ARTIKEL. Oleh : SYOFRIANI / 2013

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MACAM-MACAM MODEL PAKAIAN DENGAN METODE DRAPING MATA KULIAH DRAPING PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG ARTIKEL Oleh : SYOFRIANI 1302833 / 2013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2018

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MACAM-MACAM MODEL PAKAIAN DENGAN METODE DRAPING MATA KULIAH DRAPING PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG Syofriani 1, Agusti Efi 2, Sri Zulfia Novrita 3 Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPP Universitas Negeri Padang E-mail : Sofiehogwart@gmail.com ABSTRAK Syofriani, 1302833 Pengembangan Bahan Ajar Macam-Macam Model pakaian dengan Metode Draping Mata Kuliah Draping Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang, Skripsi, 2018. Mata kuliah draping merupakan mata kuliah wajib di Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Konsentrasi Pendidikan Tata Busana yang memberikan pengetahuan dan keterampilan membuat pola dengan metode draping untuk berbagai macam model pakaian. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media berbentuk bahan ajar yang valid dan praktis yang dapat membantu mahasiswa dalam pembelajaran draping. Penelitian ini merupakan Penelitian dan Pengembangan (R&D) yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk dan menguji kelayakan produk tersebut. Prosedur pengembangan menggunakan model 4D, namun pada penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap develop. Bahan ajar ini diuji validitasnya oleh 4 orang validator yang ahli dibidangnya yaitu ahli media dan ahli materi antara lain : 1) Noveri Hendri, M.Pd., 2) Ena Noveria, M.Pd., 3) Dr. Yasnidawati, M.Pd., 4) Hadiastuti, M.Pd. Uji praktikalitas dilakukan pada mahasiswa S1 Tata Busana angkatan 2015 dengan jumlah 30 orang. Teknik analisis data menggunakan rata-rata dan persentase. Berdasarkan hasil penelitian, uji validitas bahan ajar oleh validator diperoleh persentase skor rata-rata 4.3 dengan kategori valid. Pada uji praktikalitas yang dilakukan kepada dosen dan mahasiswa diperoleh persentase skor 85% dengan kategori sangat praktis. Bahan ajar ini berada pada kategori layak digunakan sebagai media pembelajaran macam-macam model pakaian dengan metode draping pada mata kuliah draping di Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Konsentrasi Pendidikan Tata Busana. Kata Kunci : Pengembangan bahan ajar macam-macam model pakaian dengan metode draping, mata kuliah draping. 1

ABSTRACT Syofriani, 1302833 "Development of Teaching Materials of Clothes Models with Draping Methods Course for Family Welfare Education Studies Program Faculty of Tourism and Hospitality State University of Padang, Thesis, 2018". The draping course is a compulsory subject in the Family Welfare Department of the Family Welfare Education Study Program for the Concentration of Education of the Dressing that provides the knowledge and the pattern with the draping method for various clothing models. This study aims to produce a form of media materials that are valid and practical that can help students in learning draping. This research is a Research and Development (R & D). It is a research method used to produce the product and test these products. Development procedure uses 4D model but in this research only done until development stage. This teaching material is filled with validity by 4 assessors who are experts in their fields, namely media experts and materials experts, among others: 1) Noveri Hendri, M.Pd., 2) Ena Noveria, M.Pd., 3) Dr. Yasnidawati, M.Pd., 4) Hadiastuti, M.Pd. Practicality test conducted on S1 undergraduates students Class of 2015 with the number of 30 people. Data analysis techniques use averages and percentages. Based on the result of the research, validity test of validation material by the assessors get an average score 4,3 with valid category. In practice, the test conducted on lecturers and students obtained 85% with very practical category. These teaching materials are on the criteria used as a medium of learning various models of clothing with draping methods in draping courses in the Department of Family Welfare Education Studies Program Family Welfare Concentration Education Clothing. Keywords : Development of teaching materials of various models of clothes with draping method, draping course. A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Pada umumnya dalam pembuatan busana kita mengenal 2 metode pembuatan pola yaitu metode konstruksi dan metode draping. Metode konstruksi merupakan metode pembuatan pola 2 dimensi dengan menggunakan beberapa ukuran dan perhitungan, dalam pembuatan pola konstruksi kita harus membuat pola dasar terlebih dahulu kemudian pola 2

