BAB I PENDAHULUAN Umum Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN Umum Latar Belakang"

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Seiring meningkatnya pertumbuhan perekonomian dan pertumbuhan penduduk akan berpengaruh pada masalah transportasi. Daerah Mojokerto - Jombang merupakan kawasan berkembang dan salah satu akses menuju kota adalah jalan tol Mojokerto Kertosono. Untuk itu, pemilik proyek PT. Marga Harjaya Infrastruktur melalui kontraktor PT. Hutama Karya membangun sebuah jalan tol yang dimulai dari daerah Mojokerto dan berakhir di Kertosono Latar Belakang Dengan bertambah pesatnya jumlah kendaraan yang melewati jalan tol maka fasilitas jalan ini harus diperhatikan. Hal ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan tol. Jawa Timur saat ini tengah melaksanakan pekerjaan besar, pembangunan Jalan Tol Mojokerto Kertosono. Keberadaan Jalan tol ini akan memperlancar lalu lintas barang dan jasa. Jalan Tol ini akan menjadi pembangkit perubahan bagi daerah di sekitarnya. Untuk itu, pemilik proyek PT. Marga Harjaya Infrastruktur melalui kontraktor PT. Hutama Karya membangun jalan tol sepanjang puluhan Km. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, dibutuhkan penggunaan sumber daya meliputi material, penggunaan tenaga kerja, penggunaan peralatan, biaya maupun sistem metodologi pelaksanaan. Jalan ini direncanakan menggunakan perkerasan kaku, dikarenakan untuk menghindari kerusakan yang disebabkan air hujan. Selain itu menurut penelitian, perkerasan kaku

2 2 mempunyai keawetan yang lebih lama dari pada perkerasan lentur, Dengan dasar ilmu manajemen maka studi ini disusun untuk memperoleh manajeman pelaksanaan yang tepat, agar pelaksanaan proyek dapat diselesaikan lebih cepat daripada waktu normalnya tanpa menimbulkan pembengkakan biaya, tanpa mengabaikan kualitas dan kuantitas pekerjaan itu sendiri Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah proyek akhir adalah sebgai berikut : a. Bagaimana menentukan metode pelaksanaan yang tepat untuk jalan tol Mojokerto Kertosono. b. Bagaimana penyusunan jadwal waktu pelaksanaan untuk setiap item pekerjaan dengan penggunaan sumber daya yang tersedia. c. Bagaimana perhitungan biaya yang harus dikeluarkan untuk setiap pekerjaan dengan penggunaan dana yang ada Tujuan Penulisan Berdasarkan pada perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan proyek akhir ini adalah sebagai berikut : a. Menentukan manajemen pelaksanaan yang tepat dan sesuai dengan kondisi lapangan. b. Mendapatkan penyusunan jadwal waktu yang tepat untuk setiap item pekerjaan dengan penggunaan sumber daya yang tersedia. c. Mendapatkan biaya yang minimal untuk setiap item pekerjaan dengan penggunaan dana yang ada Batasan Masalah Adapun batasan permasalahan pada proyek akhir ini meliputi : a. Perhitungan biaya hanya meliputi STA sampai dengan STA

3 3 b. Tidak membahas permasalahan desain maupun struktur jalan dan saluran drainase. c. Tidak membahas permasalahan lalu lintas di sekitar lokasi proyek serta pembebasan lahan. d. Tidak memperhitungkan struktur jembatan, biaya serta metode pelaksanaan Manfaat Penulisan Adapun manfaat dari penulisan Proyek Akhir ini adalah membuat perencanaan manajemen pelaksanaan dengan menggunakan sumber daya optimal untuk mendapatkan waktu yang optimal dan biaya yang ekonomis tanpa merubah kualitas dan kuantitas dari hasil pekerjaan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Prinsip Dasar Manajemen Proyek Manajemen berasal dari kata dasar to manage yang memiliki dua akar kata, yaitu : Manus yang artinya tangan dan Agere yang artinya melaksanakan (melakukan). Dengan demikian manajemen berarti kegiatan mengatur / memimpin berbagai ragam kegiatan orang/ kelompok dalam rangka mencapai tujuan bersama yang ditetapkan Estimasi Biaya Proyek Estimasi biaya proyek secara umum dibedakan menjadi 4 jenis sebagai berikut :

4 4 a. Estimasi Kasar oleh Pemilik ( Owner ) Estimasi ini dibutuhkan oleh pemilik proyek untuk memutuskan apakah proyek yang akan dilaksanakan layak dibangun atau tidak. Dalam hal ini pemilik proyek biasanya menggunakan jasa tenaga ahli untuk melakukan studi kelayakan dari idea dasar yang muncul. b. Estimasi pendahuluan oleh Konsultan Perencana ( Designer ) : Estimasi pendahuluan ini dilaksanakan setelah design perencanaan selesai dibuat oleh konsultan perencana, dimana estimasi yang dibuat lebih teliti dibandingkan estimasi terdahulu yang dibuat oleh pemilik proyek, sebab perhitungannya sudah berdasarkan gambar-gambar rencana dan rencana kerja dan syaratsyarat ( RKS ) yang lengkap. c. Estimasi Detail oleh Kontraktor ( Pelaksana ) Estimasi detail dibuat oleh kontraktor dengan mengacu design konsultan perencana yangt berupa dokumen lelang, dimana estimasi yang dibuat lebih terperinci dan teliti karena sudah memperhitungkan segala kemungkinan seperti : - Memperhati kan kondisi medan, - Mempertim bangkan metode pelaksanakan,

5 5 - Memperhitu ngkan stock material, - Memperhati kan kemampuan peralatan kerja, - Dan hal-hal lainnya yang berpengaruh terhadap estimasi biaya. Estimasi detail ini dijabarkan dalam bentuk harga penawaran yang diajukan oleh kontraktor pada waktu pelelangan dan akan menjadi fixed price ( harga pasti )bagi pemilik proyek setelah kontraktor ditunjuk sebgai pemenang pelelangan dan Surat Perjanjian Kerja ( SPK ) sudah ditanda tangani. d. Estimasi sesungguhnya proyek selesai : setelah Estimasi biaya fixed price merupakan biaya yang harus dikeluarkan / disiapkan oleh pemilik, kecuali dalam pelaksanaan pekerjaan terjadi pekerjaan tambah / kurang, maka nilai estimasi biaya biaya menjadi berubah sesuai pekerjaan tambah / kurang yang terjadi Struktur Pekerjaan Jalan a. Membaca Gambar Sebelum pengaturan lapangan dan pengukuran, kontraktor harus mempelajari gambar-gambar kontrak yaitu, gambar rencana dan gambar tipikal.

6 6 b. Survey dan Pengukuran - Kontraktor mengukur lebar jalan daerah milik jalan untuk setiap pelebaran atau rekonstruksi drainase tepi jalan dan gorong-gorong - Patok-patok kilometer dan patok stasiun harus diperiksa dan dipindahkan bila diperlukan. - Pada daerahdaerah perkerasan dimana satu pekerjaan perataan dan atau lapis permukaan harus dibangun, satu profil memanjang sepanjang sumbu jalan harus diukur, satu penampang melintang diambil pada interval tertentu untuk menentukan kelandaian dan kemiringan melintang dan untuk menentukan pengukuran ketebalan serta lebarnya konstruksi baru. - Mobilisasi peralatan berat dari dan menuju kelapangan pekerjaan harus dilaksanakan pada waktu lalu lintas sepi dan truk-truk angkutan harus dilengkapi dengan terpal. c. Persiapan lokasi (pembersihan dan pembongkaran)

7 7 Setelah pekerjaan survey dan pengukuran selesai sesuai rencana, maka pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan pembersihan dan pembongkaran. Melakukan pembersihan segala macam tumbuhtumbuhan, pohon-pohon, semak-semak, tanaman lain, sampah dan bahan-bahan lain yang mengganggu termasuk pencabutan akar-akar, sisasisa konstruksi dan sisa-sisa material. d. Penyiapan Tanah Dasar Pemadatan tanah dasar dilakukan sebagai berikut : - Lapisanlapisan yang lebih dari 30cm dibawah permukaan tanah dasar harus dipadatkan sampai 45% kepadatan kering maksimum yang ditetapkan sesuai dengan AASHTO T99. - Lapisanlapisan yang berada pada 30cm atau kurang adalah permukaan tanah dasar harus dipadatkan

