Lampiran 1. Prosedur Uji Minyak Sebagai Bahan Baku Faktis. 1. Prosedur Uji Bilangan Iod Metode Hanus (AOAC, 1995)

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI F. ALAT DAN BAHAN

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

Lampiran 1. Pohon Industri Turunan Kelapa Sawit

BAHAN DAN METODE. Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,

a. Kadar Air (SNI) ), Metode Oven b. Kadar Abu (SNI ), Abu Total

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

Lampiran 1. Diagram alir pembuatan sabun transparan

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

Kadar air (%) = B 1 B 2 x 100 % B 1

LAMPIRAN A. Prosedur pembuatan larutan dalam penelitian pemanfaatan minyak goreng bekas. labu takar 250 ml x 0,056 = 14 gram maka

Pereaksi-pereaksi yang digunakan adalah kalium hidroksida 0,1 N, hidrogen

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakterisasi Minyak Jarak. B. Pembuatan Faktis Gelap

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui kinerja bentonit alami terhadap kualitas dan kuantitas

Desikator Neraca analitik 4 desimal

Lampiran 1. Prosedur analisis sifat fisikokimia minyak dan biodiesel. 1. Kadar Air (Metode Oven, SNI )

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

G O N D O R U K E M 1. Ruang lingkup

BAB V METODOLOGI. Gambar 6. Pembuatan Minyak wijen

BAB III METODE PENGUJIAN. Rempah UPT.Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) Jl. STM

Blanching. Pembuangan sisa kulit ari

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

Lampiran 1. Prosedur Analisis Proksimat Biji Jarak Pagar 100%

LAMPIRAN A A.1 Pengujian Total Padatan Terlarut (SNI yang dimodifikasi*) Dengan pengenceran A.2 Pengujian Viskositas (Jacobs, 1958)

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT B. METODE PENELITIAN. 1. Analisis Mutu Minyak Sawit Kasar. 2. Pengukuran Densitas Minyak Sawit Kasar

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan

MATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT

LAMPIRAN A ANALISA MINYAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Lampiran 1. Prosedur Analisis

Lampiran 1. Prosedur Analisis Biji Jarak Pagar

tak dengan oksigen dalam udara. Semakin tinggi kecepatan dan lama sentrifugasi terhadap minyak kelapa murni maka akan lebih mudah teroksidasi.

LAMPIRAN 1 PROSEDUR ANALISIS

BAB III METODOLOGI. III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah :

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Mandi Padat Transparan dengan Penambahan Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera) BAB III METODOLOGI

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

A. PENETAPAN ANGKA ASAM, ANGKA PENYABUNAN DAN ANGKA IOD B. PENETAPAN KADAR TRIGLISERIDA METODE ENZIMATIK (GPO PAP)

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental.

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai

Penentuan Sifat Minyak dan Lemak. Angka penyabunan Angka Iod Angka Reichert-Meissl Angka ester Angka Polenske Titik cair BJ Indeks bias

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental

LAMPIRAN. o C dan dinginkan lalu ditimbang. Labu lemak yang akan digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

c. Kadar Lemak (AOAC, 1995) Labu lemak yang ukurannya sesuai dengan alat ekstraksi Soxhlet

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

Bab III Bahan dan Metode

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur analisis sifat fisiko kimia tanah pemucat bekas. 1. Kadar Air (SNI )

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di industri rumah tangga terasi sekaligus sebagai

BAB 3 METODE PENELITIAN. 1. Neraca Analitik Metter Toledo. 2. Oven pengering Celcius. 3. Botol Timbang Iwaki. 5. Erlenmayer Iwaki. 6.

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

P FORTIFIKASI KEJU COTTAGE

Lampiran 7 Persentase bumbu berdasarkan berat daging (Resep Standar) Lampiran 8 Rekap Data Uji Beda Sie Reuboh pada Penelitian Pendahuluan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

METODE. Materi. Rancangan

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

Disusun oleh: Jamaludin Al Anshori, S.Si

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

III. METODE PENELITIAN

DAFTAR PEREAKSI DAN LARUTAN

III. BAHAN DAN METODE

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1 Formulir organoleptik

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian

BAB III METODOLOGI. A.2. Bahan yang digunakan : A.2.1 Bahan untuk pembuatan Nata de Citrullus sebagai berikut: 1.

