BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

Kisi-Kisi Instrument Soal Siklus I. Kompetensi Dasar 6.1 Mendiskripsik an sifat-sifat cahaya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini pelaksanaan tindakan akan diuraikan dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1. Surat Ijin Penelitian dari Kampus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA. Menurut guru kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energi serta fungsinya.

LAMPIRAN LAMPIRAN 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Izin UJI Coba Instrumen dari kampus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Negeri Sidorejo Lor 05 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam. Pengembang : Mimi Irawan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LEMBAR HASIL WAWANCARA GURU KELAS V SEBELUM MELAKUKAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS SDN 1 MEGAWON

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Siklus I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dari 20 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 1. Surat Ijin Uji Validitas Surat Ijin Melakukan Penelitian Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1 SOAL EVALUASI SEBELUM VALIDASI SOAL EVALUASI POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

Bab III METODOLOGI PENELITIAN. kegiatan belajarberupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Subjek Penelitian Subyek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V yang berjumlah 22 siswa, dengan siswa perempuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus Hasil belajar IPA pada siswa kelas 5 SD Negeri Bulan Kecamatan Selopampang Kabupaten Temanggung semester II tahun pelajaran 2013/2014 pada kondisi awal atau pra siklus sebelum dilakukan siklus 1 masih rendah. Hal tersebut didapatkan dari hasil ulangan harian mata pelajaran IPA, rata-rata kelas hasil pra siklus menunjukkan angka 67,2. Sementara itu pihak sekolah menetapkan kriteria ketuntasan minimal atau KKM siswa yang harus dicapai pada mata pelajaran IPA siswa kelas 5 SD Negeri Bulan adalah nilai > 70. Melalui informasi yang diberikan guru kelas jumlah siswa kelas 5 SD Negeri Bulan sebanyak 25 siswa, dengan jumlah siswa perempuan sebanyak 12 siswa dan laki-laki sebanyak 13 siswa. Nilai terrendah yang diperoleh siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPA adalah 50 dan nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 93. Berdasarkan daftar nilai ulangan harian IPA siswa kelas 5 di SD Negeri Bulan berikut disajikan tabel distribusi frekuensi hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri Bulan pra siklus. Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Negeri Bulan Pra Siklus Nilai Frekuensi Persentase 88 96 1 4% 79 87 2 8% 70 78 5 20% 61 69 12 48% 52 60 4 16% 43 51 1 4% Jumlah 25 100% 50

51 Dari tabel 4.1 tabel distribusi frekuensi hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri Bulan siklus I dapat diklasifikasikan jumlah siswa yang belum tuntas mendapat nilai dibawah KKM dan siswa yang sudah tuntas dan mendapat nilai di atas KKM > 70 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.2 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Negeri Bulan Pra Siklus No. Nilai Frekuensi Persentase Ketuntasan 1. < 70 17 68% Tidak tuntas 2. 70 8 32% Tuntas Jumlah 25 100% Berdasarkan tabel 4.1 tabel ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri Bulan pra siklus dapat dilihat pada gambar 4.1 di bawah ini. 32% 68% tidak tuntas tuntas Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Negeri Bulan Pra Siklus

52 Dengan nilai KKM IPA sebesar 70 diketahui, sebanyak 8 siswa atau 32% siswa hasil ulangan hariannya sudah mencapai nilai KKM, sedangkan sisanya sebanyak 17 siswa atau 68% siswa nilainya masih di bawah 70 dan belum memenuhi KKM. Hal tersebut menjadi masalah dan tentu harus dicari bagaimana strategi yang harus dilakukan agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berkaitan dengan permasalahan maka diupayakan untuk peningkatan hasil belajar siswa dengan mengubah situasi pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, inovatif dan kreatif melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam penelitian ini akan diterapkan model pembelajaran kooperati tipe GI (Group Investigation) guna meningkatkan hasil belajar siswa, yang akan dilaksanakan melalui dua siklus yaitu siklus 1 dan siklus 2. Setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan pada materi IPA tentang sifat-sifat cahaya. Berdasarkan kondisi hasil belajar IPA siswa kelas 5 yang sebagian besar belum memenuhi nilai kriteria ketuntasan minimal atau KKM yang ditentukan sekolah yaitu sebesar > 70 maka akan dilakukan tindakan dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri Bulan pada mata pelajaran IPA melalui model pembelajara kooperatif tipe GI (Group Investigation). Dalam proses pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation) guru melibatkan siswa sejak perencanaan proses hingga menuntut siswa keterampilan berkomunikasi dalam kelompoknya. Pada tahap perencanaan awal guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil dengan anggota masing-masing kelompok berjumlah 4-5 siswa, pemilihan anggota dalam setiap kelompok dipilih secara heterogen. Kemudian siswa memilih topik tertentu yang sudah disediakan oleh guru untuk dilakukan investigasi atau penyelidikan pada materi yang dipilih. Setelah siswa melakukan investigasi terhadap topik yang sudah dipilih, siswa menyiapkan laporan untuk dipresentasikan di depan kelas dan siswa lain menanggapi hasil investigasi yang sudah dilalukan kelompok. Guru dalam pembelajaran ini hanya berperan sebagai fasilitator atau konselor untuk membantu siswa yang merasa kesulitan dalam proses pembelajaran.

53 4.2 Deskripsi dan Pelaksanaan Hasil Tiap Siklus 4.2.1 Siklus I a. Perencanaan Tindakan Melalui hasil belajar yang sudah didapat saat sebelum dilakukan tindakan yaitu pra siklus, maka dari itu diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigaton) untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 5. Pada materi pembelajaran IPA tentang sifat-sifat cahaya dibutuhkan alat peraga guna menunjang proses pembelajaran. Alat peraga yang yang ada digunakan sebagai pembuktian tentang adanya sifat-sifat cahaya. Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah senter, buku, kertas karton, cermin datar, paku, air putih, spidol, pensil, gelas bening, logam, gelas warna, baskom, karton hitam, kertas HVS, plastik bening. Pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siklus I pertemuan 1 adalah membahas sifat-sifat cahaya yaitu tentang sumber-sumber cahaya, membuktikan cahaya dapat merambat lurus dan cahaya dapat menembus benda bening. Terlebih dahulu guru memeriksa kehadiran siswa dan mempersiapkan materi ajar. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa yaitu materi yang akan diajarkan tentang sifat-sifat cahaya. Untuk menggali pengetahuan awal siswa guru menyampaikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa bagaimana keadaan diruang kelas pada siang hari dan malam hari. Dengan melihat keadaan tersebut siswa dapat membedakan keadaan saat siang hari dengan malam hari yang mengacu pada sifat-sifat cahaya Pada kegiatan inti diawali dengan guru meminta salah satu siswa untuk maju ke depan kelas kemudian berjalan dengan mata tertutup, siswa yang lain diminta untuk menanggapi apa yang terjadi dan mengapa hal tersebut bisa terjadi. Dalam kegiatan yang sudah dilakukan guru menggali pengetahuan siswa terkait dengan materi sifat-sifat cahaya. Setelah itu guru dan siswa bertanya jawab tentang sifat-sifat cahaya yang telah diketahui siswa. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok dengan masing-masing kelompok berjumlah 5 siswa dengan anggota heterogen. Kemudian siswa memilih salah satu topik untuk di investigasi bersama anggota kelompoknya. Guru membagikan lembar kerja siswa atau LKS dan juga

