LECTURE 8: SYMBOLIC DYNAMICS (A)

dokumen-dokumen yang mirip
LECTURE 6: THE QUADRATIC FAMILY

Definisi 4.1 Fungsi f dikatakan kontinu di titik a (continuous at a) jika dan hanya jika ketiga syarat berikut dipenuhi: (1) f(a) ada,

Discrete Time Dynamical Systems

LECTURE 7: THE CUANTOR SET

FUNGSI KONTINU. sedemikian sehingga jika x adalah titik dari A (c), maka f (x) berada pada Vg (f (c)). (Lihat Gambar 5.1.1).

asimtot.wordpress.com BAB I PENDAHULUAN

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN

Matematika I : Limit. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 79

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN

MA3231 Analisis Real

BAB III OPERATOR LINEAR TERBATAS PADA RUANG HILBERT. Operator merupakan salah satu materi yang akan dibahas dalam fungsi

ANALISIS REAL 2 SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ANALISIS

MA3231 Analisis Real

11. FUNGSI MONOTON (DAN FUNGSI KONVEKS)

TINJAUAN PUSTAKA. Ruang metrik merupakan ruang abstrak, yaitu ruang yang dibangun oleh

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN

II. LANDASAN TEORI ( ) =

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB II DASAR TEORI. Di dalam BAB II ini akan dibahas materi yang menjadi dasar teori pada

DISTRIBUSI SATU PEUBAH ACAK

Masalah maksimisasi dapat ditinjau dari metode minimisasi, karena

KUANTOR KHUSUS (Minggu ke-8)

KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN. DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia

PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINIER DENGAN METODE MODIFIKASI BAGI DUA

MA3231 Analisis Real

UJI KONVERGENSI. Januari Tim Dosen Kalkulus 2 TPB ITK

ANALISIS REAL 1 SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ANALISIS

16. BARISAN FUNGSI Barisan Fungsi dan Kekonvergenan Titik Demi Titik

BAB III INTEGRAL LEBESGUE. Pada bab sebelumnya telah disebutkan bahwa ruang dibangun oleh

Nilai mutlak pada definisi tersebut di interpretasikan untuk mengukur jarak dua

BAB III FUNGSI TERUKUR LEBESGUE. Setelah dibahas mengenai ukuran Lebesgue dan beberapa sifatnya pada

FUNGSI DAN LIMIT FUNGSI

Sifat Barisan Subhimpunan Tutup di Ruang Metrik yang Completion-nya adalah Ruang Atsuji

ANALISIS REAL 1. Perkuliahan ini dimaksudkan memberikan

Mendeskripsikan Himpunan

TEOREMA VIETA DAN JUMLAH NEWTON. 1. Pengenalan

BAB 3 REVIEW SIFAT-SIFAT STATISTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I

FUNGSI COMPUTABLE. Abstrak

PENDAHULUAN. 1. Himpunan

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

Deret Binomial. Ayundyah Kesumawati. June 25, Prodi Statistika FMIPA-UII. Ayundyah (UII) Deret Binomial June 25, / 14

MATEMATIKA INFORMATIKA 2 FUNGSI

SISTEM DINAMIK TUGAS 3. Oleh RIRIN SISPIYATI ( ) Program Studi Matematika

BAB 1 OPERASI PADA HIMPUNAN BAHAN AJAR STRUKTUR ALJABAR, BY FADLI

Memahami definisi barisan tak hingga dan deret tak hingga, dan juga dapat menentukan

Mendeskripsikan Himpunan

Barisan dan Deret Agus Yodi Gunawan

Misal, dan diberikan sebarang, terdapat sehingga untuk setiap

Kajian Fungsi Metrik Preserving

BAB III PEMBAHASAN. Bab III terbagi menjadi tiga sub-bab, yaitu sub-bab A, sub-bab B, dan subbab

Ilustrasi Persoalan Matematika

SUKU BANYAK. A. Teorema Sisa 1) F(x) = (x b) H(x) + S, maka S = F(b) 2) F(x) = (ax b) H(x) + S, maka S = F( a

Ayundyah Kesumawati. April 29, Prodi Statistika FMIPA-UII. Deret Tak Terhingga. Ayundyah. Barisan Tak Hingga. Deret Tak Terhingga

CNH2B4 / KOMPUTASI NUMERIK

Analisis Riil II: Diferensiasi

MA3231 Analisis Real

SIFAT RUANG METRIK TOPOLOGIS SKRIPSI. Oleh : Deki Sukmaringga J2A

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MATHunesa (Volume 3 No 3) 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGANTAR ANALISIS FUNGSIONAL

