UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI PAILKEM METODE GALLERY WALK

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli

UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SAINS PADA MATERI SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD SUATU BENDA MELALUI PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

Kata kunci: Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning, hasil belajar IPA

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Kata kunci: Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning), Hasil belajar matematika ranah afektif dan ranah kognitif.

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU

Oleh : Burhanah Farida SD Negeri 4 Tanggung ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MEMPERBAIKI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA DI KELAS XI MIA-5 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ARTIKEL SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh Melynda Putri Ratnasari

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SAINS (IPA) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Muhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

DAFTAR ISI. PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW BERBANTUAN MEDIA GAMBAR

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 4 SDN KALINANAS 01

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

PENINGKTAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS V SD KARTIKA XX-1 KOTA MAKASSAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWAKELAS VIII U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

Esthi Santi Ningtyas, Emy Wuryani Program Studi PGSD-FKIP, Universitas Kristen Satya Wacana

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi

Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ENERGI PANAS

Skripsi OLEH: REDNO KARTIKASARI K

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN

(Penelitian Tindakan Kelas) SKRIPSI. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam.

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SD Negeri 20 Ampana pada Pembelajaran IPA melalui Metode Inquiry

JEMBER TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG KELANGSUNGAN HIDUP MAKHLUK HIDUP MELALUI PENDEKATAN JASBERPENA

Penerapan Experiential Learning

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG

Oleh: Rusmiati SD Negeri 1 Punjul Karangrejo Tulungagung

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK. Sri Suwarni

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Di SD. OLEH ERMALINDA Abstrak

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA TEKA- TEKI SILANG

Nurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel :

MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MELALUI METODE KONTEKSTUAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. 1

PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY MENGGUNAKAN HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pendidikan dan teknologi menuntut pengembangan

Rukmia. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KANDUNGAN ZAT DALAM MAKANAN DENGAN MODEL CONTEXSTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GAYA GESEK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL INQUIRY PADA MATA PELAJARAN IPA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

Shanty Della Setiasih¹, Regina Lichteria Panjaitan², Julia³. Program Studi PGSD Kelas UPI Kampus Sumedang Jl. Mayor Abdurahman No.

758 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 6, Agustus 2017

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SD. Oleh Fivi Nuraini

Penerapan Metode Demonstrasi Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa di Kelas III SDN Mire

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah salah satu ilmu dasar

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

Ruiyati, Samsurizal M. Suleman, dan Lestari MP Alibasyah

Oleh: ENTIN SUPRIHATIN Guru Sekolah Dasar Heuleut. Kata Kunci: Hasil Belajar, pendekatan contextual teaching and learning

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKAMELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini

BAB III METODE PENELITIAN

Rinendah Sihwinedar 16

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN CONTEXTUAL TEACHING & LEARNING SISWA KELAS VII E SMP N 1 SRANDAKAN

BAB III Metode Penelitian

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PEMBENTUKAN TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inkuiri Terbimbing di Kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina a

BAB III RENCANA PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif,

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI METODE SIMULASI DI KELAS V SDN 3 BANGKIR

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBANTUAN MEDIA REALIA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 NGADISEPI KABUPATEN TEMANGGUNG SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Oleh Retno Kurnia 292012198 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2016

