STUDI KEANDALAN ALAT ETS GOWIN TKS 202 DALAM PENGUKURAN SITUASI. Mikho Henri Darmawan,Ir.Chatarina N.MT, Danar Guruh P.ST,MT
|
|
- Teguh Chandra
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 STUDI KEANDALAN ALAT ETS GOWIN TKS 0 DALAM PENGUKURAN SITUASI Mikho Henri Darmawan,Ir.Chatarina N.MT, Danar Guruh P.ST,MT Jurusan Teknik Geomatika ITS-Sukolilo, Surabaya 60 Abstrak Pekerjaan pengukuran yang dilakukan pasti tidak terlepas dari suatu kesalahan pengukuran. Tentunya dari kesalahan-kesalahan itu ada batasan-batasan tertentu yang harus dipenuhi (batas yang diperbolehkan untuk kesalahan) agar hasil yang dicapai bisa lebih maksimal. Seiring dengan semakin majunya teknologi, semakin maju pula perkembangan alat-alat yang digunakan untuk bidang survei dan pemetaan. Dengan alat-alat yang canggih diharapkan dapat meminimalisir adanya suatu kesalahan yang mungkin salah satunya disebabkan oleh kesalahan alat ukur. Alat Electronic Total Station (ETS) merupakan suatu alat elektronik di bidang survei dan pemetaan yang bisa mempercepat proses dan aksesbilitas data pengukuran yang ada dilapangan ke suatu sistem berbasis komputer. Sehingga didapatkan data lapangan yang diperoleh dengan ringkas, cepat, dan praktis. Pada penelitian ini yang dibahas adalah ETS Gowin TKS 0 dan ETS TOPCON GTS-35 N sesuai dengan spesifikasi kemampuan alat yang dimiliki terhadap kenyataan pemakaian di lapangan. Kata Kunci : Pengukuran, Kesalahan, Alat Electronic Total Station (ETS) PENDAHULUAN Latar Belakang Kehadiran teknologi muktahir (teknologi terbaru) yang ada tidak dapat dikatakan menghilangkan teknologi alat sebelumnya,tetapi justru memberikan tambahan alternatif bagi optimasi pelaksanaan pekerjaan. Alat ukur mempunyai keunggulan dan kekurangan pada porsinya masingmasing.perkembangan teknologi alat ukur adalah upaya mengurangi kesalahan, mempercepat proses dan aksesibilitas ke sistem berbasis komputer. Sehingga kemampuan alat yang dijanjikan ini akan berfungsi optimal bila operator alat tersebut memanfaatkannya secara penuh sehingga diharapkan juga memberikan kemudahan (Wisayantono,994). Salah satu contoh merk total station yang beredar di Indonesia saat ini adalah TOPCON yang berpusat di Jepang. Pada awal tahun 009 TOPCON (Cina) meluncurkan produk terbarunya untuk alat survey Elektronik Total Station TKS-0 Gowin Topcon dengan akurasi dan bacaan minimum " / 5 ". Produk tersebut di klaim sangat cocok dan akurat bagi surveyor yang kerja di lapangan untuk pengukuran bidang tanah, volume dan untuk memudahkan pengukuran dengan ketepatan, kecepatan, posisi dan waktu. Spesifikasi dan kemampuan untuk setiap instrumen biasanya telah diberikan dan dijelaskan oleh pembuat melalui brosur spesifikasi alat.pada tugas akhir ini uji coba perbandingan dilakukan dari pemakaian hasil kenyataan di lapangan terhadap isi spesifikasi alat dan kemampuan khususnya dalam hal ketahanan dan kekonstanan Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas permasalahan yang timbul adalah Bagaimana kinerja dari alat ETS Gowin TKS-0 dalam proses pengukuran Batasan Masalah Batasan masalah dari penelitian Tugas Akhir ini adalah :. Penelitian dilakukan di kampus ITS, Sukolilo, Surabaya dan Desa Jambangan, Kecamatan Candil, Kabupaten Sidoarjo. Parameter keandalan alat berdasarkan hasil pengukuran sudut dan jarak
2 3. Pengukuran yang dilakukan meliputi pengukuran poligon, pengukuran jarak, pengukuran kesalahan kolimasi, dan pengukuran situasi (detil) 4. Electronic Total Station (ETS) TOPCON GTS- 35 N digunakan sebagai pembanding hasil ukuran Tujuan Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah membuktikan kehandalan dari alat ETS Gowin TKS-0 berdasarkan spesifikasi alat. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah dapat memberikan masukan mengenai kelebihan dan kekurangan pada alat ETS Gowin TKS-0 dari pemakaian hasil kenyataan di lapangan. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi Penelitian Lokasi penelitian Tugas Akhir ini mengambil daerah studi di Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Sukolilo, Surabaya dan di desa Jambangan kecamatan CAndil Kabupaten Sidoarjo c. Microsoft Office Excel 003 untuk proses pengolahan data pengukuran d. Autodesk Land Desktop 004 untuk pengeplotan dan penggambaran titik kerangka pengukuran e. Microcad Survei 00 untuk proses pengolahan data pengukuran Peralatan untuk pengambilan data lapangan Peralatan yang digunakan untuk pengambilan data di lapangan adalah :. ETS Gowin TKS 0N. ETS TOPCON GTS-35 N 3. GPS Geodetik Topcon Hiper-Pro Bahan Bahan atau data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :.Data pengukuran sudut dan jarak.data koordinat BM / Orde 3.Data hasil pengukuran kesalahan kolimasi Metodologi Penelitian Tahapan yang akan dilaksanakan dalam kegiatan penelitian ini adalah seperti pada diagram alir berikut ini : Gambar 3. Lokasi Penelitian Peralatan. Perangkat keras (Hardware) a.laptop Sony Vaio VGN-B66GP dengan spesifikasi sebagai berikut : - Intel (R) Pentium (R) M Processor.7 GHz - 5 GB RAM - VGA Intel (R) 885/8855 GM/GME Graphics Controller 8 MB b. Printer Canon Pixma IP00. Perangkat Lunak (Software) a. Sistem Operasi Windows XP Professional b. Microsoft Office Word 003 untuk penulisan dan penyusunan laporan Gambar 3. Diagram Alir Metode Penelitian Berikut adalah penjelasan diagram alir penelitian :
