Pencapaian Biaya Minimum Menggunakan Metode Hungarian Dan Daftar Kombinasi

dokumen-dokumen yang mirip
SOLUSI PENCAPAIAN BIAYA MINIMUM BAGI PASANGAN LIMA PEKERJAAN DAN LIMA MESIN MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN

#8 Operation Research : Assignment

TEKNIK RISET OPERASI UNDA

Metode Penugasan. Iman P. Hidayat

PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL UNLAM

Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Magister Agribisnis Universitas Jambi

Operations Management

ASSIGNMENT MODEL. Pertemuan Ke-10. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

ASSIGNMENT MODEL MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-10. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

ASSIGNMENT MODEL MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12

OPTIMALISASI PENDAPATAN PADA CV. PALUNESIA COLLECTION TEAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN

Pemodelan Programasi Linier dan Solusi Manual Model Assignment

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Area Pasar. Gambar 1. Alokasi Masalah/Metode Penugasan

Materi #13. TKT306 Perancangan Tata Letak Fasilitas T a u f i q u r R a c h m a n

OPTIMALISASI MASALAH PENUGASAN MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN (Studi kasus pada PT Pos Indonesia (Persero) Pontianak)

Pembahasan Materi #14

Azwar Anas, M. Kom 11/1/2016. Azwar Anas, M. Kom - STIE-GK Muara Bulian

Manajemen Sains. Model Penugasan (Assignment Modelling) Eko Prasetyo Teknik Informatika Univ. Muhammadiyah Gresik 2011

BAB III. Persoalan Penugasan Multi Kriteria

Manajemen Sains. Eko Prasetyo. Teknik Informatika UMG Modul 6 MODEL PENUGASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Masalah Penugasan. Tujuan : Memahami dan membuat formulasi model dari permasalahan alokasi sumber daya yang ada dan solusinya

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. dibandingkan dengan metode konvensional yang diterapkan Fungiyaki.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Masalah Penugasan (Assigment Problem) Pertemuan kuliah Manajemen Pengambilan Keputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan pendistribusian barang dari sumber (misalnya, pabrik) ke

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TRANSPORTASI & PENUGASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Masalah Penugasan (Assignment Problem) Bentuk khusus metode transportasi

OPTIMISASI PEMBAGIAN TUGAS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN Marline Paendong 1), Jantje D. Prang 1)

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Program Linier (Linear Programming)

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

Siti Nurasyiah dan Toto Sugiharto 1) Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 1)

III. METODE PENELITIAN

BAB LINEAR PROGRAMMING : METODE GRAFIK PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. besar dan mampu membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran.

Aplikasi Integer Linear Programming (Ilp) untuk Meminimumkan Biaya Produksi pada Siaputo Aluminium

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

MASALAH PENUGASAN PENDAHULUAN

TRANSPORTASI, PENUGASAN, PEMINDAHAN

PENDEKATAN BARU UNTUK PENYELESAIAN MASALAH TRANSPORTASI SOLID ABSTRACT

Prosiding Manajemen ISSN:

Operations Management

BAB 2 LANDASAN TEORI

Guru M1 M2 M3 M4 Pekerjaan P P P P

TRANSPORTATION PROBLEM

PENGGUNAAN ALGORITMA HUNGARIAN DALAM MENYELESAIKAN PERSOALAN MATRIKS BERBOBOT

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem dan Model Pengertian sistem Pengertian model

Makalah Riset Operasi tentang Metode Transportasi

OPTIMASI PEMOTONGAN BALOK KAYU DENGAN POLA PEMOTONGAN SATU DIMENSI MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBANGKIT KOLOM (COLUMN GENERATION TECHNIQUE) SKRIPSI

BAB VII METODE TRANSPORTASI

Operations Management

PERTEMUAN 12 KEMEROSOTAN (DEGENERACY)

TRANSPORTASI, PENUGASAN, PEMINDAHAN

Optimasi Penugasan Menggunakan Metode Hungarian Pada CV. L&J Express Malang (Kasus Minimasi)

MENGOPTIMALKAN BIAYA DISTRIBUSI PAKAN TERNAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI (Studi Kasus di PT. X Krian)

MODIFIKASI METODE HUNGARIAN UNTUK PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN

PENDISTRIBUSIAN PRODUK YANG OPTIMAL DENGAN METODE TRANSPORTASI

MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-7. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

SOAL LATIHAN. Kerjakan soal-soal berikut ini dengan singkat dan jelas!

