STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN PADA PELAKSANAAN LANDREFORM DI INDONESIA (Studi Kasus : Desa Pangkah Kulon, Gresik)

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Kunci : Landreform, Pengukuran, Pemetaan

STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN PADA PELAKSANAAN LANDREFORM DI INDONESIA. Ali Pebriadi

Oleh : Muslihatul Ummah

BAB 1 PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. geospasial, yang berfungsi sebagai pendukung pengambilan keputusan dalam. transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. prasarana transportasi yang terintegrasi dengan sistem informasi. Transportasi

PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Abstrak PENDAHULUAN.

Departemen Teknik Geomatika, FTSLK-ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Indonesia Abstrak

Edwin Martha P. 1, Chatarina Nurjati S. 1, dan Roedy Rudianto 2. Abstrak

III. BAHAN DAN METODE

NUR MARTIA

Bab III Pelaksanaan Penelitian

PEMBUATAN MODEL SISTEM INFORMASI PROSEDUR DAN BIAYA PENDAFTARAN SERTIFIKAT TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN SIDOARJO

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENGATURAN SPOOR DAN JADWAL KEBERANGKATAN KERETA API

Penentuan Batas Pengelolaan Wilayah Laut Antara Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Bali Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014

KAJIAN CITRA RESOLUSI TINGGI WORLDVIEW-2

METODE PENELITIAN. deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu

ANALISA PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN WILAYAH SURABAYA BARAT MENGGUNAKAN CITRA SATELIT QUICKBIRD TAHUN 2003 DAN 2009

DI SURABAYA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN. Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis menarik kesimpulan. sebagai berikut :

KLASIFIKASI PENGUKURAN DAN UNSUR PETA

Bab I Pendahuluan I.1. Latar belakang

BAHAN AJAR ON THE JOB TRAINING

Bab III Pelaksanaan Penelitian

EVALUASI PENGEMBANGAN AREA UNTUK KABUPATEN SIDOARJO MENGGUNAKAN MOHAMMAD RIFAI

Indra Jaya Kusuma, Hepi Hapsari Handayani Program Studi Teknik Geomatika, FTSP, ITS-Sukolilo, Surabaya,

Abstrak. Ria Widiastuty 1, Khomsin 1, Teguh Fayakun 2, Eko Artanto 2 1 Program Studi Teknik Geomatika, FTSP, ITS-Sukolilo, Surabaya, 60111

PENGGUNAAN DAN EVALUASI METODA GRAPHIC INDEX MAPPING DALAM PENYUSUNAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN PATI

ANALISA PETA LINGKUNGAN PANTAI INDONESIA (LPI) DITINJAU DARI ASPEK KARTOGRAFIS BERDASARKAN PADA SNI

SeminarTugas akhir BEN PRAYOGO HILLMAN ( )

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan pendekatan spasial. Metode penelitian kuantitatif dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Blank Spot 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Batasan Masalah

Anita Dwijayanti, Teguh Hariyanto Jurusan Teknik Geomatika FTSP-ITS, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya,

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi

Inventarisasi Wisata Kesenian Dan Budaya Kota Cirebon Dengan Sistem Informasi Geografis

Perumusan Masalah Bagaimana kondisi perubahan tutupan lahan yang terjadi di daerah aliran sungai Ciliwung dengan cara membandingkan citra satelit

KAJIAN KEPEMILIKAN SUMBER DAYA ALAM NON HAYATI DALAM WILAYAH 12 MIL LAUT (STUDI KASUS : Pulau Pagerungan Besar dan Kecil, Kabupaten Sumenep) Abstrak

Pemetaan dimana seluruh data yg digunakan diperoleh dengan melakukan pengukuran-pengukuran dilapangan disebut : Pemetaan secara terestris Pemetaan yan

Perbandingan Penentuan Volume Suatu Obyek Menggunakan Metode Close Range Photogrammetry Dengan Kamera Non Metrik Terkalibrasi Dan Pemetaan Teristris

BAB IV PENUTUP. tanah, luasan bidang tanah, dan batas batas wilayah bidang tanah. Pentingnya

Studi Perbandingan Total Station dan Terrestrial Laser Scanner dalam Penentuan Volume Obyek Beraturan dan Tidak Beraturan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

