Cinangka 4,38 10 Karang Parejakah Cinangka Cinangka 3,5 11 Tunda/Babi Tirtayasa Wargasara 257,5 12 Kali Selatan Bojonegara Pulo Ampel 3 13 Pamujan Besar Pontang Susukan 15 14 Pamujan Kecil Pontang Domas 0,63 15 Kubur Kasemen Banten 4.375,00 16 Gedang/Pisang Kasemen Banten 1.563,00 17 Lima Kasemen Banten 3,5 Sumber : Buku Saku Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten (2008) 4.3 Kondisi Daerah Penangkapan dan Musim Penangkapan Suatu daerah penangkapan ikan (fishing ground) dapat dinilai memiliki prospek yang baik apabila sumberdaya hayati yang menjadi tujuan penangkapan tersedia cukup tinggi, stoknya mudah tumbuh dan berkembang serta dapat diketahui musim dan daerah penyebarannya. Daerah penangkapan nelayan Serang pada umumnya terletak di sekitar Selat Sunda yang berada di sebelah Selatan pada titik koordinat 105 o 15' E/6 o 54' S sampai dengan 104 o 35'E/5 o 59' S, sebelah Timur berbatasan dengan pantai Pulau Jawa, sebelah Utara dengan titik koordinat 106 o 03' E/ 5 o 46' S sampai dengan 105 o 48' 26
E/5 o 49' S dan sebelah Barat berbatasan dengan pantai Pulau Sumatera (Heriawan, 2008). Selat Sunda terletak di antara Pulau Sumatera dan Pulau Jawa sehingga perairan ini merupakan pertemuan antara perairan Samudera Hindia dan Laut Jawa. Luas perairannya lebih kurang 8.138 km 2. Berbentuk seperti corong, pada bagian Utara lebih sempit (24 km) dan lebih dangkal (80 m), sedangkan bagian Selatan memiliki lebar sekitar 100 km dan kedalaman mencapai 1.575 m (Birowo 1983 diacu dalam Sabri 1999). Pada Selat Sunda bagian Selatan perairannya sangat dipengaruhi oleh kondisi perairan Samudera Hindia. Perairan Selat Sunda merupakan perairan yang unik, karena hampir setiap saat kondisinya dipengaruhi oleh karakteristik oseanik Samudera Hindia dan sifat perairan dangkal Laut Jawa. Menurut Kurnio dan Hardjawidjaksana (1995) diacu dalam Yusfiandayani (2004), keberadaan Gunung Krakatau yang terdiri dari beberapa gugusan pulau yaitu Sertung, Rakata, Rakata Kecil (Panjang) dan Anak Krakatau yang aktif, selalu memuntahkan material piroklastik selang antara satu menit hingga empat menit dan cenderung menghasilkan tsunami dengan gelombang kecil dan sedang. Topografi dasar laut Selat Sunda memiliki bentuk yang beragam, yaitu berbentuk paparan, (slope), mangkuk (deep sea basins), gunung bawah laut (seamount) dan pemunculan dasar perairan (throughs). Musim penangkapan di Serang khususnya disekitar Selat Sunda dipengaruhi oleh cuaca (musim) dan ketersediaan ikan. Nelayan di pesisir Selat Sunda mengenal tiga musim penangkapan ikan yang berkaitan dengan periode angin muson, yaitu musim angin barat, musim angin timur dan musim peralihan. Musim angin barat berlangsung pada sekitar bulan Desember-Maret, musim timur berlangsung antara bulan Agustus-Oktober, dan musim peralihan di antara kedua periode musim barat dan timur. Dalam bulan Agustus hingga Oktober, nelayan umumnya banyak memperoleh ikan sehingga periode tersebut dapat disebut sebagai musim puncak kegiatan penangkapan ikan. Sedangkan dalam periode lain, yaitu mulai dari Desember hingga Maret, hasil tangkapan biasanya sedikit sehingga periode tersebut disebut sebagai musim paceklik. Namun secara umum, kegiatan penangkapan ikan di 27
