BAB 4 METODE TRANSPORTASI

dokumen-dokumen yang mirip
Tentukan alokasi hasil produksi dari pabrik pabrik tersebut ke gudang gudang penjualan dengan biaya pengangkutan terendah.

METODE TRANSPORTASI. GUDANG A GUDANG B GUDANG C KAPASITAS PABRIK PABRIK W. RP 20 RP 5 RP RP 15 RP 20 RP RP 25 RP 10 RP 19 50

TEKNIK RISET OPERASI UNDA

METODE TRANSPORTASI PENGERTIAN METODE STEPPING STONE METODE MODI METODE VOGELS APPROXIMATION (VAM)

METODE TRANSPORTASI. Gudang A Gudang B Gudang C Kapasitas pabrik Pabrik W. Rp 20 Rp 5 Rp Rp 15 Rp 20 Rp Rp 25 Rp 10 Rp 19 50

Metode Transportasi. Rudi Susanto

Operations Management

Model Transportasi /ZA 1

BAB VII METODE TRANSPORTASI

Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

UMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA

METODE TRANSPORTASI Permintaan Masalah diatas diilustrasikan sebagai suatu model jaringan pada gambar sebagai berikut:

MODEL TRANSPORTASI OLEH YULIATI, SE, MM

Riset Operasional TABEL TRANSPORTASI. Keterangan: S m = Sumber barang T n = Tujuan barang X mn = Jumlah barang yang didistribusikan

MODEL TRANSPORTASI. Sesi XI : Model Transportasi

METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION) METODE TRANSPORTASI

Pokok Bahasan VI Metode Transportasi METODE TRANSPORTASI. Metode Kuantitatif. 70

METODE VOGEL S APPROXIMATION (VAM) METODE TRANSPORTASI

PENGOPTIMALAN BIAYA DISTRIBUSI BARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI PADA PT. YUSINDO MITRA PERSADA

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Program Linier (Linear Programming)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 & 13. Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Magister Agribisnis Universitas Jambi

Modul 10. PENELITIAN OPERASIONAL MODEL TRANSPORTASI. Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Penentuan Solusi Optimal MUHLIS TAHIR

BAB III MODEL TRANSPORTASI. memperkecil total biaya distribusi (Hillier dan Lieberman, 2001, hlm. 354).

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-7. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan pendistribusian barang dari sumber (misalnya, pabrik) ke

MASALAH TRANSPORTASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Sains. Model Transportasi. Eko Prasetyo Teknik Informatika Univ. Muhammadiyah Gresik 2011

TRANSPORTASI APROKSIMASI VOGEL

Artinya : penugasan adalah sub bagian dari program linier.

TRANSPORTATION PROBLEM

IMPLEMENTASI METODE NWC DAN MODI DALAM PENGOPTIMALAN BIAYA PENDISTRIBUSIAN PUPUK (STUDI KASUS : PT. PERKEBUNAN RIMBA AYU)

biaya distribusi dapat ditekan seminimal mungkin

Metode Transportasi. Muhlis Tahir

TRANSPORTASI NORTH WEST CORNER (NWC)

BAB 2 LANDASAN TEORI

TRANSPORTASI, PENUGASAN, PEMINDAHAN

TRANSPORTASI, PENUGASAN, PEMINDAHAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Manajemen Sains. Eko Prasetyo. Teknik Informatika UMG Modul 5 MODEL TRANSPORTASI. 5.1 Pengertian Model Transportasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pertemuan 3 Transportasi Tanpa Dummy

METODE TRANSPORTASI. Dr. Mohammad Abdul Mukhyi, SE., MM

TRANSPORTASI & PENUGASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem dan Model Pengertian sistem Pengertian model

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Riwayat Hidup. Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel

BAB VII. METODE TRANSPORTASI

Optimasi Pendistribusian Barang Menggunakan Metode Stepping Stone dan Metode Modified Distribution (MODI)

MODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-11

TRANSPORTATION PROBLEM. D0104 Riset Operasi I Kuliah XXIII - XXV

Pertemuan 4 Transportasi Dengan Dummy

MENGOPTIMALKAN BIAYA DISTRIBUSI PAKAN TERNAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI (Studi Kasus di PT. X Krian)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

Model Transportasi 1

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Model dan Metode Transportasi

OPTIMASI DISTRIBUSI GULA MERAH PADA UD SARI BUMI RAYA MENGGUNAKAN MODEL TRANSPORTASI DAN METODE LEAST COST

Metode Kuantitatif Manajemen, Kelompok 5, MB IPB E49, 2014 OPERATION RESEARCH - TRANSPORTATION MODELS. Presented by Group 5 E49

MASALAH TRANSPORTASI

PERSOALAN TRANSPORTASI

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 PENGERTIAN MODEL DAN METODE TRANSPORTASI

Analisis Biaya Distribusi Tas Dengan Menggunakan Metode Transportasi Solusi Awal Pada CV. Nabilah Putri.