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

OPERATIONS RESEARCH. Industrial Engineering

Pengertian Penjadwalan

Bab 5 Masalah Penugasan

MODEL PENUGASAN. Tujuan optimasi adalah meminimumkan biaya penugasan atau memaksimumkan keuntungan dari penugasan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

IMPLEMENTASI TEKNIK RISET OPERASI PADA PROGRAM LINEAR MENGGUNAKAN PROGRAM POM-QM WINDOWS 3

MODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 & 13. Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-6

Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi

Matematika Bisnis (Linear Programming-Metode Grafik Minimisasi) Dosen Febriyanto, SE, MM.

Operations Management

Pokok Bahasan VI Metode Transportasi METODE TRANSPORTASI. Metode Kuantitatif. 70

Modul 10. PENELITIAN OPERASIONAL MODEL TRANSPORTASI. Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN : X

TRANSPORTASI APROKSIMASI VOGEL

MODEL TRANSPORTASI OLEH YULIATI, SE, MM

PENERAPAN METODE BRANCH AND BOUND DALAM PENYELESAIAN MASALAH PADA INTEGER PROGRAMMING

OPT.IMASI ALAT ANGKUT PENGIRIMAN BERAS (Studi Kasus pada PT. Umbul Berlian Semarang)

VISUALISASI TEORI OPTIMALISASI BIAYA TRANSPORTASI UNTUK PEMBELAJARAN RISET OPERASI

ANALISA PERBANDINGAN METODE VAM DAN MODI DALAM PENGIRIMAN BARANG PADA PT. MITRA MAYA INDONESIA

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dibahas tentang pengimplementasian Zero Point Method

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (STUDI KASUS: PT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

MANAJEMEN PENGEMBILAN KEPUTUSAN

EFISIENSI BIAYA TRANSPORTASI DENGAN PENDEKATAN METODE NORTH WEST CORNER DAN STEPPING STONE (Studi Kasus Industri Air Minum Kemasan di Lampung)

BAB I PENDAHULUAN. yang dikemukakan oleh George Dantzig pada tahun Linear Programming (LP) adalah perencanaan aktivitas-aktivitas untuk

OPTIMASI MASALAH TRANSPORTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE POTENSIAL PADA SISTEM DISTRIBUSI PT. XYZ

BAB III MODEL TRANSPORTASI. memperkecil total biaya distribusi (Hillier dan Lieberman, 2001, hlm. 354).

Manajemen Sains. Eko Prasetyo. Teknik Informatika UMG Modul 5 MODEL TRANSPORTASI. 5.1 Pengertian Model Transportasi

PENENTUAN TATA LETAK RUANG MENGGUNAKAN WEIGHTED-DISTANCE METHOD DI CV. SUMBER TECHNIK

OPTIMASI PROFIT PADA PRODUKSI GULA SEMUT FORTIFIKASI VITAMIN A DENGAN TIGA TINGKATAN KUALITAS GRADE DI PT. XYZ

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

Pencapaian Biaya Minimum Menggunakan Metode Hungarian Dan Daftar Kombinasi Lie Liana Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Stikubank Semarang Jl. Kendeng V Bendan Ngisor Semarang Hp. 081288008243 E-mail: lieliana08@gmail.com Abstrak Pada era teknologi saat ini, pekerjaan yang dilakukan secara manual nampaknya semakin berkurang. Manusia pada umumnya mengerjakan suatu pekerjaan dengan menggunakan bantuan mesin. Satu pekerjaan bisa dikerjakan dengan menggunakan beberapa mesin dan sebaliknya satu mesin mampu untuk mengerjakan beberapa pekerjaan. Karakteristik ini tidak berlaku pada perhitungan dengan metode penugasan. Metode penugasan (assignment method) merupakan suatu bentuk khusus dari linear programming yang digunakan untuk mencari penugasan yang paling efisien untuk menentukan suatu pekerjaan sebaiknya dikerjakan dengan mesin yang mana sedemikian sehingga biaya total minimum. Metode penugasan memang mempunyai tujuan menentukan pasangan pekerjaan dan mesin sedemikian sehingga meminimalkan biaya total. Karakteristik utama dari metode penugasan adalah satu mesin hanya digunakan untuk menyelesaikan satu pekerjaan dan sebaliknya satu pekerjaan hanya dikerjakan dengan satu mesin. Dengan demikian pada metode penugasan, jumlah pekerjaan harus sama dengan jumlah mesin. Permasalahan yang ada adalah bagaimana memasangkan tiga pekerjaan dengan tiga mesin sedemikian sehingga didapatkan biaya minimum dengan menggunakan metode penugasan. Metode penugasan yang akan digunakan di sini adalah metode Hungarian. Daftar kombinasi juga akan digunakan untuk semakin meyakinkan pasangan pekerjaan dan mesin yang menghasilkan biaya total minimum. Dengan menggunakan metode Hungarian dan daftar kombinasi, diperoleh pasangan pekerjaan dan mesin sedemikian rupa sehingga didapatkan biaya minimum sebesar Rp. 1.200.000.000,-. Kata kunci: metode penugasan, one to one basis, metode Hungarian, daftar kombinasi PENDAHULUAN Pada era teknologi yang sudah sangat maju seperti sekarang ini, nampaknya kebutuhan penggunaan mesin tidak bisa diingkari lagi. Manusia pada umumnya memiliki pekerjaan yang harus diselesaikan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada era teknologi seperti sekarang ini, dengan semakin beraneka ragamnya pekerjaan, tidak semua pekerjaan mampu dikerjakan secara manual atau handmade. Manusia nampaknya sangat membutuhkan alat bantu, agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan hasil yang optimal. Banyak alat bantu yang bisa digunakan dan salah satunya adalah mesin. Pada umumnya satu pekerjaan mampu diselesaikan dengan menggunakan beberapa mesin dan sebaliknya satu mesin dapat digunakan untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan. Permasalahan yang kemudian muncul adalah bagaimana memilih penyelesaian pekerjaan dengan menggunakan mesin yang ada sedemikian sehingga biaya total menjadi minimum. Metode penugasan (assignment method) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mencari penugasan yang paling efisien untuk pekerjaan ke mesin atau mesin ke pekerjaan. Tujuan utama dari metode penugasan adalah meminimumkan biaya total dari pekerjaan tertentu yang dikerjakan mesin tertentu. Karakteristik utama dari model penugasan adalah satu pekerjaan ditujukan untuk satu mesin atau satu mesin ditujukan untuk satu pekerjaan. Dalam teori himpunan dikenal dengan korespondensi satu-satu atau one to one basis. Model penugasan ini merupakan suatu bentuk khusus dari linear programming. Linear programming ini sebenarnya dapat digunakan untuk mendapatkan solusi optimal dari suatu masalah penugasan, tetapi meskipun demikian, suatu algoritma yang lebih efisien telah dikembangkan untuk permasalahan penugasan ini yang dinamakan metode Hungarian. Kasus untuk tiga pekerjaan yang diselesaikan dengan tiga mesin dapat diselesaikan dengan metode Hungarian. Kasus tiga pekerjaan dengan tiga mesin ini merupakan kasus yang sederhana sehingga sebenarnya akan lebih cepat dan efektif diselesaikan dengan menggunakan daftar kombinasi. 36

