ABSTRAK A. PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.3

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.2

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9

43 LAMPIRAN LAMPIRAN

hidup damai pelajaran 6 suasana hutan damai ada kicauan burung suara hewan bersahutan suara daun bergesekan kehidupan di hutan sungguh damai

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.6

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

BAB III METODE PENELITIAN

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 11 KOTA JAMBI. Nia Budianti, Herman Budiyono, Imam Suwardi FKIP Universitas Jambi ABSTRAK

SURAT IJIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

KEMAMPUAN MENYUSUN TEKS CERITA FABEL SISWA SMP NEGERI 1 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN ARTIKEL ILMIAH

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.5

TEKS CERITA FABEL (PENGERTIAN, FUNGSI, STRUKTUR, DAN UNSUR KEBAHASAAN)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Latar Belakang. Disajikan dengan menggunakan teks dan ilustrasi gambar, biasanya

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.4

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KATALOG HARGA KOSTUM KOSTUM BINATANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelasg I SDN 2 Mangkupum

MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE SCRIPT SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis

HUBUNGAN MINAT BACA FIKSI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA MORAL/FABEL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 SIJUNJUNG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SWASTA BANDUNG TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau lebih

Bermainku adalah Belajar

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS FABEL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 PAYAKUMBUH

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif.

SOLUSI PR ONLINE IX SMP MATA UJIAN : BAHASA INDONESIA (KODE : P17)

BAB 2 DATA DAN ANALISA. diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP KD Bagian D 4.12 Memerankan isi fabel/ legenda daerah setempat yang dibaca dan didengar Indikator

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

PENERAPAN METODE COCOA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGOMENTARI TOKOH CERITA/ DONGENG ANAK

Inilah gerangan suatu madah Mengarangkan syair terlalu indah Membetuli jalan tempat berpindah Di sanalah iktikat diperbetuli sudah

Kura-kura dan Sepasang Itik

budi pekerti pelajaran 11

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA KELAS V SDN BULAK 1 BENDO MAGETAN. Cerianing Putri Pratiwi 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2008: 58). Sedangkan menurut Kunandar (2010: 46) PTK dapat juga

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Hari / Tanggal : Jum at / 26 Agustus 2016

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Pemodelan)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tindakan penelitian adalah sebagai berikut. a. Observasi awal dan wawancara dengan guru kelas II SD Negeri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

Banu : Ibu sering menyuruh saya menggosok gigi sebelum tidur, tapi karena mengantuk saya sering tidak mengerjakannya

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Kemmis. pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (clasroom action

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GAMBAR SERI UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SEMARANG 1. Oleh: Sri Sudarminah 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah merosotnya moral siswa

BAB I PENDAHULUAN. budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa. Pada umumnya, cerita

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan menggunakan model picture and

PROCEEDING Seminar Nasional Psikometri UPAYA MENGENALKAN INDAHNYA PERSAHABATAN : IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BERKARAKTER

PENGGUNAAN TEKNIK MENULIS SEMI TERPIMPIN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 27 KOTA BENGKULU

PENGESAHAN.. i. PERNYATAAN. ii. PERSEMBAHAN...iv. ABSTRAK. v. KATA PENGANTAR.. vi. UCAPAN TERIMA KASIH... vii. DAFTAR ISI...viii. DAFTAR TABEL.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MODEL BAHAN AJAR SASTRA UNTUK SEKOLAH DASAR Kelas I

BAB I PENDAHULUAN. mendengarkan (listening skills), berbicara (speaking skills), membaca (reading skills), dan

KEMAMPUAN MENGONVERSI TEKS DRAMA MENJADI TEKS CERPEN OLEH SISWA KELAS XI SMK MULTI KARYA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan kelas yang dikenai tindakan adalah kelas VIII E yang berjumlah 27 peserta

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB III METODE PENELITIAN. laki-laki dan 6 orang perempuan. Sedangkan menjadi objek dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KESESUAIAN ISI DAN BAHASA BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS VIII TERBITAN KEMDIKBUD. Oleh