3 . Tahap Perencanaan Pada tahap ini merupakan tahapan awal dari penelitian yang dilaksanakan. Tahapan ini meliputi identifikasi dan perumusan masalah yaitu menentukan masalah apa yang timbul dan harus dipecahkan melalui penelitian ini, penetapan tujuan dari diadakannya penelitian,batasan dari penelitian dan manfaat yang diperoleh dari penelitian.. Orientasi Medan Pada tahap ini yang dilakukan adalah menentukan lokasi titik penyusun jaring kerangka pengukuran, merencanakan jumlah titik, dan menentukan konfigurasi jaringan. 3. Pemasangan Patok Lokasi pemasangan patok ditetapkan berada di Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 4. Tahap Pengukuran Pada tahap ini meliputi pengukuran sudut dan jarak dengan menggunakan alat ETS Gowin TKS 0N dan ETS TOPCON GTS-35 N a. Pengukuran sudut Sudut yang di ukur digolongkan menjadi dua,yaitu : Sudut horisontal dan sudut vertikal. Dalam pengukuran sudut ini perlu diketahui besarnya nilai kesalahan kolimasi untuk mengetahui koreksi data pengukuran terestris. Kesalahan kolimasi terjadiapabila garis bidik tidak berhimpit dengan garis mendatar teropong. Untuk mengeliminasi kesalahan ini perlu dilakukan serangkaian proses pengukuran. Koreksi kesalahan ini wajib dilakukan karena kualitas data hasil pengukuran sangat dipengaruhi jika nilai koreksi kesalahan kolimasi ini tidak terus diupdate. b. Pengukuran Jarak Pengukuran jarak dilakukan dengan menggunakan GPS Geodetik dan Total Station yang berlokasi di desa Jambangan kecamatan Candil dengan jarak sejauh 386,854 Km 5. Tahap Pengolahan dan Perhitungan Data yang diperoleh dari hasil pengukuran kemudian diolah dan di hitung dengan menggunakan software Microsoft Office Excel 003 dan Microcad Survei Tahap Analisa Untuk tahap ini yang dilakukan adalah menganalisa hasil pengolahan data ukuran. Analisa yang dilakukan adalah analisa tentang spesifikasi alat dan kemampuan khususnya dalam hal Ketahanan dan Kekonstanan. 7. Kesimpulan Dalam tahap ini merupakan hasil yang diperoleh dari penelitian ini serta kekurangan dan kendala yang dihadapi. Kemudian saran perbaikan dan rekomendasi untuk penelitian sejenis selanjutnya. HASIL DAN ANALISA Analisa Pengukuran Jarak Pengukuran jarak dilakukan di Desa Jambangan, Kecamatan Candil, Kabupaten Sidoarjo. Jarak maksimal yang dapat diukur sejauh 386,884 Km. Analisa pengukuran jarak dilakukan untuk membandingkan masing-masing nilai linear jarak yang diperoleh dari alat ETS Gowin TKS-0N dan ETS TOPCON GTS-35 N dengan GPS Geodetik TOPCON Hiper Pro. Dalam uji perbandingan ini jarak yang dianggap benar adalah data hasil pengukuran dengan alat GPS Geodetik TOPCON Hiper Pro. Pengukuran jarak dilakukan pada pukul.00 hingga pukul Dari hasil pengukuran dapat diperoleh selisih nilai rata-rata pengukuran jarak alat ETS Gowin TKS-0N dan ETS TOPCON GTS-35 N terhadap GPS Geodetik TOPCON Hiper Pro akan ditampilkan pada Tabel 4.3 dan Tabel 4.4 berikut ini : Tabel Selisih Nilai Rata-Rata ETS Gowin TKS-0N terhadap GPS Geodetik TOPCON Hiper Pro TITIK JARAK GPS (m) JARAK RATA-RATA GOWIN (m) SELISIH RATA-RATA GOWIN-GPS (m) Nilai PPM BM 0 50,09 50,8 0,06 59,045 BM 03 50,5 50,70 0,08 9,799 BM , ,600 0,004 7,865 BM ,99 033,985-0,007 6,770 BM , ,854-0,030,63 3
4 Tabel Selisih Nilai Rata-Rata ETS TOPCON GTS-35 N terhadap GPS Geodetik TOPCON Hiper Pro TITIK JARAK GPS (m) JARAK RATA-RATA TOPCON (m) SELISIH RATA- RATA TOPCON- GPS (m) Nilai PPM BM 0 50,09 50,4 0,03 638,85 BM 03 50,5 50,69 0,07 3,43 BM , ,585-0,0,68 BM ,99 033,988-0,004 3,869 BM , ,849-0,035 5,36 Pada spesifikasi ETS Gowin TKS 0,memiliki akurasi jarak ± mm+ppm x D. Jadi pada jarak kilometer alat tersebut memilki akurasi jarak sebesar 4 mm. Dari hasil pengukuran jarak diketahui bahwa pada jarak kilometer akurasi jarak ETS Gowin sebesar 7 mm. Terdapat selisih sebesar 3 mm terhadap hasil akurasi jarak yang ditetapkan. Hal ini dapat disebabkan pengukuran jarak dilakukan pada siang hari sehingga dapat menimbulkan refraksi udara yang dapat mempengaruhi nivo dan pembelokan gelombang yang dikirimkan total stasion ke reflektor sehingga dapat mempengaruhi hasil ukuran sudut dan jarak Analisa Pegukuran Kesalahan Kolimasi Gambar Grafik Standar Deviasi Selisih Pengukuran Jarak Berdasarkan proses perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai maksimum selisih ratarata jarak alat ETS Gowin TKS-0N terhadap nilai hasil pengukuran jarak GPS Geodetik TOPCON Hiper Pro yaitu sebesar 0,06 m dengan nilai standar deviasi sebesar 0,0 m terletak pada titik BM - dengan jarak 50,09 m. Nilai minimum selisih rata-rata jarak alat ETS Gowin TKS-0N terhadap nilai hasil pengukuran jarak GPS Geodetik TOPCON Hiper Pro sebesar 0,004 m dengan nilai standar deviasi sebesar 0,00 m terletak pada titik BM -3 dengan jarak 508,596 m Dari hasil pengukuran dan pengolahan data kesalahan kolimasi diperoleh nilai kesalahan kolimasi pada alat ETS Topcon GTS 35N sebesar 3.Sedangkan pada alat ETS Gowin TKS 0 nilai kesalahan kolimasi sebesar. Total stasion Gowin yang digunakan relatif baru jadi nilai kesalahan kolimasinya lebih kecil bila dibandingkan dengan total stasion Topcon GTS 35N. Jadi sebelum melakukan pengukuran perlu dicek terlebih dahulu nilai koreksi pada alat yang digunakan untuk mengoreksi nilai hasil pengukuran apabila terjadi kesalahan yang disebabkan karena tidak berfungsinya alat secara optimal pada pengukuran. Analisa Pengukuran Poligon Tertutup Terikat Sempurna Dari hasil pengukuran poligon tertutup terikat sempurna, diperoleh koordinat posisi tiap titik penelitian. Poligon ini memiliki dua buah titik ikat (GD) yaitu GD 0 dan GD 04 yang diukur dengan menggunakan alat GPS Geodetik.Pengukuran GPS Geodetik menggunakan metode statik singkat,waktu pengamatan selama 5 menit. Analisa Poligon Tertutup GOWIN TKS 0.Kesalahan penutup sudut horisontal poligon tertutup (f ) = - (n-).80 = = = -3 Gambar Grafik Nilai PPM pada Pengukuran Jarak Sehingga koreksi penutup sudutnya adalah 3. 4
5 sudut dimana untuk toleransinya adalah n atau 5 (n = 7 titik).kesalahan absis (f x ) x = d Sin x = -0,006 m Sehingga koreksi absisnya x ) adalah 0,006 m. 3.Kesalahan ordinat (f y ) y = d Cos y =-0,044 m Sehingga koreksi ordinatnya ( y ) adalah 0,044 m. 4. Jarak Dari data pengolahan poligon tertutup diperoleh kesalahan linier relatif jarak sebesar 0, jarak linier relatif dimana toleransinya adalah : f x + f D y 3809, Berdasarkan data hasil pengukuran terestris dengan menggunakan ETS Gowin pada titik GD 0 nilai pergeseran linear absis sebesar -0,04 m Sedangkan nilai linear ordinat sebesar 0,005 m. Syarat pergeseran horisontal untuk pembuatan titik kerangka dasar orde 4 (BPN) tidak boleh lebih dari 3 cm. Dari data hasil pengukuran dengan ETS Gowin TKS 0 dapat disimpulkan alat ini handal digunakan untuk pembuatan titik kerangka dasar orde 4 (BPN) Analisa Poligon Tertutup Topcon GTS 35 N.Kesalahan penutup sudut horisontal poligon tertutup (f ) = = - (n-).80 = = 6 Sehingga koreksi penutup sudutnya adalah -6. sudut dimana untuk toleransinya adalah 5 n atau 3 (n = 7 titik).kesalahan absis (f x ) x = d Sin x = -0,005 m Sehingga koreksi absisnya ( x )adalah 0,005 m 3.Kesalahan ordinat (f y ) y = d Cos y = -0,04 m Sehingga koreksi ordinatnya adalah 0,04 m 4. Jarak Dari data pengolahan poligon tertutup diperoleh kesalahan linier relatif jarak sebesar 0, jarak dimana toleransinya adalah : f x + D f 564,06 y Berdasarkan data hasil pengukuran terestris dengan menggunakan total stasion Topcon pada titik GD 0 nilai pergeseran linear absis sebesar -0,06 m dan nilai pergeseran ordinat sebesar 0,004 m. Syarat pergeseran horisontal untuk pembuatan titik kerangka dasar orde 4 (BPN) tidak boleh lebih dari 3 cm. Dari data hasil pengukuran dengan ETS Topcon GTS 35N dapat disimpulkan alat ini handal digunakan untuk pembuatan titik kerangka dasar orde 4 (BPN). Analisa Pengukuran Poligon Terbuka Terikat Sempurna Pengukuran poligon terbuka dilakukan di kampus ITS Sukolilo Surabaya dengan menggunakan ETS Gowin TKS-0N dan ETS TOPCON GTS-35 N. Pengolahan data survai terestris dari tiap titik pengukuran dilakukan dengan software Microsoft Excel 003. Metode pengolahan data titik kerangka pengukuran adalah metode bowditch untuk poligon terbuka terikat sempurna. Pada proses pengolahan data, titik stasiun referensi yang digunakan sebagai titik ikat adalah 5
6 titik GD0 dan titik GD0 sebagai titik ikat awal, sedangkan GD05 dan GD04 sebagai titik ikat akhir.koordinat titik ikat awal dan akhir diperoleh dari hasil pengukuran GPS Geodetik dengan alat GPS Topcon Hiper-Pro Tabel Hasil Pengolahan Data Poligon Terbuka ETS Gowin TKS-0 dan Topcon GTS 35N Nama Titik Topcon GTS 35N Gowin TKs-0 X Y X Y BM , , , ,49 GD , , , ,357 P , , , ,39 P 69794, , , ,704 P , , , ,393 P , , , ,338 P , , , ,30 GD , , , ,73 GD , , , ,69 Analisa perbandingan nilai koordinat adalah membandingkan masing-masing nilai koordinat (x, y) titik penelitian yang diukur dengan menggunakan ETS Gowin TKS-0N dengan ETS TOPCON GTS-35 N. Selisih nilai koordinat dari ETS Gowin TKS- 0N terhadap ETS TOPCON GTS-35 N memiliki nilai x minimum sebesar 0 m yang terletak pada titik GD.GD,GD 4 dan GD 5. Nilai x maksimum sebesar 0,009 m yang terletak pada titik P4 serta nilai y minimum sebesar 0 m yang terletak pada titik GD.GD,GD 4 dan GD 5.Nilai y maksimum sebesar 0,03 m.yang terletak pada titik P3. Jadi dari perbandingan nilai koordinat ETS Gowin terhadap ETS Topcon dapat disimpulkan bahwa ETS Gowin TKS-0N handal bila digunakan dalam pengukuran poligon terbuka. Analisa Pengukuran Detil Situasi Pengukuran Detil Situasi dilakukan di bundaran ITS dengan menggunakan total stasion Gowin TKS 0 dan total stasion Topcon GTS 35N. Metode yang digunakan adalah metode tachimetri. Pada pengukuran detil situasi nilai selisih koordinat dan jarak alat total stasion Gowin terhadap Topcon adalah : Nilai x maksimum = 0,049 m Nilai x minimum = 0,00 m Nilai y maksimum = 0,03 m Nilai y minimum = 0,00 m Nilai z maksimum = 0,0 m Nilai z minimum = 0,00 m Nilai d maksimum = 0,049 m Nilai d minimum = 0,000 m Tabel Rangkuman Hasil Pengukuran ETS Gowin TKS 0 dan ETS Topcon GTS 35N Pengukuran ETS GOWIN TKS 0 ETS TOPCON 35N Jarak akurasi jarak yang dihasilkan ±mm+7ppmxd Kesalahan Kolimasi " 3" Poligon Tertutup = 3" = 6" /3809,53 akurasi jarak yang dihasilkan ±mm+4ppmxd /564,06 Poligon Terbuka =,6" = 8,64" Detil Situasi Kesimpulan /543,098 /485,74 Besar nilai maksimum vektor pergeseran koordinat ETS Gowin terhadap Topcon adalah 0,049 m Nilai minimum vektor pergeseran koordinat ETS Gowin terhadap Topcon adalah 0,004 m. Akurasi jarak pada ETS Gowin TKS 0 dalam penelitian yang dilakukan ini tidak handal karena tidak sesuai dengan akurasi yang 6
7 tertera pada spesifikasi alat. Terdapat selisih sebesar 3 mm dari akurasi jarak yang ditetapkan pada spesifikasi alat.hal ini dapat disebabkan karena adanya pengaruh refraksi udara pada saat pengukuran sehingga dapat mempengaruhi hasil ukuran jarak yang diperoleh.. Akurasi sudut pada spesifikasi alat Gowin TKS 0 sebesar.dari pengukuran kesalahan kolimasi diperoleh nilai kesalahan kolimasi pada total stasion Gowin TKS 0 sebesar jadi dapat disimpulkan bahwa akurasi sudut pada ETS Gowin TKS 0 handal. 3. Pergeseran nilai koordinat dan jarak pada pengukuran detil situasi disebabkan penggunaan prisma dengan yalon sehingga posisi prisma tidak dalam keadaan tegak lurus. 4. Pada pengukuran poligon tertutup dan poligon terbuka dengan ETS Gowin TKS 0 telah memenuhi Spesifikasi Teknis Peralatan,Metode dan Strategi pengolahan Data Jaring Titik Kontrol Orde-4 (Poligon) untuk BPN. Jadi dapat disimpulkan bahwa alat ETS Gowin TKS 0 terbukti handal digunakan pada proses pengukuran. 5. Saran. Pada pengukuran jarak sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari untuk menghindari adanya kesalahan akibat refraksi udara.. Surveyor (Pengukur) agar lebih teliti pada saat mencari target bidikan pada prisma karena kekurangan paling menonjol yang terdapat pada ETS Gowin TKS 0 terletak pada visir bidikan. 3. Perlu dilakukan pengukuran ulang titik benchmark (GD ITS) yang terdapat di kampus ITS-Sukolilo dengan alat GPS Geodetik apakah nilai koordinatnya masih sesuai atau mengalami perubahan. tidak mudah bergeser sehingga diperoleh nilai koordinat yang lebih akurat. DAFTAR PUSTAKA Brinker, C. Russell, Paul R. Wolf Dasar Dasar Pengukuran Tanah Jilid. Jakarta : Erlangga. Mikhail, E. M., dan Gordon Gracie. 98. Analysis and Adjustment of Survey Measurement. New York: Van Nostrand Reinhold Company, Inc. Nurjati, Chatarina Modul Ajar Ilmu Ukur Tanah I. Teknik Geodesi FTSP-ITS Purworahardjo, Umaryono.986. Ilmu Ukur Tanah Seri A Pengukuran Horizontal. Bandung : Jurusan Teknk Geodesi FTSP ITB Purwohardjo, Umaryono.986. Menghilangkan Kesalahan Sistematik Pada Pendapatan Ukuran Serta Penerapan Dalil-dalil Kesalahan dan Perataan Kuadrat terkecil Bandung : Jurusan Teknik Geodesi Purwohardjo, Umaryono.986. Pengukuran Horizontal. Bandung: Jurusan Teknik Geodesi Institut Teknologi Bandung. Purwohardjo, Umaryono U.986. Pengukuran Topografi. Bandung : Jurusan Teknik Geodesi Wisayantono, D Geodesi ITB Total Station. Teknik Wongsosutjitro, Soetomo Ilmu Ukur Tanah. Yogyakarta : Kanisius. Wolf, Paul R., dan Charles D. Ghilani. 00. Elementary Surveying: An Introduction to Geomatics. New Jersey: Prentice Hall 4. Untuk pemasangan titik kerangka poligon supaya dilakukan lebih hati-hati agar titik 7
