BAB III METODE PENELITIAN A. Sumber Data Objek dalam penelitian adalah naskah lama yang berbentuk prosa, sedangkan sumber datanya adalah teks WNMS yang tersimpan di katalog online University of Malaya Manuscript Library, yang beralamat di situs online http://mymanuskrip. fsktm.um.edu.my/ dengan nomor PL5112.1 WN. PPZ.UMM (sebelumnya telah disebut dengan katalog online ). Naskah ini ditulis dengan bahasa Melayu dan Aksara Jawi dengan kondisi yang masih baik dan utuh. Naskah lain dengan judul yang hampir sama juga ditemukan pada katalog naskah Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan Katalogus Koleksi Naskah Melayu Museum Pusat (Sutaarga, 1972) dengan judul Hikayat Wasiat Nabi Muhammad, tetapi isi dari naskah tersebut lain dengan naskah WNMS. B. Metode Penelitian Metode adalah cara kerja untuk dapat memahami suatu objek penelitian yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan (Koentjaraningrat, 1977:16). Bisa juga dikatakan bahwa metode merupakan cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan dalam pencapaian tujuan yang ditentukan. Metode yang dipilih harus dapat memberi penjelasan yang efektif untuk menyampaikan informasi mengenai objek yang digarap. Penelitian terhadap naskah WNMS menggunakan metode deskriptif-kualitatif. metode kualitatif adalah metode pengkajian atau metode penelitian suatu masalah yang tidak 23
24 didesain atau dirancang menggunakan prosedur-prosedur statistik (Subroto, 2007:5). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penyuntingan naskah dan metode kritik teks. 1. Jenis penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang data-datanya berupa kata-kata atau konsep dan bukan berupa angka. Edi Subroto menyatakan bahwa metode kualitatif merupakan metode pengkajian atau metode penelitian suatu naskah yang tidak didesain atau dirancang menggunakan prosedur-prosedur stastistik (Subroto, 2007:5). 2. Bentuk Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang bersifat kualitatif yang bersifat deskriptif. Penyelidikan deskriptif adalah menuturkan dan menafsirkan data yang ada misalnya tentang situasi yang dialami, satu hubungan, kegiatan, pandangan sikap yang menampak, atau tentang satu proses yang sedang berlangsung pengaruhnya yang sedang bekerja, kelainan yang sedang muncul, kecenderungan yang menampak, pertentangan yang meruncing, dan sebagainya (Surakhmad, 1985:139). Dalam penelitian ini, struktur teks WNMS dideskripsikan dengan menggunakan pendekatan intrinsik, yaitu menganalisis teks WNMS sebagai totalitas. Dalam rangka mengintepretasi teks digunakan analisis struktural dan fungsi. Dengan demikian isi atau informasi yang ada dalam naskah dapat diketahui sehingga mudah untuk dipahami khalayak umum.
25 C. Metode Suntingan Teks Berdasarkan hasil studi katalog dapat diketahui bahwa naskah WNMS adalah naskah tunggal. Metode penyuntingan naskah WNMS ini peneliti menggunakan metode edisi standar, yaitu berusaha menerbitkan teks dengan membetulkan kesalahan-kesalahan kecil dan ketidakkonsistenan, sedang ejaannya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. Diadakan pembagian kata, pembagian kalimat, digunakan huruf besar, pungtuasi, dan diberikan pula komentar mengenai kesalahan-kesalahan teks (Baried, dkk., 1985:69). Perbaikan-perbaikan yang telah dilakukan akan dipertanggungjawabkan, misalnya dengan memberikan penjelasan dalam pengantar suntingan, memakai catatan kaki (footnote), dan sebagainya agar dapat memberikan kesempatan pada pembaca atau peneliti lain untuk memberikan penilaian dan alternatif terhadap setiap perbaikan sehingga pertanggungjawaban atau setiap perbaikan yang dilakukan oleh penyunting akan memberikan tambahan kualitas keilmiahan yang menurut pertimbangan keilmiahan dirasa lebih tepat (Dasuki, 1996:61). D. Metode Edisi Standar Metode penyuntingan naskah yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode edisi standar. Edisi standar ialah penyuntingan dengan disertai pembetulan kesalahan-kesalahan kecil dan ketidakkonsistenan. Ejaan yang digunakan ialah ejaan yang baku (standar). Kesalahan-kesalahan diberi komentar yang dicatat dalam aparat kritik (Sudardi, 2003:59). Setiap perbaikan yang dilakukan akan dipertanggungjawabkan. Misalnya dengan memberikan penjelasan di dalam pengantar suntingan, memakai catatan kaki (footnote) dan sebagainya agar dapat