Transkripsi:

LAMPIRAN 30

Lampiran 1. Prosedur Uji Minyak Sebagai Bahan Baku Faktis 1. Prosedur Uji Bilangan Iod Metode Hanus (AOAC, 1995) Prinsip: Ikatan rangkap yang tedapat pada asam lemak yang tidak jenuh akan bereaksi dengan iod. Gliserida dengan tingkat ketidakjenuhan tinggi akan mengikat sejumlah iod dalam jumlah yang lebih besar. Contoh yang telah disaring ditimbang sebanyak 0.25 g dalam Erlenmeyer 250 ml tertutup dan kemudian dilarutkan dalam 10 ml CCl 4 dengan penambahan 25 ml pereaksi Hanus. Erlenmeyer ditutup dan dibiarkan di tempat gelap selama 1 jam sambil dikocok eberapa kali. Setelah itu, ditambahkan 10 ml KI 15% sambil terus dikocok. Selanjutnya ditambahkan 100 ml air suling yang telah dididihkan. Iod yang tersisa pada larutan dititrasi dengan natrium tiosulfat (Na 2 S 2 O 3 ) 0.1 N sampai larutan tersebut berwarna kuning pucat, kemudian ke dalam larutan tersebut ditambahkan beberapa tetes indikator amilum 1% dan titrasi dilanjutkan sampai warna biru hilang. Blanko dibuat dengan perlakuan yang sama tanpa menggunakan contoh. Keterangan: A = Volume titrasi untuk blanko (ml) B = Volume titrasi untuk contoh (ml) N = Normalitas larutan natrium tiosulfat (Na2S2O3) 12,69 = Berat atom iodium/10 G = Berat contoh (gram) Bilangan Iod = (A-B) x N x 12,69 G 2. Prosedur Uji Bilangan Asam (AOAC, 1995) Prinsip: Reaksi penyabunan antara asam lemak bebas yang terkandung dalam minyak dengan alkali yang ditambahkan. Contoh yang akan diuji ditimbang sebanyak 5 sampai 10 gram di dalam Erlenmeyer 250 ml dan ditambahkan 50 ml alcohol netral 95% kemudian dipanaskan selama 10 menit dalam penangas air sambil diaduk. Kemudian setelah dingin ditambahkan indikator phenolphthalein 1% dalam alkohol, lalu dititrasi dengan KOH 0,1 N sampai berwarna merah muda yang tetap selama 30 detik. A x N x 298,46 Kadar Asam Lemak Bebas (%) = Keterangan: Bilangan Asam = A x N x 56,1 G A = Volume titrasi (ml) G 31

N = Normalitas larutan KOH G = Berat contoh (gram) 56,1 = Berat molekul KOH 298,46 = Berat molekul minyak (asam lemak dominan, risinoleat) 32

Lampiran 2. Perhitungan Kebutuhan NaOH yang Digunakan dalam Netralisasi Jumlah minyak jarak yang diperlukan untuk perlakuan metode netralisasi dengan NaOH yaitu sebanyak 6 kg (1 x 6 sampel). Untuk netralisasi 1 kg asam lemak bebas (sebagai oleat, BM=282) digunakan 0,142 kg NaOH (Thieme, 1968) dengan ekses sebesar 0,15%. Jadi, untuk netralisasi 1 kg asam lemak bebas (risinoleat, BM=298,46), jumlah NaOH yang digunakan sebesar: 0,142 ( ) = 0,150288 gram (sebagai risinoleat) Jumlah sampel = 6000 gram Asam lemak bebas = 3,18 % (sebagai asam oleat) Ekses kaustik soda = 0,15% Maka, 0,150288 x 0,0318 x 6000 = 28,67495 gram Ekses: 0,0015 x 28,67495 = 0,04301 gram Jumlah = 28,71796 gram 14 0 Be NaOH 14 0 Be = 10,4 gram NaOH/ 100 ml aquades Larutan NaOH 14 0 Be yang diperlukan untuk menetralkan 28,71796 gram asam lemak bebas adalah: 28,71796 x 100 ml = 276,134231 ml 10,4 Gambar 14. Diagram untuk menentukan normalitas larutan NaOH (Bernardini, 1983) 33

