BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi, membujuk seseorang dan memberi perintah. Komunikasi juga

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi, membujuk seseorang dan memberi perintah. Komunikasi juga"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam menyampaikan informasi, membujuk seseorang dan memberi perintah. Komunikasi juga dapat diartikan sebagai proses penyampaian pesan sehingga pesan yang disampaikan dimengerti atau di terima dengan baik oleh penerima. Komunikasi itu sendiri tidak hanya penting dalam kehidupan sehari-hari bagi individu dalam sebuah keluarga atau masyarakat, komunikasi yang efektif juga dibutuhkan dalam sebuah organisasi atau perusahaan terutama dalam mengimplementasikan visi dan misi perusahaan. Publik Relations (PR) merupakan teknik komunikasi yang dilakukan sebuah lembaga, organisasi, ataupun perusahaan untuk menjalin kegiatan, hubungan, dan komunikasi dengan masyarakat atau publik. Aktivitas public relations merupakan proses yang berkelanjutan, dimana manajemen berusaha untuk memperoleh itikad baik dan pengertian dari komunitasnya, dari para pegawainya, dan juga merupakan kelanjutan proses penetapan kebijakan pihak manajemen dalam memberikan masukan dan saran perbaikan untuk mempertahankan citra. Public Relations di dalam hal ini merupakan sosok yang mewakili kepentingan perusahaan. Keberhasilan public relations di dalam menjalankan aktivitasnya dinilai akan membawa nama baik perusahaan di mata khalayaknya, dan juga sebaliknya kegagalan PR akan membawa citra buruk perusahaan. Public relations mempunyai peranan. Peranan public relations dalam menjalin hubungan dnegan publiknya itu sangat penting, baik dengan public internal perusahaan

2 maupun dengan public eksernal perusahaan. Kegiatan Public relations tidak hanya untuk menyampaikan informasi kepada publiknya saja melainkan juga sebagai sarana penerangan di dalam perusahaan yaitu menerima dan memberikan segala bentuk informasi yang diperlukan agar dapat membentuk komunikasi yang efektif dengan publik-nya. Public relations memerlukan ruang untuk menggambarkan peran dan fungsinya dalam membangun atau membentuk citra positif bagi perusahaan, menjalin hubungan yang harmonis dengan publik, dan juga menyelesaikan krisis yang terjadi di dalam perusahaan. Krisis merupakan hal yang tidak dapat diprediksi, karena krisis itu datangnya secara tiba-tiba dan juga kehadirannya sangat tidak diharapkan didalam perusahaan. Hampir semua perusahaan pernah mengalami krisis, salah satunya adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10 Desember 1957, kemudian berganti nama menjadi PT. Pertamina (Persero) pada tanggal 17 September Krisis yang dialami oleh PT. Pertamina (Persero) pasti sering terdengar, seperti kenaikan harga bbm, meledaknya tabung Gas LPG 3 kg, dan lain-lain. Peranan public relations sangat berpengaruh di masyarakat bahkan dapat diandalkan untuk mempengaruhi dan mengendalikan pemikiran publik. Ketika perusahaan mengalami krisis, yang sangat dibutuhkan pada situasi tersebut adalah public relations. Apabila public relations tidak dapat menjalankan tugasnya untuk menjembatani hubungan antara perusahaan dan publiknya, maka citra perusahaan pun akan dinilai tidak baik di mata publiknya. Terkait dengan adanya krisis yang terjadi pada PT. Pertamina (Persero) pada awal tahun 2007 yaitu pada saat pemerintah mengadakan kebijakan konversi minyak tanah ke Gas LPG (Liquid Petroleum Gas) yang selanjutnya disebut elpiji. Meskipun banyak pro dan

3 kontra karena terkesan terburu-buru, kebijakan pemerintah tersebut tetap dijalankan. Dari berbagai perspektif, kebijakan pemerinta ini sangat logis, mengingat harga minyak mentah internasional cenderung melonjak sangat tajam. Apabila harga minyak tanah dalam negeri dipertahankan, pemerintah harus mengeluarkan dana APBN yang sangat besar untuk mensubsidi. Sementara itu cadangan minyak bumi di Indonesia saat ini sudah makin menipis. Isu cadangan bahan bakar minyak dunia yang semakin menipis menjadi alasan kuat bagi pemerintah untuk melakukan konversi terhadap bahan bakar gas yang masih tersedia dalam jumlah besar. Alasan dilakukannya program konversi minyak tanah ke elpiji adalah berdasarkan nilai kalori yaitu subsidi elpiji lebih rendah dari pada subsidi minyak tanah, selain itu elpiji lebih bersih dari pada minyak tanah. Oleh sebab itu, tujuan kebijakan konversi penggunaan bahan bakar minyak tanah ke gas elpiji yaitu menghemat pengeluaran anggaran publik dan sekaligus mengurangi tingkat polusi. Namun disayangkan pemerintah tindak mengantisipasi keterkejutan masyarakat karena minyak tanah yang telah membudaya sejak lama sebagai bahan bakar andalan secara tiba-tiba harus diganti dengan gas. Sehingga muncul-lah masalah pokok yang dihadapi dalam tahap implementasi yaitu bahwa tidak mudah bagi masyarakat yang sudah terbiasa menggunakan bahan bakar minyak tanah untuk beralih ke elpiji. Meskipun menghadapi cukup banyak kendala, program konversi minyak tanah ke gas elpiji bisa dibilang sukses sejak diluncurkan tahun Hal ini bisa dilihat dengan semakin meningkatnya jumlah permintaan akan tabung gas. Pada tahun ke tiga implementasi, yaitu pada tahun 2010, petaka mulai melanda. Berbagai kejadian seperti kebocoran yang menimbulkan ledakan tabung gas telah banyak memakan korban. PT. Pertamina (Persero) yang berperan sebagai penyedia dan pengatur pemasaran Gas elpiji 3 kg mendapatkan dampak dari kejadian buruk yang

