KELAYAKAN USAHA PEMBIBITAN PRE-NURSERY KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) PADA PT SOCFIN INDONESIA (SOCFINDO) MEDAN, SUMATERA UTARA Oleh : YOGA NUGROHO A14104087 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
RINGKASAN YOGA NUGROHO. Kelayakan Usaha Pembibitan Pre-Nursery Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada PT Socfin Indonesia (Socfindo) Medan, Sumatera Utara. Di bawah bimbingan NETTI TINAPRILLA Permintaan akan minyak mentah semakin tinggi. Hal tersebut disebabkan oleh meningkatnya populasi penduduk dunia dan terjadi perkembangan yang sangat pesat pada sektor industri. Akan tetapi, permintaan yang meningkat tersebut tidak diimbangi oleh penawaran sehingga harga minyak mentah di pasar dunia mengalami peningkatan. Salah satu dampak dari peningkatan harga minyak mentah tersebut adalah meningkatnya harga minyak mentah kelapa sawit (CPO). Sesuai dengan prinsip ekonomi, cerahnya prospek bisnis ke depan dan tingginya harga akan merangsang produsen potensial untuk meningkatkan penawaran. Khusus untuk Indonesia, peningkatan penawaran CPO tersebut terlihat dengan terus bertambahnya luas areal perkebunan kelapa sawit yang berbanding lurus dengan produksi CPO di Indonesia. Namun, produksi CPO Indonesia saat ini belum mencapai jumlah optimal, khususnya pada sektor perkebunan rakyat. Luas perkebunan rakyat pada tahun 2007 mencapai 44,48 persen dari total luas areal perkebunan kelapa sawit. Perkebunan rakyat juga memiliki tingkat produktivitas yang tergolong rendah jika dibandingkan dengan perkebunan besar nasional (PBN) dan perkebunan besar swasta (PBS). Salah satu penyebab rendahnya produktivitas pada perkebunan rakyat adalah tidak digunakannya benih unggul pada saat penanaman. Dalam upaya meningkatkan produktivitas CPO nasional, melalui peningkatan produktivitas perkebunan rakyat, sejak bulan April tahun 2007 PT Socfindo telah membuat tempat pembibitan untuk memproduksi bibit pre-nursery kelapa sawit berumur tiga bulan. Target pasar utama dari bibit pre-nursery ini adalah perorangan (pemilik perkebunan rakyat) dengan maksimum pembelian 10.000 bibit per transaksi. Dengan berdirinya tempat pembibitan tersebut, diharapkan akan mempermudah pemilik perkebunan rakyat untuk mendapatkan bibit sawit dengan kualitas baik dengan harga terjangkau sehingga secara tidak langsung akan meningkatkan produktivitas CPO Indonesia beberapa tahun ke depan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan manfaat yang diterima dan biaya yang dikeluarkan, menganalisis kelayakan usaha, dan menganalisis sensitivitas kelayakan usaha pembibitan pre-nursery kelapa sawit PT Socfindo. Analisis kelayakan usaha meliputi kelayakan aspek non finansial (pasar, teknis, hukum, dan sosial ekonomi dan lingkungan) serta kelayakan aspek finansial. Kriteria investasi yang digunakan untuk melihat kelayakan aspek finansial adalah NPV (net present value), IRR (internal rate of return), Net B/C (net benefit per cost ratio), dan PBP (payback period). Penelitian ini juga melihat pengaruh inflasi terhadap kelayakan usaha. Tingkat inflasi selama umur proyek didapatkan dari hasil peramalan data tingkat inflasi tahunan Indonesia 39 tahun terakhir. Model peramalan yang dicoba adalah model trend (linier, kuadratik, eksponensial), model pemulusan eksponensial
ganda Holt dan ARIMA. Sedangkan model peramalan terbaik adalah model dengan nilai MAD (mean absolute deviation) terkecil. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) mengingat PT Socfindo adalah produsen benih kelapa sawit terbesar di Indonesia. Penelitian dilakukan pada bulan April Mei 2008. Data yang digunakan adalah data primer (wawancara dan observasi langsung) dan data sekunder (dokumen PT Socfindo, penelitian yang relevan, dan internet). Metode analisis yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif digunakan untuk menganalisis aspek non finansial. Sedangkan metode kuantitatif digunakan untuk menganalisis aspek finansial dan meramalkan tingkat inflasi Indonesia selama umur proyek. Pengolahan data menggunakan software Microsoft Exel 2007 dan Minitab 14 for windows. Identifikasi manfaat dan biaya pada usaha pembibitan pre-nursery kelapa sawit PT Socfindo menghasilkan bahwa manfaat-manfaat yang diterima adalah manfaat ekonomis bagi proyek (finansial), manfaat ekonomis bagi negara, dan manfaat sosial bagi masyarakat disekitar tempat pembibitan. Manfaat finansial yang didapatkan merupakan hasil penjualan bibit dan nilai sisa pada akhir proyek. Pajak penghasilan (PPh) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang dibayarkan merupakan manfaat ekonomis bagi negara. Usaha ini juga menyerap tenaga kerja yang merupakan salah satu manfaat sosial bagi masyarakat sekitar. Sedangkan biaya-biaya yang dikeluarkan meliputi biaya investasi pada tahun pertama, biaya reinvestasi, biaya operasional (biaya tetap dan variabel), dan pajak penghasilan. Analisis kelayakan pada aspek non finansial meliputi aspek pasar, aspek teknis, aspek hukum, dan aspek sosial ekonomi dan lingkungan. Dalam aspek pasar dijelaskan tentang potensi pasar dan strategi pemasaran yang dilakukan. Lokasi produksi, skala operasi, layout produksi, dan proses produksi dijelaskan dalam aspek teknis. Kesesuaian bentuk dan kegiatan usaha dengan peraturan yang berlaku terdapat dalam aspek hukum. Sedangkan aspek sosial ekonomi dan lingkungan mengkaji tentang manfaat dan resiko yang diterima oleh pemilik, pemerintah, masyarakat sekitar proyek, dan lingkungan. Berdasarkan hasil analisis kelayakan non finansial, maka usaha pembibitan pre-nursery kelapa sawit PT Socfindo layak untuk dilanjutkan karena tidak memiliki hambatan yang berarti untuk setiap aspek non finansial. Berdasarkan nilai MAD (mean absolute deviation) terkecil, maka model peramalan times series yang paling akurat untuk menduga tingkat inflasi selama umur proyek adalah model trend eksponensial. Model tersebut memiliki MAD 6,03 persen dan persamaan Ŷ t =0,126963x0,986848 t. Analisis kelayakan finansial pada usaha pembibitan pre-nursery kelapa sawit PT Socfindo dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu kelayakan finansial tanpa memperhitungkan inflasi dan kelayakan finansial dengan memperhitungkan inflasi. Pada kelayakan finansial tanpa memperhitungkan inflasi, diperoleh NPV sebesar Rp 1.940.030.906, IRR sebesar 136 persen, Net B/C sebesar 9,14, dan PBP selama satu tahun dan sepuluh bulan. Sedangkan pada kelayakan finansial dengan memperhitungkan inflasi, diperoleh NPV sebesar Rp 2.726.560.680, IRR sebesar 151 persen, Net B/C sebesar 12,43, dan PBP selama satu tahun dan sembilan bulan. Berdasarkan nilai kriteria-kriteria investasi pada kedua pendekatan diatas, maka usaha pembibitan pre-nursery kelapa sawit PT Socfindo layak untuk dilanjutkan.
Jika dilihat dari hasil analisis sensitivitas, maka usaha pembibitan prenursery kelapa sawit PT Socfindo sangat sensitif terhadap kenaikan harga benih, kemudian diikuti oleh kenaikan upah tenaga kerja dan ketiga adalah penurunan jumlah produksi. Tanpa memperhitungkan inflasi, usaha pembibitan tersebut menjadi tidak layak jika terjadi penurunan jumlah produksi lebih dari 72,916 persen, kenaikan harga benih lebih dari 7,018 persen, atau kenaikan upah tenaga kerja lebih dari 45,198 persen. Sedangkan jika memperhitungkan inflasi, usaha pembibitan tersebut menjadi tidak layak jika terjadi penurunan produksi lebih dari 75,03 persen, kenaikan harga benih lebih dari 7,221 persen, atau kenaikan upah tenaga kerja lebih dari 46,508 persen. Berdasarkan hasil-hasil tersebut, maka saran yang dapat diberikan adalah : 1) Perusahaan sebaiknya memperhitungkan pengaruh inflasi dalam menganalisis kelayakan finansial usahanya. Hal tersebut bertujuan agar proyeksi nilai pada cashflow yang dihitung akan lebih mendekati nilai yang sebenarnya. Disamping itu, dengan diperhitungkannya pengaruh inflasi, maka manfaat finansial yang diperoleh akan lebih besar. 2) PT Socfindo sebaiknya meningkatkan jumlah benih kelapa sawit unggul yang digunakan dalam usaha pembibitan pre-nursery ini tetapi dengan tetap mempertahankan kualitas. Hal ini disebabkan karena target pasar bibit pre-nursery adalah pemilik perkebunan rakyat yang jumlahnya besar dan sering kesulitan untuk mendapatkan benih kelapa sawit unggul. 3) Penelitian selanjutnya dapat mengkaji tentang kelayakan usaha pra-perkebunan kelapa sawit, baik dengan produk benih, bibit pre-nursery, dan bibit main nursery secara terpisah ataupun bersamaan. Hal tersebut bertujuan untuk melihat kombinansi usaha apakah yang paling menguntungkan. Atau dapat juga menganalisis ulang kelayakan bibit pre-nursery kelapa sawit tetapi dengan menggunakan metode peramalan yang lebih tepat untuk digunakan dalam peramalan tingkat inflasi indonesia.
KELAYAKAN USAHA PEMBIBITAN PRE-NURSERY KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) PADA PT. SOCFIN INDONESIA (SOCFINDO) MEDAN, SUMATERA UTARA Oleh : YOGA NUGROHO A14104087 Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
Judul Skripsi Nama NRP : Kelayakan Usaha Pembibitan Pre-Nursery Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada PT. Socfin Indonesia (Socfindo) Medan, Sumatera Utara : Yoga Nugroho : A14104087 Menyetujui, Dosen Pembimbing Ir. Netti Tinaprilla, MM NIP. 132 133 965 Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP. 131 124 019 Tanggal Kelulusan :
PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENGATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL KELAYAKAN USAHA PEMBIBITAN PRE-NURSERY KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) PADA PT. SOCFIN INDONESIA (SOCFINDO) MEDAN, SUMATERA UTARA ADALAH HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI ATAUPUN LEMBAGA LAIN MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPERLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI TIDAK MENGANDUNG BAHAN- BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH. Bogor, Juni 2008 Yoga Nugroho A14104087
RIWAYAT HIDUP Penulis bernama lengkap Yoga Nugroho, dilahirkan di Medan pada tanggal 6 Januari 1988. Penulis adalah anak pertama dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Ir. H. Heri Utomo dan Ibu Hj. Sri Lestari. Pada tahun 1999, penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Angkasa 2 Medan. Kemudian tahun 2002 penulis menyelesaikan pendidikan menengah pertama di SLTP Negeri 1 Medan dan menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMU Negeri 1 Medan (program akselerasi) pada tahun 2004. Ditahun yang sama, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui program Beasiswa Utusan Daerah (BUD) sebagai mahasiswa program studi Manajemen Agribisnis, Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian. Selama menjadi mahasiswa di IPB, penulis aktif diberbagai organisasi kemahasiswaan seperti IMMAM (Ikatan Mahasiswa Muslim Asal Medan) dari tahun 2004 sampai sekarang, UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Tenis Lapangan dari tahun 2005 sampai sekarang, dan MISETA (Himpunan Mahasiswa Peminat Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian) pada periode 2006-2007.
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia, dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Kelayakan Usaha Pembibitan Prenursery Kelapa Sawit pada PT Socfin Indonesia (Socfindo) Medan, Sumatera Utara dengan baik. Skripsi ini ditulis sebagai persyaratan menyelesaikan Program Sarjana pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha pembibitan kelapa sawit unggul yang ditujukan untuk perkebunan rakyat. Mengingat rendahnya tingkat produktivitas minyak kelapa sawit (crude palm oil) pada perkebunan rakyat (PR) jika dibandingkan dengan perkebunan besar negara (PBN) ataupun perkebunan besar swasta (PBS). Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari sempurna, karena itu penulis mengharapkan masukan yang bersifat membangun guna penyempurnaan skripsi ini. Namun dengan segala keterbatasan yang ada, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihakpihak yang membutuhkan. Bogor, Juni 2008 Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan petunjuk dan hidayah-nya, skripsi ini dapat diselesaikan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Papa dan Mama untuk kasih sayang, doa, kesabaran, dan semangat yang telah diberikan kepada penulis sampai saat ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan skripsi ini baik dalam bentuk bimbingan, dukungan, dan masukkan, terutama kepada : 1. Ir. Netti Tinaprilla, MM selaku dosen pembimbing skripsi, atas semua masukkan, bimbingan dan kesabaran yang telah diberikan kepada penulis.. 2. Dr. Ir. Rita Nurmalina Suryana, MS selaku dosen penguji utama atas segala kritik dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini. 3. Etriya, SP, MM selaku dosen penguji komisi pendidikan atas segala perbaikan pada penulisan skripsi ini. 4. Argo, Angga, dan Agil, adik-adikku yang telah menjadi semangat dan motivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Rayi Anggororatri, atas diskusi dan masukannya. Terima kasih juga atas kasih sayang, perhatian, dan kesabaran yang diberikan kepada penulis selama ini. 6. Purdiyanti Pratiwi yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membaca draft dan menemani penulis ke PSE. 7. Bapak Gogor (Kabag Umum), Bapak Permadi (Kabag Tanaman), Bapak Hayun (ADM PSBB), Bapak Yogi (ADM Keb. Tanjung Maria), Bapak Sinurat