BAB I PENDAHULUAN. teknologi dalam sistem pembayaran menggeser peranan uang tunai (currency)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang dituangkan dalam Undang Undang Bank Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. sudah beberapa kali mengalami perubahan. Pada tanggal 1 Maret 2005, BBM jenis Premium dan Solar kembali dinaikkan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya mencegah kelemahan dari penggunaan uang tunai tersebut, kini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dengan perkembangan teknologi yang canggih. Kemajuan teknologi dalam sistem

BAB III LANDASAN TEORI

Judul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi saat ini berdampak ke segala aspek

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan: aqidah, syariah, akhlak, ibadah dan muamalah. Islam bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut academic dishonesty sudah tidak dapat terelakkan lagi di kalangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang

BAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone

BAB Latar Belakang

BAB I INTRODUKSI. pembayaran mikro, kapan saja dan dimana saja dengan menggunakan smartphone

BAB I PENDAHULUAN. Melambatnya pertumbuhan ekonomi global sebagai dampak peningkatan harga

BAB I PENDAHULUAN. kemudahan bagi segala aktivitas manusia. Salah satunya perkembangan teknologi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM

BAB I PENDAHULUAN. Electronic Commerce (e-commerce) (McLeod & Schell, 2004). Menurut Indrajit

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan tidak dengan menggunakan uang cash sebagai alat pembayaran,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hubungan lebih baik dan menjadi semakin dekat dengan masyarakat. Kini

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Era perkembangan informasi saat ini berkembang sangat pesat seiring

ANALISIS PENERIMAAN NASABAH TERHADAP PRODUK BARU PERBANKAN PermataRancang Dana BANK PERMATA

BAB I PENDAHULUAN. manusia, termasuk inovasi dalam kegiatan jual beli barang dan jasa. Saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Instrumen/alat pembayaran merupakan media yang digunakan dalam pembayaran.

BAB I PENDAHULUAN. media layanan elektronik (e-channel) saat ini telah jauh berkembang. Bahkan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh stakeholder sebagai. dasar untuk pengambilan keputusan dalam organisasi.

BABI PENDAHULUAN. yang pasti teijadi. Pada industri, terutama yang bergerak di bidang jasa, kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengguna teknologi internet terus meningkat dari tahun ke tahun.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan Transaksi Non-Tunai di Indonesia dalam beberapa tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian TCASH (Telkomsel)

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. dikaji. Sejauh ini Negara memiliki dua sumber pendapatan yaitu pendapatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model The Theory of

PEMBAYARAN NON TUNAI. Reza Kurniawan. Abstrak.

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalankan aktifitas, khususnya dalam kegiatan sehari-hari. Dalam

4.1.1 jenis kelamin Data demografis berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut :

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan di dunia ingin mengubah dirinya menjadi pembangit daya (power

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada waktu melakukan sebuah penelitian, bahwa landasan teori sangat

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. nyaman bertansaksi dengan secara fisik, uang cash atau kartu. Society: Indonesia Chapter, yang berlangsung di Jakarta pada Kamis

BAB I PENDAHULUAN. perbankan harus memiliki keunggulan kompetitif antara lain adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi mengalami perkembangan yang

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

BAB I PENGANTAR. sependapat dalam buku Bunga Rampai Hukum Ekonomi Dan Hukum

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet

BAB I PENDAHULUAN. strategi bisnis yang selama ini digunakan. Perusahaan perlu melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun untuk membantu tercapainya tujuan perusahaan. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Telepon seluler saat ini telah menjadi alat komunikasi serta informasi

BAB I PENDAHULUAN. Selain berfungsi sebagai alat tukar (medium of exchange) dan alat pembayaran yang

e-commerce e-payment Wisnu Hera

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Automatic Teller Machine (ATM) dan electronic banking (e-banking)

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya jumlah uang beredar, maraknya kasus pemalsuan uang, serta

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai kesempatan untuk mendapatkan perangkat lunak ilegal.