Permasalahan yang diselesaikan dengan memakai metode Hungarian, pada umumnya menggunakan tabel untuk menyelesaikan setiap permasalahan penugasan pekerjaan dengan mesin yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Pada umumnya, baris berisi pekerjaan yang akan diselesaikan dan kolom berisi mesin yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Angka-angka yang berada dalam tabel adalah biaya yang dibutuhkan oleh mesin untuk menyelesaikan pekerjaan. PERMASALAHAN Perusahaan Panca Logam adalah sebuah perusahaan pembuatan barang dari bahan logam. Perusahaan ini mempunyai tiga jenis mesin yang diberi nama M1, M2 dan, M3. Setiap mesin ini mempunyai kapasitas yang berbeda dalam pengoperasiannya. Pada tahun yang akan datang, perusahaan mendapatkan pesanan untuk menyelesaikan tiga jenis pekerjaan yaitu P1, P2, dan P3. Biaya pengoperasian setiap pekerjaan oleh ketiga mesin dapat dilihat pada tabel di bawah: M E S I N P1 200 300 350 P2 500 600 200 P3 300 400 175 Catatan: nilai-nilai biaya dalam jutaan rupiah Permasalahan yang muncul adalah bagaimana menugaskan ketiga mesin untuk menyelesaikan ketiga jenis pekerjaan agar total biaya pekerjaan minimum? KAJIAN TEORI Penyelesaian permasalahan di atas dapat diselesaikan dengan menggunakan metode penugasan (assignment method). Metode penugasan adalah metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yang terkait penugasan sumber daya untuk menyelesaikan pekerjaan. Sumber daya ini bisa berupa mesin atau manusia. Metode penugasan ini sering disebut juga metode Hungarian (Hungarian methode) (Yamit, 2003). Metode Hungarian ini sebetulnya lebih efisien digunakan untuk menyelesaikan permasalahan penugasan yang relatif kompleks dimana jumlah pekerjaan dan mesin cukup banyak. Solusi optimal dengan menghitung satu persatu atau membuat daftar kombinasi dapat pula dilakukan khususnya untuk jumlah pekerjaan dan mesin yang relatif sedikit. Tetapi akan menjadi tidak efisien kalau kita menghadapi permasalahan dengan jumlah pekerjaan dan mesin yang banyak. Secara matematik akan dapat dihitung terlebih dahulu jumlah daftar kombinasinya dengan menggunakan teori probabilitas. Untuk permasalahan dengan tiga pekerjaan dan tiga mesin diperlukan 6 daftar kombinasi (3! = 3 x 2 x 1 = 6), sedangkan untuk empat pekerjaan dan empat mesin diperlukan 24 perhitungan (4! = 4 x 3 x 2 x 1 = 24). Bila permasalahan mencakup lima pekerjaan dan lima mesin maka diperlukan 120 perhitungan (5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 120). Berdasarkan perhitungan ini nampaknya mulai permasalahan dengan lima pekerjaan dan lima mesin akan lebih efektif bila diselesaikan dengan menggunakan metode Hungarian. Sementara permasalahan dengan tiga pekerjaan dan tiga mesin, serta empat pekerjaan dan empat mesin nampaknya akan lebih efisien bila dikerjakan dengan menggunakan daftar kombinasi. Model Penugasan: Suatu metode kuantitatif untuk mengalokasikan sumberdaya kepada tugas atau pekerjaan atas dasar satu-satu (one-to-one basis). Setiap sumberdaya (assignee) ditugasi secara khusus kepada suatu tugas atau kegiatan, misalnya mesin ke pekerjaan. Tujuan: Mengalokasikan pembagian pekerjaan mesin sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh biaya total minimum Prototype Metode Penugasan: Suatu perusahaan memiliki n pekerjaan yang harus diselesaikan oleh n mesin pada waktu yang relatif bersamaan 37

