BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2010: 407). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2011:297)

BAB III METODE PENELITIAN. mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa media

BAB III METODE PENELITIAN. and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2011: 297) Research and

BAB III METODE PENELITIAN. and Development), dengan menggunakan model pengembangan Borg and

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengembangan Media Mobile Pocketbook

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan yang disampaikan oleh Borg and Gall dalam (Setyosari,

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2012: 297),

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Langkah langkah dalam memgembangkan e- modul menggunakan program

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash dengan materi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Interaktif. interakitif model pembelajaran gaya belajar VARK adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Keterbatasan Penelitian C. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau penelitian R&D (Research & Development) dengan model ADDIE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan penelitian pengembangan (research and development). Metode

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research &

BAB III METODE PENELITIAN

IV. HASIL PEMBAHASAN. bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (research and development). Metode penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. juga menggunakan metode Research and Development yaitu metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Pengembangan atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan Pengembangan (Research and Developement), karena penelitian ini bertujuan

B. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development/r&d) yang mengacu pada model

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of

BAB III METODE PENELITIAN

commit to user 44 BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. B. Pendekatan Penelitian

JURNAL. Oleh : TRI ANJAYA

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Model pengembangan modul pada mata pelajaran Bimbingan Konseling ini

BAB III METODE PENELITIAN. berupa penelitian pengembangan Research and Development (R&D) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian Research and Development (R&D) merupakan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development. Model Research and Development yang digunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu suatu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian R&D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. (Musfiqon, 2012:14). Dalam penelitian ini, metode yang peneliti gunakan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan merupakan proses pengembangan dan validasi produk. Produk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berbasis web sebagai sumber belajar IPS kelas VII SMP dengan materi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ANDROID PADA MATERI PLANTAE UNTUK SISWA SMA MENGGUNAKAN ECLIPSE GALILEO

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian dan pengembangan lembar kerja siswa elektronik (LKS)materi

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut, maka desain dari penelitian ini adalah penelitian pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. (educational research and development) yang bertujuan mengembangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk baru berupa

LEMBAR EVALUASI UNTUK AHLI MEDIA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. materi aritmetika sosial untuk SMP kelas VII dengan model pembelajaran Group

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian dan Pengembangan Penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan tertentu, dan menguji keefektifan tersebut (Sugiyono, 2010: 407). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model penelitian yang diadaptasi dari Borg and Gall (1989). Langkah-langkah penelitian pengembangan dari Borg and Gall (1989) dalam Sugiyono (2010) digambarkan sebagai berikut. Potensi dan Masalah Pengumpulan Data Desain Produk Validasi Desain Uji coba pemakaian Revisi Uji coba Revisi Desain Revisi Produksi Masal Gambar 3.1. Skema langkah-langkah Pengembangan Borg and Gall (1989) 3.2 Prosedur Penelitian dan Pengembangan Prosedur penelitian dan pengembangan menggunakan model penelitian pengembangan Borg and Gall (1989) yang dimodifikasi oleh Sugiyono (2010). 10 langkah penelitian Borg and Gall (1989) dimodifikasi menjadi 3 tahapan yang telah mencakup semua tahapan dalam pengembangan seperti pada Gambar 3.2. 32

33 Studi Pendahuluan Pengembangan Uji Lapangan 1. Studi Pustaka 2. Studi Lapangan a. Analisis Tujuan b. Analisis Kemampuan c. Pengembangan Desain d. Validasi Ahli a. Uji coba Gambar 3.2. Skema Modifikasi Prosedur Penelitian Pengembangan 1) Studi Pendahuluan Studi pendahuluan atau biasa disebut dengan analisis kebutuhan sangat penting dilakukan untuk memperoleh informasi awal untuk melakukan pengembangan. Tahap studi pendahuluan ini meliputi kegiatan studi pustaka dan studi lapangan. a. Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan dengan mengkaji teori yang menunjang penelitian. Selain itu juga mengkaji hasil-hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan, meninjau KI dan KD pada materi Plantae untuk SMA/MA kelas X, serta menentukan indikator pencapaian kompetensi. b. Studi Lapangan Tahap ini menentukan sasaran pengguna atlas tumbuhan lumut berbasis android, melakukan survey, mengkaji karakter subjek penelitian, dan melihat kemungkinan-kemungkinan jika penelitian diterapkan. Pengumpulan data awal di lapangan dilakukan dengan mengumpulkan