i

ii

iii

iv

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBANTUAN MEDIA REALIA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 NGADISEPI KABUPATEN TEMANGGUNG SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Retno Kurnia 1, Stefanus C. Relmasira 2 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia Email : 292012198@student.uksw.edu (1) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA dengan materi sifat-sifat cahaya dan berbagai jenis alat optik pada siswa kelas V SD Negeri 02 Ngadisepi Temanggung semester II tahun pelajaran 2015/2016 yang disebabkan pembelajaran IPA masih berpusat pada guru. Penulis kemudian memilih pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) sebagai solusi meningkatkan hasil belajar. Penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan menggunakan model Kemmis dan Mc Tanggart dengan kegiatan penelitian meliputi tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan penelitian dalam siklus I dan II yakni adanya peningkatan hasil belajar siswa kelas V setelah penerapan pendekatan kontekstual (CTL). Persentase siswa yang mencapai KKM pada siklus I baru sebesar 65,22%. Penerapan pendekatan kontekstual (CTL) pada siklus II kemudian diperbaiki dengan mengacu pada refleksi di siklus I. Perbandingan nilai kondisi awal, siklus I, dan siklus II menunjukkan peningkatan dari kondisi awal 16 siswa tidak tuntas kemudian setelah penerapan tindakan siklus I didapatkan hasil bahwa 8 siswa tidak tuntas. Setelah dilanjutkan Siklus II hasil perolehan nilai siswa mencapai peningkatan dengan nilai ketuntasan sebesar 23 siswa atau 100%. Berdasarkan hasil perolehan nilai siklus I dan II didapatkan simpulan penerapan pendekatan CTL berhasil, karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang rendah menjadi tuntas dengan indikator hasil > 70%. Kata Kunci : Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL), Hasil Belajar IPA. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Hasil observasi yang dilaksanakan pada guru maupun siswa kelas V SD Negeri 02 Ngadisepi menimbulkan keprihatinan bagi penulis. Diperoleh rekap nilai yang menunjukkan 1

hasil belajar siswa rendah karena dari 23 siswa hanya 7 siswa yang tuntas KKM sedangkan 16 siswa tidak tuntas. Faktor penyebab rendahnya hasil belajar IPA disebabkan oleh 2 faktor. Faktor tersebut menurut Sugihartono, dkk (2007: 76 78) adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah guru masih menyampaikan pembelajaran IPA dengan hanya berfokus pada kegiatan ceramah, sehingga siswa menjadi pasif karena hanya mendengarkan saja. Guru hanya mengandalkan buku cetak sebagai media penunjang pembelajaran IPA. Guru kurang berperan secara optimal sebagai fasilitator dalam pembelajaran sehingga siswa tidak dapat menemukan pengetahuannya sendiri. Faktor eksternal adalah kurangnya perhatian dari orang tua kepada siswa bagaimana kegiatan belajar mereka dirumah. Dari kedua faktor tersebut berdampak pada hasil belajar siswa menjadi rendah. Berdasarkan latar belakang permasalahan siswa kelas V SD Negeri 02 Ngadisepi penulis memilih pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) sebagai solusi meningkatkan hasil belajar siswa yang rendah. Penulis merasa yakin melalui penerapan pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) hasil belajar siswa dapat meningkat mencapai KKM=70 seperti yang telah ditetapkan dengan indikator keberhasilan > 70% secara klasikal. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dalam meningkatkan hasil belajar IPA dengan pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri 02 Ngadisepi Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 dan menjelaskan pengaruh penerapan pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 02 Ngadisepi Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. Manfaat Penelitian Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat diperoleh manfaatnya bagi pembelajaran IPA sebagai berikut: Secara Teoritis Adanya penelitian tindakan kelas dengan menerapkan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) memberikan manfaat kepada guru untuk melakukan perbaikan terhadap hasil pembelajaran yang belum tuntas menjadi tuntas. 2

Secara Praktis 1. Bagi Siswa a. Diharapkan di dalam pembelajaran IPA dapat menimbulkan rasa senang dan semangat untuk menerima pembelajaran sehingga pembelajaran IPA menjadi mata pelajaran yang disukai siswa. b. Siswa menjadi tertarik dan tidak bosan dengan pembelajaran IPA, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. 2. Bagi Guru a. Membantu guru dalam meningkatkan gaya mengajar yang inovatif dan kreatif dalam pembelajaran IPA. b. Mengembangkan sikap profesional sebagai guru dalam kegiatan pembelajaran. c. Meningkatkan rasa percaya diri dan optimisme guru ketika mengajar. d. Memungkinkan guru secara aktif dan kreatif untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mengajar. 3. Bagi Sekolah Sebagai suatu alternatif model pembelajaran bagi pihak sekolah untuk memberikan motivasi bagi guru-guru agar bersikap lebih profesional, aktif, kreatif, dan inovatif dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sehari-hari di sekolah dalam proses pembelajaran terhadap para siswa. KAJIAN PUSTAKA Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Maslichah Asy ari (2006: 7) menyebutkan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berasal dari kata natural science. Natural artinya alamiah dan berhubungan dengan alam, sedangkan science artinya ilmu pengetahuan. IPA atau sains secara umum dapat dikatakan sebagai pengetahuan manusia tentang alam yang diperoleh dengan cara yang terkontrol. Hal ini sejalan dengan kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006: 28) bahwa IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Menurut Nash (dalam Usman, 2006: 2) IPA adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam yang bersifat analisi, lengkap cermat serta menghubungkan antara fenomena lain sehingga keseluruhannya membentuk suatu perspektif yang baru tentang objek yang diamati. Nokes (dalam Abdullah, 2003: 18) IPA adalah Pengetahuan teoritis yang diperoleh dengan metode khusus. 3

Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) adalah konsep belajar yang membantu siswa mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari (Daryanto dan Muljo Rahardjo, 2012:153) Pembelajaran Kontekstual atau dikenal dengan istilah Contextual Teaching And Learning (CTL) merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan siswa secara nyata, sehingga siswa mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari. Siswa akan merasakan pentingnya belajar dan akan memperoleh makna yang mendalam terhadap apa yang dipelajarinya. Mulyasa (2006:102) mengatakan bahwa Pembelajaran Kontekstual atau dikenal dengan istilah Contextual Teaching And Learning (CTL) merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan siswa secara nyata, sehingga siswa mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari. Siswa akan merasakan pentingnya belajar dan akan memperoleh makna yang mendalam terhadap apa yang dipelajarinya. Langkah-langkah Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Langkah-langkah Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) menurut Udin Syaefudin Sa ud (2010: 173-174) dapat disajikan sebagai berikut: 1) Tahap Invitasi Tahap di mana siswa diberi kesempatan untuk mengungkapkan pengetahuan awalnya tentang konsep yang akan dibahas. Dalam tahap ini, guru berusaha memancing siswa dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan materi yang akan diajarkan dengan pengalaman dan pendapat siswa. 2) Tahap Eksplorasi Tahap di mana siswa diberi kesempatan menyelidiki dan menemukan konsep melalui kegiatan pengamatan, pengumpulan, pengorganisasian dan interpretasi data melalui kegiatan inkuiri dan diskusi yang dirancang guru. 3) Tahap Penjelasan dan Solusi Pada tahap ini, siswa memberikan penjelasan tentang solusi berdasarkan hasil observasinya. Guru memberikan penguatan dan memperdalam penjelasan solusi dari siswa. 4) Tahap Pengambilan Tindakan Dalam tahap ini siswa membuat kesimpulan dan menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh, mengajukan pertanyaan lanjutan dan mengajukan saran baik secara individu maupun perorangan. 4

Hasil Belajar Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, psikomotor (Slameto, 2003: 6). Hasil belajar pada hakikatnya merupakan pencapaian kompetensi kompetensi yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kompetensi tersebut dapat dikenali melalui sejumlah hasil belajar dan indikatornya yang dapat diukur dan diamati. Penilaian proses dan hasil belajar saling berkaitan satu dengan yang lainnya, hasil belajar merupakan akibat dari suatu proses belajar (Trianto, 2010: 124). Sudjana (2005: 5) menyatakan bahwa hasil belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahanperubahan aspek lain yang ada pada individu belajar. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Faktor-faktor tersebut menurut Sugihartono, dkk (2007: 76 78) adalah faktor internal dan faktor eksternal. Penjelasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut: a) Faktor Internal Faktor internal adalah faktor pendorong yang datangnya berasal dari dalam diri siswa, misalnya faktor jasmaniah dan psikologis. Bila kondisi jasmani dan psikologi siswa sedang tidak baik, maka semangat belajarnya juga akan terpengaruh. b) Faktor Eksternal Faktor selanjutnya yang mempengaruhi belajar adalah faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar siswa, misalnya dari keluarga, teman maupun dari lingkungan sekolah. Faktor eksternal ini akan sangat menentukan pembentukan sikap dan kepribadian siswa dikehidupannya. Dapat disimpulkan bahwa proses belajar tidak akan lepas dari faktor pendukung yang mempengaruhi ketercapaian hasil belajar. Faktor pendukung tersebut bisa berasal dari dalam diri siswa maupun dari luar siswa. Hipotesis Hipotesis tindakan berdasarkan perumusan masalah, yaitu: 1. Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 02 Ngadisepi Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. 5

2. Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) dengan langkah-langkah tahap persiapan (kegiatan pendahuluan), tahap penyampaian (kegiatan inti pada eksplorasi), tahap pelatihan (kegiatan inti pada elaborasi), dan tahap penampilan hasil (kegiatan inti pada konfirmasi) dapat meningkatkan hasil belajar IPA kelas V SD Negeri 02 Ngadisepi Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. METODE PENELITIAN Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata pelajaran IPA ini dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri 02 Ngadisepi pada Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. Alamat sekolah berada di Kelurahan Ngadisepi Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 02 Ngadisepi Semester II tahun pelajaran 2015/2016 dengan jumlah 23 siswa. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan ada 2 variabel yakni variabel terpengaruh dan variabel tindakan. Adapun mengenai variabel terpengaruh yaitu mengenai hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 02 Ngadisepi pada mata pelajaran IPA. Sedangkan variabel tindakan adalah penerapan pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) yang diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 02 Ngadisepi. Definisi Operasional Perlu diberi batasan supaya tidak terjadi perbedaan pendapat terhadap istilah istilah yang menjadi kata kunci yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan maka dikemukakan definisi operasional yaitu: a) Hasil belajar adalah skor yang didapatkan oleh siswa kelas V SD Negeri 02 Ngadisepi semester II tahun pelajaran 2015/2016 dari tes yang diberikan guru untuk dikerjakan secara individu setelah pelaksanaan pembelajaran IPA sesuai dengan standar proses pembelajaran IPA. b) Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) adalah pembelajaran yang menekankan keterlibatan aktif siswa dalam pembelajaran melalui pengalaman langsung, agar siswa dapat menemukan sendiri pengetahuan yang dipelajari dengan mengaitkan atau menghubungkan pengetahuan tersebut dengan kehidupan nyata sehari-hari dalam pembelajaran IPA sesuai langkah-langkah yaitu kegiatan 6

pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup guna meningkatkan hasil belajar IPA. Prosedur Penelitian Penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri 02 Ngadisepi semester II tahun pelajaran 2015/2016 direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus setiap siklus akan dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan dan alokasi waktu setiap pertemuan adalah 70 menit. Konsep pokok penelitian tindakan menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Arikunto Suharsimi, 2002: 97) terdapat empat tahap rencana tindakan, meliputi: perencanaan (planning), tindakan (acting) dan pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Teknik observasi yang paling efektif adalah melengkapi dengan format atau blangko pengamat sebagai instrumen. Format yang sesuai item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi, Arikunto (2008: 156). Teknik ini digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran yang diterapkan guru dalam kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 02 Ngadisepi semester II tahun pelajaran 2015/2016. 2. Tes Kegiatan evaluasi menggunakan tes dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menerapkan pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) pada pembelajaran IPA melalui tes hasil belajar yang diberikan setiap akhir siklus I dan II atau pada pertemuan ketiga dengan bentuk soal tes pilihan ganda kepada subjek penelitian yakni siswa kelas V yang dikerjakan secara individu. Indikator Hasil Indikator hasil yang berkaitan dengan hasil belajar siswa yang masih dibawah KKM menjadi meningkat sesuai KKM sebesar 70 dan hasil yang diharapkan keberhasilan secara klasikal sebesar > 70%. Teknik Analis Data Penelitian tindakan kelas Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) Berbantuan Media Realia Pada Siswa Kelas V SD Negeri 02 Ngadisepi Kabupaten Temanggung Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 ini menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif dan deskriptif kualitatif. Deskriptif komparatif yaitu dengan membandingkan nilai kondisi awal, setelah siklus I dan 7