8 8 hingga 100% kepadatan kering maksimum. - Macam alat pemadat untuk pekerjaan tanah dasar adalah vibrator roller ( penggilas dengan getaran ) Penggunaan Peralatan 1. Exavator Alat ini digunakan untuk pemuatan sirtu dari dumptruck menuju tempat yang telah disediakan 2. Dump Truck Alat transportasi tanah, batu, kerikil, pasir dan sebagainya. 3. Concrete Mixer dengan kapasita s 500 L 4. Mobile crane yang difungsikan untuk pekerjaan gorong gorong dan box culvert 5. Alat Bulldozer digunakan untuk pembersihan lahan sebelum dilakukan timbunan tanah oleh sirtu 6. Motor Grader ( motor penggiling ) Komatsu GD 500 R HP

9 9 yaitu berfungsi untuk Meratakan jalan, menggali sisi parit, merapikan pinggir jalan, membersihk an rumputrumput liar, dan sebagainya. 7. Vibrator Roller Komatsu JV 32 W yaitu untuk pemadatan material 2.8. Analisa Waktu ( Penjadwalan Proyek ) Penjadwalan Suatu proyek merupakan langkah menterjemahkan sutau perencanaan kedalam suatu diagram diagram yang sesuai dengan waktu. Penjadwalan ini sangat menentukan aktivitas aktivitas pelekasanaan proyek untuk di mulai, di tunda, dan di selesaikan dengan waktu menurut kebutuhan yang di perlukan. Dalam menyelesaikan suatu proyek konstruksi di usahakan mendapatkan waktu penyelesaian yang paling pendek dan biaya pelaksanaan proyek yang seminimum mungkin. Sehingga dalam usaha memperpendek waktu pentelesaian harus benar benar menilai dan melihat aktivitas aktivitas pengerjaan proyek yang telah disusun dan di urutkan secara continue. Aktivitas proyek biasanya di susun dalam suatu diagram network ( Network

10 10 Planning ). Di dalam diagram network ini terdapat beberapa lintasan dan diantaranya berupa lintasan kritis. Yang perlu di perhatikan di sini bahwa dalam usaha untuk mempercepat pelaksanaan suatu proyek, yang di perpendek adalh waktu yang ada di lintasan kritis pada network planning tersebut.dan yang perlu diperhatikan lagi bahwa biaya pelaksanaan suatu proyek akan didapatkan penambahan biaya pada biaya langsung. Sedangkan biaya tidak langsung akan mengalami pengurangan sejalan dengan pemendekan waktu pelaksanaan Program Bantu Microsoft Project Microsoft Project (atau MSP atau WinProj) adalah manajemen proyek software program yang dikembangkan dan dijual oleh Microsoft yang dirancang untuk membantu manajer proyek dalam rencana pengembangan, menetapkan sumber daya untuk tugastugas, pelacakan kemajuan, anggaran mengelola, dan menganalisis beban kerja. Aplikasi membuat jadwal jalur kritis, dan rantai kritis dan acara rantai metodologi pihak ketiga pengaya juga tersedia. Jadwal dapat menjadi sumber daya diratakan, dan rantai yang divisualisasikan

11 11 dalam bagan Gantt Perhitungan Produksi Alat Keberhasila n dari suatu operasi peralatan dalam menangani suatu pekerjaan tidak saja di tentukan oleh ketepatan dalam mengatur garis besar tahap pekerjaan dan tata letak operasi, tetapi juga ketepatan pemilihan type dan ukuran peralatan. Ketepatan dalam memilih alat juga dapat mempengaruhi ke efisienan kerja, waktu, dan juga biaya. Sebagai dasar pedoman untuk menghitung produksi suatu pekerjaan adalah sebagai berikut antara lain : 1. Menentukan beberapa faktor yang berpengaruh beradasarkan tipe dan ukuran peralatan yang telah di pilih antara lain : Kapasitas standart produksi peralatan Biaya operasi dan perawatan peralatan Kecepatan dalam berbagai operasi peralatan Biaya mobilisasi dan demobilisasi 2. Menetukan pengaruh sifat fisik material 3. Menetukan pengaruh pada realisasi pelaksanaan pekerjaan dengan bantuan peralatan Faktor yang harus di perhatikan dalam menghitung

12 12 produksi peralatan per satuan waktu yaitu: 1. Kapasitas Produksi Q = q x N x Ek Di mana : Q =Produksi per satuan waktu q =Kapasitas produksi peralata persatuan waktu N = T ( jumlah trip per satuan waktu ) Ws T = Satuan waktu ( jam, menit, detik ) Ws = Waktu siklus Ek = Efisiensi kerja 2. Volume pekerjaan 3. Waktu siklus Efisiensi kerja di sebut juga faktor koreksi sehingga faktor produktifitasnya melihat kondisi di lapangan. Efisiensi kerja tergantung pada kondisi pengoperasian dan pemeliharaan alat Harga Satuan Pokok Produksi dengan Peralatan a. Biaya Produksi Dalam hal ini biaya proyek (project cost) dibagi menjadi 2 macam yaitu : 1. Biaya Langsung (Direct Cost) Biaya Langsung yaitu semua biaya yang dinyatakan keterlibatan secara langsung didalam aktivitas-aktinitas proyek. Contoh : - Bahan / material - Upah buruh / humans power - Biaya peralatan / equipment

13 13 2. Biaya Tidak Langsung Biaya tak langsung yaitu biaya yang secara tidak langsung berhubungan dengan aktivitasaktivitas proyek, tetapi harus ada dan tidak dapat terlepas dari proyek tersebut. Contoh : - Overhead - Biaya tak terduga / contingecies - Keuntungan b. Cara Pembayaran Pembayaran pada awal kegiatan (start) Pembayaran per waktu tertentu (per hari atau per minggu) atau prorate Pembayaran saat selesainya kegiatan (end) Pembayaran per periode tertentu atau termyn sesuai dengan hasil yang didapat BAB III METODOLOGI 3.1. Tujuan Metodologi Untuk mempermudah pelaksanaan mengerjakan proyek akhir, guna memperoleh pemecahan masalah sesuai dengan maksud dan tujuan Metodologi yang Digunakan 1. Menyiapkan Administrasi Surat pengantar untuk pengambilan data dari Kepala Prodi, mencari

14 14 informasi dan meminta data pada perusahaan kontraktor terkait. Mencari, mengumpulkan, dan mempelajari bentuk kegiatan yang mendukung Proyek Akhir. 2. Mengumpulkan Data Sekunder Sebelum dapat ditentukan variabel yang akan digunakan dalam pemodelan Proyek Akhir ini, maka diperlukan datadata sekunder, Yaitu : Data geometrik proyek Data waktu dan biaya pelaksanaan Data jenis kegiatan Data volume kegiatan Data penggunaan sumber daya, berupa human ( tenaga kerja, tenaga ahli ) dan non human ( material, peralatan ) 3.3. Kajian Data Mempelajari keadaan lokasi proyek, data geometrik proyek waktu, dan biaya pelaksanaan, jenis dan volume kegiatan, material dan peralatan yang digunakan, penggunaan sumber daya manusia Merencanakan Metode Pelaksanaan dan Time Schedule Proyek Merencanakan metode pelaksanaan sehinggan didapatkan hasil waktu pengerjaan proyek yang cepat dan tepak waktu. Time schedule proyek dibuat agar dapat diteliti mana yang dapat dikerjakan secara paralel ataupun seri sehingga dapat menghemat waktu

15 15 pelaksanaan, juga dibuat perkiraan berapa lama pelaksanaan masing-masing aktivitas yang bersangkutan, hal ini dapat dikerjakan dengan menggunakan program bantu MS. Project Analisa dan Evaluasi Biaya Untuk melakukan estimasi atau perkiraan biaya, diperlukan dua parameter, yaitu kuantitas dan harga satuan. Bila kuantitas dikalikan dengan harga satuan yang bersangkutan, akan diperoleh jumlah perkiraan biaya. Angka yang menunjukkan kuantitas umumnya diperoleh dari metode pelaksanaan. Sedangkan untuk mendapatkan harga satuan bisa ditempuh dengan cara melihat masukan dari proyek-proyek terdahulu atau dengan menyusun sendiri sistem standart data lalu menggunakan indeks harga atau katalog yang diterbitkan oleh pihak atau instansi yang berwenang Hasil dan Kesimpulan Setelah merencanakan metode pelaksanaan yang cepat dengan penyusunan ulang jadwal waktu yang tepat untuk setiap item pekerjaan dan penggunaan sumber daya yang tersedia serta mendapatkan biaya yang minimal untuk setiap item pekerjaan dengan penggunaan dana yang ada maka akan diperoleh suatu hasil perencanaan manajemen pelaksanaan. Dari hasil tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan.

