BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil menyebabkan daya beli

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat. konsumen yang bervariatif dan semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri

BAB I PENDAHULUAN. pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia

BAB I PENDAHULUAN. saja dalam jangka panjang dapat menaikkan tingkat kepuasan, oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti trend yang berkembang di pasar. Oleh karena itu, para pemasar

BAB III METODE PENELITIAN. (2008), yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih.

BAB I PENDAHULUAN. ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Telepon seluler didukung oleh SIM (Subscriber Identification Module)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Konsumen akan memutuskan membeli produk karena alasan-alasan tertentu,

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak terlepas dari bermacam perubahan baik itu yang bersumber dari

BAB I PENDAHULUAN. Manusia saat ini dituntut oleh tingkat mobilitas yang tinggi secara

BAB III METODE PENELITIAN. bulan Maret 2014 hingga bulan Agustus Jenis dan Sumber data dalam penelitian ini berupa :

BAB I PENDAHULUAN. Mobilitas manusia terus mengalami peningkatan yang sangat signifikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Lokasi dalam penelitian ini adalah Arena Futsal Score Purwokerto

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang hendak dicapai. Dalam usaha untuk mencapai tujuan-tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang. membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan kompeten.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan keputusan. Nasabah melakukan kegiatan-kegiatan dalam mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya. dalam industri ini demi mencapai tujuan.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH BRAND EXPERIENCE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Pelalawan yang terletak di jalan Lintas Timur Ukui Satu. Penelitian ini dimulai pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kombinasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuannya. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini dapat digolongkan penelitian asosiatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT.Capella Dinamik Nusantara yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. eksplanatori. Menurut Singarimbun dan Efendi (1997), penelitian eksplanatori

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah asosiatif, menurut Sugiyono (2012:11),

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis

BAB I PENDAHULUAN. berkembang semakin pesat. Hal ini menyebabkan munculnya suatu peluang dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. disajikan dengan angka-angka. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2006)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. adalah keputusan pembelian sepeda motor yamaha (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sugiyono (2009:11-14),

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. iklan (celebrity endorser) berperan sebagai orang yang berbicara tentang produk,

BAB I PENDAHULUAN. Alfa, Indomaret, Makro, Carrefour, Giant, Hypermarket dan lainnya. Adanya

BAB III METODE PENELITIAN. Mitsubishi Colt Diesel FE 74 HD PT. Suka Fajar di Pekanbaru.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu tempat atau organisasi yang melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. akan pembeli yang ingin membeli HandPhone, Sehingga dalam setiap harinya Visitel

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan dalam dunia usaha yang semakin cepat mengharuskan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada CV.Bunda Payakumbuh berlokasi di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis bagaimana pengaruh Pengetahuan, Objek Fisik Bank, pelayanan

BAB III METODE PENELITIAN. dikatakan metode kuantitatif karena penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi keinginan dari konsumen. Perkembangan teknologi informasi memberikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa penelitian asosiatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Asosiatif. Menurut Sugiyono (2011:35)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih.

BAB III. Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja karyawan. Kinerja karyawan akan mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang dijadikan responden dalam penelitian ini ialah orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan karier atau Carrier development adalah suatu kondisi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis saat ini tumbuh dengan pesat, baik itu bisnis besar maupun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern seperti sekarang ini, sarana transportasi telah menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahira yang bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi.

BAB III METODE PENELITIAN. Padang Panjang dengan objek penelitian mahasiswa jurusan televisi dan film

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil menyebabkan daya beli masyarakat menurun dan akibatnya konsumen lebih berorientasi pada harga. Orientasi konsumen pada harga menyebabkan merek menjadi kurang dipentingkan, tingkat loyalitas konsumen terhadap merek produk tertentu semakin menurun, dan hal tersebut memicu terjadinya perpindahan merek. Kenyataan seperti ini ternyata telah merubah perilaku masyarakat dalam proses keputusan pembelian. Secara jelas masyarakat menjadi lebih berhati-hati dalam membuat pertimbangan pembelian. Diantara kecenderungan-kecenderungan tersebut adalah pergeseran orientasi dalam pembelian terhadap sejumlah produk termasuk dalam memilih sim card (kartu telepon). Perusahaan selalu dihadapkan pada ancaman dari produk-produk atau komoditas sejenis dari perusahaan lain, yang akan dengan mudah memasuki pasar dengan menyediakan produk atau jasa kepada konsumen secara lebih baik, lebih cepat, atau lebih murah, sehingga hal ini akan mengakibatkan perusahaan tersebut sulit untuk mempertahankan konsumen (Lemon, 2000:80). Oleh sebab itu untuk tetap eksis dalam lingkungan persaingan yang sangat ketat, perusahaan tidak mempunyai banyak pilihan kecuali berusaha secara terus menerus untuk memahami kebutuhan dan keinginan konsumen. Suatu perusahaan penting mempertahankan pelanggan yang sudah ada, karena biaya untuk menarik pelanggan baru lebih besar dibandingkan biaya untuk

mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada adalah dengan meningkatkan kepuasan konsumen. Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen terhadap produk merupakan konsep penting yang perlu dipahami pemasar karena dapat mempengaruhi perilaku konsumen selanjutnya. Kepuasan merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja produk dan harapan-harapannya. Ketidakpuasan konsumen merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya perpindahan merek karena pelanggan yang tidak puas akan mencari informasi pilihan produk lain, dan mungkin akan berhenti membeli produk atau mempengaruhi orang lain untuk tidak membeli (Kotler & Keller, 2008 : 177-193). Perpindahan merek (Brand swithing) adalah pola pembelian yang dikarakteristikkan dengan perubahan atau pergantian dari satu merek ke merek yang lain (Peter dan Olson, 2000 dalam Setiya ningrum, 2005:5). Perilaku berpindah merek dapat terjadi dikarenakan beragamnya produk yang ada dipasaran sehingga menyebabkan adanya perilaku memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan atau karena terjadi masalah dengan produk yang sudah dibeli maka konsumen kemudian beralih ke merek lain. Titik awal dari setiap pembelian adalah adanya kebutuhan atau keinginan. Konsumen akan membeli produk karena alasan-alasan tertentu, atau paling tidak adanya keyakinan bahwa kemampuan produk dalam memenuhi kebutuhan mempunyai nilai yang lebih besar dibanding biaya yang akan dikeluarkan. Variasi produk yang bermacam ditambah aktivitas promosi yang sangat persuasif dan harga sim card (kartu telepon) untuk telepon selular yang harganya murah dengan

bonus yang tinggi, tentu akan mendorong munculnya perilaku perpindahan merek di kalangan konsumen. Bermacam stimulan yang disodorkan di pasar bukan saja mempengaruhi perilaku perpindahan mereka tetapi juga mendorong perilaku mencoba produk baru bagi yang belum pernah mencobanya. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa ada sekelompok segmen yang saat ini belum termotivasi untuk mencoba sim card (kartu telepon) merek Excelcomindo. Suatu produk akan mempunyai nilai lebih dimata konsumen jika perusahaan mengetahui perilaku konsumen dalam kaitannya dengan keputusan untuk membeli baik barang maupun jasa, untuk mengetahui apa yang menjadikan konsumen memutuskan pembelian suatu produk maka perlu ditentukan atributatribut yang mendukung. Setiap provider berlomba-lomba dalam hal penekanan harga menyangkut masalah tarif telepon, sms, dan akses internet serta pelayanan produknya untuk menarik pelanggan, kualitas dan kapasitas jaringan untuk kemudahan komunikasi, serta promosi yang bagus untuk membentuk citra dan menempatkan posisi suatu produk kepada masyarakat. Perusahaan Excelcomindo adalah salah satu provider atau perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia. Perusahaan Excelcomindo memahami bahwa pelanggan adalah faktor yang sangat berpengaruh dalam kelangsungan hidup perusahaan, oleh karena itu Excelcomindo sangat gencar meningkatkan kualitas, pelayanan kepada pelanggan, minimalisasi harga seperti tarif telepon, sms, akses internet, serta promosi guna mempertahankan dan meningkatkan jumlah pelanggannya. Jumlah pelanggan beberapa provider dari tahun 2007-2009, terlihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Perbandingan Pelanggan Provider Sim Card (2007-2009) Provider 2007 2008 2009 Telkomsel 47,8 65,3 82,0 Indosat 18,1 24,5 33,1 Excelcomindo 15,5 21,3 31,4 Sumber: www.xl.co.id, 2010 (diolah) www.detiknet.com, 2010 (diolah) Perusahaan Excelcomindo pada akhir-akhir ini memberikan dorongan yang menarik kepada konsumen seperti tarif telepon dan sms murah, harga voucer isi ulang terjangkau, akses internet murah, jaringan yang bagus, akses internet cepat, kualitas suara jernih, adanya hadiah, iklan yang menarik, dimana tidak menutup kemungkinan konsumen untuk berpindah ke merek Exelcomindo. Dengan alasan itu penulis memilih judul ANALISIS PERPINDAHAN MEREK PADA PENYEDIA JASA TELEPON SELULAR DARI PROVIDER LAIN MENUJU EXCELCOMINDO. Untuk mengetahui motivasi perpindahan konsumen dari provider lain ke Exelcomindo. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Apakah faktor perpindahan merek (Harga, Kualitas, dan Promosi) menyebabkan konsumen memilih Excelcomindo. C. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual bertujuan sebagai pedoman arah tujuan penelitian dan membantu pemilihan konsep-konsep yang diperlukan guna pembentukan