setelah siklus II. Deskriptif kualitatif digunakan untuk menggambarkan aktifitas guru dan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) berbantuan media realia. Deskriptif kualitatif diperoleh dari lembar observasi pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis pada siswa kelas V SD Negeri 02 Ngadisepi semester II tahun pelajaran 2015/2016 dari 23 siswa dapat diketahui bahwa hasil belajar IPA masih rendah karena sebagian besar nilai siswa masih dibawah (KKM=70) yang telah ditetapkan. Hal ini berdasarkan rekap nilai yang diberikan oleh guru kelas V yang menunjukkan sebanyak 7 siswa atau 30,44% sudah mencapai KKM dan 16 siswa atau 69,56% masih dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan. Berikut data hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 02 Ngadisepi sebelum menerapkan pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) pada mata pelajaran IPA. Tabel 1 Rekapitulasi Nilai IPA Pra Siklus Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan < 70 16 69,56% Tidak Tuntas 70 7 30,44% Tuntas Jumlah 23 100% Nilai Tertinggi 85 Nilai Terendah 45 Nilai Rata-rata 60 Berdasarkan tabel 1 terlihat jelas perolehan nilai IPA siswa kelas V SD Negeri 02 Ngadisepi dengan perbandingan perolehan nilai antara siswa yang mencapai (KKM=70) dengan nilai siswa yang masih dibawah KKM yang ditetapkan. Dari jumlah 23 siswa kelas V sebanyak 16 siswa memperoleh nilai dibawah 70, dan sisanya 7 siswa yang mendapatkan nilai tuntas diatas (KKM=70) yang telah ditetapkan. Dari kondisi awal berdasarkan tabel 1 dapat diketahui juga bahwa nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 85 sedangkan nilai terendah adalah 45 dengan rata-rata nilai hasil belajar secara keseluruhan yaitu 60. 8

Hasil Analisis Data Siklus I Analisis yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) diperoleh hasil belajar yang ditunjukkan pada tabel 1 berikut ini. Tabel 2 Rekapitulasi Nilai IPA Siklus I Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan < 70 8 34,78% Tidak Tuntas 70 15 65,22% Tuntas Jumlah 100% Nilai Tertinggi 90 Nilai Terendah 50 Nilai Rata-rata 74,56 Tabel 2 menunjukkan hasil tindakan pada siklus I diketahui dari jumlah siswa sebanyak 23 siswa, ada 8 siswa atau 34,78% masih mendapatkan nilai < 70 dan termasuk kategori tidak tuntas karena berada dibawah KKM 70. Kemudian nilai yang sudah memenuhi (KKM=70) dan sudah termasuk kategori tuntas ada 15 siswa atau 65,22%. Meskipun pada hasil tindakan siklus I secara keseluruhan masih ada siswa yang nilainya belum tuntas namun tindakan siklus I sudah ada peningkatan dibandingkan dengan kondisi awal sebelum penerapan pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) hal ini terlihat dari adanya peningkatan siswa yang tidak tuntas menjadi tuntas. Nilai rata-rata pada siklus I adalah 74,56 dengan nilai terendah adalah 50 sedangkan nilai tertinggi adalah 90 yang dapat diperoleh siswa. Hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 02 Ngadisepi semester II tahun pelajaran 2015/2016 yang diperoleh setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) yang dilaksanakan pada tanggal 11, 12, dan 13 April 2016 pada kegiatan siklus I telah mengalami peningkatan hasil belajar dibandingkan dengan kondisi awal sebelum adanya tindakan dengan penerapan pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning). Peningkatan hasil belajar dapat ditunjukkan dengan perolehan nilai hasil belajar 23 siswa kelas V dan diketahui dari analisis data yang telah dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan siklus I terlihat bahwa 15 siswa atau 65,22% dinyatakan tuntas dengan perolehan nilai sudah mencapai KKM yang telah ditetapkan, peningkatan ini didasarkan pada perbandingan rekapitulasi nilai kondisi awal yang 9

