III. METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Sampel Penentuan jumlah sampel PKB dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin (Sevilla et al., 1993: 161) sebagai berikut:

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

VIII. ANALISIS STRUCTUAL EQUATION MODEL (SEM)

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Motivasi. Persepsi. Sikap Keyakinan perilaku Evaluasi konsekuensi. Norma subjektif Keyakinan normatif Motivasi mematuhi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1. Tahap Awal. a) Studi Literatur b) Pengumpulan data awal (observasi, wawancara) 2. Tahap Pengumpulan dan Analisis Data

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Dan Sampel Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) ABSTRAK

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan terbagi

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kabupaten Bengkalis. Jl. Simp. Rangau Km.3 Duri. Sedangkan waktu penelitian. Jenis data dalam penelitian ini berupa :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini diantaranya adalah desain penelitian, populasi, sampe, teknik sampling.

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

II LANDASAN TEORI Definisi 1 (Prestasi Belajar) b. Faktor Eksternal Definisi 2 (Faktor-Faktor yang mempengaruhi prestasi) a.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB II LANDASAN TEORI

Bab 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Alur Pikir Penelitian

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Komprehensif terhadap Kesejahteraan Masyarakat serta Kemandirian Masyarakat

BAB III METODA PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dalam mencapai maksudnya. Dalam penelitian ini, metode menjadi alat bantu

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Perkembangan teknologi komunikasi informasi membuat konsumen semakin kritis memilih produk untuk memenuhi kebutuhannya. Hal tersebut memaksa dunia usaha untuk senantiasa meningkatkan kinerja dengan memilih strategi bisnis yang tepat. PT Aqua Golden Mississippi Tbk. sebagai perusahaan dengan berbagai penghargaan di bidang bisnis dan managemen menyadari bahwa pertumbuhan perusahaan tidak terlepas dari peranan stakeholder. Oleh karena itu, PT Aqua Golden Mississippi Tbk. memilih CSR sebagai salah satu strategi bisnisnya demi pencapaian pembangunan berkelanjutan perusahaan yang sehat di masa mendatang. Seperti halnya program CSR Gunung Salak Lestari yang dilaksanakan oleh pabrik Aqua Mekarsari-Sukabumi sebagai suatu bentuk kepeduliannya terhadap masyarakat dan lingkungan. Program ini dibuat dengan tujuan untuk memberdayakan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar yang terkena dampak langsung terutama dampak negatif dari produksi produk Aqua. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan dan pengaruh antara program CSR Gunung Salak Lestari terhadap citra perusahaan Aqua Golden Mississippi. Penelitian ini difokuskan pada penilaian sikap dan persepsi konsumen melalui survey dengan penyebaran kuesioner kepada masyarakat penerima manfaat program CSR Gunung Salak Lestari. Penyebaran kuesioner ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana respon masyarakat penerima manfaat program CSR Gunung Salak Lestari terhadap program CSR Gunung Salak Lestari serta untuk mengetahui persepsi masyarakat penerima manfaat program CSR Gunung Salak Lestari terhadap perusahaan Aqua Golden Mississippi. Kedua tujuan tersebut diperlukan untuk menganalisis hubungan antara program CSR Gunung Salak Lestari dan citra perusahaan Aqua Golden Mississippi dengan menggunakan metode analisis korelasi Spearman Rank dan Structural Equation Modelling (SEM) untuk mengukur pengaruh yang disebabkan oleh program CSR terhadap citra perusahaan Aqua. Selanjutnya, hasil analisis berupa keputusan diterima atau ditolaknya hipotesis yang telah dibuat dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi pihak PT. Aqua Golden Mississippi Tbk. Kerangka pemikiran operasional selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 5. 17

PT. Aqua Golden Mississippi Tbk. Hubungan dan Pengaruh Program Corporate Social Responsibility Gunung Salak Lestari Terhadap Citra Perusahaan Aqua Golden Mississippi Menilai Sikap dan Persepsi Responden dengan Penyebaran Kuesioner Mengetahui Respon Masyarakat Terhadap Program CSR Gunung Salak Lestari Mengetahui Persepsi Masyarakat terhadap Perusahaan Aqua Analisis Korelasi Spearman Rank dan Structural Equation Modelling (SEM) Hasil Analisis (Hipotesis diterima/ditolak) Rekomendasi Hasil Gambar 5. Kerangka pemikiran operasional (diolah oleh penulis tanggal 17 Februari 2011) 18 18