ANALISA PERBANDINGAN METODE VAM DAN MODI DALAM PENGIRIMAN BARANG PADA PT. MITRA MAYA INDONESIA

APLIKASI METODE TRANSPORTASI DALAM OPTIMASI BIAYA DISTRIBUSI BERAS MISKIN (RASKIN) PADA PERUM BULOG SUB DIVRE MEDAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN...

MODEL TRANSPORTATION 2014

BAB I PENDAHULUAN. Gresik dan Kecamatan Bungah. Untuk pabrik Gresik, kapasitas produksi yang

METODE IMPROVED EXPONENTIAL APPROACH DALAM MENENTUKAN SOLUSI OPTIMUM PADA MASALAH TRANSPORTASI

CONTOH MODEL TRANSPORTASI DAN PENYELESAIAN DENGAN NORTH WEST CORNER DAN MODI

Penggunaan Metode Transportasi Dalam...( Ni Ketut Kertiasih)

Makalah Riset Operasi tentang Metode Transportasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

VISUALISASI TEORI OPTIMALISASI BIAYA TRANSPORTASI UNTUK PEMBELAJARAN RISET OPERASI

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERTEMUAN 9 MENENTUKAN SOLUSI FISIBEL BASIS AWAL

#6 METODE TRANSPORTASI

METODE TRANSPORTASI. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

KISI-KISI SOAL UKG TEKNIK PERGUDANGAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Hermansyah, Helmi, Eka Wulan Ramadhani INTISARI

TRANSPORTASI LEAST COST

OPERATIONS RESEARCH. Industrial Engineering

PERTEMUAN 10 METODE PENDEKATAN VOGEL / VOGEL S APPROXIMATION METHOD (VAM)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

OPTIMALISASI PENDISTRIBUSIAN BARANG DI PT. SINAR NIAGA SEJAHTERA MENGGUNAKAN METODE SIMPLEX

PENDISTRIBUSIAN BBA DENGAN METODE PROGRAMA LINIER (PERSOALAN TRANSPORTASI) Oleh : Ratna Imanira Sofiani, S.Si Dosen Universitas Komputer Indonesia

PENENTUAN SOLUSI OPTIMAL

BAB 2 LANDASAN TEORI

PEMROGRAMAN LINIER: MODEL TRANSPORTASI. Oleh: Ni Ketut Tari Tastrawati, S.Si, M.Si

Analisis Penggunaan Model Transportasi dalam Memaksimumkan Penjualan Tiket pada Perusahaan Shuttle Xtrans Cabang Bandung

Transkripsi:

BAB 4 METODE TRANSPORTASI Metode Transportasi adalah suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber sumber yang menyediakan produk produk yang sama di tempat- tempat yang membutuhkan secara optimal. Alokasi produk ini harus diatur sedemikian rupa karena terdapat perbedaan biaya transportasi (alokasi) dari suatu sumber ke beberapa tujuan yang berbeda beda dan dari beberapa sumber ke suatu tujuan juga berbeda beda. Ada tiga macam metode dalam metode transportasi: 1. Metode Stepping Stone 2. Metode Modi (Modified Distribution) 3. MetodeVAM (Vogel s Approximation Method) 1. METODE TRANSPORTASI : STEPPING STONE Metode ini dalam merubah alokasi produk untuk mendapatkan alokasi produksi yang optimal menggunakan cara trial and error atau coba coba. Walaupun merubah alokasi dengan cara coba- coba, namun ada syarat yang harus diperhatikan yaitu dengan melihat pengurangan biaya per unit yang lebih besar dari pada penambahan biaya per unitnya. Untuk mempermudah penjelasan, berikut ini akan diberikan sebuah contoh. Suatu perusahaan mempunyai tiga pabrik di W, H, O. Dengan kapasitas produksi tiap bulan masing- masing 90 ton, 60 ton, dan 50 ton; dan mempunyai tiga gudang penjualan di A, B, C dengan kebutuhan tiap bulan masing- masing 50 ton, 110 ton, dan 40 ton. Biaya pengangkutan setiap ton produk dari pabrik W, H, O ke gudang A, B, C adalah sebagai berikut: Tentukan alokasi hasil produksi dari pabrik pabrik tersebut ke gudang gudang penjualan dengan biaya pengangkutan terendah.