menunjukkan hanya sebanyak 7 siswa atau 30,44% yang dinyatakan tuntas hal ini sudah menunjukkan bukti adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas dibandingkan dengan kondisi awal. Kemudian jumlah siswa yang tidak tuntas sudah menunjukkan penurunan hal ini dapat ditunjukkan dari jumlah siswa yang tidak tuntas setelah pelaksanaan siklus I hanya 8 siswa atau 34,78% sehingga menunjukkan penurunan jumlah siswa yang tidak tuntas dibandingkan dengan kondisi awal sebanyak 16 siswa atau 69,56% karena nilai siswa masih dibawah (KKM=70) yang telah ditetapkan. Perolehan rata-rata nilai secara keseluruhan pada siklus I adalah 74,56 dan rata-rata nilai ini sudah menunjukkan peningkatan dibanding kondisi awal dengan rata-rata 60 dimana perolehan nilai tertinggi pada pelaksanaan siklus I adalah 90 dan nilai terendah adalah 50. Data yang telah diperoleh tersebut sudah menunjukkan bukti bahwa telah terjadi peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 02 Ngadisepi semester II tahun pelajaran 2015/2016 setelah menerapkan pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning). Siklus II Analisis hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 02 Ngadisepi setelah pelaksanaan tindakan pada siklus II dengan menerapkan pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) sudah sesuai dengan (KKM=70) yang telah ditetapkan dan ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini. Tabel 3 Rekapitulasi Nilai IPA Siklus II NIlai Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan < 70 0 0% Tidak Tuntas 70 23 100% Tuntas Jumlah 23 100% Nilai Rata-rata 86,30 Nilai Tertinggi 95 Nilai Terendah 70 Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai pada tindakan siklus II menunjukkan tidak ada siswa yang mendapat nilai < 70 atau dibawah (KKM=70) yang telah ditetapkan. Dengan melihat hasil perolehan nilai siklus II sudah menunjukkan keberhasilan penerapan pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) dengan meningkatnya hasil belajar siswa kelas V 10

SD Negeri 02 Ngadisepi karena siswa yang sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 23 siswa atau 100% dari jumlah keseluruhan siswa. Hasil belajar yang ditunjukkan setelah menerapkan pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) yang dilaksanakan pada tanggal 22,23 dan 25 April 2016 sebagai bentuk tindak lanjut dan penyempurnaan dari kegiatan siklus I telah menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 02 Ngadisepi, hal ini didasarkan pada perbandingan perolehan nilai hasil belajar siswa pada kegiatan siklus I dari jumlah siswa yang masih tidak tuntas sebanyak 8 siswa atau 34,78% setelah pelaksanaan kegiatan siklus II hasil belajar IPA siswa meningkat dengan perolehan nilai siswa yang menunjukkan ketuntasan 100% dan tidak ada siswa yang memperoleh nilai di bawah (KKM=70). Peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II juga didasarkan pada perolehan nilai rata-rata siswa, jika pada siklus I rata-rata nilai adalah 74,56 maka setelah pelaksanaan siklus II meningkat menjadi rata-rata 86,30. Selain peningkatan rata-rata nilai juga didasarkan pada perolehan nilai tertinggi siswa jika pada siklus I nilai tertinggi adalah 90 maka pada hasil perolehan nilai tertinggi pada siklus II meningkat dengan perolehan nilai 95 dan jika nilai terendah siswa pada siklus I masih menunjukkan dibawah (KKM=70) dengan perolehan nilai 50 maka pada hasil perolehan nilai terendah siswa pada siklus II sudah di atas (KKM=70) dengan nilai 70 sehingga dapat dinyatakan sudah memenuhi kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan. Sudah dapat dipastikan penerapan kegiatan siklus II sebagai tindak lanjut dan penyempurnaan penerapan siklus I telah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa kelas V dengan indikator keberhasilan > 70% secara klasikal. Jadi didapatkan simpulan bahwa penerapan pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) pada siswa kelas V SD Negeri 02 Ngadisepi yang diterapkan dalam kegiatan siklus I dan II telah meningkatkan hasil belajar siswa yang semula rendah menjadi meningkat tuntas sesuai KKM yang telah ditentukan. Peningkatan hasil belajar dari kondisi awal, siklus I dan siklus II dapat ditunjukkan perbandingannya pada tabel 4 sebagai berikut. 11

