BAB II DASAR TEORI PERENCANAAN...

dokumen-dokumen yang mirip
Perhitungan Intensitas Maksimum Stasiun Tanjung Perak Perhitungan Intensitas Maksimum Stasiun Sampang...

DAFTAR ISI KATA PENGATAR

BAB IV PERENCANAAN. Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SKBI

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR EVALUASI DAN PERANCANGAN PENINGKATAN JALAN SELATAN-SELATAN CILACAP RUAS SIDAREJA - JERUKLEGI

PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN, DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN GONDANG SAMBUNG MACAN KABUPATEN SRAGEN

Menetapkan Tebal Lapis Perkerasan

PERENCANAAN GEOMETRIK TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN KARTASURA SUKOHARJO

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR i DAFTAR GAMBAR. DAFTAR TABEL.. DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN..

BAB III METODE PERENCANAAN. 1. Metode observasi dalam hal ini yang sangat membantu dalam mengetahui

SKRIPSI PERBANDINGAN PERHITUNGAN PERKERASAN LENTUR DAN KAKU, DAN PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (STUDI KASUS BANGKALAN-SOCAH)

PROYEK AKHIR. PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Oleh NRP :

PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN, ANGGARAN BIAYA, DAN RENCANA KERJA JALAN BANYUDONO KRECEK KABUPATEN BOYOLALI TUGAS AKHIR

BAB III LANDASAN TEORI. jalan, diperlukan pelapisan ulang (overlay) pada daerah - daerah yang mengalami

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN PERKERASAN RUAS JALAN ARIMBET-MAJU-UJUNG-BUKIT-IWUR PROVINSI PAPUA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan disain yang menggunakan material tersebut telah sangat luas sehingga material

LEMBAR PENGESAHAN. TUGAS AKHIR PERENCANAAN JALAN LINGKAR SELATAN SEMARANG ( Design of Semarang Southern Ringroad )

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN DAN TEBAL PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN GARENDONG-JANALA

BAB III LANDASAN TEORI. tanah adalah tidak rata. Tujuannya adalah menciptakan sesuatu hubungan yang

PENGANTAR PERENCANAAN JALAN RAYA SO324 - REKAYASA TRANSPORTASI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2006

BAB III LANDASAN TEORI

PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK LAND DESKTOP 2006 Veronica Dwiandari S. NRP:

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN PERKERASAN PEMBANGUNAN JALAN RUAS ONGGORAWE MRANGGEN PROPINSI JAWA - TENGAH

Kelandaian maksimum untuk berbagai V R ditetapkan dapat dilihat dalam tabel berikut :

PERANCANGAN PENINGKATAN JALAN KOTA BULUH BTS. KOTA SIDIKALANG KM KM TUGAS AKHIR

PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM BENTLEY MX ROAD Rizky Rhamanda NRP:

Oleh : ARIF SETIYAFUDIN ( )

PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN TINGKIR TENGAH BENDOSARI KOTAMADYA SALATIGA

ELEMEN PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN

PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN BLITAR - SRENGAT (STA STA ) DENGAN METODE ANALISA KOMPONEN TUGAS AKHIR

BAB III LANDASAN TEORI. Pada metode Bina Marga (BM) ini jenis kerusakan yang perlu diperhatikan

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (HSKB 250) Lengkung Geometrik

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN PANDAAN TAPEN KOTA MADYA SALATIGA TUGAS AKHIR

ABSTRAK PERENCANAAN GEOMETRIK DAN TEBAL PERKERASAN JALAN NGIPIK KECAMATAN KEBOMAS KABUPATEN GRESIK

FANDY SURGAMA

TUGAS AKHIR. Untuk memenuhi sebagai persyaratan dalam memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S-1) Diajukan Oleh : ADI SISWANTO

BAB II DASAR TEORI Tinjauan pustaka

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Volume 5 Nomor 1, Juni 2016 ISSN

BAB II DASAR TEORI. Bab II Landasan Teori

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR KONSTRUKSI JALAN RAYA. 1. Nama Proyek : Pembangunan Jalan Spine Road III Bukit Sentul