tersebut di ubah menjadi pola yang sesuai dengan desain busana yang akan di buat. Metode ini masih digunakan hingga saat ini terutama pada usaha busana yang menghasilkan busana secara satuan. Metode kedua yaitu metode draping. Wening (2014:7) menyatakan Draping adalah teknik pembuatan pola dengan teknik memulir langsung kain atau kertas tela pada boneka coba/dressform/dummy. Metode draping termasuk ke dalam salah satu mata kuliah pada Prodi PKK Pendidikan Tata Busana di Universitas Negeri Padang. Mata kuliah draping merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa PKK Pendidikan Tata Busana yang diambil pada semester 4 dengan bobot 3 SKS (1 teori 2 praktek) dalam kurikulum dan silabus. Hasil output mata kuliah draping ini adalah mahasiswa mampu menguasai pengetahuan dan keterampilan dalam menciptakan dan membuat bermacam-macam model pakaian dengan menggunakan metode draping (Silabus mata kuliah draping : 2016). Sesuai dengan silabus diatas pada mata kuliah draping materi macammacam model pakaian dengan metode draping dilakukan pada minggu ke-10 dengan waktu 1 x 250 menit. Adapun pokok bahasan pada materi ini terdiri dari : 1) Menciptakan model pakaian dengan bermacam garis hias (empire, yoke dan princess), 2) menciptakan model pakaian dengan kerutan, dan 3) menciptakan model pakaian dengan drapery. 3

Berdasarkan hasil wawancara terhadap dosen pengampu mata kuliah draping pada tanggal 8 Agustus 2017 diketahui bahwa sumber belajar berupa buku yang dapat dimanfaatkan mahasiswa relatif sedikit oleh sebab itu dosen membekali mahasiswa dengan jobsheet yang diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam belajar. Pernyataan tersebut sejalan dengan hasil wawancara peneliti dengan mahasiswa program studi PKK Pendidikan Tata Busana angkatan 2015 yang sudah mengambil mata kuliah draping pada waktu yang sama, mahasiswa tersebut merasa kesulitan dalam mengikuti pembelajaran karena buku sumber untuk belajar mandiri belum ada, sehingga mahasiswa cenderung bergantung pada dosen pengampu mata kuliah (teacher center) atau berpusat pada dosen. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dalam proses pembelajaran draping dapat dilihat bahwa mahasiswa mengalami kesulitan dalam menciptakan bermacam-macam model pakaian dengan metode draping. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka perlu adanya usaha yang dilakukan oleh mahasiswa dan dibantu oleh dosen pengampu mata kuliah agar mahasiswa memiliki motivasi yang tinggi dalam proses belajar, untuk itu perlu dilakukannya inovasi proses pembelajaran seperti pengadaan bahan ajar yang tepat dan menarik. Salah satu media pembelajaran yang dapat dirancang untuk membantu kelancaran proses pembelajaran yaitu pengembangan bahan ajar. 4