3.2 Pendekatan Masalah Pendekatan masalah yang dilakukan dalam penelitian ini dimulai dari identifikasi masalah, sehingga permasalahannya dapat dirumuskan. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, dicari metode penyelesaian yang disesuaikan dengan tujuan, variabel-variabel, batasan-batasan, dan asumsi-asumsi dari penyelesaian yang ada. Aplikasi dari pendekatan masalah ini disesuaikan dengan masalah khusus yang sedang dihadapi, sehingga hasil penyelesaiannya hanya dapat digunakan pada masalah yang bersangkutan saja. 3.3 Metode Penelitian 3.3.1 Survei Metode survei digunakan untuk memperoleh data. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data primer didapat melalui survei dengan metode wawancara dan kuesioner. Data sekunder didapat dari laporan perusahaan, studi pustaka, dan penelitian terdahulu. 3.3.2 Pengumpulan Data Sumber data yang diambil dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data primer adalah data yang didapat dari sumber utama (Umar 2000). Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari hasil kuesioner dan wawancara. Menurut Umar (2000), kuesioner (angket) adalah suatu cara pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan memberikan respon terhadap daftar pertanyaan tersebut. Kuesioner penelitian ini berisi pertanyaan-pertanyaan seperti demografi/profil responden, pertanyaan untuk mengukur tingkat awareness responden terhadap air mineral merek Aqua serta pertanyaan-pertanyaan yang dikembangkan berdasarkan indikator-indikator yang dapat mengukur variabel citra perusahaan Aqua. Kuesioner ini juga digunakan untuk mengetahui bagaimana respon para responden terhadap program CSR Gunung Salak Lestari yang dilakukan perusahaan. Kuesioner ini disebarkan kepada masyarakat penerima manfaat program CSR Gunung Salak Lestari di Desa Babakan Pari, Desa Tangkil, Desa Giri Jaya dan Desa Cidahu, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi. Menurut Umar (2000), wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung berhadapan muka dengan orang yang diwawancarai dan tidak langsung apabila daftar pertanyaan yang diberikan dapat dijawab pada kesempatan lain. Instrumen yang digunakan dapat berupa pedoman wawancara atau checklist. Wawancara dilakukan terhadap pihak perusahaan, yaitu kepada koordinator CSR Pabrik Aqua Mekarsari untuk mendapatkan keterangan mengenai program-program CSR yang dilakukan oleh perusahaan, khususnya mengenai program CSR Gunung Salak Lestari. Wawancara juga dilakukan terhadap para responden secara personal. 19

Menurut Umar (2000), data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentuk-bentuk seperti tabel, grafik, diagram, gambar, dan sebagainya, sehingga lebih informatif oleh pihak lain. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan dari penelitian terdahulu, data internal perusahaan serta dari berbagai bahan bacaan, seperti buku, majalah, internet serta media komunikasi lainnya. 3.3.3 Metode Pengambilan Sampel Menurut Sugiyono (2009), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat penerima manfaat program CSR Gunung Salak Lestari baik jangka pendek maupun jangka panjang, yang berada di empat Desa di Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi, yaitu Desa Babakan Pari, Desa Tangkil, Desa Giri Jaya, dan Desa Cidahu. Berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan, jumlah total populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 113 orang responden, dengan perincian: sebanyak 22 orang responden di Desa Babakan Pari, 4 orang responden di Desa Tangkil, 4 orang responden di Desa Giri Jaya dan sebanyak 83 orang responden di Desa Cidahu. Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Terdapat dua macam metode pengambilan sampel, yaitu probability sampling dan non probability sampling. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random sampling dan cluster random sampling. Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi sampling sistematis, quota sampling, sampling insidental, purposive sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling (Sugiyono 2009). Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu non probability sampling dengan teknik purposive sampling dan probability sampling dengan teknik simple random sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan, atau penelitian tentang kondisi politik di suatu daerah, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli politik. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif, atau penelitian-penelitian yang tidak melakukan generalisasi (Sugiyono 2009). Teknik penarikan sampel secara purposive sampling dilakukan untuk menentukan siapa sampel atau responden yang akan digunakan dalam penelitian ini. Pada penelitian ini akan dianalisis hubungan dan pengaruh penerapan program CSR Gunung Salak Lestari terhadap citra perusahaan Aqua, maka sampel sumber datanya adalah seluruh stakeholder yang terlibat dalam program tersebut. Akan tetapi, pada penelitian ini lebih difokuskan pada masyarakat penerima manfaat program tersebut yang berada di Desa Babakan Pari, Desa Giri Jaya, Desa Tangkil dan Desa Cidahu. 20