34 informasi awal pengembangan meliputi kegiatan wawancara dengan guru dan siswa untuk mencari bentuk bahan ajar yang diharapkan mampu mengatasi masalah dalam pembelajaran. 2) Pengembangan Studi pengembangan yang dilakukan meliputi kegiatan analisis tujuan, analisis kemampuan, prosedur pengembangan, dan validasi ahli. a. Analisis Tujuan. Analisis tujuan dilakukan guna merumuskan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian pengembangan yang akan dilakukan. Tujuan dari penelitian pengembangan ini yaitu untuk mengembangkan dan menghasilkan dan mneguji kualitas atlas tumbuhan lumut berbasis android sebagai bahan ajar biologi yang telah melalui tahap validasi dan uji coba. b. Analisis Kemampuan. Analisis kemampuasn dilakukan untuk memperkirakan dana, tenaga, dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian pengembangan. c. Pengembangan Desain Tahap ini melakukan kegiatan merancang dan menyusun yaitu atlas tumbuhan lumut sebagai bahan ajar berbasis android. Langkah-langkah pembuatan atlas tumbuhan lumut berbasis android adalah sebagai berikut. a) Menentukan materi pokok yang akan dibuat bahan ajar, dalam penelitian ini materi yang dipilih adalah materi plantae. Materi ini memiliki ruang lingkup yang cukup luas, umumnya terbagi atas tumbuhan lumut,

35 tumbuhan paku, dan tumbuhan biji. Oleh karena itu, dalam hal ini sub materi yang diambil adalah tumbuhan lumut. Tumbuhan lumut dipilih karena tumbuhan yang satu ini masih kurang dieksplor oleh siswa. b) Meninjau Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada silabus. c) Menentukan indikator pencapaian kompetensi yang merujuk pada Kompetensi Dasar. d) Mengumpulkan bahan materi yang akan dimuat dalam. Bahan materi diperoleh dari sumber relevan yang terjamin kebenarannya agar tidak terjadi kesalahan konsep pada siswa. Materi yang digunakan dibuat dengan bahasa yang mudah dipahami untuk tingkatan siswa SMA/MA kelas X. e) Mempersipkan bahan pendukung yang dibutuhkan. f) Membuat bahan ajar atlas tumbuhan lumut menggunakan program dari Adobe Flash Professional CS6 AIR for Android dengan format output file.apk agar bisa dioperasikan di smartphone android. Adapun desain yang akan dibuat dijelaskan sebagai berikut. a) Karakteristik fisik (1) Atlas tumbuhan lumut berbasis android yang dikembangkan berupa perangkat lunak dalam bentuk aplikasi yang tidak tampak secara fisik dan tidak berwujud benda, namun bisa dioperasikan pada smartphone dengan sistem operasi android. (2) Atlas tumbuhan lumut berbasis android ini memuat konten dalam bentuk teks, gambar asli tumbuhan lumut, animasi, dan audio.

36 (3) Atlas tumbuhan lumut berbasis android ini memuat gambar-gambar tumbuhan lumut asli sehingga lebih menarik perhatian siswa untuk belajar. (4) Atlas tumbuhan lumut berbasis android ini juga memuat tampilan dan gambar animasi yang mengajak siswa untuk lebih aktif dalam menggunakannya. b) Susunan isi atlas Atlas tumbuhan lumut berbasis android tersusun atas bagian pembuka dan bagian menu utama yang diuraikan di bawah ini. (1) Bagian pembuka terdiri atas loading, halaman pembuka, dan judul atlas yaitu Atlas Tumbuhan Lumut. (2) Bagian menu utama terdiri atas petunjuk penggunaan atlas tumbuhan lumut berbasis android, kompetensi, materi, latihan soal, profil pengembang, dan menu keluar. Bagian petunjuk memuat petunjuk belajar bagi siswa dan guru, petunjuk tombol navigasi, dan petunjuk penginstalan aplikasi. Bagian kompetensi memuat kompetensi dasar dan indikator pencapaian. Bagian materi dilengkapi daftar isi yang memuat tentang pendahuluan, materi tumbuhan lumut, glosarium, dan referensi. Bagian materi juga memuat gambar animasi, sehingga tidak hanya terbatas gambar dan materi saja namun dapat menghidupkan suasana antara pembaca dengan bahan ajar atlas tumbuhan lumut ini. Bagian menu keluar digunakan jika akan keluar dari aplikasi.

