ANALISA KADAR BESI (Fe) DALAM AIR ZAM-ZAM SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM (SSA)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia D III Analis Kesehatan Fakultas

SNI Standar Nasional Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penanaman kelapa (dataran tinggi dan dataran rendah) dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 1 (2017), Hal ISSN :

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala

BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Landasan Teori

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH ph DAN PENAMBAHAN ASAM TERHADAP PENENTUAN KADAR UNSUR KROM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel air diambil di Kost Kuning Jalan Pangeran Hidayat Kelurahan. Heledulaa Utara Kecamatan Kota Timur.

PENENTUAN KADAR BESI DALAM SAMPEL AIR SUMUR SECARA SPEKTROFOTOMETRI

BAB III METODE PENELITIAN

PENENTUAN KADAR BESI DALAM TABLET MULTIVITAMIN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM DAN UV-VIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

ANALISIS Pb PADA SEDIAAN EYESHADOW DARI PASAR KIARACONDONG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

BAB III METODE PENELITIAN. telah tercemar logam merkuri oleh limbah pertambangan emas tradisional.

Fendra Nicola, Mukh Mintadi, Siswoyo* Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Jember * ABSTRAK

PENGUJIAN AMDK. Disampaikan dalam Pelatihan AIR MINUM

BAB III BAHAN DAN METODE

ACARA IV PERCOBAAN DASAR ALAT SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM

Analisa AAS Pada Bayam. Oleh : IGNATIUS IVAN HARTONO MADHYRA TRI H ANGGA MUHAMMAD K RAHMAT

BAB III BAHAN DAN METODE. Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan

Laporan Praktikum KI-3121 Percobaan 06 Spektrofotometri Emisi Atom (Spektrofotometri Nyala)

A. Judul B. Tujuan C. Dasar Teori

Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Indonesia

Air dan air limbah Bagian 4: Cara uji besi (Fe) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

Air dan air limbah Bagian 69: Cara uji kalium (K) s e c a r a S p e k t r o f o t o m e t r i Ser a p a n A t o m ( S S A ) n y a l a

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan prosedur analisa besi, baik secara kualitatif maupun. kuantitatif, maka yang menjadi kerangka konsep adalah:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN

ZULISTIA Air dan air limbah Bagian 80: Cara uji warna secara spektrofotometri SNI :2011

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif

Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu. - Alat-alat gelas pyrex. - Pipet volume pyrex. - Hot Plate Fisons

BAB III METODE PENELITIAN. Pani Desa Botubulohu Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato dan lokasi

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEREDUKSI Na 2 S 2 O 3 DAN K 2 C 2 O 4 PADA ANALISA KADAR TOTAL BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 12 Oktober 2013 di Laboraturium Unit Pelayanan Teknis (UPT)

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

Air dan air limbah Bagian 6: Cara uji tembaga (Cu) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

ANALISIS TIMBAL, TEMBAGA, DAN SENG DALAM SUSU SAPI SEGAR YANG BEREDAR DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Minimalisir Logam Berat Ni Pada Limbah Cair Industri Elektroplating dengan Pseudomonas fluorescens

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 2. TUJUAN Mampu memeriksa kadar Nitrat dalam air.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

Air dan air limbah Bagian 16: Cara uji kadmium (Cd) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

Makalah Pendamping: Kimia Paralel A PENETAPAN LOGAM TIMBAL SECARA SPEKTROFOTOMETRI SINAR TAMPAK

Air dan air limbah Bagian 7: Cara uji seng (Zn) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. USU, Lembaga Penelitian Fakultas MIPA USU, dan PT. AIRA Chemical Laboratories.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

ABSTRAK ABSTRACT

METODOLOGI PENELITIAN

PENETAPAN KADAR LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR GALIAN WARGA SEKITAR INDUSTRI X KECAMATAN PANJANG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

ANALISIS KOMPOSISI KIMIA SERBUK HASIL PROSES HYDRIDING-DEHYDRIDING PADUAN U-Zr

Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air adalah kebutuhan esensi untuk semua kebutuhan manusia mulai dari air minum, pertanian, dan energi

Lampiran 1. Prosedur penetapan kemasaman tanah (ph) H 2 O

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu bulan Oktober hingga

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan adalah air bersih dan hygiene serta memenuhi syarat kesehatan yaitu air

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober

Lampiran 1. Laporan Hasil Pengujian Residu Pestisida

BAB III METODE PERCOBAAN. dilakukan di Laboratorium PDAM Tirtanadi Deli Tua yang berada di Jalan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia di dunia ini. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen.

