PHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN

PHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN

KETOPROFEN, PENETAPAN KADARNYA DALAM SEDIAAN GEL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET-VISIBEL. Fajrin Noviyanto, Tjiptasurasa, Pri Iswati Utami

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

VALIDITAS PENETAPAN KADAR TEMBAGA DALAM SEDIAAN TABLET MULTIVITAMIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRA VIOLET VISIBEL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Air dan air limbah Bagian 4: Cara uji besi (Fe) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

BAB III METODE PENELITIAN

VALIDASI PENETAPAN KADAR BESI DALAM SEDIAAN TABLET MULTIVITAMIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

PHARMACY, Vol.07 No. 02 Agustus 2010 ISSN

SNI Standar Nasional Indonesia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala

Muchammad Ade Firmansyah, Sabikis, Pri Iswati Utami

Ditimbang 25 gram Ditambahkan HNO 3 65% b/v sebanyak 25 ml Didiamkan selama 24 jam. Didinginkan

Air dan air limbah Bagian 6: Cara uji tembaga (Cu) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

Air dan air limbah Bagian 7: Cara uji seng (Zn) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spektrum Derivatif Metil Paraben dan Propil Paraben

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom

Air dan air limbah Bagian 54 : Cara uji kadar arsen (As) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) secara tungku karbon

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Spektrum serapan derivat kedua deksklorfeniramin 20 mcg/ml

PHARMACY, Vol.06 No. 03 Desember 2009 ISSN

PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009 ISSN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

Air dan air limbah Bagian 69: Cara uji kalium (K) s e c a r a S p e k t r o f o t o m e t r i Ser a p a n A t o m ( S S A ) n y a l a

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. USU, Lembaga Penelitian Fakultas MIPA USU, dan PT. AIRA Chemical Laboratories.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

Air dan air limbah Bagian 16: Cara uji kadmium (Cd) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

ABSTRAK ABSTRACT

Lampiran 1. Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 1. Kotak Kemasan Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 2. Sampel Neo Antidorin Kapsul

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

III. METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (1), VALIDASI METODE SPEKTROFOTOMETRI UV PADA ANALISIS PENETAPAN KADAR ASAM MEFENAMAT DALAM SEDIAAN TABLET GENERIK

PHARMACY, Vol.07 No. 03 Desember 2010 ISSN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Linieritas metode analisis kalsium dalam tanah dengan AAS ditentukan

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

BAB III METODE PENELITIAN

Kentang (Solanum tuberosum L.)

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

PHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN Febriyanti Diah Puspita Sari*, Pri Iswati Utami*

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009 ISSN

Lampiran 1. Data Bilangan Gelombang Spektrum IR Pseudoefedrin HCl BPFI

Lampiran 1. Gambar Krim yang Mengandung Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Cibet

ANALISIS TIMBAL, TEMBAGA, DAN SENG DALAM SUSU SAPI SEGAR YANG BEREDAR DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu. - Alat-alat gelas pyrex. - Pipet volume pyrex. - Hot Plate Fisons

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

ANALISIS LOGAM SENG (Zn), BESI (Fe) DAN TEMBAGA (Cu) PADA SUSU FORMULA DENGAN METODE DESTRUKSI KERING DAN BASAH SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

Lampiran 1. Data kalibrasi kalsium dengan Spektrofotometer Serapan Atom. dan Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r).

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Cacing Tanah Megascolex sp. Gambar 2. Cacing Tanah Fridericia sp. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Krim Klorfeson dan Chloramfecort-H

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN

PENGGUNAAN ZAT PENDESTRUKSI PADA CARA WET ASHING UNTUK ANALISIS TIMBAL DALAM SARI BUAH KALENG DENGAN METODE SPEKTROSKOPI ABSORPSI ATOM

Lampiran 1. Gambar Air Mineral dalam Kemasan dan Air Minum Isi Ulang. Gambar 4. Air Mineral dalam Kemasan. Gambar 5. Air Minum Isi Ulang

Lampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi

Gambar 2. Daun Tempuyung

VALIDASI METODE ANALISIS UNTUK PENETAPAN KADAR TABLET ASAM MEFENAMAT SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET

Lampiran 1. Sampel Pulna Forte Tablet

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel air diambil di Kost Kuning Jalan Pangeran Hidayat Kelurahan. Heledulaa Utara Kecamatan Kota Timur.

