BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan Tol Trans Jawa adalah jalan tol yang menghubungkan kota-kota di pulau Jawa mulai dari Merak, Banten hingga Banyuwangi, Jawa Timur. Peresmian pertama jaringan tol Trans Jawa pada tahun 1978 pada proyek tol Jakarta-Bogor-Ciawi atau yang biasa disebut tol Jagorawi. Pada tahun 2015 PT. Jasa Marga Semarang Batang bekerja sama dengan PT. pwaskita Karya (persero) memperluas jaringan tol Trans Jawa dengan membangun ruas tol Batang- Semarang. Pembangunan proyek tol Batang-Semarang ini dibagi menjadi 3 paket dan 5 seksi. Paket pertama memiliki 2 seksi diantaranya Seksi 1 yaitu Batang- Tulis dan Seksi 2 Tulis-Weleri, Paket 2 hanya memiliki 1 seksi yaitu Seksi 3 Weleri-Kendal, dan Paket 3 memiliki Seksi 4 Kendal-Kaliwungu dan Seksi 5 Kaliwungu-Semarang. Tol ini memiliki panjang 74,20 km dan memiliki waktu pelaksanaan selama 26 bulan. Pada proyek jalan tol ini terbagi dalam pekerjaan tanah dan pekerjaan struktur. Pekerjaan tanah meliputi pekerjaan galian dan timbunan. Sedangkan pada pekerjaan struktur salah satunya adalah LC (Lean Concrete) atau yang biasa disebut lantai kerja yang memiliki ketebalan 5-10 cm. Lantai kerja ini berfungsi menjadi dudukan besi lapis bawah untuk footing atau pondasi. Pekerjaan struktur pada jalan tol ini meliputi gorong-gorong (box culvert), Jembatan (Under Bridge & Under Pass) dan salah satunya adalah box jalan. Box jalan sesuai standar Bina Marga memiliki 3 variasi ukuran yaitu : 1. Box Pedestrian A : 3,6 m x 4,8 m Berfungsi sebagai jalan yang dapat dilewati pejalan kaki dan kendaraan bermotor. 1
2. Box Pedestrian B : 4,6 m x 5 m Berfungsi sebagai jalan yang dilewati pejalan kaki, kendaraan bermotor, dan mobil. 3. Box Traffic : 5,1 m x 8 m Berfungsi sebagai jalan yang dilewati pejalan kaki, kendaraan bermotor, mobil, dan kendaraan besar (truk, bus, dan lain-lain). Box Jalan yang digunakan pada Tugas Akhir ini adalah Box Traffic karena dinilai paling kompleks dalam pekerjaan pembesiannya. Pekerjaan struktur box traffic pada Sta. 421+803,2 terbagi menjadi dua yaitu pekerjaan beton dan pembesian. Pekerjaan pembesian adalah pekerjaan yang fundamental yang artinya bersifat penting dan utama mengingat tulangan berfungsi sebagai pengantisipasi gaya tarik, sedangkan beton sendiri mengantisipasi gaya tekan agar beton tidak pecah dan dapat digunakan. Koefisien muai panas pada kedua material ini, kurang lebih 0,0000065 untuk tulangan baja dan 0,0000055 untuk beton, cukup berdekatan untuk dapat mencegah terjadi retak dan efek-efek lainnya yang tidak diinginkan akibat terjadinya deformasi karena adanya perubahan temperatur. Pekerjaan pembesian meliputi perhitungan, pabrikasi dan pemasangan di lapangan. Pekerjaan pembesian begantung pada shop drawing yang disetujui oleh konsultan dan owner. Gambar kerja atau yang lebih dikenal dengan shop drawing untuk pekerjaan pembesian merupakan gambar denah yang dilengkapi dengan penampang dan potongan lengkap pada bagian yang penting. Shop drawing ini digunakan sebagai acuan untuk perhitungan pekerjaan pembesian atau Bar Bending Schedule (BBS). Sebelumnya pekerjaan Bar Bending Schedule (BBS) masih dikerjakan secara manual. Perlu adanya inovasi baru atau Continous Improvement untuk mengatasi permasalahan. Inovasi yang terus berkembang sebagai alat bantu dalam segala bidang ilmu pengetahuan adalah dengan software. PT. Waskita Karya (Persero) menggunakan sebuah software yang bernama Barbequepro untuk meningkatkan ketelitian dalam perhitungan pembesian. 2