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo dan pengambilan sampel air limbah dilakukan pada industri tahu.

BAB I PENDAHULUAN. bagus dan sehat. Kualitas air meliputi sifat air dengan segala komponen yang ada di

Air dan air limbah Bagian 54 : Cara uji kadar arsen (As) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) secara tungku karbon

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan komponen utama untuk kelangsungan hidup manusia

ANALISIS KADAR TEMBAGA (Cu) DAN SENG (Zn) DALAM AIR MINUM ISI ULANG KEMASAN GALON DI KECAMATAN LIMA KAUM KABUPATEN TANAH DATAR.

Transkripsi:

62 I / u r n a l E k s a k t a V o l u m e 2 N o m o r 1 T a h u n 2 0 17 ANALISA KADAR BESI (Fe) DALAM AIR ZAM-ZAM SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM (SSA) Fatina Suryani Harahap Dosen Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan email: fatmasuryani12@vahoo.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan besi (Fe) didalam air zamzam, contohnya air zam-zam diperoleh dari Mekkah, Saudi Arabia. Penetuan kandungan besi (Fe) dilakukan dengan metode Spektrometri Serapan Atom (SSA) hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kandungan Besi (Fe) dalam air zam-zam yaitu 0,0588 mg!l, jika dibandingkan dengan persyaratan air minum yang telah ditetakan oleh Menteri Kesehatan No.907/Menkes/SKIVII/2002 Tanggal 29 Juli 2002 Untuk Air Minum diperoleh bahwa air zam-zam layak untuk dikonsumsi sebagai air minum. Kata Kunci : Kadar Desi, Air zam-zam A. PENDAHULUAN Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, nahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik!eh manusia serta makhluk hidup yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana, dengan memperhitungkan kepentingan generasi sekarang maupun generasi mendatang.aspek penghematan dan pelestarian sumber air harus ditanamkan pada segenap pengguna air. Kandungan air tiap daerah itu akan berbeda-beda, yang paling berperan disini adalah kondisi batuan suatu wilayah, selain itujuga kondisi atmosfir ikut berpengaruh. (Effendi.H. 2003) Kandungan unsur kimia dalam air sangat tergantung pada formasi geologi tempat air itu berada dan formasi geologi tempat dilaluinya air. Apabila selama perjalanannya air tersebut melalui suatu batuan yang mengandung silikat, maka air tersebut akan mengandung silikat, apabila air tersebut melalui batuan yang mengandung besi maka secara otomatis air akan mengandung besi, demikian seterusnya untuk unsur-unsur kimia lainnya. Disamping itu peran formasi geologi tempat air tinggal juga banyak berperan terhadap kualitas air, sebab air mempunyai sifat melarutkan batuan yang ditempati dan dilaluinya. Peraturan pemerintah No. 20 Tahun 1990 mengelompokkan kualitas air menjadi beberapa golongan menurut peruntukannya. Adapun penggolongan kualitas air menurut peruntukannya adalah sebagai berikut :