4 terjadi di masyarakat. Karena masyarakat tahu bahwa yang mengatur dan memasarkan Gas elpiji adalah PT. Pertamina (Persero), sehingga PT. Pertamina (Persero) dianggap harus bertanggung jawab atas beberapa kecelakaan yang terjadi. Salah satunya ledakan Gas elpiji 3 kg pada tanggal 25 Juli 2010 lalu yang terjadi di Jalan Mandalika 1 RT 06/06 Kelurahan Tanjungduren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Ledakan tabung gas ini melukai 10 warga dan salah satu diantaranya meninggal dunia. Krisis tersebut pasti juga akan berdampak pada citra PT. Pertamina (Persero) yang pada awalnya dinilai sangat profesional. Saat krisis seperti itu dapat dijadikan tantangan bagi public relations perusahaan untuk menangani permasalahan dan menggunakan peranan public relations, yaitu mempertahankan citra positif publik terhadap perusahaan yang mengalami krisis. Penulis mengangkat kasus krisis ledakan Gas elpiji 3 kg Tanjung Duren yang terjadi pada tanggal 25 Juli 2010 ini karena kejadian tersebut merupakan kejadian krisis yang berdampak pada citra perusahaan PT. Pertamina (Persero) yang terkenal profesional dalam setiap pelayanan. Ketika krisis itu terjadi mengakibatkan 10 orang luka-luka dan salah satu diantaranya meninggal dunia, sehingga jelas sekali krisis tersebut berdampak terhadap citra perusahaan PT. Pertamina (Persero) yang terkenal dengan pelayanannya. Dalam menangani masalah krisis tersebut pasti akan menemukan hambatan dalam proses penyelesaian masalah. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian mendalam yaitu mengenai PERANAN PUBLIC RELATIONS PADA PT. PERTAMINA (Persero) DALAM MENPERTAHANKAN CITRA PASCA MENGHADAPI KRISIS PERUSAHAAN. Penulis memilih judul ini dimaksudkan guna penulis mengetahui sejauh mana peranan public relations pada PT. Pertamina (Persero) dalam mempertahankan citra pasca menghadapi krisis perusahaan. Krisis yang menjadi studi

5 kasus ini adalah ledakan Gas elpiji 3 kg pada tanggal 25 Juli 2010 lalu yang terjadi di Jalan Mandalika 1 RT 06/06 Kelurahan Tanjungduren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat. 1.2 Ruang Lingkup Dalam penulisan skripsi ini ruang lingkup hanya dibatasi oleh bagaimana peran public relations yang sebenarnya dan bagaimana public relations bisa tetap mempertahankan citra setelah kejadian krisis pada perusahaan dan bagaimana PT. Pertamina (Persero) ketika menghadapi krisis. Memilih PT. Pertamina (Persero), yaitu karena PT. Pertamina (Persero) sebagai perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia, yang sudah dikenal professional ini tidak lepas dari kualitas sumber daya manusia (sdm) yang bekerja didalamnya. Salah satunya adalah divisi Public Relations yang bekerja untuk menjalin hubungan baik dengan publik. Menjalin hubungan baik dengan publik bukanlah pekerjaan yang mudah bagi publik relations untuk sekarang ini, hal ini membuat penulis ingin mengetahui peranan public relations khususnya peranan public relations dalam mempertahankan citra pasca menghadapi krisis perusahaan. 1.3 Rumusan Masalah a. Bagaimana peran public relations yang sebenarnya b. Bagaimana public relations bisa tetap mempertahankan citra setelah kejadian krisis pada perusahaan c. Bagaimana PT. Pertamina (Persero) ketika menghadapi krisis.

6 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana peranan public relations PT. Pertamina (Persero) dalam mempertahankan citra. 2. Untuk memahami krisis yang terjadi pada PT. Pertamina (Persero). 3. Untuk mengetahui peranan public relations pada PT. Pertamina (Persero) dalam mempertahankan citra pasca menghadapai krisis perusahaan Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini dibagi atas manfaat akademis, manfaat praktis, dan manfaat teoritis sebagai berikut: a. Manfaat akademis 1) Diharapkan hasil penelitian dapat dipergunakan untuk memperkaya kajian mengenai peranan Public Relations PT. Pertamina (Persero). 2) Penelitian yang telah dilakukan diharapkan dapat menjadi referensi dasar penelitian selanjutnya. b. Manfaat praktis Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi PT. Pertamina (Persero). Penelitian ini juga bermanfaat bagi pengembangan perusahaan khususnya pengembangan peranan Public Relations PT. Pertamina (Persero) dalam memecahkan masalah atau persoalan untuk mempertahankan citra. c. Manfaat Teoritis

