1. PENDAHULUAN. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sudah beberapa kali mengalami perubahan. Pada tanggal 1 Maret 2005, BBM jenis Premium dan Solar kembali dinaikkan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan program Konversi minyak tanah ke LPG yang ditetapkan oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut academic dishonesty sudah tidak dapat terelakkan lagi di kalangan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, yang di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Konversi energi dari minyak tanah ke gas adalah program nasional yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Theory of Planned Behavior Fishbein dan Ajzen

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyebabkan perusahaan harus menghadapi persaingan yang ketat, termasuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2 Model Theory of Reason Action (TRA) (Sumber : Fishbein dan Ajzen 1975)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya

BAB II LANDASAN TEORI. Setiap masyarakat selalu mengembangkan suatu sistem dalam

BAB Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Intensi Berwirausaha. tindakan dan merupakan unsur yang penting dalam sejumlah tindakan, yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V PENUTUP. 1. Brand awareness tidak berpengaruh signifikan terhadap purchase intention

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan manusia yang berjiwa kreatif, inovatif, sportif, dan wirausaha.

BAB I PENDAHULUAN. Masalah-masalah ekonomi yang di alami Indonesia kian memprihatinkan.

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB V. Kesimpulan dan Saran. 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini, internet menjadi salah satu alat komunikasi yang utama dan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang saat ini semakin lama semakin ketat. Terdapat berbagai. konsumen untuk menggunakan suatu produk.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era pasar bebas berdampak pada adanya persaingan yang sangat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 2. Landasan Teori

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. sebuah produk (Aaker, 1991). Model asli dari ekuitas merek pelanggan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan permasalahan dalam penelitian Teori Perilaku Terencana (Theory Of Planned Behaviour)

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan telekomunikasi dan

PENDAHULUAN Latar Belakang

THEORY OF REASONED ACTION

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum membeli suatu produk atau jasa, umumnya konsumen melakukan evaluasi untuk

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Landasan Teori diperlukan agar penelitian ini dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI. PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR : 17/P/BPH Migas/VIII/2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. keras untuk mempertahankan pangsa pasarnya. Dalam persaingan yang semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini, penilitian yang menjadi acuan adalah hasil penelitian Chahal

II KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang cukup pesat dari tahun ke tahun. Dalam periode enam tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ajzen yang merupakan penyempurnaan dari reason action theory yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Theory of Planned Behavior (TPB) tampaknya sangat cocok untuk menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan, manusia menjadi salah satu komponen dari lingkungan hidup itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Electronic Commerce (e-commerce) (McLeod & Schell, 2004). Menurut Indrajit

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bagi konsumen wanita, kosmetik adalah salah satu kebutuhan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi yang kemudian diikuti oleh perkembangan bidang-bidang

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan minyak tanah dalam kehidupannya sehari hari.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kesimpulannya, intensi seseorang terhadap perilaku tertentu dipengaruhi oleh tiga variabel yaitu sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku (Ajzen

Bab I: Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. Konsep pemasaran mengarahkan perusahaan pada seluruh usaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi memacu perubahan dalam bidang pemasaran, operasional,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perbedaan yang mendukung penelitian ini. Berfokus pada pengaruh citra merek,

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Global Carbon Dioxide Emissions from Fossil-Fuels (EPA, 2012)

ASTIA CHOLIDA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan harga minyak tanah tentunya akan berdampak pada kondisi

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Memberi janji yang berlebihan (overpromise) hanya akan

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Jayanti dkk. (2013) Green consumer behavior merupakan perilaku

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman sekarang ini, terdapat perkembangan di

BAB II LANDASAN TEORI. hasil yang paling diharapkan dari sebuah penelitian mengenai perilaku konsumen.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada masa sekarang ini, semakin banyak kemajuan yang dicapai manusia

BAB I PENDAHULUAN. semakin hari semakin banyak kemiskinan dimana-mana karena dunia kerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah mencatat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. alam. Meskipun minyak bumi dan gas alam merupakan sumber daya alam