hipotesisnya (Wiratha 2006:24). Seiring dengan banyaknya pengguna kartu sim card merek Excelcomindo dikalangan mahasiswa fakultas kedokteran UISU maka penulis ingin mengetahui bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen berpengaruh terhadap keputusan menggunakan kartu sim card Excelcomindo. Pada penelitian ini faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen terdiri harga, kualitas, dan promosi. Lupiyoadi (2001:134) menyatakan bahwa harga merupakan uang yang dibayarkan oleh konsumen untuk memperoleh jasa yang diinginkan dengan membandingkan antara biaya dan manfaat yang diperoleh (The Consumer s costs and benefits). American Society for Quantity Control mendefinisikan kualitas (quality) sebagai fitur-fitur dan karakteristik karakteristik dari sebuah produk atau jasa secara keseluruhan yang bersifat pada kemampuan produk atau jasa tersebut dalam memenuhi kebutuhan kebutuhan yang telah dinyatakan atau tersirat (Griffin, 2004 : 208). Promosi adalah salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk atau jasa Lupiyoadi (2001:108). Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian/penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Faktor faktor penting yang mempengaruhi perpindahan merek adalah faktor harga, kualitas, promosi (Setiadi, 2003:11). Harga yang murah, kualitas yang bagus dan promosi yang menarik dapat menyebabkan perpindahan merek. Perpindahan merek (Brand swithing) adalah pola pembelian yang

dikarakteristikkan dengan perubahan atau pergantian dari satu merek ke merek yang lain (Peter dan Olson, 2000 dalam Setiya ningrum, 2005:5). Dari teori yang ada diatas maka dapat dibuat skema sistematis kerangka konseptual sebagai berikut: Faktor Harga (X 1 ) (2 Faktor Kualitas (X 2 ) Perpindahan Merek (Y) Faktor Promosi (X 3 ) Sumber: Setiadi (2003:11) diolah (2010). Gambar 1.1 Kerangka konseptual D. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara berdasarkan rumusan masalah yang kebenarannya akan diuji dalam pengujian hipotesis (Sugiono, 2005:306). Hipotesis yng dikemukakan dalam penelitian ini adalah : Faktor perpindahan merek (Harga, Kualitas dan Promosi) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap perpindahan merek dari provider lain menuju Excelcomindo pada mahasiswa Fakultas Kedokteran UISU. E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui faktor perpindahan merek (Harga, Kualitas dan Promosi) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap perpindahan

merek dari provider lain menuju Excelcomindo pada mahasiswa fakultas kedokteran UISU. b. Untuk mengetahui faktor manakah yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan perpindahan merek dari provider lain menuju Excelcomindo 2. Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan pertimbangan dalam mengelola dan mempertahankan konsumen agar tetap menjadi pilihan pelanggan mengingat persaingan antar merek yang semakin meningkat. b. Bagi pihak lain Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian pada masa yang akan datang. c. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teori-teori dan literature yang penulis peroleh dalam perkuliahan, kemudian memperluas wawasan pengetahuan tentang perilaku perpindahan merek. F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional Penelitian ini hanya dibatasai pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran UISU. Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam penelitian, maka penulis membatasi