Lampiran 3. Prosedur Analisis Sifat Kimia Faktis Gelap 1. Prosedur Uji Kadar Ekstrak Petroleum Eter Sampel sebanyak 2-5 gram dimasukkan ke dalam kertas saring kering yang sudah diketahui bobotnya. Kemudian sampel tersebut diekstrak dalam soxhlet selama 16 jam dengan menggunakan pelarut petroleum eter. Setelah ekstraksi selesai sampel diangkat dari soxhlet, didiamkan sebentar sampai kering angin udara, dan dimasukkan ke dalam oven suhu 70 0 C. Sampel selanjutnya dimasukkan dalam desikator dan ditimbang. Kadar Ekstrak Petroleum Eter = A B x 100% Keterangan : A = Berat sampel terekstrak (gram) B = Berat awal sampel (gram) 2. Prosedur Uji Kadar Sulfur Bebas (BPTK, Bogor, Bolonikov dan Gurova Method) Sampel yang telah ditipiskan (0.5-0.75 mm) ditimbang sebanyak 0.3 g, dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 250 ml dan ditambahkan 100 ml Na 2 SO 3 5%, 5 ml suspensi Na-stearat 0.1% dan 1 g parafin. Erlenmeyer kemudian ditutup dengan kaca arloji dan dipanaskan selama 4 jam di atas titik didih atau selama 16 jam di bawah titik didih (± 80 0 C). Setelah pemanasan, sampel ditambah 100 ml SrCl 2 0.5% dan 10 ml Cd-asetat 3%. Campuran selanjutnya disaring, filtrat ditampung dalam Erlenmeyer dan residu dibilas dengan 75-100 ml larutan cadmium pencuci 0.12%. Sambil diaduk, ke dalam filtrat ditambahkan 10 ml formaldehid, 10 ml asam asetat glasial, dan 5 ml larutan kanji. Erlenmeyer kemudian ditempatkan di atas potongan es hingga suhu campuran turun sampai kurang dari 15 0 C. Tahap akhir adalah titrasi dengan larutan iodine 0.05 N sampai titik akhir titrasi tercapai (perubahan warna biru). Blanko disiapkan dengan mencampur larutan formaldehid, asam asetat glasial, dan kanji tanpa adanya filtrat. Kadar sulfur bebas dihitung dengan rumus sebagai berikut: Kadar sulfur bebas (%) = (A B) x N x x 100% 0.032 C Keterangan : A = Volume titrasi sampel (ml) B = Volume titrasi blanko (ml) N = Normalitas larutan iodine C = Berat contoh (gram) 34

3. Prosedur Uji Kadar Abu Sampel sebanyak 1-2 gram ditimbang dalam cawan porselen yang kering dan telah diketahui beratnya. Sampel dibakar di atas pemanas sampai tidak menghasilkan asap. Selanjutnya sampel diabukan dalam tanur pada suhu 5500C hingga menjadi abu dalam bobot yang tetap. Setelah menjadi abu, cawan didinginkan dalam desikator jam dan ditimbang. Kadar Abu (%) = Keterangan : A = Berat abu (gram) B = Berat awal sampel (gram) A B x 100% 4. Prosedur pengukuran ph Faktis Sampel yang telah dihaluskan ditimbang sebanyak 2 g. sampel kemudian dilarutkan dengan 40 ml akuades. Sampel diaduk lalu diukur ph larutan dengan ph meter. 35

Lampiran 4. Data Pengamatan Analisis Kimia Faktis Gelap 1. Data Nilai Kadar Ekstrak Petroleum Eter Faktis Gelap (%) Metode Netralisasi Kecepatan Pengadukan (rpm) 130 145 160 Na 2 CO 3 14.07 13.51 13.32 7.73 7.80 6.20 Rata-rata 10.90 10.66 9.76 NaOH 10.39 12.94 6.09 12.45 7.83 9.45 Rata-rata 11.42 10.38 7.77 2. Data Nilai Kadar Sulfur Bebas Faktis Gelap (%) Metode Netralisasi Kecepatan Pengadukan (rpm) 130 145 160 Na 2 CO 3 1.42 1.91 1.89 1.31 1.47 1.61 Rata-rata 1.37 1.69 1.75 NaOH 1.67 1.62 1.66 1.97 1.95 1.57 Rata-rata 1.82 1.79 1.62 3. Data Nilai Kadar Abu Faktis Gelap (%) Metode Netralisasi Kecepatan Pengadukan (rpm) 130 145 160 Na 2 CO 3 4.42 4.97 4.70 4.43 4.60 4.92 Rata-rata 4.43 4.79 4.81 NaOH 4.40 4.13 4.12 4.04 4.02 3.82 Rata-rata 4.22 4.08 3.97 36

