BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Efek Indonesia dan Singapore Exchange tahun Dari seluruh

: Josy N Tampubolo NPM : Dosen Pembimbing : FX Aji Sukarno, SE., MM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia periode Penelitian ini meggunakan data sekunder yaitu dari

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. resmi pemerintahan daerah yang terdapat di internet. Horizon waktu yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Zimmerman (1978) dalam Farahmita dan Manihuruk (2015) dapat. historis ke nilai wajar untuk meminimalkan biaya kontrak.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bursa Efek Indonesia pada periode diperoleh jumlah sampel

YENIASARI RIZKIA BUDI AKUNTANSI PEMBIMBING : Rina Nofiyanti, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kepada pihak yang memiliki kepentingan-kepentingan terhadap. sumber daya perusahaan terhadap pemilik perusahaan.

Disusun oleh: Nama : Ridwan Rifai NPM : Jurusan : Akuntansi / S1 Pembimbing : Dr. Widyatmini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai dengan tahun 2015 berdasarkan metode purposive sampling pada. TABEL 4. 1 Prosedur Pengambilan Sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana

: Dian Lesmana NPM : Dosen Pembimbing : Dr. Dionysia Kowanda, SE., MMSi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan diterapkannya. Menurut Azouzi dan Jarboui (2012) riset tentang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel

NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Iman Murtono Soenhadji, Ph.D

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian. gterdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Nama : Farisah Hasniar NPM : Fakultas : Ekonomi Jurusa : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Widyatmini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya, dan reputasi KAP terhadap opini audit going concern pada

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. statistik deskriptif untuk memperoleh gambaran atau deskripsi variabel-variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kompas100 selama periode tahun Berdasarkan hasil seleksi sampel

BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan Non Financial yang listing

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. menunjukkan adanya financial distress pada perusahaan-perusahaan manufaktur

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan pembahasan tentang penelitian yang dilakukan. Pengujian dalam penelitian

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Kinerja Lingkungan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014.

Lampiran 1. Data Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sektor perbankan dipilih karenakan perusahaan perbankan memiliki

BAB III METODA PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data.

Sidang Sarjana Strata 1 Riski Apriyani ( ) Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 1 September 2016

BAB 4 PEMBAHASAN. beberapa kategori, sehingga dapat dilihat banyaknya elemen yang termasuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODA PENELITIAN

NET SALES SAMPEL PENELITIAN. Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri ( Di nyatakan dalam jutaan rupiah ) Net Sales (2008)

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian asosiatif, yaitu jenis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. laporan tahunan selama periode pengamatan yakni Selain itu,

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat credit

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas,

Oleh: Dana Fasily (Dosen Pembimbing: Dra. Vince Rahmawati, M. Si., Ak dan Drs. Azhari S., MA., Ak) Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau

Data Kewajiban Pajak Tangguhan Bersih terkait dengan Komponen Akrual dan Pencadangan atas Pendapatan dan Beban (ND_ACC) Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), Forum for Corporate

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. purposive sampling yaitu sampel yang diambil apabila memenuhi kriteria kriteria

PENGARUH UKURAN KAP, FEE AUDIT, DAN AUDIT TENURETERHADAP KUALITAS AUDIT

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan angka yang bertujuan menguji hipotesis. terdaftar di indeks LQ-45 periode

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini

BAB 4 HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut (Sugiyono, 2007) dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dipubliaksi oleh pemda melalui internet untuk tahun 2013, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun Perusahaan yang menjadi

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Prosedur pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dijelaskan sebagai berikut: No 1 2 3 4 Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel Keterangan Perusahaan sub-sektor Properti, Real Estate, Kontruksi, Bangunan, Telekomunikasi, dan Perkebunan tahun 2014-2015. Laporan keuangan perusahaan periode tahun 2014-2015 yang tidak ditemukan. Laporan keuangan menggunakan satuan mata uang asing. Tidak mengungkapkan metode akuntansi dalam pengukuran aset tetap. Kuantitas 2014 2015 Total 79 79 158 (7) (7) (14) (1) (1) (2) (1) (1) (2) 5 Data Outliers (14) (11) (25) Total sampel perusahaan tahun 2014-2015 yang digunakan dalam penelitian, yaitu: Model Revaluasi Model Biaya Sumber: Hasil Analisis Data Berdasarkan tabel 4.1 diperoleh total sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini sebanyak 115 dari total sampel keseluruhan sebesar 158. Dengan rincian 10 perusahaan menggunakan metode revaluasi aset tetap dan 105 perusahaan menggunakan metode biaya dalam pengukuran aset tetapnya. 2 54 8 51 115 21