SISTEMATIKA PENYUSUNAN RENCANA UMUM ENERGI NASIONAL, RENCANA UMUM ENERGI DAERAH PROVINSI, DAN RENCANA UMUM ENERGI DAERAH KABUPATEN/KOTA

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi, membujuk seseorang dan memberi perintah. Komunikasi juga

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2 Di samping itu, terdapat pula sejumlah permasalahan yang dihadapi sektor Energi antara lain : 1. penggunaan Energi belum efisien; 2. subsidi Energi

BAB I PENDAHULUAN. BBM punya peran penting untuk menggerakkan perekonomian. BBM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dan keinginan konsumen, mengembangkan produk, menetapkan harga,

BAB V PENUTUP. maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: kegunaan persepsian (perceived usefulness), sedangkan variabel kepercayaan

BAB V PENUTUP. Penelitian ini melihat faktor-faktor yang mempengaruhi repurchase intention

KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

BAB V PENUTUP. yang terdiri dari dimensi pengetahuan lingkungan dan sikap terhadap

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya alat rumah tangga yang menggunakan listrik. Akan tetapi, pada

SIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, menurut Suparmono dan Damayanti (2010:10) mengatakan sebagai

Transkripsi:

1 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Minyak dan gas bumi mempunyai tiga peran penting dalam perekonomian Indonesia yaitu sebagai sumber energi, sebagai bahan baku industri dan sebagai sumber penerimaan negara. Kebiasaan menggunakan minyak dan gas bumi sebagai sumber energi sudah berlangsung lama. Sebagai sumber energi, peran minyak dan gas masih dominan, ketergantungan kepada minyak dan gas terlihat dari konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang meningkat setiap tahunnya. Untuk keperluan memasak, masyarakat Indonesia terbiasa menggunakan minyak tanah sebagai sumber energi, terutama minyak tanah bersubsidi. Dalam beberapa tahun terakhir ini, pemerintah berupaya mengurangi konsumsi minyak tanah melalui program konversi ke LPG (Liquified Petroleum Gas). Program ini relatif berhasil sehingga konsumsi minyak tanah mengalami penurunan dari tahun ketahun. Selain program konversi minyak tanah ke LPG, salah satu upaya mengurangi penggunaan minyak tanah adalah meningkatkan pemanfaatan gas alam dalam program pembangunan kota gas. Membangun kota gas tidak sekedar merencanakan kemudian membangun secara fisik dengan pemasangan pipa gas alam dari sumbernya ke pengguna akhir yaitu rumah tangga. Hal utama yang harus diperhatikan secara cermat adalah bagaimana sikap, persepsi dan minat masyarakat terhadap gas alam itu sendiri, mengingat mereka sudah terbiasa menggunakan minyak tanah, LPG, bahkan kayu bakar yang memang tersedia di sekitar tempat tinggal mereka. Mengetahui minat masyarakat menggunakan gas alam berarti melakukan identifikasi kemauan, kesediaan atau niat mereka mengubah kebiasaan yang sudah membudaya kepada perilaku yang baru yaitu menggunakan gas alam. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengimplementasikan teori perilaku terencana (Theory of Planned Behaviour) yang digagas Ajzen (1991) dan untuk melakukan analisis terhadap data yang didapat dari penelitian ini digunakan model berbasis SEM (Structural Equation Model). Gas alam juga mempunyai keunggulan dibanding minyak tanah, selain lebih murah, juga lebih bersih dan ramah lingkungan karena pembakarannya lebih sempurna dibanding minyak tanah, tidak menimbulkan jelaga, meskipun sama-sama berasal dari energi fosil. Upaya mendorong agar masyarakat mau beralih dari mengkonsumsi minyak tanah ke gas alam adalah upaya mempengaruhi sikap, persepsi dan perilaku dalam mengkonsumsi bahan bakar untuk memasak. Dengan demikian harus diidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi, sikap dan perilaku tersebut. Di Thailand suatu studi yang dilakukan oleh Likisuwannakool et al.. (2012) untuk mengetahui prospek bahan bakar gas untuk kendaraan (NGV, Natural Gas Vehicle) agar dapat lebih populer dan lebih banyak dikonsumsi di seluruh Thailand. Survey yang dilakukan terhadap 500 calon konsumen yang terdiri dari 100 responden di 5 kawasan yang berbeda yang mencerminkan letak geografi, faktor demografi dan dampak terhadap niat perilaku. Hasilnya adalah bahwa studi ini mengusulkan bahwa niat perilaku konsumen terhadap NGV