No Ketuntasan Belajar Tabel 4 Rekapitulasi Ketuntasan Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II Kondisi Pra Siklus I Jumlah Siswa Siklus Jumlah Siswa Jumlah Siswa Siklus II Persentase Persentase Persentase 1. Tuntas 7 30,44% 15 65,22% 23 100% 2. Belum Tuntas 16 69,56% 8 34,78% 0 0% Jumlah 23 100% 23 100% 23 100% Rata-rata 60 74,56 86,30 Tabel 4 menunjukkan bahwa penerapan pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 02 Ngadisepi semester II tahun pelajaran 2015/2016. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari tabel 4 yang menunjukkan perbandingan rekapitulasi ketuntasan nilai hasil belajar IPA dari kondisi awal, kemudian siklus I, dan dilanjutkan kegiatan siklus II. Pembahasan Penelitian yang telah dilaksanakan bertujuan agar mengetahui perbedaan dari siklus I dan siklus II dengan menggunakanan pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) berbantuan media realia. Pada kondisi awal sebelum penelitian, pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri 02 Ngadisepi masih berpusat pada guru. Siswa belum membangun sendiri pengetahuannya karena pembelajaran masih menggunakan model konvensional berupa transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Pembelajaran yang dilakukan guru menyebabkan prestasi belajar IPA masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari persentase siswa yang mencapai nilai KKM (70) masih rendah dan nilai rata-rata IPA masih 60. Keadaan tersebut membuat guru berpikir untuk meningkatkan prestasi belajar IPA dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa dan dapat membantu siswa mengaitkan materi dengan kenyataan di lingkungannya. Pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat membantu siswa lebih mudah memahami materi IPA karena pembelajarannya menekankan kegiatan mengaitkan materi IPA dengan kenyataan yang terjadi sehari-hari di sekitar siswa. Penggunaan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri 02 Ngadisepi. Hal tersebut terbukti dari adanya 12

peningkatan nilai rata-rata kelas dan persentase siswa yang mencapai nilai KKM. Pada kondisi awal nilai rata-rata IPA sebesar 60 meningkat menjadi 74,56 pada siklus I. Persentase siswa yang mencapai KKM juga meningkat dari 30,44% pada kondisi awal menjadi 65,22% pada siklus I. Peningkatan yang terjadi pada siklus I belum memenuhi indikator keberhasilan penelitian. Persentase siswa yang mencapai nilai KKM belum mencapai 75%, sehingga penelitian dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus I siswa belum mengaitkan materi dengan pengalaman nyata sehari-hari, siswa masih malu untuk bertanya dan menjawab pertanyaan guru, siswa belum melakukan kerjasama dan diskusi dengan baik, siswa masih kesulitan dalam melakukan eksperimen karena kurang memperhatikan penjelasan dan demonstrasi yang dilakukan guru, siswa masih kesulitan menyimpulkan sendiri hasil eksperimen, dan setiap kelompok masih malu untuk melakukan presentasi di depan kelas. Oleh karena itu, guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran dan melakukan perbaikan di siklus II. Perbaikan di siklus II adalah sebagai berikut. Guru memberi kesempatan siswa mengaitkan materi dengan kenyataan melalui kegiatan menceritakan pengalamannya seharihari yang berkaitan dengan sifat cahaya. Guru memberi giliran bertanya dan menjawab pertanyaan kepada setiap siswa. Guru memberi kesempatan siswa mendemonstrasikan penyusunan alat, bahan, dan langkah kerja eksperimen dan bertanya kepada guru jika kesulitan. Guru membimbing siswa melakukan pembagian tugas setiap anggota dalam kelompok. Guru memberi giliran kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi dan eksperimen. Guru memberi pertanyaan pancingan untuk membantu siswa menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran. Guru memberi kesempatan setiap kelompok menyampaikan pendapatnya terhadap kegiatan yang dilakukan. Guru memberi penguatan kepada siswa atau kelompok yang belum berhasil dengan baik. Prestasi belajar IPA pada siklus II lebih meningkat dibandingkan pada siklus I. Hal ini ditunjukkan dengan kenaikan nilai rata-rata kelas dari 74,56 pada siklus I meningkat menjadi 86,30 pada siklus II. Persentase siswa yang mencapai KKM juga meningkat dari 65,22% menjadi 100%. Pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada siklus II lebih efektif dibandingkan pada siklus I karena guru telah menerapkan asas Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan beberapa perbaikan berdasarkan refleksi siklus I. 13