22 B. Uji Kualitas Data 1. Uji Statistik Deskriptif Hasil uji statistik deskriptif dari setiap variabel-variabel dalam penelitian ini dijelaskan dalam tabel berikut: Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Keterangan N Minimum Maksimum Mean Std. Deviation REV 115 0 1,09,283 LEV 115,040 2,737,93585,650099 SIZE 115 11,856 31,353 25,68383 4,942941 INT 115,0003,9174,16692,184399 AKO 115-127,214 12,474-1,90560 12,914587 LIK 115,225 18,985 2,27000 2,562947 Tabel 4.2 menunjukkan hasil uji statistik secara keseluruhan bahwa total sampel yang digunakan dalam penelitian berjumlah 115. Dapat diketahui bahwa nilai minimum dari variabel leverage sebesar 0,040 dan nilai maksimum sebesar 2,737. Nilai rata-rata dari variabel leverage adalah sebesar 0,93585 dengan nilai standar deviasi sebesar 0,650099. Kemudian variabel ukuran perusahaan memiliki nilai minimum sebesar 11,856 dan nilai maksimum sebesar 31,353. Nilai rata-rata dari variabel ukuran perusahaan sebesar 25,68383 dengan nilai standar deviasi sebesar 4,942941. Variabel intensitas aset tetap memiliki nilai minimum sebesar 0,0003 dan nilai maksimum sebesar 0,9174. Untuk nilai rata-rata dari variabel intensitas aset tetap sebesar 0,16692 dengan nilai standar deviasi sebesar 0,184399. Selanjutnya variabel arus kas operasi memiliki nilai

23 minimum -127,214 dan nilai maksimum sebesar 12,474. Untuk nilai ratarata dari variabel arus kas operasi sebesar -1,90560 dengan nilai standar deviasi sebesar 12,914587. Variabel likuiditas memiliki nilai minimum sebesar 0,225 dan nilai maksimum sebesar 18,985. Untuk nilai rata-rata dari variabel likuiditas sebesar 2,27000 dengan nilai standar deviasi sebesar 2,562947. Sedangkan untuk variabel dependen revaluasi aset tetap, 10 perusahaan menggunakan metode revaluasi aset tetap dan 105 perusahaan melakukan menggunakan metode biaya dari jumlah sampel 115 perusahaan. 2. Uji Model Fit (Overall Model Fit) Menilai model fit (Overall Model Fit) dalam regresi logistik dijelaskan dengan membandingkan nilai -2 Log likelihood (-2LL) sebagai berikut: Tabel 4.3 Perbandingan Nilai -2LL Awal dengan -2LL Akhir -2 Log likelihood Nilai Awal (Block Number : 0) 67,951 Akhir (Block Number : 1) 54,720 Uji menilai model fit menggunakan nilai dari -2 Log likelihood (-2LL). Berdasarkan tabel 4.4 untuk sampel perusahaan terlihat nilai -2LL awal atau pada block number : 0 adalah sebesar 67,951 dan nilai dari -2LL akhir atau pada block number : 1 sebesar 54,720. Nilai -2LL awal lebih besar dari nilai -2LL akhir dengan selisih nilai sebesar 13,231. Dilihat dari

24 penurunan nilai -2LL tersebut maka dapat disimpulkan bahwa model secara keseluruhan fit dengan data. 3. Uji Kelayakan Model Uji kelayakan model dalam regresi logistik dijelaskan dengan nilai Omnimbus Tests of Model Coefficients dan Hormer and Lemeshow sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil Uji Kelayakan Model Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square df Sig. Step 1 Step 13,231 5,021 Block 13,231 5,021 Model 13,231 5,021 Berdasarkan pengujian Omnimbus Tests of Model Coefficients pada tabel 4.5 terlihat bahwa nilai signifikansi sebesar 0,021 < 0,05. Sedangkan hasil pengujian kelayakan model dengan Hormer and Lemeshow sebagai berikut: Tabel 4.5 Hasil Uji Kelayakan Model Hormer and Lemeshow Step Chi-square df Sig. 1 13,257 8,103 Berdasarkan tabel 4.6 pengujian Hosmer and Lameshow Test untuk menguji kelayakan model penelitian yang digunakan, dapat diketahui nilai Chi-square untuk sampel perusahaan Indonesia sebesar 13,257 dengan nilai sig. 0,103 > 0,05. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa model penelitian layak digunakan untuk melanjutkan pengujian dalam penelitian ini.