2 dipengaruhi oleh faktor-faktor yang bersinggungan dengan pengaruh sosial dan atribut NGV itu sendiri. Sebuah langkah penting dalam sejarah teori sikap telah dikembangkan melalui teori tindakan beralasan (Theory of Reasoned Action) yang merupakan pendahulu teori perilaku terencana. Kedua teori ini didasarkan pada gagasan bahwa perilaku bersama-sama bergantung pada niat (intention) dan pengendalian perilaku (behavioral control) (Ajzen, 1991). Namun, secara empiris, operasionalisasi teori tindakan beralasan (Fishbein dan Ajzen, 1975) memperlihatkan bahwa niat menjadi penghubung antara sikap menuju perilaku. Niat tidak hanya bergantung kepada sikap, tetapi juga pada norma-norma subjektif atau tekanan sosial yang dirasakan yang dilakukan oleh orang lain, seperti orang tua dan teman, untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku. Xiao dan Wu (2006) dalam penelitiannya, menemukan bahwa niat perilaku secara positif terkait dengan sikap terhadap perilaku, pengendalian yang dirasakan, kepuasan yang dirasakan dan kepuasan dengan layanan. Asumsi pertama yang melatarbelakangi penilitian ini adalah bahwa masyarakat Indonesia yang terbiasa menikmati sumber energi yang murah dan mudah didapat seperti minyak tanah ini perlu mendapatkan sosialisasi dan edukasi tentang bagaimana memanfaatkan gas alam, kemudahan mendapatkannya dan keunggulannya dibandingkan minyak tanah. Asumsi yang kedua adalah bahwa lokasi penelelitian adalah kota yang dekat dengan sumber gas alam baik berupa lapangan gas alam ataupun dekat dengan ruas pipa transmsi gas alam sehingga bisa dilakukan tapping untuk menyalurkan gas alam ke kota terdekat. Sehingga dengan dua asumsi ini dapat dipertemukan antara pasokan (supply side) dan kebutuhan (demand side). Artinya ketersediaan gas alam dapat memenuhi permintaan kebutuhan masyarakat akan gas alam. Selanjutnya mengubah pola fikir masyarakat bukanlah sesuatu yang mudah, memerlukan strategi yang tepat yang didasari kondisi obyektif. Stigma negatif bahwa gas alam itu berbahaya; berisiko terhadap kesehatan; berkesan eksklusif; serta dapat menimbulkan bahaya kebakaran, merupakan atribut yang melekat dimata masyarakat yang belum faham gas alam. Disamping itu membangun kepercayaan masyarakat terhadap gas alam dengan mengeliminasi stigma negatif harus dilakukan dengan berbagai cara misalnya melalui sosialisasi dan edukasi yang dilakukan pemerintah. Hal inilah yang mendasari digunakannya teori perilaku terencana untuk mengidentifikasi niat masyarakat untuk menggunakan gas alam sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah tangga sebagai pengganti minyak tanah. Upaya pemerintah mencari energi alternatif tidak sepenuhnya berjalan lancar. Keterbatasan infrastruktur, kurangnya pasokan dan penolakan masyarakat terhadap rencana program pembangunan kota gas juga menjadi tantangan tersendiri. Kekhawatiran tersebut adalah wajar karena isu LPG 3 kilogram yang diluncurkan pada tahun 2009, meledak di berbagai wilayah di Indonesia. Persepsi yang terbentuk, menimbulkan kecemasan masyarakat. Kekhawatiran terhadap risiko yang ditimbulkan mempengaruhi niat masyarakat menggunakan gas. Selain itu sikap masyarakat juga memberikan pengaruh perilaku dalam menggunakan gas. Suatu hal yang penting yang juga berperan dalam mempengaruhi niat masyarakat untuk mengkonsumsi gas alam adalah adanya kepercayaan (trust) terhadap gas alam.