ANALISIS Pb PADA SEDIAAN EYESHADOW DARI PASAR KIARACONDONG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

ANALISIS CEMARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIAAN OBAT HERBAL DI RUMAH SAKIT ISLAM SITI RAHMAH PADANG SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

PHARMACY, Vol.06 No. 03 Desember 2009 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. ultraviolet secara adisi standar menggunakan teknik ekstraksi MSPD dalam. penetapan residu tetrasiklin dalam daging ayam pedaging.

Validasi metode merupakan proses yang dilakukan

ANALISIS BAHAN KIMIA OBAT ASAM MEFENAMAT DALAM JAMU PEGAL LINU DAN JAMU REMATIK YANG BEREDAR DI KOTA MANADO

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN

ZULISTIA Air dan air limbah Bagian 80: Cara uji warna secara spektrofotometri SNI :2011

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN

PENETAPAN KADAR KALSIUM, KALIUM, DAN MAGNESIUM PADA AIR TEBU MERAH DAN AIR TEBU HIJAU SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM SKRIPSI

Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Pengukuran. Konsentrasi untuk pengukuran panjang gelombang digunakan 12 µg/ml

BAB III BAHAN DAN METODE

PENENTUAN KANDUNGAN TEMBAGA PADA BAKSO DAN BURGER DAGING SAPI YANG BEREDAR DI KOTA SURAKARTA

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Alat kromatografi kinerja tinggi (Shimadzu, LC-10AD VP) yang

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PENETAPAN KADAR BESI (Fe) TOTAL DALAM SUSU FORMULA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ATOMIC ABSORBTION SPECTROPHOTOMETRY Wiranti Sri Rahayu, Eddy Soemardi, Siti kholifatun Juniati Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl Raya Dukuhwaluh PO BOX 202 Kembaran Purwokerto 53182 Telp 0281 636725 ABSTRAK Spektrofotometri serapan atom dapat digunakan untuk mengetahui kadar besi dalam susu dengan metode destruksi basah pada panjang gelombang 248,3 nm. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar besi (Fe) pada susu formula sesuai dengan yang tertera pada etiket dan validasinya metodenya. Validasi metode yang dilakukan meliputi uji linieritas, uji presisi alat, uji akurasi, limit detaksi dan limit kuantitasi. Hasil uji linieritas ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi (r) 0,998 (>0,878 r tabel ). Uji presisi alat dengan Standart Deviation (SD) sebesar 0,012, Relative Standart Deviation (RSD) sebesar 1,835% dan ketelitian alat sebesar 98,165%. Uji akurasi pada sampel A diperoleh nilai perolehan kembali (recovery) ratarata sebesar 91,317% (standar 80-120%) dan kesalahan sistematik 8,683%. Limit deteksi dari penelitian ini 1,75 ppm, jadi metode ini valid. Pada penelitian ini kadar besi (Fe) yang didapat tidak sama dengan yang tertera pada etiket. Hasil perbandingan antara kadar sampel lebih kecil dari etiket. Kata kunci: besi, spektrofotometri serapan atom, susu. ABSTRACT Atomic absorption spectrophotometry can be used to determine iron in milk by wet ashing destruction method at wave length 248.3 nm. There research is aimed to know iron in formula milk it is based on the label and validation of the analytical method. According to validation is linearity test, precision test, accurate test, limit of detection and limit of quantitation. Linearity test showed with correlation (r) 0.998 (> 0.878 r table ). Toll precision test with Standard Deviation (SD) 0.012%, Relative Standard Deviation (RSD) 1.835% and detection tool 98.165 %. The sample A of Accurate test with recovery 91.317% (standard 80 120 %) dan systematic error 8.683 %. Limited of detection according to the research is much 1.75 ppm, this valid method. At this iron research, it has been got different with the label. The compare result is smaller than label. Key words : iron, atomic absorption spectrophotometry, milk. 13

Pendahuluan Susu merupakan sumber gizi terbaik bagi manusia yang baru dilahirkan. Susu disebut sebagai makanan yang hampir sempurna karena kandungan zat gizinya yang lengkap. Selain mengandung air, susu juga mengandung protein, karbohidrat, lemak, mineral, enzim-enzim, gas serta vitamin A, C dan D dalam jumlah memadai. Manfaat susu merupakan hasil dari interaksi molekul-molekul yang terkandung didalamnya. Susu segar merupakan cairan yang berasal dari kambing, sapi sehat dan bersih yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar yang kandungan alaminya tidak dikurangi atau ditambah sesuatu apapun dan belum mendapat perlakuan apapun (SNI 01-3141-1998). Susu olahan yang beredar di pasaran saat ini kebanyakan adalah susu formula. Susu formula sudah mengalami pencampuran dengan bahan-bahan lain yang sesuai dengan kebutuhan. Maka dikenal adanya susu dengan kalsium tinggi untuk orang tua, susu dengan vitamin tertentu untuk pertumbuhan anak-anak. Masyarakat sering dibuat bingung oleh banyaknya pilihan yang ditawarkan para produsen susu tersebut. Apalagi dengan iklan dan iming-iming yang katanya bisa membuat anak jadi cerdas, pintar dan berprestasi. Susu formula juga digambarkan dapat memacu pertumbuhan anak, meningkatkan pertumbuhan tulang dan gigi. Susu formula dapat dibagi 2 golongan usia yaitu susu formula awal biasanya diberikan untuk bayi usia 0-6 bulan, yang tidak menerima air susu ibu. Sedangkan susu formula lanjutan untuk bayi berusia 6-12 bulan. (www.halalmui.or.id) Zat besi merupakan salah satu mineral yang dibutuhkan tubuh. Keperluan zat besi anak-anak adalah penting di dalam menyokong pertumbuhan pesat jumlah darah di dalam badan mereka. Keperluan zat besi berbeda dalam setiap tahap umur di dalam pembesaran dan pembentukan anak-anak. Kebutuhan zat besi yang cukup membantu anakanak untuk mencegah penyakit. Kelebihan ataupun kekurangan zat besi dapat menyebabkan kesehatan tubuh terganggu. Misalnya, kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia. Pada anak-anak dan pemuda, kekurangan zat besi dapat menghambat pertumbuhan dan kecerdasan. Sementara itu, kelebihan zat besi yang 14