37 Desain isi atlas tumbuhan lumut berbasis android digambarkan pada Gambar 3.3. Loading Halaman Pembuka Halaman Judul Menu Utama Petunjuk Kompetensi Materi Profil Latihan Soal Keluar Belajar Navigasi Install KD Indikator Pendahuluan Tumbuhan Lumut Habitat Klasifikasi Metagenesis Peranan Glosarium Referensi Gambar 3.3. Bagan Isi Atlas Tumbuhan Lumut berbasis Android

38 Proses pengembangan atlas tumbuhan lumut berbasis android digambarkan pada Gambar 3.4. Mulai 1 3 2 Membuka Microsoft Word Membuka Adobe Flash CS 6 Membuka Adobe Photoshop CS 3 Membuat draft Membuat dokumen baru Membuat desain Input text Air for Android Input file Hasil Input Hasil Proses Simpan Hasil Ya Revisi? Selesai Tidak Ya Gambar 3.4. Flowchart Proses Pengembangan Atlas Tumbuhan Lumut berbasis Android

39 d. Validasi Ahli Proses validasi dilakukan setelah awal selesai dibuat. Validasi dilakukan oleh ahli media dan ahli materi. Masukan yang diperoleh dari hasil validasi oleh ahli media dan ahli materi digunakan untuk memperbaiki awal yang dibuat. Produk yang telah direvisi akan menghasilkan I. 3) Uji Lapangan Produk I yang dihasilkan dari proses validasi oleh para ahli, selanjutnya diuji cobakan kepada responden. Responden dalam hal ini yaitu 10 siswa kelas X SMA Negeri 2 Sumenep yang dipilih secara acak. Hasil penilaian dan masukan yang didapatkan dari uji lapangan akan dijadikan acuan untuk menyempurnakan akhir. 3.3 Uji Coba Produk 3.3.1 Desain Uji Coba Produk awal yang telah dihasilkan selanjutnya melalui proses validasi dari ahli media dan ahli materi. Masukan dan penilaian para ahli dari proses validasi dijadikan acuan untuk memperbaiki yang dibuat. Produk yang telah melalui proses revisi I selanjutnya akan menjadi 1. Produk inilah yang akan diuji cobakan kepada siswa SMA kelas X secara langsung. Data hasil penilaian dari siswa kemudian dianalisis, sedangkan komentar dan masukan yang diberikan siswa dijadikan acuan untuk melakukan revisi II. Revisi II dilakukan untuk menyempurnakan akhir. Adapun tahapan uji coba peninjauan dan penilaian dapat dilihat pada Gambar 3.5.

40 Produk awal atlas tumbuhan lumut berbasis android Validasi oleh ahli media dan ahli materi Revisi I Produk I Uji coba & penilaian oleh 10 siswa SMA kelas X Revisi II Produk Akhir Gambar 3.5. Desain Uji Coba Peninjauan dan Penilaian Produk 3.3.2 Subjek Uji Coba Uji coba dalam penelitian ini adalah uji coba kelompok kecil atau uji coba terbatas. Subjek uji coba dalam penelitian ini yang bertindak sebagai responden yaitu 10 orang siswa SMA Negeri 2 Sumenep kelas X. Siswa dipilih secara acak tanpa melihat latar belakang kemampuan dan prestasi siswa. Menurut Arikunto (2013: 254), subjek uji coba kelompok kecil dilakukan pada 4-14 responden dan untuk kelompok besar antara 15-50 responden.

41 3.3.3 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam pengembangan atlas tumbuhan lumut berbasis android ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. a. Data kualitatif Data kualitatif berasal dari kritik, saran, dan komentar dari ahli media, ahli materi dan siswa terhadap atlas tumbuhan lumut berbasis android. Selain itu, data kualitatif juga diperoleh dari hasil wawancara pada studi pendahuluan. b. Data kuantitatif Data kuantitatif diperoleh dari penilaian angket penilaian yang diberikan kepada validator dan siswa kelas X yang bertindak sebagai responden saat uji coba kelompok kecil. 3.3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data (Sugiyono, 2015: 193). Oleh karena itu, teknik pengumpulan data sangat penting untuk diperhatikan dalam penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Wawancara Wawancara merupakan teknik mengumpulkan data yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung dengan reponden untuk mencapai tujuan tertentu (Arifin, 2012: 233). Jenis wawancara yang dilakukan yaitu wawancara langsung dengan siswa dan guru bidang studi

