P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2012/PTA Btn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang mengadili perkara perdata cerai gugat pada tingkat banding dalam permusyawaratan majelis, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara: PEMBANDING, umur 38 tahun, agama Islam, pekerjaan karyawan swasta, bertempat tinggal di KOTA TANGERANG SELATAN, semula sebagai Tergugat sekarang sebagai Pembanding; L a w a n TERBANDING, umur 37 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di KOTA TANGERANG SELATAN, dalam hal ini berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 29 April 2012, telah memberi kuasa kepada AZIZ FAHRI PASARIBU, SH., dan ABDUL KHOIR, SH., para Advokat dan Penasehat Hukum pada Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Kubah Hijau (LKBH-KH), yang beralamat di Jl. Pondok Aren Raya, Gg. Rain, RT.03 RW.02 No.31, Kelurahan Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, semula sebagai Penggugat sekarang sebagai Terbanding; Pengadilan Tinggi Agama tersebut ; Telah membaca berkas perkara dan semua surat yang berkaitan dengan perkara yang dimohonkan banding; TENTANG DUDUK PERKARANYA Mengutip semua uraian yang termuat dalam putusan yang dijatuhkan oleh Pengadilan Agama Tigaraksa tanggal 30 Juli 2012 M. bertepatan dengan tanggal 10 Ramadhan 1433 H. Nomor 0000/Pdt.G/2012/ PA. Tgrs. yang amarnya berbunyi sebagai berikut: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat ; 2. Menjatuhkan talak satu ba in sughra Tergugat (PEMBANDING) kepada Penggugat (TERBANDING); 3. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Tigaraksa untuk menyampaikan salinan putusan ini apabila telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Kantor
Urusan Agama Kecamatan Cengkareng, Kota Jakarta Barat dan Kantor Urusan Agama Kecamatan yang mewilayah Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal, untuk mencatat terjadinya perceraian antara Penggugat dan Tergugat pada buku register pernikahan yang disediakan untuk kepentingan tersebut; 4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara yang hingga kini dihitung sebesar Rp 491.000,-(empat ratus sembilan puluh satu ribu rupiah); Membaca surat pernyataan banding yang dibuat dihadapan Panitera Pengadilan Agama Tigaraksa Nomor 0000/Pdt.G/2012/PA.Tgrs. yang menyatakan bahwa pada hari Kamis tanggal 2 Agustus 2012, Tergugat telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Agama Tigaraksa tersebut, dan permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada pihak lawannya secara seksama pada tanggal 3 September 2012 oleh Juru Sita Pengganti Pengadilan Agama Tigaraksa; Bahwa Pembanding telah mengajukan memori banding yang diterima oleh Pengadilan Agama Tigaraksa pada tanggal 31 Agustus 2012, yang kemudian telah diberitahukan kepada Terbanding pada tanggal 12 September 2012; Membaca dan memperhatikan keterangan Panitera Pengadilan Agama Tigaraksa tertanggal 7 November 2012 yang menyatakan bahwa Terbanding sampai batas waktu yang telah ditentukan tidak mengajukan kontra memori banding, begitu juga berdasarkan keterangan Panitera Pengadilan Agama Tigaraksa tertanggal yang sama menyatakan bahwa Pembanding dan Terbanding tidak melaksanakan pemeriksaan terhadap berkas perkara banding (inzage), meskipun keduanya telah diberikan surat pemberitahuan memeriksa berkas perkara banding, untuk Pembanding tanggal 28 Oktober 2012 dan Terbanding tanggal 23 Oktober 2012; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa permohonan banding Pembanding telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara serta syarat sebagaimana ditentukan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, karenanya permohonan banding tersebut dapat diterima; Menimbang, bahwa Tergugat/Pembanding dalam memori bandingnya telah mengajukan keberatan-keberatan, oleh karenanya majelis hakim perlu mempertimbangkan keberatan tersebut sebagai berikut; Menimbang, bahwa keberatan Tergugat/Pembanding sebagaimana tercantum dalam memori banding berpisah rumah sejak Januari 2011, terhadap keberatan tersebut