16 16 START Identifikasi Masalah Gambar 3.1. Bagan Metodologi Studi Literatur Pengumpulan Data : a) Gambar Desain b) Harga Upah dan Bahan A B Volume Gambar Teknis Volume Spesifikasi Jenis Pekerjaan Produktifitas Project Produktifitas Kerja Material Merencanakan Equipment Metode Man Power Baha Alat Project Cost (minimize cost) Peker HSP FINISH BAB IV A RAB B

17 17 METODE PELAKSANAAN Pelaksanaan Pekerjaan Rigid Pavement Proyek jalan tol Mojokerto Kertosono, pada pekerjaan Rigid Pavement mempunyai metode secara umum sebagai berikut: 4.1. UMUM Mobilisasi Mobilisasi terdiri atas item-item pekerjaan : - Direksi Kit a. Penyediaan Work Keet b. Penyediaan Direksi Keet - Perlengkapan Work Keet dan Direksi Keet : a. Meja b. Kursi c. d. e. Papan Tulis f. Meja Rapat g. Almari Arsip h. AC i. Laptop j. Komputer k. Printer - Perlengkapan untuk kantor pada proyek - Kendaraan operasional ( sewa ) - Biaya Komunikasi - Jalan Kerja - Pembuatan jalan penghubung 4.2. PEMBUATAN SALURAN DRAINASE Pelaksanaan Pekerjaan Galian Saluran Tepi Menggali tanah dengan dimensi yang direncanakan Pekerjaan Box Culvert dan Gorong-Gorong Untuk box culvert

18 18 dan gorong-gorong digunakan pada pekerjaan di bawah jalan, dimana box culvert dan gorong-gorong diangkat menggunakan crane dan digunakan untuk mengalirkan air 4.3. PEKERJAAN TANAH Pembersihan Lapangan a. Pembersihan permukaan tanah dilakukan pada area jalan yang telah ditentukan. Pembersihan ini dilakukan dengan menggunakan bulldozer. b. Hasil pembersihan tidak dibuang, melainkan diratakan kembali Penyiapan Timbunan Badan Jalan a. Pengangkutan tanah dengan menggunakan dump truck ke lokasi proyek b. Bulldozer meratakan tanah sesuai dengan elevasi rencana c. Kemudian pemadatan permukaan diratakan oleh motor grader dengan diberi air secukupnya dengan water tank truck PEKERJAAN STRUKTUR 1. Penentuan Elevasi Yang perlu

19 19 diperhatikan dalam pengukuran elevasi ini adalah selisih antara elevasi rencana dengan elevasi di lokasi. 3. Pelaksanan Pengecoran Pekerjaan Lean Concrete Pekerjaan lean concrete dengan beton K- 125 setebal 10 cm untuk keperluan levelling supaya keseragaman tebal rigid pavement dapat dicapai. 4. Pemasangan plastik (Bond Beaker) Bond beaker dipasang diatas lapis pondasi bawah (LC) yang berfungsi untuk mencegah kelekatan antar pelat beton dan lapis pondasi bawah, terutama lapis pondasi bawah yang terbuat dari Lean Concrete. 5. Pemasangan Dowel dan Tie Bar a. Persiapan Tulangan Dowel ( sambungan Melintang ) Lokasi di tengah tebal pelat dan sejajar as jalan. Lekat pada satu sisi beton dan tidak lekat pada sisi lainnya dan berbentuk polos Sebelum pengecoran, posisi dowel diberi tanda, untuk tempat cutting

20 20 b. Sambungan Memanjang (Tie Bar) Lokasi di tengah tebal pelat dan tegak lurus as jalan. Lekat pada kedua sisi beton. Berbentuk ulir 6. Persiapan Pelaksanan Pengecoran Plat Beton (Rigid Pavement) Pekerjaan persiapan sebelum pengecoran pelat beton meliputi : a. Cek Peralatan Pengecoran Plat Beton (Rigid Pavement). Beton Untuk Plat Beton (Rigid Pavement) - Pengecoran dilaksanakan per blok, setelah satu blok selesai truck mixer maju, kemudian dilanjutkan persiapan blok kedua yaitu pemasangan plastik dan pembesian. Truck mixer mundur untuk meneruskan pengecoran blok kedua - Demikian berulang untuk proses pengecoran blok selanjutnya. 7. Penggelaran Campuran

21 21 BAB V ANALISA PERHITUNGAN VOLUME dan WAKTU PEKERJAAN 5.1. Volume Pekerjaan 1. Pembersihan Lahan Panjang jalan : 5000 m Tinggi : 0.2 m Lebar ( 2 ruas jalan ) : 45 m Volume : p x l x t : 5000 m x 45 m x 0.2 m : m 3 2. Gorong-gorong ( pipa ) Sayap Gorong gorong Sta , RCP 1Ø0.80 Panjang : 1.2 m Panjang Persegi :0.5 m Lebar Persegi : 0.2 m Lebar atas trapesium : 0.2 m Lebar bawah trapezium : 0.5 m Tinggi trapesium : 1.0 m Volume sayap : (luas trapesium + luas persegi) x panjang : ( ) x 1) + ( 0.5 x 0.2 ) x m 3 :

22 22 Volume : Volume sayap volume tabung : (3.14 x ( ) 2 x 0.3 : m 3 2 sisi sayap : m 3 x 2 : m 3 Volume wingwall : ( p x l x t ) x 4 buah : ( 1.2 x 0.3 x 1.2 ) x 4 : m 3 Volume fix : volume sayap + volume wingwall : m m 3 : m 3 Volume lantai kerja 10 cm Panjang gorong-gorong : 40 m Tebal lantai kerja : 0.1 m Diameter : 0.8 m Sisi samping : 0.3 m Volume : p x t x (Ø + selimut 2 sisi ) : 40mx0.1mx(0.8m+0.3 m+0.3m) : 5.6 m 3 Jumlah gorong gorong : 17 buah Total volume pelindung gorong - gorong : m 3 Total volume Lantai kerja : m 3 3. Box Culvert Sta ( BC 1 x 1.5 x 1.5 ) Volume lantai kerja setebal 10 cm

23 23 panjang jalan : 38 m Tebal lantai kerja : 0.1 m Panjang ukuran gorong- gorong : 1.5 m Volume lantai kerja : p x tebal lantai kerja x p. uk. Gorong 2 : 38 m x 0.1 m x 1.5 m : 5.7 m 3 Volume headwall 2 sisi : 0.5x 0.2 x ( ) x 2 Volume wingwall 2 sisi : : m 3 (0.8x2)+(0.5 x 2 x 1.4) x 0.2 x 4 Jumlah gorong gorong : 6 buah Total volume lantai kerja: 38 m 3 Total volume headwall : 2.68 m 3 Total volume wingwall : 14.4 m 3 4. Timbunan Tanah Tebal : 0.37 m Lebar : 18 m P. per segmen jalan : 50 m : 2. 4 m 3

24 24 Volume : l x t x p : 0.37 m x 18 m x 50 m : 333 m 3 Sisi atas jalan : 30 m Sisi Bawah jalan : 45 m Elevasi asli : 23 m Elevasi rencana : m Luas : ( sisi atas + sisi bawah ) x t 2 : ( 30 m + 45 m ) x ( m 23 m ) 2 : m 2 Volume : p x L : 50 m x m 2 : 5625 m 3 Volume fix : Volume volume plat : 5625 m 3 333m 3 : 4932 m 3 Material Kelas B tebal 20 cm Luas : (( 30m + 30m )/2) x t : (( 30m + 30m )/2) x 0.2 : 6.08 m 2 Volume : Luas x panjang jalan : 6.08 m 2 x 5000 m : m 3 Total volume pekerjaan galian Sta adalah m m 3 = m

