BAB III PEMBAHASA\N. 1. Awal Terbentuknya Restoran Mie Mapan Kartini. kosong. Dirintis dengan berjualan mie menggunakan tenda-tenda di daerah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. masakan yang terdiri dari indonesian food, Chienes food, dan Japanes food Tahu

BAB 3 ANALISIS SISTEM. perusahaan serta akibat yang ditimbulkan masalah tersebut. dimana masih berstatus sewaan dari orang lain.

Standard Operating Procedure (SOP) Sistem CV. BS. Jl. Lebak Indah No. 22, Surabaya STANDARD OPERATING PROCEDURE PROSEDUR SISTEM PERSEDIAAN

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek?

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB II HASIL SURVEY. 2.1 Gambaran Umum Butik Indah Bordir Sidoarjo. Butik Indah Bordir Sidoarjo merupakan perusahaan yang bergerak di

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

B A B IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II HASIL SURVEY. penjualan busana muslim, yang menawarkan bermacam-macam desain pakaian

BAB II HASIL SURVEY. 2.1 Gambaran Umum CV. Queena Batik Nusantara. dengan ciri khas batik yang tersebar di seluruh nusantara ini.

akan muncul pesan seperti contoh berikut. diterima Berikut adalah tampilan awal dari form Retur Pembelian:

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA

TABEL 1 DAFTAR PERTANYAAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. enak dan harga yang bersahabat, pelayanan kepada customer menjadi point

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI PADA USAHA WARALABA ROTI BAKAR 88

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO

BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT HERFINTA FARM AND PLANTATION MEDAN. A. Pengertian Persediaan dan Jenis Persediaan

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Bajubang Gasindo didirikan di Jl. Kerkof No. 148 Kahapit Barat

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT Bintang Citra Motor adalah sebuah dealer motor Yamaha yang menjual

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan. Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Lampiran 1. Hasil Wawancara dengan Pemilik 1. Bagaimana sejarah berdirinya CV Depo Steel? Perusahaan ini berdiri karena adanya ide dari pemilik,

BAB I PENDAHULUAN. ini dilandasi oleh sumber daya manusia dengan pemikiran yang maju,sehingga

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Jakarta oleh Bapak Eddy. CV. Mutiara Electronic terletak di Ruko Taman Permata Buana

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture.

sudah terstruktur adengan baik? 9. Dapatkah saya (peneliti) meminta beberapa dokumen tersebut berserta dokumen terkait lainnya yang berhubungan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dengan pembayaran cash dan kredit. Lokasi kantor PT. Jasarendra Jawisesa terletak

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bidang Elektrical, Mechanical, Supplier & Maintenance yang berdiri sejak 12

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal Penjualan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Prosedur Pemesanan dan

BAB II HASIL SURVEY. bermotif busana muslim. Butik Muslim Az-Zahro ini terletak di jalan Ki Mangun

Bagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer?

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

-BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei dan

KUESIONER PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. PT Dwipar Loka Ayu didirikan pada tanggal 08 Agustus 1988 dengan akte

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. service serta penjualan accesories dan sparepart khususnya untuk kendaraan bermotor

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. supermarket produk bahan bangunan. Perusahaan ini memasok proyekproyek

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai akibat dari krisis ekonomi global yang sedang berlangsung. Hal ini

BAB 3 Analisis dan perancangan

KEBIJAKAN OPERASI PADA TOKO MATERIAL SUBUR SEJAHTERA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

(Diferentiated Marketing)

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Singkat PT. Harja Guna Tama Lestari (BORMA DAKOTA)

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

Hasil Wawancara dengan CV. AGH. Tanggal Wawancara : 22 Oktober 2013

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN. dimana jenis produk atau obat yang di tawarkan kepada pelanggan berupa barang bebas dan

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik.

BAB III OBYEK PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada bidang penjualan makanan yang memiliki usaha berupa Warung Angkringan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PEMBAHASAN. persediaan bahan baku. Pembahasan dimulai dengan penjelasan prosedur pembelian dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3. Analisa Kebutuhan Basisdata

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. dapat diterapkan berbagai kebijakan yang menguntungkan perusahaan. Untuk

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dalam mengelola persediaan barang dinilai sudah cukup efektif dan efisien. Hal ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku. pada perusahaan j rot galery. di Klaten. Oleh : Riasti F BAB I PENDAHULUAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Lampiran 1 Penduduk 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama

BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 ANALISIS ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN SUKU CADANG KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. PUTRATUNGGAL ANEKA

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. tradisional dengan nuansa seperti pedesaan. Usaha bakso mataram berawal. yang berpusat di Binjai, Sumatra Utara.

