PENGARUH KELELAHAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK MANDIRI (Persero) Tbk CABANG MEDAN IMAM BONJOL

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

KUESIONER PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PT. TELKOMSEL MEDAN DIVISI CALL CENTRE

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA UNIT INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA RSUD DR.

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK LP3I MEDAN

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk KC Malang)

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. HEXINDO ADIPERKASA Tbk. CABANG BANJARMASIN. Erni Alfisah* dan Selamet Sutopo**

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK. Nama : Septiani Sukma D Kelas : 4EA12 NPM :

PENGARUH KEMAMPUAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN NEL ARIANTY ABSTRAK

Prosiding Manajemen ISSN:

PENGARUH INTELEGENSI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEMAMPUAN KERJA KARYAWAN KOPERASI ANUGERAH DI PURWOREJO

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet

Pengaruh Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Fastrata Buana Ciracas Jakarta Timur.

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI

Pengaruh Quality Of Work Life terhadap Kinerja Karyawan (Study Kasus pada Pt. Bank Panin, Tbk.Banjarmasin)

PENGARUH KOMPENSASI NON FINANSIAL DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. JASA MARGA (PERSERO) CABANG BELMERA MEDAN

LAMPIRAN. Lampiran1 Tabel Nilai-Nilai Dalam Distribusi t

ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KESENANGAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS TAKSI BLUE BIRD)

PENULISAN ILMIAH. Pengaruh Peranan Pimpinan dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Katra Yatra (Radio Suara Bekasi 855 AM)

PENGARUH TINGKAT PENDIDKAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP N 3 WADASLINTANG WONOSOBO

Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

Rogayah, Khairinal 1, Iwan Putra 2

PENGARUH MINAT DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 2 PURWOREJO

UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. UD. Inter merupakan salah satu usaha dagang yang terbilang baru diindustri

PENGARUH STRES KERJA, DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) KANTOR POS NGANJUK

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA

ARGEN PURNAREZKA EA01

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Model Summary b. a. Predictors: (Constant), insentif, pengalaman, pendidikan, umur, upah b. Dependent Variable: produktivitas.

FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (Studi Kasus STMIK Duta Bangsa Surakarta)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. gerakan dakwah amar ma ruf nahi munkar yang didirikan oleh Kiai Haji Ahmad

Astari Kalsum. Eny Wahyuningsih Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau. Abstrak

ANALISIS PENGARUH TRAINING DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. MULTI MAKMUR MITRA ALAM MEDAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT COLUMBINDO PERDANA CABANG PURWOREJO

Pengaruh Kemampuan Kerja Dan Motivasi Kerja (Prabadwipa)

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, DISIPLIN KERJA, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA GURU DI YAYSAN BAITUSSALAM SEMARANG

KUESIONER. Data Responden Petunjuk Pilihlah Isilah data responden kemudian pilihan jawaban dimasukkan ke dalam kotak yang tersedia.

KUESIONER PENGARUH STRES KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN PT ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) MEDAN BAGIAN UMUM

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN PADA KELAS X SMK PUSPAJATI BULUSPESANTREN KEBUMEN

PENGARUH MOTIVASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. FINANSIA MULTI FINANCE CABANG PALOPO

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

PENGEMBANGAN KARIR DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BPJS KETENAGAKERJAAN CABANG TANJUNG MORAWA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

: Zerry Olander Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lies Handrijaningsih., SE.,MM

Analisis Pengaruh Modal Kerja Terhadap PT Astra International Tbk. Muhammad Dzulqarnain

PENULISAN ILMIAH / KERJA PRAKTEK PENGARUH SISTEM KOMPENSASI, LINGKUNGAN KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. INDO KORDSA, TBK.