25 25 5. Beton Jalan ( lean concrete) K Lebar : 18 m Tebal : 0.1 m Panjang : 50 m Volume : p x l x t : 50 m x 18 m x 0.1 m : 90 m 3 Total volume pekerjaan Beton Jalan ( lean concrete K ) Sta adalah 9090 m 3 5. Pekerjaan Pemasangan Plastik Volume plastik : 5000 x 9.30 x 2 : 93000m 2 6. Beton Jalan ( Rigid Pavement ) k 400 Lebar : 18 m Tebal : 0.27 m Panjang : 50 m Volume : p x l x t : 50 m x 18 m x 0.27 m : 243 m 3 Total volume pekerjaan Beton Jalan ( Rigid Pavement ) k 400 Sta adalah m 3 7. Barier ( pembatas jalan ) Panjang jalan : 5000 m Jumlah Kebutuhan Barier : 5000 m / 1.25 m : 4000 buah : 4000 buah x 2 sisi bua h 8. Pembesian Dowel dan Tie Bar Tabel 5.1. Perhitungan pembesian Dowel dan Tie bar :

26 26 Sumber : hasil perhitungan Total Pembesian : kg BAB VII HASIL DAN KESIMPULAN 7.1. Hasil a. Volume pekerjaan Pembersihan Lahan : m 3 Headwall Box Culvert : 2.68 m 3 Wingwall Box Culvert : 14.4 m 3 Timbunan Tanah : m 3 Material kelas B : m 3 Beton Jalan ( lean concrete) K 125 : m 3 plastik : m 2 Beton Jalan ( Rigid Pavement ) K : m 3 Pembesian : kg Saluran Drainase Sisi Tepi : m 3 Marka jalan : 2250 m Kesimpulan Biaya proyek ( Ms Project ) = Rp ,00 Biaya proyek ( RAB ) = Rp ,00 Selisih Biaya = Rp ,00 Waktu pelaksanaan proyek = 175 hari Perhitungan Proyek Akhir dengan judul Manajemen Pelaksanaan Jalan Tol Mojokerto Kertosono Sta Sta dibantu dengan menggunakan program MS. Project, dimana program ini terdapat kelebihan dan kekurangan, yaitu kelebihannya dapat diketahui berapa durasi serta jumlah

27 27 pekerja yang digunakan, sedangkan kekurangan dari program ini adalah tampilan kurva S yang tidak bagus sehingga harus dibuat secara manual dengan menggunakan bantuan program Microsoft Excel, dan juga tidak munculnya waktu idle ( waktu Menganggurnya alat ). DAFTAR PUSTAKA Dwi Dian Pratama, M. F Estimasi Waktu dan Biaya pada Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Surabaya Mojokerto di Pekerjaan Underpass National Road Waru. Surabaya. Cahyono, B. (n.d.). Microsoft Project Methode, Mahendrotomo, B. (2008). Manajemen Pelaksanaan Jalan Akses Jembatan Suramadu Sisi Surabaya STA STA Surabaya. Rochmanhadi Perhitungan Biaya Pelaksanaan Pekerjaan dengan Menggunakan Alat Alat Berat. Jakarta : Y B P P U. Saodang, H. Perancangan Perkerasan Konstruksi Jalan Raya. Jakarta : Nova

ARDYCHA PRAYUDHA NRP

ARDYCHA PRAYUDHA NRP TUGAS AKHIR ESTIMASI BIAYA DAN WAKTU PEKERJAAN PERKERASAAN RIGID PAVEMENT TOL SURABAYA- MOJOKERTO STA 37+000 42+000 JAWATIMUR ARDYCHA PRAYUDHA NRP. 3111040612 PROGRAM STUDI DIPLOMA 4 TEKNIK SIPIL Fakultas

Lebih terperinci

ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PERKERASAN KAKU JALAN TOL MOJOKERTO-KERTOSONO STA STA

ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PERKERASAN KAKU JALAN TOL MOJOKERTO-KERTOSONO STA STA ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PERKERASAN KAKU JALAN TOL MOJOKERTO-KERTOSONO STA 32+375 STA 35+400 Oleh : 1. PRAHARINTA CHOIRONY ZULVAN W 3111030030 2. AGUS RENANTO ROSIDY 3111030006 Dosen Pembimbing : Ir. SULCHAN

Lebih terperinci

RINTA ANGGRAINI

RINTA ANGGRAINI TUGAS AKHIR OPTIMALISASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN RELOKASI JALAN ARTERI RAYA PORONG (PAKET 4) KABUPATEN SIDOARJO JAWA TIMUR RINTA ANGGRAINI 3 040 67 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

ZULFIKAR JAUHARI NRP

ZULFIKAR JAUHARI NRP TUGAS AKHIR MANAJEMEN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN TOL MOJOKERTO KERTOSONO STA. 5+350 STA. 10+350 DENGAN MENGGUNAKAN PERKERASAN KAKU DI KABUPATEN MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR ZULFIKAR JAUHARI NRP. 3110040601

Lebih terperinci

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM. Assalamu alaikum Wr. Wb

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM. Assalamu alaikum Wr. Wb BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM Assalamu alaikum Wr. Wb ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PADA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN TOL SURABAYA MOJOKERTO DI PEKERJAAN UNDERPASS NATIONAL ROAD WARU STA 9 + 678 DOSEN PEMBIMBING

Lebih terperinci

Perencanaan Ulang Jalan Raya MERR II C Menggunakan Perkerasan Kaku STA Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur

Perencanaan Ulang Jalan Raya MERR II C Menggunakan Perkerasan Kaku STA Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur Perencanaan Ulang Jalan Raya MERR II C Menggunakan Perkerasan Kaku STA 3+500 6+450 Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur Oleh : SHEILA MARTIKA N. (NRP 3109030070) VERONIKA NURKAHFY (NRP 3109030094) Pembimbing

Lebih terperinci

Abstrak BAB I PENDAHULUAN

Abstrak BAB I PENDAHULUAN Abstrak Jalan Raya MERR II merupakan alternatif pilihan yang menghubungkan akses Ruas Tol Waru Bandara Juanda menuju ke utara melalui jalan MERR II ke Kenjeran menuju akses Suramadu. Untuk menunjang hal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1. TINJAUAN UMUM

BAB III METODOLOGI 3.1. TINJAUAN UMUM BAB III METODOLOGI 3.1. TINJAUAN UMUM Di dalam pembuatan suatu konstruksi bangunan diperlukan perencanaan yang dimaksudkan untuk menentukan fungsi struktur secara tepat, dan bentuk yang sesuai serta mempunyai

Lebih terperinci

Implementation study. Asep Sundara. BSCE, MT.

Implementation study. Asep Sundara. BSCE, MT. Implementation study TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PERKERASAN BADAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT) PADA PEMBANGUNAN JALAN CILEUNYI - JATINANGOR Asep Sundara. BSCE, MT. Penjelasan

Lebih terperinci

NAMA MAHASISWA : ADALEA IVANA PRAJWALITA NRP

NAMA MAHASISWA : ADALEA IVANA PRAJWALITA NRP TUGAS AKHIR - RC090412 ANALISA PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI ALAT BERAT PADA PEKERJAAN PERKERASAN RELOKASI JALAN ARTERI RAYA PORONG (PAKET I) KABUPATEN SIDOARJO-PROPINSI JAWA TIMUR NAMA MAHASISWA : ADALEA

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Metoda pelaksanaan dalam sebuah proyek konstruksi adalah suatu bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mencapai hasil dan tujuan yang

Lebih terperinci

ESTIMASI WAKTU DAN PENENTUAN BIAYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN RAYA TRENGGALEK PACITAN KM KM PROVINSI JAWA TIMUR

ESTIMASI WAKTU DAN PENENTUAN BIAYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN RAYA TRENGGALEK PACITAN KM KM PROVINSI JAWA TIMUR PRESENTASI TUGAS AKHIR ESTIMASI WAKTU DAN PENENTUAN BIAYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN RAYA TRENGGALEK PACITAN KM 186+940- KM 191+940 PROVINSI JAWA TIMUR Oleh : Junaidi Abdillah NRP : 31120404505 Dosen

Lebih terperinci

PROYEK AKHIR PU. Perencanaan Pelaksanaan Proyek Pengaspalan Jalan Bungadidi Poreang STA STA Kab. Luwu Utara Prov.