3 Pavlou dan Chai (2002) menjelaskan bahwa kepercayaan secara tidak langsung mempengaruhi niat melalui sikap dan pengendalan perilaku, dan dalam penelitiannya Pavlou dan Chai meneliti keterlibatan budaya dalam mempengaruhi niat. Sementara itu Mazzocchi et al. (2004) menambahkan unsur kepercayaan (trust) sebagai penduga tambahan dalam perilaku konsumen. Kepercayaan dihipotesiskan berpengaruh terhadap risiko yang dirasakan Dierks (2007) mengemukakan peran kepercayaan sebagai penentu perilaku konsumen di Jerman. Analisis empiris menunjukkan bahwa dampak kepercayaan pada perilaku konsumen saat ini cenderung diabaikan. Padahal kepercayaan memiliki bukti sebagai unsur penting berkaitan dengan pemahaman yang lebih dalam tentang perilaku konsumen. Hasilnya menunjukkan bahwa kepercayaan berperan penting ketika produk menjadi perhatian di pasar. Rumusan Masalah Peningkatan pemanfaatan gas alam melalui program pembangunan kota gas merupakan salah satu upaya mengurangi ketergantungan kepada BBM sekaligus upaya mengurangi subsidi. Adapun salah satu faktor kunci keberhasilan program pembangunan kota gas adalah mengetahui dan mengidentifikasi persepsi, sikap dan niat masyarakat terhadap penggunaan gas alam sebagai pengganti BBM dalam hal ini minyak tanah untuk keperluan rumah tangga dan usaha kecil. Dengan menggunakan teori perilaku terencana dan Structural Equation Model (SEM) sebagai alat analisis, maka dapat dilakukan pengukuran terhadap variabel variabel yang tidak bisa dikur secara langsung (variabel latent) tapi diukur melalui indikator indikatornya masing masing. Selain itu SEM juga melakukan strukturisasi hubungan antar variabel latent sehingga penelitian ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan: Bagaimana persepsi dan sikap masyarakat terhadap pemanfaatan gas alam sebagai pengganti minyak tanah? Sejauh mana niat masyarakat untuk menggunakan gas alam? Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi niat masyarakat terhadap pemanfaatan gas alam? Apakah program ini dapat diterima masyarakat? Sejauh mana variabel kepercayaan berpengaruh dalam membentuk model? Oleh karena itu yang dibahas dalam penelitian ini adalah, persepsi, sikap dan niat masyarakat terhadap penggunaan gas alam sebagai bahan bakar pengganti minyak tanah; faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dan niat masyarakat terhadap pemanfaatan gas alam; penerimaan masyarakat terhadap program pembangunan kota gas; peran variabel kepercayaan (trust) yang membentuk suatu model dalam menggambarkan perilaku, sikap masyarakat secara umum dalam menggunakan gas alam dan model niat masyarakat terhadap penggunaan gas alam. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan buat pemerintah untuk menyusun dan menerapkan strategi yang tepat untuk meningkatkan penggunaan gas alam sebagai bahan bakar rumah tangga yang murah, bersih dan ramah lingkungan, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