42 biologi kelas X di SMA Negeri 2 Sumenep. Wawancara yang digunakan yaitu wawancara bebas-terstruktur/terpimpin. Instrumen yang digunakan yaitu lembar wawancara. b. Angket Angket adalah instrumen penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan atau pernyataan untuk menjaring data atau informasi yang harus dijawab responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya (Arifin, 2012: 228). Angket yang digunakan untuk penilaian terdiri atas 15 butir indikator yang terbagi atas empat aspek penilaian. 3.3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data Intrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas instrumen wawancara untuk mengetahui kebutuhan bahan ajar di lapangan yang dilakukan dengan guru biologi dan siswa. Instrumen angket digunakan untuk menguji kualitas atlas tumbuhan lumut berbasis android yang dilakukan kepada 10 orang siswa kelas X. Penjelasan instrumen pengumpulan data yang digunakan secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Instrumen Pengumpulan Data No Tujuan Data Sumber Data 1 Menghasilkan Kebutuhan Guru data kebutuhan bahan ajar bahan ajar di lapangan 2 Menghasilkan data kebutuhan bahan ajar siswa 3 Menguji kualitas Kebutuhan bahan ajar siswa Kualitas dari Siswa Ahli media Metode Instrumen Wawancara Pedoman wawancara Wawancara Pedoman wawancara Angket Pedoman angket Analisis Data Deskriptif Deskriptif Deskriptif Persentase

43 dari sisi media sisi media validasi 4 Menguji kualitas dari sisi materi Kualitas dari sisi materi Ahli materi Angket Pedoman angket validasi 5 Menguji kualitas akhir Kualitas akhir Siswa Angket Pedoman angket ujicoba Deskriptif Persentase Deskriptif Persentase Tabel 3.2 Pedoman Kisi-kisi Instrumen Wawancara Kebutuhan Bahan Ajar di Lapangan untuk Guru Biologi Variabel Aspek Indikator Deskriptor No Kebutuhan bahan ajar di lapangan Ketersediaan bahan ajar di sekolah Bahan ajar yang digunakan guru Jenis bahan ajar yang dimiliki sekolah Jumlah bahan ajar Keadaan bahan ajar Jenis bahan ajar yang digunakan guru Bahan ajar apa saja yang ada di sekolah khususnya pada materi plantae? Apakah jumlah bahan ajar untuk materi plantae yang tersedia sebanding dengan jumlah siswa? Bagaimana kondisi bahan ajar yang ada secara fisik? Apakah bahan ajar yang ada sesuai dengan kurikulum yang digunakan di sekolah? Bahan ajar apa saja yang digunakan oleh Bapak/Ibu saat mengajar materi plantae? Apakah bahan ajar tersebut memuat materi tumbuhan lumut secara mendalam dan disertai contoh tumbuhan asli? Apakah bahan ajar yang digunakan Bapak/Ibu sudah mengikuti perkembangan teknologi saat ini? 1 2 3 4 5 6 7

44 Bahan ajar yang diinginkan guru Harapan guru terhadap bahan ajar yang ingin dikembangkan Menurut Bapak/Ibu, seberapa penting penggunaan bahan ajar yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi? Menurut Bapak/Ibu, apakah perlu adanya pengembangan bahan ajar khusus tumbuhan lumut yang dapat menyajikan gambar asli tumbuhan dan sesuai dengan perkembangan teknologi? Bagaimana harapan Bapak/Ibu jika ada bahan ajar untuk materi tumbuhan lumut yang dikembangkan seperti atlas tumbuhan lumut berbasis android? 8 9 10 Tabel 3.3 Pedoman Kisi-kisi Instrumen Wawancara Kebutuhan Bahan Ajar di Lapangan untuk Siswa Kelas X Variabel Aspek Indikator Deskriptor No Kebutuhan bahan ajar di lapangan Bahan ajar yang dimiliki Jenis bahan ajar yang dimiliki Keadaan bahan ajar Pemahaman siswa terhadap bahan ajar yang ada Bahan ajar apa yang dimiliki/ digunakan pada materi plantae? Apakah bahan ajar tersebut memuat materi tumbuhan lumut secara mendalam dan disertai gambar tumbuhan asli yang berwarna? Apakah dengan bahan ajar tersebut kamu lebih mudah memahami materi plantae khususnya tumbuhan lumut? Apakah kamu memiliki smartphone android? Jika iya, untuk apa 1 2 3 4