PROYEK AKHIR PU. Perencanaan Pelaksanaan Proyek Pengaspalan Jalan Bungadidi Poreang STA STA Kab. Luwu Utara Prov. PROYEK AKHIR PU Perencanaan Pelaksanaan Proyek Pengaspalan Jalan Bungadidi Poreang STA 0+000 - STA 1+500 Kab. Luwu Utara Prov. Sulawesi Selatan Pembimbing : Ir. Sulchan Arifin, M.Eng. Dipresentasikan Oleh

Lebih terperinci

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA Dalam melaksanakan suatu proyek, diperlukan perencanaan yang matang agar waktu pelaksanaan proyek dapat selesai tepat waktu dengan biaya yang efisien. Besarnya biaya pelaksanaan

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN DAN ESTIMASI (PERKIRAAN) BIAYA PADA LAPIS PERKERASAN JALAN BETON

METODE PELAKSANAAN DAN ESTIMASI (PERKIRAAN) BIAYA PADA LAPIS PERKERASAN JALAN BETON METODE PELAKSANAAN DAN ESTIMASI (PERKIRAAN) BIAYA PADA LAPIS PERKERASAN JALAN BETON Kiki Widya Apriliani NRP : 0221031 Pembimbing : Maksum Tanubrata, Ir., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN 4.1 KONDISI PROYEK 4.1.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan merupakan seluruh rangkaian pekerjaan yang pertama kali harus dilakukan guna memudahkan

Lebih terperinci

ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PEMBANGUNAN DERMAGA PENUMPANG PELABUHAN ATAPUPU NUSA TENGGARA TIMUR

ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PEMBANGUNAN DERMAGA PENUMPANG PELABUHAN ATAPUPU NUSA TENGGARA TIMUR ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PEMBANGUNAN DERMAGA PENUMPANG PELABUHAN ATAPUPU NUSA TENGGARA TIMUR Di Susun Oleh : DZUL FIKRI RASYIDI 3111.040.625 Dosen Pembimbing Ir. Sulchan Arifin, M. Eng PROGRAM STUDI DIPLOMA

Lebih terperinci

BAB 3 Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Studi Kasus Obyek studi kasus untuk penulisan Tugas Akhir ini adalah Perencanaan Jalan Tol Kertosono Mojokerto, Surabaya yang berada pada provinsi Jawa Timur

Lebih terperinci

Di Susun Oleh: Esteriska Hari Christanti Sesti Sarita

Di Susun Oleh: Esteriska Hari Christanti Sesti Sarita Di Susun Oleh: Esteriska Hari Christanti 3108030006 Sesti Sarita 3108030103 Dosen Pembimbing : Ir. Chomaedhi, CES.Geo. NIP. 19550319 198403 1 001 PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3. 1 TINJAUAN UMUM

BAB III METODOLOGI 3. 1 TINJAUAN UMUM BAB III METODOLOGI 3. 1 TINJAUAN UMUM Di dalam pembangunan suatu jalan diperlukan perencanaan yang dimaksudkan untuk merencanakan fungsi struktur secara tepat, dan bentuk bentuk yang sesuai serta mempunyai

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN digilibunsacid BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 41 Pembangunan Jalan Tol Solo-Semarang (Bawen Solo Seksi II) 411 Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi kasus dalam skripsi ini adalah Proyek Pembangunan

Lebih terperinci

PERENCANAAN ANGGARAN BIAYA PADA PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN BLANG KUTA KECAMATAN SAMALANGA KABUPATEN BIREUEN

PERENCANAAN ANGGARAN BIAYA PADA PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN BLANG KUTA KECAMATAN SAMALANGA KABUPATEN BIREUEN PERENCANAAN ANGGARAN BIAYA PADA PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN BLANG KUTA KECAMATAN SAMALANGA KABUPATEN BIREUEN Suandriski Eka Putra 1, Bakhtiar A Wahab 2, Munardy 3 1) Mahasiswa, Diploma 4 Perancangan

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN BENDUNGAN

METODE PELAKSANAAN BENDUNGAN METODE PELAKSANAAN BENDUNGAN 1. Saluran Bangunan Pelimpah (Spillway) dan peredam energi Gambar 1. Layout Spillway Pekerjaan pembangunan bangunan pelimpah (spillway) adalah sebagai berikut : Pekerjaan Tanah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang semakin pesat membuat kebutuhan semakin banyak termasuk kebutuhan akan akses jalan yang baik yang mana akses jalan yang baik ini merupakan suatu cara

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) K/L/D/I Barat SKPD Nama PA : Pemerintah Kabupaten Kotawaringin : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kotawaringin Barat : Ir. Agus Yuwono, M.Si Nama KPA/PPK Kegiatan : Juni Gultom,

Lebih terperinci

DIPLOMA III TEKNIK SIPIL - FTSP STEFANUS HENDY L DIANA WAHYU HAYATI DISUSUN OLEH : DOSEN PEMBIMBING :

DIPLOMA III TEKNIK SIPIL - FTSP STEFANUS HENDY L DIANA WAHYU HAYATI DISUSUN OLEH : DOSEN PEMBIMBING : PERENCANAAN PROGRAM PENGENDALIAN WAKTU, BIAYA, MUTU DAN CONSTRUCTION SAFETY PADA PEMBANGUNAN PROYEK THE MILLENIUM BUILDING SD MUHAMMADIYAH 4 PUCANG SURABAYA DISUSUN OLEH : STEFANUS HENDY L. 3108.030.031

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin bertambah hari, bulan, bahkan tahun, jumlah penduduk di Indonesia pada umumnya dan Sumatra Selatan khususnya semakin bertambah padat dan tak heran jika Indonesia

Lebih terperinci

MANAJEMEN PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN BTS. KAB. BANGKALAN TORJUN KM. KML

MANAJEMEN PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN BTS. KAB. BANGKALAN TORJUN KM. KML MANAJEMEN PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN BTS. KAB. BANGKALAN TORJUN KM. KML. 65+300 67+960 Mahasiswa 1 DISUSUN OLEH Mahasiswa 2 FAJAR BAGUS HADIYANTO 3109.030.010 DOSEN PEMBIMBING Ir. SULCHAN ARIFIN, M Eng

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN PT.GUNUNG MURIA RESOURCES

METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN PT.GUNUNG MURIA RESOURCES METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN I. RUANG LINGKUP PEKERJAAN PT.GUNUNG MURIA RESOURCES Pekerjaan Pembangunan Jembatan ini terdiri dari beberapa item pekerjaan diantaranya adalah : A. UMUM 1. Mobilisasi

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN D.I. BONDUKUH.

METODE PELAKSANAAN D.I. BONDUKUH. METODE PELAKSANAAN Kegiatan : Dana Alokasi Khusus ( DAK ) Kabupaten Karanganyar Tahun Anggaran 2016 Pekerjaan : Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. BONDUKUH. Lokasi : Desa Tlobo, Kecamatan Jatiyoso. Target

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkerasan jalan beton semen atau secara umum disebut perkerasan kaku, terdiri atas plat (slab) beton semen sebagai lapis pondasi dan lapis pondasi bawah (bisa juga

Lebih terperinci

DOSEN PEMBIMBING: IR. DJOKO SULISTIONO, MT

DOSEN PEMBIMBING: IR. DJOKO SULISTIONO, MT ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PROYEK PEMBANGUNAN FLY OVER RUAS PORONG-GEMPOL PAKET 3A 41 + 571.5 s.d STA 41+968.5 KABUPATEN PASURUAN, JAWA TIMUR DOSEN PEMBIMBING: IR. DJOKO SULISTIONO, MT Disusun oleh: Prahasta

Lebih terperinci

Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih,

Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih, Malili, 15 Agustus 2013 No : 021 / ART-Justek/ LT / VIII/ 2013 Lampiran : 1 (Satu) Berkas Kepada Yth. Pejabat Pembuat Komitmen Lanjutan Pembangunan Jalan Beton Pongkeru - Malili Dinas Pekerjaan Umum Kab.