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi di tengah-tengah pergaulan dan interaksi sosial. Melalui penguasaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Adrianti Lomboh, 13 421 093, 2017. Skripsi. Keterampilan Menulis Cerita tentang Binatang Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Picture And Picture Siswa SMP Negeri 3 Kauditan. Di bawah bimbingan, Pembimbing I : Dra. Nirmawati Adrah, M.Pd. dan Pembimbing II : Dra. Susan Monoarfa, M.Hum. ABSTRAK Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui untuk mengetahui bagaimana keterampilan menulis cerita binatang dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture. Metode yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif analitik. Teknik penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan tes. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Negeri 3 Kauditan yang berjumlah 21 orang. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dikatakan bahwa siswa kelas VIII B SMP Negeri 3 Kauditan mampu menulis cerita binatang dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture. Kata Kunci : Keterampilan Menulis Cerita tentang Binatang, Model Pembelajaran Picture And Picture. A. PENDAHULUAN Dalam pengajaran bahasa di sekolah, ada empat aspek keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling terkaitan antara satu dengan yang lain. Seseorang dikatakan terampil berbahasa apabila terampil menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Oleh karena itu, keempat keterampilan tersebut harus dikuasai dengan baik karena bahasa merupakan alat komunikasi manusia. Keterampilan menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang perluh dikuasai oleh setiap orang. Keterampilan menulis memegang peranan penting dalam kehidupan. Keterampilan menulis juga merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang menjadi tujuan setiap pengajaran bahasa di sekolah, karena keberhasilan siswa mengikuti pelajaran di sekolah ditentukan oleh keterampilan menulisnya. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bertujuan untuk menghasilkan tulisan. Kemampuan menulis merupakan kemampuan seseorang dalam mengungkapkan gagasan, pikiran, dan perasaan kepada orang lain melalui bahasa tulis. Kemampuan menulis sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. 1

Menulis, menurut McCrimmon (1976:2) merupakan kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu subjek, memilih hal-hal yang akan ditulis, menentukan cara menulisnya sehingga pembaca dapat memahaminya dengan mudah dan jelas. Sedangkan menurut Suparto dan M. Yunus (2003:3) menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan menyampaikan pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat medianya. Kurikulum 2013 memuat cerita binatang (Fabel) sebagai kompetensi dasar untuk dikuasai oleh siswa. Siswa diharapkan dapat menyusun cerita fabel dengan kata-kata sendiri. Cerita binatang (Fabel) menanamkan nilai-nilai pada siswa sehingga pembelajaran cerita fabel dapat bermanfaat bagi siswa. Banyak pakar yang menyatakan betapa pentingnya manfaat cerita binatang bagi anak. Chatt and Shaw (1988) Ada hubungan antara kegiatan mendongeng dengan kesuksesan anak mengembangkan kemampuan berbahasa dan keterampilan berpikir logis anak. Hanson (2004) Mendongeng merupakan kegiatan yang paling efektif bagi pengembangan kemampuan berbahasa. http://edukasi.kompasiana..com/2013/06/11/fabel-dongeng-hewan menanamkan-nilai-nilai-pada-anak-567744.html. Pembelajaran menulis cerita binatang dapat lebih efektif jika menggunakan model pembelajaran. Model pembelajaran adalah cara atau teknik penyajian yang digunakan guru dalam proses pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran juga dibagi menjadi beberapa bagian salah satunya model pembelajaran picture and picture. Model pembelajaran picture and picture adalah model pembelajaran yang dikonstruksikan dengan rangkaian gambar secara logis. ( Miftahul Huda 2010 : 175 ) Model pembelajaran picture and picture ini diterapkan untuk mendorong keberanian siswa dalam pendapat pikiran, dan gagasan melalui bahasa tulis. Model pembelajaran ini juga dapat meningkatakan kemampuan siswa dalam menyusun cerita berdasarkan rangkaian gambar. B. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik karena masalah yang diteliti adalah masalah yang aktual. Metode deskriptif yaitu 2

metode yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada sekarang (Soegiono,2002:35). C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 3 Kauditan. Jln.A.Mononutu,Watudambo-Kecamatan Kauditan. Kelas yang dipilih adalah kelas VIII B yang terdiri atas 21 orang murid. 11 murid perempuan dan 10 murid laki-laki. Kelas ini merupakan kelas yang siswanya menengah dari kelas lainnya yang setingkat SMP Negeri 3 Kauditan. Kelas ini dipilih karena kemampuan intelegensi siswanya dapat dikatakn cukup dari kelas-kelas setingkat lainnya. 2. Data Hasil Observasi a. Observasi Awal Data pengamatan awal peneliti memperoleh masukan baik dari guru mata pelajaran bahasa Indonesia maupun dari siswa mengenai pelajaran teks fabel. Disini peneliti bertanya kepada guru mengenai faktor penyebab yang membuat siswa sulit belajar menulis fabel. Menurut guru kesulitan siswa dalam menulis fabel adalah: 1) Siswa sulit memahami struktur fabel 2) Siswa sulit dalam menyusun fabel dengan baik 3) Kurangnya kosentrasi siswa dalam belajar 4) Kurangnya kemampuan siswa dalam merangkai kata dalam teks fabel. b. Observasi terhadap Pelaksanaan Model Pembelajaran Picture And Picture dalam Pembelajaran Menulis 1. Pendahuluan a. Peneliti memberikan salam dan meminta salah seorang siswa untuk berdoa. b. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya. c. Peneliti mengecek kehadiran siswa. 3