25 4. Uji Koefisien Determinasi Uji koefisien determinasi dalam regresi logistik dijelaskan dari nilai Nagelkerke R Square sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi -2 Log Cox & Snell R Nagelkerke R Step likelihood Square Square 1 54,720,109,244 Berdasarkan hasil tabel 4.7 terlihat nilai Nagelkerke s R Square sebesar 0,244. Nagelkerke s R Square merupakan modifikasi dari koefisien Cox & Snell R Square. Nilai dari Nagelkerke s R Square menunjukkan bahwa 24,4 % keputusan revaluasi aset tetap pada perusahaan sub-sektor properti, real estate, kontruksi, bangunan, telekomunikasi, dan perkebunan dijelaskan oleh variabel leverage, ukuran perusahaan, intensitas aset tetap, arus kas operasi, dan likuiditas. Sedangkan terdapat 85,6% yang dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti. 5. Tabel Klasifikasi Tabel 4.7 Tabel Klasifikasi Observed REV Percentage Model Model Correct Biaya Revaluasi Step 1 REV Model Biaya 104 1 99,0 Model Revaluasi 8 2 20,0 Overall Percentage 92,2

26 Berdasarkan dari hasil tabel 4.8 di atas, jumlah sampel perusahaan yang menggunakan model biaya dalam pengukuran aset tetapnya berjumlah 105 perusahaan. Terdapat 104 perusahaan yang menggunakan metode biaya dan terdapat 1 perusahaan yang memungkinkan untuk menggunakan metode revaluasi tetapi tidak melakukannya. Jumlah sampel perusahaan yang menggunakan model revaluasi dalam pengukuran aset tetapnya berjumlah 10 perusahaan. Terdapat 8 perusahaan yang menggunakan metode revaluasi dan terdapat 2 perusahaan yang memungkinkan untuk menggunakan metode biaya tetapi tidak melakukannya. 6. Uji Hipotesis Pengolahan dan perhitungan data menggunakan program SPSS 23. Hasil pengujian hipotesis dijelaskan oleh tabel sebagai berikut: Tabel 4.8 Hasil Uji Hipotesis Variabel B Sig. Exp(B) Kesimpulan LEV 1,353,018 3,870 Signifikan SIZE,045,539 1,046 Tidak Signifikan INT 3,551,040 34,857 Signifikan AKO,298,046 1,347 Signifikan LIK,142,381 1,153 Tidak Signifikan Constant -6,210,008,002 Berdasarkan tabel 4.10 dapat dimasukkan model regresi logistik sebagai berikut: REVi = - 6,210 + 1,353LEV + 0,045SIZE + 3,551INT + 0,298AKO + 0,142LIK

27 1. Hasil Pengujian Hipotesis Pertama (H1) Berdasarkan tabel 4.10 variabel leverage memiliki nilai koefisien sebesar 1,353 dengan arah koefisien positif dan nilai sig. 0,018 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor leverage berpengaruh positif terhadap kebijakan perusahaan dalam revaluasi aset tetap. Maka sesuai dengan H1 atau H1 dapat diterima. 2. Hasil Pengujian Hipotesis Kedua (H2) Berdasarkan tabel 4.10 variabel ukuran perusahaan memiliki nilai koefisiensi sebesar 0,045 dengan nilai sig. 0,539 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap kebijakan perusahaan dalam revaluasi aset tetap. Maka tidak sesuai dengan H2 atau H2 ditolak. 3. Pengujian Hipotesis Ketiga (H3) Berdasarkan tabel 4.10 variabel intensitas aset tetap memiliki nilai koefisiensi sebesar 3,551 dengan arah koefisiensi positif dan nilai sig. 0,040 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor intensitas aset tetap berpengaruh positif terhadap kebijakan perusahaan dalam revaluasi aset tetap. Maka sesuai dengan H3 atau H3 dapat diterima. 4. Pengujian Hipotesis Keempat (H4) Berdasarkan tabel 4.10 variabel arus kas operasi memiliki nilai koefisiensi sebesar 0,298 dengan arah koefisiensi positif dan nilai sig. 0,046 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor arus kas

28 operasi berpengaruh positif terhadap kebijakan perusahaan dalam revaluasi aset tetap. Maka H4 dapat diterima. 5. Pengujian Hipotesis Kelima (H5) Berdasarkan tabel 4.10 variabel likuiditas memiliki nilai koefisiensi sebesar 0,142 dengan nilai sig. 0,381 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor likuiditas tidak berpengaruh terhadap kebijakan perusahaan dalam revaluasi aset tetap. Maka tidak sesuai dengan H5 atau H5 ditolak. C. PEMBAHASAN 1. Leverage dan Revaluasi Aset Tetap Pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa faktor leverage berpengaruh terhadap kebijakan perusahaan dalam revaluasi aset tetap dan memiliki arah yang positif. Perusahaan yang melakukan revaluasi aset tetap dapat memengaruhi kekuatan perusahaan dalam negosiasi kontrak utang dengan pemberi pinjaman (Seng dan Su, 2010). Semakin tinggi rasio leverage yang dimiliki suatu perusahaan maka perusahaan akan lebih memilih menggunakan metode revaluasi dalam pengukuran aset tetapnya. Karena rasio leverage yang tinggi akan memperlemah perusahaan dalam negosiasi kontrak hutang dengan pemberi pinjaman. Meningkatnya nilai aset akibat revaluasi akan menurunkan nilai leverage yang dimiliki perusahaan. Nilai rasio leverage yang rendah akan dipandang positif oleh pihak pemberi pinjaman.

