BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil menyebabkan daya beli masyarakat menurun dan akibatnya konsumen lebih berorientasi pada harga. Orientasi konsumen pada harga menyebabkan merek menjadi kurang dipentingkan, tingkat loyalitas konsumen terhadap merek produk tertentu semakin menurun, dan hal tersebut memicu terjadinya perpindahan merek. Kenyataan seperti ini ternyata telah merubah perilaku masyarakat dalam proses keputusan pembelian. Secara jelas masyarakat menjadi lebih berhati-hati dalam membuat pertimbangan pembelian. Diantara kecenderungan-kecenderungan tersebut adalah pergeseran orientasi dalam pembelian terhadap sejumlah produk termasuk dalam memilih sim card (kartu telepon). Perusahaan selalu dihadapkan pada ancaman dari produk-produk atau komoditas sejenis dari perusahaan lain, yang akan dengan mudah memasuki pasar dengan menyediakan produk atau jasa kepada konsumen secara lebih baik, lebih cepat, atau lebih murah, sehingga hal ini akan mengakibatkan perusahaan tersebut sulit untuk mempertahankan konsumen (Lemon, 2000:80). Oleh sebab itu untuk tetap eksis dalam lingkungan persaingan yang sangat ketat, perusahaan tidak mempunyai banyak pilihan kecuali berusaha secara terus menerus untuk memahami kebutuhan dan keinginan konsumen. Suatu perusahaan penting mempertahankan pelanggan yang sudah ada, karena biaya untuk menarik pelanggan baru lebih besar dibandingkan biaya untuk
mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada adalah dengan meningkatkan kepuasan konsumen. Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen terhadap produk merupakan konsep penting yang perlu dipahami pemasar karena dapat mempengaruhi perilaku konsumen selanjutnya. Kepuasan merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja produk dan harapan-harapannya. Ketidakpuasan konsumen merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya perpindahan merek karena pelanggan yang tidak puas akan mencari informasi pilihan produk lain, dan mungkin akan berhenti membeli produk atau mempengaruhi orang lain untuk tidak membeli (Kotler & Keller, 2008 : 177-193). Perpindahan merek (Brand swithing) adalah pola pembelian yang dikarakteristikkan dengan perubahan atau pergantian dari satu merek ke merek yang lain (Peter dan Olson, 2000 dalam Setiya ningrum, 2005:5). Perilaku berpindah merek dapat terjadi dikarenakan beragamnya produk yang ada dipasaran sehingga menyebabkan adanya perilaku memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan atau karena terjadi masalah dengan produk yang sudah dibeli maka konsumen kemudian beralih ke merek lain. Titik awal dari setiap pembelian adalah adanya kebutuhan atau keinginan. Konsumen akan membeli produk karena alasan-alasan tertentu, atau paling tidak adanya keyakinan bahwa kemampuan produk dalam memenuhi kebutuhan mempunyai nilai yang lebih besar dibanding biaya yang akan dikeluarkan. Variasi produk yang bermacam ditambah aktivitas promosi yang sangat persuasif dan harga sim card (kartu telepon) untuk telepon selular yang harganya murah dengan
bonus yang tinggi, tentu akan mendorong munculnya perilaku perpindahan merek di kalangan konsumen. Bermacam stimulan yang disodorkan di pasar bukan saja mempengaruhi perilaku perpindahan mereka tetapi juga mendorong perilaku mencoba produk baru bagi yang belum pernah mencobanya. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa ada sekelompok segmen yang saat ini belum termotivasi untuk mencoba sim card (kartu telepon) merek Excelcomindo. Suatu produk akan mempunyai nilai lebih dimata konsumen jika perusahaan mengetahui perilaku konsumen dalam kaitannya dengan keputusan untuk membeli baik barang maupun jasa, untuk mengetahui apa yang menjadikan konsumen memutuskan pembelian suatu produk maka perlu ditentukan atributatribut yang mendukung. Setiap provider berlomba-lomba dalam hal penekanan harga menyangkut masalah tarif telepon, sms, dan akses internet serta pelayanan produknya untuk menarik pelanggan, kualitas dan kapasitas jaringan untuk kemudahan komunikasi, serta promosi yang bagus untuk membentuk citra dan menempatkan posisi suatu produk kepada masyarakat. Perusahaan Excelcomindo adalah salah satu provider atau perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia. Perusahaan Excelcomindo memahami bahwa pelanggan adalah faktor yang sangat berpengaruh dalam kelangsungan hidup perusahaan, oleh karena itu Excelcomindo sangat gencar meningkatkan kualitas, pelayanan kepada pelanggan, minimalisasi harga seperti tarif telepon, sms, akses internet, serta promosi guna mempertahankan dan meningkatkan jumlah pelanggannya. Jumlah pelanggan beberapa provider dari tahun 2007-2009, terlihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Perbandingan Pelanggan Provider Sim Card (2007-2009) Provider 2007 2008 2009 Telkomsel 47,8 65,3 82,0 Indosat 18,1 24,5 33,1 Excelcomindo 15,5 21,3 31,4 Sumber: www.xl.co.id, 2010 (diolah) www.detiknet.com, 2010 (diolah) Perusahaan Excelcomindo pada akhir-akhir ini memberikan dorongan yang menarik kepada konsumen seperti tarif telepon dan sms murah, harga voucer isi ulang terjangkau, akses internet murah, jaringan yang bagus, akses internet cepat, kualitas suara jernih, adanya hadiah, iklan yang menarik, dimana tidak menutup kemungkinan konsumen untuk berpindah ke merek Exelcomindo. Dengan alasan itu penulis memilih judul ANALISIS PERPINDAHAN MEREK PADA PENYEDIA JASA TELEPON SELULAR DARI PROVIDER LAIN MENUJU EXCELCOMINDO. Untuk mengetahui motivasi perpindahan konsumen dari provider lain ke Exelcomindo. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Apakah faktor perpindahan merek (Harga, Kualitas, dan Promosi) menyebabkan konsumen memilih Excelcomindo. C. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual bertujuan sebagai pedoman arah tujuan penelitian dan membantu pemilihan konsep-konsep yang diperlukan guna pembentukan
hipotesisnya (Wiratha 2006:24). Seiring dengan banyaknya pengguna kartu sim card merek Excelcomindo dikalangan mahasiswa fakultas kedokteran UISU maka penulis ingin mengetahui bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen berpengaruh terhadap keputusan menggunakan kartu sim card Excelcomindo. Pada penelitian ini faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen terdiri harga, kualitas, dan promosi. Lupiyoadi (2001:134) menyatakan bahwa harga merupakan uang yang dibayarkan oleh konsumen untuk memperoleh jasa yang diinginkan dengan membandingkan antara biaya dan manfaat yang diperoleh (The Consumer s costs and benefits). American Society for Quantity Control mendefinisikan kualitas (quality) sebagai fitur-fitur dan karakteristik karakteristik dari sebuah produk atau jasa secara keseluruhan yang bersifat pada kemampuan produk atau jasa tersebut dalam memenuhi kebutuhan kebutuhan yang telah dinyatakan atau tersirat (Griffin, 2004 : 208). Promosi adalah salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk atau jasa Lupiyoadi (2001:108). Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian/penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Faktor faktor penting yang mempengaruhi perpindahan merek adalah faktor harga, kualitas, promosi (Setiadi, 2003:11). Harga yang murah, kualitas yang bagus dan promosi yang menarik dapat menyebabkan perpindahan merek. Perpindahan merek (Brand swithing) adalah pola pembelian yang
dikarakteristikkan dengan perubahan atau pergantian dari satu merek ke merek yang lain (Peter dan Olson, 2000 dalam Setiya ningrum, 2005:5). Dari teori yang ada diatas maka dapat dibuat skema sistematis kerangka konseptual sebagai berikut: Faktor Harga (X 1 ) (2 Faktor Kualitas (X 2 ) Perpindahan Merek (Y) Faktor Promosi (X 3 ) Sumber: Setiadi (2003:11) diolah (2010). Gambar 1.1 Kerangka konseptual D. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara berdasarkan rumusan masalah yang kebenarannya akan diuji dalam pengujian hipotesis (Sugiono, 2005:306). Hipotesis yng dikemukakan dalam penelitian ini adalah : Faktor perpindahan merek (Harga, Kualitas dan Promosi) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap perpindahan merek dari provider lain menuju Excelcomindo pada mahasiswa Fakultas Kedokteran UISU. E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui faktor perpindahan merek (Harga, Kualitas dan Promosi) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap perpindahan
merek dari provider lain menuju Excelcomindo pada mahasiswa fakultas kedokteran UISU. b. Untuk mengetahui faktor manakah yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan perpindahan merek dari provider lain menuju Excelcomindo 2. Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan pertimbangan dalam mengelola dan mempertahankan konsumen agar tetap menjadi pilihan pelanggan mengingat persaingan antar merek yang semakin meningkat. b. Bagi pihak lain Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian pada masa yang akan datang. c. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teori-teori dan literature yang penulis peroleh dalam perkuliahan, kemudian memperluas wawasan pengetahuan tentang perilaku perpindahan merek. F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional Penelitian ini hanya dibatasai pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran UISU. Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam penelitian, maka penulis membatasi
