BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN. menguasai pangsa pasar di Indonesia, memproduksi lebih dari miliar batang rokok

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah PT. Gudang Garam, Tbk

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. GUDANG GARAM TBK PERIODE TAHUN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. tangga maupun umum. Dengan kata lain, PT PLN (Persero) merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. praktis dan canggih begitu pula dengan selera publik yang menyukai brand dan

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM TBK YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB III METODE PENELTIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN. pertambangan di Halmahera Timur, Buli. PT. Sinar Putih Cemerlang didirikan oleh

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung

Universitas Bhayangkara Jaya

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI. Metodologi yang digunakan oleh peneliti adalah kualitatif. Metodologi

BAB III METODE PENELITIAN

Bertanggung jawab melakukan support atas segala kebutuhan sales & marketing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peduli pada kualitas produk dan layanan.

BAB II. PROFIL PT.WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL,Tbk. A. Sejarah PT. Wicaksana Overseas International, Tbk

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Alamat : Jl. Rungkut Asri Utara VI/2 Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB III METODE PENELITIAN

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah Klinik Daqu Sehat yang berlokasi di Jalan

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29

BAB II PT. SOUCI INDOPRIMA

BAB II METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. PT. Nikki Super Tobacco merupakan salah satu perusahaan yang ada di kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang bertugas untuk memberikan masukan tentang konsekuensi dari

BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM. PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL, Tbk.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pendirian perusahaan nomor 11 tanggal 21 Februari 2003 dihadapan notaris

BNI LIFE INSURANCE didirikan pada tahun 1996 yang memiliki lini bisnis

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab 3. Gambaran umum perusahaan

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, RnD, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 15.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Umar (2003:303) penjelasan pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut:

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. BMT dilihat dari segi bagi hasil. Penelitian ini akan dilakukan pada beberapa BMT di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam menyusun skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. X (Group) merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB III PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN

Saifuddin, Op. Cit., hlm. 5.

5 BAB V KESIMPULAN. HandyPro adalah sebuah bisnis yang menawarkan pelayanan jasa untuk mengatasi

All-in-One Job Analysis Form

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dasar yang dimuat dalam akta tanggal delapan April seribu sembilanratus

BAB III METODE PENELITIAN. April sampai dengan 19 Juni 2016, namun apabila dalam kurun waktu. yang diperlukan benar-benar terkumpul dan lengkap.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin bertumbuhnya perekonomian suatu negara, tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Seni grafis sudah jarang diminati, terutama yang masih menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

URAIAN JABATAN. Merencanakan, mengarahkan dan mengawasi seluruh kegiatan Direktorat Pemasaran untuk merencanakan strategi Pemasaran sesuai RKAP

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III OBJEK PENELITIAN. IO. Penulis akan melakukan observasi dan wawancara secara langsung ke

BAB II GAMBARAN UMUM. Gambaran umum PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY & tempat. Kerja praktek akan di bahas pada bab ini secara jelas dan terperinci.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PADA PT SIERAD PRODUCE, TBK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis dan menggambarkan

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu faktor yang mencerminkan kinerja suatu perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II GAMBARAN UMUM. PT Lotus Indah Textile Industries, Human Resource Department

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II PT. MITRA JAYA BAHARI BELAWAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. menjalankan usaha dalam bidang pembangunan dan pengembangan (developer)

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PT. RIAU JAYA CEMERLANG CABANG NANGKA PEKANBARU

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. PT Dwipar Loka Ayu didirikan pada tanggal 08 Agustus 1988 dengan akte

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang sangat berpengalaman di bidangnya untuk beragam klien lokal dan

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II DESKRIPSI UMUM ARFA BARBERSHOP

BAB I PENDAHULUAN. satu pencerminan dari karakteristik dalam sebuah masyarakat tersebut. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. dan pada dunia bisnis. Keadaan ini yang menuntut suatu perusahaan untuk selalu

Kebijakan Komunikasi dengan Pemegang Saham, Investor dan/atau Media Komunikasi. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Manunggal yang bergerak di bidang property developer, didirikan. Alam Sutera Realty Tbk pada 19 September 2007.