4 Lingkup Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian dan agar dapat mempertajam hasil penelitian maka dalam melaksanakan survey terdapat pembatasan yaitu: Responden yang menjadi sumber informasi adalah kelompok masyarakat pengguna dan bukan pengguna gas alam di Kota Tarakan. Kota Tarakan merupakan salah satu kota yang telah diresmikan sebagai salah satu kota yang melaksanakan program kota gas. Adapun yang dimaksudkan sebagai kelompok pengguna gas alam adalah masyarakat konsumen yang rumahnya telah tersambung dengan jaringan pipa distribusi gas kota, sedangkan kelompok bukan pengguna gas alam adalah masyarakat konsumen yang rumahnya belum tersambung dengan jaringan pipa distribusi gas kota. Jumlah responden adalah sebanyak 416 orang yang terdiri dari 208 masyarakat konsumen pengguna gas alam dan 208 masyarakat konsumen yang belum menggunakan gas alam sebagai bahan bakar untuk rumah tangga. Sebagian dari responden selain menggunakan gas alam untuk keperluan rumah tangga, juga menggunakannya untuk usaha kecil misalnya rumah makan. Penelitian ini difokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi: o Niat konsumen untuk terus atau tidak terus menggunakan gas alam bagi kelompok masyarakat konsumen yang sudah menggunakan gas. o Niat akan menggunakan atau tidak akan menggunakan gas alam bagi kelompok masyarakat konsumen yang belum menggunakan gas alam. Tujuan Penelitian Tujuan dan manfaat Penelitian Mengacu kepada latar belakang dan perumusan masalah, maka dapat dirumuskan tujuan penelitian ini sebagai berikut: Menganalisis persepsi, sikap dan niat masyarakat terhadap pemanfaatan gas alam sebagai sumber energi yang bersih dan ramah lingkungan untuk keperluan rumah tangga berdasarkan Theory of Planned Behaviour (teori perilaku terencana). Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi niat konsumen menggunakan gas alam. Merumuskan model sikap penerimaan masyarakat terhadap pemanfaatan gas alam dalam program pembangunan kota gas. Merumuskan strategi yang tepat agar program pembangunan kota gas dapat berjalan dengan lancar. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak yaitu: Bagi pemerintah Dapat mengetahui persepsi, sikap dan niat masyarakat serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dalam menggunakan gas alam. Informasi ini dapat

5 menjadi acuan bagi pemerintah dalam melakukan pendekatan kepada masyarakat untuk melaksanakan program konversi dari minyak tanah kepada gas alam. Melaksanakan program pembangunan kota gas dengan memperhitungkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap persepsi dan sikap masyarakat terhadap gas alam serta niat menggunakan gas alam sebagai pengganti minyak tanah. Melalui penelitian ini pemerintah dapat melaksanakan program-program kebijakan yang berlandaskan pada aspirasi masyarakat pada umumnya. Bagi masyarakat Penelitian ini merupakan media aspirasi masyarakat terhadap program pembangunan kota gas. Secara tidak langsung masyarakat dapat menyampaikan keinginannya agar pembangunan kota gas dapat mereka nikmati, misalnya kemudahan menjadi pelanggan; harga yang terjangkau; serta kemudahan-kemudahan lainnya. Dengan terjalinnya komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat, tentunya akan menciptakan harmonisasi hubungan antara pemerintah dan rakyat. Salah satu teknik yang dilakukan oleh survei pada penelitian ini adalah penjelasan terhadap responden mengenai konsep Kota Gas. Hal tersebut membawa misi untuk memberikan edukasi dan pemahaman awal mengenai penggunaan gas sebagai energi alternatif yang bersih dan ramah lingkungan, sekaligus memberikan kesadaran mengenai sumber energi yang berada disekitar responden yang belum dimanfaatkan secara optimal. Bagi pengembangan ilmu Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu manajemen terutama pemasaran. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagai mereka yang ingin mengetahui lebih mendalam tentang sikap dan perilaku masyarakat konsumen yang dihadapkan pilihan untuk mengubah kebiasaan mengkonsumsi minyak tanah dan menggantinya dengan gas alam, serta dapat melakukan penelitian lanjutan dengan cara mengkonfirmasi ulang model yang sudah dibangun dalam penelitian ini. Kebaruan (Novelty) Penelitian ini mengeksplorasi peran kepercayaan konsumen terhadap gas alam dalam menentukan pilihan dalam kaitannya dengan efek risiko, sikap perilaku, pengendalian perilaku, sosio-demografi dan faktor penentu lainnya. Dengan demikian dapat diketahui kompleksitas faktor yang mempengaruhi cara konsumen memproses informasi tentang gas alam dari berbagai sumber. Konsumen dapat saja tersegmentasi ke dalam kelompok sosio-demografis dalam kaitannya dengan kepercayaan mereka pada informasi tentang keamanan, kemudahan, keandalan dan kelebihan lainnya tentang gas alam. Berdasarkan fakta-fakta tersebut sebelumnya, maka kebaruan (novelty) dalam penelitian ini adalah mengusulkan pemodelan yang memperluas Teori Perilaku Terencana dengan memodifikasi teori perilaku terencana (The Theory of Planned Behavior) yang digagas Ajzen (1991) dengan mengintegrasikan