Beberapa mesin memiliki kemampuan yang lebih baik dari mesin lain untuk pekerjaanpekerjaan tertentu. Hal ini ditunjukkan dengan biaya yang lebih besar bila pekerjaan dilakukan dengan mesin tersebut. Karena setiap mesin hanya akan mendapat satu pekerjaan, maka tidak semua pekerjaan dapat dikerjakan oleh mesin terbaik dan sebaliknya karena setiap pekerjaan hanya diselesaikan oleh satu mesin maka tidak semua mesin dapat mengerjakan pekerjaan yang terbaik juga. Pernyataan Secara Matematis: Penugasan j mesin ( j = 1,2,3,,n ) kepada i pekerjaan ( i = 1,2,3,,n) dengan biaya Cij. X ij = 0, jika pekerjaan ke i tidak dibebankan ke mesin j 1, jika pekerjaan ke i dibebankan ke mesin j FUNGI TUJUAN : Xo = c x ij ij n n i 1 j 1 KENDALA : n x ij 1, i = 1,2,3,,n j 1 n i 1 x ji 1, j = 1,2,3,,n METODE PENYELESAIAN Langkah 1: Menyusun tabel biaya. Dalam tabel biaya ini disajikan biaya untuk setiap kemungkinan penugasan. Langkah 2: Melakukan pengurangan kolom / baris. Mengurangi biaya pada setiap kolom / baris dengan biaya terkecil pada setiap kolom / baris tersebut. Langkah 3: Melakukan pengurangan baris / kolom. Dengan menggunakan hasil pada tabel pada langkah 2, kurangkan biaya pada setiap baris / kolom dengan biaya terkecil dalam setiap baris / kolom tersebut. Langkah 4: Membentuk penugasan optimum. Berdasarkan hasil tabel pada langkah 3, dibuat garis minimum yaitu jumlah garis paling sedikit (minimum) yang dapat melewati semua angka nol pada setiap kolom maupun setiap baris. Jika jumlah garis minimum tidak sama dengan jumlah kolom maupun jumlah baris, maka penugasan optimum belum dapat ditentukan. Dalam keadaan seperti ini beralih ke langkah 5. Langkah 5: Merevisi tabel. Berdasarkan hasil pada langkah 4, dilakukan revisi tabel dengan cara sebagai berikut: a. Tentukan angka terkecil dari angka yang tidak dilewati oleh garis minimum. b. Kurangkan angka yang tidak dilewati garis minimum dengan angka terkecil tersebut. c. Tambahkan angka yang terdapat pada persilangan garis minimum dengan angka terkecil tersebut. d. Kembali ke langkah 4. Langkah 6: Menentukan penugasan optimum dilakukan dengan meletakkan angka 1 (satu) di setiap angka 0 (nol) pada tabel akhir sedemikian sehingga pada setiap baris maupun kolom hanya terdapat satu angka 1. Apabila terdapat lebih dari satu cara penugasan optimum disebut multi optimum. 38

PENYELESAIAN PERMASALAHAN Perusahaan Panca Logam adalah sebuah perusahaan pembuatan barang dari bahan logam. Perusahaan ini mempunyai tiga jenis mesin yang diberi nama M1, M2 dan, M3. Setiap mesin ini mempunyai kapasitas yang berbeda dalam pengoperasiannya. Pada tahun yang akan datang, perusahaan mendapatkan pesanan untuk menyelesaikan tiga jenis pekerjaan yaitu P1, P2, dan P3. Biaya pengoperasian setiap pekerjaan oleh ketiga mesin dapat dilihat pada tabel di bawah: M E S I N P1 200 300 350 P2 500 600 200 P3 300 400 175 Catatan: nilai-nilai biaya dalam jutaan rupiah Permasalahan yang muncul adalah bagaimana menugaskan ketiga mesin untuk menyelesaikan ketiga jenis pekerjaan agar total biaya pekerjaan minimum? Penyelesaian I dimulai dari kolom Langkah-Langkah Penyelesaian: Langkah 1: Buatlah tabel biaya yaitu Tabel 1.! Tabel 1. P1 200 300 350 P2 500 600 200 P3 300 400 175 Catatan: nilai-nilai biaya dalam jutaan rupiah. Langkah 2: Lakukan pengurangan kolom! Untuk setiap kolom dilakukan pengurangan kolom sebagai berikut: a. Tentukan biaya terkecil setiap kolom! Tabel 1a. 39 P1 200 300 350 P2 500 600 200 P3 300 400 175 Kolom M1 = 200 M2 = 300 M3 = 175 b. Kurangkan semua biaya dengan biaya terkecil pada setiap kolom yang terkait! Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 P1M1 = 200 200 = 0 P1M2 = 300 300 = 0 P1M3 = 350 175 = 175 P2M1 = 500 200 = 300 P2M2 = 600 300 = 300 P2M3 = 200 175 = 25 P3M1 = 300 200 = 100 P3M2 = 400 300 = 100 P3M3 = 175 175 = 0