7 Penelitian ini dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong perkembangan ilmu pengetahuan manajemen sumber daya manusia, khususnya yang terkait dengan peranan Public Relations PT. Pertamina (Persero) dalam memecahkan masalah atau persoalan guna mempertahankan citra. 1.5 Metodologi Ian Metodologi dalam arti umum adalah studi yang logis dan sistematis mengenai prinsip-prinsip yang mengarahkan penelitian ilmiah. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui teknik wawancara dengan mewawancarai sumber-sumber yang berkaitan langsung dengan penelitian. Selain itu penulis juga menggunakan teknik observas, dan dokumentasi. Dengan menggunakan metode tersebut, peneliti bertujuan untuk mengetahui peranan public relations dalam mempertahankan citra pasca menghadapi krisis perusahaan pada PT. Pertamina (Persero). Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Metode pengumpulan data penelitian, data dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder: 1. Data primer adalah data yang dikumpulkan peneliti secara langsung melalui objek penelitian. Data primer yang digunakan dipenelitian ini adalah wawancara yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menyusun sejumlah pertanyaan untuk dijawab oleh narasumber baik internal perusahaan dan eksternal perusahaan. 2. Data sekunder adalah data yang sudah dikumpulkan oleh pihak lain. Data sekundernya adalah studi kepustakaan yaitu data yang diperoleh dengan membaca

8 buku atau dari sumber-sumber yang berhubungan dengan topik skripsi yang penulis pilih. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan pada skripsi ini merupakan suatu gambaran umum mengenai isi dari keseluruhan pembahasan, yang bertujuan untuk memudahkan pembaca dalam mengikuti alur pembahasan yang terdapat dalam penulisan skripsi ini. Berikut ini merupakan sistematika penulisan: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian yang menjelaskan secara garis besar latar belakang masalah yang menjadi landasan dan pentingnya permasalahan yang akan diteliti, meliputi latar belakang masalah, ruang lingkup, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodelogi, dan sistematika penulisan yang digunakan. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini merupakan penjelasan dari masalah penelitian secara teoritis, dan definisi konseptual dari para ahli. Bab ini meliputi kerangka teori, dan kerangka pemikiran. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisikan terdiri dari struktur organisasi perusahaan, metode penelitian, metode pengumpulan data, permasalahan yang ada, alternatif data atau permasalahan. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

9 Bab ini terdiri dari penyajian data penelitian, pengolahan terhadap data yang terkumpul, dan pembahasan hasil penelitian. BAB V : SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi mengenai simpulan dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya serta saran mengenai hasil penelitian.

PERANAN PUBLIC RELATIONS PADA PT. PERTAMINA (PERSERO) DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA PASCA MENGHADAPI KRISIS PERUSAHAAN

PERANAN PUBLIC RELATIONS PADA PT. PERTAMINA (PERSERO) DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA PASCA MENGHADAPI KRISIS PERUSAHAAN PERANAN PUBLIC RELATIONS PADA PT. PERTAMINA (PERSERO) DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA PASCA MENGHADAPI KRISIS PERUSAHAAN Eka Fibriani Jurusan Marketing Communication, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, BINUS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (berkomunikasi) sudah dianggap sebagai suatu kepentingan bagi public relations. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. (berkomunikasi) sudah dianggap sebagai suatu kepentingan bagi public relations. Dalam 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan modern perkembangan masyarakat telah memasuki era globalisasi, seiring perkembangan era globalisasi berinteraksi dengan orang lain (berkomunikasi)

Lebih terperinci

Datar Pertanyaan Wawancara. : Santai, pewawancara duduk berhadapan dengan narasumber. 1. Menurut Pak Marlo PR di Pertamina itu seperti apa?

Datar Pertanyaan Wawancara. : Santai, pewawancara duduk berhadapan dengan narasumber. 1. Menurut Pak Marlo PR di Pertamina itu seperti apa? Datar Pertanyaan Wawancara Nama Narasumber : Marlodieka Wibawa Jabatan : Officer Cybernews Waktu Wawancara : 09.00 WIB Lokasi : PT. Pertamina (Persero) Suasana : Santai, pewawancara duduk berhadapan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan minyak tanah dalam kehidupannya sehari hari.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan minyak tanah dalam kehidupannya sehari hari. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini tingkat ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM) sangatlah besar. Hal ini dapat dilihat dari jumlah konsumsi BBM yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pers menurut Ronald D. Smith adalah

BAB I PENDAHULUAN. pers menurut Ronald D. Smith adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Press release atau yang dalam bahasa Indonesianya disebut sebagai siaran pers menurut Ronald D. Smith adalah a communication format commonly used by organization to

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini, perekonomian nasional yang diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,

Lebih terperinci

PERAN HUMAS PT.PERTAMINA (PERSERO) BBM RETAIL REGION IV DALAM MENYELESAIKAN KASUS KECELAKAAN GAS ELPIJI 3 KG YANG TERJADI DI WILAYAH JATENG & DIY

PERAN HUMAS PT.PERTAMINA (PERSERO) BBM RETAIL REGION IV DALAM MENYELESAIKAN KASUS KECELAKAAN GAS ELPIJI 3 KG YANG TERJADI DI WILAYAH JATENG & DIY PERAN HUMAS PT.PERTAMINA (PERSERO) BBM RETAIL REGION IV DALAM MENYELESAIKAN KASUS KECELAKAAN GAS ELPIJI 3 KG YANG TERJADI DI WILAYAH JATENG & DIY TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sumber daya alam yang bermanfaat bagi kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2007