BAB II KAJIAN TEORI. memahami sifat-sifat dari barisan fungsi. Pada bab ini akan diuraikan materimateri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lecture Notes: Discrete Dynamical System and Chaos. Johan Matheus Tuwankotta

BAB II TEOREMA NILAI RATA-RATA (TNR)

BAB III. Standard Kompetensi. 3. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian homomorfisma ring dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

BAB III TRANSFORMASI MATRIKS DERET DIRICHLET HOLOMORFIK. A. Transformasi Matriks Mengawetkan Kekonvergenan

10. TEOREMA NILAI RATA-RATA

Daftar Isi 5. DERET ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. Dosen FMIPA - ITB September 26, 2011

DASAR-DASAR TEORI RUANG HILBERT

PAM 252 Metode Numerik Bab 2 Persamaan Nonlinier

PENGANTAR ANALISIS REAL

MA3231 Analisis Real

PAM 252 Metode Numerik Bab 2 Persamaan Nonlinier

untuk setiap x sehingga f g

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

Himpunan, Dan Fungsi. Ira Prasetyaningrum,M.T

II. LANDASAN TEORI. 2. P bersifat aditif tak hingga, yaitu jika dengan. 2.1 Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang

tidak terdefinisi ketika x = 1, tetapi dapat kita peroleh

DASAR-DASAR TEORI PELUANG

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

PENGANTAR TOPOLOGI. Dosen Pengampu: Siti Julaeha, M.Si EDISI PERTAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2015

UM UGM 2017 Matematika Dasar

Mata Kuliah : Peng. Logika Matematika dan Himpunan Hari/tanggal : Rabu, 31 Oktober 2012 Waktu : 120 menit Sifat : Buku Tertutup Dosen : Budi S.

DERET TAK HINGGA. Contoh deret tak hingga :,,, atau. Barisan jumlah parsial, dengan. Definisi Deret tak hingga,

3. FUNGSI DAN GRAFIKNYA

MA3231 Analisis Real

BAB III PERLUASAN INTEGRAL

BAGIAN KEDUA. Fungsi, Limit dan Kekontinuan, Turunan

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... II HALAMAN PENGESAHAN... III KATA PENGANTAR... IV DAFTAR ISI... V BAB I PENDAHULUAN...

REFLEKSIVITAS PADA RUANG ORLICZ DENGAN KEKONVERGENAN RATA-RATA

INF-104 Matematika Diskrit

BAB IV DERET FOURIER

Bab 2. Teori Dasar. 2.1 Definisi Graf

URAIAN POKOK-POKOK PERKULIAHAN

Transkripsi:

LECTURE 8: SYMBOLIC DYNAMICS (A) A. Itineraries Points with Prime Period 3 for Q c (x) = x 2 + c Misal kita ingin mencari titik-titik periodik periode 3 dari Q (x) = x + c. Secara analisis titik-titik tersebut merupakan solusi dari persamaan Q (x) = x ((x + c) ) + c = x atau x merupakan akar dari polinomial derajat enam: x + x + (3c + 1)x + (2c + 1)x + (3c + 3c + 1)x + (c + 2c + 1)x + c + 2c + c + 1. Secara analisis, nilai x tersebut sangat susah ditentukan. Oleh karena itu, dibutuhkan symbolic dynamic, sehingga perhitungan tersebut menjadi lebih mudah. Recall (or Check) the Following for Q c, c < 2 1. Titik tetap Q adalah p =, p = 2. I = [ p, p ] 3. x I x 4. = {x I Q (x) I untuk setiap n} 5. A = c p, c p adalah subinterval terbuka dari I yang memuat semua titik x sedemikian sehingga x < p, yaitu obit dari x di bawah Q lari menuju tak hingga setelah 1 iterasi. 6. A membagi I menjadi 2 subinterval tertutup, I dan I. Itineraries Sekarang ambil x I I. Untuk setiap n, x = Q (x) I I. Definisi. Itinerary dari x adalah barisan S(x ) dari 0 s dan 1 s yang diberikan oleh S(x ) = (s s s s ) sedemikian sehingga s = 0 jika x I. 1 jika x I Itenarary dari x merupakan representasi simbol dari orbit x di bawah Q.