BAB V EVALUASI V-1 BAB V EVALUASI

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN UNGARAN - CANGKIRAN. (Design Increasing Ungaran Cangkiran of Road)

PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN NGARUM BELANGAN KABUPATEN SRAGEN

PERANCANGAN PENINGKATAN JALAN DAN GEOMETRIK JALAN BATAS KABUPATEN DAIRI DOLOK SANGGUL STA STA PROPOSAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PADA PROYEK PENINGKATAN JALAN BATAS KABUPATEN TAPANULI UTARA SIPIROK (SECTION 2)

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JALAN TOL SEMARANG KENDAL

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN RUAS JALAN SEMARANG GODONG DENGAN STABILISASI TANAH MENGGUNAKAN BAHAN KIMIA ASAM FOSFAT

LAPORAN. Ditulis untuk Menyelesaikan Matakuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III. oleh: NIM NIM.

5.3. Perencanaan Geometrik Jalan 1. Alinyemen Horisontal Spiral-Circle-Spiral

NOTASI ISTILAH DEFINISI

PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN GONDANG-BLIMBING KABUPATEN SRAGEN

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI DAN STANDAR PERENCANAAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENINGKATAN RUAS JALAN BLORA - CEPU

PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN NGAWEN KARANGPADANG KOTAMADYA SALATIGA TUGAS AKHIR

BAB II LANDASAN TEORI

KAJIAN GEOMETRIK JALUR GANDA DARI KM SAMPAI DENGAN KM ANTARA CIGANEA SUKATANI LINTAS BANDUNG JAKARTA

Eng. Ibrahim Ali Abdi (deercali) 1

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V VERIFIKASI PROGRAM

PERANCANGAN JALAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN NAMU UKUR-BATAS KARO STA s.d STA TUGAS AKHIR

PENGARUH KELEBIHAN BEBAN TERHADAP UMUR RENCANA JALAN

PERENCANAAN GEOMETRIK PADA RUAS JALAN TANJUNG MANIS NILAS KECAMATAN SANGKULIRANG

PROYEK AKHIR Perencanaan Dan Teknis Pelaksanaan Perkerasan Jalan Dengan Metode Analisa Komponen Pada Kawasan Alak Kabupaten Kupang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN KECAMATAN SIDOMUKTI KINTELAN KIDUL KOTAMADYA SALATIGA

TUGAS AKHIR TINJAUAN GEOMETRIK JALAN RAYA PADA TITIK-TITIK RAWAN KECELAKAAN (BLACKSPOTS) DI KOTA SEMARANG (Studi Kasus : Jalan Prof Hamka,

BAB III METODA PERENCANAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Rumusan Masalah

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. membandingkan perhitungan program dan perhitungan manual.

EVALUASI ALINEMEN HORIZONTAL PADA RUAS JALAN SEMBAHE SIBOLANGIT

ANALISA PERHITUNGAN TEBAL LAPIS PERKERASAN LENTUR ( FLEXIBEL PAVEMENT) PADA PAKET PENINGKATAN STRUKTUR JALAN SIPIROK - PAL XI (KM KM. 115.

PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN BLITAR SRENGAT STA SAMPAI STA DENGAN METODE AASHTO TUGAS AKHIR

PERENCANAAN ULANG PENINGKATAN JALAN BANGKALAN BATAS KABUPATEN SAMPANG STA KABUPATEN BANGKALAN PROPINSI JAWA TIMUR

PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN BATAS KOTA MEDAN TANAH KARO KM KM TUGAS AKHIR

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN CONGOT JALI WAWAR SISI SELATAN JAWA TENGAH. Disusun Oleh : Semarang, Nopember 2010

Dalam perencanaan lapis perkerasan suatu jalan sangat perlu diperhatikan, bahwa bukan cuma karakteristik

BAB III LANDASAN TEORI. A. Parameter Desain

BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Pengumpulan Data

BAB III LANDASAN TEORI. Kendaraan rencana dikelompokan kedalam 3 kategori, yaitu: 1. kendaraan kecil, diwakili oleh mobil penumpang,