Teknik penarikan sampel yang kedua adalah probability sampling dengan teknik simple random sampling. Menurut Sugiyono (2009), dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Pengambilan sampel acak sederhana dapat dilakukan dengan cara undian, memilih bilangan dari daftar bilangan secara acak, dan lain-lain. Simple random sampling pada penelitian ini dilakukan dengan cara undian atau dikocok. Seluruh nama yang terdapat dalam list anggota populasi dikocok. Nama-nama yang keluar merupakan nama-nama yang nantinya akan dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini. Pengocokkan dilakukan sampai didapatkan jumlah sampel yang dibutuhkan. Agar sampel yang diambil dapat mewakili populasi, ukuran sampel yang diambil harus dihitung terlebih dahulu. Salah satu rumus yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah sampel minimal jika diketahui ukuran populasi adalah rumus Slovin (Umar 2000), dengan rumus sebagai berikut: Keterangan : n = jumlah minimal sampel yang dibutuhkan N = jumlah anggota populasi e = error bound yang ditolerir Pada umumnya persentase kesalahan yang bisa ditolerir pada penelitian sosial sebesar 5-10% karena pada hasil penelitian sosial sulit dipastikan keakuratan data seperti pada penelitian ilmu pasti. Untuk mendapatkan persentase kesalahan yang relatif kecil, maka pada penelitian ini digunakan toleransi kesalahan sebesar 5%. Jumlah keseluruhan anggota populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 113 orang, maka dapat dihitung jumlah minimal sampel yang dibutuhkan, yaitu sebagai berikut: 88.11 89 Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa jumlah minimal sampel yang diambil dari keseluruhan jumlah populasi yaitu sebanyak 89 sampel. Setelah jumlah sampel diperoleh, kemudian dihitung jumlah sampel untuk tiap-tiap desa dengan menggunakan strata proposional. Menurut Umar (2000), populasi digunakan untuk mengetahui persentase sampel yang harus diambil dalam populasi berdasarkan karakteristik tertentu, yaitu sebagai berikut : Cara menghitung % dalam populasi : jumlah populasi tiap desa 100 jumlah total populasi (2) 21

Cara menghitung jumlah sampel per desa : % dalam populasi x jumlah sampel keseluruhan (3) Setelah jumlah sampel tiap desa diketahui seperti yang terlihat pada Tabel 1, maka kuesioner akan dibagikan kepada responden yang sesuai dengan kategori penelitian yaitu responden yang telah melalui proses screening terlebih dahulu agar penelitian ini dapat tepat sasaran. Proses screening ini dilakukan untuk mendapatkan masyarakat penerima manfaat program CSR Gunung Salak Lestari di Desa Babakan Pari, Desa Giri Jaya, Desa Tangkil dan Desa Cidahu sebagai responden yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 1. Hasil perhitungan sampel yang digunakan Jumlah Populasi Persentase Jumlah Sampel (orang) (%) (orang) Desa Babakan Pari 22 19.5 17.4 18 Desa Giri Jaya 4 3.5 3.1 4 Desa Tangkil 4 3.5 3.1 4 Desa Cidahu 83 73.5 65.4 66 113 100 92 Nama Desa Total Sumber : Data dari PT Aqua Golden Mississippi Tbk. (diolah oleh penulis tanggal 16 Mei 2011) 3.3.4 Pengujian Kuesioner Pengujian terhadap pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel dalam penelitian perlu dilakukan, yaitu dengan menguji validitas dan reliabilitas pertanyaan pengukur variabel. Hal ini dilakukan agar kuesioner yang digunakan memang akurat dan layak untuk disebar kepada responden. 1. Uji Validitas Menurut Umar (2000), uji validitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mampu mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas menggunakan teknik korelasi product moment sebagai berikut: r= Keterangan : (4) r = koefisien korelasi x = skor pertanyaan y = skor total 22