d. Siswa menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan (apersepsi). e. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran f. peneliti memberikan motivasi untuk menumbuhkan antusiasme siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Motivasi diberikan melalui kegiatan tanya jawab tentang teks fabel. g. peneliti menjelaskan langkah-langkah pembelajaran picture and picture. 2. Kegiatan Inti a. Peneliti menyampaikan materi yang akan diajarkan. b. Peneliti menjelaskan tentang pengertian fabel dan struktur teks fabel. c. Peneliti dan siswa bertanya jawab mengenai struktur teks fabel yang belum dipahami. d. Peneliti membagikan contoh teks fabel pada siswa. e. Peneliti meminta siswa untuk menyusun gambar secara bergantian. f. Peneliti meminta masing-masing siswa untuk menulis fabel sesuai dengan gambar yang disusun. g. Siswa diminta untuk menentukan struktur teks fabel yang telah mereka buat. 3. Kegiatan Penutup a. Siswa membaca hasil dari tugas yang telah mereka buat. b. Peneliti mengumpulkan hasil menulis fabel yang telah dibuat. c. Peneliti mengadakan evaluasi. d. Peneliti memberikan penghargaan. e. Peneliti menutup pembelajaran (berdoa) 3. Hasil Penelitian Hasil penelitian didapat dari pemberian tes kepada siswa setelah proses pembelajaran berakhir. Siswa menulis teks fabel dan menentukan struktur teks fabel yang telah dibuat. 4

Dalam kegiatan pembelajaran ini untuk memperoleh hasil keterampilan menulis fabel siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Kauditan dengan model pembelajaran picture and picture, ada beberapa aspek-aspek yang dinilai yaitu : ada 5 aspek antara lain, bahasa yang digunakan, kesesuaian isi dengan judul, alur cerita, tokoh yang digunakan, pesan. Dengan analisis data menggunakan rumus M. Ali dalam bentuk persentasi diperoleh capaian sebagai berikut: SM = Sangat Mampu (90% - 100%) M = Mampu (80% - 89%) CM = Cukup Mampu (70% - 79%) KM = Kurang Mampu (0% - 69%) Tabel I Hasil Penilaian Setiap Siswa Pada Keterampilan Menulis Fabel Dengan Menggunaka Model Pembelajaran Picture And Picture No Kode Siswa Bahasa yang digunakan Kesesuaian isi dengan judul Alur cerita Tokoh yang digunakan Pesan Jumlah nilai 1 S1 20 18 18 20 10 86 2 S2 20 18 18 20 12 88 3 S3 20 18 18 20 9 85 4 S4 20 18 18 20 11 87 5 S5 20 12 18 20 5 75 6 S6 20 15 18 20 9 82 7 S7 20 17 18 20 10 85 8 S8 20 18 18 20 12 88 9 S9 20 10 18 18 5 71 5

10 S10 20 18 18 20 12 88 11 S11 20 17 18 20 5 80 12 S12 20 17 18 20 10 85 13 S13 20 12 18 20 8 78 14 S14 20 18 18 20 11 87 15 S15 20 10 18 20 5 73 16 S16 20 12 18 20 5 75 17 S17 20 18 18 20 10 86 18 S18 20 18 18 20 11 87 19 S19 20 10 18 20 5 73 20 S20 20 18 18 20 12 88 21 S21 20 18 18 20 11 87 Jumlah 420 330 378 418 188 1734 Untuk bahasa yang digunakan siswa 1 mendapatkan skor 20 karena bahasa yang digunakan adalah bahasa baku, untuk kesesuaian isi dengan judul siswa 1 mendapatkan skor 18 karena judul yang dibuat sesuai dengan isi cerita, untuk alur cerita siswa 1 mendapatkan skor 18 karena alur cerita yang digunakan adalah alur maju, untuk tokoh yang digunakan siswa 1 mendapatkan nilai 20 karena tokoh yang digunakan dalam cerita siswa 1 adalah tokoh binatang, untuk pesan siswa 1 mendapatkan skor 10 karena pesan moral yang terkandung dalam cerita binatang dengan judul Burung yang baik hati manusia juga harus memiliki sifat yang sama seperti seekor burung yang suka menolong. Untuk bahasa yang digunakan siswa 2 mendapatkan skor 20 karena bahasa yang digunakan adalah bahasa baku, untuk kesesuaian isi dengan judul siswa 2 mendapatkan skor 18 karena judul yang dibuat sesuai dengan isi cerita, untuk alur cerita siswa 2 mendapatkan skor 18 karena alur cerita yang digunakan adalah alur maju, untuk tokoh 6

yang digunakan siswa 2 mendapatkan skor 20 karena tokoh yang ada dalam cerita siswa 2 adalah tokoh binatang, untuk pesan siswa 2 mendapatkan skor 12 karena pesan moral yang terkandung dalam cerita binatang/fabel dengan judul Kera dan Kura-kura manusia jangan jadi orang yang rakus dan jangan meremehkan orang lain. Untuk bahasa yang digunakan siswa 3 mendapatakan skor 20 karena bahasa yang digunakan adalah bahasa baku, untuk kesesuaian isi dengan judul siswa 3 mendapatkan skor 18 karena judul yang dibuat siswa 3 sesuai dengan isi ceritanya, untuk alur cerita siswa 3 mendapatkan skor 18 karena alur yang dipakai siswa 3 adalah alur maju, untuk tokoh yang digunakan siswa 3 mendapatkan skor 20 karena tokoh yang ada dalam cerita yang dibuat siswa 3 adalah tokoh bintang, untuk pesan siswa 3 mendapatkan skor 9 karena pesan moral yang terkandung dalam cerita binatang/fabel dengan judul Ayam dan Buaya manusia jangan gampang percaya kepada orang lain. Untuk bahasa yang digunakan siswa 4 mendapatkan skor 20 karena bahasa yang digunakan adalah bahasa baku, untuk kesesuaian isi dengan judul siswa 4 mendapatkan skor 18 karena judul yang dibuat siswa 4 sesuai dengan isi dalam cerita siswa 4, untuk alur cerita siswa 4 mendapatkan skor 18 karena alur yang digunakan siswa 4 adalah alur maju, untuk tokoh yang digunakan siswa 4 mendapatkan skor 20 karena tokoh yang siswa 4 gunakan adalah tokoh binatang, untuk pesan siswa 4 mendapatkan skor 11 karena pesan moral yang terkandung dalam cerita binatang/fabel dengan judul Kelinci dan Buaya manusia diajarakan agar tidak iri kepada orang lain. Untuk bahasa yang digunakan siswa 5 mendapatkan skor 20 karena bahasa yang digunakan adalah bahasa baku, untuk kesesuaian isi dengan judul siswa 5 mendapatkan skor 12 karena judul sudah sesuai dengan isi namun isi dalam cerita yang dibuat oleh siswa 5 belum tersusun menjadi teks fabel yang baik karena dalam cerita yang dibuatnya harimau dan ular ini berkelahi karena saling menunjukkan siapa yang paling penting dan kuat kemudian mereka berkelahi karena tidak ada yang menang mereka saling meminta maaf, dalam cerita ini tidak ada pesan yang dapat dipetik, untuk alur cerita siswa 5 mendapatkan skor 18 karena alur cerita yang digunakan oleh siswa 5 adalah alur maju, untuk tokoh yang digunakan siswa 5 mendapatkan skor 20 karena tokoh yang digunakan dalam ceritanya adalah tokoh binatang, untuk pesan siswa 5 mendapatkan skor 5 karena 7

dalam cerita binatang/fabel dengan judul Harimau dan ular mengandung pesan moral jangan saling menyombongkan diri.. Untuk bahasa yang digunakan siswa 6 mendapatkan skor 20 karena bahasa yang digunakan oleh siswa 6 adalah bahasa baku, untuk kesesuaian isi dengan judul siswa 6 mendapatkan skor 15 karena isi sudah sesuai dengan judul namun dalam isi cerita belum jelas karena dalam cerita siswa 6 seekor ular yang ingin memakan ayam dan ayam itu merayu ular untuk memakan ayam yang menjadi kebanggaan di desa itu, lalu ayam yang menjadi kebanggaan itu sudah tau kalau dia akan dimakan oleh ular dan warga desa disitu juga sudah tau, ayam itu menolong ular karena mendapatkan masalah tapi tidak diceritakan oleh siswa 6 masalah yang seprti apa dan pertolongan apa yang ayam lakukan sehingga ular boleh kembali ke hutan, untuk alur cerita siswa 6 mendapatkan skor 18 karena alur cerita yang dipakai dalam cerita tersebut adalah alur maju, untuk tokoh yang digunakan siswa 6 mendapatkan skor 20 karena tokoh yang ada dalam ceritanya adalah tokoh binatang, untuk pesan siswa 6 mendapatkan skor 9 karena pesan moral yang terkandung dalam cerita binatang/fabel dengan judul Ular dan Ayam manusia jangan mudah terpengaruh oleh orang lain. Untuk bahasa yang digunakan siswa 7 mendapatkan skor 20 karena bahasa yang digunakan adalah bahasa baku, untuk kesesuaian isi dengan judul siswa 7 mendapatkan skor 17 karena isi dengan judul sudah sesuai namun masih ada yang kurang jelas dalam cerita siswa 7 karena masalah yang muncul antara kancil dan siput adalah saat kancil menantang siput untuk berlomba lari sehingga saat perlombaan dimulai siput menjalankan rencana dengan teman-temannya namun tidak diceritakan apa rencana siput dan teman-temannya sehingga kancil boleh kalah dalam perlombaan itu, untuk alur cerita siswa 7 mendapatkan skor 18 karena alur yang digunakan adalah alur maju, untuk tokoh yang digunakan siswa 7 mendapat skor 20 karena tokoh yang digunakan adalah tokoh binatang, untuk pesan siswa 7 mendapatkan skor 10 karena pesan moral yang terkandung dalam cerita binatang/fabel dengan judul Kancil dan Siput manusia jangan jadi orang yang sombong. Untuk bahasa yang digunakan siswa 8 mendapatkan skor 20 karena bahasa yang digunakan adalah bahasa baku, untuk kesesuaian isi dengan judul siswa 8 mendapatkan skor 18 karena judul yang ada dalam ceritanya sudah sesuai dengan isi, untuk alur cerita 8

siswa 8 mendapatkan skor 18 karena alur yang digunakan adalah alur maju, untuk tokoh yang digunakan siswa 8 mendapatkan skor 20 karena tokoh yang digunakan adalah tokoh binatang, untuk pesan siswa 8 mendapatkan skor 12 karena pesan moral yang terkandung dalam cerita binatang/fabel dengan judul Tikus dan Ular jadilah orang yang baik dan suka menolong. Untuk bahasa yang digunakan siswa 9 mendapatkan skor 20 karena bahasa yang digunakan adalah bahasa baku, untuk kesesuian isi dengan judul siswa 9 mendapatkan skor 10 karena tokoh yang digunakan salah satunya manusia dan pemecahan masalah dalam cerita ini yaitu kancil mencari jalan keluar tapi tidak diceritakan jalan keluar seperti apa yang kancil lakukan, untuk alur cerita siswa 9 mendapatkan skor 18 karena alur yang ada dalam cerita tersebut adalah alur maju, untuk tokoh yang digunakan siswa 9 mendapatkan skor 18 karena tokoh yang digunakan dalam ceritanya salah satunya adalah tokoh manusia, untuk pesan siswa 9 mendapatkan skor 5 karena pesan moral yang terkandung dalam cerita binatang dengan judul Kancil dan seorang pemburu harus mempunyai jalan keluar untuk menyelesaikan masalah sedangkan dalam ceritanya tidak diceritakan jalan keluar seperti apa yang dilakukan. Untuk bahasa yang digunakan siswa 10 mendapatkan skor 20 karena bahasa yang digunakan adalah bahasa baku, untuk kesesuaian isi dengan judul siswa 10 mendapatkan skor 18 karena sudah sesuai isi dengan judulnya, untuk alur cerita siswa 10 mendapatkan skor 18 karena alur yang digunakan adalah alur maju, untuk tokoh yang digunakan siswa 10 mendapatkan skor 20 karena tokoh yang digunakan adalah tokoh binatang, untuk pesan siswa 10 mendapatkan skor 12 karena pesan moral yang terkandung dalam cerita binatang/fabel dengan judul Rubah yang licik jangan terlalu percaya dengan orang yang baru kita jumpai. Untuk bahasa yang digunakan siswa 11 mendapatkan skor 20 karena bahasa yang digunakan adalah bahasa baku, untuk kesesuaian isi dengan judul siswa 11 mendapatkan skor 17 karena isi dan judul sudah sesuai namun penyusunan ceritanya belum baik yaitu akhir dari cerita kura-kura yang mempunyai keinginan untuk terbang dan setelah dia terbang dia terjatuh dan cangkangnya retak dan cerita siswa 11 selesai tetapi tidak dapat dilihat pesan moral apa yang ada dalam ceritanya, untuk alur cerita siswa 11 mendapatkan skor 18 karena alur cerita dalam cerita siswa 11 adalah alur maju, untuk tokoh yang 9

digunakan siswa 11 mendapatkan skor 20 karena tokoh yang digunakan adalah tokoh binatang, untuk pesan siswa 11 mendapatkan skor 5 karena pesan moral yang terkandung dalam cerita yang dibuat siswa 11 dengan judul Kura-kura yang ingin terbang jangan lupakan nasehat orang lain. Untuk bahasa yang digunakan siswa 12 mendapatkan skor 20 karena bahasa yang digunakan adalah bahasa baku, untuk kesesuaian isi dengan judul siswa 12 mendapatkan skor 17 karena masih ada yang belum jelas dalam cerita tersebut, yaitu masalah yang muncul antara monyet dan kura-kura yang dulunya bersahabat adalah rakusnya monyet yang mengambil semua makanan kura-kura dan ketika kura-kura ditangkap, monyet ingin menggantikan posisi kura-kura, tidak diceritakan bagaimana cara monyet masuk untuk menggantikan tempat kura-kura dan ceritanya hanya berakhir saat kura-kura bersediah monyet menggantikan tempatnya dan kura-kura pergi meninggalkan monyet, tidak diceritakan apa yang kemudian monyet lakukan apakah dia tidak menyesal karena kerakusannya sehingga dia terkurung, untuk alur cerita siswa 12 mendapatkan skor 18 karena alur cerita yang digunakan adalah alur maju, untuk tokoh yang digunakan siswa 12 mendapatkan skor 20 karena tokoh yang ada dalam cerita siswa 12 adalah tokoh binatang, untuk pesan siswa 12 mendapatkan skor 10 karena pesan moral yang terkandung dalam cerita binatang dengan judul Monyet yang rakus jangan jadi orang yang rakus. Untuk bahasa yang digunakan siswa 13 mendapatkan skor 20 karena bahasa yang digunakan adalah bahasa baku, untuk kesesuaian isi dengan judul siswa 13 mendapatkan skor 12 karena masalah yang muncul antara rusa dan kura-kura yaitu hanya karena kurakura mencari makanan ditempat yang biasanya rusa makan dan pemecahan permasalah (resolusi) yaitu kura-kura pergi dari tempat itu dan tidak mencari makanan disitu, untuk alur yang digunakan siswa 13 mendapatkan skor 18 karena alur yang digunakan adalah alur maju, untuk tokoh yang digunakan siswa 13 mendapatkan skor 20 karena tokoh dalam ceritanya adalah tokoh binatang, untuk pesan siswa 13 mendapatkan skor 8 karena pesan moral yang terkandung dalam cerita binatang/fabel dengan judul Rusa dan Kurakura jangan menjadi orang yang sombong dan pelit. Untuk bahasa yang digunakan siswa 14 mendapatkan skor 20 karena bahasa yang digunakan adalah bahasa baku, untuk kesesuaian isi dengan judul siswa 14 mendapatkan 10

skor 18 karena judul dalam cerita siswa 14 sudah sesuai dengan isi cerita, untuk alur cerita siswa 14 mendapatkan skor 18 karena alur yang digunakan adalah alur maju, untuk tokoh yang digunakan siswa 14 mendapatkan skor 20 karena tokoh yang ada dalam ceritanya adalah tokoh binatang, untuk pesan siswa 14 mendapat skor 11 karena pesan moral yang terkandung dalam cerita binatang/fabel dengan judul Serigala dan Ayam jangan muda percaya dengan orang lain. Untuk bahasa yang digunakan siswa 15 mendapatkan skor 20 karena bahasa yang digunakan siswa 15 adalah bahasa baku, untuk kesesuaian isi dengan judul siswa 15 mendapatkan skor 10 karena isi sudah sesuai dengan judul namun masih ada yang kurang yaitu pemecahan permasalahan (resolusi) antara buaya dan kancil apakah didalam ceritanya sebelum kancil dimangsa buaya,ada yang kancil katakan atau lakukan, untuk alur cerita siswa 15 mendapatkan skor 18 karena alur yang ada dalam cerita itu adalah alu maju, untuk tokoh yang digunakan siswa 15 mendapatkan skor 20 karena tokoh yang digunakan dalam ceritanya adalah tokoh binatang, untuk pesan siswa 15 mendapatkan skor 5 karena pesan moral yang terkandung dalam cerita binatang/fabel dengan judul Buaya dan Sang Kancil jangan jadi orang yang sombong. Untuk bahasa yang digunakan siswa 16 mendapatkan skor 20 karena bahasa yang digunakan adalah bahasa baku, untuk kesesuaian isi dan judul siswa 16 mendapatkan skor 12 karena isi sudah sesuai dengan judul namun ceritanya belum tersusun menjadi teks fabel yang baik karena tidak diketahui mana yang termasuk dalam komplikasi, resolusi dan koda, untuk alur cerita siswa 16 mendapatkan skor 18 karena alur yang digunakan adalah alur maju, untuk tokoh yang digunakan siswa 16 mendapatkan skor 20 karena tokoh yang digunakan dalam ceritanya adalah tokoh binatang, untuk pesan siswa 16 mendapatkan skor 5 karena pesan yang moral yang terkandung dalam cerita binatang/fabel dengan judul Kera dan Buaya jangan terlalu egois. Untuk bahasa yang digunakan siswa 17 mendapatkan skor 20 karena menggunakan bahasa yang baku, untuk kesesuaian isi dengan judul siswa 17 mendapatkan skor 17 karena isi sudah sesuai dengan judulnya, untuk alur cerita siswa 17 mendapatkan skor 18 karena alur yang digunakan adalah alur maju, untuk tokoh yang digunakan siswa 17 mendapatkan skor 20 karena menggunakan tokoh binatang, untuk pesan siswa 17 mendapatkan skor 10 karena pesan moral yang terkandung dalam cerita 11