] u r n a l E k s a k t a V o l u m e 2 N o m o r 1 T a h u n 2 0 1 7 I 63 1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung, tanpa pengolahan terlebih dahulu 2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum 3. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan 4. Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha dipertokn, industry, dan pembangkit listrik tenaga air. Adapun tujuan pemantauan dari kualitas air yaitu adalah sebagai berikut : 1. Establishing Water-Quality Criteria, yakni tujuan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara perubahan variable-variabel ekologi parairan dengan parameter fisika dan kimia, untu mendapatkan baku mutu kualitas air. 2. Appraisal of Resources, yakni tujuan untuk mengetahui gambaran kualitas air pada suatu tempat secama umum. Air memiliki kandungan-kandungan logam tertentu yang diakibatkan oleh berbagai factor.dalam ha! ini kandungan logam di dalam air juga menjadi suatu penentu kelayakan air untuk di konsumsi. Salah satu air yang biasanya langsung di konsumsi tanpa ada proses pengolahan terlebih dahulu adalah air zam-zam. Air zam-zam sebenarnya tidak berbeda dengan air dari sumur gali lainnya. Sumur memiliki kedalaman sekitar 30,5 meter. Kedalaman 13,5 meter teratas menembus lapisan alluvium, lapisan merupakan lapisan pasir yang sangat berpori. Kedalaman 17 meter kebawah selanjutnya, sumur ini menembus lapisan batuan keras yang berupa batuan beku Diorit. Sumur zam-zam mampu mengalirkan air sebesar 11-18,5 liter/detik atau 40.000 liter per jam. Air Zamzam juga mengandung kalium dan natrium yang tinggi, sehingga seharusnya dapat membuatnya menjadi basa dan ia tergolong sebagai air alkali. Namun anehnya ph air zamzam ini tidaklah melebihi 8 seperti pada air alkali buatan yang kerap dijumpai di pasaran.meskipun ph-nya hanya pada kisaran 7, namun air zamzam memiliki daya serap iodine yang jauh lebih baik dari air lainnya.sumber air yang seperti ini hanya ada satu di dunia yaitu di Mekkah tempat Masjidil Haram berada. Berdasarkan data komparasi parameter kimiawi yang dilakukan WHO, ditemukan bahwa air zam-zam memiliki kandungan sodium sangat tinggi melebihi standar intemasional yang pemah ditemukan.beberapa studi medis juga ditemukan bahwa kandungan zat arsenic, aluminium, chromium dan selenium dalam air zam-zam jauh di bawah ambang batas membahayakan jika dikonsumsi manusia. Pertanyaannya adalah apakah kadar logam-logam atau zat-zat kimia yang terdapat pada air zam-zam ini memang layak dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Analisa kadar Fe yang dipaparkan pada penelitian ini merupakan salah satu logam yang terdapat secara alami pada air, khususnya air yang belum diolah. Anilasa kadar Fe akan dilakukan dengan menggunakan Metode Spektrofotometer Serapan Arom,Prinsip dasar Spektrofotometri serapan atom adalah interaksi antara radiasi elektromagnetik dengan sampel.

64 I / u r n a l E k s a k t a V o l u m e 2 N o m o r 1 T a h u n 2 0 17 (Vogel.1985). SSA digunakanuntuk menentukan berapa kadar logam Fe yang terdapat dalam air zam-zam, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui manfaat serta akibat yang ditimbulkannya jika melibibi ambang batas yang telah ditetapkan merupakan pembahasan yang akan disampaikan pada penelitian ini. B. METODE PENELITIAN Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah air zam-zam yang diambil dari Mekah, HN03 pekat, aqua bidest yang telah diasamkan dengan HNOJ(p) (1,5 ml HNOJ(p) dalam 1 liter aquabidest), larutan standar Fe 1000 ng/l. Metode penelitian ini dengan analisis logam Fe dengan Spektrofotometer Serapan Atom dilakukan melalui proses penyerapan energy radiasi oleh atom-atom yang berbeda-beda pada tingkat tenaga dasar (ground state) pada panjang gelombang (A.) = 248,3 nm untuk analisa Fe. Adapun perlakuan yang digunakan dapan penelitian adalah pembuatan larutan standar Fe 100 ppm, pembuatan larutan standar Fe 10 mg/i, pembuatan larutan seri standar Fe 0,2 ; 0,4 ; 0,6 ; 0,8 dan 1,0 mg/i. Pembuatan Larutan Standar Fe a. Pembuatan larutan standar Fe 100 ppm. Dipipet 5 ml larutan induk Fe 1000 mg/i dan dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml, diencerkan dengan aquabidest yang telah diasamkan hingga garis tanda, dikocok. b. Pembuatan larutan standar Fe 10 mg/i. Dipipet 5 ml larutan standar Fe 100 mg/i dan dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml, diencerkan dengan aquabidest yang telah diasamkan hingga garis tanda, dikocok. c. Pembuatan larutan seri standar Fe 0,2 ; 0,4 ; 0,6 ; 0,8 dan 1,0 mg/i. Dipipet masing- masing 1 ml, 2 ml, 3 ml, 4 ml, dan 5 ml larutan standar Fe 10 mg/i dan dimasukkan masing-massing kedalam labu ukur 50 ml, diencerkan dengan aquabidest yang telah diasamkan hingga garis tanda, dikocok. Pembuatan Kurva Standar Diukur masing-masing absorbansi larutan seri standar Fe 0,2 ; 0,4 ; 0,6 ;0,8 dan 1,0 ppm dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada panjang gelombang (A.) = 248,3 nm. Preparasi sampel 100 ml sampel dimasukkan kedalam gelas piala 250 ml, ditambahkan 5 ml HN03 pekat kedalam gelas piala yang berisi cuplikan sampel, didestruksi cuplikan pada penangas air hingga volumenya menjadi ± 5 ml, diencerkan cuplikan kedalam labu ukur 50 ml dengan aquabidest panas, dibiarkan hingga suhu kamar lalu ditambahkan aquabidest hingga garis batas, disaring larutan dengan kertas Whatman No. 42 ke dalam tabung reaksi, diasamkan larutan dengan HN03 hingga ph 2, dibuat balnko berupa 100 ml aquabidest yang diasamkan dengan HNOJ(p) hingga ph 2.