PENGARUH KEMANDIRIAN DAN SUMBER BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X1 SMA NEGERI 1 MIRIT KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGARUH KELELAHAN KERJA TERHADAP KEINGINAN BERHENTI (TURNOVER INTENTION) STUDI PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH MEDAN YUDI SISWADI

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN JENJANG KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK BRI CABANG KABUPATEN TULUNGAGUNG 2016

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Tiara Puri Yasinta Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK

PENGARUH MUTASI DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PASCASARJANA UNIVERSITAS ANDALAS JURNAL. Oleh : LILA FITRI ALSYANI BP :

DAFTAR PUSTAKA. Marihot T. E Hariandja. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. SUMBER FAJAR INTI ABADI SKRIPSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum PT Sampurna Kuningan Juwana. Sampurna agar lebih mudah dikenal oleh umum terutama para konsumen.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

KUESIONER PENELITIAN

1. Dr. Subagyo, M.M. 2. Amat Pintu Batu Silalahi, SE., MM

KUESIONER PRA SURVEY. untuk data pra survey dalam rangka penyusunan skripsi pada Program Sarjana

PENGARUH KUALITAS KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PARAMEDIS PADA RUMAH SAKIT JIWA PROF. HB. SA ANIN PADANG JURNAL

ANALISA RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA

Analisis Pengaruh Kompensasi Langsung Dan Kompensasi tidak Langsung Terhadap Kinerja Karyawan Apartemen Nifarro

penggunaan nilai wajar yang di adopsi oleh IAI yaitu mengenai properti investasi yang diatur dalam PSAK 13 dan IAS 40 pada standar IFRS.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. jasa konveksi dikota Bandung. konveksi ini di didirikan oleh bapak H. Rian

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

Kata Kunci: Gaya Kepemimpin Transformasional, Motivasi, Kinerja.

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

BAB V PENUTUP. terhadap kinerja pekerja wanita adalah sebagai berikut: manusia, faktor perusahaan, dan faktor lingkungan.

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN ROKAN HULU

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. SINAR BODHI CIPTA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA)

BAB IV. Analisa Hasil Penelitian. (karyawan yang bekerja di Kantor Cabang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PNS PADA DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) PROVINSI SUMATERA SELATAN.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia. Salam Sari dapat dilihat pada tabel 3.1 adalah sebagai berikut :

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA, FASILITAS DAN PELAYANAN PADA YAMIEN 88 CIJANTUNG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berkembang dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2004 PT. Bank Danamon

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pemberian Motivasi pada Yayasan Pendidikan Islam SMK

BAB IV PEMBAHASAN Profil PT. MitraBuana JayaLestari. PT. MitraBuana JayaLestari adalah sebuah perusahaan pengelola Rest

Rudi Aditia Hartono Manajemen Ekonomi 2013

KUESIONER PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA II KEBUN KLUMPANG

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN SISTEM GANDA DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN KESIAPAN KERJA SISWA AKUNTANSI DI SMK N 1 SAPURAN

HARTINI. Kelua Samarinda Ulu.dibawah bimbingan Prof. Dr.Fl.Sudiran,M.Si,Dra.Hj.Nanik Pujiastuti,Msi

Renita Manajemen Ekonomi 2014

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN KLINIK BERSALIN BAKTI NUGRAHA TERHADAP KEPUASAN PASIEN

Transkripsi:

PENGARUH KELELAHAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK MANDIRI (Persero) Tbk CABANG MEDAN IMAM BONJOL RISNAWATI Dosen Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kelelahan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Imam Bonjol. Jumlah sampel yang diambil sebagai responden pada penelitian ini adalah berjumlah 50 orang karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Imam Bonjol. Teknik pengumpulan data adalah dengan menggunakan angket (Kuisioner) yaitu daftar pernyataan tentang kelelahan kerja dan kinerja karyawan. Angket (Kuisioner) dalam penelitian ini menggunakan 20 pernyataan yang dikembangkan dari indikator-indikator kelelahan kerja dan kinerja karyawan. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada pengaruh negatif dan signifikan variabel X (Kelelahan Kerja) terhadap variabel Y (Kinerja Karyawan) yang ditunjukkan nilai t hitung sebesar -2.569 dengan probabilitas sig 0,013 lebih kecil dari α = 0,05. Dengan hubungan seperti itu terkandung arti bahwa makin tinggi/baik variabel X (Kelelahan Kerja) maka akan tinggi/baik variabel Y (Kinerja Karyawan). Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan ditunjukan oleh nilai determinasi yaitu nilai R-Square yang diperoleh sebesar 0,121 menunjukan sekitar 12,1% variabel Y dapat dijelaskan oleh variabel X (Kelelahan Kerja). Secara praktis dapat dikatakan bahwa kontribusi variabel X (Kelelahan Kerja) terhadap variabel Y (Kinerja Karyawan) adalah sebesar 12,1% dan sisanya 87,9% dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kata Kunci : Kelelahan Kerja, Kinerja Karyawan PENDAHULUAN Pada umumnya setiap organisasi bertujuan untuk dapat bertahan dan menjaga kelangsungan hidupnya. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka karyawan merupakan salah satu faktor yang paling penting bagi organisasi. Karyawan sangat dibutuhkan oleh organisasi untuk dapat melakukan seluruh kegiatan-kegiatan dalam proses manajemennya. Karyawan merupakan kekayaan utama dalam suatu perusahaan, karena tanpa adanya keikutsertaan mereka, aktifitas perusahaan tidak akan terlaksana. Bank Mandiri merupakan bank terbesar di Indonesia dalam hal aset, pinjaman, dan deposit. Bank Mandiri merupakan gabungan dari Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo). Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Mandiri Persero (Tbk) Cabang Medan Imam Bonjol yang terletak di Jalan Imam Bonjol no.7. Berdasarkan survey awal pada tempat penelitian masih terdapat kecenderungan yang berkaitan dengan belum optimalnya kinerja karyawan. Ditandai dengan ada penurunan kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan belum menunjukkan kinerja yang optimal. 79

Sedangkan berdasarkan survey awal tentang kelelahan kerja ditemukan terdapat kecenderungan karyawan yang mempunyai beban kerja yang berlebihan dengan berkerja lembur dalam menyelesaikan laporan-laporan. Serta waktu kerja yang berlebihan sering membuat karyawan lelah. Adapun faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan berdasarkan Hasibuan (2010, hal. 44) yaitu: faktor yang ada pada diri individu, yaitu: umur, tempramen, keadaan fisik individu, kelelahan, motivasi. Faktor yang ada diluar individu, yaitu: penerangan, waktu istirahat, lama kerja, upah, bentuk organisasi, lingkungan sosial, keluarga. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kelelahan kerja berdasarkan teori sebagaimana yang dikemukakan oleh Suma mur (2009, hal.359) yaitu: perasaan berat dikepala, menjadi lelah seluruh badan, kaki merasa berat, menguap, merasa kacau pikiran, mengantuk, merasa berat pada mata, kaku dan canggung dalam bergerak, tidak seimbang dalam berdiri, mau berbaring, merasa susah berfikir, lelah bicara, gugup, tidak dapat berkonsentrasi, tidak dapat memfokuskan perhatian terhadap sesuatu, cenderung untuk lupa, kurang kepercayaan diri, cemas terhadap sesuatu, tidak dapat mengontrol sikap, tidak dapat tekun dalam melakukan pekerjaan, sakit kepala, kekakuan dibahu, merasa nyeri di punggung, merasa pernafasan tertekan, merasa haus, suara serak, merasa pening, merasa kurang sehat. Kelelahan kerja merupakan faktor yang cukup penting dalam menentukan tinggi rendahnya kinerja seseorang. Temuan penelitian Rizkika (2014) menyatakan bahwa kelelahan kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan. Sedangkan temuan penelitian Kurniawati (2012) menyatakan bahwa kelelahan kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan. Teori yang melandasi hubungan antara kelelahan kerja dengan kinerja karyawan adalah dikemukakan oleh Nurmianto dalam Kurniawati (2012) kelelahan kerja merupakan salah satu faktor penurunan kinerja yang dapat menambah tingkat kesalahan dalam bekerja. Semua pekerjaan akan menghasilkan kelelahan kerja, dan kelelahan kerja akan menurunkan kinerja serta menambah tingkat kesalahan kerja. TINJAUAN PUSTAKA Moeheriono (2012, hal. 95) kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi. Mangkunegara ( 2012, hal. 9) kinerja karyawan (prestasi kerja) merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai karyawan persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya dalam mewujudkan tujuan organisasi. Mangkunegara, (2012 hal. 13) menyatakan faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah 1. faktor kemampuan (ability), secara psikologis, kemampuan (ability)terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge+skill). Artinya, pimpinan dan karyawan yang memiliki IQ di atas rata-rata (IQ 110-120) apalagi IQ superior, very superior, gifted dan genius dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaaan sehar-hari, maka akan 80