6 variabel kepercayaan (trust ) seperti yang dikemukakan Mazzocchi et al. (2004) sebagai variabel laten yang mempengaruhi dan mengungkap secara ilmiah berperan dalam pembentukan model. Jika Mazzocchi et al. (2004) hanya menambahkan unsur kepercayaan (trust) sebagai penduga tambahan dalam perilaku konsumen yang berpengaruh terhadap risiko yang dirasakan (Perceived Risk), maka penelitian ini menghipotesiskan kepercayaan (trust) berpengaruh terhadap sikap terhadap perilaku (ATB); norna subyektit (SN); pengendalian perilaku yang dirasakan (PBC) dan risiko yang dirasakan (PR). Menurut Bhattacharya et al. (1998) kepercayaan adalah harapan positif yang didasarkan pada tindakan fihak lain dalam interaksi yang ditandai dengan ketidakpastian. Kekuatan kepercayaan berhubungan dengan kepercayaan diri dan membutuhkan mutualitas. Sedangkan Dyer dan Chu (2011) mendefinisikan kepercayaan sebagai keyakinan satu fihak bahwa fihak lain dalam hubungan pertukaran tidak mengeksploitasi kerentanannya. Sementra kepercayaan dalam penelitian ini adalah kepercayaan terhadap sesuatu komoditas yaitu gas alam. Oleh karena itu kuestionernya menggambarkan atribut yang melekat pada gas alam. Sehingga dalam penelitian ini tidak didasarkan pada kontrak atau sanksi pada fihak ketiga melainkan didasarkan pada mekanisme non kontrak yaitu menyelidiki peran kepercayaan terhadap kepuasan, citra, niat dan loyalitas konsumen terhadap pemanfaatan gas alam. Sejalan dengan perilaku konsumen kepercayaan sangat bersifat pribadi dan dalam penelitian ini berbasis pada afektif dan kognitif. Sikap Konsumen 2. TINJAUAN PUSTAKA Sikap dan Perilaku Konsumen Banyak definisi sikap yang dikemukakan banyak pakar dalam bidang masing-masing. Pada dasarnya sikap adalah pernyataan evaluatif terhadap objek, orang atau peristiwa yang mencerminkan perasaan seseorang terhadap sesuatu. Berdasarkan Teori Perilaku terencana, sikap memprediksi perilaku seseorang di masa depan secara signifikan (Ajzen, 1991). Sikap merujuk pada evaluasi individu terhadap berbagai aspek sosial serta bagaimana evaluasi tersebut memunculkan rasa suka atau tidak suka seseorang terhadap isu, ide, orang lain, kelompok sosial dan atau objek, dengan demikian sikap adalah ungkapan dalam bentuk perilaku atas perasaan, keyakinan, dan kepercayaan seseorang terhadap suatu objek yang ditandai dengan perasaan suka dan tidak suka terhadap berbagai atribut dan manfaat dari objek tersebut. Definisi sikap memungkinkan digunakan untuk mengevaluasi seseorang dari suatu obyek sikap yang bervariasi dari yang sangat negatif sampai yang sangat positif, tetapi juga mengakui bahwa orang juga bisa bertentangan atau ambivalen terhadap arti objek tertentu yang mungkin pada waktu yang berbeda mengekspresikan sikap positif dan negatif terhadap objek yang sama Pakar psikologi, Allport (1935) dalam Krosnik et al. (2005) mendefinisikan; an attitude is a mental and neural state of readiness, organized

Untuk Selengkapnya Tersedia di Perpustakaan MB-IPB