54 alat peraga yang berbeda setiap kelompoknya sesuai topik yang dipilih, dan guru menugaskan siswa untuk menyelidiki sifat-sifat cahaya. Setelah merencanakan dan melakukan pembagian tugas, siswa menuliskan hasil investigasinya pada lembar kerja siswa yang sudah disediakan. Hasil investigasi kemudian disimpulkan dan menyiapkan laporan untuk dipresentasikan di depan kelas dan kelompok lain menanggapi hasil investigasi yang telah disampaikan. Kegiatan akhir dilakukan dengan guru menyampaikan penerapan sifat-sifat cahaya dalam kehidupan sehari-hari, kemudian guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan member kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang belum diketahuinya. Pembelajaran pertemuan selanjutnya pada siklus I yaitu pertemuan kedua melanjutkan materi sifat-sifat cahaya yaitu cahaya dapat dipantukan, cahaya dapat dibiaskan, dan cahaya dapat diuraikan. Kegiatan belajar diawali dengan mengabsen siswa, mempersiapkan materi ajar dan juga alat peraga yang dibutuhkan. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu melanjutkan materi sifat-sifat cahaya pada pertemuan pertama, yaitu cahaya dapat dipantulkan, cahaya dapat dibiaskan, dan cahaya dapat diuraikan. Sebelum masuk pada materi guru memberikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa apakah pernah melihat pelangi? Kapankah pelangi muncul? Dengan jawaban dari siswa guru dapat menggali pengetahuan awal siswa sehingga dapat mengaitkan dengan materi pembelajaran yang akan dipelajari. Masuk pada kegiatan inti pembelajaran, terlebih dahulu guru mengeksplorasi kemampuan siswa dengan mengingat kembali materi sifat-sifat cahaya yang sudah dipelajari pada pertemuan pertama. Kemudian guru mulai membagi kelas dalam 5 kelompok kecil, setiap kelompok terdiri dari 5 siswa dengan anggota kelompok dipilih secara heterogen. Setelah siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, perwakilan siswa dapat memilih topik tertentu yang akan diselidiki dalam kelompok masing-masing. Setelah siswa mendapat masingmasing topik tertentu, guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) pada masingmasing kelompok serta membagikan alat peraga yang berbeda pada setiap kelompok sesuai dengan topik yang dipilih. Dengan lembar kerja yang sudah

55 didapat siswa mulai merencanakan tugas dan melakukan pembagian tugas kepada masing-masing anggota. Siswa mulai menyelidiki atau menginvestigasi sifat-sifat cahaya dan menuliskan hasil investigasinya pada lembar kerja siswa (LKS) yang sudah dibagikan. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, guru bertindak sebagi fasilitator untuk membantu siswa yang kesulitan dalam proses pembelajaran. Dari hasil investigasi yang dilakukan, siswa dapat menyimpulkan kegiatan yang sudah dipraktikkan dan menuliskan hasilnya pada lembar kerja siswa. Setelah kegiatan investigasi selesai, siswa menyiapkan laporan untuk dipresentasikan di depan kelas, dan anggota kelompok lain menanggapi hasil investigasi yang dilakukan kelompok lain. Kegiatan akhir pembelajaran dilakukan dengan mengevaluasi kegiatan belajar yang sudah terlaksana. Guru member kesempatan kepada siswa yang belum paham terhadap materi pelajaran, kemudian bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah dipelajari. Setelah mengulas sedikit tentang pemanfaatan sifatsifat cahaya pada kehidupan sehari-hari, guru mengakhiri pembelajaran pada hari ini. Pada pertemuan terakhir, yaitu pertemuan ketiga pada siklus I, kegiatan dilakukan dengan mengulas sedikit materi pada pertemuan sebelumnya yaitu pertemuan pertama dan kedua tentang sifat-sifat cahaya dan pemanfaatan sifatsifat cahaya dalm kehidupan sehari-hari. Setelah menyampaikan materi guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui. Kemudian guru membagikan soal evaluasi untuk dikerjakan siswa pada tes formatif siklus I. b. Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas pada tahap pertama yaitu siklus I dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan, yaitu pertemuan pertama pada hari Jumat, 28 Maret 2014, prtemuan kedua pada hari Sabtu, 29 Maret 2014 dan pertemuan ketiga pada hari selasa 1 April 2014. Dilaksanakan pada siswa kelas 5 semester II bertempat di SD Negeri Bulan Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung.