PERHITUNGAN VOLUME DAN SEBARAN LUMPUR SIDOARJO DENGAN CITRA IKONOS MULTI TEMPORAL 2011

BAB III DESKRIPSI TEMPAT PLA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI KEANDALAN ALAT ETS GOWIN TKS 202 DALAM PENGUKURAN SITUASI. Mikho Henri Darmawan,Ir.Chatarina N.MT, Danar Guruh P.ST,MT

STUDI TENTANG IDENTIFIKASI LONGSOR DENGAN MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT DAN ASTER (STUDI KASUS : KABUPATEN JEMBER)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PREDIKSI PENGGUNAAN DAN PERUBAHAN LAHAN MENGGUNAKAN CITRA IKONOS MULTISPEKTRAL

EVALUASI PERENCANAAN TATA GUNA LAHAN WILAYAH PERKOTAAN (STUDI KASUS KEC.LOWOKWARU, KOTA MALANG) Fransiscus Hamonangan Hutabarat 1, Muhammad Taufik 1

PRESENTASI TUGAS AKHIR

Jurnal Geodesi Undip Oktober 2014

KISI KISI PROFESIONAL dan PEDAGOGIK UKG 2015 PPPPTK BBL MEDAN GEOMATIKA

1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis saat ini tentunya sangat berpengaruh dalam strategi pemasaran sebuah produk.

Pembuatan Sistem Informasi Geografis Potensi Produktivitas Pertambakan Di Surabaya

Evaluasi Ketelitian Luas Bidang Tanah Dalam Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan

Oleh: Faisal Achsan Asyari Dosen pembimbing: 1. Ir. Yuwono MT 2. Dr. Ir. M. Taufik

Jurusan Teknik Geodesi dan Geomatika FT UGM TGGM KARTOGRAFI DIGITAL. Oleh Gondang Riyadi. 21 March 2014 Kartografi - MGR

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Contoh Pembagian Rayon dalam Suatu Wilayah

BANK TANAH: ANTARA CITA-CITA DAN UTOPIA CUT LINA MUTIA

PEMETAAN DAN PENYUSUNAN BASISDATA RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS DI KOTA SURABAYA)

BAB III PENGOLAHAN DATA ALOS PRISM

Program Studi Teknik Geomatika, FTSP, ITS-Sukolilo, Surabaya, Abstrak

Bab I Pendahuluan I.1. Latar Belakang

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi kapas seperti kapas kecantikan dengan merek Selection Cotton.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian dengan judul Dampak Pembangunan Jalan Arteri

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW), Surabaya, 11 Juli 2012, ISSN

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Ruang Lingkup Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN CITRA SATELIT RESOLUSI TINGGI UNTUK PEMBUATAN PETA DASAR SKALA 1:5.000 KECAMATAN NGADIROJO, KABUPATEN PACITAN

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. B. Tujuan Praktikum

ANALISA TUTUPAN LAHAN TERHADAP RENCANA INVESTASI DI KECAMATAN LABANG, KABUPATEN BANGKALAN PASCA SURAMADU DENGAN CITRA SPOT-5

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan Bank sangat dibutuhkan masyarakat hampir di semua. dengan lokasi Bank yang lebih dekat dengan tempat tinggal masyarakat.

C. Prosedur Pelaksanaan

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

Jurnal Geodesi Undip April 2016

Jurusan Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Analisa Ketelitian Geometric Citra Pleiades Sebagai Penunjang Peta Dasar RDTR (Studi Kasus: Wilayah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur)

Jurnal Geodesi Undip Januari 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dasar yang ada di Kabupaten Boalemo dengan jumlah sekolah 141 unit.

PEMETAAN JARINGAN JALAN KAWASAN PERKOTAAN TONDANO

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

sensing, GIS (Geographic Information System) dan olahraga rekreasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Sistem Informasi Geografis (SIG)

Jurnal Geodesi Undip April 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENGUKURAN

SEMINAR TUGAS AKHIR INVENTARISASI WILAYAH RAWAN BENCANA BANJIR DAN LONGSOR DI JAWA TIMUR MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemetaan situasi dan detail adalah pemetaan suatu daerah atau wilayah ukur

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

PERAN KADASTER LAUT DALAM PEMECAHAN KONFLIK DI PERAIRAN STUDI KASUS: KABUPATEN REMBANG, JAWA TENGAH

Transkripsi:

STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN PADA PELAKSANAAN LANDREFORM DI INDONESIA (Studi Kasus : Desa Pangkah Kulon, Gresik) Ali Pebriadi, Yuwono, Roedy Rudianto Program Studi Teknik Geomatika FTSP-ITS, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya, 60111 Abstrak Kebijakan pemerintah mengenai pembagian tanah untuk mengatasi masalah kemiskinan adalah Landreform. Pada tahun 1999 Kantor Pertanahan Gresik telah melaksanakan program Landreform di Desa Pangkah Kulon, Gresik kemudian hasilnya dibagikan kepada penerima yang berhak. Dalam program Landreform terdapat kegiatan mengenai pengukuran dan pemetaan. Studi dalam tugas akhir ini tujuannya adalah untuk mengetahui mekanisme secara teknis dalam kegiatan Landreform yaitu pengukuran, pemetaan serta evaluasinya. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah mengidentifikasi dan mengetahui mekanisme pengukuran dan pemetaan pada kegiatan Landreform di Desa Pangkah Kulon, yang dilaksanakan Kantor Pertanahan Gresik. Kemudian membuat peta bidang digital serta melakukan transformasi koordinat UTM ke TM 3 menggunakan Software Arcview Gis 3.3. Hasil studi ini berupa penjelasan pelaksanaan teknis dalam program Landreform serta membuat informasi sederhana peta dasar pendaftaran tanah mengenai pemilik tanah, luas dan nomer identifikasi bangunan ( NIB ). Kesimpulan studi tugas akhir ini, dari program Landreform tanah yang dibagikan Kantor Pertanahan Gresik kepada masyarakat petani di Desa Pangkah Kulon berupa tanah oloran dengan luas keseluruhan 73.38 Ha. Pengukuran bidang tanah menggunakan metode terrestrial secara polar dengan unsur sudut dan jarak. Serta peta pendaftaran tanah yang dijadikan sebagai keperluan pembukuan tanah. Kata Kunci : Landreform, Pengukuran, Pemetaan PENDAHULUAN Pemanfaatan tanah dan penggunaan lahan merupakan suatu rangkaian aktifitas manusia atas daratan misalnya permukiman, perdagangan, pertanian dan lain lain. Setiap daerah memiliki potensi suatu tanah yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber kehidupan bagi manusia. Penguasaan dan kepemilikan tanah yang resmi merupakan hal yang terpenting, untuk menghindari berbagai macam masalah mengenai sengketa agrarian dengan pelanggaran hak hak asasi manusia. Dalam hal ini kebijakan pemerintah mengenai pembagian tanah bagi rakyat kecil adalah program Landreform. Proses Landreform tidak hanya pembagian tanah, hal yang terpenting adalah proses teknis antara lain mengenai pengukuran dan pemetaan, yang hasilnya dipakai sebagai referensi dalam status kepemilikan tanah yang resmi. Pada penelitian ini, daerah studi berada di Desa Pangkah Kulon yang merupakan bagian wilayah Gresik utara dengan potensi sebagai kawasan tambak dan dekat dengan laut Jawa. Pada tahun 1999 Kantor Pertanahan Gresik mengadakan program Landreform di daerah Ujung Pangkah karena adanya tanah oloran atau tanah yang timbul akibat endapan dari laut. Tanah oloran merupakan tanah yang belum ada haknya dan merupakan tanah milik Negara. Studi ini meneliti tentang pelaksanaan dan teknis pada Landrefrom kemudian menganalisa kendala kendala secara keseluruhan, sehingga dapat mengurangi kesalahan kesalahan yang terjadi. Diharapkan pada pelaksanaan selanjutnya tidak terjadi kesalahan. Lokasi penelitian yang dilakukan adalah di Kecamatan Ujung Pangkah pada Wilayah Gresik dengan letak geografis 7 o -8 o Lintang Selatan dan 112 o -113 o Bujur Timur. Kabupaten Gresik sebelah 123