MIKHO HENRI DARMAWAN Ir.CHATARINA N,MT DANAR GURUH.ST,MT
STUDI KEANDALAN ALAT ETS TKS 202 DALAM PENGUKURAN SITUASI PENYUSUN : MIKHO HENRI DARMAWAN 3504 100 020 DOSEN PEMBIMBING : DOSEN PEMBIMBING : Ir.CHATARINA N,MT DANAR GURUH.ST,MT Latar Belakang.Perkembangan
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN KETELITIAN PENGUKURAN KERANGKA KONTROL HORISONTAL ORDE-4 MENGGUNAKAN GPS GEODETIK METODE RAPID STATIC DENGAN TOTAL STATION
ANALISA PERBANDINGAN KETELITIAN PENGUKURAN KERANGKA KONTROL HORISONTAL ORDE-4 MENGGUNAKAN GPS GEODETIK METODE RAPID STATIC DENGAN TOTAL STATION SIAM ARIFAL EFFENDI, MUHAMMAD TAUFIK, EKO YULI HANDOKO Program
Lebih terperinciTugas 1. Survei Konstruksi. Makalah Pemetaan Topografi Kampus ITB. Krisna Andhika
Tugas 1 Survei Konstruksi Makalah Pemetaan Topografi Kampus ITB Krisna Andhika - 15109050 TEKNIK GEODESI DAN GEOMATIKA FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2012 Latar Belakang
Lebih terperinciOPTIMASI JARING PADA PENGUKURAN ORDE-3 MENGGUNAKAN PERATAAN PARAMETER
OPTIMASI JARING PADA PENGUKURAN ORDE-3 MENGGUNAKAN PERATAAN PARAMETER Yeni Arsih Sriani, Mokhamad Nur Cahyadi Teknik Geomatika, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciBahan ajar On The Job Training. Penggunaan Alat Total Station
Bahan ajar On The Job Training Penggunaan Alat Total Station Direktorat Pengukuran Dasar Deputi Bidang Survei, Pengukuran dan Pemetaan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia 2011 Pengukuran Poligon
Lebih terperinciBab III Pelaksanaan Penelitian
Bab III Pelaksanaan Penelitian Tahapan penelitian secara garis besar terdiri dari persiapan, pengumpulan data, pengolahan data, analisis data dan kesimpulan. Diagram alir pelaksanaan penelitian dapat dilihat
Lebih terperinciStudi Perbandingan GPS CORS Metode RTK NTRIP dan Total Station dalam Pengukuran Volume Cut and Fill
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Jun, 2013) ISSN: 2301-9271 1 Studi Perbandingan GPS CORS Metode RTK NTRIP dan Total Station dalam Pengukuran Volume Cut and Fill Firman Amanullah dan Khomsin Jurusan
Lebih terperinciBAB. XVI. THEODOLIT 16.1 Pengertian 16.2 Bagian Theodolit
BAB. XVI. THEODOLIT 16.1 Pengertian Theodolit merupakan alat ukur tanah yang universal. Selain digunakan untuk mengukur sudut harisontal dan sudut vertikal, theodolit juga dapat digunakan untuk mengukur
Lebih terperinciAnalisa Perbandingan Volume Cut and Fill menggunakan Total Station dan GPS CORS (Continouosly Operating Reference Station) Metode RTK NTRIP
Analisa Perbandingan Volume Cut and Fill menggunakan Total Station dan GPS CORS (Continouosly Operating Reference Station) Metode RTK NTRIP Firman Amanullah 3509100027 Email : surveyorfirman@gmail.com
Lebih terperinciPRESENTASI TUGAS AKHIR
PRESENTASI TUGAS AKHIR KAJIAN DEVIASI VERTIKAL ANTARA PETA TOPOGRAFI DENGAN DATA SITUASI ORIGINAL TAMBANG BATUBARA Oleh : Putra Nur Ariffianto Program Studi Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Lebih terperinciAplikasi GPS RTK untuk Pemetaan Bidang Tanah
Reka Geomatika Jurusan Teknik Geodesi No. 1 Vol. 1 ISSN 2338-350X Juni 2013 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Aplikasi GPS RTK untuk Pemetaan Bidang Tanah JOKO SETIADY Jurusan Teknik Geodesi, Institut
Lebih terperinciSTUDI EVALUASI METODE PENGUKURAN STABILITAS CANDI BOROBUDUR DAN BUKIT
STUDI EVALUASI METODE PENGUKURAN STABILITAS CANDI BOROBUDUR DAN BUKIT Oleh Joni Setyawan, S.T. Balai Konservasi Peninggalan Borobudur ABSTRAK Candi Borobudur sebagai sebuah peninggalan bersejarah bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada zaman sekarang yang mulai banyak pembangunan membuat ketersediaan peta menjadi suatu hal yang tidak dapat ditinggalkan. Seiring perkembangan ilmu dan teknologi
Lebih terperinciAplikasi Survei GPS dengan Metode Statik Singkat dalam Penentuan Koordinat Titik-titik Kerangka Dasar Pemetaan Skala Besar
Reka Geomatika Jurusan Teknik Geodesi Itenas No.2 Vol. 01 ISSN 2338-350x Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Aplikasi Survei GPS dengan Metode Statik Singkat dalam Penentuan Koordinat Titik-titik
Lebih terperinciPemetaan Situasi dengan Metode Koordinat Kutub di Desa Banyuripan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten
Jurnal Integrasi Vol. 8, No. 1, April 2016, 50-55 p-issn: 2085-3858 Article History Received February, 2016 Accepted March, 2016 Pemetaan Situasi dengan Metode Koordinat Kutub di Desa Banyuripan, Kecamatan
Lebih terperinciPerbandingan Akurasi Prediksi Pasang Surut Antara Metode Admiralty dan Metode Least Square
1 Perbandingan Akurasi Prediksi Pasang Surut Antara Metode Admiralty dan Metode Least Square Miftakhul Ulum dan Khomsin Jurusan Teknik Geomatika, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) A-202
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-202 Studi Perbandingan Ketelitian Nilai Melalui Matahari dan Global Positioning System (GPS) Terhadap Titik BM Referensi (Studi
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH PENGUKURAN POLIGON TERTUTUP OLEH: FEBRIAN 1215011037 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG 2013 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengukuran dan pemetaan
Lebih terperinciPerbandingan Hasil Pengolahan Data GPS Menggunakan Hitung Perataan Secara Simultan dan Secara Bertahap
Perbandingan Hasil Pengolahan Data GPS Menggunakan Hitung Perataan Secara Simultan dan Secara Bertahap BAMBANG RUDIANTO, RINALDY, M ROBBY AFANDI Jurusan Teknik Geodesi, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Lebih terperinciANALISIS KETELITIAN DATA PENGUKURAN MENGGUNAKAN GPS DENGAN METODE DIFERENSIAL STATIK DALAM MODA JARING DAN RADIAL
ANALISIS KETELITIAN DATA PENGUKURAN MENGGUNAKAN GPS DENGAN METODE DIFERENSIAL STATIK DALAM MODA JARING DAN RADIAL Oleh : Syafril Ramadhon ABSTRAK Ketelitian data Global Positioning Systems (GPS) dapat
Lebih terperinciAplikasi Survei GPS dengan Metode Statik Singkat dalam Penentuan Koordinat Titik-Titik Kerangka Dasar Pemetaan Skala Besar
Reka Geomatika Jurusan Teknik Geodesi Itenas No. 2 Vol. 1 ISSN 2338-350X Desember 2013 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Aplikasi Survei GPS dengan Metode Statik Singkat dalam Penentuan Koordinat