Bahan ajar atau materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Kelulusan (SKL), Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pada standar isi yang harus dipelajari oleh siswa dalam rangka mencapai kompetensi yang telah ditentukan (Sutedjo, 2008 : 2). 2. Masalah Permasalah pada penelitian ini adalah terlihat kurangnya motivasi belajar mahasiswa dikarenakan kurangnya referensi belajar mahasiswa yang berbentuk media cetak seperti buku ataupun bahan ajar yang dapat membantu mahasiswa belajar. Kemudian belum adanya pengembangan bahan ajar untuk mata kuliah draping terutama pada materi macam-macam model pakaian dengan metode draping dan terdapat perbedaan kemampuan menerima pelajaran pada masing-masing mahasiswa sehingga diperlukan media pembelajaran yang dapat digunakan secara mandiri oleh mahasiswa. Tujuan dari penelitian ini yaitu unutk mengembangkan bahan ajar macam-macam model pakaian dengan metode draping dan melakukan uji validitas dan uji praktikalitas terhadap bahan ajar ini. B. Metode Penelitian Metode penelitian pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development) yang menggunakan model pengembangan dengan alur dari Thiagarajan yakni 4-D (Four-D Models). Alur pengembangan Thiagarajan menurut Trianto (2011:189) Model pengembangan 5

ini terdiri atas empat tahapan, yaitu tahap define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan) dan disseminate (penyebaran). Berdasarkan pernyataan tersebut pada penelitian ini peneliti hanya melakukan 3 tahap, yaitu tahap pendefinisian, perancangan dan pengembangan, tahap keempat tidak dapat peneliti lakukan karena keterbatasan peneliti dan memerlukan waktu yang panjang. C. Pembahasan Bahan ajar macam-macam model pakaian dengan metode draping didesain sedemikian rupa untuk meningkatkan minat dan motivasi mahasiswa untuk dapat memahami materi macam-macam model pakaian dengan metode draping dengan meminimalisir kesulitan belajar mahasiswa, dan bahan ajar macam-macam model pakaian dengan metode draping dapat dijadikan sebagai bahan belajar mandiri. Bahan ajar macam-macam model pakaian dengan metode draping disusun secara sistematis dan terdiri dari 76 halaman full colour. Setiap langkah kerja dilengkapi dengan gambar dan keterangan yang dapat memudahkan mahasiswa untuk memahami materi. Bahan ajar macam-macam model pakaian dengan metode draping dikembangkan berdasarkan silabus mata kuliah menghias busana dengan menggunakan bahasa yang jelas serta memenuhi elemen karakteristik tampilan bahan ajar, yaitu format, organisasi, daya tarik, bentuk dan ukuran huruf, spasi dan konsistensi penulisan. Sesuai dengan pendapat Depdiknas (2008:12-16) bahan ajar yang dikembangkan mampu memerankan fungsi dan perannya 6

dalam pembelajaran yang efektif harus memnuhi elemen karakteristik tampilan bahan ajar, yaitu format, organisasi, daya tarik, bentuk dan ukuran huruf, spasi dan konsistensi penulisan. Pengembangan bahan ajar macam-macam model pakaian dengan metode draping pada mata kuliah draping menggunakan tiga tahap yaitu define, design dan develop. 1. Tahap define Tahapan ini meliputi 4 langkah pokok yaitu (a) analisis ujung depan, (b) analisis mahasiswa, (c) analisis tugas, dan (d) analisis konsep. a. Analisis ujung depan Terdapat beberapa permasalahan yang menjadi acuan bagi peneliti yaitu : 1) masih terbatasnya buku untuk materi pembelajaran draping, 2) pendekatan pembelajaran masih berpusat kepada dosen pembimbing mata kuliah, 3) belum tersedianya media dalam bentuk bahan ajar macam-macam model pakaian dengan metode draping pada mata kuliah draping. b. Analisis mahasiswa Selama perkuliahan mahasiswa dibekali dengan jobsheet dan handout yang berisikan materi-materi pokok mengenai mata kuliah draping, namun mengingat kemampuan daya tangkap mahasiswa yang berbeda-beda, mahasiswa memerlukan suatu media yang dapat memberikan umpan balik kepada mahasiswa sehingga mahasiswa 7