Lebih terperinci

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 PELATIHAN : DAFTAR MODUL Mandor Pembesian / Penulangan Beton NO. KODE JUDUL NO. REPRESENTASI UNIT KOMPETENSI 1. RCF - 01 UUJK, K3 dan Pengendalian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA TIME COST TRADE OFF

BAB IV ANALISA TIME COST TRADE OFF waktu penyelesaian proyek dapat dikurangi sehingga biaya yang dikeluarkan akibat keterlambatan tersebut dapat ditekan seminimum mungkin. Aktivitas-aktivitas sisa yang ada kemudian diidentifikasi berdasarkan

Lebih terperinci

LAPIS PONDASI AGREGAT SEMEN (CEMENT TREATED BASE / CTB)

LAPIS PONDASI AGREGAT SEMEN (CEMENT TREATED BASE / CTB) BAB V LAPIS PONDASI AGREGAT SEMEN (CEMENT TREATED BASE / CTB) 5.1. UMUM a. Lapis Pondasi Agregat Semen (Cement Treated Base / CTB) adalah Lapis Pondasi Agregat Kelas A atau Kelas B atau Kelas C yang diberi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI III.1 Persiapan III.2. Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI III.1 Persiapan III.2. Pengumpulan Data BAB III METODOLOGI III.1 Persiapan Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai pengumpulan dan pengolahan data. Dalam tahap awal ini disusun hal-hal penting yang harus segera dilakukan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. atau jalan rel atau jalan bagi pejalan kaki.(www.thefreedictionary.com/underpass;

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. atau jalan rel atau jalan bagi pejalan kaki.(www.thefreedictionary.com/underpass; BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Underpass Underpass adalah tembusan di bawah sesuatu terutama bagian dari jalan atau jalan rel atau jalan bagi pejalan kaki.(www.thefreedictionary.com/underpass; 2014). Beberapa

Lebih terperinci

ANALISA DESAIN OVERLAY DAN RAB RUAS JALAN PONCO - JATIROGO LINK 032, STA KM

ANALISA DESAIN OVERLAY DAN RAB RUAS JALAN PONCO - JATIROGO LINK 032, STA KM ANALISA DESAIN OVERLAY DAN RAB RUAS JALAN PONCO - JATIROGO LINK 032, STA KM 143+850 146+850 Nama Mahasiswa : Ocky Bahana Abdiano NIM : 03111041 Jurusan : Teknik SipiL Dosen Pembimbing : Ir. Sri Wiwoho

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Drainase Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan kompenen penting dalam perencanaan kota

Lebih terperinci

Disusun oleh : Firendra Hari Wiarta Praptono

Disusun oleh : Firendra Hari Wiarta Praptono Disusun oleh : Firendra Hari Wiarta 3108.030.007 Praptono 3108.030.044 PENDAHULUAN METODOLOGI ANALISA HASIL Jalan merupakan prasarana penghubung Transportasi darat yang mempunyai peranan sangat penting

Lebih terperinci

PERENCANAAN ULANG JALAN TOL KERTOSONO MOJOKERTO STA , DENGAN MENGGUNAKAN PERKERASAN KAKU

PERENCANAAN ULANG JALAN TOL KERTOSONO MOJOKERTO STA , DENGAN MENGGUNAKAN PERKERASAN KAKU PERENCANAAN ULANG JALAN TOL KERTOSONO MOJOKERTO STA 34+350 31+100, DENGAN MENGGUNAKAN PERKERASAN KAKU Kabupaten Jombang - Jawa timur Mahasiswa 1 Muhammad Nur Alamsyah 3108.030.005 Dosen Pembimbing Ir.

Lebih terperinci

BAB 5 RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE

BAB 5 RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE BAB 5 RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE 5.1. Jenis Pekerjaan yang Dilaksanakan Setelah mengetahui kinerja Simpang Empat Jalan Slamet Riyadi Jalan Wimboharsono Kartasura Kabupaten Sukoharjo, maka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah umum Jalan sesuai dalam Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 38 Tahun 2004 tentang JALAN, sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah umum Jalan sesuai dalam Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 38 Tahun 2004 tentang JALAN, sebagai berikut : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Jalan 2.1.1 Istilah Istilah umum Jalan sesuai dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang JALAN, sebagai berikut : 1. Jalan adalah prasarana

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Pendekatan Tahapan metoda penelitian yang penulis lakukan dalam tugas akhir Desain Konstruksi Perkerasan Jalan Beton Di PT. Krakatau Bandar Samudera ini adalah dengan cara

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA KUPANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA KUPANG Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi

PEMERINTAH KOTA KUPANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA KUPANG Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi PEMERINTAH KOTA KUPANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA KUPANG Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI PASCA KUALIFIKASI KONTRAK HARGA SATUAN UNTUK KONTRAK

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU JALAN BARU PADA PROYEK JALAN SURAMADU SISI MADURA

STUDI PERBANDINGAN PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU JALAN BARU PADA PROYEK JALAN SURAMADU SISI MADURA Spectra Nomor Volume VI Juli 008: -7 STUDI PERBANDINGAN PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU JALAN BARU PADA PROYEK JALAN SURAMADU SISI MADURA Kamidjo Rahardjo Dosen Teknik Sipil FTSP ITN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan jalan menjadi bagian penting dari prasarana perhubungan darat untuk menumbuhkan dan meningkatan kegiatan ekonomi. Distribusi barang dari produsen ke konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kontrol mutu atau quality control (QC) adalah suatu kegiatan untuk mengukur kualitas suatu barang dengan membandingkannya sesuai dengan spesifikasi dan syarat yang

Lebih terperinci

1 PEKERJAAN PENDAHULUAN

1 PEKERJAAN PENDAHULUAN SPESIFIKASI TEKNIS Pasal 1 PEKERJAAN PENDAHULUAN Lingkup Pekerjaan Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat- alat bantu lainnya untuk persiapan pelaksanaan pekerjaan agar pekerjaan konstruksi

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. tahapan tahapan tertentu dalam pengerjaannya. Berlangsungnya kemajuan

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. tahapan tahapan tertentu dalam pengerjaannya. Berlangsungnya kemajuan BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Kemajuan Proyek Kemajuan proyek merupakan progress pekerjaan dari pekerjaan awal proyek sampai akhir pekerjaan proyek. Disetiap progress pekerjaan

Lebih terperinci

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN PEKERJAAN NO. DIVISI URAIAN JUMLAH 1 2 3 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. UMUM DRAINASE PEKERJAAN TANAH PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN PERKERASAN BERBUTIR PERKERASAN ASPAL

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN KAKU DENGAN METODE BINA MARGA 2013 DAN AASHTO 1993 (STUDI KASUS JALAN TOL SOLO NGAWI STA

ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN KAKU DENGAN METODE BINA MARGA 2013 DAN AASHTO 1993 (STUDI KASUS JALAN TOL SOLO NGAWI STA ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN KAKU DENGAN METODE BINA MARGA 2013 DAN AASHTO 1993 (STUDI KASUS JALAN TOL SOLO NGAWI STA 0+900 2+375) Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

PENERAPAN SPESIFIKASI TEKNIK UNTUK PELAKSANAAN PERKERASAN JALAN BETON. Disampaikan dalam Pelatihan : Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton

PENERAPAN SPESIFIKASI TEKNIK UNTUK PELAKSANAAN PERKERASAN JALAN BETON. Disampaikan dalam Pelatihan : Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton PENERAPAN SPESIFIKASI TEKNIK UNTUK PELAKSANAAN PERKERASAN JALAN BETON Disampaikan dalam Pelatihan : Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton 4.1. PENGERTIAN UMUM 4.1.1. Pendahuluan Empat elemen kompetensi

Lebih terperinci

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN PAKET 34 (JALAN SERUNAI MALAM II, JALAN SERUNAI MALAM I, JALAN BERSAMA)

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN PAKET 34 (JALAN SERUNAI MALAM II, JALAN SERUNAI MALAM I, JALAN BERSAMA) METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN PAKET 34 (JALAN SERUNAI MALAM II, JALAN SERUNAI MALAM I, JALAN BERSAMA) A. MOBILISASI & MANAGEMEN KESELAMATAN LALU LINTAS Mobilisasi adalah kegiatan yang diperlukan dalam kontrak

Lebih terperinci

B2 STA STA KM

B2 STA STA KM 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan merupakan sarana transportasi yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya memperlancar distribusi barang maupun jasa dari satu wilayah ke wilayah

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN TUBAN BULU KM KM JAWA TIMUR DENGAN PERKERASAN LENTUR

PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN TUBAN BULU KM KM JAWA TIMUR DENGAN PERKERASAN LENTUR PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN TUBAN BULU KM 121+200 KM 124+200 JAWA TIMUR DENGAN PERKERASAN LENTUR DIDI SUPRYADI NRP. 3108038710 SYAMSUL KURNAIN NRP. 3108038710 KERANGKA PENULISAN BAB I. PENDAHULUAN BAB