Lebih terperinciPENENTUAN AZIMUTH PADA PENGAMATAN BINTANG DENGAN METODE DIURNAL CIRCLE. Oleh : Yoel Prawiro C Pembimbing :
PENENTUAN AZIMUTH PADA PENGAMATAN BINTANG DENGAN METODE DIURNAL CIRCLE Oleh : Yoel Prawiro C 3504 100 024 Pembimbing : 1. Dr.Ir.M.Taufik 2. Ir. Mansur Muhamadi,M.Sc Abstrak Sudut azimut merupakan sudut
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Alat Ukur GPS GPS (Global Positioning System) adalah sistem radio navigasi menggunakan satelit yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat, untuk menentukan posisi, kecepatan
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN GPS CORS METODE RTK NTRIP DENGAN TOTAL STATION
SIDANG TUGAS AKHIR STUDI PERBANDINGAN GPS CORS METODE RTK NTRIP DENGAN TOTAL STATION Yoga Prahara Putra yoga.prahara09@mhs.geodesy.its.ac.id JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
Lebih terperinciKata Kunci : Landreform, Pengukuran, Pemetaan
STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN PADA PELAKSANAAN LANDREFORM DI INDONESIA (Studi Kasus : Desa Pangkah Kulon, Gresik) Ali Pebriadi;Ir. Yuwono, MS;Ir. Roedy Rudianto, M.Si Program Studi Teknik Geomatika
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN Pada BAB III ini akan dibahas mengenai pengukuran kombinasi metode GPS dan Total Station beserta data yang dihasilkan dari pengukuran GPS dan pengukuran Total Station pada
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH TOTAL ELECTRON CONTENT (TEC) DI LAPISAN IONOSFER PADA DATA PENGAMATAN GNSS RT-PPP
ANALISIS PENGARUH TOTAL ELECTRON CONTENT (TEC) DI LAPISAN IONOSFER PADA DATA PENGAMATAN GNSS RT-PPP Oleh : Syafril Ramadhon ABSTRAK Metode Real Time Point Precise Positioning (RT-PPP) merupakan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. B. Tujuan Praktikum
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Pengukuran merupakan penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap suatu standar atau satuan pengukuran atau dapat dikatakan juga bahwa pengukuran adalah
Lebih terperinciANALISIS KOREKSI GEOMETRIK MENGGUNAKAN METODE DIRECT GEOREFERENCING PADA CITRA SATELIT ALOS DAN FORMOSAT-2
ANALISIS KOREKSI GEOMETRIK MENGGUNAKAN METODE DIRECT GEOREFERENCING PADA CITRA SATELIT ALOS DAN Suzyantie Lisa Dewi, Eko uli Handoko ST,MT, Hepi Hapsari Handayani ST, Msc Program Studi Teknik Geomatika,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.2. Maksud dan Tujuan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan penerapan ilmu yang selama ini telah dipelajarai mahasiswa Diploma 3 Teknik Geomatika sebagai evaluasi praktikum disemester
Lebih terperinciMateri : Bab VII. PENGUKURAN JARAK Pengajar : Danar Guruh Pratomo, ST
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) TEKNIS PENGUKURAN DAN PEMETAAN KOTA Surabaya, 9 24 Agustus 2004 Materi : Bab VII. PENGUKURAN JARAK Pengajar : Danar Guruh Pratomo, ST FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
Lebih terperinciPemetaan Eksterior Gedung 3 Dimensi (3D) Menggunakan Electronic Total Station (ETS)
Reka Geomatika No.1 Vol. 2016 34-41 ISSN 2338-350X Maret 2016 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Jurusan Teknik Geodesi Pemetaan Eksterior Gedung 3 Dimensi (3D) Menggunakan Electronic Total Station
Lebih terperinciBab III Pelaksanaan Penelitian. Penentuan daerah penelitian dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan, diantaranya adalah :
14 Bab III Pelaksanaan Penelitian III.1 Persiapan III.1.1 Daerah Penelitian Penentuan daerah penelitian dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan, diantaranya adalah : 1. Lokasi penelitian pada google
Lebih terperinciSTUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN PADA PELAKSANAAN LANDREFORM DI INDONESIA. Ali Pebriadi
STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN PADA PELAKSANAAN LANDREFORM DI INDONESIA Studi Kasus : Desa Pangkah Kulon Kabupaten Gresik Ali Pebriadi 3506.100.049 Latar Belakang Pemanfaatan tanah dan penggunaan
Lebih terperinciLaporan Praktikum Biometri
Laporan Praktikum Biometri Mean, Median, dan Standar Deviasi Dari Luas Daun Sawo DI SUSUN OLEH : Nama Nim : Hady Nugroho : F16112023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU
Lebih terperinciPERHITUNGAN VOLUME DAN SEBARAN LUMPUR SIDOARJO DENGAN CITRA IKONOS MULTI TEMPORAL 2011
PERHITUNGAN VOLUME DAN SEBARAN LUMPUR SIDOARJO DENGAN CITRA IKONOS MULTI TEMPORAL 2011 OLEH: AULIA MUSTIKA AKBARI 3507 100 016 DOSEN PEMBIMBING: DR.ING. IR. TEGUH HARIYANTO, MSC. TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS
Lebih terperinciAnalisis Ketelitian Penetuan Posisi Horizontal Menggunakan Antena GPS Geodetik Ashtech ASH111661
A369 Analisis Ketelitian Penetuan Posisi Horizontal Menggunakan Antena GPS Geodetik Ashtech I Gede Brawiswa Putra, Mokhamad Nur Cahyadi Jurusan Teknik Geomatika, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI BAHASA PEMROGRAMAN UNTUK PERHITUNGAN DAN PENGGAMBARAN MENGGUNAKAN DATA LAPANGAN HASIL PENGUKURAN DENGAN TS
IMPLEMENTASI BAHASA PEMROGRAMAN UNTUK PERHITUNGAN DAN PENGGAMBARAN MENGGUNAKAN DATA LAPANGAN HASIL PENGUKURAN DENGAN TS Jasmani, Sugianto HP. Institut Teknologi Nasional Malang e-mail: jhaz@telkom.net
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KETELITIAN PENGUKURAN POLIGON DENGAN POWERSET SERI SET1010
Media Teknik Sipil, Volume XI, Januari 2011 ISSN 1412-0976 ANALISIS TINGKAT KETELITIAN PENGUKURAN POLIGON ENGAN POWERSET SERI SET1010 Suryoto 1) 1) Laboratorium Ilmu Ukur Tanah, Fakultas Teknik Jurusan
Lebih terperinciAnalisis Ketelitian Geometric Citra Pleiades 1B untuk Pembuatan Peta Desa (Studi Kasus: Kelurahan Wonorejo, Surabaya)
Analisis Ketelitian Geometric Citra Pleiades 1B untuk Pembuatan Peta Desa (Studi Kasus: Kelurahan Wonorejo, Surabaya) Iva Nurwauziyah, Bangun Muljo Sukojo, Husnul Hidayat Jurusan Teknik Geomatika, Fakultas
Lebih terperinciBAB III ANALISIS APLIKASI. terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dirasakan perlu untuk melakukan
BAB III ANALISIS APLIKASI Analisis aplikasi merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian dari komponen dengan maksud untuk melakukan identifikasi dan evaluasi permasalahan,
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. 1. Abidin, Hasanuddin Z.(2001). Geodesi satelit. Jakarta : Pradnya Paramita.