mampu mengukur kemampuannya dan dapat digunakan oleh mahasiswa untuk belajar secara mandiri, sehingga mereka dapat mengulang-ulang pelajaran itu sendiri. c. Analisis tugas Analisis tugas berupa kegiatan belajar teori dan praktek serta latihan-latihan pada saat kegiatan pembelajaran. Bahan ajar macammacam model pakaian dengan metode draping ini berisikan latihanlatihan yang harus dikerjakan mahasiswa secara mandiri sehingga mahasiswa dan dosen dapat melihat kemampuan mahasiswa tersebut dalam mengembangkan macam-macam model pakaian dengan metode draping. d. Analisis konsep Pembuatan materi bahan ajar macam-macam model pakaian dengan metode draping pada mata kuliah draping terdiri dari 1) Menciptakan model pakaian dengan bermacam garis hias (empire, yoke dan princess), 2) menciptakan model pakaian dengan kerutan, 3) menciptakan model pakaian dengan drapery. Bahan ajar ini disusun pada minggu ke-10 dengan waktu 1x250 menit. 2. Tahap design Bahan ajar macam-macam model pakaian dengan metode draping ini disusun secara sistematis yang terdiri dari 76 halaman termasuk cover full 8

colour yang telah divalidasi dan diuji kepraktisannya. Uraian dari desain bahan ajar macam-macam model pakaian dengan metode draping yaitu : a. Menetapkan kerangka bahan ajar atau garis-garis besar bahan ajar. b. Melakukan studi pusataka dengan mengumpulkan materi pembelajaran berupa buku-buku, artikel, jurnal dan bahan lain yang berkaitan dengan macam-macam model pakaian dengan metode draping. c. Mengembangkan kerangka bahan ajar yang telah dirancang dengan menggabungkannya ke dalam materi yang telah dikumpulkan. d. Menyusun materi bahan ajar macam-macam model pakaian dengan metode draping pada mata kuliah draping secara sistematis 3. Tahap develop Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap pengembangan ini yaitu : a. Uji validitas bahan ajar Pengambilan data validasi menggunakan angket. Pada penelitian ini peneliti memberikan angket kepada 4 validator yang terdiri dari satu orang validator media, satu orang validator bahasa dan dua orang validator materi. Berdasarkan hasil validasi bahan ajar macam-macam model pakaian dengan metode draping pada mata kuliah draping secara keseluruhan yaitu dengan rata-rata 4.3 dengan kategori Valid. 9

No Validator Rata-rata Kategori 1 Media 4.9 Valid 2 Kelayakan bahasa 4.3 Valid 3 Kelayakan isi 4.1 Valid 4 Kelayakan penyajian 4 Valid Jumlah 17.3 Valid Rata-rata 4.3 Hasil tersebut dapat diuraikan menjadi validasi media memperoleh rata-rata 4.9 dengan kategori Valid, validasi materi untuk kelayakan bahasa memperoleh rata-rata 4.3 dengan kategori Valid, validasi materi untuk kelayakan isi memperoleh rata-rata 4.1 dengan kategori valid dan validasi materi untuk kelayakan penyajian memperoleh rata-rata 4 dengan kategori Valid. Menurut Sugiyono (2011:137) jika nilai kelayakan berada pada range 4,00-4,99 berarti produk sudah dikategorikan valid/layak digunakan. Menurut hasil penelitian Megayasni (2015:29) Validasi dilakukan setelah perangkat pembelajaran selesai dirancang. Untuk memvalidasi peneliti meminta kepada validator untuk memvalidasi perangkat pembelajaran yang telah dibuat. b. Uji praktikalitas bahan ajar Uji praktikalitas bahan ajar dilakukan untuk mengetahui tingkat kepraktisan bahan ajar macam-macam model pakaian dengan metode draping yang akan digunakan oleh dosen dan mahasiswa sebagai salah satu referensi media pembelajaran. Uji praktikalitas dilakukan terhadap 10