Apabila dalam melakukan pekerjaan Bar Bending Schedule (BBS) dilakukan dengan kurangnya ketelitian dapat mengakibatkan terjadinya kelebihan besi yang tidak terpakai atau yang biasa disebut dengan waste yang akan berpengaruh terhadap waste cost. Oleh karena itu, mengingat pentingnya Pekerjaan Bar Bending Schedule (BBS) dalam sebuah proyek, maka judul yang diangkat untuk Tugas Akhir ini adalah ANALISIS KEBUTUHAN DAN WASTE DALAM PEKERJAAN PEMBESIAN MENGGUNAKAN SOFTWARE BARBEQUEPRO PADA PEKERJAAN BOX TRAFFIC STA.421+803,2 PROYEK JALAN TOL BATANG-SEMARANG SEKSI 3. 1.2 Rumusan Masalah Permasalahan yang ditinjau adalah terjadinya kekurangan dan kelebihan kebutuhan besi dan terjadinya waste di lapangan akibat kurangnya ketelitian pada perhitungan pembesian. 1.3 Tujuan Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah : 1. Membuat Bar Bending Schedule pada proyek pembangunan box traffic Sta.421+803,2 menggunakan software Barbequepro. 2. Menganalisis kebutuhan dan waste pembesian pada proyek pembangunan box traffic Sta. 421+803,2. 3. Membandingkan hasil software Barbequepro dengan perhitungan manual. 1.4 Manfaat Manfaat yang diharapkan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah : 1. Menambah pengetahuan tentang perhitung kebutuhan besi dan waste pada proyek yang ditinjau. 2. Dapat membandingkan antara perhitungan secara manual dan menggunakan software Barbequepro. 3
3. Dapat menganalisa kebutuhan dan waste pembesian pada proyek box traffic Sta. 421+803,2. 1.5 Batasan Masalah Untuk mempermudah penulisan laporan Tugas Akhir ini, penulis membatasi masalah yang dibahas hanya pada : 1. Pekerjaan yang ditinjau adalah box traffic Sta. 421+803,2 ruas Batang Semarang Seksi 3. 2. Perbandingan perhitungan menggunakan software Barbequepro dengan perhitungan manual pada struktur box traffic Sta. 421+803,2. 3. Mengefisiensi kebutuhan besi dan waste yang terjadi pada box traffic Sta. 421+803,2. 1.6 Sistematika Laporan Sistematika penulisan laporan magang disesuaikan dengan format pada Buku Panduan Magang 2017 yang diterbitkan oleh Program Diploma Teknik Sipil Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada dengan perincian sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini terdiri atas beberapa sub-bab, antara lain : latar belakang, tujuan penulisan, manfaat penulisan, batasan masalah dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini disajikan tulisan, pendapat, atau penemuan, baik dari tokoh di bidangnya maupun para peneliti terdahulu sebagai dasar dari laporan yang berkaitan dengan pekerjaan pembesian serta kurangnya kebutuhan besi dan terjadi waste di lapangan, permasalahan yang terjadi serta kelebihan dan kekurangan dalam pekerjaan pembesian. 4
BAB III MANAJEMEN PROYEK Pada bab ini berisi uraian secara singkat manajemen proyek dari proyek pembangunan jalan tol Batang - Semarang, ruas Batang - Semarang seksi 3, antara lain : profil perusahaan, visi dan misi perusahaan, gambaran umum proyek, data umum proyek, struktur organisasi proyek. BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini menjelaskan pelaksanaan serta pembahasan terkait perhitungan pekerjaan pembesian menggunakan software Barbequepro, permasalahan yang terjadi serta perbandingan menggunakan software Barbequepro dengan perhitungan manual. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi kesimpulan berdasarkan tujuan penulisan, pembahasan yang telah dilakukan, dan saran-saran yang perlu dikemukakan. 5