29 Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Manihuruk dan Farahmita (2015) dan Andison (2015) yang mengungkapkan bahwa faktor leverage berpengaruh positif terhadap kebijakan perusahaan dalam revaluasi aset tetap. 2. Ukuran Perusahaan dan Revaluasi Aset Tetap Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa faktor ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap kebijakan perusahaan dalam revaluasi aset tetap. Menurut Brown, et al. (1992). Perusahaan besar akan menggunakan prosedur penurunan pendapatan (income reducing) untuk menghindari political factor. Dengan adanya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 191/2015 yang mengenakan pajak final antara 3% sampai 6% terhadap selisih revaluasi nilai wajar dari suatu aset tetap. Sehingga membuat perusahaan besar di Indonesia tidak dapat menghindari tekanan politik atau pajak. Dapat disimpulkan bahwa perusahaan besar di Indonesia yang melakukan revaluasi aset tetap tidak memengaruhi tekanan politik yang diterima perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Manihuruk dan Farahmita (2015), dan Yulistya, et al. (2015) yang menemukan bahwa faktor ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap kebijakan perusahaan dalam revaluasi aset tetap. Namun berbanding terbalik dengan hasil yang ditemukan oleh Tay (2009) dan Seng dan Su (2010) bahwa faktor ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan revaluasi aset tetap.

30 3. Intensitas Aset Tetap dan Revaluasi Aset Tetap Pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa faktor intensitas aset tetap berpengaruh terhadap kebijakan perusahaan dalam revaluasi aset tetap dan memiliki arah yang positif. Semakin tinggi aset tetap yang dimiliki suatu perusahaan maka perusahaan akan lebih memilih menggunakan metode revaluasi dalam pengukuran aset tetapnya. Karena nilai dari suatu aset tetap cenderung memiliki porsi terbesar dari total aset yang dimiliki perusahaan. Meningkatnya nilai aset tetap dari revaluasi, maka akan meningkat juga nilai total aset yang dimiliki perusahaan. Sehingga nilai suatu perusahaan akan meningkat (Tay, 2009) Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Seng dan Su (2010), Tay (2009), dan Manihuruk dan Farahmita (2015) yang mengungkapkan bahwa faktor intensitas aset tetap berpengaruh positif terhadap kebijakan perusahaan dalam revaluasi aset tetap. 4. Penurunan Arus Kas Operasi dan Revaluasi Aset Tetap Pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa faktor arus kas operasi berpengaruh terhadap kebijakan perusahaan dalam revaluasi aset tetap dan memiliki arah yang positif. Jumlah pinjaman yang dapat diperoleh oleh perusahaan dari kreditur bukan saja hanya bergantung pada rasio hutang atau leverage saja tetapi juga kemampuan sebuah perusahaan untuk dapat membayarkan hutangnya (Yulistia, et al. 2010). Semakin tinggi penurunan arus kas operasi suatu perusahaan maka perusahaan akan lebih memilih menggunakan metode revaluasi dalam

31 pengukuran aset tetapnya. Karena penurunan arus kas operasi perusahaan akan membuat keraguan bagi para pemberi pinjaman. Dengan meningkatnya nilai suatu aset yang dijadikan jaminan oleh perusahaan akibat revaluasi, maka akan memberikan sinyal nilai yang lebih tinggi kemampuan perusahaan untuk melunasi hutangnya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Cotter & Zimmer (1995) dalam Seng dan Su (2010) yang berpendapat bahwa faktor penurunan arus kas operasi berpengaruh positif terhadap kebijakan perusahaan dalam revaluasi aset tetap. 5. Likuiditas dan Revaluasi Aset Tetap Hasil pengujian hipotesis kelima menunjukkan bahwa faktor likuiditas tidak berpengaruh terhadap kebijakan perusahaan dalam revaluasi aset tetap. Manihuruk dan Farahmita (2015) beranggapan bahwa kebijakan yang dilakukan perusahaan untuk memilih model revaluasi dalam pencatatan aset tetap mereka cenderung tidak dianggap memengaruhi kinerja perusahaan. Perusahaan dengan likuiditas rendah akan lebih fokus pada usaha untuk memperoleh laba. Dengan laba tersebut perusahaan dapat menurunkan hutang lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Hasil ini sesuai dengan penelitian Manihuruk dan Farahmita (2015), Andison (2015), dan Tay (2009) yang tidak berhasil membuktikan bahwa likuiditas berpengaruh negatif terhadap keputusan revaluasi aset tetap.