Rumus yang digunakan dalam uji validitas adalah korelasi Product Moment dan hasilnya akan dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi nilai r. Suatu butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai r hitung > r tabel, dimana r tabel = 0.361 untuk n = 30 pada selang kepercayaan 95%. 2. Uji Reliabilitas Menurut Umar (2000), reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur dalam mengukur gejala yang sama. Terdapat banyak teknik yang dapat digunakan untuk mengukur reliabilitas. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas menggunakan teknik Cronbach s Alpha (α). Teknik Cronbach s Alpha (α) digunakan untuk mengukur reliabilitas instrumen yang skornya bukan 0-1 seperti pada teknik reliabilitas lainnya, tetapi merupakan rentangan antara beberapa nilai, misalnya 0-10, 0-100 atau dalam bentuk skala 1-3, 1-5, 1-7 dan seterusnya bisa menggunakan rumus Croncbach s Alpha (α). Seperti halnya jenis skor atas jawaban pertanyaan dalam kuesioner penelitian ini adalah dalam bentuk skala 1-5, sehingga uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan rumus Croncbach s Alpha (α). Reliabilitas suatu variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Croncbach s Alpha (α) 0.60. Rumus reliabilitas dengan menggunakan teknik Croncbach s Alpha (α) yaitu sebagai berikut : Keterangan : r k ζb ζt = = = = ( r= ) (5) koefisien reliabilitas yang dicari jumlah butir pertanyaan jumlah varians butir total varians total Rumus varians yang digunakan : Keterangan : ζ n x = varians = jumlah konsumen = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor - nomor butir pertanyaan) 23

3.3.5 Pengolahan dan Analisis Data Data-data hasil dari proses survei dan studi pustaka, selanjutnya diolah agar datadata yang telah terkumpul tersebut memberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah yang diteliti. Dalam pelaksanaan pengolahan data, diharapkan agar kesalahan yang terjadi seminimal mungkin. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif untuk mendeskripsikan atau menggambarkan karakteristik responden, tingkat awareness responden terhadap air mineral merek Aqua, persepsi responden terhadap program, serta penilaian terhadap indikator-indikator penelitian. Analisis deskriptif ini diolah dengan menggunakan Microsoft Office Excel 2007 (Microsoft Corp. 2007). Selain itu, penelitian ini juga menggunakan metode analisis korelasi Spearman Rank untuk mengukur besaran hubungan yang terjadi antara program CSR Gunung Salak Lestari dan citra perusahaan Aqua, dengan alat pengolahan data SPSS for windows versi 16.0 (IBM Corp. 2008), dan structural equation modelling (SEM) untuk mengukur pengaruh yang disebabkan oleh program CSR Gunung Salak Lestari terhadap citra perusahaan Aqua, dengan alat pengolahan data menggunakan software LISREL 8.30 (SSI Inc. 1999). Penelitian ini menjelaskan hubungan antara variabel-variabel penelitian melalui pengujian hipotesa. Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti dibagi menjadi dua kelompok, yaitu variabel bebas (independent) = X dan variabel terikat (dependent) = Y. Adapun definisi variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel independent program corporate sosial responsibility (CSR) Gunung Salak Lestari (variabel X) merupakan wujud komitmen Danone Aqua dalam program perlindungan sumber daya air dan konservasi lingkungan yang bersifat sustainable, dengan menggunakan indikator : 1. Pembangunan Sumber Daya Manusia (building human capital) 2. Memperkuat perekonomian (strengthening economies) 3. Menjalin hubungan sosial (assesing social chesion) 4. Pengelolaan yang baik (encouraging good governance) 5. Melindungi lingkungan (protecting the environment) 2. Variabel dependent citra perusahaan Aqua Golden Mississippi (variabel Y) merupakan persepsi responden terhadap perusahaan Aqua dengan menggunakan indikator : 1. Kinerja Sosial, Etis dan Lingkungan 2. Tata Kelola Perusahaan dan Kualitas Manajemen 3. Pemasaran, Inovasi dan Hubungan dengan Pelanggan 3.4 Metode Analisis Data 3.4.1 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu data dalam variabel. Pada penelitian ini, analisis deskriptif digunakan untuk 24

mendeskripsikan karakterisrik responden, meliputi deskripsi mengenai karakteristik responden berdasarkan lokasi tempat tinggal, status keterlibatan dalam program, jenis kelamin, usia, dan pendapatan. Analisis deskriptif juga digunakan untuk menggambarkan tingkat kesadaran (awareness) responden terhadap air mineral merek Aqua. Selain itu, analisis deskriptif juga digunakan untuk mendeskripsikan gambaran persepsi responden terhadap program CSR Gunung Salak Lestari serta penilaian terhadap indikatorindikator penelitian. Data yang diperoleh dari kuesioner tersebut kemudian akan ditabulasi. Pada umumnya analisis deskriptif memberikan gambaran mengenai nilai mean, max, min, range dan standar deviasi. Pada penelitian ini dibutuhkan nilai mean untuk mengetahui rataan nilai bobot tanggapan responden terhadap masing-masing indikator pelaksanaan program CSR Gunung Salak Lestari yang nantinya akan diuji dengan rentang Skala Likert. Adapun rumus dari skor rataan tersebut adalah sebagai berikut : Umar (2000) menjelaskan bahwa analisis data frekwensi masuk ke dalam analisis deskriptif. Analisis frekwensi bertujuan untuk mengolah hasil isian kuesioner menjadi informasi dalam bentuk frekwensi jawaban yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan. Pada penelitian ini analisis data frekwensi dibutuhkan untuk mengetahui berapa banyak frekwensi jawaban pada setiap pertanyaan yang menjelaskan mengenai karakteristik responden. Selain itu, analisis data frekwensi juga dibutuhkan untuk mengetahui berapa banyak frekwensi jawaban SS (Sangat Setuju), S (Setuju), N (Netral), TS (Tidak Setuju) dan STS (Sangat Tidak Setuju) pada setiap indikator variabel yang terdapat pada kuesioner penelitian (variabel independen dan variabel dependen) sehingga hasil data tersebut lebih mudah dibaca dan dibuat kesimpulan. 3.4.2 Skala Likert Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, dimana skala likert dapat memperlihatkan tanggapan konsumen terhadap suatu objek. Pada penelitian ini jumlah skala likert yang digunakan adalah 5 skala. Rentan skala/interval tersebut diperoleh melalui perhitungan sebagai berikut : Aplikasi rumus di atas dalam penelitian : = 0.8 25

Nilai rata-rata dari pengukuran dengan skala ini dapat dipetakan pada rentang skala sebagai berikut : 1.00 1.80 = sangat tidak puas 1.80 2.60 = tidak puas 2.60 3.40 = netral 3.40 4.20 = puas 4.20 5.00 = sangat puas 3.4.3 Uji Korelasi Spearman Rank Menurut Sugiyono (2009), dalam korelasi Spearman Rank, sumber data untuk kedua variabel yang akan dikonversikan dapat berasal dari sumber yang tidak sama, jenis data yang dikorelasikan adalah data ordinal, data dari kedua variabel tidak harus membentuk distribusi normal, serta jumlah sampelnya kecil. Jadi korelasi Spearman Rank adalah bekerja dengan data ordinal atau berjenjang atau ranking, bebas distribusi dan sampelnya kecil. Seperti halnya dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan berbentuk ordinal, jumlah sampelnya relatif kecil dengan teknik penarikan sampel secara purposive sampling dan simple random sampling, serta tidak harus membentuk distribusi normal. Berdasarkan hal tersebut, maka untuk menguji hipotesis asosiatif dalam penelitian ini digunakan uji korelasi Spearman Rank. Uji korelasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa kuat hubungan pelaksanaan program CSR Gunung Salak Lestari terhadap citra perusahaan Aqua Golden Mississippi. Rumus untuk uji Spearman Rank adalah sebagai berikut : Keterangan : = koefisien korelasi Spearman Rank Umar (2000) menjelaskan bahwa pada uji korelasi, koefisien korelasi memiliki nilai antara -1 hingga +1. Sifat nilai koefisien adalah plus (+) atau minus (-). Hal ini menunjukkan arah korelasi, maka sifat korelasi adalah sebagai berikut : a. Korelasi positif (+) berarti jika variabel X mengalami kenaikan, maka variabel Y juga akan mengalami kenaikan atau jika variabel Y mengalami kenaikan maka variabel X akan mengalami kenaikan. b. Korelasi negatif (-) berarti jika variabel X mengalami kenaikan maka Y akan mengalami penurunan atau jika variabel Y mengalami kenaikan maka variabel X akan mengalami penurunan. Sifat korelasi akan menentukan arah dari korelasi, keeratan korelasi dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. 0.00 0.20 = korelasi memiliki keeratan sangat lemah 2. 0.21 0.40 = korelasi memiliki keeratan lemah 3. 0.41 0.70 = korelasi memiliki keeratan kuat 26