utara berbatasan dengan Laut Jawa, Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Madura dan Kota Surabaya, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Sidoarjo, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Lamongan. Lokasi penelitian dapat dilihat pada gambar. Tahap Pengolahan Data Tahapan Pengolahan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Gambar 1. Lokasi penelitian METODOLOGI PENELITIAN Adapun peralatan dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Perangkat keras ( Hardware ) : AMD Athlon(tm) 64 X2 Dual Core Processor 5200, 2.5 GHz Memory DDR 1 GB, hardisk 160 GB, printer Canon P1980. Alat alat Storage ( penyimpanan ) :Flash Disk ( Mini Drive ) 1 GB. Perangkat Lunak ( Software ) :Autodesk Land Desktop 2004 untuk pembutan peta bidang secara digital, ArcView GIS 3.3, Microsoft Word 2007 Microsoft Excel 2007. Peralatan tambahan yaitu Alat tulis dan kalkulator Tahapan penelitiannya adalah seperti pada gambar 3.1 Persiapan Pengumpulan Data Pengolahan Data Analisis Tahap Akhir Gambar 2. Diagram Alir Penelitian Gambar 3 Flowchart tahapan pengolahan data Gambar 3. Diagram Alir Pengolahan Data HASIL DAN ANALISA Berikut adalah penjelasan dari masing masing data yang didapatkan dari hasil studi di Kantor Pertanahan Gresik. Lokasi studi adalah di Desa Pangkah kulon Kabupaten Gresik Jawa Timur. Keadaan wilayahnya dekat dengan wilayah pantai atau laut oleh karena itu banyak digunakan sebagai tambak. Tanah di wilayah Pangkah Kulon yang dijadikan obyek Redistribusi tanah merupakan tanah oloran. Tanah oloran timbul dengan sendirinya akibat pembentukan sedimen sedimen dari laut dan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 224 tahun 1961 merupakan tanah milik Negara. Pelaksanaan Landreform Landreform yang dilaksanakan di kantor pertanahan Gresik merupakan kegiatan Redistribusi Tanah yang hasilnya akan dibagikan kepada penerima manfaat yaitu petani tidak mampu atau petani penggarap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dan 9 Peraturan Pemerintah Nomor 224 Tahun 1961 tentang Pelaksanaan Pembagian Tanah dan Pemberian Ganti kerugian. 124

GEOID Vol. 06, No. 02, Februari 2011 (125-128) Tanah yang dialokasikan pada Kegiatan Landreform di kantor pertanahan gresik yaitu di Kecamatan UjungPangkah desa PangkahKulon adalah berupa tanah oloran. Tanah oloran merupakan tanah Negara tetapi harus ditegaskan dahulu menjadi tanah obyek Landreform oleh kantor Pertanahan Gresik sebelum didistribusikan kepada petani penggarap ( penerima manfaat ) yang memenuhi persyaratan. Teknis prosedur pengukuran Pengukuran bidang tanah objek Landreform meliputi pengukuran kerangka utama atau yang disebut pengukuran poligon baik poligon utama dan poligon cabang. Pengukuran Poligon Utama Pengukuran poligon utama menggunakan titik yang di ikatkan pada hasil koordinat yang di dapatkan dari GPS handheld Garmin. Poligon utama yang digunakan adalah poligon terbuka untuk menjangkau bidang bidang tanah yang cukup luas. Alat yang digunakan dalam pengukuran poligon adalah Theodolit Digital Nikon dengan ketelitian bacaan sudut terkecil 20. Pengukuran jarak pada poligon utama secara optis dengan menggunakan baak ukur. Pengukuran Poligon Cabang Pengukuran poligon cabang diikatkan pada poligon utama. Fungsi poligon cabang adalah membantu pengikatan apabila tidak terlihatnya bidang tanah dari poligon utama. Pengukuran poligon cabang menggunakan alat Theodolit Digital Nikon dengan ketelitian bacaan sudut terkecil 20 dan untuk pengukuran jarak diukur secara optis menggunakan bak ukur. Gambar 4 dibawah ini adalah alat ukur sudut pada pengukuran Poligon yang digunakan Kantor Pertanahan Gresik. Pengukuran Bidang Tanah Pengukuran bidang yang dilaksanakan oleh Kantor Pertanahan Gresik dilakukan secara terrestris dan menggunakan metode yang sederhana. Tahapan tahapannya meliputi : Metode Pengukuran Bidang Tanah Ada beberapa macam metode pengukuran yang dapat digunakan dalam pengukuran bidang tanah pada kegiatan Landreform di Ujung Pangkah Gresik. Dalam studi ini Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Gresik pada saat melakukan pengukuran secara terrestrial dengan metode polar menggunakan unsur sudut dan jarak karena metode ini sering dan paling banyak digunakan dalam pengukuran di lapangan. Pengukuran bidang tanah diikatkan pada poligon utama atau poligon cabang tergantung dari jangkauan bidang tanah tersebut terhadap kerangka pengukuran. Pengukuran jarak dilakukan secara manual dan secara optis. Jarak secara manual menggunakan rollmeter baja yang lurus dengan panjang 50 60 meter. Sedangkan pengukuran jarak secara optis menggunakan Theodolit dan baak ukur. Alat Untuk Pengukuran bidang Tanah Alat ukur yang digunakan kantor pertanahan Gresik untuk pengukuran bidang tanah tersebut adalah sebagai berikut : 1. Theodolit digital Nikon dengan bacaan terkecil sudutnya 25 2. Prisma Sudut dan cermin sudut, alat ini hanya sebagai alat bantu. Alat ini digunakan untuk membentuk sudut 90 0 3. Yalon, alat ini dapat dilakukan sebagai alat bantu untuk menandai batas. Penggambaran Peta Bidang Peta bidang yang dihasilkan masih memiliki proyeksi UTM jadi belum memenuhi ketentuan penggambaran sesuai standard kantor pertanahan Gresik oleh karena itu dilakukan proses merubah sistem proyeksi yaitu UTM ke TM 3. Gambar 4 Theodolite digital nikon Gambar 5 Hasil digitasi peta bidang pada software Autocad 2004 125