56 Pertemuan 1 Pembelajaran pada pertemuan pertama siklus I dilaksanakan dengan membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dengan mengambil SK (Standar Kompetensi) 6 yaitu menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau model. Sedangkan kompetensi dasar yang akan dipelajari yaitu KD 6.1 yaitu mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. Materi yang diambil terbagi dalam beberapa indikator, meliputi menyebutkan sumber-sumber cahaya, menyebutkan sifat-sifat cahaya, menjelaskan bahwa cahaya merambat lurus, dan menjelaskan bahwa cahaya menembus benda bening. Kegiatan pembelajaran diawali dengan kegiatan awal, Guru memberi salam, mengabsen siswa, mempersiapkan materi ajar, dan alat peraga untuk membuktikan sifat-sifat cahaya. selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada siswa yaitu materi yang akan dipelajari pada hari ini adalah untuk membuktikan bahwa cahaya merambat lurus dan cahaya dapat menembus benda bening. Kemudia guru menyampaikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa bagaimana keadaan dalam ruang kelas pada siang hari dan pada malam hari, apakah ada perbedaannya? Setelah siswa menangapi apersepsi yang disampaikan guru, pembelajaran masuk pada langkah selanjutnya yaitu kegiatan inti. Kegiatan inti didahului dengan eksplorasi untuk menggali pengetahuan awal siswa. Pada kegiatan eksplorasi guru menunjuk salah satu siswa untuk maju ke depan kemudian meminta untuk berjalan dengan mata tertutup, dan apa yang terjadi? Dari kegiatan yang telah dilakukan guru meminta siswa yang lain menanggapi dan menjelaskan mengapa hal itu dapat terjadi. Dari kegiatan apersepsi guru dapat bertanya jawab tentang sifat-sifat cahaya yang diketahui siswa. Kegiatan elaborasi pada pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation) diawali dengan langkah pertama grouping yaitu siswa dibagi kelompok secara heterogen menjadi 5 kelompok. Kemudian perwakilan setiap kelompok memilih topik atau materi yang akan diselidiki. Setelah siswa selesai menentukan materi yang akan diselidiki guru membagikan tugas atau lembar kerja siswa pada masing-masing kelompok serta membagikan alat peraga kepada masing-masing kelompok untuk menyelidiki atau

57 menginvestigasi sifat-sifat cahaya yaitu cahaya dapat merambat lurus dan cahaya dapat menembus benda bening. Kemudian langkah kedua yaitu planning, siswa mulai merencanakan tugas dan melakukan pembagian tugas pada kelompok masing-masing. Langkah selanjutnya adalah investigation, setiap kelompok siswa menyelidiki masalah sesuai dengan topiknya masing-masing yang sudah didapat dan menuliskan hasil investigasinya pada lembar kerja siswa yang sudah dibagikan, pada tahap ini guru berperan sebagai fasilitator dalam diskusi yang dilakukan tiap kelompok. Apabila terdapat kelompok yang mengalami kesulitan guru membantu untuk mengarahkan kegiatan yang dilakukan siswa. Kemudian pada tahap organizing siswa menuliskan kesimpulan yang sudah didiskusikan dan ditulis pada lembar kerja siswa sifat-sifat cahaya, setelah menuliskan kesimpulan siswa mengatur dan menyiapkan materi untuk mempresentasikan hasil investigasi kepada siswa lain di depan kelas. Kemudian pada tahap presenting siswa mempresentasikan hasil investigasinya tentang sifat-sifat cahaya. Setelah kelompok siswa mempresentasikan hasil investigasi pembelajaran masuk pada tahap evaluating yaitu siswa dan guru berkolaborasi mengevaluasi pembelajaran tentang sifat-sifat cahaya. Padatahap konfirmasi siswa bersama guru membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari bahwa sifat-sifat cahaya yang telah dipelajari yaitu cahaya merambat lurus dan cahaya dapat menembus benda bening. Kemudian guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan kegiatan penutup. Pada kegiatan penutup guru menyampaikan pemanfaatan cahaya dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan materi sifat-sifat cahaya. Cahaya dapat dimanfaaat sebagai peneranagan, misalnya lampu digunakan untuk menerangi ruangan. Cahaya matahari berfungsi untuk menyinari bumi, untuk membantu tumbuhan dalam membuat makanan atau fotosintesis. Setelah menyampaikan pemanfaatan sifatsifat cahaya dalam kehidupan sehari-hari guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam

58 Pertemuan 2 Pembelajaran pada pertemuan kedua siklus I dilaksanakan dengan mengambil materi pada SK 6 yaitu menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau model. Sedangkan kompetensi dasar yang akan dipelajari yaitu KD 6.1 yaitu mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. Materi yang diambil terbagi dalam beberapa indikator, meliputi menjelaskan bahwa cahaya dapat dipantulkan, menjelaskan bahwa cahaya dapat dibiaskan, dan mnjelaskan bahwa cahaya dapat diuraikan. Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan langkahlangkah sesuai penerepan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif GI (Group Investigation). Kegiatan awal pembelajaran diawali guru dengan memberi salam, mengabsen siswa, mempersiapkan materi ajar, serta alat peraga untuk membuktikan sifat-sifat cahaya. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada siswa materi yang akan dipelajari hari ini adalah melanjutkan materi pada pertemuan sebelumnya tentang sifat-sifat cahaya, yaitu membuktikan bahwa cahaya dapat dipantulkan, cahaya dapat dibiaskan, dan cahaya dapat diuraikan. Guru menyampaikan pertanyaan kepada siswa pada kegiatan apersepsi yaitu pernahkah anak-anak melihat pelangi? Kapankah pelangi akan muncul? Setelah mendapat berbagai jawaban dari siswa, guru mengkaitkan pertanyaan yang disampaikan pada kegiatan apersepsi untuk masuk pada kegiatan inti pembelajaran. Kegiatan inti pembelajaran dimulai dengan kegiatan eksplorasi, dalam kegiatan eksplorasi guru mengingatkan kembali materi yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya tentang sifat-sifat cahaya yang sudah dipraktikkan yaitu cahaya dapat merambat lurus dan cahaya dapat menembus benda bening. Kemudia siswa mulai grouping, siswa dibagi kelompok secara heterogen menjadi 5 kelompok setelah itu perwakilan setiap kelompok memilih topik atau materi yang akan diselidiki. Setelah siswa terbagi menjadi 5 kelompok guru membagikan tugas atau lembar kerja siswa pada masing-masing kelompok serta membagikan alat peraga kepada masing-masing kelompok untuk menyelidiki atau menginvestigasi sifat-sifat cahaya yaitu cahaya dapat dipantulkan, cahaya dapat