Selat Sunda berlangsung hampir sepanjang tahun. Hal ini disebabkan nelayan setempat dapat menggunakan berbagai jenis alat tangkap untuk menangkap ikan yang sesuai dengan musimnya (Tabel 7). Tabel 7 Perkiraan pola musim penangkapan beberapa jenis ikan di perairan Selat Sunda No Jenis ikan Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des 1 Kembung xxx xxx /// /// +++ +++ +++ /// /// /// /// /// 2 Selar xxx xxx xxx /// /// /// /// +++ +++ +++ +++ /// 3 Tembang xxx xxx /// /// /// +++ +++ +++ /// /// /// /// 4 Tongkol xxx xxx /// +++ +++ +++ +++ +++ /// /// /// xxx 5 Teri xxx /// /// /// /// +++ +++ +++ /// /// /// /// 6 Lemuru xxx xxx /// /// /// +++ +++ +++ +++ /// /// xxx 7 Tenggiri xxx xxx /// /// /// /// +++ +++ +++ +++ /// /// 8 Layur /// /// /// +++ +++ +++ +++ /// /// /// /// /// 9 Manyung /// xxx xxx /// /// +++ +++ +++ +++ /// /// /// 10 Peperek /// /// /// /// /// +++ +++ +++ +++ /// /// 11 Pari /// /// xxx xxx /// /// +++ +++ +++ /// /// /// 12 Cucut /// xxx xxx xxx xxx /// /// /// +++ +++ +++ +++ 13 Bawal /// +++ +++ +++ /// /// /// /// /// /// /// /// 14 Belanak xxx xxx /// /// /// +++ +++ +++ +++ /// /// +++ 15 Layang +++ +++ +++ /// /// /// /// /// /// xxx xxx xxx 16 Kakap xxx xxx xxx /// /// /// /// /// /// +++ +++ +++ 17 Kerapu xxx xxx xxx /// /// /// /// /// /// +++ +++ +++ 18 Bambangan xxx xxx xxx /// /// /// /// /// /// +++ +++ +++ 19 Tigawaja /// /// /// /// +++ +++ +++ +++ +++ +++ /// /// 20 Kurisi +++ +++ +++ /// /// /// /// /// /// /// xxx xxx 21 Tuna xxx xxx xxx /// /// /// /// +++ +++ +++ /// /// 22 Cakalang xxx xxx xxx /// /// /// +++ +++ +++ +++ /// /// 23 Kuro /// /// /// /// /// /// +++ +++ +++ +++ xxx xxx 24 Udang +++ +++ +++ /// /// /// /// /// +++ +++ +++ /// 25 Rajungan +++ +++ +++ /// /// /// /// /// /// +++ +++ +++ 26 Cumi-cumi xxx xxx xxx /// /// /// /// /// +++ +++ +++ +++ Sumber : Yusfiandayani (2004) Keterangan : xxx = musim sedikit ikan (paceklik) /// = musim biasa +++ = musim banyak ikan (puncak) 28
4.4 Unit Penangkapan Ikan Perkembangan perikanan tangkap tidak akan lepas dari perahu, nelayan dan alat tangkap. Perahu yang digunakan di Kabupaten Serang bervariasi dari perahu hingga kapal dengan tenaga penggerak berupa mesin, namum secara umum kondisi armada penangkapan yang digunakan oleh nelayan Kabupaten Serang masih tergolong kecil karena sebagian besar kapal yang beroperasi masih di bawah 5 GT. Berikut disajikan Kondisi armada penangkapan yang ada di Kabupaten Serang berdasarkan data Tahun 2007. Tabel 8 Armada penangkapan ikan di Kabupaten Serang, Tahun 2007 No Jenis Armada Jumlah 1. Jukung 63,00 2, Perahu motor tempel 1.027,00 3. Kapal < 5 GT 214,00 Sumber : Statistik Perikanan Provinsi Banten (2008) Komponen lain dalam unit penangkapan ikan adalah nelayan. Dalam literatur yang sama juga disebutkan bahwa nelayan Kabupaten Serang pada tahun 2007 berjumlah 4.547 orang yang secara keseluruhannya merupakan nelayan penuh. Alat tangkap yang digunakan oleh nelayan di Kabupaten Serang pada tahun 2007 berjumlah 1.429 unit. jumlah ini terdiri dari 5 macam alat tangkap yang yaitu payang, jaring insang hanyut, jaring klitik, bagan tancap dan pancing lainnya. Secara rinci jumlah unit penangkapan ikan di Kabupaten serang disajikan pada Tabel 9 di bawah ini. Tabel 9 Jumlah alat tangkap di Kabupaten Serang, Tahun 2007 No Jenis Alat tangkap Jumlah 1 Payang 545,00 2 Jaring insang hanyut 260,00 3 Jaring klitik 86,00 4 Bagan tancap 128,00 5 Pancing lainnya 410,00 Jumlah 1.429,00 Sumber : Statistik Perikanan Provinsi Banten (2008) 29