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. bidang produksi genteng metal dan batu bata. Dengan pabrik yang terletak di Jl.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Restoran KFC Cabang Kota Gorontalo merupakan satu-satunya cabang

Transkripsi:

BAB III PEMBAHASA\N A. Tinjauan Umum 1. Awal Terbentuknya Restoran Mie Mapan Kartini Pada awalnya usaha ini dilakukan hanya untuk mengisi waktu kosong. Dirintis dengan berjualan mie menggunakan tenda-tenda di daerah Tambak Bayan, Pacuan Kuda dan Pasar Atom Surabaya. Setelah beberapa lama dan mie mulai dikenal banyak konsumen, maka pada tahun 1992 keluarga ini mencoba berjualan di rumah dengan memanfaatkan garasi mobil. Banyak orang menyebutnya dengan mie gereja karena letaknya di belakang gereja. Seiring berjalannya waktu usaha mie ini terus berkembang dan akhirnya mendapat sebutan mie mapan karena berada di perumahan Rungkut Mapan. Cabang pertamanya berada di Rungkut Mapan Tengah I/FB-11. Tahun 2005 Mie Mapan membuka cabang yang kedua di Baratajaya tepatnya Baratajaya XIX/51 dan cabang ketiga di Tropodo beralamatkan di Ruko Sentro Tropodo A1. Setelah pembukaan cabang kedua nama Mie Mapan di-branding sehingga muncul nama Warung Mapan untuk Barata dan Tropodo dengan menambah produk penyetan. Pada Maret tahun 2012 membuka cabang keempat yaitu Warung Mapan Darmo di daerah Darmo Indah Timur R-17. Cabang kelima dibuka 18

19 di Jalan Raya Wiyung 102 pada 5 Oktober 2013, cabang keenam diberi nama Kedai Mapan di Jalan Bromo No.14 dan cabang ketujuh adalah Mie Mapan Kartini. Mie Mapan Kartini dibuka pada tanggal 12 Mei 2015 di Jalan R.A Kartini No. 16B Surabaya. Dengan adanya berbagai cabang maka diberi nama kesatuan yaitu Mapan Group dan sampai saat ini sudah generasi kedua. Konsep untuk Mie Mapan, Warung Mapan dan Kedai Mapan berbeda. Mie Mapan konsepnya untuk keluarga, Warung Mapan konsepnya untuk profesional muda dan perkantoran, dan Kedai Mapan untuk anak remaja. Mie Mapan Katini adalah cabang ke tujuh Mie Mapan yang dibuka tanggal 12 Mei 2015 di Jalan R.A Kartinim No. 16B Surabaya. Kali ini Mapan Group hadir dengan nuansa baru bukan lagi depot tetapi restoran. Lokasi ini dipilih karena berada di tengah kota Surabaya. Respon konsumen cukup baik. Banyak customer datang untuk mencoba cabang baru karena sudah mengenal cabang sebelumnya, namun ada juga yang benar benar perama kali datang di Mie Mapan. 2. Visi dan Misi Perusahaan a. Visi Restoran mie keluarga nomor 1 di Indonesia

20 b. Misi 1) Mie Mapan adalah sebuah tim yang berkomitmen untuk melayani setiap orang melalui jasa pelayanan makanan 2) Kami menjalankan nilai-nilai budaya dalam berkerja untuk memastikan setiap orang yang berhubungan dengan kami akan memperoleh kepuasan 3) Kami akan selalu memberikan pelayanan yang terbaik pada setiap orang 4) Kami menyediakan makanan yang lezat, berkualitas, tempat yang nyaman dengan pelayanan yang penuh keramahan dan poerhatian. Sumber : Mie Mapan Kartini (2016) Gambar 3.1 Restoran Mie Mapan Kartini

21 3. Struktur Organisasi Mie Mapan Kartini mempunyai struktur organisasi yang mempunyai tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing hanya dengan satu tujuan yaitu kepuasan pelanggan. OPERASIONAL MANAGER SUPERVISOR CAPTAIN ADMIN CAPTAIN FLOOR LOGISTIK KITCHEN KASIR WAITER/S BARTENDER DELIVERY MIE PENYETAN GORENGAN Sumber : Mie Mapan Kartini (2016) Gambar 3.2 Struktur Organisasi Mie Mapan Kartini

22 Job Description a. Manager, bertugas melakukan inovasi-inovasi untuk meningkatkan pendapatan. b. Supervisor 1) Mengarahkan dan mengendalikan bawahannya agar dapat mencapai tujuan utama. 2) Bertanggung jawab untuk menjaga standart produk. 3) Memiliki wewenang untuk mendisiplinkan karyawan sesuai peraturan yang berlaku. c. Captain Floor, bertugas mengawasi bawahannya dan melaporkan hasil kerjanya kepada Supervisor, dan membawahi : 1) Kasir : Bertanggung jawab atas pendapatan. 2) Waiter/s : Bertanggung jawab atas konsumen. 3) Bartender : Bertanggung jawab menjaga kualitas minuman. 4) Delivery : Bertanggung jawab atas produk yang dikirim sampai tujuan dalam keadaan baik. d. Admin Logistic Bertanggung jawab atas stock barang gudang dan penginputan data pembelian dan penjualan.