4. 0.71 0.90 = korelasi memiliki keeratan sangat kuat 5. 0.91 0.99 = korelasi memiliki keeratan sangat kuat sekali 6. 1 = korelasi sempurna 3.4.4 Structural Equation Modeling (SEM) Menurut Wijayanto (2008) Model Persamaan Struktural (Structural Equation Modeling) adalah metode analisis data multivariat yang bertujuan menguji model pengukuran dan model struktural variabel laten. Pada penelitian ini, metode SEM digunakan untuk menganalisis pengaruh penerapan program CSR Gunung Salak Lestari terhadap citra perusahaan Aqua. Secara umum analisis SEM dengan menggunakan LISREL terbagi menjadi dua bagian yaitu model persamaan struktural dan model pengukuran. Model persamaan struktural menjelaskan keterkaitan hubungan antar variabel laten, sedangkan model pengukuran menjelaskan keterkaitan hubungan variabel laten dengan indikator-indikatornya. LISREL (Linear Structural Relationship) adalah satu-satunya program SEM yang paling banyak digunakan dan dipublikasikan pada berbagai jurnal ilmiah dalam berbagai disiplin ilmu. Hal ini dikarenakan LISREL merupakan program yang paling informatif dalam menyajikan hasil-hasil statistik sehingga modifikasi model dan penyebab tidak fit atau buruknya suatu model dapat dengan mudah diketahui (Wijayanto 2008). Wijayanto (2008) menjelaskan bahwa dalam SEM, persamaan simultan dipresentasikan melalui diagram jalur. Penggunaan diagram lintas akan memberikan keuntungan dalam menggambarkan hubungan antar variabel. Hubungan antar variabel tersebut dapat digambarkan melalui diagram lintas yang disajikan pada Gambar 6 berikut ini: δ 1 ε 1 X 1 Y 1 λ 1 λ 1 ξ γ ij η δ 2 λ 2 λ 2 ε 2 X 2 Y 2 ς Gambar 6. Model teoritis diagram lintas SEM (Wijayanto 2008) Keterangan : η = peubah dependen (laten tak bebas) ξ = peubah independen (laten bebas) γ ij = besar muatan faktor ξ dalam membentuk η ς = tingkat kesalahan yang terjadi pada perhitungan peubah η λ = loading faktor (koefisien jalur) 27

Menurut Wijayanto (2008), evaluasi model struktural berfokus pada hubunganhubungan antara variabel laten eksogen ( dan endogen ( serta hubungan antara variabel endogen (. Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam mengevaluasi model struktural, yaitu sebagai berikut : 1. Tanda (arah) hubungan antara variabel-variabel laten mengindikasikan apabila hasil hubungan antara variabel-variabel tersebut memiliki pengaruh yang sesuai dengan yang dihipotesakan. 2. Signifikansi parameter yang diestimasi memberikan informasi yang sangat berguna mengenai hubungan-hubungan antar variabel laten. Batas untuk menolak atau menerima suatu hubungan dengan tingkat signifikansi 5% adalah 1.96 (mutlak), dimana apabila nilai t terletak diantara -1.96 dan 1.96 maka hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh harus ditolak, sedangkan apabila nilai t lebih besar daripada 1.96 atau lebih kecil daripada -1.96 maka hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh harus diterima dengan taraf signifikansi sebesar 5%. 3. Koefisien determinasi (R2) pada persamaan struktural mengindikasikan jumlah varian pada variabel laten endogen yang dapat dijelaskan secara simultan oleh variabelvariabel laten independen. Semakin tinggi nilai R2, maka semakin besar variabelvariabel independen tersebut dapat menjelaskan variabel endogen sehingga semakin baik persamaan struktural. Menurut Wijayanto (2008), tahapan evaluasi kesesuaian model ditujukan untuk mengevaluasi derajat kesesuaian atau Goodness Of Fit (GOF) antara data dan model. Evaluasi terhadap GOF model dilakukan melalui uji kecocokan keseluruhan model (overall model fit). Penilaian derajat kecocokan suatu SEM secara menyeluruh tidak dapat dijalankan secara langsung sebagaimana pada teknik multivariat yang lain. SEM tidak mempunyai uji statistik terbaik yang dapat menjelaskan kekuatan prediksi model. Untuk itu, telah dikembangkan beberapa ukuran derajat kecocokan yang dapat digunakan secara saling mendukung. Dalam penelitian ini, ukuran derajat kesesuaian model yang digunakan adalah: 1. Probabilitas Chi-Square (p-value) P-value adalah probabilitas untuk memperoleh penyimpangan (deviasi) besar sebagaimana ditunjukkan oleh nilai chi-square sehingga nilai chi-square yang signifikan (< 0.05) menunjukkan bahwa data empiris yang diperoleh memiliki perbedaan dengan teori yang telah dibangun berdasarkan structural equation modelling. Sedangkan p-value yang tidak signifikan (> 0.05) adalah yang diharapkan, yang menunjukkan bahwa data empiris sesuai dengan model. 2. CMIN/df (The Minimum Sample Discrepancy Function) Merupakan salah satu indikator mengukur tingkat fitnya sebuah model. CMIN/df tidak lain adalah nilai chi-square dibagi dengan df sehingga disebut chi-square relatif. Nilai chi-square relatif 2 adalah indikator dari model yang fit dengan data. 3. Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) Nilai RMSEA merupakan ukuran ketidakcocokan model berdasarkan derajat bebas model. Rata-rata perbedaan per derajat bebas yang diharapkan terjadi dalam populasi dan bukan dalam sampel. Model dengan nilai RMSEA lebih kecil atau sama dengan 0.08 (RMSEA 0.08) mengindikasikan bahwa model tersebut baik dalam hal kecocokan antara matriks hasil dugaan model struktural dengan matriks data asal. 28