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2007 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2007 pemerintah mengeluarkan sebuah peraturan konversi besarbesaran dari minyak tanah ke gas LPG (Liquefied Petroleum Gas). Kebijakan ini didasarkan dari

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. Pertamina adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki

BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. Pertamina adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Sejarah Pertamina Pertamina adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10 Desember

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan program Konversi minyak tanah ke LPG yang ditetapkan oleh

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan program Konversi minyak tanah ke LPG yang ditetapkan oleh I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan program Konversi minyak tanah ke LPG yang ditetapkan oleh Pemerintah adalah mengurangi beban subsidi Pemerintah terhadap minyak tanah, mengalokasikan kembali minyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan modern sekarang ini, kita hidup dalam kondisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan modern sekarang ini, kita hidup dalam kondisi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan modern sekarang ini, kita hidup dalam kondisi saling ketergantungan (interpedensi) dan saling membutuhkan. Untuk itu kita membutuhkan hubungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagai sebuah perusahaan asuransi yang melayani banyak klien, PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) selalu berupaya manjalin hubungan yang harmonis. Biro

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan univesitas lainnya. Bina Nusantara selaku universitas swasta yang unggul dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan univesitas lainnya. Bina Nusantara selaku universitas swasta yang unggul dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan universitas di Jakarta sudah semakin pesat dan saling bersaing dengan univesitas lainnya. Bina Nusantara selaku universitas swasta yang unggul dan dapat

Lebih terperinci

BAB I : PENDAHULUAN. indikator pengukur keberhasilan pembangunan. Indonesia mengalami

BAB I : PENDAHULUAN. indikator pengukur keberhasilan pembangunan. Indonesia mengalami 1 BAB I : PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Keberhasilan yang dicapai Indonesia dalam pembangunan merupakan sesuatu yang tidak dapat dipungkiri meskipun tentunya tidak bisa lepas dari kekurangan. Pendapatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Konversi energi dari minyak tanah ke gas adalah program nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. Konversi energi dari minyak tanah ke gas adalah program nasional yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya zaman, berkembang pula gaya hidup konsumen saat ini yang semakin dinamis, pemenuhan akan kebutuhan masyarakat pun semakin berkembang ke arah yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membentuk hubungan yang baik dan saling memahami adalah suatu hal yang wajar dilakukan dalam kehidupan sehari - hari. Salah satu yang tanpa sadar manusia lakukan agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diproduksi oleh PT Pertamina (Persero). Pada awalnya produk LPG ini hanya dikemas

BAB I PENDAHULUAN. diproduksi oleh PT Pertamina (Persero). Pada awalnya produk LPG ini hanya dikemas BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang LPG (Liquid Petrolium Gas) adalah salah satu komoditas sektor migas yang diproduksi oleh PT Pertamina (Persero). Pada awalnya produk LPG ini hanya dikemas dalam bentuk

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Sumber : OPEC dalam Nasrullah (2009) Gambar 1 Perkembangan harga minyak dunia.

PENDAHULUAN. Sumber : OPEC dalam Nasrullah (2009) Gambar 1 Perkembangan harga minyak dunia. 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Energi memainkan peranan penting dalam semua aspek kehidupan manusia. Peningkatan kebutuhan energi mempunyai keterkaitan erat dengan bertambahnya jumlah penduduk. Remi (2008)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini media bukan hanya cetak dan elektronik tetapi muncul sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini media bukan hanya cetak dan elektronik tetapi muncul sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini media bukan hanya cetak dan elektronik tetapi muncul sebuah media baru yaitu internet. Masyarakat dari berbagai wilayah dapat mengakses internet. Bahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan perusahaan tersebut dapat mempengaruhi tingkah laku pada. tingkat pekerjaan perseorangan yaitu karyawan.

BAB I PENDAHULUAN. tujuan perusahaan tersebut dapat mempengaruhi tingkah laku pada. tingkat pekerjaan perseorangan yaitu karyawan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu organisasi atau perusahaan selalu menuntut motivasi kerja karyawannya dalam pencapaian tujuan perusahaan. Usaha pencapaian tujuan perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, siapa yang tidak menggunakan LPG untuk memasak? Di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, siapa yang tidak menggunakan LPG untuk memasak? Di Indonesia, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, siapa yang tidak menggunakan LPG untuk memasak? Di Indonesia, masyarakat sudah berbodong-bondong berpindah ke LPG, dimana sebelumnya masih banyak masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Program konversi minyak tanah ke LPG 3 Kg bukan sekedar program untuk penghematan saja tetapi juga untuk merubah perilaku konsumen yang tadinya menggunakan minyak tanah untuk

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Rapat koordinasi terbatas di Kantor Wakil Presiden pada awal bulan Mei 2008 memutuskan perlunya dilakukan program penggunaan kompor dan tabung gas tiga kilogram.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas landasan teori yang berkaitan dengan topik penelitian penulis

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas landasan teori yang berkaitan dengan topik penelitian penulis BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas landasan teori yang berkaitan dengan topik penelitian penulis baik teori umum dan teori khusus. 2.1 Teori-teori umum yang berhubungan dengan topik yang dibahas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Minyak tanah merupakan salah satu dari Bahan Bakar Minyak (BBM) yang keberadaannya disubsidi oleh Pemerintah. Setiap tahunnya Pemerintah menganggarkan dana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Persaingan industri di Indonesia tidak ada habisnya, bahkan dapat dikatakan semakin ketat dan ramai. Perkembangan teknologi dan komunikasi membuat pasar bebas berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT Pertamina (Persero) merupakan salah satu perusahaan. besar di Indonesia dengan pemasokan paling besar kepada Negara.