Lebih terperinci

PT. Cipta Ekapurna Engineering Consultant

PT. Cipta Ekapurna Engineering Consultant PT. Cipta Ekapurna Engineering Consultant 3. Hasil Pengujian Lapangan Pengujian sondir merupakan salah satu pengujian penetrasi yang bertujuan untuk mengetahui daya dukung tanah pada setiap lapisan serta

Lebih terperinci

METODA PELAKSANAAN. CV. SABATA UTAMA Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Tangan-Tangan

METODA PELAKSANAAN. CV. SABATA UTAMA Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Tangan-Tangan METODA PELAKSANAAN Nama Perusahaan : Nama Paket Pekerjaan : No. Paket : CV. SABATA UTAMA Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Tangan-Tangan 481625 Jangka waktu pelaksanaan : Metode pelaksanaan merupakan hal

Lebih terperinci

BAB VII METODE PELAKSANAAN

BAB VII METODE PELAKSANAAN BAB VII METODE PELAKSANAAN 7.1 Persiapan a. Pembersihan dan pembuatan jalan masuk Sebelum pekerjaan dimulai lapangan kerja harus dibersihkan dari berbagai tanaman. Pada pekerjaan timbunan untuk tanggul,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV Hasil dan analisis BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi proyek Nama proyek : Rukan Palladium blok A. Project Island Golf Island Lokasi Developer Konsultan Kontraktor No.SPK Sifat SPK. : Pantai

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN PEMADATAN TANAH UNTUK PEKERJAAN JALAN DI KABUPATEN PURBALINGGA

TINJAUAN PELAKSANAAN PEMADATAN TANAH UNTUK PEKERJAAN JALAN DI KABUPATEN PURBALINGGA TINJAUAN PELAKSANAAN PEMADATAN TANAH UNTUK PEKERJAAN JALAN DI KABUPATEN PURBALINGGA Taufik Dwi Laksono, Dosen Teknik Sipil Universitas Wijayakusuma Purwokerto Dwi Sri Wiyanti, Dosen Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan merupakan sarana transportasi yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya memperlancar distribusi barang maupun jasa dari satu wilayah ke wilayah

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jalan tol merupakan salah satu alternatif yang digunakan untuk mengatasi kemacetan yang semakin meningkat di Indonesia. Proyek pembangunan jalan tol semakin ditingkatkan

Lebih terperinci

ASSALAMU ALAIKUM WR.WB TEGUH IMANTORO

ASSALAMU ALAIKUM WR.WB TEGUH IMANTORO ASSALAMU ALAIKUM WR.WB TEGUH IMANTORO 20120110338 PENDAHULUAN LANDASAN TEORI HASIL DAN PEMBAHASAN TINJAUAN PUSTAKA METODOLOGI PENELITIAN KESIMPULAN DAN SARAN 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BIAYA

Lebih terperinci

STUDI DAMPAK PEMBEBASAN LAHAN TERHADAP ASPEK BIAYA DAN ASPEK WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL SURABAYA MOJOKERTO SEKSI IA

STUDI DAMPAK PEMBEBASAN LAHAN TERHADAP ASPEK BIAYA DAN ASPEK WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL SURABAYA MOJOKERTO SEKSI IA TUGAS AKHIR STUDI DAMPAK PEMBEBASAN LAHAN TERHADAP ASPEK BIAYA DAN ASPEK WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL SURABAYA MOJOKERTO SEKSI IA NURFIAH 3106100706 Latar Belakang Perkembangan lalu lintas yang

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS 5.1. Uraian Umum Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin banyaknya pihak yang berkaitan, maka makin

Lebih terperinci

Mahasiswa : Rahmat Jatmikanto Dosen Pembimbing : 1. Cahyono Bintang Nurcahyo, ST, MT 2. Prof. Ir. Indrasurya B. Mochtar, MSc.

Mahasiswa : Rahmat Jatmikanto Dosen Pembimbing : 1. Cahyono Bintang Nurcahyo, ST, MT 2. Prof. Ir. Indrasurya B. Mochtar, MSc. STUDI PERBANDINGAN RIGID PAVEMENT METODE KONVENSIONAL DENGAN METODE PPCP (Precast Prestress Concrete Pavement) DITINJAU DARI SEGI BIAYA DAN WAKTU (Lokasi Studi : Jalan Tol Surabaya-Mojokerto) Mahasiswa

Lebih terperinci

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN SPESIFIKASI TEKNIS Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN 1. Nama Kegiatan : Penataan Listrik Perkotaan 2. Nama pekerjaan : Penambahan Lampu Taman (65 Batang) 3. Lokasi : Pasir Pengaraian Pasal 2 PEKERJAAN

Lebih terperinci

Perencanaan Geometrik dan Perkerasan Jalan Lingkar Barat Metropolitan Surabaya Jawa Timur

Perencanaan Geometrik dan Perkerasan Jalan Lingkar Barat Metropolitan Surabaya Jawa Timur Perencanaan Geometrik dan Perkerasan Jalan Lingkar Barat Metropolitan Surabaya Jawa Timur Ferdiansyah Septyanto, dan Wahju Herijanto Jurusan Teknik Sipil, Fakultas FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR MUHAMMAD RIDWAN OLEH : PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

TUGAS AKHIR MUHAMMAD RIDWAN OLEH : PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA TUGAS AKHIR OLEH : MUHAMMAD RIDWAN 3111040602 PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA Pelaksanaan Pembangunan jalan di Ruas Jalan Trenggalek Pacitan STA 15+ 000

Lebih terperinci

SKRIPSI PERBANDINGAN PERHITUNGAN PERKERASAN LENTUR DAN KAKU, DAN PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (STUDI KASUS BANGKALAN-SOCAH)

SKRIPSI PERBANDINGAN PERHITUNGAN PERKERASAN LENTUR DAN KAKU, DAN PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (STUDI KASUS BANGKALAN-SOCAH) SKRIPSI PERBANDINGAN PERHITUNGAN PERKERASAN LENTUR DAN KAKU, DAN PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (STUDI KASUS BANGKALAN-SOCAH) Disusun oleh : M A R S O N O NIM. 03109021 PROGAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN BOX CULVERT PADA PROYEK PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE DI SALURAN SEMOLOWARU KOTA SURABAYA

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN BOX CULVERT PADA PROYEK PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE DI SALURAN SEMOLOWARU KOTA SURABAYA PRESENTASI PROYEK AKHIR METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN BOX CULVERT PADA PROYEK PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE DI SALURAN SEMOLOWARU KOTA SURABAYA disampaikan oleh : MUCHAMAD YUSUFIAN NRP. 3108 040 707 Program

Lebih terperinci

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Kegiatan : PENINGKATAN JALAN Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber Dana : DAU + DAK Tahun Anggaran : 2012 Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum - 2 Drainase

Lebih terperinci

DAFTAR HARGA SATUAN UPAH

DAFTAR HARGA SATUAN UPAH DAFTAR HARGA SATUAN UPAH INSTANSI : DINAS PEKERJAAN UMUM PROGRAM : PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN KEGIATAN : PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN PEDESAAN PEKERJAAN : LANJUTAN PENINGKATAN JALAN LINGKUNGAN

Lebih terperinci

ADDENDUM-03. Maksud dan Tujuan

ADDENDUM-03. Maksud dan Tujuan ADDENDUM-03 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan diterbitkannya Addendum ini adalah untuk memberikan informasi dan ketentuan-ketentuan tambahan Instruksi Kepada Peserta mengenai hal-hal yang belum ada atau

Lebih terperinci

BAB 5 RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE

BAB 5 RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE BAB 5 RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE 5.1. Jenis Pekerjaan yang Dilaksanakan Setelah mengetahui kinerja simpang empat Jalan Brigjend Sudiarto Jalan KH. Wahid Hasyim Jalan Kahayan I Serengan Kota

Lebih terperinci

DAFTAR UPAH TENAGA KERJA

DAFTAR UPAH TENAGA KERJA DAFTAR UPAH TENAGA KERJA No Uraian Kode Keterangan 1. Kepala Tukang (L10) /Jam 14,000 2. M a n d o r (L03) /Jam 13,500 3. Pekerja (L01) /Jam 11,000 4. Tukang (L02) /Jam 13,000 DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN

Lebih terperinci

1) Kegiatan Angkatan Track Dengan Metode Konvensional Pada bagian ini metode angkatan yang dilakukan adalah menentukan titik titik perdoman angkatan. Tiap titik tinggi bukanlah sebagai titik pedoman, tetapi