45 Bahan ajar yang diinginkan siswa Harapan siswa terhadap bahan ajar atlas tumbuhan lumut berbasis android biasanya kamu menggunakannya? Apakah kamu pernah menggunakan smartphone android untuk belajar? Apabila ada bahan ajar berupa atlas tumbuhan lumut yang dikemas dalam smartphone android sehingga lebih praktis dan fleksibel, apakah kamu lebih tertarik untuk mempelajarainya? 5 6 Angket yang digunakan untuk mengetahui kualitas pada proses validasi dan uji coba menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono (2010: 134), skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang orang sekelompok orang tentang fenomena sosial. Instrumen penelitian yang menggunakan skala likert dapat dibuat dalam bentuk checklist maupun pilihan ganda. Instrumen angket penilaian yang digunakan pada penelitian ini dibuat dalam bentuk checklist yang merupakan hasil adaptasi dari Akbar (2013: 39-40) dengan adanya modifikasi dari peneliti. Instrumen angket yang telah dimodifikasi tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Instrumen Angket Penilaian Atlas Tumbuhan Lumut Berbasis Android sebagai Bahan Ajar Biologi No Aspek Kriteria Indikator 1 Materi dan Soal Latihan 1. Penyajian materi sistematis 2. Penyajian materi jelas dan mudah dipahami 3. Penyajian latihan soal 2 Kebahasaan 4. Penggunaan bahasa yang mudah & komunikatif

46 3 Tampilan Audio dan Visual 5. Kesesuaian tampilan background 6. Daya dukung musik & backsound 7. Penggunaan gambar tumbuhan asli 8. Penggunaan gambar animasi pendukung 9. Ketepatan pemilihan jenis & ukuran huruf 4 Penggunaan 10. Kemudahan pengoperasian bahan ajar 11. Kejelasan petunjuk belajar 12. Interaksi antara bahan ajar dengan siswa 13. Kreativitas dan inovasi dalam bahan ajar 14. Membantu siswa untuk lebih memahami materi 15. Tampilan Atlas Tumbuhan Lumut berbasis android secara keseluruhan 3.3.5 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut: 1. Data pengembangan Data pengembangan yang diperoleh dari proses tinjauan, masukan, dan penilaian proses validasi dari ahli media, ahli materi, dan siswa dianalisis secara deskriptif. Data ini digunakan sebagai acuan untuk revisi. 2. Data yang dihasilkan Data yang dihasilkan diperoleh dari penilaian responden. Data yang diperoleh dalam bentuk data kualitatif diubah menjadi data kuantitatif mengacu pada Widoyoko (2011: 237) dengan ketentuan: a. Kategori Sangat Kurang (SK) diberi skor 1 b. Kategori Kurang (K) diberi skor 2 c. Kategori Cukup (C) diberi skor 3

47 d. Kategori Baik (B) diberi skor 4 e. Kategori Sangat Baik (SB) diberi skor 5 Setelah diperoleh data kuantitatif, data diolah dengan langkah-langkah yang mengacu pada Widoyoko (2011: 238) seperti berikut: a) Menghitung skor total rata-rata setiap komponen dengan rumus: = Keterangan: = skor rata-rata x = jumlah skor n = jumlah responden b) Mengubah skor akhir rata-rata menjadi nilai kualitatif dengan teknik pengkriteriaan. Data ini kemudian dikonversi ke data kualitatif menggunakan skala 5 dan kriteria penilaian ideal pada Tabel 3.5. Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Produk Skala Kriteria Rumus Interval Rerata Skor 5 Sangat Baik > i + 1,8 SBi > 4,2 4 Baik i + 0,6SBi < i + 1,8 SBi 3 Cukup i - 0,6 SBi < i + 0,6 SBi 2 Kurang i 1,8 SBi < i - 0,6 SBi Sangat 1 Kurang Sumber: Widoyoko (2011: 238) 3,4 < 4,2 2,6 < 3,4 1,8 < 2,6 i i 1,8 SBi 1,8

48 Keterangan: = skor rata-rata tiap butir penilaian i = rata-rata ideal i = ½ (skor tertinggi ideal + skor terendah ideal) SBi = simpangan baku ideal SBi = (½) (1/3) (skor tertinggi ideal skor terendah ideal) Skor tertinggi ideal = butir kriteria x skor tertinggi Skor terendah ideal = butir kriteria x skor terendah c) Menghitung persentase keidealan dengan menggunakan rumus: Skor ideal merupakan skor maksimal yang dapat diperoleh dari hasil penskoran dalam angket. d) Menentukan kualitas bahan ajar dengan membandingkan rerata skor yang diperoleh dengan kriteria penilaian ideal seperti pada Tabel 3.6. Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Ideal No Persentase Keidealan Kriteria 1 > 80% Sangat Baik 2 60% - 80% Baik 3 40% - 60% Cukup 4 20% - 40% Kurang 5 < 20% Sangat Kurang Sumber: Widoyoko (2011: 240)