BAB I PENDAHULUAN. PT Pertamina (Persero) merupakan salah satu perusahaan. besar di Indonesia dengan pemasokan paling besar kepada Negara. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT Pertamina (Persero) merupakan salah satu perusahaan besar di Indonesia dengan pemasokan paling besar kepada Negara. Sebagai perusahaan besar, PT Pertamina (Persero)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyebabkan perusahaan harus menghadapi persaingan yang ketat, termasuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyebabkan perusahaan harus menghadapi persaingan yang ketat, termasuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini menyebabkan perusahaan harus menghadapi persaingan yang ketat, termasuk pada usaha di bidang penjualan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dengan semakin bertambahnya populasi penduduk dunia, menyebabkan kebutuhan akan

I. PENDAHULUAN. Dengan semakin bertambahnya populasi penduduk dunia, menyebabkan kebutuhan akan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan semakin bertambahnya populasi penduduk dunia, menyebabkan kebutuhan akan sumber daya alam, terutama minyak bumi semakin meningkat. Hal ini berdampak langsung terhadap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk di DKI Jakarta saat ini, bermunculan pula berbagai jenis usaha yang berpotensi menghasilkan keuntungan. Beragamnya penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, komunikasi merupakan suatu hal yang penting bagi terlaksananya hubungan sosial yang baik khususnya di lingkungan kerja. Tanpa adanya kemampuan komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesan adalah inti dari komunikasi yang dijalankan oleh Public Relations

BAB I PENDAHULUAN. Pesan adalah inti dari komunikasi yang dijalankan oleh Public Relations BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pesan adalah inti dari komunikasi yang dijalankan oleh Public Relations dalam suatu perusahaan, karena Public Relations yang bertugas untuk mengkomunikasikan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Menurut Morse (dalam Daymon dan Holloway, 2008:368) penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, persaingan ekonomi yang semakin ketat menuntut setiap perusahaan untuk dapat memiliki manajemen yang baik dan karyawan yang dapat bekerja dengan

Lebih terperinci

SIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

SIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 273 VII. SIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 7.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis deskripsi, estimasi, dan simulasi peramalan dampak kebijakan subsidi harga BBM terhadap kinerja perekonomian, kemiskinan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. program-program perusahaan. Dengan adanya Public Relations perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. program-program perusahaan. Dengan adanya Public Relations perusahaanperusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Public Relations saat ini sudah semakin maju, keberadaannya bagi sebuah perusahaan sangat diperlukan dalam menjalankan program-program perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini, pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat secara

BAB I PENDAHULUAN. ini, pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat secara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan nasional bangsa Indonesia yang sedang berjalan sekarang ini, pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Hal ini

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI JASA PENGANGKUTAN DAN PENGISIAN GAS ELPIJI PADA PT. GASINDO CITRA PERWIRA

SISTEM INFORMASI JASA PENGANGKUTAN DAN PENGISIAN GAS ELPIJI PADA PT. GASINDO CITRA PERWIRA SISTEM INFORMASI JASA PENGANGKUTAN DAN PENGISIAN GAS ELPIJI PADA PT. GASINDO CITRA PERWIRA Nama : Gaha Abipraya NPM : 22209090 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Sundari, SE, MM LATAR BELAKANG Pada jaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. minyak tanah ke elpiji ini di akibatkan harga minyak tanah yang semakin mahal

BAB I PENDAHULUAN. minyak tanah ke elpiji ini di akibatkan harga minyak tanah yang semakin mahal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini bisnis dibidang energi merupakan bisnis yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia dalam membantu kebutuhan manusia setiap harinya. Pada tahun 2007

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia harus meningkatkan daya saingnya, agar mampu menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia harus meningkatkan daya saingnya, agar mampu menghadapi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 2008, Indonesia akan memasuki era persaingan bebas. Semua perusahaan perminyakan di dunia diizinkan berjualan di Indonesia. Hal ini berarti akan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Values atau nilai dianggap sebagai hal yang paling penting, karena dari sini semua hal bermula. Penerapan corporate value (nilai perusahaan) sebagai bagian dari corporate

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran komunikasi sangat penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan fungsi komunikasi yang bersifat: persuasif, edukatif dan informatif. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah salah satu cara untuk menyampaikan informasiinformasi penting di dalam sebuah perusahaan. Setiap perusahaan atau organisasi memiliki dua jenis komunikasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Perusahaan PT Pertamina (Persero) Gambar 1.1 Logo PT Pertamina (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Perusahaan PT Pertamina (Persero) Gambar 1.1 Logo PT Pertamina (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Nama Perusahaan PT Pertamina (Persero) Gambar 1.1 Logo PT Pertamina (Persero) 1.1.2 Lokasi Perusahaan Jl. Medan Merdeka Timur 1A, Jakarta 10110