sesungguhnya Tergugat/Pembanding dalam sidang tanggal 21 Mei 2012 sudah mengakui sejak bulan Januari 2011 hingga sekarang telah pisah rumah; Menimbang, bahwa keberatan Tergugat/Pembanding atas alasan tidak cukup memberikan nafkah, terhadap keberatan tersebut sesungguhnya Tergugat/Pembanding sebagaimana dalam dupliknya telah mengakui memberikan nafkah setiap bulannya sebesar Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah), majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama berpendapat bahwa nafkah tersebut kurang mencukupi bagi isteri dan 3 (tiga) orang anaknya; Menimbang, bahwa apa yang dipertimbangkan dalam putusan Pengadilan Agama Tigaraksa dalam perkara ini sepenuhnya dapat disetujui oleh Pengadilan Tinggi Agama Banten, oleh karenanya diambil alih menjadi pertimbangan majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten. Namun Pengadilan Tinggi Agama Banten memandang perlu menambah pertimbangan serta alasan-alasan sendiri sebagaimana tersebut di bawah ini; Menimbang, bahwa alasan gugatan perceraian Penggugat pada pokoknya antara Penggugat dengan Tergugat telah terjadi percekcokan dan pertengkaran terus menerus yang sulit untuk dirukunkan lagi, alasan ini sesuai dengan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa penyelesaian perkara perceraian dengan alasan percekcokan dan pertengkaran terus menerus sebagaimana tersebut di atas, harus mendengarkan keterangan keluarga atau orang yang dekat dengan suami dan isteri sebagaimana diatur dalam Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975; Menimbang, bahwa keluarga Penggugat telah didengar keterangannya di persidangan sebagai saksi, sedangkan keluarga Tergugat atau orang yang dekat dengan Tergugat tidak dapat didengar keterangannya karena Tergugat tidak menghadirkan di persidangan dan mencukupkan dengan bukti-bukti dan saksi-saksi yang diajukan oleh Penggugat; Menimbang, bahwa dua orang keluarga Penggugat sebagai saksi memberikan keterangan yang pada pokoknya bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus sejak tahun 2008 dan sejak bulan Januari 2011 hingga sekarang antara Penggugat dengan Tergugat telah pisah rumah yang disebabkan antara lain karena Tergugat telah ada hubungan selingkuh dengan wanita lain. Juga disebabkan karena dalam memberi nafkah kurang mencukupi bahkan Tergugat
berhutang kepada pihak ketiga lebih dari Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah). Para saksi sudah berupaya mendamaikan Penggugat dan Tergugat agar rukun kembali namun tidak berhasil dan menyatakan sudah tidak sanggup lagi mendamaikan mereka; Menimbang, bahwa usaha perdamaian telah dilakukan baik oleh keluarga maupun oleh mediator dan oleh hakim dalam persidangan tetapi tidak berhasil, hal ini merupakan fakta bahwa keinginan untuk rukun kembali dari Tergugat/Pembanding sudah sangat sulit dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga yang bahagia; Menimbang, bahwa atas dasar pertimbangan tersebut di atas sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 44 K/Ag/1998 tanggal 19 Februari 1999, maka menurut majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama alasan perceraian yang diajukan oleh Penggugat/Terbanding bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah terjadi perselisihan, percekcokan dan pertengkaran terus menerus telah memenuhi Pasal 39 ayat (2) Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa berdasarkan tambahan pertimbangan tersebut di atas, maka Pengadilan Tinggi Agama Banten berpendapat bahwa putusan Pengadilan Agama Tigaraksa yang mengabulkan gugatan Penggugat/Terbanding atas dasar apa yang telah dipertimbangkan dan disebutkan dalam amar putusannya adalah sudah tepat dan benar, sehingga putusan tersebut harus dikuatkan; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 89 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan terakhir dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka kepada Pembanding dibebani untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding; Memperhatikan pasal-pasal dari peraturan perundang-undangan dan Kompilasi Hukum Islam serta dalil syar i yang berkaitan dengan perkara ini; M E N G A D I L I - Menerima permohonan banding Pembanding; - Menguatkan putusan Pengadilan Agama Tigaraksa Nomor 0000/Pdt.G/2012/PA.Tgrs. tanggal 30 Juli 2012 bertepatan dengan tanggal 10 Ramadhan 1433 H; - Membebankan kepada Pembanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);
Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten pada hari Kamis tanggal 10 Januari 2013 M. bertepatan dengan tanggal 27 Syafar 1434 H yang dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Drs. H. Zulkifli, S.H., M.H. Hakim Ketua, Drs. Fakhruddin Cikman, S.H., M.S.I. dan Drs. H. Oding Sopandi, S.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota serta dibantu oleh Hidayat, S.H., Panitera Pengganti, tanpa dihadiri oleh Pembanding dan Terbanding; Hakim Ketua, Drs. H. Zulkifli, S.H., M.H. Hakim Anggota, Drs. Fakhruddin Cikman, S.H., M.S.I. Hakim Anggota, Drs. H. Oding Sopandi, S.H. Panitera Pengganti Hidayat, S.H. Rincian biaya perkara 1. Biaya Proses Rp. 139.000,- 2. Biaya Redaksi Rp. 5.000,- 3. Biaya Materai Rp. 6.000,- Jumlah Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah)