BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ini adalah metode ekstraksi cair-cair.prinsip dari ekstraksi cair-cair ini adalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spektrum Derivatif Metil Paraben dan Propil Paraben

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... vii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Fase gerak : dapar fosfat ph 3,5 : asetonitril (80:20) : panjang gelombang 195 nm

ANALISIS SENYAWA BENZOAT PADA SAUS SAMBAL DI RUMAH MAKAN AYAM GORENG CEPAT SAJI DI MANADO

IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR PENGAWET BENZOAT PADA SAUS TOMAT PRODUKSI LOKAL YANG BEREDAR DI PASARAN KOTA MANADO ABSTRAK

PENENTUAN KADAR NATRIUM BENZOAT DALAM SAUS TOMAT PRODUKSI LOKAL SURAKARTA YANG BEREDAR DI PASAR LEGI SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS TUGAS AKHIR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENETAPAN KADAR NATRIUM BENZOAT PADA MINUMAN RINGAN YANG BEREDAR DI WILAYAH KARANGANYAR SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS TUGAS AKHIR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS SENYAWA BENZOAT PADA KECAP MANIS PRODUKSI LOKAL KOTA MANADO

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Ekstraksi Zat Warna Rhodamin B dalam Sampel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan larutan induk standar fenobarbital dan diazepam

A. Judul B. Tujuan C. Dasar Teori

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Linieritas metode analisis kalsium dalam tanah dengan AAS ditentukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Pemilihan komposisi fase gerak untuk analisis levofloksasin secara KCKT

HASIL DAN PEMBAHASAN. Perhitungan Kadar Kadar residu antibiotik golongan tetrasiklin dihitung dengan rumus:

PERBANDINGAN PEREDUKSI NATRIUM TIOSULFAT (Na 2 S 2 O 3 ) DAN TIMAH (II) KLORIDA (SnCl 2 ) PADA ANALISIS KADAR TOTAL BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI

PENGEMBANGAN DAN VALIDASI METODE ANALISIS ZAT PENGAWET NATRIUM BENZOAT PADA CABE MERAH GILING SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Natrium Tetraboraks 500 ppm. Untuk pembuatan larutan natrium tetraboraks 500 ppm (LIB I)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. mempunyai aroma serta rasa yang merangsang. Saus yang umum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan atau tanpa bahan tambahan makanan yang diizinkan (BSN,

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode

4 Hasil dan Pembahasan

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

Ferry Riyanto Harisman Powerpoint Templates Page 1

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pemilihan Kondisi Optimum Kromatografi Gas untuk Analisis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. USU, Lembaga Penelitian Fakultas MIPA USU, dan PT. AIRA Chemical Laboratories.

VALIDASI PENETAPAN KADAR ASAM ASETIL SALISILAT (ASETOSAL) DALAM SEDIAAN TABLET BERBAGAI MEREK MENGGUNAKAN METODE KOLORIMETRI SKRIPSI

UNIVERSITAS PANCASILA FAKULTAS FARMASI LAPORAN PENELITIAN DAN PUBLIKASI ILMIAH

PENGEMBANGAN STRIP TES BERBASIS REAGEN ASAM SULFANILAT DAN 1-NAFTOL UNTUK DETEKSI PENGAWET NITRIT PADA SAMPEL KORNET DAGING SAPI SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI GANGGUAN KROM (III) PADA ANALISA BESI DENGAN PENGOMPLEKS 1,10-FENANTROLIN PADA PH 4,5 SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-TAMPAK

BAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan sampel ini dilaksanakan di Pasar modern Kota Gorontalo dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi

KATA PENGANTAR. Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEREDUKSI Na 2 S 2 O 3 DAN K 2 C 2 O 4 PADA ANALISA KADAR TOTAL BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE

STABILITAS FORMALIN TERHADAP PENGARUH SUHU DAN LAMA PEMANASAN

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan rhodamin

VALIDASI PENETAPAN KADAR BESI DALAM SEDIAAN TABLET MULTIVITAMIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

Perbandingan fase gerak metanol-air (50:50)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan

4 Hasil dan Pembahasan

Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Pengukuran. Konsentrasi untuk pengukuran panjang gelombang digunakan 12 µg/ml

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENETAPAN NATRIUM BENZOAT Laporan Praktikum Kimia Pangan

ANALISIS PEWARNA RHODAMIN B DALAM ARUM MANIS SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DAN SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis DI DAERAH SUKOHARJO DAN SURAKARTA

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

Jurnal Farmasi Malahayati Volume 1 No.1 Januari

massa = 2,296 gram Volume = gram BE Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pereaksi ml Natrium Fosfat 28 mm massa 1 M = massa 0,028 =

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ditjen BKAK (2014), uraian mengenai teofilin adalah sebagai. Gambar 2.1 Struktur Teofilin

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

PENGOMPLEKS BATHOFENANTROLIN PADA PENENTUAN KADAR BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel diambil di tempat sampah yang berbeda, yaitu Megascolex sp. yang

Penetapan Kadar Natrium Benzoat Pada Cabai Giling Halus (Capsicum annuum Linn.)Secara Spektrofotometri UV-VIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

DAFTAR ISI.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN..

DAFTAR ISI... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN... 1

Penentuan Kadar Besi selama Fase Pematangan Padi Menggunakan Spektrofotometer UV-Vis

ANALISIS KESTABILAN KALIUM IODAT DALAM GARAM TERHADAP PERUBAHAN TEMPERATUR MENGGUNAKAN METODE TITRASI IODOMETRI DAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang mengandung satu atau lebih bahan yang mudah dan cepat diserap oleh tubuh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini digunakan TiO2 yang berderajat teknis sebagai katalis.

METODE PENELITIAN. ultraviolet secara adisi standar menggunakan teknik ekstraksi MSPD dalam. penetapan residu tetrasiklin dalam daging ayam pedaging.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2013 dan

III. BAHAN DAN METODE

PENENTUAN KADAR BESI DALAM TABLET MULTIVITAMIN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM DAN UV-VIS

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (Pandanus amaryllifolius Roxb.) 500 gram yang diperoleh dari padukuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yaitu SMPN 1 Gorontalo, SMPN 2 Gorontalo, SMPN 3 Gorontalo,

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kinerja Metode Ekstraksi Metode ekstraksi natrium benzoat yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ekstraksi cair-cair.prinsip dari ekstraksi cair-cair ini adalah pemisahan senyawa dalam sampel berdasarkan perbedaan sifat kelarutan dalam pelarut tertentu sehingga terjadi distribusi komponen, dimanasebagian komponen larut dalam fase pertama dan fase kedua.dalam ekstraksi ini digunakan sistem pelarut air eter, dimana dietil eter memiliki sifat non polar sehingga saat dilakukan ekstraksi tidak terjadi pencampuran antara dua pelarut tersebut.sistem ini digunakan karena asam benzoat berada dalam matriks kecap yang bersifat larut dalam air,sementara asam benzoat sukar larut dalam air dan mudah larut dalam eter. Dengan demikian, asam benzoat yang terdapat pada sampel akanterekstraksi dari matriks kecap. Sebelum dilakukan ekstraksi, sampel kecap dilarutkan dalan NaCl jenuh dengan tujuan untuk menurunkan kelarutan dari natrium benzoat dalam air karena NaCl lebih bersifat polar dibandingkan natrium benzoat sehingga air akan cenderung mengikat NaCl dibanding natrium benzoat. Karena air lebih banyak mengikat NaCl, maka natrium benzoat akan lebih banyak terdistribusi dalam dietil eter.penambahan NaOH berfungsi dalam pembentukan garam, sedangkan penambahan HCl untuk menetralkan kelebihan basa yang disebabkan akibat penambahan NaOH serta untuk pembentukan asam benzoat.sampel diekstraksi bertingkat sebanyak tiga 27

28 kalimasing-masing 15 mluntuk mendapatkan pemisahan asam benzoat yang lebih sempurna.jumlah total ekstrak yang diperoleh sebanyak 45 ml. B. Hasil Analisis Kualitatif Analisis kualitatif bahan pengawet natrium benzoat pada ketiga sampel kecap menggunakan reagen FeCl 3 5% menunjukkan bahwa ketiga sampel kecap terbukti positif mengandung natrium benzoat. Hal ini ditunjukkan dengan timbulnya endapan berwarna merah kecoklatan yang terjadi akibat adanya reaksi antara asam benzoat dengan FeCl 3 sehingga menghasilkan endapan besi (III) benzoat yang berwarna merah kecoklatan [Fe(C 6 H 5 COO) 3 ] (Svehla, 1979), sebagaimana reaksi dibawah ini. 3C 6 H 5 COOH + FeCl 3 Fe(C 6 H 5 COO) 3 + 3 HCl (coklat) Tabel 3. Hasil uji kualitatif natrium benzoat dalam kecap Sampel Pengamatan Hasil A Timbul endapan merah kecoklatan Positif B Timbul endapan merah kecoklatan Positif C Timbul endapan merah kecoklatan Positif C. Optimasi Metode Spektrofotometri UV-Vis 1. Penentuan panjang gelombang maksimum Penentuan panjang gelombang maksimal dilakukan untuk mengetahui pada gelombang berapa analit dapat menghasilkan absorbansi yang optimum pada spektofotometer UV-Vis. Penentuan panjang gelombang