lebih mudah mencapai kinerja maksimal. 2. faktor motivasi (motivation), motivasi diartikan suatu sikap (attitude) pimpinan dan karyawan terhadap situasi kerja (situation) di lingkungan organisasinya. Mereka yang bersikap positif (pro) terhadap situasi kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja yang rendah. Situasi kerja yang dimaksud mencakup antara lain hubungan kerja, fasilitas kerja, iklim kerja, kebijakan pimpinan, pola kepemimpinan kerja dan kondisi kerja. Selain itu, menurut Hasibuan (2010, hal. 44) yang mempengaruhi kinerja dapat disimpulkan menjadi dua golongan yaitu: 1. faktor yang ada pada diri individu, yaitu: umur, tempramen, keadaan fisik individu, kelelahan, motivasi. 2. faktor yang ada diluar individu, yaitu: penerangan, waktu istirahat, lama kerja, upah, bentuk organisasi, lingkungan sosial, keluarga. Indikator kinerja dipergunakan untuk aktifitas yang hanya dapat ditetapkan secara lebih kualitatif atas dasar perilaku yang dapat diamati. Mangkunegara (2011, hal.75) mengatakan unsur-unsur yang dinilai dari kinerja: 1. Kualitas kerja mencerminkan mutu standar yang telah ditentukan sebelumnya, biasanya disertai dengan peningkatan kemampuan, ketetapan, ketelitian, keterampilan dan kebersihan. 2. Kuantitas kerja mencerminkan peningkatan volume atau jumlah dari suatu kegiatan yang menghasilkan penyelesaian kerja dengan extra. Kuantitas kerja dapat diukur dengan melalui penambahan atas nilai fisik dari hasil kerja sebelumnya. 3. Keandalan terdiri dari mengikuti instruksi, inisiatif, kehati-hatian dan kerajinan. 4. Sikap kerja terdiri dari sikap terhadap perusahaan, karyawan lain, pekerjaaan dan serta kerja sama. Menurut Suma mur (2009, hal.358) kelelahan ditunjukkan oleh hilangnya kemauan untuk bekerja, yang penyebabnya adalah keadaan persarafan sentral atau kondisi psikis-psikologis. Akar malah kelelahan adalah monotoninya pekerjaan, intensitas dan lamanya kerja mental dan fisik yang tidak sejalan dengan kehendak tenaga kerja yang bersangkutan, keadaan lingkungan yang berbeda dari estimasi semula, tidak jelasnya tanggung jawab, kekhawatiran yang mendalam dan konflik batin serta kondisi sakit yang diderita oleh tenaga kerja. Selanjutnya Rivai (2008, hal.417) menyatakan: kelelahan kerja merupakan sejenis stress yang banyak dialamai oleh orang-orang yang bekerja dalam pekerjaanpekerjaan pelayanan, seperti perawatan kesehatan, pendidikan, kepolisian, keagamaan dan sebagainya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kelelahan kerja adalah suatu kondisi dimana timbulnya emosional yang tinggi dalam diri seseorang yang merasa stress akan pekerjaannya. Kelelahan juga ditegaskan sebagai suatu sindrom atau keadaan fisik, emosional, dan kelelahan jiwa, serta sinisme terhadap pekerjaan dalam suatu organisasi yang mengalami pergolakan. Dari pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kelelahan kerja adalah suatu kondisi seseorang pekerja baik fisik maupun mental yang mempengaruhi tingkat emosional sehingga membawa dampak negatif terhadap prestasi kerja karyawan. Menurut Suma mur (2009, hal. 359) faktor-faktor kelelahan kerja terdiri dari: perasaan berat dikepala, menjadi lelah seluruh badan, kaki merasa berat, menguap, merasa kacau pikiran, mengantuk, merasa berat pada mata, kaku dan canggung dalam gerakan, tidak seimbang dalam berdiri, mau berbaring, merasa susah berfikir, lelah bicara, gugup, tidak dapat berkonsentrasi, tidak dapat memfokuskan perhatian terhadap sesuatu, cenderung untuk lupa, kurang kepercayaan diri, cemas terhadap sesuatu, tidak dapat mengontrol sikap, tidak dapat tekun dalam melakukan pekerjaan, sakit kepala, 81

kekakuan dibahu, merasa nyeri di punggung, merasa pernafasan tertekan, merasa haus, suara serak, merasa pening, merasa kurang sehat. Maslach dan Jackson (1981) mendefinisikan kelelahan sebagai kelelahan emosional (emotional exhaustion = EX), kurang manusiawi (depersonalisation = DEP) dan kurangnya pengakuan prestasi (reduced personal accomplishments = RPA). 1. Kelelahan Emosional. Menurut Cordes & Dougherty (1993) kelelahan emosional ditandai dengan kekurangan energi emosional dan persepsi yang emosional dengan habisnya sumber daya. 2. Depersonalisasi. Menurut Maslach et al. (2001) Depersonalisasi adalah suatu usaha dari pekerjaan dan klien dengan aktif mengabaikan kualitas klien yang unik dan menarik. Depersonalisasi dapat menyebabkan dehumanisasi, memperlakukan orang sebagai obyek. Depersionalisasi merupakan kondisi yang ditandai dengan sikap sinis, merasa tidak berharga, rasa benci, tidak peka terhadap orang lain (Anbar, 2008). 2. Prestasi Pribadi yang Menurun. Maslach & Leiter (1997) mendefinisikan prestasi pribadi yang menurun sebagai penurunan prestasi seseorang yang dianggap sebagai profesional dibidangnya. Menurut (Anbar, 2008) prestasi pribadi berkurang termasuk ke dalam kondisi yang ditandai dengan adanya perasaan tidak puas terhadap diri sendiri, pekerjaan dan kehidupan. KERANGKA KONSEPTUAL Kelelahan emosional Depersonalisasi Kinerja Karyawan Prestasi pribadi yang menurun Gambar 1. Paradigma Kelelahan emosional, Depersionalisasi, Prestasi pribadi yang berkurang terhadap Kinerja Karyawan Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2006, hal. 59). Berdasarkan rumusan masalah dan tinjauan teoritis, maka hipotesis penelitian adalah : 1. Adanya pengaruh kelelahan emosional terhadap kinerja karyawan pada karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Area Medan Imam Bonjol. 82

2. Ada pengaruh depersonalisasi terhadap kinerja karyawan pada karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Area Medan Imam Bonjol. 3. Ada pengaruh prestasi pribadi yang menurun terhadap kinerja karyawan pada karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Area Medan Imam Bonjol. HASIL PENELITIAN Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara, menyebar angket atau kuisioner, teknik dan instrumen dalam penelitian yang digunakan adalah berupa kuesioner (angket/daftar pertanyaan). Kuesioner ini dibagikankepada semua yang menjadi sampel penelitian yaitu karyawan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Medan Imam Bonjol dengan membubuhkan tanda checklist ( ). Di mana setiap pertanyaan memiliki lima opsi, jenis skala yang digunakan adalah skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi orang/kelompok tentang fenomena sosial, dan studi dokumentasi, penulis mengumpulkan data yang berkaitan dengan dokumentasi perusahaan seperti sejarah perusahaan, struktur organisasi, datadata jumlah karyawan yang ada diperusahaan. Dokumen ini diperlukan untuk menyempurnakan/mendukung pembahasan di dalam penelitian ini dengan cara mempelajarinya. KARAKTERISTIK PENELITIAN Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, maka diperoleh deskripsi data penelitian sebagai berikut, karakteristik responden yang ada di PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Medan Imam Bonjol yaitu, responden yang bekerja terdiri dari 30 orang laki-laki (60%) dan perempuan sebanyak 20 orang (40%). Responden yang bekerja pada kelompok <25 tahun sebanyak 7 orang (14%), 25-35 tahun sebanyak 33 orang (66%), >35 tahun sebanyak 10 orang (20%). Responden yang bekerja di PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Imam Bonjol pada pendidikan SMP-SMA sebanyak 7 orang (14%), D1-D3 sebanyak 14 orang (28%), S1-S2 sebanyak 29 orang (58%). Hasil pengolahan data dengan SPSS tentang pengaruh variabel kelelahan kerja (X) terhadap variabel kinerja karyawan (Y) dapat dilihat pada tabel berikut ini. Persamaan regresi berganda dapat dilihat dari nilai koefisien B pada tabel berikut ini: Tabel 1. Uji t Coefficients Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. (Constant) 50.327 3.124 16.110.000 kelelahan kerja -.301.117 -.348-2.569.013 a. Dependent Variable: kinerja karyawan Dari perhitungan dengan menggunakan program komputer dan dengan menggunakan aplikasi SPSS Versi 16 didapat hasil : 83

Y = 50,327 + (-0,301) X Persamaan diatas memperlihatkan bahwa variabel bebas (X) memiliki koefisien b yang negatif, berarti variabel bebas mempunyai pengaruh yang tidak searah terhadap variabel Y (kinerja karyawan). Dari tabel diatas tentang variabel kelelahan kerja (X) terhadap kinerja karyawan (Y) diperoleh t hitung sebesar -2,569 < t tabel 1,67 dengan probabilitas sig 0,013 lebih kecil dari α = 0,05. Hal tersebut berarti bahwa hipotesis nol (H0) ditolak dan Ha diterima, dan dapat disimpulkan bahwa disimpulkan bahwa kelelahan kerja (X) secara persial mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Medan Imam Bonjol. Tabel 2. Model Summary Ganda dan R Square Model Summary b odel R Square Adjust ed R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 348 a.121.103 3.097 1.496 a. Predictors: (Constant), kelelahan kerja b. Dependent Variable: kinerja karyawan Melalui tabel diatas terlihat nilai koefisien korelasi (r xy ) sebesar 0,348. Sedangkan R-Square adalah 0,121 atau 12,10%, menunjukkan sekitar 12,10% variabel Y (kinerja karyawan) dapat dijelaskan oleh variabel kelelahan kerja (X), atau secara praktis dapat dikatakan bahwa kontribusi kelelahan kerja (X) terhadap variabel perilaku kinerja karyawan (Y) adalah 12,10%, sisanya 87,90% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. PENGUJIAN HIPOTESIS Untuk menguji apakah kelelahan kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan dilakukan pengujian dengan menggunakan statistik uji F. Pengujian hipotesis tersebut dilakukan dengan uji dua arah dengan menggunakan tingkat signifikansi α = 0,05. Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai F hitung dengan nilai F tabel dengan kriteria keputusan adalah: Jika F hitung < F tabel : H 0 diterima atau H a ditolak Jika F hitung > F tabel : H a diterima atau H 0 ditolak Tabel 3. ANOVA ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 63.333 1 63.333 6.602.013 a Residual 460.447 48 9.593 Total 523.780 49 a. Predictors: (Constant), kelelahan kerja b. Dependent Variable: kinerja karyawan 84