Pemberian NIB (Nomer Identifikasi Bidang ) Pemberian NIB dilakukan setelah peta bidang tersebut dilakukan digitasi pada software AutoCad 2004 untuk mendapatkan penomeran NIB secara digital. Selain memberikan NIB pada bidang tanah tersebut diberikan data penunjang yaitu berupa nama pemilik bidang tanah yang telah diukur. NIB merupakan penghubung antara Peta pendaftaran dan daftar lainnya yang ada dalam proses pendaftaran tanah. Dalam sistem komputerisasi pendaftaran tanah NIB yang unik diperlukan sebagai penghubung yang efisien antara data yang diperlukan dan sebagai akses informasi atas suatu bidang tanah. Gambar 6 Hasil pemberian NIB (Nomer Identifikasi Bidang) pada peta bidang Analisa Pelaksanaan Landreform Pada wilayah desa UjungPangkah kulon Gresik tanah yang dijadikan redistribusi tanah adalah sebagaian besar tanah oloran dari tanah yang timbul akibat endapan sedimen sedimen dari air laut. Dan tanah tersebut ditegaskan oleh kantor pertanahan Gresik menjadi tanah obyek landreform yang telah diukur menjadi peta bidang dan diberikan kepada yang berhak yaitu petani tidak mampu. Analisa Teknis ( Pengukuran ) Pada pembuatan jaring atau kerangka polygon utama Pada titik awal koordinatnya diperoleh menggunakan GPS handheld Garmin CSx 60 yang telah diatur pada sistem proyeksi UTM WGS 84 tetapi memiliki ketelitian dan akurasi yang kurang bagus. Pada titik ikat sebaiknya tidak menggunakan gps handheld karena itu akan memberikan hasil yang tidak maksimal dan untuk memperoleh ketelitian titik ikat yang sangat akurat lebih baik menggunakan GPS geodetic. Pada peralatan pengukuran yang digunakan pada pengukuran polygon dan pengukuran bidang tanah menggunakan theodolit digital Nikon dengan bacaan sudut terkecil adalah 20. Tetapi sesuai standard pengukuran peralatan yang digunakan dalam pengukuran poligon adalah alat yang memiliki ketelitian dengan bacaan sudut terkecil 1 untuk memperoleh ketelitian kerangka pengukuran dan detail bidang tanah yang tepat dan pada pengukuran jarak dilakukan secara optis sebaiknya dilakukan pengukuran jarak secara EDM untuk mendapatkan jarak yang tepat dan akurat. Analisa Kendala Teknis Letak titik dasar teknis yaitu orde 3 dengan wilayah pengukuran letaknya jauh sehingga titik ikat awal menggunakan koordinat yang didapatkan dari GPS handheld Gamin 60 CSx. Alat yang digunakan dalam pengukuran kurang memiliki standard alat yang memenuhi sehingga tidak memiliki akurasi yang tinggi. Medan pengukuran cukup sulit karena wilayah sekitar pengukuran adalah tambak sehingga jalannya pengukuran membutuhkan waktu yang lama. Data ukuran lapangan yang kurang lengkap seperti data bidang tanah yang akan diukur, peta situasi dan petunjuk lokasi. Terbatasnya data, kemampuan peralatan (software & hardware) yang dipakai. Analisa Penggambaran ( Hasil Pengukuran ) Pada proses penggambaran dilakukan secara manual dari proses awal sampai proses akhir. Yaitu bidang bidang tanah dari hasil pengukuran masih disajikan dalam bentuk manuskrip yang dikerjakan secara manual tanpa bantuan software. Hasil peta bidang masih memiliki sistem proyeksi UTM, dilakukan taransformasi koordinat yaitu koordinat UTM ke TM 3 ( sesuai Standard Kantor Pertanahan ). Pada informasi yang diberikan juga masih kurang lengkap dalam peta bidang tanah tersebut hanya terdapat pemilik bidang tanah. Pada penomeran NIB ( Nomer Identifikasi Bidang ) kurang lengkap secara penulisan karena penomeran NIB harus ditulis secara lengkap dengan mengikuti aturan penulisan NIB. - Analisa perbandingan antara teknis kegiatan Landreform dengan ( Standard Operasional Prosedur) Pengukuran dan pemetaan yang berlaku sekarang pada Kantor Pertanahan Gresik 126