DAFTAR PUSTAKA 1. Abidin, Hasanuddin Z.(2001). Geodesi satelit. Jakarta : Pradnya Paramita. 2. Abidin, Hasanuddin Z.(2002). Survey Dengan GPS. Cetakan Kedua. Jakarta : Pradnya Paramita. 3. Krakiwsky, E.J.
Lebih terperinciBAB III METODE PENGUKURAN
BAB III METODE PENGUKURAN 3.1 Deskripsi Tempat PLA Penulis melaksanakan PLA (Program Latihan Akademik) di PT. Zenit Perdana Karya, yang beralamat di Jl. Tubagus Ismail Dalam No.9 Bandung. Perusahaan ini
Lebih terperinciANALISA PETA LINGKUNGAN PANTAI INDONESIA (LPI) DITINJAU DARI ASPEK KARTOGRAFIS BERDASARKAN PADA SNI
ANALISA PETA LINGKUNGAN PANTAI INDONESIA (LPI) DITINJAU DARI ASPEK KARTOGRAFIS BERDASARKAN PADA SNI 19-6726-2002 Pristantrina Stephanindra, Ir.Yuwono MT Program Studi Teknik Geomatika, Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. bentuk spasial yang diwujudkan dalam simbol-simbol berupa titik, garis, area, dan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Gambar situasi adalah gambaran wilayah atau lokasi suatu kegiatan dalam bentuk spasial yang diwujudkan dalam simbol-simbol berupa titik, garis, area, dan atribut (Basuki,
Lebih terperinciIlmu Ukur Tanah (Plan Survaying)
Ilmu Ukur Tanah (Plan Survaying) Merupakan ilmu, seni, dan teknologi untuk menyajikan bentuk permukaan bumi baik unsur alam maupun unsur buatan manusia pada bidang yang dianggap datar. Yang merupakan bagian
Lebih terperinciEvaluasi Ketelitian Luas Bidang Tanah Dalam Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan
Evaluasi Ketelitian Luas Bidang Tanah Dalam Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan (studi kasus : Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo) Arwan Putra Wijaya 1*, Teguh Haryanto 1*, Catharina N.S. 1* Program
Lebih terperinciSURVEYING (CIV-104) PERTEMUAN 7 : PENGUKURAN DENGAN TOTAL STATION
SURVEYING (CIV-104) PERTEMUAN 7 : PENGUKURAN DENGAN TOTAL STATION UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224 APA ITU TOTAL STATION???? Secara sederhana
Lebih terperinciBAB III IMPLEMENTASI METODE CRP UNTUK PEMETAAN
BAB III IMPLEMENTASI METODE CRP UNTUK PEMETAAN 3.1. Perencanaan Pekerjaan Perencanaan pekerjaan pemetaan diperlukan agar pekerjaan pemetaan yang akan dilakukan akan berhasil. Tahap pertama dalam perencanaan
Lebih terperinciMETODE KALIBRASI IN-FLIGHT KAMERA DIGITAL NON-METRIK UNTUK KEPERLUAN CLOSE- RANGE PHOTOGRAMMETRY
METODE KALIBRASI IN-FLIGHT KAMERA DIGITAL NON-METRIK UNTUK KEPERLUAN CLOSE- RANGE PHOTOGRAMMETRY Husnul Hidayat*, Agung Budi Cahyono, Mohammad Avicenna Departemen Teknik Geomatika FTSLK-ITS, Kampus ITS
Lebih terperinciPEMETAAN SITUASI DENGAN PLANE TABLE
PEMETAAN SITUASI DENGAN PLANE TABLE BAG- TSP.004.A- 39 60 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN KOORDINAT HASIL PENGUKURAN TERRESTRIAL LASER SCANNER (TLS) DAN ELECTRONIC TOTAL STATION (ETS)
GEOID Vol. 13, No. 1, 2017 (49-54) ANALISA PERBANDINGAN KOORDINAT HASIL PENGUKURAN TERRESTRIAL LASER SCANNER (TLS) DAN ELECTRONIC TOTAL STATION (ETS) Agung Budi Cahyono, Alif Fariq an Setiawan Departemen
Lebih terperinciKuswondo ( )
Kuswondo ( 3508100013 ) Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah yang cukup luas yaitu terdiri dari 3.257.357 km 2 luas wilayah laut dan 1.919.440 km² wilayah darat dengan total luas wilayah Indonesia
Lebih terperinciSIDANG TUGAS AKHIR RG
SIDANG TUGAS AKHIR RG 091536 KAJIAN KETELITIAN PLANIMETRIS CITRA RESOLUSI TINGGI PADA GOOGLE EARTH UNTUK PEMBUATAN PETA DASAR SKALA 1: 10000 KECAMATAN BANJAR TIMUR KOTA BANJARMASIN NOORLAILA HAYATI 3507100044
Lebih terperinciPENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Oleh : Misbakhul Munir Zain 3506100055 Program Studi Teknik Geomatika ITS, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Email
Lebih terperinciPerbandingan Penentuan Volume Suatu Obyek Menggunakan Metode Close Range Photogrammetry Dengan Kamera Non Metrik Terkalibrasi Dan Pemetaan Teristris
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (20XX) ISSN: XXXX-XXXX (XXXX-XXXX Print) 1 Perbandingan Penentuan Volume Suatu Obyek Menggunakan Metode Close Range Photogrammetry Dengan Kamera Non Metrik Terkalibrasi
Lebih terperinciMembandingkan Hasil Pengukuran Beda Tinggi dari Hasil Survei GPS dan Sipat Datar
Reka Geomatika Jurusan Teknik Geodesi No. 2 Vol. 1 ISSN 2338-350X Desember 2013 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Membandingkan Hasil Pengukuran Beda Tinggi dari Hasil Survei GPS dan Sipat Datar
Lebih terperinciPERBANDINGAN AKURASI PREDIKSI PASANG SURUT ANTARA METODE ADMIRALTY DAN METODE LEAST SQUARE
Sidang Tugas Akhir PERBANDINGAN AKURASI PREDIKSI PASANG SURUT ANTARA METODE ADMIRALTY DAN METODE LEAST SQUARE Miftakhul Ulum 350710021 Pendahuluan 2 Latar Belakang Pasut fenomena periodik dapat diprediksi
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Generalisasi =
6 Kelas Target Sidik jari individu 5 0000100000 Sidik jari individu 6 0000010000 Sidik jari individu 7 0000001000 Sidik jari individu 8 0000000100 Sidik jari individu 9 0000000010 Sidik jari individu 10
Lebih terperinciPELAKSANAAN PENGUKURAN DAN HITUNGAN VOLUME METODE FOTOGRAMETRI RENTANG DEKAT DAN METODE TACHYMETRI
BAB 3 PELAKSANAAN PENGUKURAN DAN HITUNGAN VOLUME METODE FOTOGRAMETRI RENTANG DEKAT DAN METODE TACHYMETRI Bab ini menjelaskan tahapan-tahapan dari mulai perencanaan, pengambilan data, pengolahan data, pembuatan
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
38 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Untuk menjalankan program aplikasi ini, diperlukan beberapa komponen pendukung. Yang pertama adalah konfigurasi dari perangkat keras dan yang kedua
Lebih terperinciPerumusan Masalah Bagaimana kondisi perubahan tutupan lahan yang terjadi di daerah aliran sungai Ciliwung dengan cara membandingkan citra satelit
Latar Belakang Meningkatnya pembangunan di Cisarua, Bogor seringkali menimbulkan dampak tidak baik terhadap lingkungan. Salah satu contohnya adalah pembangunan yang terjadi di Daerah Aliran Sungai Ciliwung.