] u r n a l E k s a k t a V o l u m e 2 N o m o r 1 T a h u n 2 0 1 7 I 65 Pengukuran Absorbansi Sampel Hasil preparasi sampel di ukur dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada panjang gelombang ()..) = 248,3 nm untuk analisa Fe C. HASIL DAN PEMBAHASAN Data Hasil Pengukuran Larutan Standar Fe dengan Spektrofotometer Serapan Atom. Sampel Konsentrasi Fe (µg/ml) Absorbansi Rata-rata Blanko - 0,0000 Standar l 0,2000 0,0045 Standar 2 0,4000 0,0087 Standar 3 0,6000 0,0135 Standar 4 0,8000 0,0181 Standar 5 10,000 0,0234 Data Hasil Pengukuran Absorbansi Sampel Air Zam-zam dengan Spektrofotometri Serapan Atom. Sampel Konsentrasi Fe (µg/ml) Absorbansi Ratarata Perulangan Pembacaan Absorbansi Blanko - 0,0000 0,0020 0,0002-0,0000 Zam-zam l 0,2000 0,0045 0,0022 0,0033 0,0022 Zam-zam II 0,4000 0,0087 0,0023 0,0025 0,0024 Blanko 0,6000 0,0135 0,0016 0,0008 0,0010 Dari hasil perhitungan diperoleh persamaan garis regresinya adalah : y = 0,02328x -0,00024 Perhitungan Konsentrasi Sampel Konsentrasi sampel dapat dihitung dengan menggunakan persamaan garis regresi y = ax + b, maka x = y-b x f p a Keterangan : x y : Konsentrasi Fe pada sampel : Absorbansi rata-rata a : 0,2328 b :-0,00024 jjj : factor pengenceran

66 I / u r n a l E k s a k t a V o l u m e 2 N o m o r 1 T a h u n 2 0 17 Konsentrasi Fe dalam perulangan I Konsentrasi Fe dalam perulangan II Data Konsentrasi Besi dalam sampel air zam-zam 0,0026-(-0,00024) 50 = x- 0,02328 100 = 0,0609 mg/i 0,0024-(-0,00024) 50 = x - 0,02328 100 = 0,0567 mg/i No Logam Perulangan I Konsentrasi (mg/i) Perulangan II Rata-rata (mg/i) 1 Besi 0,0609 0,0567 0,0588 Kekurangan zat besi merupakan zat makanan yang paling banyak ditemukan di dunia, menyebabkan anemia pada laki-laki, wanita dan anak-anak. Kekurangan zat besi juga bias merupakan akibat dari asupan makanan yang tidak mencukupi. Anemia karena kekurangan zat besi juga bias terjadi pada remaja putri yang sedang tumbuh dan mulai mengalami siklus menstruasi. Bila cadangan besi dalam tubuh berkurang, dapat terjadi anemia. Zat Fe yang melebihi dosis yang diperlukan oleh tubuh dapat menimbulkan masalah kesehatan.hal ini dikarenakan tubuh manusia tidak dapat mengsekresi Fe, sehingga bagi mereka yang sering mendapat tranfusi darah warna kulitnya menjadi hitam karena akumulasi Fe.Air minum yang mengandung besi cenderung menimbulkan rasa mual apabila dikonsumsi.selain itu dalam dosis besar dapat merusak dinding usus.kematian sering kali disebabkan oleh rusaknya dinding usus ini. Kadar Fe yang lebih dari I mg/i akan menyebabkan terjadinya iritasi pada mata dan kulit. Apabila kelarutan besi dalam air melebihi I 0 mg/i akan menyebabkan air berbau seperti telur busuk. Jika diamati dari hasil pengujian air zamzam, dengan kandungannya TDS-nya yang tinggi namun tidak terdapat unsur karat besi (Fe) dan flour yang sejatinya berbahaya jika diserap oleh tubuh, khususnya ginjal.kandungan mineral tersebut bersifat organik yang dapat diserap oleh tubuh.sedangkan pada kandungan mineral pada air biasa dapat mengendap pada ginjal. Air memiliki kandungan-kandungan logam tertentu yang diakibatkan oleh berbagai factor.dalam ha! ini kandungan logam di dalam air juga menjadi suatu penentu kelayakan air untuk di minum.air zam-zam sebagai salah satu air yang di konsumsi tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu haruslah memenuhi standar yang telah ditetapkan. Sesuai dengan ketatapan yang di keluarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan No. 907/Menkes/SK/VII/2002 Tanggal 29 Juli 2002 Untuk Air Minum yaitu sebesar 0,3 mg/i untuk besi. Anilasa kandungan Fe pada air zam-zam dilakukan dengan menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom, panjang gelombang Fe yang digunakan sebesar 248,3 nm.