PERAN BANK INDONESIA DALAM PELAKSANAAN GERAKAN NASIONAL NON TUNAI (GNNT) Oleh : NI KETUT AYU ANGGRENI NIM :

BAB I PENDAHULUAN. strategi bisnis dunia usaha termasuk perbankan dengan menempatkan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki budaya masing-masing, yang tercermin melalui

BAB I PENDAHULUAN. jasa seperti usaha jasa sewa mobil, pariwisata, transportasi, jasa pihak ketiga dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan konsumen lama. Perusahaan harus mampu membaca peluang

5. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, menurut Suparmono dan Damayanti (2010:10) mengatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. (non cash), yang diawali dengan alat pembayaran menggunakan kertas (paper

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting

BAB 1 : PENDAHULUAN PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Visi dan Misi PT. Telekomunikasi Indonesia Selular, Tbk Visi PT. Telekomunikasi Indonesia Selular, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. uang dari suatu pihak ke pihak lain. Media yang digunakan untuk pemindahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Theory of Planned Behavior Fishbein dan Ajzen

BAB I PENDAHULUAN. belum secanggih saat ini. Awalnya masyarakat memunuhi kebutuhannya. logam dan sampai lah ke tahap penetapan uang kertas.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pola hidup konsumtif kini menjadi hal yang biasa bagi masyarakat. Ini

BAB I PENDAHULUAN. sosial dan budaya. Perubahan-perubahan ini turut mempengaruhi proses

Kesimpulannya, intensi seseorang terhadap perilaku tertentu dipengaruhi oleh tiga variabel yaitu sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku (Ajzen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini, internet menjadi salah satu alat komunikasi yang utama dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendirian lembaga perbankan di Indonesia mempunyai tujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Maraknya bisnis di Indonesia akhir-akhir ini via Internet diyakini memiliki

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dinamika kehidupan masyarakat Indonesia sekarang ini telah berkembang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. menggunakan perangkat mobile serta jaringan nirkabel (Ayo et al., 2007). Jonker

BAB I PENDAHULUAN. dampak positif bagi pertumbuhan e-commerce. Menurut Asosiasi. Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII, 2013), jumlah pengguna

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada jaman modern ini, teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, hlm. 185

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RINGKASAN INFORMASI PRODUK TABUNGAN D-SAVE

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini teknologi informasi semakin berkembang dengan pesat. Banyak

ekonomi Kelas X SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN K-13 A. Pengertian Sistem Pembayaran Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. hlm Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. merambah berbagai macam sektor industri. Salah satu penerapan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. tranformasi sistem pembayaranpun juga semakin berkembang. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini kemajuan teknologi semakin canggih dan semakin membaik

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan teknologi yang pesat, pola dan sistem pembayaran dalam transaksi ekonomi terus mengalami perubahan. Kemajuan teknologi dalam sistem pembayaran menggeser peranan uang tunai (currency) sebagai alat pembayaran ke dalam bentuk pembayaran non tunai yang yang lebih efisien dan ekonomis. Perkembangan teknologi informasi yang diikuti dengan tingkat persaingan bank yang semakin tinggi mendorong sektor perbankan atau nonbank untuk semakin inovatif dalam menyediakan berbagai alternatif jasa pembayaran non tunai berupa sistem transfer dan alat pembayaran menggunakan kartu elektronis (electronic card payment) yang aman, cepat dan efisien, serta bersifat global (Santomero dan Seater, 1996). Pada awalnya perkembangannya pembayaran elektronis tersebut, masih selalu terkait langsung dengan rekening nasabah bank yang menggunakannya, namun seiring dengan perkembangan teknologi, beberapa negara telah menemukan dan menggunakan produk pembayaran elektronis yang dikenal sebagai uang elektronik atau Electronic Money (e-money), yang karakteristiknya berbeda dengan pembayaran elektronis yang telah disebutkan sebelumnya. Penggunaan uang elektronik tidak lagi harus memerlukan otorisasi dan keterkaitan secara langsung dengan rekening nasabah di bank. Hal ini dapat terjadi 1