4. Data Nilai ph Faktis Gelap Metode Netralisasi Kecepatan Pengadukan (rpm) 130 145 160 Na 2 CO 3 8.89 9.45 9.63 9.19 9.66 10.15 Rata-rata 9.04 9.56 9.89 NaOH 7.94 7.34 7.08 7.52 7.10 7.02 Rata-rata 7.73 7.22 7.05 5. Rekapitulasi Hasil Analisis Kimia Faktis Gelap Perlakuan Ulangan Waktu Pembentukan Faktis (menit) Kadar Ekstrak PE (%) Kadar Sulfur Bebas (%) Kadar Abu (%) A1B1 1 90 14.07 1.42 4.42 8.89 Nilai ph 2 65 7.73 1.31 4.43 9.19 RATA2 77.5 10.90 1.37 4.43 9.04 A2B1 1 73 13.51 1.91 4.97 9.45 2 62 7.80 1.47 4.60 9.66 RATA2 67.5 10.66 1.69 4.79 9.56 A3B1 1 91 13.32 1.89 4.70 9.63 2 65 6.20 1.61 4.92 10.15 RATA2 78 9.76 1.75 4.81 9.89 A1B2 1 60 10.39 1.67 4.40 7.94 2 72 12.45 1.97 4.04 7.52 RATA2 66 11.42 1.82 4.22 7.73 A2B2 1 65 12.94 1.62 4.13 7.34 2 78 7.83 1.95 4.02 7.10 RATA2 71.5 10.38 1.79 4.08 7.22 A3B2 1 63 6.09 1.66 4.12 7.08 2 85 9.45 1.57 3.82 7.02 RATA2 74 7.77 1.62 3.97 7.05 Keterangan : A : Kecepatan Pengadukan (rpm) B : Metode Netralisasi 1: 130 rpm; 2 : 145 rpm; 3 : 160 rpm; 1 : Na 2 CO 3 ; 2 : NaOH. 37

Lampiran 5. Hasil Analisis Ragam a. Waktu Pembentukan Faktis Gelap Analisis keragaman waktu pembentukan faktis gelap (α =5%) Ai : Kecepatan Pengadukan 2 87 43.5 0.24 5,14 Bj : Metode netralisasi 1 44 44.0 0.24 5,99 Abij 2 120 60.0 0.32 5,14 Error 6 1110 185.0 Total 11 1361 Keterangan : Tidak berpengaruh nyata antar perlakuan b. Suhu eksotermis tertinggi Analisis keragaman suhu eksotermis tertinggi (α =5%) Ai : Kecepatan Pengadukan 2 6 3.0 0.17 5,14 Bj : Metode netralisasi 1 1 1.0 0.06 5,99 Abij 2 7 3.5 0.20 5,14 Error 6 106 17.7 Total 11 123 Keterangan : Tidak berpengaruh nyata antar perlakuan c. Kadar Ekstrak Petroleum Eter Analisis keragaman kadar ekstrak petroleum eter (α=5%) Ai : Kecepatan pengadukan 2 12.30 6.15 0.45 5.14 Bj : Metode netralisasi 1 1.01 1.01 0.07 5.99 Abij 2 3.29 1.65 0.12 5.14 Error 6 82.57 13.76 Total 11 99.17 Keterangan : Tidak berpengaruh nyata antar perlakuan 38

d. Kadar Sulfur Bebas Faktis Gelap Analisis keragaman kadar sulfur bebas (α =5%) Ai : Kecepatan pengadukan 2 0.04 0.02 0.51 5.14 Bj : Metode netralisasi 1 0.06 0.06 1.38 5.99 Abij 2 0.18 0.09 2.12 5.14 Error 6 0.25 0.04 Total 11 0.52 Keterangan : Tidak berpengaruh nyata antar perlakuan e. Kadar Abu Faktis Gelap Analisis keragaman kadar abu (α =5%) Ai : Kecepatan pengadukan 2 0.02 0.01 0.27 5.14 Bj : Metode netralisasi 1 1.03 1.03 29.54* 5.99 Abij 2 0.23 0.11 3.24 5.14 Error 6 0.21 0.03 Total 11 1.48 Keterangan : *) Berpengaruh nyata pada α = 0,05 f. Nilai ph Faktis Gelap Analisis keragaman nilai ph (α=5%) Ai : Kecepatan pengadukan 2 0.02 0.01 0.17 5.14 Bj : Metode netralisasi 1 14.02 14.02 261.99* 5.99 Abij 2 1.22 0.61 11.36* 5.14 Error 6 0.32 0.05 Total 11 15.57 Keterangan : *) Berpengaruh nyata pada α = 0,05 Uji Duncan interaksi kedua faktor terhadap nilai ph Perlakuan Rata-rata Hasil Perlakuan Rata-rata Hasil A3B1 9.89 A A1B2 7.73 B A2B1 9.56 A A2B2 7.22 B A1B1 9.04 A A3B2 7.05 B 39

Lampiran 6. Gambar Faktis Gelap Faktis Gelap Minyak Jarak 40