] u r n a l E k s a k t a V o l u m e 2 N o m o r 1 T a h u n 2 0 1 7 I 67 Spekrofotometer Serapan Atom (SSA) ditujukan untuk analisis kuantitatif terhadap unsurunsur logam.alat ini memiliki sensitivitas yang sangat tinggi, sehingga sering dijadikan sebagai pilihan utama dalam menganalisis unsur logam yang konsentrasinya sangat kecil (ppm sampai ppb).prinsip dasar pengukuran dengan Spekrofotometer Serapan Atom adalah penyerapan energi oleh atom-atom dalam keadaan dasar menjadi atom-atom dalam keadaan tereksitasi.(khopkar, M.S. 1990). Cara kerja Spektroskopi Serapan Atom ini adalah berdasarkan atas penguapan larutan sampel, kemudian logam yang terkandung di dalamnya diubah menjadi atom bebas. Atom tersebut mengapsorbsi radiasi dari sumber cahaya yang dipancarkan dari lampu katoda yang mengandung unsur yang akan ditentukan. Banyaknya penyerapan radiasi kemudian diukur pada panjang gelombang tertentu menurut jenis logamnya. (Rohman,A.2007) Berdasarkan analisa yang dilakukan secara Spekrofotometer Serapan Atomdengan panjang gelombang Fe 248,3 nm diperoleh konsentrasi dari Fe adalah 0,0588 mg/i jauh di ambang batas yang telah ditetapkan oleh Pemerintah yaitu 0,3 mg/l.dengan demikian air zamzam aman untuk di konsumsi. Akan tetapi selain parameter besi masih ada lagi parameter lainnya yang harus di uji kadarnya untuk menentukan kelayakan air zam-zam untuk dikonsumsi secara keseluruhan, misalnya kadar COD, BOD, analisa mikroba dan kadar logam-logam lainnya yang mungkin terdapat di dalamnya. D. KESIMPULAN 1. Air zam-zam layak untuk di konsumsi karena kadar logam besi (Fe) yang terdapat di dalamnya dibawah standar yang telah di tetapkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan No. 907/Menkes/SKNII/2002 Tanggal 29 Juli 2002 untuk Air Minum yaitu sebesar 0,3 mg/i untuk besi (Fe) 2. Kadar logam Fe yang terdapat dalam air zam-zam yaitu 0,0588 E. DAFTAR PUSTAKA Effendi.H,(2003). Telaah Kualitas Air. Penerbit Kanisius. Yogyakarta Khopkar,S.M. (2003). Konsep Dasar Kimia Analitik. UI Press :Jakarta Rohman,A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Penerbit Pustaka Pelajar. Yogyakarta Vogel.(1985). Kimia Analisis Anorganik Kualitatif. PT Kalman Media Pustaka. Jakarta Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 907/Menkes/SK/VII/2002.(2002). Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum.http://storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum /DalamNegri/ MENKES 907.pdf. 12 Mei 2009 Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1990.(1990). Pengendalian Pencemaran Air.http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/sda/PP20-1990PengendalianPencemaranAir.pdf. 12 Mei 2009