karena e-money merupakan produk stored value dimana sejumlah nilai dana tertentu (monetary value) telah terekam (tersimpan) dalam alat pembayaran yang digunakan tersebut (Bank Indonesia, 1996). Penggunaan e-money sebagai alternatif alat pembayaran non-tunai di beberapa negara menunjukkan adanya potensi yang cukup besar untuk mengurangi tingkat pertumbuhan penggunaan uang tunai, khususnya untuk pembayaran-pembayaran yang bersifat mikro sampai dengan ritel. Kehadiran alat-alat pembayaran non tunai tersebut di atas, semata-mata tidak hanya disebabkan oleh inovasi sektor perbankan namun juga didorong oleh kebutuhan masyarakat akan adanya alat pembayaran yang praktis yang dapat memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi. Kemudahan transaksi tersebut dapat mendorong penurunan biaya transaksi dan pada gilirannya dapat menstimulus pertumbuhan ekonomi (Dias, 2001). Meskipun dianggap memiliki berbagai kelebihan, namun penggunaan uang elektronik di Indonesia tidak kunjung mengalami peningkatan. Menurut data Worldbank dalam Global Financial Inclusion Index (2015) jumlah penduduk dewasa yang memiliki rekening di bank hanya mencapai 36,1% dan hanya 2,9% yang melakukan transaksi dengan menggunakan pembayaran elektronik (Tabel 1.1). Mastercard Advisor Analysis (2013) bahkan menyatakan persentasi transaksi non tunai (cek dan pembayaran) di Indonesia 0%, sedangkan negara Singapura telah mencapai 61%. 2

Tabel 1.1. Data Inklusi Keuangan Penduduk Dewasa (Usia lebih dari 15 tahun ) Keterangan Indonesia (penduduk usia 15+) Rata-rata Negara di Asia Timur dan Pasific Rata-rata Negara pengasilan menengah ke bawah Ratarata negara Dunia Memiliki rekening 36,1 69,0 42,7 61,5 di bank Memiliki rekening 28,7 64,5 40,0 56,7 di bank dengan domisili di desa Menggunakan alat 2,9 11,8 3,1 16,7 pembayaran elektronik Memiliki Account 0,4 0,4 2,5 2,0 Mobile Sumber : World Bank, 2015 Untuk mendorong penggunaan transaksi non tunai, Bank Indonesia dan pemerintah mencanangkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) pada tanggal 14 Agustus 2014. GNNT ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan instrumen non tunai, sehingga secara bertahap mendorong masyarakat yang lebih menggunakan instrument non tunai (Less Cash Society/LCS) dalam melakukan transaksi atas kegiatan ekonominya. Dari segi efisiensi, gerakan ini mampu menekan anggaran yang dikeluarkan setiap tahunnya untuk mencetak uang. Berbagai kegiatan dilakukan Bank Indonesia untuk memperluas dan meningkatkan pelaksanaan GNNT yaitu dengan melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat secara luas melalui media cetak dan elektronik, mengadakan Bazzar ataupun Hari Non Tunai di pusat-pusat perbelanjaan, menetapkan daerah/wilayah non tunai secara terbatas, sehingga membiasakan pengguna public area/service terpaksa mengikuti untuk berperilaku non tunai. 3