BAB I PENDAHULUAN. corporate governance ini diharapkan ada regulasi serta aturan mengenai

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Menurut Kirk dan Miller pengertian penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang sama yaitu mencari keuntungan atau laba. Usaha menjaga. perusahaan dengan kuat, perusahaan dapat mempertahankannya baik

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA PT.RIZKI ADHIBUANA PERKASA. pendirian perseroan terbatas No. 19 oleh Notaris Miranti Tresnining Timur SH

Transkripsi:

BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Surya Madistrindo merupakan salah satu produsen rokok kretek yang menguasai pangsa pasar di Indonesia, memproduksi lebih dari miliar batang rokok dan dikenal sebagai produsen rokok kretek yang bermutu tinggi pada tanggal 26 Juni 1958, Bapak Surya Wonowidjojo memulai usaha membuat rokok kretek dengan merek dagang "Gudang Garam" dengan bercirikan industri rumah tangga yang hanya menggunakan alat tradisional sederhana. Pada saat itu jumlah tenaga kerjanya hanya sekitar 50 orang dan menempati lahan sewaan seluas 1000 m2. Gudang Garam memulai produksi perdananya, berupa Sigaret Kretek Klobot (SKL) dan Sigaret Kretek Tangan (SKT), dengan hasil produksi hanya sekitar 50 juta batang pada tahun 1958. Setelah menjalankan usaha selama 10 tahun Gudang Garam menjadi semakin terkenal sehingga pendirinya mempertimbangkan untuk memperluas usaha. Pada tahun 1969, perusahaan beralih status menjadi sebuah Firma guna mengikuti perkembangan dunia usaha. Gudang Garam juga mendapat dukungan dari BNI 1946 untuk memenuhi kebutuhan modal kerja yang berawal dari hanya jumlah jutaan rupiah hingga menjadi milyaran rupiah. Kemudian pada tahun 1971, status perusahaan berubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) dan mendapatkan fasilitas PMDN. Dengan status Perseroan Terbatas, PT. Perusahaan Rokok Tjap Gudang Garam semakin berkembang, baik dari segi 25

26 kualitas produksi, menejemen maupun teknologi, sehingga pada tahun 1979 mulai memproduksi Sigaret Kretek Mesin (SKM). Produksi sigaret kretek mesin ini tidak merubah sifat PT sebagai perusahaan yang menganut sistem padat karya, bahkan semakin memperluas kesempatan kerja. Pada tahun 1985, Bapak Surya Wonowidjojo wafat dengan meninggalkan kenangan indah kepada seluruh karyawan. Saat itu justru persaingan di industri rokok semakin ketat, dengan kondisi demikian, perusahaan harus berjuang demi kelestarian perusahaan dan kesejahteraan karyawan yang merupakan cita-cita beliau. Untuk memperkuat struktur permodalan dan posisi keuangan perusahaan, maka pada tahun 1990 melakukan penawaran umum untuk menjual sebagian saham perusahaan kepada masyarakat melalui bursa effek. Pada tahun 1991, perusahaan mengembangkan usaha di bidang kertas industri melalui PT Surya Pamenang, berkedudukan di Kediri. Prosentase pemilikan saham pada PT Surya Pamenang saat ini adalah 100% kurang 1 (satu) saham. Salah satu tujuan pengembangan bidang usaha ini adalah untuk menjamin kesinambungan akan pasok bahan pengepakan bermutu tinggi, yang sebelumnya kebutuhan bahan pengepakan berkualitas tertentu masih harus diimpor. PT Surya Pamenang akan ikut serta memenuhi kebutuhan pasar di Indonesia dan di luar negeri di samping juga untuk memenuhi kebutuhan kertas kemasan.

27 Dan kemudian pada tahun 2009 berdiri pula PT. Surya Madistrindo yang juga merupakan perusahaan rokok di bawah naungan PT. Gudang Garam Tbk. Salah satu keunikan yang dimiliki PT. Surya Madistrindo dalam hal sumber daya manusia adalah kemampuan untuk menerapkan prinsip padat karya sekaligus prinsip padat modal secara bersama-sama. Di satu sisi untuk memproduksi rokok yang berkualitas tinggi, PT. Surya Madistrindo juga dituntut untuk menggunakan mesin-mesin dan peralatan canggih yang membutuhkan banyak modal untuk pengadaannya. Namun di sisi lain perusahaan juga memiliki komitmen besar terhadap pemberdayaan sumber daya manusia. Hal ini terbukti dengan jumlah karyawan PT. Surya Madistrindo yang mencapai lebih dari puluhan ribu karyawan yang tersebar di seluruh pulau Sumatera dan di berbagai sektor pekerjaan. 3.2 Filosofi PT. Surya Madistrindo Kiat-kiat manajemen yang menjadikan PT. Surya Madistrindo. menjadi seperti sekarang ini, bercermin pada pandangan hidup Almarhum Surya Wonowidjojo yang juga menjadi falsafah perusahaan, yaitu Catur Dharma Perusahaan. Yaitu : Kehidupan yang bermakna dan berfaedah bagi masyarakat luas merupakan suatu kebahagiaan Kerja keras, ulet, jujur, sehat dan beriman adalah prasyarat kesuksesan.

28 Kesuksesan tidak dapat terlepas dari peranan dan kerjasama dengan orang lain. Karyawan adalah mitra usaha yang utama. 3.3 Struktur Organisasi PT. Surya Madistrindo 3.3.1 Fungsi dan Tanggung Jawab PT. Surya Madistrindo

29 3.3.2 Dewan Direksi 3.3.3 Nilai - Nilai Perusahaan

30 3.3.4 Job Description Dalam struktur organisasi PT. Surya Madistrindo, Direktur merupakan jabatan yang paling banyak membawahi berbagai Departemen,yaitu : 3.3.4.1 Regional Manager Office Bertugas mengembangkan, mengontrol dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan marketing dalam mengiplementasikan suatu program apakah sudah berjalan sesuai dengan target dan strategi. Membangun hubungan kerja dengan pihak eksternal (Pemerintah, Bank, Vendor, Agency, EO) untuk mencapai hubungan kerja sama yang terkoordinasi sesuai dengan kepentingan bisnis. 3.3.4.2 Area Manager Office - RPGA, bertugas memonitor kebijakan dan program dari Head Office di Regional dan Area. 3.3.4.3 Marketing Operation Manager - Admin Monitoring Cost, bertugas dalam mengatur pemasukkan dan pengeluaran keuangan. - Deputy Regional, bertugas mengontrol dan memonitor aktivitas kegiatan operasional serta mengembangkan dan memperbaiki kinerja setiap karyawan.

31 3.3.4.4 Marketing Development Manager - Marketing Supervisor Trade, bertugas mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan program trade marketing Head Office dan Area kepada tim area. - Marketing Supervisor Consumer & Outdoor, bertugas mengiplementasikan rencana marketing dan mengkoordinasikan kegiatan pemasaran produk ke konsumer dan outdoor pada area office. 3.3.4.5 Bisnis Process Manager - Supervisor Traditional Trade, bertugas menyusun rencana kegiatan marketing pada Modern Horeca untuk memastikan tersedianya master plan kegiatan sesuai dengan prosedur. - Supervisor Modern Horeca, bertugas menyusun, mengimplementasikan, mengkoordinasi serta mengkontrol program promosi dan marketing dari Head Office. 3.3.4.6 Marketing Admin Manager - Admin Monitoring Sales, bertugas membuat laporan dan memeriksa bukti-bukti transaksi penjualan. - Regional Chief Admin, bertugas menyusun, mengawasi dan mengendalikan budget operational.

32 3.3.4.7 Marketing Support Manager - Marketing Supervisor Channel Horeca & Modern Tread, bertugas meningkatkan visibility dan awareness produk. 3.3.4.8 Business Intelligence Manager - Regional Marketing Analyst bertugas menyediakan layanan administrative dalam hal pelaporan untuk memastikan tersediannya data yang akurat dan valid yang dapat dimanfaatkan oleh atasan dalam pengambilan keputusan. 3.3.4.9 HRD & GA Manager - Admin General Personel & Rekrutmen, bertugas merekrut sumber daya manusia yang berkualitas serta pengumpulkan data karyawan yang akurat untuk memastikan data karyawan terkini. - Admin Payroll, bertugas melakukan perhitungan penggajian seluruh karyawan. 3.3.4.10 Logistic Manager - Helper Sales, bertugas mempersiapkan dan memasukkan barang yang dibutuhkan sales di setiap region atau area. Serta memonitor stok di masing-masing gudang area office untuk meminimalkan terjadinya out of stock.

33 3.3.4.11 Trining & Deployment Manager Bertugas memberikan pengajaran bagi karyawan atau pekerja yang baru akan bekerja di perusahaan. 3.3.4.12 Accounting Manager - Admin Monitoring Marketing / Promosi, bertugas memeriksa penerimaan dan pengeluaran budget program untuk memastikan tidak ada penyelewengan dan dana digunakan sesuai dengan peruntukan. - Regional Chief Admin, bertugas menyusun, mengawasi dan mengendalikan budget operational. 3.3.4.13 Infrastructure Manager - General Affair, bertugas melakukan pengaturan jadwal dan pelaksanaan perawatan dan perbaikan sarana gedung, mess dan seluruh area perusahaan dalam meningkatkan kenyamanan karyawan dalam bekerja. 3.3.4.14 Service Manager Bertugas mengembangkan kemampuan tim dan untuk meningkatkan kinerja dan untuk mencapainya standarisasi.

34 3.3.4.15 Database Manager - Admin IT, bertugas memonitor dan menjaga keamanan data-data perusahaan agar tersimpan dengan aman dan memliki back up serta melakukan perawatan pada perangkat computer, hardware dan jaringan. 3.3.4.16 Compliance Manager Bertugas mengelola dan memeriksa asuransi, Jamsostek untuk memastikan tersediannya kelengkapan fasilitas bagi karyawan. 3.4 Prosedur yang berlaku Menurut Anggaran Dasar Perseroan, Perseroan diurus oleh suatu Direksi di bawah pengawasan Dewan Komisaris yang kesemuanya diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu lima tahun dan dapat diangkat kembali. Tugas dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi diatur dalam Anggaran Dasar. 3.5 Metode Pengumpulan Data ( Opsional ) Dalam menyusun skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian Kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dan dilakukan secara trianggulasi

35 (gabungan), analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Sifat dari penelitian yang digunakan adalah deskriptif, yang menurut Sugiyono (2009 : 9), artinya data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar sehingga tidak menekankan pada angka. Penelitian Kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan. Pemahaman tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu, tetapi diperoleh setelah melakukan analisis terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus penelitian, dan kemudian ditarik suatu kesimpulan berupa pemahaman umum tentang kenyataan-kenyataan tersebut. Adapun yang cara yang dilakukan peneliti dalam Penelitian Kualitatif ini adalah dengan menggunakan Metode Pengumpulan Data Primer yaitu : 1. Wawancara Menurut Esterberg mendefinisikan wawancara yang dikutip oleh Sugiyono sebagai berikut : a meeting of two persons to eschange information and idea through question and responses, resulting in communication and joint constructions of meaning about a particular topic (Sugiyono, 2009:72) Dari pengertian diatas dapat diartikan bahwa wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Dalam

36 penelitian ini wawancara yang dilakukan adalah wawancara mendalam yang menurut Dr. Elvinaro adalah teknik mengumpulkan data lengkap atau informasi dengan cara bertatap muka langsung dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam. (2010:178) 2. Observasi Menurut Nasution dalam Sugiyono menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. (Sugiyono, 2009 : 64) Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi terus terang atau tersamar. Definisi observasi terus terang atau tersamar adalah dalam melakukan pengumpulan data peneliti menyatakan terus terang kepada sumber data bahwa ia sedang melakukan penelitian. (Sugiyono, 2009 : 66) Metode Penelitian Data Sekunder yaitu untuk melengkapi data penelitian seperti : Koran, Majalah, Internet, Dokumen-dokumen perusahaan serta kajian studi literatur yang dirasa berkaitan dengan tujuan permasalahan. 3.6 Permasalahan yang ada Dalam melaksanakan aktivitasnya, setiap perusahaan akan menjumpai suatu masalah atau rintangan. Masalah-masalah tersebut dapat menghambat jalannya

37 perusahaan dan hal ini harus segera diantisipasi agar tujuan perusahaan dapat tercapai tidak terkecuali perusahaan rokok seperti PT. Surya Madistrindo yang mengalami permasalahan, yaitu : Bagaimana peran Public Relations (PR) PT. Surya Madistrindo dalam program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk memelihara hubungan komunikasi dengan masyarakat kota Palembang. 3.7 Alternatif Pemecahan Masalah Untuk memelihara hubungan komunikasi dengan masyarakat Palembang maka Public Relation (PR) PT. Surya Madistrindo melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) seperti : Memberikan beasiswa kepada siswa siswi yang berprestasi. Ikut mendukung pelestarian lingkungan. Membangun fasilitas olah raga untuk meningkatkan pembinaan atlit nasional sejak dini. Bantuan amal bagi masyarakat / warga yang terkena bencana alam.