Contoh. 1. S(p ) = (1111 ) karena x = p I untuk setiap n. 2. S( p ) = (0111 ) karena x = p I, tetapi x = p I untuk setiap n > 0. 3. S(p ) = (0000 ) karena x = p I untuk setiap n. 4. Jika 6 suku pertama dalam orbit x di bawah Q seperti berikut maka S(x ) = (001011 ). B. The Sequence Space Definisi 1. Sequence space adalah himpunan = {(s s s s )}, s = 0 atau 1, untuk i = 0,1,2,, n, }. Setiap itinerary dari setiap x berada di. Definisi 2. Jarak antara dua titik s = (s s s ) dan t = (t t t ) di didefinisikan sebagai d[s, t] =. Deret tak hingga di atas selalu konvergen, karena s t = 0 atau 1. Jadi d[s, t] = / = 2. Contoh Diberikan s = (000000 ), t = (111111 ), u = (010101 ), maka 1. d[s, t] = = / = 2 2. d[t, u] = 1 + 0 + + 0 + + = 1 + + + = = = / 3. d[u, s] = 0 + + 0 + + = + + = = =

C. d is Called a Distance Function, or Metric, on d: R memenuhi tiga sifat berikut. Untuk setiap s, t, u : 1. d[s, t] 0 dan d[s, t] = 0 s = t (Non-negativity) 2. d[s, t] = d[t, s] (Symmetry) 3. d[s, u] d[s, t] + d[t, u] (Triangle inequality) Bukti: Bukti dari tiga sifat d bergantung secara analog sifat-sifat pada nilai mutlak (absolute value) di R, yang digunakan untuk mendefinisikan jarak antara dua bilangan real a dan b, a b. 1. d[s, t] = 0; d[s, t] = 0 s = t s = t 2. d[s, t] = = = d[t, s] 3. d[s, u] = = = d[s, t] + d[t, u] Catatan: dengan d disebut ruang metrik (metric space), yaitu ruang yang dilengkapi dengan jarak, tetapi tidak seperti ruang R atau R. Misalnya, jarak terjauh antara sebarang dua titik di adalah 2. Tidak seperti R, dimana kita dapat memilih sebarang dua bilangan real dengan jarak yang kita inginkan. Meskipun demikian, dengan d yang didefinisikan pada di atas, kita dapat menganalisis secara geometri di. D. The Proximity Theorem Dengan metric d yang didefinisikan pada, kita dapat menentukan kapan dua barisan pada ruang barisan adalah close together. The Proximity Theorem. Diberikan s, t sedemikian sehingga s = t untuk 0 i n. Maka d[s, t]. Sebaliknya, jika d[s, t] <, maka s = t untuk 0 i n. Yaitu, 2 barisan close together jika sejumlah entri pertama mereka sama.

Bukti: Diberikan s = t untuk 0 i n, maka d[s, t] = = = / =. Di sisi lain, jika s t untuk beberapa j n, maka d[s, t]. Akibatnya, jika d[s, t] <, maka s = t untuk 0 i n. E. Calculus Review: Limits and Continuity Kita ingat kembali beberapa definisi berikut: 1. lim f(x) = L jika dan hanya jika untuk setiap ε > 0 terdapat suatu δ > 0 sedemikian sehingga 0 < x a < δ f(x) L < ε. 2. f kontinu di titik c jika lim f(x) = f(c). 3. f kontinu pada interval terbuka (a, b) jika lim f(x) = f(c) untuk setiap c (a, b). 4. f Kontinu pada interval tertutup [a, b] jika lim f(x) = f(c) untuk setiap c (a, b), dan lim f(x) = f(a) dan lim f(x) = f(b). 5. f: R R kontinu pada R jika f kontinu di setiap titik c R. Four Definition, and New Ways to Describe Continuity Definisi 1. Suatu subset A R terbuka (open) jika merupakan gabungan dari interval-interval terbuka. Definisi 2. Suatu subset A R tertutup (closed) jika merupakan komplemen dari suatu himpunan terbuka. Yaitu R A terbuka. Definisi 3. Closure dari suatu subset A R adalah A, yaitu irisan semua himpunan tertutup yang memuat A. Definisi 4. Jika Y suatu subset dari R dan f: R R, maka f (Y) = {x R f(x) Y}