atau memberikan batasan operasional bahwa penelitian ini hanya melihat pada faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan merek dari provider lain menuju Excelcomindo. Variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah: a. Variabel bebas, Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen (X), yaitu: faktor harga (X 1 ), faktor kualitas (X 2 ), faktor promosi (X 3 ). b. Variabel terikat, perpindahan merek (Y). 2. Definisi Operasional Variabel Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yang terdiri dari: a. Faktor harga (X 1 ) Nilai uang yang harus ditukar ataupun dibayarkan konsumen atas pemakaian jasa komunikasi. Dalam hal ini mencakup tarif telepon, sms, akses internet dan harga voucher isi ulang yang murah. b. Faktor kualitas (X 2 ) Mutu yang menunjukkan kemampuan Excelcomindo melaksanakan fungsi yang diharapkan, dalam hal ini mencakup jaringan yang bagus, kecepatan akses internet dan kualitas suara yang jernih. c. Faktor promosi (X 3 ) Pengenalan dan penawaran jasa komunikasi kepada konsumen dengan cara membuat iklan yang menarik dan memberikan hadiah atau bonus. d. Perpindahan merek (Y) Pola pembelian yang dikarakteristikkan dengan perubahan atau pergantian dari provider lain ke Excelcomindo.

Tabel 1.2 Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi operasional Indikator Skala Harga (X 1 ) Kualitas (X 2 ) Promosi (X 3 ) Nilai uang yang harus ditukar atau dibayarkan konsumen atas pemakaian jasa komunikasi. Dalam hal ini mencakup tarif telepon, sms, akses internet dan harga voucher isi ulang yang murah. Mutu suatu produk yang menunjukkan kemampuan Excelcomindo melaksanakan fungsi yang diharapkan mencakup jaringan yang bagus, kecepatan akses internet dan kualitas suara yang jernih. Pengenalan dan penawaran jasa komunikasi kepada konsumen dengan cara membuat iklan yang menarik dan memberikan hadiah atau bonus a. Tarif (telepon, sms) terjangkau b. Tarif akses internet murah c. Harga voucher isi ulang murah a. Jaringan yang bagus b. Akses internet cepat c. Kualitas suara yang jernih a. Iklan yang menarik b. Adanya bonus c. Kemudahan ditemukannya produk di pasar Skala Likert Skala Likert Skala Likert Perpindahan merek (Y) pola pembelian yang dikarakteristikkan dengan perubahan atau pergantian dari provider lain ke Excelcomindo. a. Pengalaman menggunakan provider lain sebelum Excelcomindo b. Pengetahuan tentang Excelcomindo sehingga memutuskan untuk berpindah Sumber: Setiadi (2003) dan Lupiodadi (2001) diolah (2010). Skala Likert 3. Skala Pengukuran Variabel Penelitian ini menggunakan skala Likert yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang ataupun sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2005:86). Untuk keperluan analisis kuantitatif

penelitian maka peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai 5 dilihat pada Tabel 1.3 berikut ini: Tabel 1.3 Instrument Skala Likert No. Pertanyaan Skor 1 Sangat Setuju (SS) 5 2 Setuju (S) 4 3 Kurang Setuju (KS) 3 4 Tidak Setuju (TS) 2 5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber:Sugiyono(2005:86) 4. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April 2010 sampai dengan Juni 2010 yang berlokasi di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara, Jalan Sisingamangaraja 2A. Medan. 5. Populasi dan Sampel Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajari suatu objek penelitian (Kuncoro, 2003 : 103). Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran UISU yang menggunakan sim card merek Excelcomindo yang jumlahnya tidak diketahui sehingga untuk menentukan jumlah sample digunakan rumus sebagai berikut ( Yuswianto, 2008):

(Zα) 2 (p)(q) n = d 2 Keterangan: n = Jumlah sampel Zα = Nilai standard normal yang besarnya tergantung α, bila α = 0,05 z = 1,67 bila α = 0,01 z = 1,96 p q d = Estimator proporsi populasi = 1 p = Penyimpangan yang di tolerir Untuk memperoleh n (jumlah sampel) yang besar dan nilai p belum diketahui, maka dapat digunakan p = 0,5. Dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah: (Zα) 2 (p)(q) n = d 2 (1,96) 2 (0,5)(0,5) n = = 96,04 = 96 orang (0,1) 2 Metode penelitian sampel menggunakan Metode Aksidental sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan kebetulan, artinya siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sample, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2005:77).