59 dibiaskan, dan cahaya dapat diuraikan. Selanjutnya pada kegiatan planning siswa merencanakan tugas dan melakukan pembagian tugas pada kelompok masingmasing. Setelah merencanakan tugas siswa mulai untuk investigation, setiap kelompok menyelidiki masalah sesuai dengan topiknya masing-masing dan menuliskan hasil investigasinya pada lembar kerja siswa yang sudah dibagikan, guru berperan sebagai fasilitator dalam diskusi yang dilakukan tiap kelompok. Kemudian pada tahap organizing siswa menuliskan kesimpulan sesuai topic yang dibahas, mengatur, dan menyiapkan bahan materi untuk presentasi di depan kelas. Sampai pada tahap presenting kelompok siswa secara bergantian mempresentasikan hasil investigasinya tentang sifat-sifat cahaya dan kelompok lain menanggapi. Tahapan terakhir yaitu evaluating siswa dan guru bersama-sama mengevaluasi pembelajaran yang sudah dilaksanakan tentang sifat-sifat cahaya. selanjutnya kegiatan konfirmasi siswa bersama guru membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari yaitu dari pembelajaran yang sudah dilaksanakan sifat-sifat cahaya yaitu cahaya dapat dipantulkan, cahaya dapat diuraikan, dan cahaya dapat dibiaskan. Kemudian guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan kegiatan penutup. Guru menyampaikan bahwa sifat-sifat cahaya ada lima, yaitu cahaya dapat merambat lurus, cahaya dapat menembus benda bening, cahaya dapat dipantulkan, cahaya dapat dibiaskan, serta cahaya dapat diuraikan. Kemdian guru mengucapkan salam untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran pada hari ini. Pertemuan 3 Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ketiga dalam siklus I dilaksanakan dengan mengulas dan mengingat kembali materi yang sudah dipelajari pada pertemuan pertama dan kedua tentang sifat-sifat cahaya. Guru menjelaskan bahwa sumber cahaya merupakan benda yang dapat memancarkan sendiri. Benda terbagi menjadi benda gelap dan benda bening, benda gelap adalah benda yang tidak dapat meneruskan cahaya sedangkan benda bening merupakan benda yang dapat meneruskan cahaya. Sifat-sifat cahaya ada lima yaitu cahaya dapat merambat

60 lurus, cahaya dapat menembus benda bening, cahaya dapat dipantulkan, cahaya dapat dibiaskan, serta cahaya dapat diuraikan. Kemudian guru member kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal-hal yang belum dipaami. Selanjutnya diadakan kegiatan evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa terhadap materi yanag telah dipelajari dalam proses pembelajaran. Siswa secara individu mengerjakan soal tes formatif siklus I yang sudah dibagikan oleh guru. c. Observasi Dalam pelaksanaan pembelajaran, dilakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation) dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Pengamatan dilakukan oleh satu observer pada siklus I pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Penilaian terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa berdasarkan pada indikator pengamatan. Pengamatan dilakukan selama berlangsungnya pembelajaran IPA pada kelas 5 tentang KD 6 yaitu mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. Hasil pengamatan yang dilihat berdasarkan butir-butir aktivitas siswa pada pertemuan pertama sebagian besar siswa awalnya belum bisa tercipta suasana yang kondusif karena saat pembagian kelompok terjadi kegaduhan dan siswa rebut berlalu lalang di dalam kelas. Dari hasil butir-butir penilaian siswa pada pertemuan pertama, hasil yang diperoleh sebesar 79% dari jumlah keseluruhan 100%. Pada pertemuan kedua siswa sudah siap menerima pembelajaran sehingga saat pembagian kelompok siswa sudah bisa mengkondisikan kelas untuk tetap kondusif. Siswa juga sudah mengikuti langkah-langkah pembelajaran melalui arahan dari guru sesuai model pembelajaran kooperatif GI (Group Investigation). Skor penilaian berdasarkan butir-butir penilaian aktivitas siswa pada pertemuan dua sebesar 83%. Aktivitas guru juga diamati pada pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif GI (Group Investigation) ini. Pada pertemuan pertama guru belum mengatur tempat duduk siswa, dan guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Hasil penilaian berdasarkan butir-butir penilaian guru dengan model pembelajaran kooperatif tipe

61 GI (Group Investigation) adalah 76%. Pada pertemuan kedua guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang ada pada pembelajaran group investigasi, yaitu grouping, planning, investigation, organizing, presenting, dan evaluating. Hasil penilaian berdasarkan butr-butir penilaian guru dengan model pebelajaran group investigation adalah 92%. Pembelajaran telah menunjukkan bahwa guru sudah menerapkan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigaton) selama proses pembelajaran pada materi mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. Dalam proses pembelajaran guru menjadi fasilitator, dengan membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas. Pada pertemuan ketiga diadakan evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. Nilai dari hasil belajar siswa tes formatif siklus I nilai terrendah yang didapat siswa yaitu 50 dan nilai tertinggi yang diperoleh siswa yaitu nilai 95. Berdasarkan nilai terrendah dan nilai tertinggi yang diperoleh siswa maka dapat disajikan tabel distribusi frekuensi hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri Bulan siklus I yang dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini. Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Negeri Bulan Siklus I Nilai Frekuensi Persentase 88 96 1 4% 79 87 8 32% 70 78 8 32% 61 69 2 8% 52 60 5 20% 43 51 1 4% Jumlah 25 100%

62 Dari tabel 4.3 tabel distribusi frekuensi hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri Bulan siklus I dapat diklasifikasikan jumlah siswa yang belum tuntas mendapat nilai dibawah KKM dan siswa yang sudah tuntas dan mendapat nilai di atas KKM > 70 dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini. Tabel 4.4 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Negeri Bulan Siklus I No. Nilai Frekuensi Persentase Ketuntasan 1. < 70 8 32% Tidak tuntas 2. 70 17 68% Tuntas Jumlah 25 100% Berdasarkan tabel 4.4 tabel ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri Bulan siklus I dapat dilihat pada diagram di bawah ini. 32% 68% tidak tuntas tuntas Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Negeri Bulan Siklus I