BAB II STUDI PUSTAKA

EVALUASI PERENCANAAN GEOMETRIK, PENINGKATAN JALAN, DRAINASE PADA PROYEK PENINGKATAN JALAN DOLOK SANGGUL SIBORONG BORONG STA s.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PERENCANAAN GEOMETRIK DN TEBAL PERKERASAN LENTUR JALAN BARU SIMPANG PAGARALAM PAGARALAM STA PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN AKHIR

HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR ANALISA DAN PERENCANAAN LANDSIDE BANDAR UDARA WIRASABA PURBALINGGA. Disusun Oleh :

BAB IV METODE PENELITIAN. Mulai. Identifikasi Masalah. Studi Literatur. Pengumpulan Data Sekunder. Rekapitulasi Data. Pengolahan Data.

LAPORAN TUGAS AKHIR. Ditulis untuk Menyelesaikan Matakuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III. oleh:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Perencanaan Geometrik dan Perkerasan Jalan Lingkar Barat Metropolitan Surabaya Jawa Timur

Disampaikan FAJAR ARIES PUTRA RACHMAD NUGROHO NRP NRP

ANALISIS TEBAL LAPISAN PERKERASAN LENTUR JALAN LINGKAR MAJALAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALISIS KOMPONEN SNI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN SERTA DRAINASE JALAN LUBUK NAGODANG MUKAI TINGGI, KABUPATEN KERINCI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR EVALUASI RANCANGAN JALAN TOL KANCI - PEJAGAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR EVALUASI DAN PERENCANAAN PENINGKATAN RUAS JALAN REMBANG-BULU (BATAS JAWA TIMUR)

BAB II DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.2 Dasar Teori Oglesby, C.H Hicks, R.G

Transkripsi:

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii BERITA ACARA... iii HALAMAN MOTTO... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vii ABSTRAK... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR RUMUS... xvi DAFTAR SINGKATAN... xix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan... 2 1.4 Batasan Masalah... 2 1.5 Lokasi Perencanaan... 3 1.6 Sistematika Penulisan Laporan... 5 BAB II DASAR TEORI PERENCANAAN... 7 2.1 Umum... 7 2.2 Klasifikasi Jalan... 7 2.3 Parameter Perencanaan Geometrik Jalan... 9 2.3.1 Kendaraan Rencana... 9 2.3.2 Satuan Mobil Penumpang (SMP)... 12 2.3.3 Volume Lalu Lintas Harian Rencana (VLHR)... 13 2.3.4 Kecepatan Rencana (Vr)... 14 2.3.5 Jalur Lalu Lintas... 14 x

2.3.6 Lajur... 15 2.3.7 Jarak Pandangan... 15 2.3.8 Daerah Bebas Samping di Tikungan... 18 2.4 Alinemen Horisontal... 20 2.4.1 Panjang Bagian Lurus... 20 2.4.2 Tikungan... 20 2.4.3 Jari-jari Tikungan... 21 2.4.4 Lengkung Peralihan... 21 2.5 Alinemen Vertikal... 29 2.5.1 Landai Minimum... 30 2.5.2 Landai Maksimum... 30 2.6 Perencanan Tebal Perkerasan... 35 2.6.1 Lalu lintas... 35 2.6.2 Daya Dukung Tanah Dasar (DDT) dan CBR... 38 2.6.3 Faktor Regional (FR)... 39 2.6.4 Indeks Permukaan (IP)... 39 2.6.5 Langkah-Langkah Dalam Menentukan Tebal Perkerasan... 40 2.7 Perhitungan Drainase... 46 2.7.1 Saluran Samping... 47 2.7.2 Perhitungan Dimensi dan Kemiringan Saluran Samping... 50 BAB III METODOLOGI PERENCANAAN... 52 3.1 Diagram Alur Perencanaan Geometrik Jalan... 52 3.2 Diagram Alur Perencanaan Tebal Perkerasan... 52 BAB IV PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN DAN TEBAL PERKERASAN 4.1 Pendahuluan... 55 4.2 Penentuan Kelas Jalan... 55 4.2.1 Tujuan Klasifikasi Jalan... 56 4.2.2 Berdasarkan Perhitungan LHR rata-rata... 56 4.2.3 Penentuan Kelas Jalan... 59 xi