Solusi: 1.1 Penyusunan tabel alokasi X ij adalah banyaknya alokasi dari sumber (pabrik) i ke tujuan (gudang) j. Nilai X ij inilah yang akan kita cari. 1.2 Prosedur alokasi Pedoman prosedur alokasi tahap pertama adalah pedoman sudut barat laut (North West Corner Rule) yaitu pengalokasian sejumlah maksimum produk mulai dari sudut kiri atas (X 11 ) dengan melihat kapasitas pabrik dan kebutuhan gudang. Biaya Pengangkutan untuk alokasi tahap pertama sebesar = 50 (20) + 40 (5) + 60 (20) + 10 (10) + 40 (19) = 3260.

1.3 Merubah alokasi secara trial and error Perubahan bisa dari kotak terdekat atau bisa juga pada kotak yang tidak berdekatan dengan melihat pengurangan biaya per unit yang lebih besar dari pada penambahan biaya per unit. Misalnya akan dicoba perubahan dari kotak WA ke kotak HA artinya 50 ton kebutuhan gudang A akan dikirim dari pabrik H dan buikan dari pabrik W. Perubahan alokasi produk dari dua kotak tersebut akan mengakibatkan berubahnya alokasi produk kotak lainnya yang terkait (kotak HB dan kotak WB). Untuk itu sebelum dilakukan perubahan perlu dilihat penambahan dan pengurangan biaya transportasi per unitnya sebagai berikut: Penambahan biaya: dari H ke A = 15 Pengurangan biaya : dari W ke A = 20 dari W ke B = 5 + dari H ke B = 20 + 20 40 Karena pengurangan biaya per unit lebih besar dari penambahan biaya maka perubahan dapat dilakukan. Biaya Pengangkutan untuk alokasi tahap pertama sebesar = 90 (5) + 50 (15) + 10 (20) + 10 (10) + 40 (19) = 2260. Penambahan biaya: dari W ke C = 8 Pengurangan biaya : dari W ke B = 5 dari O ke B = 10 + dari O ke C= 19 + 18 24 Karena pengurangan biaya per unit lebih besar dari penambahan biaya maka perubahan dapat dilakukan.

Biaya Pengangkutan untuk perbaikan kedua sebesar = 50 (5) + 40 (80) + 50 (15) + 10 (20) + 50 (10) = 2020. Penambahan biaya: dari W ke B = 5 Pengurangan biaya : dari H ke B = 20 dari H ke C = 10 + dari W ke C= 8 + 15 28 Karena pengurangan biaya per unit lebih besar dari penambahan biaya maka perubahan dapat dilakukan. Biaya Pengangkutan untuk perbaikan ketiga sebesar = 60 (5) + 30 (8) + 50 (15) + 10 (10) + 50 (10) = 1890 (biaya pengangkutan terendah) Sehingga alokasi produksi dengan biaya terendah adalah: 90 unit produksi dari pabrik W dialokasikan ke gudang B sebanyak 60 unit dan ke gudang C sebanyak 30 unit.

60 unit produksi dari pabrik H dialokasikan ke gudang A sebanyak 50 unit dan ke gudang C sebanyak 10 unit. 50 unit produksi dari pabrik O dialokasikan ke gudang B sebanyak 50 unit. 2. METODE TRANSPORTASI : MODIFIED DISTRIBUTION Metode ini dalam merubah alokasi produk untuk mendapatkan alokasi produksi yang optimal menggunakan suatu indeks perbaikan yang berdasarkan pada nilai baris dan nilai kolom. Cara untuk penentuan nilai baris dan nilai kolom menggunakan persamaan: Pedoman prosedur alokasi tahap pertama mengggunakan prosedur pedoman sudut barat laut (North West Corner rule). Untuk metode MODI ada syarat yang harus dipenuhi, yaitu banyaknya kotak terisi harus sama dengan banyaknya baris ditambah banyaknya kolom dikurang satu. Untuk mempermudah penjelasan, berikut ini akan diberikan sebuah contoh. Suatu perusahaan mempunyai tiga pabrik di W, H, O. Dengan kapasitas produksi tiap bulan masing- masing 90 ton, 60 ton, dan 50 ton; dan mempunyai tiga gudang penjualan di A, B, C dengan kebutuhan tiap bulan masing- masing 50 ton, 110 ton, dan 40 ton. Biaya pengangkutan setiap ton produk dari pabrik W, H, O ke gudang A, B, C adalah sebagai berikut: Tentukan alokasi hasil produksi dari pabrik pabrik tersebut ke gudang gudang penjualan dengan biaya pengangkutan terendah. Solusi:

