PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG Pada beberapa kasus terdapat keadaan dimana terjadi kerusakan pada bagian oprit jembatan. Diantaranya yaitu penurunan elevasi oprit yang menyebabkan patahnya pelat injak pada jembatan. Besar kecilnya biaya untuk pembangunan oprit ini juga perlu diperhatikan karena anggaran dana yang akan digunakan untuk pembangunan oprit ini berasal dari negara. Sehingga desain oprit yang aman, ekonomis, dan efisien asalkan sesuai dengan standart-standart perencanaan yang berlaku dapat menghemat anggaran belanja negara dan pembangunan oprit ini tidak terkesan boros. Tersedia beberapa alternatif desain untuk konstruksi oprit fly over. Pada Tugas Akhir ini akan dibahas mengenai salah satu alternatif desain, yaitu penggunaan konstruksi timbunan pada oprit fly over. Yang akan dibahas dalam tugas Akhir ini adalah mengenai analisa biaya yang diperlukan dalam perencanaan konstruksi timbunan yang ditambah dengan perbaikan pada tanah dasarnya dan juga metode pelaksanaannya. Karena kondisi tanah dasar pada daerah oprit fly over ini merupakan tanah lunak, maka diperlukan
RUMUSAN MASALAH Berapakah H initial yang diperlukan untuk mendapatkan tinggi timbunan yang diinginkan? Berapakah jarak dan kedalaman Prefabricated Vertical Drain (PVD) yang dibutuhkan untuk mempercepat waktu settlement? Berapakah jarak vertikal pemasangan geotextile dan panjang penanaman geotextile untuk konstruksi timbunan pada oprit fly over? Bagaimanakah metode pelaksanaan di lapangan yang sesuai untuk konstruksi tersebut? Berapa biaya yang diperlukan untuk desain konstruksi tersebut?
TUJUAN TUGAS AKHIR Mendapatkan tinggi awal timbunan agar tinggi timbunan akhir sesuai dengan tingi timbunan yang direncanakan setelah terjadi settlement. Menentukan jarak dan kedalaman PVD yang akan diterapkan pada lokasi perencanaan oprit fly over serta menghitung waktu dan besar pemampatan yang akan terjadi pada oprit fly over tersebut setelah dilakukan perbaikan pada tanah dasarnya. Merencanakan jarak vertikal dan panjang penanaman geotextile untuk konstruksi timbunan pada oprit fly over. Membuat metode pelaksanaan di lapangan. Mendapatkan biaya yang diperlukan untuk perencanaan oprit fly over konstruksi timbunan.
BATASAN MASALAH Tidak membahas perhitungan upperstructure jembatan. Tidak membahas perhitungan abutment jembatan. Hanya direncanakan pada salah satu sisi fly over saja. Data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari konsultan perencana relokasi jalan arteri Porong, serta data sekunder lainnya yang berasal dari Laboratorium Mekanika Tanah, Jurusan Teknik Sipil, ITS. Tidak membahas perhitungan geometri jalan dan perkerasan baik pada fly over maupun pada daerah setelahnya. Tidak merencanakan drainase jalan. Beban kendaraan diatas timbunan dianggap sebagai beban terbagi merata. Beban Kendaraan sesuai dengan beban standart (tidak memperhatikan overweight).
Lokasi Perencanaan Lokasi proyek
METODOLOGI
A START 1. Penentuan Hinisial Timbunan 2. Perhitungan Settlement Pengumpulan Data Sekunder : 1. DataTanah Dasar 2. Data Spesifikasi Bahan PVD 3. Data Spesifikasi Bahan Geotextile Layout Lokasi Metode Perbaikan Tanah (Preloading dengan Kombinasi PVD) : 1. Pola pemasangan PVD 2. Penetuan Jarak dan Kedalaman PVD 3. Pembebanan Secara Bertahap Studi Literatur Pemilihan Alternatif Perencanaan Pengecekan : 1. Daya Dukung Tanah Dasar dengan Program Bantu DXStable 2. Waktu Tunda akibat penimbunan bertahap Desain Perencanaan A A Metode Pelaksanaan di Lapangan NOT OK Perencanaan Perkuatan (Geotextile) : 1. Kebutuhan geotextile OK Perhitungan RAB NOT OK Kesimpulan END Cek : 1. internal stability 2. foundation stability 3. overall stability OK A
DATA TANAH
KONSTRUKSI TIMBUNAN
Dalam hal ini direncanakan tinggi timbunan final (H final ) untuk oprit fly over Kali Porong ini adalah 2 m, 3 m, dan 4 m dari muka tanah, Dalam menentukan tinggi awal timbunan (H initial ) terlebih dahulu dibuat kurva hubungan antara H awal dengan H inisial dan H final dengan pemampatan (Sc) H initial yang dicoba-coba dalam perhitungan yaitu 1m, 2m, 3m, 4m, 5m, dan 6m.
pagar pengaman kerb 25 cm rigid pavement 20 cm lean concrete 15 cm 1 : 1 tanah timbunan t = 1.961 t/m³ = H Perencanaan Timbunan
Waktu konsolidasi yang dibutuhkan untuk mencapai derajat konsolidasi 90% adalah: t = t = 4474,93 minggu = 86 tahun Pada umur rencana jalan (20 tahun) masih terjadi consolidation settlement sebesar 2,869 1,437 = 1,432 meter dan sisa consolidation settlement ini dapat merusak struktur perkerasan jalan. Agar proses konsolidasi dapat selesai dengan cepat maka diperlukan pemasangan vertical drain.
PVD
PVD yang digunakan berupa jenis PVD NYLEX FLODRAIN dengan Spesifikasi Lebar : 100 mm dan dengan ketebalan : 5 mm. Dalam pemasangannya, prefabricated vertical drain (PVD), terdapat dua macam pola susunan. Yaitu pola Segitiga dan pola Segiempat. Prefabricated Vertical Drain
S D S S S S S Pola Susun Segiempat,D = 1,13 S
S S S S S S S 0,866s S 0,866s 0,866s 0,866s 0,866s Pola Susun Segitiga,D = 1,05 S
Derajat Konsolidasi Total (%) 110 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 Grafik Derajat Konsolidasi Prefabricated Vertical Drain (PVD) Keterangan: Pola Segitiga : S = 0,8 m S = 1,0 m S = 1,2 m S = 1,5 m Pola Segiempat : S = 0,8 m S = 1,0 m S = 1,2 m S = 1,5 m 0 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 Waktu t- (minggu ke-)
PRELOADING
H final = 4 m adalah : H initial = 6,869 m Kecepatan penimbunan = 0,5 m/minggu Jumlah pentahapan = 6,869 / 0.5 = 13,8 14 Dari DXSTABLE diperoleh H cr = 0,8 meter.
Dari Cu baru didapatkan safety factor untuk tanah dasar SF = 1,433 > 1,2 (perhitungan menggunakan DXSTABLE), maka penimbunan tahap kedua bisa langsung dilakukan pada minggu kedua. Untuk penimbunan tahap ketiga dengan H = 1,5 meter diperlukan penundaan selama 3 minggu untuk mencapai SF > 1,2 yaitu SF = 1,205. Pada tahap keempat dengan H = 2 meter, pada penundaan 5 minggu didapat SF = 1,065 < 1,2. Karena waktu penundaan yang terlalu lama, maka diperlukan perkuatan. Perkuatan direncanakan dengan menggunakan geotextile.
Grafik Hubungan Waktu Vs Settlement 0 Waktu t- (Minggu ke- ) 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 0,5 t = 16 minggu 1 Settlement (meter) 1,5 2 2,5 Sc = 2,869 m 3 3,5 4 tahap 1 tahap 2 Series3 tahap 4 tahap 5 tahap 6 tahap 7 tahap 8 tahap 9 tahap 10 tahap 11 tahap 12 tahap 13 tahap 14
GEOTEXTILE
Geotextile direncanakan menggunakan geotextile STABILENKA tipe 800/100 yang mempunyai kekuatan tarik maximal arah memanjang = 800 kn/m
Internal Stability
P a1 = 120,3 t/m > 17,61 t/m...not OK P a1 = 120,3 t/m > 16,4 t/m...not OK Maka diperlukan beberapa lapis geotextile.
Foundation Stability
2,308 < 5,039...OK 16,4 t/m > 8,28...OK
O 1 : 1 SF = 0.283 Timbunan H inisial A Z B Tanah Dasar C Momen > M R Overall Stability
Kebutuhan geotextile
METODE PELAKSANAAN
Dalam pekerjaan persiapan diantaranya termasuk pekerjaan pembersihan lahan. Lokasi proyek harus dibersihkan dari pohon-pohon dan terutama dari bendabenda tajam yang dapat merobek geotextile. Alat yang digunakan dalam pembersihan lahan adalah dozer rake seperti terlihat pada gambar. Pembersihan lahan
PEMANCANGAN PVD
PEKERJAAN GEOTEXTILE
RENCANA ANGGARAN BIAYA
KESIMPULAN
Tinggi awal timbunan (H initial ) yang harus diletakkan sebelum pemampatan terjadi adalah Metode perbaikan tanah yang digunakan untuk mempercepat pemampatan adalah dengan cara memberikan beban timbunan (preloading) dikombinasi PVD. Jenis PVD tipe Nylex Flodrain dengan lebar 100 mm, tebal 5 mm, pola pemasangan segiempat, jarak pemasangan 0.8 m. PVD dipancang sedalam 20 m.
Total Settlement (Sc) yang harus dihilangkan adalah sebesar 2,869 m. Untuk menghilangkan 90% dari total Sc (U% = 90%) diperlukan waktu 16 minggu untuk pentahapan penimbunan 50 cm/minggu. Digunakan geotextile type stabilenka 800/100 dengan pemasangan arah memanjang. Kebutuhan geotextile sebesar 187,2 per meter panjang. Geotextile dipasang setiap 25 cm sebanyak 9 lapis. Besarnya biaya yang diperlukan Rp. 16.552.256.200