binatang/fabel dengan judul Buaya yang serakah jangan muda percaya kepada orang lain yang akan membodohi kita. Untuk bahasa yang digunakan siswa 18 mendapatkan skor 20 karena bahasa yang digunakan siswa 18 adalah bahasa baku, untuk kesesuaian isi dengan judul siswa 18 mendapatkan skor 18 karena isi dengan judul dalam cerita siswa 18 sudah sesuai, untuk alur cerita siswa 18 mendapatkan skor 18 karena alur yang digunakan adalah alur maju, untuk tokoh yang digunakan siswa 18 mendapatkan skor 20 karena menggunakan tokoh binatang, untuk pesan siswa 18 mendapatkan skor 11 karena pesan moral yang terkandung dalam cerita binatang/fabel dengan judul Singa dan Beruang kita harus saling berbagi agar apa yang kita miliki tidak diambil orang. Untuk bahasa yang digunakan siswa 19 mendapatkan skor 20 karena menggunakan bahasa baku, untuk kesesuaian isi dengan judul siswa 19 mendapatkan skor 10 karena isi sudah sesuai dengan judul dan dalam menyusun teks fabel harus ada orientasi, komplikasi, resolusi namun pada cerita siswa 19 tidak terlihat mana yang termasuk dalam orientasi, komplikasi, resolusi dan koda, untuk alur cerita siswa 19 mendapatkan skor 18 karena alur yang digunakan adalah alur maju, untuk tokoh yang digunakan siswa 19 mendapatkan skor 20 karena menggunakan tokoh binatang, untuk pesan siswa 19 mendapatkan skor 5 karena pesan moral yang terkandung dalam cerita binatang/fabel dengan judul Kancil dan Ular jangan tertipu oleh orang lain. Untuk bahasa yang digunakan siswa 20 mendapatkan skor 20 karena menggunakan bahasa baku, untuk kesesuaian isi dengan judul siswa 20 mendapatkan skor 18 karena dalam cerita judul sudah sesuai dengan isi cerita, untuk alur ceita siswa 20 mendapatkan skor 18 karena menggunakan alur maju, untuk tokoh yang digunakan siswa 20 mendapatkan skor 20 karena menggunakan tokoh binatang, untuk pesan siswa 20 mendapatkan skor 12 karena pesan moral yang terkandung dalam cerita binatang/fabel dengan judul Kera dan Lebah jangan mengambil apa yang menjadi milik orang lain. Untuk bahasa yang digunakan siswa 21 mendapatkan skor 20 karena menggunakan bahasa baku, untuk kesesuaian isi dengan judul siswa 21 mendapatkan skor 18 karena isi sudah sesuai dengan judulnya, untuk alur cerita siswa 21 mendapatkan skor 18 karena alur yang digunakan adalah alur maju, untuk tokoh yang diguanakan siswa 21 mendapatkan skor 20 karena menggunakan tokoh binatang dalam ceritanya, untuk pesan 12

siswa 21 mendapatkan skor 11 karena pesan moral yang terkandung dalam cerita binatang/fabel dengan judul Semut dan Belalang jadilah seorang yang pekerja keras. Tabel II Hasil Persentase dari Setiap Sampel No Kode siswa Skor % 1 S1 86 86% 2 S2 88 88% 3 S3 85 85% 4 S4 87 87% 5 S5 75 75% 6 S6 82 82% 7 S7 85 85% 8 S8 88 88% 9 S9 71 71% 10 S10 88 88% 11 S11 80 80% 12 S12 85 85% 13 S13 78 78% 14 S14 87 87% 15 S15 73 73% 16 S16 75 75% 17 S17 86 86% 18 S18 87 87% 13

19 S19 73 73% 20 S20 88 88% 21 S21 87 87% Berdasarkan dari hasil yang dipaparkan di atas maka dengan demikian akan terlihat hasil keterampilan menulis dari setiap siswa yang dibuat tabel turus untuk dapat melihat hasil perolehannya : Tabel III Keterampilan Menulis Fabel dengan Menggunakan Model Pembelajaran Picture And Picture Siswa SMP Negeri 3 Kauditan No Rentang Kriteria Turus Jumlah 1 90% - 100% Sangat - - Mampu 2 80% - 89% Mampu IIIII-IIIII-IIIII 15 3 70% - 79% Cukup Mampu IIIII-I 6 4 0% - 69% Kurang Mampu - - Berdasarkan data yang ada pada halaman tabel diatas,dari jumlah populasi siswa 21 orang, diambil sampel dalam penilaian individu 21 orang, maka penilaian sebagai berikut: Rumus : % = n/n x 100% Keterangan : n = 1734 N = 21 = 1734 x 100% 21 = 82% 14