atau memberikan batasan operasional bahwa penelitian ini hanya melihat pada faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan merek dari provider lain menuju Excelcomindo. Variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah: a. Variabel bebas, Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen (X), yaitu: faktor harga (X 1 ), faktor kualitas (X 2 ), faktor promosi (X 3 ). b. Variabel terikat, perpindahan merek (Y). 2. Definisi Operasional Variabel Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yang terdiri dari: a. Faktor harga (X 1 ) Nilai uang yang harus ditukar ataupun dibayarkan konsumen atas pemakaian jasa komunikasi. Dalam hal ini mencakup tarif telepon, sms, akses internet dan harga voucher isi ulang yang murah. b. Faktor kualitas (X 2 ) Mutu yang menunjukkan kemampuan Excelcomindo melaksanakan fungsi yang diharapkan, dalam hal ini mencakup jaringan yang bagus, kecepatan akses internet dan kualitas suara yang jernih. c. Faktor promosi (X 3 ) Pengenalan dan penawaran jasa komunikasi kepada konsumen dengan cara membuat iklan yang menarik dan memberikan hadiah atau bonus. d. Perpindahan merek (Y) Pola pembelian yang dikarakteristikkan dengan perubahan atau pergantian dari provider lain ke Excelcomindo.
Tabel 1.2 Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi operasional Indikator Skala Harga (X 1 ) Kualitas (X 2 ) Promosi (X 3 ) Nilai uang yang harus ditukar atau dibayarkan konsumen atas pemakaian jasa komunikasi. Dalam hal ini mencakup tarif telepon, sms, akses internet dan harga voucher isi ulang yang murah. Mutu suatu produk yang menunjukkan kemampuan Excelcomindo melaksanakan fungsi yang diharapkan mencakup jaringan yang bagus, kecepatan akses internet dan kualitas suara yang jernih. Pengenalan dan penawaran jasa komunikasi kepada konsumen dengan cara membuat iklan yang menarik dan memberikan hadiah atau bonus a. Tarif (telepon, sms) terjangkau b. Tarif akses internet murah c. Harga voucher isi ulang murah a. Jaringan yang bagus b. Akses internet cepat c. Kualitas suara yang jernih a. Iklan yang menarik b. Adanya bonus c. Kemudahan ditemukannya produk di pasar Skala Likert Skala Likert Skala Likert Perpindahan merek (Y) pola pembelian yang dikarakteristikkan dengan perubahan atau pergantian dari provider lain ke Excelcomindo. a. Pengalaman menggunakan provider lain sebelum Excelcomindo b. Pengetahuan tentang Excelcomindo sehingga memutuskan untuk berpindah Sumber: Setiadi (2003) dan Lupiodadi (2001) diolah (2010). Skala Likert 3. Skala Pengukuran Variabel Penelitian ini menggunakan skala Likert yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang ataupun sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2005:86). Untuk keperluan analisis kuantitatif
penelitian maka peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai 5 dilihat pada Tabel 1.3 berikut ini: Tabel 1.3 Instrument Skala Likert No. Pertanyaan Skor 1 Sangat Setuju (SS) 5 2 Setuju (S) 4 3 Kurang Setuju (KS) 3 4 Tidak Setuju (TS) 2 5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber:Sugiyono(2005:86) 4. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April 2010 sampai dengan Juni 2010 yang berlokasi di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara, Jalan Sisingamangaraja 2A. Medan. 5. Populasi dan Sampel Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajari suatu objek penelitian (Kuncoro, 2003 : 103). Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran UISU yang menggunakan sim card merek Excelcomindo yang jumlahnya tidak diketahui sehingga untuk menentukan jumlah sample digunakan rumus sebagai berikut ( Yuswianto, 2008):
(Zα) 2 (p)(q) n = d 2 Keterangan: n = Jumlah sampel Zα = Nilai standard normal yang besarnya tergantung α, bila α = 0,05 z = 1,67 bila α = 0,01 z = 1,96 p q d = Estimator proporsi populasi = 1 p = Penyimpangan yang di tolerir Untuk memperoleh n (jumlah sampel) yang besar dan nilai p belum diketahui, maka dapat digunakan p = 0,5. Dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah: (Zα) 2 (p)(q) n = d 2 (1,96) 2 (0,5)(0,5) n = = 96,04 = 96 orang (0,1) 2 Metode penelitian sampel menggunakan Metode Aksidental sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan kebetulan, artinya siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sample, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2005:77).