Lebih terperinci

PERENCANAAN JALUR GANDA KERETA API DARI STASIUN PEKALONGAN KE STASIUN TEGAL

PERENCANAAN JALUR GANDA KERETA API DARI STASIUN PEKALONGAN KE STASIUN TEGAL TUGAS AKHIR PERENCANAAN JALUR GANDA KERETA API DARI STASIUN PEKALONGAN KE STASIUN TEGAL Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana (S-1) pada Jurusan Teknik Sipil

Lebih terperinci

REKAPITULASI : PERENC. REHAB/PEMELIHARAAN JALAN POROS UPT TANJUNG AGUNG

REKAPITULASI : PERENC. REHAB/PEMELIHARAAN JALAN POROS UPT TANJUNG AGUNG REKAPITULASI KEGIATAN : REHAB/PEMELIHARAAN JALAN POROS UPT TANJUNG AGUNG PANJANG 3,3 KM PEKERJAAN : PERENC. REHAB/PEMELIHARAAN JALAN POROS UPT TANJUNG AGUNG PANJANG 3,3 KM LOKASI : UPT TANJUNG AGUNG KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permukaan tanah pada umumnya tidak mampu menahan beban kendaraan

BAB I PENDAHULUAN. Permukaan tanah pada umumnya tidak mampu menahan beban kendaraan BAB I PENDAHULUAN 1.1 UMUM Permukaan tanah pada umumnya tidak mampu menahan beban kendaraan diatasnya sehingga diperlukan suatu konstruksi yang dapat menahan dan mendistribusikan beban lalu lintas yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalam memperlancar roda perekonomian, memperkokoh persatuan dan kesatuan serta mempengaruhi semua aspek

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN METODE PELAKSANAAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN LAMNYONG KOTA BANDA ACEH

RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN METODE PELAKSANAAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN LAMNYONG KOTA BANDA ACEH RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN METODE PELAKSANAAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN LAMNYONG KOTA BANDA ACEH Dedy Fachrurrazi 1, Chairil Anwar 2, Afdhal Hasan 3 1) Mahasiswa, Diploma 4 Perancangan Jalan dan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB IV TINJAUAN KHUSUS BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1 Lingkup Tinjauan Khusus Tinjauan khusus pada laporan kerja praktek ini adalah metode pelaksanaan pekerjaan pondasi. Pada tinjauan ini, penulis memaparkan metode pelaksanaan pekerjaan

Lebih terperinci

Dian Rahayu Rose Marini

Dian Rahayu Rose Marini PERHITUNGAN DAN PERENCANAAN PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA PADA PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA TRAINING CENTER IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA Oleh: Dian Rahayu Rose Marini 3109.030.015 Dosen Pembimbing: Ir. Sukobar,

Lebih terperinci

Perencanaan Jalur Ganda Kereta Api Surabaya -Krian

Perencanaan Jalur Ganda Kereta Api Surabaya -Krian Perencanaan Jalur Ganda Kereta Api Surabaya - Krian DISUSUN OLEH ARIA DWIPA SUKMANA 3109100012 DOSEN PEMBIMBING BUDI RAHARDJO, ST, MT. JUDUL TUGAS AKHIR PERENCANAAN JALUR GANDA KERETA API SURABAYA - KRIAN

Lebih terperinci

ANALISA WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN VARIASI PENAMBAHAN JAM KERJA

ANALISA WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN VARIASI PENAMBAHAN JAM KERJA SEMINAR TUGAS AKHIR ANALISA WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN VARIASI PENAMBAHAN JAM KERJA (Studi Kasus : Pembangunan Penyebrangan Orang KM 30+000 dan KM 36+000 pada Jalan Tol Cawang-Tomang-Cengkareng)

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN LIFTING JACK TIANG PANCANG

METODE PELAKSANAAN LIFTING JACK TIANG PANCANG METODE PELAKSANAAN REHABILITASI PRASARANA PENGENDALI BANJIR SUNGAI CITARUM HILIR WALAHAR MUARA GEMBONG PAKET III DI KAB. KARAWANG DAN BEKASI (BENDUNG WALAHAR W718) "SICKLE" LIFTING JACK TIANG PANCANG LIFTING

Lebih terperinci

PERCEPATAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE WHAT IF

PERCEPATAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE WHAT IF PERCEPATAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE WHAT IF PADA PROYEK PENINGKATAN KAPASITAS JALAN BATAS KOTA RUTENG KM 210- BATAS KAB. MANGGARAI NUSA TENGGARA TIMUR Iik Radevi B.P 1 Saifoe El Unas 2, Kartika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelabuhan Tanjung Priok merupakan pelabuhan kelas utama di Indonesia. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pelabuhan Tanjung Priok merupakan pelabuhan kelas utama di Indonesia. Sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelabuhan Tanjung Priok merupakan pelabuhan kelas utama di Indonesia. Sebagai pelabuhan terbesar, diperlukan sarana dan fasilitas pelabuhan untuk menunjang bongkar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Jaringan jalan menjadi bagian penting dari prasarana perhubungan darat untuk menumbuhkan dan meningkatkan kegiatan ekonomi. Distribusi barang dari produsen ke konsumen

Lebih terperinci

254x. JPH = 0.278H x 80 x 2.5 +

254x. JPH = 0.278H x 80 x 2.5 + 4.3. Perhitungan Daerah Kebebasan Samping Dalam memperhitungkan daerah kebebasan samping, kita harus dapat memastikan bahwa daerah samping/bagian lereng jalan tidak menghalangi pandangan pengemudi. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Perkembangan Teknologi Jalan Raya

BAB I PENDAHULUAN Perkembangan Teknologi Jalan Raya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Perkembangan Teknologi Jalan Raya Sejarah perkembangan jalan dimulai dengan sejarah manusia itu sendiri yang selalu berhasrat untuk mencari kebutuhan hidup dan berkomunikasi dengan

Lebih terperinci

Pelaksanaan Pembangunan Jalan Cisalatri Bandung

Pelaksanaan Pembangunan Jalan Cisalatri Bandung Pelaksanaan Pembangunan Jalan Cisalatri Bandung Prof. Dr. Ir. Budi Hartanto Susilo, MSc. dan Ivan Imanuel Fakultas Teknik,Universitas Kristen Maranatha, Bandung Abstract Transportation infrastructure is

Lebih terperinci

Lapisan-Lapisan Perkerasan Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan yang tersusun dari bawah ke atas,seba

Lapisan-Lapisan Perkerasan Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan yang tersusun dari bawah ke atas,seba BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Perkerasan Jalan 2.1.1.1 Pengertian Perkerasan Jalan Perkerasan jalan merupakan lapisan perkerasan yang terletak di antara lapisan tanah dasar ar dan roda

Lebih terperinci

PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN SERUA RAYA DEPOK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF

PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN SERUA RAYA DEPOK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN SERUA RAYA DEPOK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF Imay Zulkasa 1), Budiono 2),dan Budi Arief 3) ABSTRAK Berbagai hal dapat terjadi dalam pelaksanaan proyek

Lebih terperinci

ANALISA PEMAMPATAN WAKTU TERHADAP BIAYA PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN KALI SURABAYA STA s/d STA DI MOJOKERTO

ANALISA PEMAMPATAN WAKTU TERHADAP BIAYA PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN KALI SURABAYA STA s/d STA DI MOJOKERTO ANALISA PEMAMPATAN WAKTU TERHADAP BIAYA PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN KALI SURABAYA STA 601+318.55 s/d STA 601+181.45 DI MOJOKERTO Hendi Yudhatama, Yusronia Eka Putri,ST. MT. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

Laporan Kerja Praktik Nusa Konstruksi Enjiniring - Proyek Apartemen Ciputra International Tower 4&5 BAB 3 TINJAUAN UMUM PROYEK

Laporan Kerja Praktik Nusa Konstruksi Enjiniring - Proyek Apartemen Ciputra International Tower 4&5 BAB 3 TINJAUAN UMUM PROYEK BAB 3 TINJAUAN UMUM PROYEK 3.1 Proyek 3.1.1 Uraian Umum Proyek Proyek Ciputra International ini merupakan proyek yang dikerjakan oleh PT. Nusa Konstruksi Enjiniring bertindak sebagai kontraktor pelaksana,

Lebih terperinci