63 Dari keseluruhan jumlah siswa kelas 5 yaitu sebanyak 25 siswa, dapat dilihat siklus I sebanyak 32% atau 8 siswa dinyatakan masih belum tuntas, karena perolehan nilai yang didapat masih < 70 dan belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan oleh sekolah yaitu > 70. Sedangkan pada tabel 5 sebanyak 68% atau 17 siswa sudah berhasil mendapat nilai > 70 dan sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan sekolah, maka dari itu dinyatakan sudah tuntas. Dari nilai hasil belajar yang sudah di dapat pada pra siklus sebanyak 32% yang dinyatakan tuntas memenuhi nilai KKM > 70 dan jumlah ketuntasan hasil belajar siswa meningkat pada siklus I yaitu sebanyak 68% siswa dinyatakan tuntas mendapatkan nilai di atas KKM yang ditentukan > 70. Sehingga dari pembelajaran pada pra siklus ke siklus I dapat dilihat bahwa hasil ketuntasan belajar siswa menunjukkan peningkatan dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation). d. Refleksi Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan pada pertemuan pertama dan kedua pada siklus I, yaitu dengan pengamatan terhadapa aktivitas siswa dan guru dengan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation) masih terdapat beberapa tindakan yang harus dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran pada siklus berikutnya. Tindakan yang harus dilakukan antara lain agar siswa siap mengikuti pembelajaran guru terlebih dahulu menanyakan kesiapan siswa. Selain itu untuk mengurangi kegaduhan yang ditimbulkan siswa pada saat pembagian kelompok, guru mengarahkan siswa untuk tetap tenang saat siswa berpindah tempat duduk, guru yang menentukan pembagian kelompok dan meminta siswa untuk segera bergabung dalam kelompoknya dengan tetap tenang tanpa mengeluarkan suara. Dalam langkah-langkah pembelajaran group investigation saat bekerja sama dalam kelompok guru tetap mendampingi siswa dalam melakukan kegiatan investigasi pada materi tertentu, agar siswa tidak ramai dan sibuk bermain sendiri saat mengerjakan tugas. Dalam hal ini guru hanya bertindak sebagai fasilitator. Karena biasanya saat siswa bekerja sama dalam kelompok masing-masing siswa

64 dapat mengemukakan argument sesuai pemikirannya dan terdapat perbedaan pendapat antar siswa yang dapat menimbulkan kegaduhan akibat dari silang pendapat. Kemudian pada saat ada kelompok siswa yang presentasi di depan kelas, sebagian siswa yang lain sibuk dengan aktivitas sendiri, maka dari itu untuk meminimalisir hal itu terjadi kembali guru harus memperhatikan dan mengingatkan siswa agar tidak ramai sendiri dan memperhatikan saat kelompok lain menyampaikan hasil investigasinya. Agar semua siswa dapat memahami pembelajaran yang telah dilaksanakan guru meminta siswa untuk tidak malu bertanya saat ada materi yang belum jelas. Materi yang belum jelas pada topik tertentu juga bisa ditanyakan pada kelompok lain saat mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, apabila kelompok belum bisa menjawab, guru ikut membantu menyelesaikan masalah. Pembelajaran pada siklus I untuk hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation) mengalami peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 68% dari kondisi awal pra siklus yang hasil ketuntasan belajar siswa sebesar 32%. Untuk memperbaiki kelemahan yang terjadi dalam proses pembelajaran pertemuan pertama dan kedua pada siklus I, perlu dilakukan tindakan untuk memperbaiki pada siklus selanjutnya yaitu siklus II. 4.2.2 Siklus II a. Perencanaan Tindakan Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus II merupakan tindakan yang dilakukan dalam upaya untuk perbaikan atas pembelajaran yang sudah dilaksanakan pada siklus I. Prinsip kerja yang dilaksanakan pada siklus II pada dasarnya hampir sama dengan kegiatan pelaksanaan tindakan siklus I. Dalam proses pembelajarannya juga diwali dengan kegiatan pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada materi pembelajaran IPA tentang sifat dan bayangan yang terjadi pada cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung dan membuat suatu karya atau model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya ini dibutuhkan alat peraga guna menunjang proses pembelajaran. Alat peraga yang yang ada digunakan sebagai pembuktian

65 tentang adanya sifat-sifat cahaya dan membuat suatu karya atau model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah cermin datar, cermin cekung, cermin cembung, lampu bohlam, spidol, kertas karton, gunting, isolasi, cermin datar Pembelajaran pada siklus II pertemuan 1 adalah membahas sifat-sifat cahaya yaitu mengidentifikasi sifat-sifat dan bayangan pada cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung. Terlebih dahulu guru memberi salam dan memeriksa kehadiran siswa juga mempersiapkan materi ajar. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa yaitu materi yang akan diajarkan yaitu menjelaskan sifat-sifat dan bayangan pada cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung. Untuk menggali pengetahuan awal siswa guru menyampaikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa apakah yang dilakukan setiap pagi hari sebelum berangkat sekolah? Adakah yang sering berkaca dulu sebelum berangkat ke sekolah? Dari jawaban yang dikemukakan siswa guru dapat mengkaitkan pembelajaran yang akan dipelajari tentang sifat dan bayangan yang terjadi pada cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung. Pada kegiatan inti diawali dengan guru eminta siswa untuk maju ke depan kelas dan bercermin pada cermin datar, guru meminta siswa menuliskan namanya pada satu lembar kertas dan diletakkan di atas kepala. Apakah tulisan tersebut dapat dibaca? Kemudian guru meminta anak memegang telinga kiri kemudian melihatnya pada cermin. Apakah posisi telinga yang dipegang sama dengan bayangan yang terjadi pada cermin? Bagaimanakah posisinya? Dalam kegiatan yang sudah dilakukan guru menggali pengetahuan siswa terkait dengan materi mengidentifikasi sifat-sifat bayangan pada cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung. Setelah itu guru dan siswa bertanya jawab tentang sifat-sifat bayangan yang terjadi pada cermin datar. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok dengan masing-masing kelompok berjumlah 5 siswa dengan anggota heterogen. Kemudian siswa memilih salah satu topik untuk di investigasi bersama anggota kelompoknya. Guru membagikan lembar kerja siswa atau LKS dan juga alat peraga yang berbeda setiap kelompoknya sesuai topik yang dipilih, dan guru menugaskan siswa untuk menyelidiki sifat-sifat bayangan yang terjadi pada