Sehingga akhirnya didapatkan Tabel 2: Tabel 2. P1 0 0 175 P2 300 300 25 P3 100 100 0 Nilai yang terdapat dalam kolom baru disebut dengan istilah opportunity costs. Perhatikan kolom M1, jika M1 ditugaskan untuk menyelesaikan P3, maka biaya penugasan adalah Rp. 300,-. Jika M1 ditugaskan untuk menyelesaikan P1, maka biaya penugasan sebesar Rp. 200,-, berarti opportunity cost penugasan P1M1 sebesar Rp. 100,-. Langkah 3: Lakukan pengurangan baris! Berdasarkan tabel 2, lakukan pengurangan semua biaya dengan biaya terkecil setiap baris seperti pengurangan kolom di atas. Pengurangan baris dilakukan apabila pada langkah 2 belum setiap baris memiliki angka nol. Tabel 2a. Baris P1 0 0 175 P1 = 0 P2 300 300 25 P2 = 25 P3 100 100 0 P3 = 0 Sehingga: Baris 1 Baris 2 Baris 3 P1M1 = 0 0 = 0 P2M1 = 300 25 = 275 P3M1 = 100 0 = 100 P1M2 = 0 0 = 0 P2M2 = 300 25 = 275 P3M2 = 100 0 = 100 P1M3 = 175 0 = 175 P2M3 = 25 25 = 0 P3M3 = 0 0 = 0 Hasil pengurangan baris adalah sebagai berikut: Tabel 3. P1 0 0 175 P2 275 275 0 P3 100 100 0 Langkah 4: Bentuk penugasan optimum! Dengan membuat garis minimum yaitu jumlah garis paling sedikit yang bisa meliputi semua angka 0 (nol) yang terdapat dalam tabel 3. Penugasan optimum dapat dibentuk apabila jumlah garis minimum sama dengan jumlah baris atau jumlah kolom. 40

Tabel 3a. P1 0 0 175 P2 275 275 0 P3 100 100 0 Tabel 3a menunjukkan jumlah garis minimum baik vertikal maupun horisontal: a. Satu garis minimum vertikal untuk kolom M3 b. Satu garis minimum horisontal untuk baris P1 Oleh karena garis minimum hanya berjumlah 2 (dua) garis, maka penugasan optimum belum dapat ditentukan. Proses selanjutnya berpindah ke langkah 5. Langkah 5: Lakukan revisi tabel! Prosedur dalam merevisi tabel 3a dilakukan sebagai berikut: a. Tentukan angka terkecil dari angka yang tidak dapat diliput (dilewati) oleh garis minimum yang terdapat dalam tabel 3a! Angka tersebut adalah 100. Tabel 3b P1 0 0 175 P2 275 275 0 P3 100 100 0 b. Kurangkan angka-angka yang tidak dilewati garis minimum dengan angka terkecil (100), sebagai berikut: Kolom M1 Kolom M2 P2M1 = 275 100 = 175 P2M2 = 275 100 = 175 P3M1 = 100 100 = 0 P3M2 = 100 100 = 0 c. Tambahkan angka yang terdapat pada persilangan garis minimum dengan angka terkecil (100)! Baris P1 P1M3 = 100 + 175 = 275 Hasil revisi dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. P1 0 0 275 P2 175 175 0 P3 0 0 0 d. Kembali ke langkah 4! Dengan membuat garis minimum yaitu garis paling sedikit yang bisa meliputi semua angka 0 (nol) yang terdapat dalam tabel 4. Penugasan optimum dapat dibentuk apabila jumlah garis minimum sama dengan jumlah baris atau jumlah kolom. 41

Tabel 4a. P1 0 0 275 P2 175 175 0 P3 0 0 0 Pada tabel 4a ternyata jumlah garis minimum sama dengan banyaknya kolom atau baris yaitu 3 (tiga) garis. Hal ini merupakan syarat untuk menentukan penugasan optimum. Dengan demikian maka tabel 4a menunjukkan penugasan sudah optimum. Langkah 6: Tentukan penugasan optimum! Dari tabel 4a dapat ditentukan penugasan optimum setiap mesin untuk menyelesaikan ke lima jenis pekerjaan dengan cara: a. Letakkan angka satu pada setiap angka nol b. Dalam setiap kolom maupun baris, tidak boleh lebih dari satu angka 1. Kemungkinan 1: Tabel 5. P1 1 0 275 P2 175 175 1 P3 0 1 0 Untuk kasus perusahaan pembuatan barang dari bahan logam di atas, penugasan optimum dapat dilihat pada tabel 5 dengan perincian sebagai berikut: P1M1, P2M3, P3M2 sehingga: Total Biaya Minimum = 200 + 200 + 400 = 800. Kemungkinan 2: Tabel 5. P1 0 1 275 P2 175 175 1 P3 1 0 0 Penugasan optimumnya adalah P1M2, P2M3, P3M1 sehingga: Total Biaya Minimum = 300 + 200 + 300 = 800. Penyelesaian II dimulai dari baris Langkah-Langkah Penyelesaian: Langkah 1: Buatlah tabel biaya! Tabel 6. P1 200 300 350 42

