BAB III METODE PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 4 Rencana Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas. Dalam penelitian ini penelitian difokuskan pada situasi kelas, di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I I PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.2. Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan murid kelas V SDN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakkan Kelas (PTK) Subiyantoro (dalam Amin 2011:2) menyebut bahwa PTK adalah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusun suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata didalam kelas yang berapa kegiatan belajar mengajar, untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan. Menurut Angelo dalam Sukayati (2008:6) berpendapat bahwa sebagian pendidik menyatakan dunia pendidikan dapat ditingkatkan kualitasnya dengan memanfaatkan hasil penelitian dalam bidang pendidikan dan psikologi. Tetapi kenyataan yang terjadi adalah hasil-hasil penelitian kurang dapat menjawab peningkatan kualitas pendidikan. Para peneliti (dalam penelitian non kelas) telah gagal menjawab persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas. Pada tahun 1986 dalam usaha untuk mempersempit jurang pemisah antara penelitian dan pengajaran, Praticia Cross dalam Sukayati (2008:7) mengajukan sebuah cara sistematis untuk pengajaran yang dilakukan dalam kegiatan penelitian kelas. Menurut Cross penelitian tindakan kelas merupakan sebuah cara untuk mengurangi jarak antara peneliti dan praktisi, karena mengangkat persoalanpersoalan praktis yang dihadapi guru di kelas. Hasil penelitian dapat secara langsung dimanfaatkan untuk kepentingan kualitas kegiatan belajar mengajar didalam kelas. Kegiatan awal yang dilakukan dimulai dari observasi di dalam kelas hal ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang di alami oleh siswa maupun guru yang sedang melakukan pembelajaran di dalam kelas. Pengamatan selama tindakan penelitian dilakukan peneliti mengamati berdasarkan pedoman 21

22 observasi yang telah dilakukan di SDN Dukuh 03 dan untuk menentukan kejadian-kejadian penting selama proses pembelajaran dilakukan oleh peneliti. Refleksi dilaksanakan peneliti bersama dengan guru adalah berdiskusi untuk member makna menerangkan dan menyimpulkan hasil tindak yang telah di lakukan. Berdasarkan kesimpulan pada kegiatan refleksi ini suatu perencanaan untuk siklus berikutnya dibuat tindakan penelitian dipandang cukup. Evaluasi hasil penelitian di lakukan untuk mengkaji hasil pelaksanaan observasi dan refleksi pada setiap tindakkan. 3.1.2. Setting Penelitian dan Sumber data a. Lokasi Penelitian Penelitian atau Observasi mengambil lokasi yang akan diteliti yaitu dikelas III SD Negeri Dukuh 03 Kecamatan Sidomukti kota Salatiga.Waktu pelaksanaan Observasi ini pada semester ganjil sekaligus dengan kegiatan Program Pengalaman Lapangan tahun pelajaran 2015-2016. Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas III yang berjumlah 30 siswa. b. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April 2016 yang dapat dilihat pada Tabel 3.1 sebagai berikut: Tabel 3.1 Waktu Penelitian Siklus I Hari / Tanggal Pertemuan pertama Kamis 7 April 2016 Jam 09.00 10.10 Pertemuan kedua Kamis 14 April 2016 Jam 09.00 10.10 Siklus II Hari / Tanggal Pertemuan pertama Kamis 21 April 2016 Jam 09.00-10.10 Pertemuan kedua Kamis 28 April 2016 Jam 09.00-10.10

23 3.1.3. Karakteristik Subyek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas III SD Negeri Dukuh 03 Kecamatan Sidomukti Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. Jumlah siswa kelas III adalah 30 siswa. 3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.2.1. Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2013:60), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Sugiyono (2013:61) variabel bebas (independent variable) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependent variable). Variabel bebas sering disimbolkan dengan X atau disebut juga sebagai variabel X. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel X adalah model pembelajaran CTL ( Contextual Teaching and Learning ). Menurut Sugiyono (2013:61) variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, dan konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat (Y) adalah hasil belajar IPA siswa. Model Pembelajaran CTL (Variabel Independen) Hasil Belajar IPA (Variabel Dependen) Gambar 3.1. Contoh hubungan variabel Independen- Dependen

24 3.2.2. Sumber data Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh.3 Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua sumber data yaitu : a) Sumber data primer, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber pertamanya. Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah guru dan siswa di SDN DUKUH 03 Salatiga. b) Sumber data skunder, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti sebagai penunjang dari sumber pertama. Dapat juga dikatakan data yang tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen. Dalam penelitian ini, dokumentasi merupakan sumber data sekunder. 3.3. Rencana Tindakan Model penelitian ini mengacu pada teori Kemmis dan Taggart bahwa penelitian tindakan kelas memberikan cara kerja yang mengaitkan teori dan praktik menjdai kesatuan utuh gagasan dalam tindakan. Rencana tindakkan yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu PTK menggunakan spiral Kemmis dan Taggart dengan menggunakan 2 siklus. Di dalam setiap siklus terdapat 3 tahap, yaitu; perencanaan (pembuatan RPP, lembar observasi, lembar evaluasi), implementasi RPP dan observasi, refleksi. A. Prosedur Penelitian Penelitian tindakan kelas bukan sebagai langkah-langkah yang statis terselesaikan dengan sendirinya, tetapi merupakan momen-momen dalam bentuk spiral. Prosedur pelaksanaa penelitian dilakukan melalui dua siklus, dimana setiap siklusnya terdiri dari tiga pembelajaran. Setiap siklus berisi empat langkah yaitu : 1. Tahap perencanaan 2. Tahap pelaksanaan 3. Tahap observasi

25 4. Tahap refleksi Penelitian tindakan kelas ini mengambil desain yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart yang merupakan pengembangan dari konsep Kurt Lewin. Skema Model Kemmis & Mc Taggart (Suwarsih Madya, 2007: 67) dapat dilihat pada Gambar 3.2 sebagai berikut: 3.3.1. Siklus I A. Perencanaan Tindakan Gambar.3.2 Skema Model Kemmis & Mc Taggart a. Identifikasi masalah dan perumusan masalah b. Merancang scenario pembelajaran RPP dan menyusun tes yang akan digunakan c. Menyiapkan materi untuk kegiatan pembelajaran dalam pembelajaran CTL( Contextual Teaching and Learning) d. Merencanakan personal yang akan dilibatkan dalam penelitian yaitu dengan guru kelas yang mengajar pada tempat penelitian dilakukan. e. Merancang tes formatif. B. Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan 1. Mengembangkan sikap ingin tahu. Membuat pertanyaan berdasarkan kejadian / topik yang dibahas.

26 2. Menghadirkan model. Menampilkan contoh pembelajaran agar siswa berfikir, bekerja dan belajar. 3. Siswa dibagi menjadi 15 kelompok dimana tiap kelompok terdiri dari atau sama dengan 2 orang siswa. 4. Guru dan siswa membahas hasil diskusi dan diakhiri dengan kesimpulan. 5. Siswa diberikan evaluasi berupa tes formatif setelah siswa menerima materi dan melaksanakan kegiatan diskusi kelompok. 6. Melakukan refleksi. Menyimpulkan materi pembelajaran menganalisis manfaat pembelajaran dan penindaklanjutan kegiatan pembelajaran. 7. Melakukan penilaian yang sebenarnya. C. Refleksi Refleksi dilakukan untuk mencatat semua temuan baik kelemahan dan kelebihan yang terdapat pada siklus I, selanjutnya untuk mengadakan perbaikan pada siklus II. 3.3.2. Siklus II A. Perencanaan Tindakan a. Identifikasi masalah dan perumusan masalah b. Merancang scenario pembelajaran RPP dan menyusun tes yang akan digunakan c. Menyiapkan materi untuk kegiatan pembelajaran dalam model pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning). d. Merencanakan personal yang akan dilibatkan dalam penelitian yaitu dengan guru kelas yang mengajar pada tempat penelitian dilakukan. e. Merancang tes formatif. B. Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan 1. Mengembangkan sikap ingin tahu. Membuat pertanyaan berdasarkan kejadian / topik yang dibahas.

27 2. Menghadirkan model. Menampilkan contoh pembelajaran agar siswa berfikir, bekerja dan belajar. 3. Siswa dibagi menjadi 15 kelompok dimana tiap kelompok terdiri dari atau sama dengan 2 orang siswa. 4. Guru dan siswa membahas hasil diskusi dan diakhiri dengan kesimpulan. 5. Siswa diberikan evaluasi berupa tes formatif setelah siswa menerima materi dan melaksanakan kegiatan diskusi kelompok. 6. Melakukan refleksi. Menyimpulkan materi pembelajaran menganalisis manfaat pembelajaran dan penindaklanjutan kegiatan pembelajaran. 7. Melakukan penilaian yang sebenarnya. C. Refleksi Pada akhir siklus II ini, melalui pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) hasil dari analisis dicatat bahwa apakah pada tiap tahapan sudah menunjukkan peningkatan atau belum. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar agar siswa lebih baik dan meminimalkan kekurangan-kekurangan yamg masih ada. Dengan demikian maka pelaksanaan selanjutnya dapat lebih optimal. Setelah akhir siklus II melalui model pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) diharapkan hasil belajar IPA siswa kelas III SD Negeri Mangunsari 03 Kecamatan Sidomukti Kabupaten Semarang semester II Tahun ajaran 2015/2016 meningkat dan potensi siswa dapat ditumbuh kembangkan. 3.3.3. Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif adalah data yang diperoleh langsung dari skor yang diperoleh dari tes formatif dan rubric penilaian untuk kerja.teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian tindakkan ini adalah teknik tes yaitu dengan memberikan butir-butir soal evaluasi.instrument penelitian adalah butir-butir soal dan lembar observasi.

28 3.3.4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes, observasi, dan dokumentasi. a. Tes hasil belajar Teknik tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam ranah kognitif dimana siswa dapat menerima, memahami, menganalisis setiap soal yang diberikan oleh guru, yang diberikan setelah tindakan, yaitu setelah siswa mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran CTL(Contextual Teaching and Learning) serta untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dan tingkat pemahaman siswa dalam proses belajar mengajar. Tes yang akan digunakan adalah tes objektif berbentuk pilihan ganda. Dalam tes ini, siswa yang menjawab benar diberi skor 1 dan yang menjawab salah atau tidak menjawab diberi skor 0. b. Observasi Teknik observasi digunakan untuk menilai keaktifan belajar siswa yang difokuskan pada pengamatan keaktifan belajar IPA siswa selama proses pembelajaran dan untuk mengetahui keaktifan belajar IPA siswa dengan menggunakan model pembelajaran CTL(Contextual Teaching and Learning ). Peneliti juga melakukan observasi kegiatan guru yang difokuskan mengamati dan mengetahui kegiatan guru dalam pembelajaran IPA disesuaikan dengan model pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning ). 3.4. Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pada teknik tes yaitu alatnya adalah butir soal dan teknik observasi yaitu lembar pengamatan /observasi keaktifan. 1. Lembar Observasi Dalam penelitian ini digunakan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran dengan model CTL (Contextual Teaching and Learning) terhadap

29 pembelajaran IPA. Lembar Observasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa informasi keterlaksanaan sintaks model pembelajaran, baik itu aktivitas dari siswa maupun guru yang mengajar. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian ataiu tingkah laku yang digambarkan akan terjadi dalam Arikunto (2010;272). Pada lembar observasi, observer atau pengamat memberi tanda centang atau checklist untuk menentukan ada atau tidaknya sesuatu berdasarkan pengamatannya. Berikut kisi-kisi lembar observasi disajikan dalam tabel 3.2 dan tabel 3.3. Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi aktivitas Guru NO Aspek yang diamati Kemunculan YA TIDAK I. Pra Pembelajaran 1. Guru menyiapkan ruang, alat dan media pembelajaran 2. Guru mengatur siswa menempati tempat duduknya masingmasing II. Kegiatan Awal Pembelajaran 3. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam 4. Guru mengajak berdoa sebelum pembelajaran dimulai 5. Guru memeriksa kesiapan belajar siswa 6. Guru melakukan kegiatan apersepsi/ motivasi 7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran III. Kegiatan Inti Eksplorasi 8. Guru memberikan gambaran dan menjelaskan materi yang dipelajari 9. Guru melakukan tanya jawab kepada siswa mengenai materi yang disampaikan 10. Guru menggunakan alat/ media pada saat menyampaikan materi 11. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan pengamatan. 12. Guru bertanya kepada siswa tentang pengamatan yang dilakukan siswa. Elaborasi 13. Guru membimbing membentuk kelompok menjadi beberapa kelompok kecil siswa 14. Guru membagikan lembar kerja siswa 15. Guru membimbing setiap kelompok mengerjakan lembar kerja siswa 16. Guru mengatur jalannya presentasi dengan menunjuk setiap perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas Konfirmasi

30 17. Guru bersama siswa menyimpulkan dan merangkum materi yang telah dipelajari 18. Guru memberi penguatan materi kembali kepada siswa 19. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal belum diketahui tentang materi yang dipelajari IV. Kegiatan Penutup 20. Guru bersama siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan 21. Guru memberikan tindak lanjut/ umpan balik 22. Guru mengucapkan salam penutup Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa NO Aspek yang diamati Kemunculan YA TIDAK I. Pra Pembelajaran 1. Siswa menempati tempat duduknya masing-masing II. Kegiatan Awal Pembelajaran 2. Siswa berdoa sebelum pembelajaran dimulai 3. Siswa mengucapkan salam 4 Siswa siap mengikuti pelajaran 5. Siswa mendengarkan apersepsi/ motivasi yang diberikan guru dengan tenang 6. Siswa menjawab pertanyaan apersepsi yang diberikan guru 7. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru III. Kegiatan Inti 8. Siswa menyimak materi pembelajaran yang disampaikan 9. Siswa menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh guru berdasarkan materi yang sudah disimak 10. Siswa melakukan pengamatan sesuai dengan apa yang sedang dipelajari 11. Siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran dikelas 12. Siswa tidak ribut saat mengikuti pembelajaran 13. Siswa membentuk kelompok dengan bimbingan guru 14. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing mengerjakan LKS 14. Siswa berkerjasama dengan kelompoknya 15. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya bersama kelompok di depan kelas 16. Siswa memberi tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok lain yang presentasi di depan kelas. 17. Siswa membuat rangkuman materi yang sudah pelajari. 18. Siswa bertanya tentang hal- hal yang belum diketahui tentang materi yang dipelajari IV. Kegiatan Penutup 19. Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan

31 20. Siswa mendapatkan tindak lanjut/ umpan balik 21. Siswa mengucapkan salam penutup 2. Butir Soal Tes Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes kemampuan mengerjakan soal tes tentang materi Cuaca. Soal tes adalah berupa tes objektif yang berbentuk pilihan ganda. Soal tes dibuat berdasarkan indikator yang sudah digunakan dari kompetensi dasar yang diajarkan setiap siklus. Tes ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar kognitif siswa menganai materi cahaya dengan menerapkan model CTL (Contextual Teaching and Learning ) dalam pembelajaran IPA. Adapun kisi-kisi soal tes adalah sebagai berikut: Tabel 3.4 Kisi-Kisi Soal Tes IPA Siklus I Kelas III SDN Dukuh 03 No Standar Kompetensi (SK) Kompetenasi Dasar (KD) Indikator 1 Memahami Menjelaskan Mengidentifikasi kondisi kenampakan hubungan antara cuaca(berawan,cerah,panas permukaan bumi, keadaan awan dan,dingin,dan hujan) cuaca dan cuaca Menentukan kondisi pengaruhnya bagi cuaca(berawan,cerah,panas manusia, serta,dingin, dan hujan) hubungannya Menentukan macammacam dengan cara awan manusia Memperkirakan keadaan memelihara dan cuaca yang akan terjadi melestarikan alam. berdasarkan keadaan langit Item Soal yang valid 1,2,7,9,11, 13 3,4,5,8,10, 16 13,14,15 6,18,19,20 Menggambar secara sederhana simbol yang biasa di gunakan untuk menunjukan kondisi cuaca 17

32 No Tabel 3.5 Kisi-Kisi Soal Tes IPA Siklus II Kelas III SDN Dukuh 03 Standar Kompetenasi Dasar Indikator Item Soal Kompetensi (SK) (KD) yang valid Mendeskripsikan 3,4,6,7,8,11,1 pengaruh cuaca bagi 3,15,16,17,18 kegiatan manusia 1 Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca dan pengaruhnya bagi manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan alam. Mengidentifikasi kegiatan manusia yang sesuai dengan keadaan cuaca Mendeskripsikan hubungan antara pakaian yang dikenakan dengan keadaan cuaca 1,2,5,9,10,12, 14,19,20 3.5. Indikator Keberhasilan Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 2006 (Depdiknas, 2006), yaitu siswa dikatakan tuntas belajar bila memenuhi KKM yang telah ditentukan, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% siswa yang telah mencapai KKM. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila siswa memperoleh skor atau nilai lebih besar atau sama dengan 70 sesuai dengan Standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan sekolah. Penelitian ini dikatakan berhasil bila terjadi peningkatan nilai ketuntasan belajar siswa mencapai 85%, artinya sebanyak 85% siswa memperoleh nilai lebih besar atau sama dengan 70. Penelitian tindakan kelas ini dapat dikatakan berhasil bila ketuntasan belajar klasikal mencapai 85% yaitu 27 siswa dari 30 siswa berhasil memperoleh nilai 70 yang merupakan KKM yang sudah ditetapkan SD Negeri Dukuh 03 Salatiga untuk kelas III pada mata pelajaran IPA atau rata-rata hasil belajar siswa meningkat minimal 5 dari KKM yaitu 70.

33 3.6. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Teknik analisis deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Data tentang ketercapaian KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) hasilnya dianalisis dengan deskriptif kuantitatif kemudian dianalisis dengan teknik deskriptif komparatif, yaitu membandingkan nilai Siklus I dan nilai Siklus II. Untuk mengetahui nilai rata-rata kelas pada tes siklus digunakan rumus: X N R = Jumlah nilai siswa = Jumlah siswa = Nilai rata-rata berikut: Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai P = a. Menghitung ketuntasan hasil belajar Data yang digunakan dalam menghitung ini adalah hasil belajar tes akademik siswa. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa dapat dihitung sebagai berikut: Ketuntasan = x 100 b. Menghitung ketuntasan hasil observasi guru Adapun perhitungan rata-rata implementasi model Pembelajaran CTL(Contextual Teaching and learning) adalah sebagai berikut: Hasil observasi guru =