66 cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung. Setelah merencanakan dan melakukan pembagian tugas, siswa menuliskan hasil investigasinya pada lembar kerja siswa yang sudah disediakan. Hasil investigasi kemudian disimpulkan dan menyiapkan laporan untuk dipresentasikan di depan kelas dan kelompok lain menanggapi hasil investigasi yang telah disampaikan. Kegiatan akhir dilakukan dengan guru menyampaikan penerapan sifat-sifat bayangan yang terjadi pada cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung dalam kehidupan sehari-hari, kemudian guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang belum diketahuinya. Pembelajaran pertemuan selanjutnya pada siklus II yaitu pertemuan kedua membahas materi alat-alat optik beserta fungsinya dan membuat suatu karya atau model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. Kegiatan belajar diawali dengan mengabsen siswa, mempersiapkan materi ajar dan juga alat peraga yang dibutuhkan. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu menyebutkan alatalat optic beserta fungsinya dan membuat suatu karya atau model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. Sebelum masuk pada materi guru memberikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa pernahkah melihat kaca pembesar? Apakah kegunaan dari kaca pembesar? Dengan jawaban dari siswa guru dapat menggali pengetahuan awal siswa sehingga dapat mengaitkan dengan materi pembelajaran yang akan dipelajari. Masuk pada kegiatan inti pembelajaran, terlebih dahulu guru mengeksplorasi kemampuan siswa dengan mengingat kembali materi sifat-sifat bayangan yang terjadi pada cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung yang sudah dipelajari pada pertemuan pertama. Kemudian guru mulai membagi kelas dalam 5 kelompok kecil, setiap kelompok terdiri dari 5 siswa dengan anggota kelompok dipilih secara heterogen. Setelah siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, perwakilan siswa dapat memilih topik tertentu yang akan diselidiki dalam kelompok masing-masing. Setelah siswa mendapat masingmasing topik tertentu, guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) pada masing-

67 masing kelompok serta membagikan alat peraga yang berbeda pada setiap kelompok sesuai dengan topik yang dipilih. Dengan lembar kerja yang sudah didapat siswa mulai merencanakan tugas dan melakukan pembagian tugas kepada masing-masing anggota. Siswa mulai menyelidiki alat optik beserta fungsinya serta membuat suatu karya atau model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya dan menuliskan hasil investigasinya pada lembar kerja siswa (LKS) yang sudah dibagikan. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, guru bertindak sebagi fasilitator untuk membantu siswa yang kesulitan dalam proses pembelajaran. Dari hasil investigasi yang dilakukan, siswa dapat menyimpulkan kegiatan yang sudah dipraktikkan dan menuliskan hasilnya pada lembar kerja siswa. Setelah kegiatan investigasi selesai, siswa menyiapkan laporan untuk dipresentasikan di depan kelas, dan anggota kelompok lain menanggapi hasil investigasi yang dilakukan kelompok lain. Kegiatan akhir pembelajaran dilakukan dengan mengevaluasi kegiatan belajar yang sudah terlaksana. Guru memberi kesempatan kepada siswa yang belum paham terhadap materi pelajaran, kemudian bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah dipelajari. Setelah mengulas sedikit tentang perbedaan dari hasil karya atau model alat optik dari menerapkan sifat-sifat cahaya yang digunakan guru mengakhiri pembelajaran pada hari ini. Pada pertemuan terakhir, yaitu pertemuan ketiga pada siklus II, kegiatan dilakukan dengan mengulas sedikit materi pada pertemuan sebelumnya yaitu pertemuan pertama dan kedua tentang sifat dan bayangan yang terjadi pada cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung dan membuat suatu karya atau model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. Setelah menyampaikan materi guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui. Kemudian guru membagikan soal evaluasi untuk dikerjakan siswa pada tes formatif siklus I.

68 b. Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas pada tahap kedua yaitu siklus II dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan, yaitu pertemuan pertama pada hari Jumat, 11 April 2014, prtemuan kedua pada hari Sabtu, 12 April 2014 dan pertemuan ketiga pada hari Senin 14 April 2014. Dilaksanakan pada siswa kelas 5 semester II bertempat di SD Negeri Bulan Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung. Pertemuan 1 Pembelajaran pada pertemuan pertama siklus II dilaksanakan dengan mengambil SK 6 yaitu menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau model. Sedangkan kompetensi dasar yang akan dipelajari yaitu KD 6.1 yaitu mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. Materi yang diambil terbagi dalam beberapa indikator, meliputi menjelaskan sifat-sifat dan bayangan pada cermin datar, menjelaskan sifat-sifat dan bayangan pada cermin cekung, dan menjelaskan sifat-sifat dan bayangan pada cermin cembung. Kegiatan awal pembelajaran dilakukan dengan memberi salam, mengabsen siswa, mempersiapkan materi ajar, dan alat peraga. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada siswa. Apersepsi dilaksanakan dengan bertanya kepada siswa apa yang dilakukan setiap pagi hari sebelum berangkat sekolah? Adakah yang sering berkaca dulu sebelum berangkat ke sekolah? Dari kegiatan apersepsi guru mulai masuk materi pembelajaran pada kegiatan inti. Untuk mengeksplorasi siswa pada kegiatan inti guru meminta siswa untuk maju ke depan kelas dan bercermin pada cermin datar, guru meminta siswa menuliskan namanya pada satu lembar kertas dan diletakkan di atas kepala. Kemudian guru bertanya apakah tulisan tersebut dapat dibaca? Setelah itu guru meminta anak memegang telinga kiri kemudian melihatnya pada cermin. Apakah posisi telinga yang dipegang sama dengan bayangan yang terjadi pada cermin? Bagaimanakah posisinya? Dari kegiatan yang telah dilakukan guru bertanya jawab tentang sifat-sifat bayangan yang terjadi pada cermin datar. Pada kegiatan elaborasi dimulai dengan langkah pertama pada model pembelajaran group investigation yaitu grouping dengan membagi siswa secara heterogen menjadi 3

69 kelompok kecil. Selanjutnya perwakilan setiap kelompok memilih topik yang akan diselidiki. Setelah setiap kelompok mendapatkan topik yang berbeda-beda, guru membagikan tugas atau lembar kerja siswa pada masing-masing kelompok serta membagikan alat peraga kepada masing-masing kelompok sesuai dengan topik yang dipilih untuk diselidiki atau diinvestigasi sifat-sifat dan bayangan pada cermin datar, cekung, dan cembung. Selanjutnya pada kegiatan planning siswa merencanakan tugas dan melakukan pembagian tugas pada anggota kelompok masing-masing. Setelah merencanakan tugasnya siswa mulai untuk investigation, setiap kelompok menyelidiki masalah sesuai dengan topik yang dipilih masingmasing kelompok dan menuliskan hasil investigasinya pada lembar kerja siswa yang sudah dibagikan, saat melakukan investigasi guru berperan sebagai fasilitator untuk membantu kelompok yang mengalami kesulitan dalam kegiatan investigasi kelompok. Dalam kegiatan organizing siswa menuliskan kesimpulan dari hasil investigasi yang telah dilakukan kelompok, kemudian mengatur, dan menyiapkan presentasi di depan kelas. Selanjutnya tahap presenting siswa mempresentasikan hasil investigasinya tentang sifat-sifat dan bayangan pada cermin datar, cekung, dan cembung di depan kelas, saat salah satu kelompok mempresentasikan hasil investigasinya kelompok lain menanggapi hasil investigasi. Pada tahap evaluating siswa dan guru berkolaborasi mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan hari ini yaitu membahas materi tentang sifatsifat dan bayangan pada cermin datar, cekung, dan cembung. Kemudian langkah selanjutnya pada tahap konfirmasi guru bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. Guru juga memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan kegiatan penutup. Guru mengulas sedikit materi tentang perbedaan sifat-sifat dan bayangan yang mengenai cermin datar, cekung, dan cembung. Kemudian guru mengakhiri pmbelajaran pada hari ini dengan mengucap salam.