P2 500 600 200 P3 300 400 175 Catatan: nilai-nilai biaya dalam jutaan rupiah. Langkah 2: Lakukan pengurangan baris! Untuk setiap baris dilakukan pengurangan baris sebagai berikut: a. Tentukan biaya terkecil setiap baris! Tabel 6a. Baris P1 200 300 350 P1= 200 P2 500 600 200 P2 = 200 P3 300 400 175 P3 = 175 b. Kurangkan semua biaya dengan biaya terkecil setiap baris yang terkait! Baris 1 Baris 2 Baris 3 P1M1 = 200 200 = 0 P2M1 = 500 200 = 300 P3M1 = 300 175 = 125 P1M2 = 300 200 = 100 P2M2 = 600 200 = 400 P3M2 = 400 175 = 225 P1M3 = 350 200 = 150 P2M3 = 200 200 = 0 P3M3 = 175 175 = 0 Sehingga akhirnya didapatkan Tabel 7: Tabel 7. P1 0 100 150 P2 300 400 0 P3 125 225 0 Nilai yang terdapat dalam baris baru disebut dengan istilah opportunity costs. Perhatikan baris P1, jika P1 ditugaskan untuk menyelesaikan M3, maka biaya penugasan adalah Rp. 350,-. Jika P1 ditugaskan untuk menyelesaikan M1, maka biaya penugasan sebesar Rp. 200,-, berarti opportunity cost penugasan P1M1 sebesar Rp. 150,-. Langkah 3: Lakukan pengurangan kolom! Berdasarkan tabel 7, lakukan pengurangan semua biaya dengan biaya terkecil setiap kolom seperti pengurangan baris di atas. Pengurangan kolom dilakukan apabila pada langkah 2 belum setiap kolom memiliki angka nol. Tabel 7a. P1 0 100 150 P2 300 400 0 P3 125 225 0 Kolom M1 = 0 M2 = 100 M3 = 0 43

Sehingga: Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 P1M1 = 0 0 = 0 P1M2 = 100 100 = 0 P1M3 = 150 0 = 150 P2M1 = 300 0 = 200 P2M2 = 400 100 = 300 P2M3 = 0 0 = 0 P3M1 = 125 0 = 125 P3M2 = 225 100 = 125 P3M3 = 0 0 = 0 Hasil pengurangan kolom adalah sebagai berikut: Tabel 8. P1 0 0 150 P2 200 300 0 P3 125 125 0 Langkah 4: Bentuk penugasan optimum! Dengan membuat garis minimum yaitu jumlah garis tersedikit yang meliputi semua angka 0 (nol) yang terdapat dalam tabel 8. Penugasan optimum dapat dibentuk apabila jumlah garis minimum sama dengan jumlah baris atau jumlah kolom. Tabel 8a. P1 0 0 150 P2 200 300 0 P3 125 125 0 Tabel 8a menunjukkan jumlah garis minimum baik vertikal maupun horisontal: a. Satu garis minimum vertikal untuk kolom M3 b. Satu garis minimum horisontal untuk baris P1 Oleh karena garis minimum hanya berjumlah 2 (dua) garis, maka penugasan optimum belum dapat ditentukan. Proses selanjutnya berpindah ke langkah 5. Langkah 5: Lakukan revisi tabel! Prosedur dalam merevisi tabel 8a dilakukan sebagai berikut: a. Tentukan angka terkecil dari angka yang tidak diliput (dilewati) oleh garis minimum yang terdapat dalam tabel 8a. Angka tersebut adalah 125. Tabel 8b P1 0 0 150 P2 200 300 0 P3 125 125 0 b. Kurangkan angka-angka yag tidak dilewati garis minimum dengan angka terkecil (125), sebagai berikut: 44