4.2.4 Menentukan Jenis Medan... 59 4.3 Perencanaan Geometrik Jalan... 61 4.3.1 Perhitungan Alinyemen Horizontal... 61 4.3.2 Perhitungan Alinyemen Vertikal... 66 4.4 Perhitungan Tebal Perkerasan... 69 4.4.1 LHR Masa Perencanaan... 70 4.4.2 LHR Masa Pelaksanaan... 71 4.4.3 LHR Umur Rencana... 71 4.4.4 Koefisien Distribusi Kendaraan... 72 4.4.5 Angka Ekivalen Masing-masing Kendaraan (E)... 72 4.4.6 Lintas Ekivalen Permukaan (LEP)... 74 4.4.7 Lintas Ekivalen Akhir (LEA)... 74 4.4.8 Lintas Ekivalen Tengah (LET)... 75 4.4.9 Lintas Ekivalen Rencana (LER)... 75 4.4.10 Faktor Regional (FR)... 75 4.4.11 Nilai Indeks Permukaan (IP)... 76 4.4.12 Nilai Korelasi Daya Dukung Tanah (DDT) dengan CBR... 77 4.4.13 Nilai Indeks Tebal Perkerasan (ITP)... 77 4.4.14 Menentukan Tebal Perkerasan... 78 4.5 Perencanaan Drainase (Saluran Samping)... 83 4.5.1 Menentukan Debit Saluran (Q)... 83 4.5.2 Menentukan Dimensi Saluran... 85 4.5.3 Menentukan Kemiringan Saluran (I)... 86 BAB V PENUTUP... 87 5.1 Kesimpulan... 87 5.2 Saran... 88 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xii

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Klasifikasi Jalan Menurut Kelas Jalan Berdasarkan Muatan Sumbu Terberat... 8 Tabel 2.2 Klasifikasi Jalan Berdasarkan Medan... 8 Tabel 2.3 Konfigurasi Beban Sumbu... 11 Tabel 2.4 Dimensi Kendaraan Rencana... 12 Tabel 2.5 Ekivalen Mobil Penumpang (EMP)... 12 Tabel 2.6 Penentuan Faktor K dan Faktor F Berdasarkan VLHR... 13 Tabel 2.7 Kecepatan Rencana (Vr) sesuai dengan Klasifikasi Fungsi dan Klasifikasi Medan Jalan... 14 Tabel 2.8 Lebar Lajur Jalan Ideal... 15 Tabel 2.9 Jarak Pandangan Henti Minimum... 17 Tabel 2.10 Jarak Pandangan Mendahulu... 18 Tabel 2.11 Panjang Bagian Lurus Maksimum... 20 Tabel 2.12 Panjang Jari-jari Minimum (dibulatkan)... 21 Tabel 2.13 Jari-jari Tikungan yang tidak memerlukan Lengkung Peralihan... 23 Tabel 2.14 Jari-jari yang diijinkan tanpa Lengkung Peralihan... 23 Tabel 2.15 Kelandaian Maksimum yang diijinkan... 30 Tabel 2.16 Panjang Kritis (m)... 31 Tabel 2.17 Penentuan Faktor Penampilan Kenyamanan Y... 32 Tabel 2.18 Panjang Minimum Lengkung Vertikal... 32 Tabel 2.19 Jumlah Jalur Berdasarkan Lebar Perkerasan... 36 Tabel 2.20 Koefisien Distribusi Kendaraan (C)... 36 Tabel 2.21 Angka Ekivalen (E) Sumbu Kendaraan... 37 Tabel 2.22 Faktor Regional (FR)... 39 Tabel 2.23 Indeks Permukaan Pada Akhir Umur Rencana (IP)... 40 Tabel 2.24 Indeks Permukaan Pada Awal Umur rencana (IPo)... 42 Tabel 2.25 Koefisien Kekuatan Relatif (a)... 43 Tabel 2.26 Tebal Minimum Lapisan Permukaan... 45 Tabel 2.27 Tebal Minimum Lapisan Pondasi... 46 Tabel 2.28 Variasi Fungsi Periode Ulang... 48 xiii