Dari hasil analisis data dari setiap siswa diatas siswa yang berada pada rentang nilai 90% - 100% yang dikategorikan sangat mampu tidak ada, sedangkan siswa yang berada pada rentang nilai 80% - 89% yang dikategorikan mampu terdapat 15 orang siswa, kemudian siswa yang berada pada rentang nilai 70% - 79% yang dikategorikan cukup mampu terdapat 6 orang siswa dan siswa yang berada pada rentang nilai 0% - 69% yang dikategorikan kurang mampu tidak ada. Dengan demikian dikategorikan dalam kriteria yang mampu. 4. Pembahasan Penelitian ini dilakukan pertama-tama memberi penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai, yaitu untuk mengetahui keterampilan siswa dalam menulis fabel dengan model pembelajaran picture and picture. Fabel ini adalah cerita tentang binatang yang berperilaku sama seperti manusia, sehingga dalam penelitian ini menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang ada. Temuan penelitian menunjang teori dalam ( Buku teks siswa Bahasa Indonesia SMP/MTs kelas VIII ) Fabel adalah cerita tentang kehidupan binatang yang berperilaku sama seperti manusia. Fabel juga sering disebut cerita moral karena pesan yang ada didalam fabel berkaitan erat dengan moral. Teks fabel yang dibuat juga harus sesuai dengan struktur teks yaitu orientasi (bagian awal), komplikasi ( mulai muncul permasalahan), resolusi (pemecahan permasalahan), koda (bagian terakhir). Tahap selanjutnya siswa diberikan masing-masing contoh teks fabel. Kemudian peneliti memberikan masing-masing siswa sepotong gambar dan meminta siswa meyusun gambar tersebut. Setelah gambar sudah tersusun siswa diminta menulis fabel sesuia dengan gambar yang mereka susun. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai keterampilan menulis fabel siswa dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture dapat disimpilkan bahwa siswa kelas VIII B SMP Negeri 3 Kauditan masuk dalam kategori mampu. Dengan melihat hasil persentase yang diperoleh setiap siswa,masing-masing siswa tidak ada yang masuk dalam kategori sangat mampu,tetapi ada 15 siswa yang masuk dalam kategori 15

mampu, juga terdapat 6 orang siswa yang masuk kategori cukup mampu dan pada kategori kurang mampu tidak ada dengan hasil 83%. Data penelitian diperoleh dari hasil tes,dengan menjumlahkan nilai yang diperoleh dibagikan dengan jumlah seluruh nilai dan dikalikan bilangan tetap. Temuan ini diperkuat oleh rumus atau teknik pengelolahan data dari Ali. (1987:184) yaitu % = n x 100. N Untuk mengetahui keterampilan siswa dalam menulis fabel, kriteria atau patokan nilai keberhasilan melalui standar penilaian mampu dan kurang mampu yaitu hasil 90% - 100% dikategorikan sangat mampu, 80% - 89% dikategorikan mampu, 70% - 79% dikategorikan cukup mampu, dan 0% - 69% dikategorikan kurang mampu. Dalam penelitian ini kita dapat mengukur keterampilan siswa dalam menulis fabel dengan model pembelajaran picture and picture lebih menyenangkan dalam mengasah keterampilan siswa, karena demikian siswa dapat meningkatkan daya nalar karena ditugaskan menganalisis gambar. Dengan demikian keterampilan menulis fabel dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Kauditan dikategorikan mampu dalam menulis fabel dengan model pembelajaran picture and picture. D. PENUTUP 1. Simpulan Berdasarkan penyajian hasil penelitian dan pembahasan, peneliti akhirnya dapat menarik kesimpulan bahwa keterampilan menulis fabel dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture siswa kelas VIII B SMP Negeri 3 Kauditan di kategorikan mampu menulis teks fabel dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture. Karena dari hasil yang diperoleh ada 15 siswa yang masuk dalam kategori mampu, juga terdapat 6 orang siswa yang masuk dalam kategori cukup mampu dan pada kategori kurang mampu tidak ada. Jadi melalui model pembelajaran picture and picture dalam menulis teks fabel lebih menyenangkan dan lebih mudah dikerjakan. 2. Saran Sesuai dengan kesimpulan yang diberikan tersebut, peneliti akhirnya memberikan saran sebagai berikut : guru hendaknya lebih sering menggunakan model pembelajaran 16

dalam proses pembelajaran, karena akan lebih memudahkan siswa dalam pembelajaran. Model pembelajaran picture and picture dapat membantu guru dalam proses pembelajaran didalam kelas, siswa lebih cepat menangkap materi karena guru menunjukkan gambar mengenai materi yang akan dipelajari sehinnga dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa. Peningkatan kualitas pembelajaran sangatlah diharapkan oleh sekolah sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan formal. Oleh karena itu, untuk mendukung upaya guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, sekolah hendaknya memberikan kemudahan-kemudahan termasuk kualitas pendukung yang memadai. DAFTAR PUSTAKA E.Kosasih, Agus Tritanto dan Titik Harsiati,2016. Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VIII Edisi Revisi 2016. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,2016. Isnatun, Siti dan Umi Farida,2013.Mahir Berbahasa Indonesia. Bogor: Pt.Perpustakaan Nasional Katalog Dalam Terbitan. McCrimmon, James. 1976. Writing with a Purpose. Boston. Houghton Mifflin Company. Saddhono, Kundhuru dan St.Y.Slamet,2014.Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: Pt.Graha Ilmu. Saddhono, Kundhuru dan St.Y.Slamet,2012.Meningkatankan Keterampilan Berbahasa Indonesia. Bandung: Cv.Karya Putra Darmawati. Suparno dan M. Yunus. 2003. Keterampilan Dasar menulis. Jakarta: Universitas Terbuka Surnati dan Anggraini,D,2009.Keterampilan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: Universitas PGRI Yogyakarta. Soegiono,2002.Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metode, dan Teknik. Bandung; Tarsito. 17