6. Jenis dan Sumber Data Peneliti menggunakan jenis data di dalam melakukan penelitian ini, yaitu: a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner kepada responden terpilih yang berisikan pertanyaan mengenai variabel penelitian. b. Data Sekunder Data Sekunder adalah data yang berisikan informasi dan teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Peneliti mendapat data sekunder dari buku-buku, jurnal, internet, literatur dan data dari fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara. 7. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Kuesioner Pada penelitian ini dilakukan dengan alat bantu kuesioner yaitu dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yaitu Mahasiswa Fakultas Kedokteran UISU Medan. b. Studi Dokumentasi Dengan memperoleh data melalui buku-buku, internet, dan literatur yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. 8. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dan reliabilitas dilakukan oleh peneliti untuk menguji apakah suatu kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Validitas
menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur melakukan tugasnya mencapai sasarannya. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang berbeda (Jogiyanto, 2004). Adapun tempat untuk menguji validitas dan reliabilitas tersebut adalah di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan yang jumlahnya 30 0rang. Uji validitas dan reliabilitas ini menggunakan alat bantu SPSS versi 15.0 for windows. a. Uji Validitas Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 15.0, dengan kriteria sebagai berikut Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut valid Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid b. Uji Reliabilitas Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan kriteria sebagai berikut: Jika r alpha > r tabel, maka kuesioner reliabel Jika r alpha < r tabel, maka kuesioner tidak reliabel 9. Metode Analisis Data a. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk menafsirkan data-data dan keterangan yang diperoleh dengan jalan mengumpulkan, menyusun, dan mengklasifikasikan data-data yang diperoleh dan selanjutnya dianalisis sehingga di peroleh gambaran
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan konsumen dari provider lain menuju exelcomindo. Data diperoleh dari data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden penelitian. b. Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bias dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Ada beberapa kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu: 1. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal (Situmorang, 2008:55). Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp.Sig. (2- tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang, 2008:62). 2. Uji Heteroskedastisitas Adanya varians variabel independen (homokedastisitas). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempegaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
3. Uji Multikolinearitas Artinya variabel indepen dengan dengan yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikololinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Varience Inflation Factor) melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang et al, 2008:104). c. Analisis Regresi Linier Berganda Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik regresi linier berganda. Metode ini digunakan oleh penulis untuk mengetahui pengaruh hubungan dari variabel-variabel independen, yaitu faktor harga (X 1 ), faktor kualitas (X 2 ), faktor promosi (X 3 ). Dan variabel Dependen, Keputusan perpindahan merek (Y). Metode regresi linear berganda dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 15.00 for Windows. Adapun model persamaan yang digunakan menurut Sugiyono (2006 : 211) : Y=b 0 +b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +e Dimana: Y a X 1 X 2 X 3 = Keputusan menggunakan dua ponsel = Konstanta = Skor dimensi faktor Harga = Skor dimensi faktor Kualitas = Skor dimensi faktor Promosi
b 1 -b 3 e = Koefisien Regresi = Standar Error Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada di dalam daerah kritis (daerah dimana H 0 ditolak). Sebaliknya disebut tidak sinifikan bila uji nilai statistiknya berada dalam daerah dimana H 0 diterima. Dalam analisis regresi ada 3 jenis kriteri ketepatan yaitu: 1. Uji Secara Serempak/Simultan (Uji-F) Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variablel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama (serempak) terhadap variabel dependen (Y). Hipotesis dirumuskan sebagai berikut: H 0 : b 1 = b 2 = b 3 = 0 Artinya, secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (Xi) terhadap variabel terikat (Y). H a : b 1 b 2 b 3 0 Artinya secara bersama-sama (serempak) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel-variabel bebas (Xi) terhadap variabel terikat (Y). 2. Uji Secara Parsial (Uji-t) Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat. Adapun Uji-t menggunakan langkahlangkah sebagai berikut: H 0 : b i =0, artinya secara parsial tidak terdapat pengruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
H 0 : b i 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputsan: H 0 diterima jika t hitung < t tabel pada α =5% H a diterima jika t hitung > t tabel pada α =5% 3. Koefisien Determinan (R 2 ) Pengujian kontribusi pengaruh dari seluruh variabel bebas (X i ) terhadap variabel terikat Y dapat dilihat dari koefisien determinasi (R 2 ) dimana 0<R 2 <1. Hal ini menunjukkan jika nilai R 2 semakin dekat dengan 1 maka pengaruh variabel bebas (X i ) terhadap variabel terikat (Y) semakin kuat. Sebaliknya jika R 2 semakin dekat dengan 0 maka pengaruh variabel bebas (X i ) terhadap variabel terikat (Y) semakin lemah.