Absorbansi perpustakaan.uns.ac.id 29 maksimumdilakukan dengan metode scanning pada rentang gelombang 400 200 nm.rentang tersebut dipilih karena analit tidak berwarna sehingga scanning dilakukan pada daerah UV.Pengukuran panjang gelombang maksimum menghasilkan 3 puncak dengan absorbansi yang berbeda.dari ketiga puncak yang dihasilkan dipilih puncak yang menghasilkan absorbansi yang tertinggi dan ditetapkan sebagai panjang gelombang maksimum.puncak yang menghasilkan absorbansi tertinggiberada pada panjang gelombang 225,6 nm. Menurut Manurung (2012), panjang gelombang maksimum dari asam benzoat adalah 228 nm. Panjang gelombang maksimum yang dihasilkan hanya berbeda 2,4 nm sehingga memenuhi syarat kurang dari 3 nm (Anonim, 1994). Spektra panjang gelombang maksimum dapat dilihat pada gambar 5. 0.79 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 A 0.2 0.1 0.0-0.1-0.2-0.3-0.36 200.0 220 240 260 280 300 320 340 360 380 400.0 NM x (nm) Gambar 5. Penentuan panjang gelombang maksimum

30 2. Validasi metode spektrofotometri UV-Vis a. Kecermatan Pengujian kecermatan dilakukan dengan membandingkan dua sampel dengan perlakuan yang berbeda yaitu antaraspiked sample pada level penambahan 4 mg/l dengan senyawa standar. Hasil pembacaan absorbansi tersebut digunakan untuk menghitung nilai % recovery sehingga dapat diketahui berapa besar jumlah analit yang diperoleh selama proses ekstraksi. Pengujian kecermatan menghasilkan nilai % recovery sebesar 91,8%. Data tersebut menunjukkan bahwa nilai % recovery memenuhi rentang syarat yaitu sebesar 80 110%, sehingga jumlah kadar yang hilang selama proses ekstraksi dapat ditoleransi. b. Batas deteksi dan batas kuantitasi Metode yang digunakan dalam penentuan LOD dan LOQ yaitu menggunakan metodesignal to niose ratio (S/N ratio) dari kurva kalibrasi, dimana untuk LOD ditetapkan nilai S/N = 3 dan LOQ nilai S/N = 10. Dari data tersebut dilakukan perhitungan nilai LOD dan LOQ dan menghasilkan nilai LOD dan LOQ sebesar 0,09 dan 0,31 mg/l. Makna dari hasil tersebut yaitu apabila konsentrasi analit berada dibawah 0,09 mg/l maka alat tidak mampu membedakan antara analit dan blangko, sedangkan apabila konsentrasi analit berada dibawah 0,31 mg/l maka tingkat kuantifikasi dari analit tidak akurat.dengan demikian, untuk pembuatan kurva standar, konsentrasi terkecil yang digunakan dipilih diatas nilai LOQ tersebut.dalam hal ini, konsentrasi terendah yang

Absorbansi perpustakaan.uns.ac.id 31 digunakan dalam kurva standar adalah 1 mg/l yaitu sudah berada diatas dari nilai LOQ. D. Hasil Analisis Kuantitatif Analisis kuantitatif bahan pengawet natrium benzoat dilakukan dengan metode spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 225,6 nm. Analisis ini didahului dengan pembuatan kurva standar yang selanjutnya dicari persamaan regresi linearnya. Persamaan regresi yang diperoleh digunakan untuk menghitung kadar natrium benzoat dalam sampel. Pada pembuatan kurva standar diperoleh data seperti yang tertera pada gambar 6. 1 0.9 0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 0 2 4 6 8 10 Konsentrasi (mg/l) Gambar 6. Hasil pembuatan kurva standar Dari data tersebut diperoleh persamaan y = 0,1019x + 0,1436 dengan nilai r = 0,9995. Nilai r yang mendekati 1yaitu lebih dari 0,997 (Chan et al., 2004)menunjukkan bahwa kurva mempunyai linearitas yang baik. Dalam analisis kuantitatif sampel, absorbansi yang diperoleh dari pembacaan sampel disubstitusikan kedalam rumus persamaan regresi linear

32 tersebut.hasil dari penentuan kadar natrium benzoat pada kecap dapat dilihat dalam tabel 6. Tabel 4. Hasil penentuan kadar natrium benzoat pada kecap No 1 2 3 Sampel Kadar rata-rata (mg/kg berat basah) A 91,18 0,66 B 74,79 2,41 C 151,79 3,69 Dari data di atas diperoleh bahwa kecap C memiliki kadar natrium benzoat tertinggi yaitu antara 151,79mg/kg berat basah. Kecap B memiliki kadar natrium benzoat terendah yaitu antara 74,79mg/kg berat basah. Dari ketiga sampel kecap di atas, kadar natrium benzoat dalam kecap masih memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh BPOM dalam Peraturan Kepala BPOM Nomor 36 Tahun 2013 yaitu batas maksimal penggunaan natrium benzoat dalam kecap adalah 500 mg/kg. Dengan demikian, penelitian ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat bahwa kecap A, B, dan C aman untuk dikonsumsi.