70 Pertemuan 2 Pembelajaran pada pertemuan kedua siklus II dilaksanakan dengan mengambil SK 6 yaitu menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau model. Sedangkan kompetensi dasar yang akan dipelajari yaitu KD 6.2 yaitu membuat suatu karya atau model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. Materi yang diambil terbagi dalam beberapa indikator, meliputi menyebutkan alat-alat optik beserta fungsinya dan membuat karya/ model kaca pembesar, cakram warna, dan periskop dari bahan sederhana. Kegiatan awal pembelajaran diawali dengan mengucap salam, mengabsen siswa, mempersiapkan materi ajar, serta alat peraga yang dibutuhkan. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada siswa yaitu pembelajaran hari ini bertujuan agar siswa dapat menyebutkan alat-alat optik beserta fungsinya dan dapat membuat karya atau model dengan memanfaatkan sifat-sifat cahaya, sepeti kaca pembesar sederhana, periskop, dan juga cakram warna. Untuk memulai pembelajaran, guru menyampaikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa pernahkah melihat kaca pembesar? Apakah kegunaan dari kaca pembesar? Dari jawaban siswa yang beragam, guru dapat mengarahkan siswa untuk masuk pada kegiatan inti pembelajaran. Kegiatan inti diawali dengan eksplorasi untuk menggali pengetahuan siswa. Siswa diingatkan kembali materi yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya tentang sifat-sifat cahaya dan sifat-sifat bayangan pada cermin datar, cekung, dan cembung. Sebelumnya guru bertanya kepada siswa macam-macam alat optik yang diketahui siswa untuk mengarahkan siswa pada materi alat optik. Kegiatan elaborasi pada pembelajaran dengan menerapkan model group investigation diawali dengan grouping, siswa dibagi kelompok secara heterogen menjadi 3 kelompok. kemudian perwakilan setiap kelompok memilih topik yang akan diselidiki dalam kelompok. setelah masing-masing kelompok mendapatkan topik yang dipilih guru membagikan tugas atau lembar kerja siswa pada masingmasing kelompok serta membagikan alat peraga sesuai topik yang dipilih kepada masing-masing kelompok untuk menyelidiki atau menginvestigasi tentang karya

71 atau model alat optik dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. Dalam kegiatan planning siswa merencanakan tugas dan melakukan pembagian tugas pada kelompok masing-masing. Kemudian siswa masuk pada tahap investigation, setiap kelompok menyelidiki masalah sesuai dengan topiknya masing-masing dan menuliskan hasil investigasinya pada lembar kerja siswa yang sudah dibagikan, guru berperan sebagai fasilitator dalam diskusi yang dilakukan tiap kelompok. Kemudian dalam organizing siswa menuliskan kesimpulan, mengatur, dan menyiapkan presentasi di depan kelas. Setelah itu siswa mulai untuk presenting, kelompok siswa secara bergantian mempresentasikan hasil investigasinya tentang membuat model atau karya kaca pembesar sederhana, periskop, dan cakram warna dengan memanfaatkan sifat-sifat cahaya. Setelah semua kelompok siswa selesai mempresentasikan hasil investigasinya, kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan evaluating, siswa dan guru berkolaborasi mengevaluasi pembelajaran tentang tentang karya atau model alat optik dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. pada kegiatan konfirmasi siswa bersama guru membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari hari ini. Selanjutnya guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami. Pembelajaran selesai diakhiri dengan kegiatan penutup. Guru mengulas sedikit materi yang sudah dipelajari dan menyampaikan perbedaan dan fungsi dari hasil karya atau model alat optik dari menerapkan sifat-sifat cahaya yang digunakan. Guru mengakhiri pembelajaran hari ini dengan mengucapkan salam. Pertemuan 3 Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ketiga dalam siklus II dilaksanakan dengan mengulas dan mengingat kembali materi yang sudah dipelajari pada pertemuan pertama dan kedua tentang sifat bayangan yang terjadi pada cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung serta membuat karya atau model kaca pembesar sederhana, periskop, dan cakram warna dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. Setelah itu guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal-hal yang belum dimengerti pada materi yang diajarkan. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan evaluasi, dilaksanakan tes untuk mengukur hasil

72 belajar siswa IPA terhadap materi pelajaran sifat-sifat dan bayangan pada cermin datar, cekung, dang cembung serta alat optik dan membuat karya atau model dengan memanfaatkan sifat-sifat cahaya. Siswa secara individu mengerjakan soal tes formatif siklus II yang sudah dibagikan oleh guru. c. Observasi Dalam pelaksanaan pembelajaran, dilakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation) dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Pengamatan dilakukan oleh satu observer pada siklus II pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Penilaian terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa berdasarkan pada butir-butir penilaian pada indikator pengamatan. Pengamatan dilakukan selama berlangsungnya pembelajaran IPA pada kelas 5 KD 6.1 yaitu mendeskripsikan sifat-sifat cahaya dan KD 6.2 yaitu membuat karya atau model dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. Hasil pengamatan telah dialakukan terhadap aktivitas siswa. Berdasarkan butir-butir penilaian aktivitas siswa, pada kegiatan awal kesiapan siswa dalam menerima pelajaran sudah baik, siswa juga mampu menjawab apersepsi yang disampaikan guru. Pada kegiatan inti, siswa sudah mengikuti langkah-langkah pembelajaran dalam model pembelajaran group investigation. Saat pembagian kelompok siswa sudah dapat menjaga ketenangan sehingga suasana kelas tetap kondusif. Dalam pelaksanaan investigasi siswa mampu bekerja sama dengan kelompok serta merencanakan tugas untuk dipesentasikan di depan kelas. Presentasi tiap kelompok berjalan dengan lancar karena guru ikut serta membimbing dan mengarahkan siswa. Skor yang diperoleh berdasarkan butirbutir penilaian aktivitas siswa pada pertemuan pertama pada siklus II adalah 90%. Pertemuan kedua pada pembelajaran siklus II telah berjalan kondusif. Aktivitas siswa lebih baik dari pada pertemuan sebelumnya. Siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran. Aktifitas itu ditunjukkan pada kegiatan investigasi dalam kelompok, siswa aktif mengemukakan pendapat, selain itu siswa dapat berdiskusi dengan anggota kelompok dalam membuat kesimpulan. Dalam kegiatan