Lebih terperinciBab III Pelaksanaan Penelitian. III.1 Bahan dan Alat Penelitian Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah ;
28 Bab III Pelaksanaan Penelitian III.1 Bahan dan Alat Penelitian Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah ; III.1.1 Bahan penelitian 1. Citra Ikonos tipe Geo pansharpened wilayah perkebunan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini diuraikan hasil tinjauan pustaka tentang definisi, konsep, dan teori-teori yang terkait dengan penelitian ini. Adapun pustaka yang dipakai adalah konsep perambatan
Lebih terperinciSIDANG TUGAS AKHIR. Disusun oleh : ALIVIA DESI ANITA KUSUMA NINGTYAS NRP
SIDANG TUGAS AKHIR ANALISA TINGKAT PERGERAKAN TANAH DI AREA TAMBANG TERBUKA DITINJAU DARI SURVEY TERESTRIS DAN DATA GEOLOGI STUDI KASUS : WILAYAH MOD PT KALTIM PRIMA COAL (KPC) Disusun oleh : ALIVIA DESI
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM PEMETAAN DIGITAL
LAPORAN PRAKTIKUM PEMETAAN DIGITAL Perhitungan Konstanta Teropong SEMESTER III DISUSUN OLEH : 1. ARDHITO RIZANG N (15/380715/SV/08522) 2. PRABOWO SURYA N (15/380729/SV/08536) 3. AMAT SOLLEH (15/384651/SV/09008)
Lebih terperinciTujuan Khusus. Tujuan Umum
Tujuan Umum Tujuan Khusus Mahasiswa memahami arti Kerangka Kontrol Horizontal (KKH) Mahasiswa memahami cara pengukuran, cara menghitung, cara koreksi dari suatu pengukuran polygon baik polygon sistem terbuka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diselesaikan secara matematis untuk meratakan kesalahan (koreksi), kemudian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ilmu ukur tanah (Plane Surveying) adalah ilmu yang mempelajari tentang pengukuran-pengukuran pada sebagian permukaan bumi guna pembuatan peta serta memasang kembali
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Pengantar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Perkembangan teknologi komputer saat ini sangatlah cepat sehingga komputer banyak digunakan di berbagai bidang. Dalam bidang usaha, penggunaan komputer dapat mempermudah
Lebih terperinciBAB 3 PEMBAHASAN START DATA KALIBRASI PENGUKURAN OFFSET GPS- KAMERA DATA OFFSET GPS- KAMERA PEMOTRETAN DATA FOTO TANPA GPS FINISH
BAB 3 PEMBAHASAN Pada bab ini dibahas prosedur yang dilakukan pada percobaan ini. Fokus utama pembahasan pada bab ini adalah teknik kalibrasi kamera, penentuan offset GPS-kamera, akuisisi data di lapangan,
Lebih terperinciKAJIAN DEVIASI VERTIKAL ANTARA PETA TOPOGRAFI DENGAN DATA SITUASI ORIGINAL TAMBANG BATUBARA. Abstrak
KAJIAN DEVIASI VERTIKAL ANTARA PETA TOPOGRAFI DENGAN DATA SITUASI ORIGINAL TAMBANG BATUBARA Putra Nur Ariffianto 1, Khomsin 1, Fathur Rohman 2 1 Program Studi Teknik Geomatika, Fakultas Teknik Sipil dan
Lebih terperinciTIM PENYUSUN LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH DENGAN WATERPASS MEI 2014
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH MEI 2014 TIM PENYUSUN Pujiana (41113120068) Rohmat Indi Wibowo (41113120067) Gilang Aditya Permana (41113120125) Santi Octaviani Erna Erviyana Lutvia wahyu (41113120077)
Lebih terperinciPENGGUNAAN CITRA SATELIT RESOLUSI TINGGI UNTUK PEMBUATAN PETA DASAR SKALA 1:5.000 KECAMATAN NGADIROJO, KABUPATEN PACITAN
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-399 PENGGUNAAN CITRA SATELIT RESOLUSI TINGGI UNTUK PEMBUATAN PETA DASAR SKALA 1:5.000 KECAMATAN NGADIROJO, KABUPATEN PACITAN
Lebih terperinciNUR MARTIA
SIDANG TUGAS AKHIR Studi Sistem Informasi Geografis Kawasan Longsor Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat NUR MARTIA 3507100431 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Provinsi Sumatera Barat berada di antara
Lebih terperinciANALISA PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN WILAYAH SURABAYA BARAT MENGGUNAKAN CITRA SATELIT QUICKBIRD TAHUN 2003 DAN 2009
ANALISA PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN WILAYAH SURABAYA BARAT MENGGUNAKAN CITRA SATELIT QUICKBIRD TAHUN 2003 DAN 2009 Prenita Septa Rianelly 1, Teguh Hariyanto 1, Inggit Lolita Sari 2 1 Program Studi Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang pendahuluan yang berupa latar belakang, maksud dan tujuan, materi pekerjaan, lokasi dan waktu pelaksanaan, serta rencana pelaksanaan kegiatan PKL pemetaan situasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab I pendahuluan terdiri dari beberapa sub bab antara lain latar belakang, maksud dan tujuan, materi pekerjaan, lokasi dan waktu pelaksanaan, rencana pelaksanaan dan anggota kelompok.