Berdasarkan fenomena tersebut perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat pelaku untuk menggunakan uang elektronik. Penelitian ini akan menggunakan model Theory of Planned Behavior (TPB). Teori ini merupakan pengembangan dari Theory of Reasoned Action (TRA) yang dikembangkan oleh Icek Ajzen di tahun 1967. Pada tahun 1988 konstruk lain ditambahkan pada model tersebut yang disebut Perceived Behavioral Control (PBC) atau kontrol perilaku yang dirasakan untuk mengukur situasi dimana individu tidak memiliki kontrol yang substansial atas perilaku yang ditargetkan. Konstruk ini mengacu pada persepsi individu akan mudah atau sulitnya melakukan perilaku yang ditargetkan (Ajzen, 1991). Berdasarkan teori ini perilaku individu (behavior) dapat dijelaskan oleh niat perilaku (behavioral intention), yang bersama-sama dipengaruhi oleh sikap terhadap perilaku (attitude toward behavior), norma subyektif (subjective norm) dan kontrol perilaku yang dirasakan (perceived behavior control). TPB merupakan teori yang tepat untuk memprediksi dan menjelaskan perilaku konsumen. Berdasarkan teori tersebut, perilaku seseorang dapat diprediksi dari niat, dimana niat dapat diprediksi dari sikap terhadap perilaku, norma subyektif dan kontrol perilaku yang dirasakan (Ajzen, 1991). Apabila kita bisa mengetahui bagaimana perilaku masyarakat yang menggunakan uang elektronik, maka pengambil kebijakan, penerbit uang elektronik dan pedagang dapat menyusun strategi meningkatkan penggunaan uang elektronik. Teori ini merupakan teori yang tepat untuk mempelajari perilaku penggunaan uang elektronik oleh masyarakat atau dapat disebut sebagai konsumen uang elektronik. Teori ini juga telah banyak dipakai untuk memprediksi perilaku konsumen antara lain dalam perilaku 4

penggunaan kartu kredit (Rutherford dan DeVaney, 2009), internet banking (Adyityasto dan Baridwan, 2012), mobile banking (Luarn dan Lin, 2004), investasi sukuk (Warsame dan Irreri, 2016), belanja online (Lin, 2007) dan masih banyak lagi penelitian lainnya. 1.2. Rumusan Masalah Tuntutan akan kecepatan dan efisiensi dalam melakukan transaksi pembayaran telah mendorong industri perbankan dan telekomunikasi menerbitkan uang elektronik sebagaimana yang terjadi pula di negara lain. Belum lama ini Bank Indonesia telah melonggarkan ketentuan mengenai uang elektronik melalui penerbitan Peraturan Bank Indonesia No. 18/17/PBI/2016 tanggal 29 Agustus 2016 perihal Perubahan Kedua atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12/PBI/2009 tentang Uang Elektronik (Electronic Money). Awalnya penerbit uang elektronik hanya terbatas pada Penerbit berupa Bank Umum berdasarkan Kegiatan Usaha (BUKU) 4, menjadi bank BUKU 3 dan 4 atau Bank Pembangunan Daerah dengan kategori BUKU 1 dan 2 yang memiliki sistem teknologi informasi memadai dan memiliki profil mandat penyaluran prgram bantuan sosial. Selain itu BI juga meningkatkan batas uang saldo pada uang elektronik dari Rp5 juta menjadi Rp10 juta. Berbagai dukungan telah diberikan oleh pemerintah dan pembuat kebijakan, namun perkembangan penggunaan uang elektronik belum terlalu menggembirakan. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini berusaha untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel yang mempengaruhi niat menggunakan uang elektronik 5

yaitu sikap terhadap perilaku penggunaan uang elektronik, norma subyektif dan kontrol perilaku yang dirasakan dengan penggunaan uang elektronik dan pada akhirnya dapat memberikan saran mengenai strategi meningkatkan penggunaan uang elektronik. 1.3. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, dapat disusun pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Apakah sikap terhadap perilaku (attitude toward behavior) penggunaan uang elektronik berpengaruh positif terhadap niat menggunakan uang elektronik? 2. Apakah norma subyektif (subjective norm) berpengaruh positif terhadap niat menggunakan uang elektronik? 3. Apakah kontrol perilaku yang dirasakan (perceived behavior control) terhadap penggunaan uang elektronik berpengaruh positif terhadap niat menggunakan uang elektronik? 4. Apakah variabel locus of control memoderasi sikap terhadap perilaku (attitude toward behavior), norma subyektif (subjective norm) dan kontrol perilaku yang dirasakan (perceived behavior control) terhadap niat menggunakan uang elektronik? 1.4. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan niat perilaku penggunaan uang elektronik dengan menggunakan theory of planned behavior (TPB). Penelitian ini 6