Tabel 2.29 Nilai Yn... 48 Tabel 2.30 Nilai Sn... 49 Tabel 4.1 Volume Lalu Lintas dalam SMP... 56 Tabel 4.2 Pola Pertumbuhan Arus Lalu Lintas Kendaraan... 57 Tabel 4.3 Prediksi Arus Lalu Lintas... 58 Tabel 4.4 Klasifikasi Menurut Kelas Jalan... 59 Tabel 4.5 Perhitungan Kelandaian... 60 Tabel 4.6 Klasifikasi Menurut Medan Jalan... 61 Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Geometrik Alinyemen Horizontal Jalan Underpass Jatingaleh Kota Semarang... 65 Tabel 4.8 Perhitungan Alinyemen Vertikal Lengkung I... 67 Tabel 4.9 Perhitungan Alinyemen Vertikal Lengkung II... 69 Tabel 4.10 Koefisien Distribusi... 72 Tabel 4.11 Komposisi Roda dan Unit Ekivalen... 73 Tabel 4.12 Faktor Regional (FR)... 75 Tabel 4.13 Indeks Permukaan Pada Akhir Umur Rencana (IP)... 76 Tabel 4.14 Koefisien Kekuatan Relatif... 79 Tabel 4.15 Batas - batas minimum Tebal Lapis Perkerasan... 80 Tabel 4.16 Data Curah Hujan Kota Semarang... 83 Tabel 4.17 Koefisien Pengaliran (C)... 84 Tabel 4.18 Kecepatan aliran air maximum yang di izinkan (V)... 85 Tabel 4.19 Koefisien Manning (n)... 86 xiv

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Denah Lokasi... 4 Gambar 1.2 Lokasi Proyek... 5 Gambar 2.1 Dimensi Kendaraan Kecil... 10 Gambar 2.2 Dimensi Kendaraan Sedang... 10 Gambar 2.3 Dimensi Kendaraan Berat... 10 Gambar 2.4 Daerah bebas samping di tikungan, untuk J h <L t... 19 Gambar 2.5 Daerah bebas samping di tikungan, untuk J h > L t... 19 Gambar 2.6 Lengkung Full Circle... 24 Gambar 2.7 Diagram Lengkung Full Circle Metode Bina Marga... 25 Gambar 2.8 Lengkung Spiral - Circle - Spiral (S-C-S)... 26 Gambar 2.9 Diagram Super Elevasi Lengkung Spiral-Circle-Spiral (S-C-S)... 26 Gambar 2.10 Lengkung Spiral-Spiral... 28 Gambar 2.11 Diagram Super Elevasi Lengkung Spiral - Spiral (S-S)... 28 Gambar 2.12 Lengkung Vertikal Cembung... 33 Gambar 2.13 Lengkung Vertikal Cekung... 34 Gambar 3.1 Diagram Alur Perencanaan Tebal Perkerasan... 54 Gambar 4.1 Komponen Lengkung Spiral-Circle-Spiral (S-C-S)... 62 Gambar 4.2 Diagram Super Elevasi pada Tikungan PI 1 (S-C-S)... 63 Gambar 4.3 Komponen Lengkung Spiral-Circle-Spiral (S-C-S)... 64 Gambar 4.4 Diagram Super Elevasi pada Tikungan PI 2 (S-C-S)... 65 Gambar 4.5 Korelasi DDT dengan CBR... 77 Gambar 4.6 Menentukan Nilai ITP... 78 Gambar 4.7 Susunan Tebal Lapis Perkerasan Jalan Underpass Jatingaleh Kota Semarang... 82 Gambar 4.8 Dimensi Saluran Samping... 83 xv