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan penelitian tindakan kelas upaya meningkatkan hasil belajar IPA melalui pendekatan pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) pada siswa kelas V SD Negeri 02 Ngadisepi semester II tahun pelajaran 2015/2016 didapatkan simpulan yaitu: 1) Penerapan pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 02 Ngadisepi Kabupaten Temanggung semester II tahun pelajaran 2015/2016. 2) Hasil penelitian menunjukkan penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada siklus I dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 02 Ngadisepi, tetapi belum memenuhi kriteria keberhasilan. Persentase siswa yang mencapai KKM baru sebesar 65,22%. Penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada siklus II kemudian diperbaiki dengan cara pemberian waktu bagi siswa untuk menceritakan pengalamannya yang terkait dengan materi IPA, pemberian pertanyaan pancingan agar siswa menyimpulkan sendiri materi yang dipelajari, pemberian giliran untuk bertanya, menjawab pertanyaan, dan mempresentasikan hasil diskusi, mendemonstrasikan langkah kerja kegiatan, dan pembentukan kelompok belajar yang heterogen dengan pembagian tugas untuk setiap anggotanya. Penggunaan media realia juga menambah minat belajar siswa karena siswa bisa belajar secara langsung dari benda-benda yang ada di sekitar siswa dan media realia dapat menumbuhkan interaksi langsung antara anak dengan benda-bendanya tersebut. Dengan berbantuan media realia ini dapat membantu proses belajar anak menjadi lebih aktif pada saat mengamati, menangani, dan dapat menanamkan konsep dasar yang bersifat abstrak. Prestasi belajar IPA pada siklus II menjadi meningkat dengan persentase siswa yang mencapai KKM menjadi 100%. Siswa sudah tidak malu bertanya atau menjawab pertanyaan guru. Siswa sudah bisa melakukan kegiatan inkuiri, kerja kelompok, dan presentasi dengan baik. Siswa lebih mudah memahami materi IPA karena mampu mengaitkan materi dengan pengalaman sehari-hari. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya nilai rata-rata kelas dan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada setiap akhir siklus. Nilai rata-rata kelas pada siklus I mencapai 74,56 meningkat menjadi 86,30 pada siklus II. 5.2 Saran a. Bagi Guru Guru sebaiknya menerapkan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and 14

Learning (CTL) dalam pembelajaran IPA karena terbukti dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa agar pembelajaran lebih variatif serta siswa dapat menemukan sendiri materi yang dipelajari dan mengaitkan materi yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. b. Bagi Sekolah Kepala sekolah hendaknya mendukung penerapan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dan dikembangkan lebih lanjut tidak hanya dalam pembelajaran IPA saja, tetapi juga pada pembelajaran mata pelajaran yang lain yang relevan agar prestasi belajar siswa meningkat. c. Bagi Siswa Siswa hendaknya dapat mengikuti kegiatan pembelajaran IPA yang dilaksanakan dengan menerapkan langkah-langkah pendekatan pembelajaran CTL (Contextual Teaching And Learning) karena dapat menimbulkan rasa senang, semangat, tertarik dan tidak bosan dalam menerima pembelajaran IPA sehingga hasil belajar dapat meningkat. DAFTAR PUSTAKA Ali, Abdullah. 2003. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.. 2008. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Asy ari, Maslichah. 2006. Penerapan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Dalam Pembelajaran Sains Di Sekolah Dasar. Yogyakarta: Universitas Sanata Darma. Daryanto dan Mulyo Rahardjo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gala Media. Depdiknas. 2006. Kurikulum 2006 Standar Kompetensi Mata Pelajaran. Jakarta: Depdiknas. Hakim, Luqman. 2010. Penerapan Pendekatan Kontekstual (CTL) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar IPA Pada Siswa Kelas V SDN 01 Sumurbanger Kabupaten Batang. Semarang : UNNES. Mulyasa. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyono. 2010. Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Materi Bagian-bagian Tumbuhan Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri Simpar Tahun Pelajaran 2009/2010. Semarang : UNNES. Sa ud, Udin Syaefudin. 2010. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 15

Sadiman, A.S. 2005. Media Pendidikan. Jakarta: CV Rajawali. Samatowa, Usman. 2006. Bagaimana membelajarkan IPA di SD. Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikti Direktorat Ketenagaan. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdikarya. Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Pres. Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana. 16