73 presentasi, siswa mampu menanggapi kelompok yang sedang mempresentasikan hasil investigasinya. Kegiatan evaluasi juga berjalan dengan lancar. Hasil penilaian yang diperoleh berdasarkan butir-butir penilaian aktivitas siswa pada pertemuan kedua siklus II adalah 91%. Pengamatan juga dilakukan terhadap guru. Penilaian guru dilakukan pada penerapan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation). Pertemuan pertama pada siklus II menunjukkan bahwa guru sudah menerapkan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigaton) selama proses pembelajaran pada materi mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. berbeda dengan kondisi yang terjadi pada siklus I, pada siklus II ini pada kegiatan awal saat pembagian kelompok sudah tidak terjadi kegaduhan akibat siswa berlalu-lalang. Karena guru sudah mengawasi semua siswa secara keseluruhan. Dalam kegiatan inti pembelajaran guru sudah melaksanakan langkah-langkah pada pembelajaran sesuai dengan sintaks model pembelajaran group investigation. Pada tahap investigasi guru menjadi fasilitator, dengan membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas. Pembelajaran diakhiri dengan membuat kesimpulan. Hasil penilaian terhadap aktivitas guru mengguakan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation) pertemuan pertama siklus II adalah 96%. Pada pertemuan kedua siklus II guru sudah melaksanakan proses kegiatan pembelajaran sesuai butir-butir aktivitas guru dengan model pembelajaran group investigation. Kegiatan awal sudah dapat dikondisikan agar siswa siap menerima pelajaran. Guru juga sudah menyampaikan tujuan yang hendak dicapai. Kegiatan inti pembelajaran sudah terlaksana sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran group investigation, dengan mengarahkan siswa untuk grouping, planning, investigation, organizing, dan evaluating. Hasil penilaian terhadap aktivitas guru berdasarkan butir-butir penilaian pada pertemuan kedua siklus II adalah 97%. Pada pertemuan ketiga diadakan evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. Nilai dari hasil belajar siswa tes formatif siklus II yang telah diperoleh siswa, nilai terrendah yang didapat siswa adalah 70 dan nilai tertinggi yang didapat siswa adalah 93.

74 Dari hasil belajar IPA siswa kelas 5 disajikan tabel distribusi frekuensi hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri Bulan Siklus II yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Negeri Bulan Siklus II Nilai Frekuensi Persentase 88 96 7 28% 79 87 10 40% 70 78 8 32% 61 69 - - 52 60 - - 43 51 - - Jumlah 25 100% Dari tabel 4.5 tabel distribusi frekuensi hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri Bulan siklus II dapat diklasifikasikan jumlah siswa yang belum tuntas mendapat nilai dibawah KKM dan siswa yang sudah tuntas dan mendapat nilai di atas KKM > 70 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.6 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Negeri Bulan Siklus II No. Nilai Frekuensi Persentase Ketuntasan 1. < 70 - - Tidak tuntas 2. 70 25 100% Tuntas Jumlah 25 100% Berdasarkan tabel 4.6 tabel ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri Bulan pra siklus dapat dilihat pada diagram di bawah ini.

75 0% tidak tuntas tuntas 100% Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Negeri Bulan Siklus II Dari keseluruhan jumlah siswa kelas 5 yaitu sebanyak 25 siswa, dapat dilihat bahwa pada siklus II semua siswa nilai hasil belajar yang diperoleh sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan oleh sekolah. Sebanyak 100% atau 25 siswa kelas 5 sudah berhasil mendapat nilai > 70 dan sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan sekolah, maka dari itu dinyatakan sudah tuntas. Dari siklus I ke siklus II dapat dilihat bahwa hasil ketuntasan belajar siswa menunjukkan peningkatan. Dari nilai hasil belajar yang sudah di dapat pada siklus I sebanyak 68% yang dinyatakan tuntas memenuhi nilai KKM > 70 dan jumlah ketuntasan hasil belajar siswa meningkat pada siklus II yaitu sebanyak 100% siswa dinyatakan tuntas mendapatkan nilai di atas KKM yang ditentukan > 70. d. Refleksi Setelah proses pembelajaran dengan melakukan tindakan yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI, maka hasil belajar IPA

76 siswa kelas 5 terdapat peningkatan. Pembelajaran menjadi lebih bermakna karena siswa dihadapkan langsung dengan masalah yang ada kemudian mencari penyelesaiannya dengan melakukan investigasi dalam kelompok. Dengan adanya anggota kelompok yang beragam karakter siswanya, siswa mendapat banyak argument yang dikemukakan masing-masing siswa, dari banyaknya argument yang muncul siswa bisa menemukan kesimpulan yang sesuai. Pembelajaran dengan praktik secara langsung membuat siswa mengingat materi yang telah dipelajari, tidak hanya membayangkan dan befikir secara abstrak. Proses kegiatan pembelajaran pada siklus II berjalan dengan lancer, guru telah melakukan tindakan guna menyempurnakan kekurangan yang telah dihadapi pada siklus I, sehingga hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya. Hasil pembelajaran dari siklus II telah mencapai ketuntasan 100% yaitu melebihi target yang telah ditetapkan. 4.3 Hasil Analisis Data Pada akhir siklus didapatkan hasil analisis yang sudah didapatkan pada penelitian tindakan kelas tentang peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas 5 melalui model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation) dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut. Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Perbandingan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Negeri Bulan Pra Siklus, Siklus I, Dan Siklus II Nilai Pra siklus Siklus I Siklus II Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase 88 96 1 4% 1 4% 7 28% 79 87 2 8% 8 32% 10 40% 70 78 5 20% 8 32% 7 32% 61 69 12 48% 2 8% - - 52 60 4 16% 5 20% - - 43 51 1 4% 1 4% - -