26 memberikan kesempatan pada pembaca atau peneliti lain untuk memberikan penilaian dan alternatif terhadap setiap perbaikan sehingga pertanggungjawaban atau setiap perbaikan yang dilakukan oleh penyunting akan memberikan tambahan bobot atau kualitas keilmiahan yang menurut pertimbangan keilmiahan dirasa lebih tepat (Dasuki, 1996:61). Tugas utama para filolog adalah mendapatkan naskah yang mendekati aslinya dengan melakukan kritik teks. Kritik teks berusaha mengembalikan teks ke bentuk aslinya sebagaimana yang diciptakan oleh pengarangnya (Baried, dkk.., 1985:62). Kritik teks adalah penilaian terhadap kandungan teks yang tersimpan dalam naskah untuk mendapatkan teks yang paling mendekati aslinya (Sudardi, 2003:55). E. Teknik Pengumpulan Data Data sangat dibutuhkan dalam penelitian. Pengumpulan data merupakan langkah utama dalam suatu penelitian filologi. Pengumpulan data adalah aktivitas pengumpulan informasi tentang naskah WNMS. Metode dan instrumen penelitian sebelumnya harus telah dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki. Cara kerja penulis diawali dengan tahap informasi, pada tahap ini, penulis berusaha mendapatkan informasi data pernaskahan yang ada di situs internet, masuk ke situs http://manassa.org/ kemudian masuk link situs University Of Malaya Manuscript Library. Setelah pengunduhan naskah WNMS dari situs selesai kemudian tahap pencetakan data berupa lembaran cetakan. Teknik ini dilakukan untuk memudahkan penelitian naskah terutama pada penyuntingan teks.
27 F. Teknik Pengolahan Data Untuk menganalisis data, peneliti menggunakan teknik pengolahan data kualitatif yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu; 1. Tahap Deskripsi Setelah naskah didapat, langkah selanjutnya adalah mendeskripsikan naskah, yaitu menjelaskan atau memberi gambaran tentang seluk-beluk naskah secaara terperinci. Metode yang digunakan dalam deskripsi naskah adalah metode deskriptif. Hal ini bertujuan untuk memberi gambaran selengkaplengkapnya tentang naskah yang akan diteliti sehingga bisa diketahui karakternya. Deskripsi naskah meliputi beberapa hal, yaitu judul naskah; tempat penyimpanan; nomor naskah; ukuran halaman; jumlah halaman; jumlah baris; panjang baris; huruf; bahasa; kertas; cap kertas; garis tebal dan tipis; kuras; panduan; pengarang, penyalin, tempat, dan tanggal penulisan naskah; keadaan naskah; pemilik naskah; pemerolehan naskah; gambar atau ilustrasi; isi naskah; dan catatan-catatan lain yang ada tentang naskah (Mulyadi, 1994:38). 2. Tahap Analisis Data-data yang telah diklarifikasikan kemudian dianalisis dan dikaji berdasarkan teori-teori ilmiah dan sesuai dengan permasalahan. 3. Tahap Evaluasi Evaluasi ini dilakukan dengan memeriksa kembali keseluruhan hasil penelitian dengan teliti agar diperoleh hasil yang dapat dipertanggungjawabkan, dan kemudian untuk dapat ditarik simpulannya secara tepat.
28 G. Teknik Penarikan Kesimpulan Tahap akhir suatu penelitian adalah penarikan kesimpulan. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, peneliti menarik kesimpulan yang sejalan dengan tujuan penelitian dan masalah yang akan dipecahkan. Dalam penelitian naskah WNMS digunakan teknik penarikan kesimpulan secara induktif. Penarikan kesimpulan secara induktif adalah merupakan pola penarikan kesimpulan dengan cara berpikir yang didasarkan pada pengetahuan data-data yang bersifat khusus untuk dianalisis dan ditarik suatu kesimpulan secara umum.