Kolom M1 Kolom M2 P2M1 = 200 125 = 75 P2M2 = 300 125 = 175 P3M1 = 125 125 = 0 P3M2 = 125 125 = 0 c. Tambahkan angka yang terdapat pada persilangan garis minimum dengan angka terkecil (125). Baris P1 P1M3 = 150 + 125 = 275 Hasil revisi dapat dilihat pada tabel 9. Tabel 9. P1 0 0 275 P2 75 175 0 P3 0 0 0 d. Kembali ke langkah 4. Dengan membuat garis minimum yaitu jumlah garis tersedikit yang meliputi semua angka 0 (nol) yang terdapat dalam tabel 9. Penugasan optimum dapat dibentuk apabila jumlah garis minimum sama dengan jumlah baris atau jumlah kolom. Tabel 9a. P1 0 0 275 P2 75 175 0 P3 0 0 0 Pada tabel 9a ternyata jumlah garis minimum sama dengan banyaknya kolom atau baris yaitu 3 (tiga) garis. Hal ini merupakan syarat untuk menentukan penugasan optimum. Dengan demikian maka tabel 4a menunjukkan penugasan sudah optimum. Langkah 6: Tentukan penugasan optimum! Dari tabel 9a dapat ditentukan penugasan optimum setiap mesin untuk menyelesaikan ke lima jenis pekerjaan dengan cara: a. Letakkan angka satu pada setiap angka nol b. Dalam setiap kolom maupun baris, tidak boleh lebih dari satu angka 1. Kemungkinan 1: Tabel 10. P1 1 0 275 P2 75 175 1 P3 0 1 0 Untuk kasus perusahaan pembuatan barang dari bahan logam di atas, penugasan optimum dapat dilihat pada tabel 10 dengan perincian sebagai berikut: 45

P1M1, P2M3, P3M2 sehingga: Total Biaya Minimum = 200 + 200 + 400 = 800. Kemungkinan 2: Tabel 10. P1 0 1 275 P2 75 175 1 P3 1 0 0 P1M2, P2M3, P3M1 sehingga: Total Biaya Minimum = 300 + 200 + 300 = 800. Penyelesaian menggunakan Daftar Kombinasi (Tabel 11): P1 P2 P3 P2 P3 P1 P3 P1 P2 P3 P2 P3 P1 P2 P1 Tabel 11. BIAYA (dalam juta rupiah) T O T A L B I A Y A (dalam juta rupiah) P1 P2 P3 200 + 600 + 175 975 P1 P3 P2 200 + 400 + 200 800 P2 P1 P3 500 + 300 + 175 975 P2 P3 P1 500 + 400 + 350 1250 P3 P1 P2 300 + 300 + 200 800 P3 P2 P1 300 + 600 + 350 1250 Catatan: nilai-nilai dalam tabel dalam jutaan rupiah 46

KESIMPULAN Berdasarkan metode Hungarian ternyata biaya minimum untuk melakukan tiga pekerjaan dengan tiga mesin adalah Rp. 800.000.000,-. Baik penyelesaian yang dimulai dengan baris maupun dimulai dengan kolom, hasilnya sama yaitu ada 2 kemungkingan. Kemungkingan pertama kombinasi P1MI, P3M2 dan P2M3 serta kemungkingan kedua kombinasi antara P3M1, P1M2 dan P2M3. Hal ini dapat pula dibuktikan menggunakan daftar kombinasi yang berisi enam kemungkinan kombinasi. Apabila semua kemungkinan kombinasi didaftar maka akan nampak bahwa biaya minimum memang Rp. 800.000.000,-. DAFTAR PUSTAKA Heizer, J. dan B. Render. (2009). Manajemen Operasi. Buku 1. Edisi 9. Jakarta: Salemba Empat. Heizer, J. dan B. Render. (2010). Manajemen Operasi. Buku 2. Edisi 9. Jakarta: Salemba Empat. Krajewski, L. J., L. P. Ritzman, dan M. K. Malhotra. (2007). Operations Management: Processes and Value Chains. Eighth Edition. Pearson Prentice Hall. Modul Manajemen Produksi/Koperasi, Magister Manajemen Universitas Stikubank Semarang. Yamit, Z. (2002). Manajemen Produksi dan Operasi. Cetakan Keempat. Yogyakarta: Penerbit Ekonisia. Yamit, Z. (2003). Manajemen Kuantitatif untuk Bisnis (Operations Research). Edisi 2003/2004. Yogyakarta: BPFE. 47