terakumulasi pada organ vital dapat menyebabkan kerusakan hati, penyumbatan pada pembuluh jantung, diabetes, dan lain-lain. Dibutuhkan Fe (besi) sekitar 3 mg perhari bagi bayi yang berumur 0-6 bulan (Sjamsudin, 1995 ; 715) Metode Penelitian Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah spektrofotometer Serapan Atom Merk Shimadzu AA 6300, lampu hollow cathoda Fe, alat-alat gelas, Heating mantel, lemari asam, neraca analitik shimadzu AY 220. Bahan yang digunakan adalah susu balita yang mengandung Fe, larutan Fe(NO 3 ) 3 1000 mg/l p.a (merck), HNO 3 p.a (merck), HCl p.a (merck), aquabidest (merck), saringan membran Whatman berpori 0,45 m. Prosedur Penelitian Pembuatan larutan stok Larutan induk Fe(NO 3 ) 3 1000 ppm dipipet sebanyak 1 ml kedalam labu ukur 10 ml, kemudian diencerkan sampai 10 ml dengan aquabidest. Sehingga diperoleh larutan stok dengan konsentrasinya 100 ppm. Pembuatan kurva baku Larutan baku Fe 100 ppm diambil dengan pipet ukur sebanyak 0,2; 0,8; 1,4; 2,0 dan 2,6 ml, masingmasing dimasukan ke dalam labu ukur 10 ml. Lalu ditambahkan aquabidest sampai tepat tanda batas sehingga diperoleh konsentrasi 2, 8, 14, 20 dan 26 ppm. Alat SSA dioptimalkan sesuai petunjuk penggunaan alat. Kemudian larutan standar yang telah dibuat, diaspirasikan pada alat SSA. Hubungan antara absorbansi dan konsentrasi dibuat untuk mendapatkan persamaan regresi linier. Uji Presisi Larutan baku Fe dengan konsetrasi 14 ppm diaspirasikan pada alat SSA sebanyak 5 kali. Menurut Harmita (2004:14), hasil absorbansi yang telah diperoleh digunakan untuk menghitung harga absorbasi rata-rata ( X ), Standar deviation (SD), Relative Standar Deviation (RSD). Uji akurasi Sampel susu diambil sebanyak 100 gr ditimbang dengan neraca analisis dibuat duplo dengan berat yang sama, salah satu sampel ditambahkan larutan standar Fe 8; 14 dan 20 ppm sebanyak 5 ml, kemudian ditambah 25 ml HCl dan dipanaskan diatas kompor listrik selama ± 15 menit. Setelah dingin filtrat 15

disaring dengan kertas saring. Filtrat didestruksi dengan memanaskan perlahan-lahan di atas kompor listrik sampai larutan menjadi jernih. Tiap kali tambahkan HNO 3 sebanyak 5 ml sampai jernih. Aduk sampai homogen dengan pengaduk kaca. Ukur volumenya dari hasil destruksi. Kemudian disaring dengan kertas whatman lalu dipipet sebanyak 5 ml dimasukan ke dalam labu ukur 10 ml dan ditepatkan 10 ml dengan aquabidest. Larutan tersebut diaspirasikan pada alat SSA dengan panjang gelombang 248,3 nm sebanyak 3 kali replikasi. Hasil absorbansi yang telah diperoleh digunakan untuk menghitung harga perolehan kembali dengan memasukannya ke dalam persamaan kurva baku. Penetapan kadar Sampel susu ditempatkan pada gelas arloji yang sebelumnya ditara terlebih dahulu, diambil sebanyak 100 gr ditimbang dengan neraca analitik. Masing-masing dimasukan ke dalam gelas piala kemudian ditambahkan 25 ml HCl dan dipanaskan selama ± 15 menit setelah dingin filtrat kemudian disaring menggunakan kertas saring. Filtrat didestruksi dengan memanaskan perlahan-lahan sampai larutan menjadi jernih diatas kompor listrik. Tiap kali ditambahkan HNO 3 5 ml sampai jernih, aduk sampai homogen dengan pengaduk kaca. Diukur volume hasil destruksi. Kemudian disaring dengan kertas whatman lalu dipipet sebanyak 5 ml masukan ke dalam labu ukur 10 ml dan ditepatkan 10 ml dengan aquabidest, diaspirasikan pada alat SSA. Hasil dan Pembahasan Penentuan kurva baku Persamaan regresi linier yang diperoleh pada panjang gelombang 248,3 nm adalah y = 0,024x + 0,335 dengan korelasi (r) sebesar 0,998. Uji presisi Dari hasil perhitungan diperoleh harga Standart Deviation (SD) yaitu 0,012. Sedangkan untuk persen Relative Standart Deviation (RSD) sebesar 1,835 % dan ketelitian alat sebesar 98,165 %. Vanderwielen, et al., menyatakan bahwa ketelitian alat dapat dikatakan baik apabila relative standard deviasi (RSD) kurang dari atau sama dengan 5% (Harmita, 2004:118). 16