6. Jenis dan Sumber Data Peneliti menggunakan jenis data di dalam melakukan penelitian ini, yaitu: a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner kepada responden terpilih yang berisikan pertanyaan mengenai variabel penelitian. b. Data Sekunder Data Sekunder adalah data yang berisikan informasi dan teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Peneliti mendapat data sekunder dari buku-buku, jurnal, internet, literatur dan data dari fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara. 7. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Kuesioner Pada penelitian ini dilakukan dengan alat bantu kuesioner yaitu dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yaitu Mahasiswa Fakultas Kedokteran UISU Medan. b. Studi Dokumentasi Dengan memperoleh data melalui buku-buku, internet, dan literatur yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. 8. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dan reliabilitas dilakukan oleh peneliti untuk menguji apakah suatu kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Validitas

menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur melakukan tugasnya mencapai sasarannya. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang berbeda (Jogiyanto, 2004). Adapun tempat untuk menguji validitas dan reliabilitas tersebut adalah di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan yang jumlahnya 30 0rang. Uji validitas dan reliabilitas ini menggunakan alat bantu SPSS versi 15.0 for windows. a. Uji Validitas Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 15.0, dengan kriteria sebagai berikut Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut valid Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid b. Uji Reliabilitas Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan kriteria sebagai berikut: Jika r alpha > r tabel, maka kuesioner reliabel Jika r alpha < r tabel, maka kuesioner tidak reliabel 9. Metode Analisis Data a. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk menafsirkan data-data dan keterangan yang diperoleh dengan jalan mengumpulkan, menyusun, dan mengklasifikasikan data-data yang diperoleh dan selanjutnya dianalisis sehingga di peroleh gambaran

mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan konsumen dari provider lain menuju exelcomindo. Data diperoleh dari data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden penelitian. b. Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bias dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Ada beberapa kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu: 1. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal (Situmorang, 2008:55). Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp.Sig. (2- tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang, 2008:62). 2. Uji Heteroskedastisitas Adanya varians variabel independen (homokedastisitas). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempegaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

3. Uji Multikolinearitas Artinya variabel indepen dengan dengan yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikololinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Varience Inflation Factor) melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang et al, 2008:104). c. Analisis Regresi Linier Berganda Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik regresi linier berganda. Metode ini digunakan oleh penulis untuk mengetahui pengaruh hubungan dari variabel-variabel independen, yaitu faktor harga (X 1 ), faktor kualitas (X 2 ), faktor promosi (X 3 ). Dan variabel Dependen, Keputusan perpindahan merek (Y). Metode regresi linear berganda dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 15.00 for Windows. Adapun model persamaan yang digunakan menurut Sugiyono (2006 : 211) : Y=b 0 +b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +e Dimana: Y a X 1 X 2 X 3 = Keputusan menggunakan dua ponsel = Konstanta = Skor dimensi faktor Harga = Skor dimensi faktor Kualitas = Skor dimensi faktor Promosi

b 1 -b 3 e = Koefisien Regresi = Standar Error Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada di dalam daerah kritis (daerah dimana H 0 ditolak). Sebaliknya disebut tidak sinifikan bila uji nilai statistiknya berada dalam daerah dimana H 0 diterima. Dalam analisis regresi ada 3 jenis kriteri ketepatan yaitu: 1. Uji Secara Serempak/Simultan (Uji-F) Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variablel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama (serempak) terhadap variabel dependen (Y). Hipotesis dirumuskan sebagai berikut: H 0 : b 1 = b 2 = b 3 = 0 Artinya, secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (Xi) terhadap variabel terikat (Y). H a : b 1 b 2 b 3 0 Artinya secara bersama-sama (serempak) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel-variabel bebas (Xi) terhadap variabel terikat (Y). 2. Uji Secara Parsial (Uji-t) Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat. Adapun Uji-t menggunakan langkahlangkah sebagai berikut: H 0 : b i =0, artinya secara parsial tidak terdapat pengruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

H 0 : b i 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputsan: H 0 diterima jika t hitung < t tabel pada α =5% H a diterima jika t hitung > t tabel pada α =5% 3. Koefisien Determinan (R 2 ) Pengujian kontribusi pengaruh dari seluruh variabel bebas (X i ) terhadap variabel terikat Y dapat dilihat dari koefisien determinasi (R 2 ) dimana 0<R 2 <1. Hal ini menunjukkan jika nilai R 2 semakin dekat dengan 1 maka pengaruh variabel bebas (X i ) terhadap variabel terikat (Y) semakin kuat. Sebaliknya jika R 2 semakin dekat dengan 0 maka pengaruh variabel bebas (X i ) terhadap variabel terikat (Y) semakin lemah.