DAFTAR RUMUS Rumus 2.1 Volume Jam Rencana (VJR)... 13 Rumus 2.2 Jarak Pandangan Henti (Jh)... 16 Rumus 2.3 Jarak Pandangan Henti (Jh)... 17 Rumus 2.4 Jarak Pandangan Henti (Jh)... 17 Rumus 2.5 Jarak Pandangan Mendahului (Jd)... 17 Rumus 2.6 Jarak Daerah Bebas Samping di Tikungan (E) jika Jh < Lt... 18 Rumus 2.7 Jarak Daerah Bebas Samping di Tikungan (E) jika Jh > Lt... 19 Rumus 2.8 Jari-jari Tikungan Minimum (Rmin)... 21 Rumus 2.9 Lengkung Peralihan (Ls) Berdasarkan Waktu Tempuh... 21 Rumus 2.10 Lengkung Peralihan (Ls) Berdasarkan Antisipasi Gaya Sentrifugal... 22 Rumus 2.11 Lengkung Peralihan (Ls) Berdasarkan Tingkat Pencapaian Perubahan Kelandaian... 22 Rumus 2.12 Nilai P (Untuk Menentkan Jenis Lengkung Horizontal)... 23 Rumus 2.13 Panjang Lengkung (Lc) Full Circle... 25 Rumus 2.14 Tangen Circle (Tc) Full Circle... 25 Rumus 2.15 Jarak Lengkung ke PI (Ec) Full Circle... 25 Rumus 2.16 Sudut Pusat Busur Lingkaran (θs) Spiral-Circle-Spiral... 27 Rumus 2.17 Sudut Perpotongan dari kedua Tangen ( ) Spiral-Circle-Spiral... 27 Rumus 2.18 Nilai L pada Lengkung Spiral-Circle-Spiral... 27 Rumus 2.19 Panjang Lengkung Peralihan (Ls) Spiral-Circle-Spiral... 27 Rumus 2.20 Nilai p pada Lengkung Spiral-Circle-Spiral... 27 Rumus 2.21 Nilai k pada Lengkung Spiral-Circle-Spiral... 27 Rumus 2.22 Titik Peralihan bagian lurus ke bagian berbentuk Spiral (Ts) pada Lengkung Spiral-Circle-Spiral... 27 Rumus 2.23 Busur Lingkaran (Es) pada Lengkung Spiral-Circle-Spiral... 27 Rumus 2.24 Panjang Lengkung Peralihan (Ls) Spiral-Spiral... 29 Rumus 2.25 Titik Peralihan bagian lurus ke bagian berbentuk Spiral (Ts) pada Lengkung Spiral-Spiral... 29 Rumus 2.26 Busur Lingkaran (Es) pada Lengkung Spiral-Spiral... 29 Rumus 2.27 Nilai p pada Lengkung Spiral-Spiral... 29 xvi