1.2 1 Absorbansi 0.8 0.6 0.4 0.2 0 0 5 10 15 20 25 30 Konsentrasi (ppm) Gambar 1. Kurva hubungan konsentrasi baku besi (ppm) dan serapan Tabel 1 Data Perhitungan Uji Presisi Alat Ulangan Serapan 1 0,664 2 0,667 3 0,656 4 0,645 5 0,638 Serapan rata-rata 0,654 SD 0,012 %RSD 1,835 ketelitian alat 98,165 LOD dan LOQ Hasil perhitungan yang diperoleh menunjukan harga batas deteksi diperoleh nilai sebesar 1,75 ppm, sedangkan untuk hasil batas kuantitasi diperoleh nilai sebesar 5,833 ppm. Uji akurasi 91,317% sehingga metode yang digunakan dapat dikatakan akurat.. Suatu metode mempunyai akurasi yang baik apabila harga perolehan kembali sebesar 80% 120% (Gunawan, 1994:45). Metode ini dapat diterima karena masuk dalam batas yang disyaratkan. Hasil uji akurasi menunjukkan bahwa nilai recovey rata-ratanya adalah 17

Tabel 2 Data uji akurasi Ulangan Sampel susu Pengenceran 1 Sampel susu (100)gr + laruta Fe standar 8 ppm 5 ml Serapan Kadar Recovery 0,654 0,738 13,292 16,792 87,5 % 2 Sampel susu (100)gr + laruta Fe standar 8 ppm 5 ml 0,652 0,740 13,208 16,875 91,675 % 3 Sampel susu (100)gr + laruta Fe standar 8 ppm 5 ml 0,651 0,742 13,167 16,958 94,775 % Rata-rata 91,317 % recovery SD 3,651 % RSD 3,998 % Kesalahan sistematik 8,683 % Tabel 3 Data hasil penetapan kadar sampel Sampel Kadar (ppm) A 9,542 9,646 10,667 11,271 11,542 11,667 B 9,520 9,667 11,188 11,750 12,750 13,125 C 6,375 7,125 7,979 8,104 8,542 9,917 Kadar rata-rata (mg/g) Etiket (mg/g) Perbandingan (%) 0,010 mg/g 6 mg/g 17,870 % 0.011 mg/g 7 mg/g 16,160 % 0,008 mg/g 5,1 mg/g 15,700 % 18

Penetapan kadar Untuk sampel A mempunyai kadar rata-rata sebesar 10,722 ppm, sampel B sebesar 11,312 ppm dan sampel C sebesar 8,007 ppm. Pada penelitian ini kadar besi (Fe) yang didapat tidak sama dengan yang tertera pada etiket. Hasil yang ada pada kadar lebih kecil dari etiket. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut hasil uji penetapan kadar besi (Fe) menunjukkan bahwa kadar rata-rata sampel A sebesar 10,722 ppm, sampel B sebesar 11,312 ppm, sampel C sebesar 8,007 ppm. Kadar besi (Fe) yang didapat tidak sama dengan yang tertera pada etiket. Daftar Pustaka Badan pengendalian Dampak Lingkungan. 1998. Standar 3141-1998 Cara Uji Kadar Besi Dalam Air. Jakarta : BAPEDAL Badan Pengendalian Dampak Lingkungan. 1999. Standar 2970-1999 Cara Uji Kadar Besi Dalam Air. Jakarta : BAPEDAL Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, 1991. Standar 3141-1998 Metode Pengujan Kadar Besi Dalam Air Dengan Alat Spektrofotometer Serapan Atom Langsung. Jakarta : BAPEDAL Badan Pengendalian Dampak Lingkungan. 1992. Standar 2973-1992 Cara Uji Kadar Besi Dalam Air. Jakarta : BAPEDAL Harmita. 2004. Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya Majalah Ilmu Farmasi. Volume I No.3. Departemen Farmasi FMIPA-UI. p. 118-853. Http://www.halalmui.or.id/susu pada balita/article&sub=article&act= view&id=90 Sjamsudin, U. 1995. Logam Berat dan Antagonis. Dalam Ganiswarna, G.S (ed). Farmakologi dan Terapi. Edisi IV. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.p.715, 793. 19