dosen pengampu mata kuliah draping dan mahasiswa yang telah mengikuti mata kuliah draping, dalam penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2015. Uji praktikalitas terhdapa mahasiswa dilakukan dalam dua tahap yaitu kelompok kecil sebanyak 10 orang dan kelompok besar sebanyak 30 orang. Hasil uji praktikalitas terhadap dosen pengampu mata kuliah draping memperoleh hasil 88% dengan kategori Sangat Praktis. Sesuai dengan pendapat Arikunto (2009:276) bahan ajar yang dikembangkan dengan rata-rata persentase 81-100 berada pada kategori sangat praktis. Pada uji kelompok kecil memperoleh hasil 81% dengan kategori Sangat Praktis dan uji kelompok besar memperoleh hasil 84% dengan kategori Sangat Praktis. Sehingga persentase hasil dari kedua uji coba kelompok kecil dan kelompok besar memperoleh hasil 83% dengan kategori Sangat Praktis. Riduwan (2010:89) menyatakan bahan ajar yang dikembangkan dengan rata-rata lebih dari 81% dan kurang dari 100% berada pada kategori sangat praktis. 11

No Uji Praktikalitas Rata- Rata Persentase Kategori 1 Kelompok Kecil 4.1 81% Sangat Praktis 2 Kelompok Besar 4.2 84% Sangat Praktis 3 Dosen 4.4 88% Sangat Praktis Jumlah 12.7 Sangat Rata-Rata 4.2 Praktis Persentase 85% Berdasarkan hasil uji praktikalitas dosen dan mahasiswa menunjukkan bahwa bahan ajar macam-macam model pakaian dengan metode draping berapa pada kategori Sangat Praktis, dan berdasarkan hasil uji validitas dan uji praktikalitas menunjukkan bahwa bahan ajar macam-macam model pakaian dengan metode draping sudah layak digunakan pada pembelajaran draping. Menurut hasil penelitian Vina (2017:91) praktikalitas merupakan tingkat keterpakaian atau kepraktisan suatu media setelah dilakukan uji kevalidan suatu media sehingga dapat diterapkan dan digunakan dilapangan. D. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan uji coba yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Hasil penelitian ini berupa bahan ajar untuk mata kuliah draping yang meliputi materi : 1) menciptakan model pakaian dengan dengan bermacam garis hias, 2) menciptakan model pakaian dengan kerutan, 3) menciptakan model pakaian dengan drapery di Program Studi Pendidikan Kesejahteraan 12

Keluarga Konsentrasi Tata Busana Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang. b. Bahan ajar ini sudah melalui uji validitas dengan nilai 4.3 dan berada pada range 4,00-4,99 pada kategori valid. Oleh sebab itu bahan ajar ini sudah dikatakan valid dan model yang dikembangkan ini sudah layak dijadikan bahan ajar.praktikalitas bahan ajar macam-macam model pakaian dengan metode draping dinyatakan sangat praktis c. Berdasarkan uji praktikalitas terhadap dosen pengampu mata kuliah draping dengan persentase 88% dan berdasarkan uji praktikalitas terhadap mahasiswa dengan persentase 83% berada pada range 81%-100%. 13

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta : Depdiknas. Megayasni Anaperta. 2015. Praktikalitas Modul Fisika SMA Berbasis Model Pembelajaran Generatif pada Materi Listrik Dinamis Terintegrasi Kelistrikan Jantung. Jurnal. Padang : STKIP PGRI Sumatera Barat. Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung : Alfabeta Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.. 2015. Metode Penelitian dan Pengembangan. Bandung : Alfabeta Sutedjo, Bambang. 2008. Pengembangan Bahan Ajar. Pengembangan Bahan Ajar dan Media. (online), (https://tedjo21.files.wordpress.com/2009/09/pengembangan-materi-ajar-lppmaret-2008.pdf, diakses pada 22 September 2017) Trianto. 2011. Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Vina Oktaviani. 2017. Pengembangan Modul Teknik Jumputan Mata Kuliah Analisis Tekstil pada Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Fakultas Pariwisata Universitas Negeri Padang. Skripsi. Padang : Universitas Negeri Padang Wening, Sri. 2014. Modul Teknik Draping. Yogyakarta : Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana, UNY. 14