Teorema. Diberikan suatu fungsi f: R R. Pernyataan-pernyataan berikut ekuivalen. 1. f kontinu pada R. 2. f (A) adalah open set untuk setiap open set A R. 3. Unuk setiap subset A R, f(a ) f(a). 4. f (A) adalah closed set untuk setiap closed set A R. Examples and Comments 1. R dan merupakan himpunan terbuka dan tertutup. 2. Gabungan sebarang sejumlah himpunan terbuka juga terbuka; Irisan sebarang berhingga himpunan terbuka juga terbuka. 3. Irisan sebarang sejumlah himpunan tertutup juga tertutup; Gabungan sebarang berhingga himpunan tertutup, juga tertutup. 4. (a, b) = [a, b]; jika A = n N, maka A = A {0}. 5. Diberikan f kontinu di x = c, dan gunakan pernyataan (2) pada teorema di atas. Untuk setiap ε > 0, A = (f(c) ε, f(c) + ε) merupakan interval terbuka, sehingga f (A) himpunan terbuka. Karena c f (A), maka terdapat interval terbuka (a, b) sedemikian sehingga c (a, b). Pilih δ = min {c a, b c}. Sehingga sifat kontinu dari f di x = c mengabibatkan lim f(x) = f(c). F. Open Intervas and Open Sets in Dengan menggunakan fungsi jarak d sebagaimana didefinisikan sebelumnya, himpunan terbuka (open set) di didefinisikan sebagai berikut. 1. Suatu interval terbuka (open interval) dengan jari-jari ε dan titik pusat di a adalah himpunan {s d[s, a] < ε}. 2. Suatu himpunan terbuka (open set) di adalah gabungan sebarang sejumlah interval-interval terbuka di. Catatan. Jika ε = 2 =, maka s berada pada interval terbuka dengan jari-jari ε dan pusat di a jika s = a, untuk 0 i n, berdasarkan Proximity Theorem. Yaitu, n + 1 entri pertama dari s harus sama dengan n + 1 entri pertama dari a.

G. Definition of the Shift Map Definisi. Shift map σ: didefinisikan sebagai σ(s s s s s ) = (s s s s ). Yaitu, untuk s, σ(s) diperoleh dari s dengan menghilangkan entri pertama. Sebagai contoh: 1. σ(010101 ) = (10101 ) 2. σ(011111 ) = (11111 ) 3. σ(001011 ) = (01011 ) Iterating the Shift Map Sangat mudah untuk menjalankan iterasi the shift map, yaitu cukup membuang entri pertama pada setiap langkah. Sebagai contoh: 1. σ (s s s s s ) = σ(s s s s ) = (s s s s ) 2. σ (s s s s s ) = σ(s s s s ) = (s s s s ) 3. σ (s s s s s ) = σ(s s s s ) Notation: Jika s = (s s s s s s s s s ) adalah barisan berulang, cukup ditulis s = (s). The Periodic Points of the Shift Map Jika s = (s) adalah barisan berulang (repeating sequence), maka σ (s) = s. Sebaliknya, sebarang titik periodik periode n untuk σ merupakan barisan berulang. Semua titik periodik untuk σ dapat ditulis: 1. σ hanya mempunyai 2 titik tetap, yaitu (11111 ) dan (00000 ). 2. σ hanya mempunyai 2 titik periodik periode 2, yaitu (01 ) atau (10 ), yang membentuk 2-cycle: σ(01 ) = (10 ) dan σ(10 ) = (01 ). 3. σ hanya mempunyai dua 3-cycle: (001 ) (010 ) (100 ) (001 ) dan (110 ) (101 ) (011 ) (110 ) Continuity of the Shift Map Teorema. Shift map σ: kontinu di setiap titik di. Bukti: Akan ditunjukkan untuk setiap s, dan untuk setiap ε > 0, terdapat δ > 0 sedemikian sehingga

d[s, t] < δ d[σ(s), σ(t)] < ε. Ambil bilangan bulat n dengan < ε dan pilih δ = Proximity Theorem diperoleh d[s, t] < s = t, untuk 0 i n + 1 σ(t) = (s s s s t t ) d[σ(s), σ(t)] < ε, dengan menggunakan Proximity Theorem lagi. H. Conjugacy. Maka berdasarkan Connections, Connections,..., and a Commuting Diagram Kita mempunyai Q :, σ, dan S. Apa hubungan antara ketiga fungsi tersebut? Teorema ( dan sama). Jika c <, maka S suatu homeomorphism (bijektif, kontinu, dan invers kontinu). Teorema. Jika x, maka (S Q )(x) = (σ S)(x), yaitu S Q = σ S dan berlaku diagram berikut Bukti: Ambil x dan diberikan S(x) = (s s s s ). Hal ini berarti Q (x) I, untuk n 0, dengan I adalah I atau I, bergantung pada s. Yaitu Q (x) I, Q (x) I, Q (x) I, dan itinerary dari Q (x) adalah (s s s ). Akibatnya. S(Q (x)) = (s s s ) = σ(s s s s ) = σ(s(x)), atau ekuivalen dengan (S Q )(x) = (σ S)(x).