4. Goodness of Fit Index (GFI) Nilai GFI mempresentasikan persen keragaman data yang dapat diterangkan oleh model. Nilai berkisar antara 0-1, dengan nilai lebih tinggi adalah lebih baik. Model dengan nilai GFI lebih besar atau sama dengan 0.90 (GFI 0.90) mengindikasikan bahwa model tersebut baik dalam hal kecocokan antara matriks hasil dugaan model struktural dengan matriks data asal. 5. Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) Nilai AGFI merupakan modifikasi dari GFI dengan mengakomodasi derajat bebas model dengan model lain yang dibandingkan. Nilai berkisar antara 0-1, dengan nilai lebih tinggi adalah lebih baik. Model dengan nilai AGFI lebih besar atau sama dengan 0.90 (AGFI 0.90) mengindikasikan bahwa model tersebut baik dalam hal kecocokan antara matriks hasil dugaan model struktural dengan matriks data asal. 6. Root Mean Square Residual (RMR) RMR mewakili nilai rerata residual yang diperoleh dari mencocokan matrik variankovarian dari model yang dihipotesiskan dengan matrik varian-kovarian dari data sampel. Standardized RMR mewakili nilai rerata seluruh standardized residuals, dan mempunyai rentang dari 0 ke 1. Model yang mempunyai kecocokan baik (good fit) akan mempunyai nilai Standardized RMR lebih kecil dari 0.05. 7. Comparative Fit Index (CFI) Nilai CFI akan berkisar dari o sampai 1. Nilai CFI 0.90 menunjukkan good fit, sedangkan 0.80 CFI 0.90 sering disebut sebagai marginal fit. 3.4.5 Hipotesis Berkaitan dengan analisis korelasi Spearman Rank serta analisis pengaruh yang akan dilakukan dalam SEM, maka hipotesa yang diusulkan adalah sebagai berikut : H 0-a = Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara program CSR Gunung Salak Lestari dengan Citra Perusahaan Aqua Golden Mississippi. H 1-a = Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara program CSR Gunung Salak Lestari dengan Citra Perusahaan Aqua Golden Mississippi. H 0-b = Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara program CSR Gunung Salak Lestari dengan Citra Perusahaan Aqua Golden Mississippi. H 1-b = Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara program CSR Gunung Salak Lestari dengan Citra Perusahaan Aqua Golden Mississippi. Kerangka pemikiran hipotesa tersebut dapat dilihat pada Gambar 7 sebagai berikut : Program CSR Gunung Salak Lestari Citra Perusahaan Aqua Gambar 7. Kerangka pemikiran hipotesa (diolah oleh penulis tanggal 17 Februari 2011) 29