GEOID Vol. 06, No. 02, Februari 2011 (125-128) Tabel 1 Perbandingan Teknis dengan ( Standard Operasional Prosedur ) Prosedur Teknis Pengukuran S O P Keterangan Titik Ikat Diikatkan pada koordinat yang didapat dari GPS Handheld Diikatkan pada titik dasar nasional orde 3 Pengukuran Poligon Utama Poligon utama Titik awal diikatkan pada koordinat yang dihasilkan dari GPS Poligon utama pada titik awal diikatkan pada titik Alat Ukur Poligon Utama Pengukuran Poligon Cabang Alat Ukur Poligon Cabang Pengukuran Jarak pada Poligon Utama dan Cabang Pengukuran Bidang tanah Alat Pengukuran Bidang tanah Metode Pengukuran Jarak Penggambaran peta bidang handheld Menggunakan Theodolit Digital dengan bacaan sudut terkecil 20 dasar teknis orde 3 Menggunakan Total Station ketelitian terkecil minimal 1 Tidak sesuai Diikatkan pada poligon utama Diikat pada poligon utama Sesuai Menggunakan Theodolit Digital dengan bacaan sudut terkecil 20 Pengukuran jarak menggunakan Metode Jarak optis Menggunakan metode pengukuran secara polar dengan unsur sudut dan jarak Menggunakan Theodolit Digital dengan bacaan sudut terkecil 20 Menggunakan metode pengukuran secara optis dan menggunakan rollmeter Dilakukan secara manual Sistem Proyeksi UTM Menggunakan alat ukur sudut dengan ketelitian bacaan sudut terkecil minimal 1 Pengukuran jarak secara EDM Menggunakan Metode Offset, mengikat, polar dan gabungan metode Menggunakan alat Total Station ketelitian terkecil minimal 1 Pengukuran jarak secara EDM dan Rollmeter Dilakukan secara digital Sistem Proyeksi TM 3 Tidak Sesuai Sesuai KESIMPULAN Tanah yang dijadikan objek Landreform adalah tanah oloran dan saat pengukuran dilakukan secara terrestrial. Sedangkan pada hasil penggambaran proyeksi peta tidak sesuai dengan ketentuan karena digambar menggunakan koordinat UTM. Dalam teknis pengukuran pada kegiatan Landreform di Desa Pangkah Kulon Gresik dari hasil evaluasi banyak yang tidak sesuai dengan Standard Operasional Prosedur ( ) pengukuran dan pemetaan karena dari 10 hanya 2 yang memenuhi standard. Penggambaran hasil pengukuran obyek Landreform sebagaian besar dilakukan secara manual yaitu secara manuskrip jadi belum dibuat secara digital. Pada studi ini dilakukan pembuatan peta bidang tanah secara digital dan dilakukan proses transformasi koordinat untuk mendapatkan peta bidang yang memiliki sistem koordinat yang benar yaitu dalam TM 3. Peta bidang tanah objek Landreform 127 terdapat penomeran pada NIB tidak sesuai dengan prosedur penomeran SARAN Sebaiknya Kantor Pertanahan Gresik perlu melakukan pembaharuan pada pelaksanaan kegiatan Landreform untuk mendapatkan data terbaru, baik secara inventarisasi maupun kegiatan teknisnya. Terdapat kemungkinan tanah yang berada di Desa Pangkah Kulon ada yang bertambah dan berkurang. Untuk menghindari masalah yang berkaitan mengenai sistem proyeksi pada peta sebaiknya Kantor Pertanahan Gresik mengikuti prosedur penggambaran yang diberlakukan seluruh Kantor Pertanahan yaitu diproyeksikan menjadi proyeksi TM 3. Pengukuran teknis di lapangan sebaiknya juru ukur atau surveyor melaksanakan sesuai dengan standard operasional prosedur untuk mendapatkan hasil pengukuran yang sesuai dan