1. Isilah tabel pertama dari sudut kiri atas Biaya pengangkutan untuk alokasi tahap pertama sebesar = 50 (20) + 40 (5) +60 (20) +10 (10) + 40 (19) = 3260. 2. Menentukan nilai baris dan kolom Baris pertama selalu diberi nilai nol Nilai baris W = Rw = 0 Nilai baris yang lain dan nilai semua kolom ditentukan berdasarkan persamaan 3. Menghitung indeks perbaikan dan memilih titik tolak perbaikan. Indeks perbaikan adalah nilai dari kotak yang kosong. Memilih titik tolak perubahan:

Kotak yang mempunyai indeks perbaikan negatif berarti bila diberi alokasi akan mengurangi jumlah biaya pengangkutan. Bila nilainya positif berarti pengisian akan menyebabkan kenaikan biaya pengangkutan Kotak yang merupakan titik tolak perubahan adalah kotak yang indeksnya bertanda negatif dan angkanya besar. Dalam contoh ternyata yang memenuhi syarat adalah kotak HA dengan nilai -20. Biaya pengangkutan untuk alokasi tahap kedua sebesar = 90 (5) + 50 (15) + 10 (20) +10 (10) + 40 (19) = 2260 4. Ulangi langkah langkah tersebut diatas, mulai langkah 2.2 sampai diperolehnya biaya terendah, yaitu bila sudah tidak ada lagi indeks yang negatif.

Biaya pengangkutan untuk alokasi tahap ketiga sebesar = 90 (5) + 50 (15) + 10 (10) +20 (10) + 30 (19) = 2070

Biaya pengangkutan untuk alokasi tahap keempat sebesar = 60 (5) + 30 (8) + 50 (15) + 10 (10) + 50 (10) = 1890 Alokasi tahap keempat merupakan alokasi optimal karena indeks perbaikan pada kotak kosong sudah tidak ada yang bernilai negatif. 4. METODE TRANSPORTASI : APROKSIMASI VOGEL (VAM) Teknik pengerjaan pada metode ini berbeda dengan dua metode sebelumnya yaitu metode transportasi Stepping Stone dan MODI dimana untuk mendapatkan solusi yang optimal dilakukan berulang-ulang sampai kondisi optimal tersebut terpenuhi. Sedangkan pada metoda VAM ini, sekali kita menentukan alokasi pada satu cell maka alokasi tersebut tidak berubah lagi. Untuk mempermudah penjelasan, kita gunakan contoh yang sama seperti pada metode transportasi sebelumnya. Suatu perusahaan mempunyai pabrik W, H, O dengan kapasitas produksi tiap bulan masingmasing 90 ton, 60 ton, dan 50 ton.; dan mempunyai 3 gudang penjualan di A, B, C dengan kebutuhan tiap bulan masing-masing 50 ton, 110 ton, dan 40 ton. Biaya pengangkutan setiap ton produk dari pabrik W, H, O ke gudang A, B, C adalah sebagai berikut: Langkah langkah pengerjaan: 1. Susunlah kebutuhan, kapasitas masing-masing sumber dan biaya pengangkutan ke dalam matriks transportasi

2. Carilah perbedaan dari 2 biaya terkecil, yaitu biaya terkecil dan terkecil ke dua untuk setiap baris dan kolom 3. Pilihlah 1 nilai perbedaan- perbedaan yang terbesar diantara semua nilai perbedaaan pada kolom dan baris. Baris O mempunyai nilai perbedaan terbesar yaitu 9. Bila nilai perbedaan biaya ada 2 yang besarnya sama, maka pilihlah baris atau kolom yang mempunyai biaya terendah. 4. Isilah pada salah satu segi empat yang termasuk dalam kolom atau baris terpilih, yaitu pada segi empat yang mempunyai biaya terendah. Isikan sebanyak mungkin yang bisa dilakukan. 5. Karena baris O sudah diisi penuh sesuai dengan kapasitas, maka selanjutnya hilangkan baris O karena baris O sudah tidak mungkin diisi lagi. Kemudian tentukan kembali perbedaan biaya untuk kolom dan baris yang belum terisi. Ulangi langkah-langkah ini sampai semua baris dan kolom sepenuhnya teralokasi.