23 e. Captain Kitchen Mengawasi bawahannya dan melaporkan hasil kerjanya kepada SPV, dan membawahi : 1) Bagian Mie: Bertanggung jawab atas kualitas rasa mie 2) Bagian Penyetan: Bertanggung jawab atas kualitas rasa penyetan 3) Bagian Gorengan (siomay goreng, bakwan goreng dan pangsit goreng): Bertanggung jawab atas kualitas rasa gorengan 4. Bidang Usaha Mie Mapan Kartini adalah usaha yang bergerak dalam bidang kuliner menjual menu aneka mie dan penyetan sejak 4 bulan yang lalu. Berbagai rasa disajikan sesuai dengan lidah Indonesia dan harga yang terjangkau. Mie Mapan juga melayani pesan antar menu regular maupun Mapan Box yang cocok untuk acara meeting, arisan, gathering dan sebagainya. Selain menu yng disajikan di restoran Mapan hadir dengan produk Froozen yang bisa dinikmati di rumah tanpa harus datang ke Mie Mapan. B. Pembahasan Prosedur penerimaan bahan baku pada restoran Mie Mapan Kartini Surabaya adalah seperti flow chart dibawah ini :

24 Pembelian (1) Pemakaian (2) Penyimpanan (3) Mengirim pesanan pembelian via fax (a) Konfirmasi (b) Barang datang (c) Mengambil barang Menulis form pengambilan barang Barang basah Barang kering Sumber : Mie Mapan Kartini (2016) Gambar 3.3 Flow chart Prosedur Penerimaan Bahan Baku di Mie Mapan Katini 1. Prosedur pembelian pada restoran Mie Mapan Kartini a. Megirim pesanan pembelian Pesanan pembelian dikirimkan ke pemasok sehari sebelum barang dikirim. Pesanan dikirim melalui fax dengan kuantitas yang diperkirakan mencukupi sampai kedatangan barang berikutnya, karena pengiriman barang dilakukan sesuai jadwal yang telah disetujui. b. Konfimasi Konfirmasi dilakukan setelah pengiriman pesanan pembelian untuk memastikan pesanan sudah diterima dan barang yang dipesan ready stock.

25 c. Barang datang Saat barang datang barang diterima oleh captain kitchen kemudian menyamakan antara surat pengiriman barang (SPB) dengan barang yang dikirim. Setelah pengecekan barang selesai SPB disalin di lembar penerimaan barang dan untuk selanjutnya diserahkan kepada bagian pembayaran. 2. Pemakaian Barang Barang yang akan dipakai diambil dari gudang oleh captain kithen dan captain floor. Pada saat pengambilan barang harus mengisi form pengeluaran barang yang selanjutnya akan digunakan untuk mencatat pengurangan persediaan barang di gudang. 3. Penyimpanan Setelah barang diterima, barang disimpan di gudang masing-masing antara barang basah dan barang kering. Barang yang dikeluarkan dari gudang didasarkan pada metode FIFO (First In First Out) artinya barang yang datang paling awal digunakan terlebih dahulu, sehingga pada saat peyimpanan barang-barang yang paling lama diletakkan di bagian paling atas agar mudah dalam pengambilan saat akan digunakan. Dalam prosedur penerimaan barang di Restoran Mie Mapan Kartini, secara garis besar sudah mengikuti langkah langkah sesuai pendapat Mulyadi (2001) sebagai berikut:

26 1. Prosedur pembelian meliputi: a. Permintaan pembelian b. Permintan penawaran harga c. Penawaran harga d. Order pembelian e. Penerimaan barang dari pemasok f. Penyimpanan barang g. Fungsi akuntansi 2. Pemakaian Dokumen sumber yang digunakan dalam prosedur ini adalah bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang. Bukti ini dipakai oleh bagian gudang untuk mencatat pengurangan persediaan karena pemakaian intern. Bukti ini digunakan oleh bagian kartu persediaan untuk mencatat berkurangnya kuantitas dan harga pokok persediaan karena pemakaian intern. Bukti ini juga digunakan sebagai dokumen sumber dalam pencatatan pemakaian persediaan ke dalam jurnal pemakaian bahan baku atau jurnal umum. 3. Penyimpanan Fungsi penyimpanan adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk menyimpan aktiva perusahaan. Fungsi penyimpanan harus dipisahkan dengan fungsi akuntansi. Tujuan pokok pemisahan fungsi ini adalah untuk mencegah dan untuk dapat dilakukannya deteksi segera atas kesalahan dan ketidakberesan dalam pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada seseorang.

27 Masalah yang dihadapi penulis di Restoran Mie Mapan Kartini yaitu ketika persediaan barang real di gudang tidak sesuai dengan data persediaan dan seringnya keterlambatan pengiriman barang sehingga sering terjadi sold out menu. Berdasarkan permasalahan yang terdapat di restoran Mie Mapan Kartini maka penulis dapat memberi masukan: 1. Adanya keterlambatan pengiriman barang, agar hal tersebut tidak terjadi maka harus selalu menjaga komunikasi dengan supplier yang selama ini dirasa kurang harmonis agar kerjasama dapat menguntungkan kedua pihak. 2. Adanya selisih antara real stock persediaan barang di gudang dengan data persediaan, agar hal tersebut tidak terjadi maka kontrol terhadap pemakaian barang mulai dari pengambilan barang di gudang hingga pemakaian barang harus ditingkatkan dengan menunjuk seseorang yang diberi tanggung jawab penuh atas pengawasan gudang dan pencatatan persediaan.