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kapasitas total ton per tahun dan pabrik LPG dengan kapasitas total

BAB I PENDAHULUAN. kapasitas total ton per tahun dan pabrik LPG dengan kapasitas total 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah PT Pertamina Persero yang dahulu bernama Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara adalah sebuah BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang bertugas mengelola

Lebih terperinci

Interview Guide A. Pertanyaan Ditujukan Kepada General Affair and Communication Department selaku Public Relations (PR) Perusahaan

Interview Guide A. Pertanyaan Ditujukan Kepada General Affair and Communication Department selaku Public Relations (PR) Perusahaan LAMPIRAN Interview Guide A. Pertanyaan Ditujukan Kepada General Affair and Communication Department selaku Public Relations (PR) Perusahaan 1. Bagaimana PR menyikapi isu bencana alam yang pada saat itu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti pengambilan keputusan pimpinan, juga pada tingkat pekerjaan

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti pengambilan keputusan pimpinan, juga pada tingkat pekerjaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu organisasi atau perusahaan selalu menuntut motivasi kerja anggotanya atau karyawannya dalam pencapaian tujuan perusahaan. Usaha pencapaian tujuan perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. asing lagi. Terbukti beberapa hotel berbintang tidak melewatkan sosok Public

BAB 1 PENDAHULUAN. asing lagi. Terbukti beberapa hotel berbintang tidak melewatkan sosok Public BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations dalam dunia perhotelan telah menjadi hal yang tidak asing lagi. Terbukti beberapa hotel berbintang tidak melewatkan sosok Public Relations sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi saat ini telah menjadi hal yang penting bagi sebuah Negara.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi saat ini telah menjadi hal yang penting bagi sebuah Negara. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi saat ini telah menjadi hal yang penting bagi sebuah Negara. Kegiatan ekonomi yang positif merupakan tolak ukur dari kemajuan suatu Negara sekaligus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Hulu Energi ONWJ merupakan perusahaan berskala internasional dengan keberhasilan

BAB 1 PENDAHULUAN. Hulu Energi ONWJ merupakan perusahaan berskala internasional dengan keberhasilan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alasan mengapa penulis tertarik untuk meneliti topik ini adalah karena Pertamina Hulu Energi ONWJ merupakan perusahaan berskala internasional dengan keberhasilan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perusahaan mempunyai hubungan dengan unsur-unsur yang lain antara lain hubungan dengan masyarakat, baik itu perusahaan swasta maupun Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. belum maksimal, karena meskipun pihak PT Pertamina Persero sudah

BAB III PENUTUP. belum maksimal, karena meskipun pihak PT Pertamina Persero sudah 84 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Prinsip tanggung jawab yang digunakan tentang tanggung jawab PT Pertamina Persero kepada konsumen yang menjadi korban ledakan Gas adalah tanggung jawab mutlak (strict liability),

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sikap merupakan bagian penting dalam kehidupan sosial karena manusia selalu

I. PENDAHULUAN. Sikap merupakan bagian penting dalam kehidupan sosial karena manusia selalu I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sikap merupakan bagian penting dalam kehidupan sosial karena manusia selalu berinteraksi dengan orang lain. Sikap sekelompok orang terhadap orang lain dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

tercapai yang dilakukan oleh praktisi PR (Public Relations) baik terhadap yang dilakukan oleh PR (Public Relations) tidak hanya ditujukan pada pihak

tercapai yang dilakukan oleh praktisi PR (Public Relations) baik terhadap yang dilakukan oleh PR (Public Relations) tidak hanya ditujukan pada pihak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaporan Dalam dunia pekerjaan komunikasi yang efektif wajib diciptakan dalam suatu perusahaan guna peningkatan kualitas produktifitas para karyawan agar tercapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini, krisis multi dimensi semakin tahun semakin bertambah tidak hanya di lingkungan sosial masyarakat, tetapi juga di lingkungan sosial perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun organisasi. Diterima maupun tidak diterimanya suatu produksi. tergantung hasil karya PR dari perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. maupun organisasi. Diterima maupun tidak diterimanya suatu produksi. tergantung hasil karya PR dari perusahaan tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public Relations (PR) pada saat ini sangat berkembang, semakin banyaknya organisasi atau perusahaan, lembaga swadaya masyarakat hingga perbankan semakin pesat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Peneliti melakukan wawancara dengan officer cybermedia PT.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Peneliti melakukan wawancara dengan officer cybermedia PT. BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Wawancara Dengan Pihak Internal Peneliti melakukan wawancara dengan officer cybermedia PT. Pertamina(Persero) yaitu Bapak Marlodieka Wibawa dan

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN KONVERSI PENGGUNAAN MINYAK TANAH KE GAS LPG 3 KILOGRAM DI KECAMATAN SAIL PEKANBARU. Oleh : Marzolina.SE.

LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN KONVERSI PENGGUNAAN MINYAK TANAH KE GAS LPG 3 KILOGRAM DI KECAMATAN SAIL PEKANBARU. Oleh : Marzolina.SE. LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN KONVERSI PENGGUNAAN MINYAK TANAH KE GAS LPG 3 KILOGRAM DI KECAMATAN SAIL PEKANBARU Oleh : Marzolina.SE.MM NIP.19660313199002 2 001 Raden Lestari G.SE.MM NIP.19680613199032002

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap manajemen dan organisasi atau perusahaan yang satu dengan yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan operasional usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan Mayarakat (Humas) berupaya merebut dukungan publik melalui program yang dilakukannya agar perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di tengah gencar - gencarnya program pemerintah mengenai konversi energi, maka sumber energi alternatif sudah menjadi pilihan yang tidak terelakkan, tak terkecuali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. minyak dunia yang turun, dollar yang menguat dan revolusi shale gas oleh Amerika

BAB I PENDAHULUAN. minyak dunia yang turun, dollar yang menguat dan revolusi shale gas oleh Amerika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ekonomi dunia saat ini berada pada posisi tiga kejadian penting yaitu harga minyak dunia yang turun, dollar yang menguat dan revolusi shale gas oleh Amerika Serikat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa tidak berkomunikasi. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa tidak berkomunikasi. Dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi belakangan ini menjadi sebuah ilmu di berbagai bidang tentu sangat mudah menemukan realitas komunikasi di sekitar lingkungan karena, manusia sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gas alam merupakan salah satu dari sekian banyak sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gas alam merupakan salah satu dari sekian banyak sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gas alam merupakan salah satu dari sekian banyak sumber daya energi yang ada di bumi. Gas alam adalah salah satu hasil tambang dalam bentuk gas yang terdiri dari metana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Didalam menjalankan strategi komunikasi sangat tergantung dari faktor pendukung yang berada dibelakangnya, yaitu publik internal yang terdiri dari karyawan, pemegang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan dikembangkan. Citra pada dasarnya merupakan salah satu harapan yang ingin dicapai perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat masih. mengandalkan bahan bakar minyak sebagai salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat masih. mengandalkan bahan bakar minyak sebagai salah satu sumber 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat masih mengandalkan bahan bakar minyak sebagai salah satu sumber energi. Konsumsi bahan bakar minyak dari tahun ke tahun meningkat.

Lebih terperinci

Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Evaluasi Agen Pangkalan LPG 3 kg

Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Evaluasi Agen Pangkalan LPG 3 kg Prosiding INSAHP5 Semarang,14 Mei 2007 ISBN :... Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Evaluasi Agen Pangkalan LPG 3 kg Evi Yuliawati Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Lebih terperinci

Solusi Cerdas Membantu Program Pembatasan BBM Dengan Pengunaan BBG

Solusi Cerdas Membantu Program Pembatasan BBM Dengan Pengunaan BBG Solusi Cerdas Membantu Program Pembatasan BBM Dengan Pengunaan BBG Program pemerintah untuk membebaskan Indonesia dari subsidi BBM pada tahun 2015 terlihat semakin pesimistis. Hal ini diakibatkan ketidakseriusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan menjual produk / jasa yang berkualitas, pengiriman barang tercepat atau

BAB I PENDAHULUAN. dengan menjual produk / jasa yang berkualitas, pengiriman barang tercepat atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam persaingan dunia bisnis saat ini sebuah perusahaan tidak hanya cukup dengan menjual produk / jasa yang berkualitas, pengiriman barang tercepat atau pemberian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada jaman ini banyak sekali perusahaan ataupun organisasi yang bergerak dibidang yang sama. Hal ini menjadikan terciptanya persaingan antar perusahaan atau organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah indonesia saat ini telah mencanangkan kepada masyarakat agar mengganti bahan bakar minyak beralih menggunakan bahan bakar gas untuk keperluan sehari-hari,

Lebih terperinci

PT.Indofood CBP Sukses Makmur Jambi

PT.Indofood CBP Sukses Makmur Jambi PROPOSAL PENGAJUAN MAGANG PT.Indofood CBP Sukses Makmur Jambi Disusun Oleh : CHINTANA YOLLANDEWINTHA MEIKA PESTARIA TUMANGGOR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dalam menjalani kehidupannya tidak lepas dari komunikasi. Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat ini. Bank merupakan lembaga keuangan yang berfungsi menyalurkan dana kepada masyarakat, khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjalankan berbagai aktivitas di dalamnya. Komunikasi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjalankan berbagai aktivitas di dalamnya. Komunikasi tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada sebuah organisasi atau perusahaan, komunikasi merupakan kunci untuk menjalankan berbagai aktivitas di dalamnya. Komunikasi tersebut digunakan untuk menjalin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langkah perusahaan untuk bisa terus berjalan dan dapat bersaing dengan

BAB I PENDAHULUAN. langkah perusahaan untuk bisa terus berjalan dan dapat bersaing dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ditengah perkembangan dunia usaha sekarang ini tentu akan muncul persaingan yang semakin bebas. Persaingan bisnis yang semakin ketat menjadikan perusahaan mati-matian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 25/2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas). 1

BAB I PENDAHULUAN. 25/2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Subsidi energi, baik listrik maupun BBM menakutkan bagi pengambil keputusan di Republik Indonesia ini. Pemerintah dipusingkan bukan hanya oleh rumitnya merancang pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun yang lalu, pemerintah Indonesia begitu gencarnya mensosialisasikan konversi / penggantian bahan bakar dari minyak tanah ke gas, yakni LPG (elpiji)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Public Relations (PR) menurut Frank Jefkins merupakan semua bentuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Public Relations (PR) menurut Frank Jefkins merupakan semua bentuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Public Relations (PR) menurut Frank Jefkins merupakan semua bentuk komunikasi yang terencana baik kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi dengan seluruh