Karena B mempunyai perbedaan terbesar yaitu 15, maka isilah sebanyak mungkin yang bisa diangkut pada kolom B yang mempunyai biaya terendah. Baris W mempunyai perbedaan terbesar yaitu 12 dan langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:

Jadi biaya transportasi yang harus dikeluarkan: 60 (3) +30 (8) + 50 (15) + 10 (10) + 50 (10) = 1890 LATIHAN: 1. PT. Pasti Subur adalah sebuah perusahaan pupuk yang mempunyai pabrik di 2 kota yaitu kota P dan kota Q. Kapasitas produksi pabrik tersebut adalah 600 ton dan 400 ton/bln. Hasil produksi pabrik tersebut harus dikirim ke 3 daerah pemasaran yang berada di 3 kota yaitu kota A, B dan C. Permintaan kota A 450 ton, kota B 250 ton dan kota C 300 ton / bln. Biaya transportasi (dalam $/ton) dari pabrik ke masing-masing kota (daerah pemasaran) adalah sbb: Buatlah perencanaan distribusi sedemikian rupa, sehingga total ongkos angkutnya optimal. 2. Bulog akan mendistribusikan beras untuk bantuan korban bencana alam. Beras saat ini berada di gudang milik Bulog yang berada di tiga kota yaitu Kota X, Y dan Z. Di masingmasing gudang tersebut tersedia beras sebanyak: 120 ton, 160 ton dan 160 ton. Daerah yang akan menjadi sasaran bantuan terdapat di tiga kota yaitu kota P, Q dan R, yang

masing-masing membutuhkan 140 ton, 200 ton dan 100 ton. Biaya transportasi dari ketiga gudang ke ketiga sasaran bantuan dinyatakan dalam $ (dolar) /ton, sebagai berikut: Buatlah perencanaan distribusi untuk kasus tersebut, sehingga total biaya transportasinya minimal. MASALAH TRANSPORTASI TIDAK SEIMBANG Kenyataan di masyarakat, sangat jarang ditemui kasus transportasi yang seimbang, dimana jumlah permintaan/kebutuhan = kapasitas/persediaan. Kasus yang umum adalah jumlah permintaan < kapasitas, atau sebaliknya jumlah permintaan > kapasitas. Untuk kasus jumlah permintaan < kapasitas, akan mengakibatkan masih ada stock di sumber tertentu, sedangkan jika permintaan > kapasitas maka akan ada permintaan yang tidak terpenuhi. Contoh Kasus: 1. Perum Bulog akan mengirimkan bantuan berupa beras untuk korban bencana alam yang ada di 3 kota, yaitu kota A, B dan C, yang masing2 mempunyai kebutuhan sebesar 100 ton, 90 ton dan 70 ton. Beras tersebut saat ini berada di 3 gudang yang ada di kota W, H, dan P. Persediaan beras di masing2 gudang adalah 120 ton, 80 ton dan 80 ton. Biaya transportasi dari masing2 gudang ke kota korban bencana disajikan dalam tabel berikut: Buatlah perencanaan distribusi yang ekonomis, sehingga total biaya transportasinya minimal. 2. Perum Bulog akan mengirimkan bantuan berupa beras untuk korban bencana alam yang ada di 3 kota, yaitu kota A, B dan C, yang masing2 mempunyai kebutuhan sebesar 150 ton, 90 ton dan 60 ton. Beras tersebut saat ini berada di 3 gudang yang ada di kota W, H, dan P. Persediaan beras di masing2 gudang adalah 120 ton, 80 ton dan 80 ton. Biaya transportasi dari masing2 gudang ke kota korban bencana disajikan dalam tabel berikut:

Buatlah perencanaan distribusi yang ekonomis, sehingga total biaya transportasinya minimal. MASALAH TRANSPORTASI JALUR TERLARANG Jalur terlarang terjadi ketika tidak dimungkinkan mendistribusikan barang melalui jalur tertentu, misal karena bencana alam. Solusi pemecahanya dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu: 1. Menutup cell/rute yang dilarang. 2. Memberi cost yang besar pada rute yang dilarang. Contoh Kasus: Perum Bulog akan mengirimkan bantuan berupa beras untuk korban bencana alam yang ada di 3 kota, yaitu kota A, B dan C, yang masing2 mempunyai kebutuhan sebesar 150 ton, 70 ton dan 60 ton. Beras tersebut saat ini berada di 3 gudang yang ada di kota W, H, dan P. Persediaan beras di masing2 gudang adalah 120 ton, 80 ton dan 80 ton. Biaya transportasi dari masing2 gudang ke kota korban bencana disajikan dalam tabel berikut: Karena jalur antara H ke C terputus akibat bencana tersebut, sehingga tidak dimungkinkan mengirimkan bantuan untuk C dari H. Buatlah perencanaan distribusi yang ekonomis, sehingga total biaya transportasinya minimal.