Rumus 2.28 Nilai k pada Lengkung Spiral-Spiral... 29 Rumus 2.29 Kontrol Lengkung Spiral-Spiral... 29 Rumus 2.30 Panjang Lengkung Vertikal jika jarak pandang henti lebih kecil dari panjang Lengkung Vertikal Cembung... 31 Rumus 2.31 Panjang Lengkung Vertikal Jika jarak pandang henti lebih besar dari panjang Lengkung Vertikal Cekung... 31 Rumus 2.32 Panjang Minimum Lengkung Vertikal... 31 Rumus 2.33 Panjang Minimum Lengkung Vertikal... 31 Rumus 2.34 Perbedaan Aljabar Kelandaian (A) pada Lengkung Cembung... 33 Rumus 2.35 Pergeseran Vertikal dari titik PTV ke bagian Lengkung (Ev) pada Lengkung Cembung... 33 Rumus 2.36 Ordinat dari titik yang bersangkutan (y) pada Lengkung Cembung... 33 Rumus 2.37 Perbedaan Aljabar Kelandaian (A) pada Lengkung Cekung... 34 Rumus 2.38 Pergeseran Vertikal dari titik PTV ke bagian Lengkung (Ev) pada Lengkung Cekung... 34 Rumus 2.39 Ordinat dari titik yang bersangkutan (y) pada Lengkung Cekung... 34 Rumus 2.40 Angka Ekivalen Tunggal (E)... 37 Rumus 2.41 Angka Ekivalen Ganda (E)... 37 Rumus 2.42 Lintas Ekivalen Permulaan (LEP)... 38 Rumus 2.43 Lintas Ekivalen Akhir (LEA)... 38 Rumus 2.44 Lintas Ekivalen Tengah (LET)... 38 Rumus 2.45 Lintas Ekivalen Rencana (LER)... 38 Rumus 2.46 Faktor Penyesuaian (FP)... 38 Rumus 2.47 Daya Dukung Tanah Dasar (DDT)... 38 Rumus 2.48 LHR pada Akhir Umur Perencanaan... 40 Rumus 2.49 LHR pada Awal Umur Rencana... 40 Rumus 2.50 LHR pada Akhir Umur Rencana... 40 Rumus 2.51 Lintas Ekivalen Permulaan (LEP)... 41 Rumus 2.52 Lintas Ekivalen Akhir (LEA)... 41 Rumus 2.53 Lintas Ekivalen Tengah (LET)... 41 Rumus 2.54 Lintas Ekivalen Rencana (LER)... 41 Rumus 2.55 Indeks Tebal Perkerasan (ITP)... 44 xvii

Rumus 2.56 Besarnya curah hujan untuk periode ulang T tahun... 47 Rumus 2.57 Intensitas curah hujan (I)... 49 Rumus 2.58 Waktu Konsentrasi (t 1 )... 49 Rumus 2.59 Waktu Konsentrasi (t 2 )... 49 Rumus 2.60 Hitung Waktu Konsentrasi (Tc)... 49 Rumus 2.61 Koefisien Aliran (C)... 50 Rumus 2.62 Debit Air (Q)... 50 Rumus 2.63 Luas Penampang Basah Selokan (Fd)... 50 Rumus 2.64 Dimensi selokan (Fe)... 50 Rumus 2.65 Tinggi jagaan selokan (w)... 50 Rumus 2.66 Kemiringan selokan (I)... 50 Rumus 2.67 Kemiringan tanah pada lokasi yang akan dibuat selokan (i)... 50 xviii

DAFTAR SINGKATAN a1, a2, a3 (Koefisien Kekuatan Relatif) BURAS (Laburan Aspal) BURDA (Laburan Aspal Dua Lapis) BURTU (Laburan Aspal Satu Lapis) C (Koefisien Distribusi Kendaraan) d1, d2, d3 (Tebal masing-masing perkerasan) DAMIJA (Daerah Milik Jalan) DDT (Daya Dukung Tanah) E (Angka ekivalen masing-masing kendaraan) EMP (Ekivalen Mobil Penumpang) FC (Full Circle) FR (Faktor Regional) HRA (Hot Rolled Asphalt) HV (Heavy Vehicles) / Kendaraan Besar IP (Indeks Permukaan) ITP (Indeks Tebal Perkerasan) Jd (Jarak Pandangan Mendahului) Jh (Jarak Pandangan Henti) LAPEN (Lapis Penetrasi) LASBUTAG (Lapisan Aspal Buton Agregat) LASTON (Lapisan Aspal Buton) LATASBUM (Lapis Tipis Asbuton Murni) LATASIR (Lapisan Tipis Aspal Pasir) LEA (Lintas Ekivalen Akhir) LEP (Lintas Ekivalen Permukaan) LER (Lintas Ekivalen Rencana) LET (Lintas Ekivalen Tengah) LHR (Lalu Lintas Harian Rata-rata) LV (Light Vehicle) / Kendaraan Ringan atau Kecil MHV (Medium Heavy Vehicle) / Kendaraan Sedang xix

MST SCS SMP SS VJR VLHR VR (Muatan Sumbu Terberat) (Spiral Circle Spiral) (Satuan Mobil Penumpang) (Spiral Spiral) (Volume Jam Rencana) (Volume Lalu Lintas Harian Rencana) (Kecepatan Rencana) xx