akurat supaya tidak terjadi adanya pembuatan sertipikat tumpang tindih. Apabila di wilayah pengukuran tidak terdapat titik dasar teknis orde 3 atau orde 4 lebih baik membuat titik ikat diukur menggunakan GPS Geodetic jadi tidak didapatkan menggunakan GPS Handheld. Sebaiknya juru ukur Kantor Pertanahan Gresik menggunakan alat Total Station saat pengukuran poligon dan bidang tanah supaya diperoleh hasil bidang tanah yang teliti dan tepat. Sebaiknya Kantor Pertanahan Gresik saat pembuatan peta bidang hasil pengukuran dilakukan dalam bentuk digital karena selain mudah pembuatannya, ekonomis dan tidak mudah rusak. Dan Pembuatan NIB ( Nomer Identifikasi Bidang ) sebaiknya sesuai dengan prosedur pembuatan NIB yang memiliki nilai unik supaya tidak ada nomer NIB yang ganda atau sama. DAFTAR PUSTAKA Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia. 2007. Petunujuk pelaksanaan Kegiatan Model Reforma Agraria Tahun Anggaran 2007. Jakarta. Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia. 2007. Petunjuk Teknis Peraturan Menteri Negara Agraria Nomor 3 Tahun 1997 Materi Pengukuran dan Pemetaan Pendaftaran Tanah. Jakarta. Boss Tambang, 2010. Pengukuran dan Pemetaan Kadastral, URL:http://clipart.peirceinternet.com/. Dikunjungi pada tanggal 08 October 2010. Boss Tambang, 2009. Pengukuran Bidang Tanah, URL:http://clipart.peirceinternet.com/. Dikunjungi pada tanggal 28 October 2010. Endratno, Anton, 2007. Pemetaan Bidang Tanah Untuk Pembuatan Sertipikat Hak Atas Tanah Dengan Sistem Informasi Geografis ( SIG ). Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang. 2007. Harsono, Boedi, (1999) Hukum Agraria Indonesia : Sejarah Pembentukan UUPA, Isi dan Pelaksanaannya, Jakarta, Djambatan. Hartini Wiwin. 2005. Pelaksanaan Redistribusi Tanah Obyek Landreform Di Kabupaten Brebes. Universitas Negeri Semarang Parlindungan,. A. P. 1989. Hukum Agraria Serta Landreform. Bandung : Mandar Maju. Rudianto, R.. 2008. Pelaksanaan Redistribusi Tanah Objek Landreform di Kabupaten Rembang. Kantor Pertanahan Kabupaten Rembang. Soeprapto, R., ( 1986 ) Undang undang Pokok Agraria dalam Praktek, Jakarta, UI Press. Sumardjono, Maria S.W., ( 2001 ) Kebijakan Pertanahan : Antara Regulasi dan Implementasi, Jakarta, Kompas. Syahyuti. 2004. Analisa terhadap kondisi dan perkembangan berbagai factorprasyarat pelaksanaan reforma agrarian. Puslitbang Sosek Pertanian, Bogor. Ummah, Muslihatul. 2010. Evaluasi Tentang Pengukuran dan Pemetaan Dalam Program Reforma Agraria Dikaitkan Dengan Standarisasi Teknis, Teknik Geomatika FTSP-ITS. Surabaya. 128