juga bertujuan untuk melihat yang manakah dari variabel-variabel tersebut yang lebih berpengaruh terhadap intensi jika dibandingkan dengan variabel-variabel lainnya. 1.5. Manfaat Penelitian Secara akademis, penelitian ini diharapkan memberikan bukti empiris tentang pengukuran perilaku individu dengan pendekatan model Theory of Planned Behavior (TPB) dalam penggunaan uang elektronik. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengambil kebijakan untuk meningkatkan penggunaan uang elektronik dengan mempertimbangkan faktorfaktor yang mendorong penggunaan uang elektronik. Bagi perbankan dan penerbit uang elektronik lainnya, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam melakukan inovasi fitur alat pembayaran non tunai. 1.6. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian Penelitian ini dilakukan di Yogyakarta dengan responden masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta yang pernah menggunakan uang elektronik. Sedangkan batasan penelitian ini akan menggunakan 5 (lima) pengukuran yaitu niat perilaku (behavioral intention), sikap terhadap perilaku (attitude toward behavior), norma subyektif (subjective norm) dan kontrol perilaku yang dirasakan (perceived behavior control) dengan variabel locus of control sebagai variabel moderasi antara sikap terhadap perilaku (attitude toward behavior), norma subyektif (subjective 7

norm) dan kontrol perilaku yang dirasakan (perceived behavior control) terhadap niat perilaku (behavioral intention) 1.7. Sistematika Penulisan Bab I: Pendahuluan Bab Pendahuluan berisi sub-bab: (a) latar belakang, (b) rumusan masalah, (c) pertanyaan, (d) tujuan penelitian, (e) manfaat penelitian, (e) ruang lingkup dan batasan penelitian, dan (f) sistematian penulisan. Bab II: Tinjauan Pustaka Bab Tinjauan Pustaka merupakan pengembangan dari tinjauan pustaka yang telah ditulis pada proposal tesis. Bab tinjauan pustaka berisi sub-bab: (a) uang elektronik, (b) Theory of Planned Behavior (TPB), dan (c) hipotesis penelitian. Bab III: Metode Penelitian Bab Metode Penelitian berisi pengembangan metode penelitian yang telah dipaparkan pada proposal tesis. Bab metode penelitian dan profil perusahaan berisi sub-bab: (a) desain penelitian, (b) definisi istilah/operasional, (c) populasi dan sampel, (d) alat analisis dan instrumen, (e) sumber dan meotde pengumpulan data, dan (f) metode analisis data. Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab Hasil Penelitian dan Pembahasan memuat hasil penelitian dan pembahasan yang sifatnya terpadu. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk daftar (tabel), grafik, atau bentuk lain, dan ditempatkan dekat dengan pembahasan. Pembahasan berisi tentang hasil yang diperoleh berupa penjelasan teoritis baik secara kualitatif, 8

kuantitatif, atau statistika dan juga perbandingan dengan hasil penelitian terdahulu yang sejenis. Bab hasil penelitian dan pembahasan terdiri dari sub-bab: (a) deskripsi data, (b) pengujian hipotesis, dan (c) pembahasan. Bab V: Simpulan dan Saran Bab Simpulan dan Saran dinyatakan secara terpisah. Simpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran hipotesis. Saran yang dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan ditujukan kepada Pertamina atau para peneliti dalam bidang sejenis yang ingin mengembangkan penelitian yang sudah diselesaikan. Bab ini terdiri dari sub-bab: (a) simpulan, (b) keterbatasan, (c) implikasi, dan (d) saransaran. 9