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata Kuliah Praktik Dasar-Dasar Pengukuran Tanah. Kode
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata Kuliah Dasar-Dasar Pengukuran Tanah Kode.. PROGRAM DIPLOMA IV PERTANAHAN SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL 2015 1 TIM PENYUSUN (Dituliskan semua dosen yang terlibat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Titik kontrol pada proses pembuatan peta selalu dibutuhkan sebagai acuan referensi, tujuannya agar seluruh objek yang dipetakan tersebut dapat direpresentasikan sesuai
Lebih terperinciPerbandingan Penentuan Volume Obyek Menggunakan Metode Close Range Photogrammetry- Syarat Kesegarisan dan Pemetaan Teristris
Perbandingan Penentuan Volume Obyek Menggunakan Metode Close Range Photogrammetry- Syarat Kesegarisan dan Pemetaan Teristris DISUSUN OLEH : Arif Nor Hidayat 3510100035 DOSEN PEMBIMBING DR-Ing. Ir. Teguh
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Cakupan
BAB IV ANALISIS Meskipun belum dimanfaatkan di Indonesia, tetapi di masa mendatang kerangka CORS dapat menjadi suatu teknologi baru yang secara konsep mampu memenuhi kriteria teknologi yang dibutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Peta merupakan suatu media informasi yang tidak asing di semua kalangan masyarakat. Pada era modern seperti saat ini, peta merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan
Lebih terperinciPengaruh Penambahan Jumlah Titik Ikat Terhadap Peningkatan Ketelitian Posisi Titik pada Survei GPS
Reka Geomatika Jurusan Teknik Geodesi Itenas No.2 Vol. 01 ISSN 2338-350x Oktober 2013 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Pengaruh Penambahan Jumlah Titik Ikat Terhadap Peningkatan Ketelitian Posisi
Lebih terperinciGambar 3.1 Visualisasi Area Pemetaan Pada Citra Satelit
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian bertempat di kawasan pariwisata Nusa Dua Bali yang dikelola oleh pihak ITDC (Indonesia Tourism Development Corpration). Area pengukuran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Candi Borobudur adalah salah satu karya besar nenek moyang bangsa Indonesia. Candi Borobudur merupakan candi terbesar di dunia dan sudah ditetapkan sebagai salah
Lebih terperinciBab IV ANALISIS. 4.1 Hasil Revisi Analisis hasil revisi Permendagri no 1 tahun 2006 terdiri dari 2 pasal, sebagai berikut:
Bab IV ANALISIS Analisis dilakukan terhadap hasil revisi dari Permendagri no 1 tahun 2006 beserta lampirannya berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan Geodesi, adapun analalisis yang diberikan sebagai berikut:
Lebih terperinciSALMANI SALEH ILMU UKUR TANAH
MODUL KULIAH Modul 11-1 Modul 11 Pengukuran Jalan dan Pengairan Pengukuran dan pemetaan rute dimaksudkan untuk membahas penerapan pengukuran dan pemetaan rute dalam bidang rekayasa teknik sipil, khususnya
Lebih terperinciJurnal Geodesi Undip Juli 2014
KAJIAN PENGUKURAN DAN PEMETAAN BIDANG TANAH METODE DGPS POST PROCESSING DENGAN MENGGUNAKAN RECEIVER TRIMBLE GEOXT 3000 SERIES Arintia Eka Ningsih, M. Awaluddin, Bambang Darmo Yuwono *) Program Studi Teknik
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pengukuran Detail Rehabilitasi Jaringan Irigasi tersier Pada UPTD. Purbolinggo
BAB III PELAKSANAAN PEKERJAAN Pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan pada kerja praktek ini merupakan bagian dari Pengukuran Detail Rehabilitasi Jaringan Irigasi tersier Pada UPTD. Purbolinggo Lampung Timur
Lebih terperinciNoorlaila Hayati, Dr. Ir. M. Taufik Program Studi Teknik Geomatika, FTSP-ITS, Surabaya, 60111, Indonesia
KAJIAN KETELITIAN PLANIMETRIS CITRA RESOLUSI TINGGI PADA GOOGLE EARTH UNTUK PEMBUATAN PETA DASAR SKALA 1: 10000 KECAMATAN BANJAR TIMUR KOTA BANJARMASIN Noorlaila Hayati, Dr. Ir. M. Taufik Program Studi
Lebih terperinciKesalahan Sistematis ( Systhematical error ) Kesalahan acak ( Random error ) Kesalahan besar ( Blunder )
Fenomena alam tiidak pernah lepas dari kesalahan, demikian juga didang penggukuran dan pemetaan. Kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi pada pengukuran dan pemetaan tterdiri dari : Kesalahan Sistematis
Lebih terperinciJurnal Geodesi Undip Januari 2014
Verifikasi TDT Orde 2 BPN dengan Stasiun CORS BPN-RI Kabupaten Grobogan Rizna Trinayana, Bambang Darmo Yuwono, L. M. Sabri *) Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS 4.1 Analisis Perbandingan Posisi Titik Perbandingan Posisi Titik dari Elektronik Total Station
BAB 4 ANALISIS 4.1 Analisis Perbandingan Posisi Titik Kualitas koordinat dari suatu titik dalam suatu sistem koordinat dapat dilihat setelah melakukan trasformasi koordinat ke suatu sistem koordinat yang
Lebih terperincidimana, Ba = Benang atas (mm) Bb = Benang bawah (mm) Bt = Benang tengah (mm) D = Jarak optis (m) b) hitung beda tinggi ( h) dengan rumus
F. Uraian Materi 1. Konsep Pengukuran Topografi Pengukuran Topografi atau Pemetaan bertujuan untuk membuat peta topografi yang berisi informasi terbaru dari keadaan permukaan lahan atau daerah yang dipetakan,
Lebih terperinci3.4 PEMBUATAN. Program D3/D4 Teknik Sipil FTSP ITS Mata Kuliah : Ilmu Ukur Tanah
3.4 PEMBUATAN KONTUR Program D3/D4 Teknik Sipil FTSP ITS Mata Kuliah : Pengantar Pemetaan/ pembuatan peta adalah pengukuran secara langsung atau tidak langsung akan menghasilkan suatu gambar situasi/ permukaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam rangka menyelesaikan sebuah jenjang pendidikan pasti ada syarat-syarat yang perlu dipenuhi agar peserta didik dapat dinyatakan telah menyelesaikan jenjang tersebut.
Lebih terperinciEdwin Martha P. 1, Chatarina Nurjati S. 1, dan Roedy Rudianto 2. Abstrak
APLIKASI KADASTRAL 3 DIMENSI GUNA MENGOPTIMALKAN SISTEM INFORMASI PERTANAHAN PROPERTI HAK MILIK ATAS SATUAN RUMAH SUSUN (HMASRS) STUDI KASUS : PAKUWON TRADE CENTER, SURABAYA BARAT Edwin Martha P. 1, Chatarina
Lebih terperinciBAB 2 STUDI REFERENSI. Gambar 2-1 Kamera non-metrik (Butler, Westlake, & Britton, 2011)
BAB 2 STUDI REFERENSI Penelitian ini menggunakan metode videogrametri. Konsep yang digunakan dalam metode videogrametri pada dasarnya sama dengan konsep dalam metode fotogrametri. Konsep utamanya adalah
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA SURVEI DAN PEMETAAN TOPOGRAFI DAERAH TRAWAS
KERANGKA ACUAN KERJA SURVEI DAN PEMETAAN TOPOGRAFI DAERAH TRAWAS BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya pertumbuhan ekonomi dan peningkatan investasi dalam pemanfaatan sumber daya alam, maka kebutuhan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENELITIAN
BAB IV ANALISIS PENELITIAN Pada bab IV ini akan dibahas mengenai analisis pelaksanaan penelitian sarta hasil yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada bab III. Analisis dilakukan terhadap
Lebih terperinci