Lebih terperinci

# Namun peranan PR tidak hanya sebatas menjalin hubungan baik dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. PR juga memiliki tugas u

# Namun peranan PR tidak hanya sebatas menjalin hubungan baik dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. PR juga memiliki tugas u BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini Public Relations menjadi salah satu bagian yang penting dalam perusahaan. Peran public relations diperlukan guna menunjang operasional

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih besar (community). Sebagai warga masyarakat, perusahaan membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih besar (community). Sebagai warga masyarakat, perusahaan membutuhkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan keluarga besar yang memiliki tujuan dan target yang hendak dicapai, perusahaan berada di tengah lingkungan masyarakat yang lebih besar (community).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu pelaku ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu pelaku ekonomi 1.5 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu pelaku ekonomi dalam perekonomian nasional selain badan usaha swasta, rumah tangga dan koperasi. Kebersamaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demi meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakatnya. Kehidupan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. demi meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakatnya. Kehidupan masyarakat yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap Negara tentunya akan menjalankan berbagai program pembangunan demi meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakatnya. Kehidupan masyarakat yang sejahtera

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Sebuah perusahaan dalam melaksanakan usaha penjualan produk dan jasa tidak lepas dari dukungan manajemen didalamnya termasuk seorang praktisi Public Relations

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini dihadapkan pada berbagai masalah dalam berbagai sektor

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini dihadapkan pada berbagai masalah dalam berbagai sektor BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Indonesia saat ini dihadapkan pada berbagai masalah dalam berbagai sektor termasuk krisis minyak dunia yang juga melibatkan Indonesia, dalam kasus ini semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi dengan cepat pada akhir akhir ini menyebabkan semakin dibutuhkannya sumber daya energi, Manusia sangat banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuahorganisasi melakukan kegiatan koordinasi dengan unit kerja yang lain untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan bersama.dalam buku yang berjudul Komunikasi

Lebih terperinci

PENUTUP. Pertamina (Persero) tidak dapat melakukan impor BBM untuk memenuhi. dengan Keputusan Menteri Keuangan RI No. 301 Tahun 2004 yang

PENUTUP. Pertamina (Persero) tidak dapat melakukan impor BBM untuk memenuhi. dengan Keputusan Menteri Keuangan RI No. 301 Tahun 2004 yang BAB V 276 277 PENUTUP A. Kesimpulan Kelangkaan BBM nasional periode Mei Juli 2005 disebabkan oleh keterlambatan pembayaran subsidi dari pemerintah dalam hal ini Departeman Keuangan. Keterlambatan pembayaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia terutama di Indonesia itu sendiri. Persaingan untuk menjadi media yang paling diminati di Indonesia

Lebih terperinci

cenderung meningkat, juga cukup besar dibandingkan komponen pengeluaran APBN yang lain,

cenderung meningkat, juga cukup besar dibandingkan komponen pengeluaran APBN yang lain, A. Latar Belakang Setiap tahun pemerintah mengeluarkan dana untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM). Jumlah subsidi BBM yang dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), selain cenderung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat saat ini, mendorong perusahaan untuk dapat berpikir strategis guna menjaga kelangsungan hidup usahanya.

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB. I PENDAHULUAN. perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian yang dapat dijelaskan sebagai berikut : BAB. I PENDAHULUAN Penelitian ini akan menjelaskan implementasi penganggaran berbasis kinerja pada organisasi sektor publik melalui latar belakang dan berusaha mempelajarinya melalui perumusan masalah,

Lebih terperinci

profesional yang didasarkan pada prinsip-prinsip compliance.

profesional yang didasarkan pada prinsip-prinsip compliance. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia perbankan saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Tidak sedikit kalangan masyarakat yang menggunakan jasa perbankan untuk berinvestasi maupun

Lebih terperinci

BAB I. dibutuhkan karena strategi ini merupakan salah satu dari beberapa langkah kritis

BAB I. dibutuhkan karena strategi ini merupakan salah satu dari beberapa langkah kritis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Strategi Public Relations (PR) dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan karena strategi ini merupakan salah satu dari beberapa langkah kritis yang harus dilakukan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN tentang Perseroan Terbatas (PT) pasal 74 dimana pada butir pertama dijelaskan

PENDAHULUAN tentang Perseroan Terbatas (PT) pasal 74 dimana pada butir pertama dijelaskan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Corporate Social Responsibility(CSR) atau lebih dikenal sebagai tanggung jawab sosial perusahaan merupakan salah satu kegiatan wajib perusahaan dalam menjalani tanggung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat pasar bebas berkembang kian pesat, mendorong setiap perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat pasar bebas berkembang kian pesat, mendorong setiap perusahaan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi dan komunikasi yang membuat pasar bebas berkembang kian pesat, mendorong setiap perusahaan untuk bekerja lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam era persaingan yang semakin ketat, perusahaan perlu melakukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam era persaingan yang semakin ketat, perusahaan perlu melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era persaingan yang semakin ketat, perusahaan perlu melakukan konsolidasi yang terus menerus agar seluruh anggota organisasi memahami, memiliki perilaku

Lebih terperinci