More Commuting Diagram yaitu S Q = σ S. yaitu S Q = σ S. Secara umum S Q = σ S. Orbits of x under Q c and Orbits of S(x) under σ. Jadi, S mengubah (convert) orbit dari x di bawah Q menjadi orbit dari S(x) di bawah σ, yaitu x, Q (x), Q (x), Q (x),, Q (x), menjadi S(x), σs(x), σ S(x), σ S(x),, σ S(x), Dengan mengetahui tentang orbit di bawah σ kita berharap dapat berbicara sesuatu tentang orbit di bawah Q. Further Properties of S Dapat dibuktikan sifat-sifat dari S berikut 1. S satu-satu: S(x) = S(y) x = y 2. S pada (onto): ( s )( x ) S(x) = s 3. S Kontinu, yaitu: jika x, maka untuk setiap ε > 0 terdapat δ > 0 sedemikian sehingga x, y, y x < δ d[s(y), S(x)] < ε 4. S : juga kontinu. What is a Homeomorphism? Diberikan h: X Y dan d dan d adalah fungsi jarak yang berturut-turut didefinisikan pada X dan Y. Maka h disebut homeomorphism jika 1. h satu-satu: h(x) = h(y) x = y 2. h onto: ( y Y)( x X)h(x) = y 3. h kontinu, yaitu: jika x X, maka untuk setiap ε > 0 terdapat δ > 0 sedemikian sehingga d [x, y] < δ d [h(y), h(x)] < ε 4. h : Y X juga kontinu

Ekuialen. h: X Y merupakan homeomorphism jika h bijektif yang memetakan himpunan terbuka ke himpunan terbuka, dan himpunan tertutup ke himpunan tertutup. Akibat. x dan x close together di X jika dan hanya jika h(x ) dan h(x ) close together di Y. Contoh. S merupakan homeomorphism. Demikian juga h(x) = x, h: R R merupakan homeomorphism. Conjugacy Definisi. Diberikan dua fungsi F: X X dan G: Y Y. F dan G disebut conjugate jika terdapat suatu homeomorphism h: X Y sedemikian sehingga h F = G h; h disebut conjugacy. h F = G h F = h G h G = h F h The Conjugacy Theorem Teorema. Shift map σ pada merupakan conjugate ke Q pada ; S adalah conjugacy. S Q = σ S Q = S σ S σ = S Q S Hal ini berarti bahwa dinamika dari σ pada dan Q pada secara esensial sama. Sebagai contoh: 1. S mengubah orbit dari x di bawah Q menjadi orbit S(x) di bawah σ. 2. S mengubah orbit dari s di bawah σ menjadi orbit dari S (s) di bawah Q.

3. Jika s periodic point untuk σ maka S (s) adalah periodic point untuk Q, dengan periode yang sama. 4. Jika s eventually periodic point untuk σ maka S (s) adalah eventually periodic point untuk Q. Misalnya: σ(s) = s S σ(s) = S (s) Q S (s) = S (s) I. The N-Shift Diberikan, yaitu ruang barisan dengan entri-entri bilangan bulat positif 0,1,2,, N 1, dan σ adalah shift map pada. Untuk s, t, didefinisikan fungsi jarak d[s, t] =. Shift map σ N : N N kontinu. Bukti: Akan ditunjukkan untuk setiap s, dan untuk setiap ε > 0, terdapat δ > 0 sedemikian sehingga d[s, t] < δ d[σ (s), σ (t)] < ε. Ambil bilangan bulat n dengan < ε dan pilih δ =. Maka berdasarkan Proximity Theorem diperoleh d[s, t] < s = t, untuk 0 i n + 1 σ (t) = (s s s s t t ) d[σ (s), σ (t)] < ε, dengan menggunakan Proximity Theorem lagi. Jumlah Titik Periodik Periode 2 yang Dimiliki σ N Terdapat N titik tetap σ, yaitu (000 ), (111 ),, ((N 1), (N 1), (N 1), ). Terdapat N titik tetap dari σ, dimana N diantaranya merupakan titik tetap dari σ. Jadi terdapat N N titik periodik periode 2. Didefinisikan fungsi jarak baru: d [s, t] = δ (s, t) N dengan δ = 1 jika s t 0 jika s = t Dapat ditunjukkan d [s, t] merupakan metric pada.

Jarak Maksimum dua Titik Menggunakan d δ [s, t] di N Jarak maksimum diperoleh dengan memaksimalkan setiap suku pada penjumlahan d : d [s, t] = (,) =. Dapat dicek jarak tersebut merupakan jarak antara (000 ) dan (111 ).