Nilai F hitung pada tabel diatas adalah 6,602 > f tabel 4,04 dengan sig 0,013< α = 0,05 atau nilai signifikan 0,013 < dari nilai probabilitas 0,05. Menunjukkan Ho ditolak dan Ha diterima, berarti kelelahan kerja (X) dan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) pada taraf α = 0,05. PEMBAHASAN Dari hasil pengujian terlihat bahwa variabel bebas (kelelahan kerja) berpengaruh terhadap Y (kinerja karyawan), lebih rinci hasil analisis dan pengujian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Pengaruh Kelelahan Emosional terhadap Kinerja Karyawan Berdasarkan hasil uji hipotesis yang penulis lakukan menunjukkan angka yang signifikan antara kelelahan kerja terhadap kinerja karyawan. Hasil penemuan peneliti dapat diketahui bahwa kelelahan kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan, hal ini dapat diketahui melalui data hasil kuisioner yang menunjukkan bahwa kerja yang berlebihan, tekanan/ keterdesakan waktu namun kinerja karyawan yang dihasilkan tinggi. Kinerja karyawan yang tibggi disebabkan oleh gaji yang diberikan serta lingkungan sosial yang nyaman sehingga karyawan merasa betah bekerja. Penelitian saya ini juga didukung oleh penelitian Fika (2014) Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Kelelahan Kerja Terhadap Kinerja yang menyatakan bahwa kelelahan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini juga didukung oleh penelitian Ratna (2007) Analisis Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan yang menyatakan bahwa stres kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. 2. Pengaruh Depersonalisasi terhadap Kinerja Karyawan Berdasarkan hasil uji hipotesis yang penulis lakukan menunjukkan angka yang signifikan antara kelelahan kerja terhadap kinerja karyawan. Hasil penemuan penelitian dapat diketahui bahwa kelelahan kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan, hal ini dapat diketahui melalui data hasil kuisioner yang menunjukkan bahwa karyawan merasa kurangnya dukungan pimpinan dalam memotivasi untuk lebih percaya diri dengan demikian bukan berarti kinerja yang dihasilkan tidak baik. Depersonalisasi yang tinggi disebabkan oleh kepedulian terhadap pekerjaan. Penelitian saya ini juga didukung oleh penelitian Fika (2014) Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Kelelahan Kerja Terhadap Kinerja yang menyatakan bahwa kelelahan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini juga didukung oleh penelitian Ratna (2007) Analisis Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan yang menyatakan bahwa stres kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. 3. Pengaruh Prestasi Pribadi yang Menurun terhadap Kinerja Karyawan Berdasarkan hasil uji hipotesis yang penulis lakukan menunjukkan angka yang signifikan antara kelelahan kerja terhadap kinerja karyawan. Hasil penemuan penelitian penelitian dapat diketahui bahwa kelelahan kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan, hal ini dapat diketahui melalui data hasil kuisioner yang menunjukkan bahwa karyawan merasa penurunan prestasi karena karyawan tidak dikoordinasikan dengan baik namun merupakan tantangan yang memacu untuk lebih meningkatkan prestasi 85

kerjanya. Prestasi kerja yang tinggi disebabkan oleh pengembangan karir yang diberikan. Penelitian saya ini juga didukung oleh penelitian Fika (2014) Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Kelelahan Kerja Terhadap Kinerja yang menyatakan bahwa kelelahan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini juga didukung oleh penelitian Ratna (2007) Analisis Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan yang menyatakan bahwa stres kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. PENUTUP Perusahaan tetap mempertahankan kondisi kelelahan kerja dan kinerja karyawannya yang sudah sangat baik. Untuk itu perusahaan dapat melakukan beberapa upaya, antara lain dengan membuat program-program yang dapat mengurangi kelelahan kerja seperti pelatihan, konsultasi, dan kebijakan yang terkait dengan beban kerja dan penghargaan kepada karyawannya. Diharapkan dengan membuat program-program tersebut dapat mengendalikan tingkat kelelahan kerja, sehingga kinerja karyawan yang tinggi dapat dipertahankan. DAFTAR PUSTAKA Ernie Tisnawati Sule Kurniawan dan Saefullah. (2005). Pengantar Manajemen. Edisi Pertama. Jakarta: Kencana. Hasibuan, Yusdarli. (2010). Hubungan Kelelahan kerja dan Kepuasan kerja dengan Produktivitas Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap RSU dr. Tengku Mansyur Tanjung Balai Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara. Juliandi, Azuar. (2013). Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk ilmu-ilmu Bisnis. Medan: Percetakan M2000. Juliandi, Azuar dan Irfan. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Untuk Ilmu-Ilmu Bisnis. Bandung: Remaja Rosdakarya. Kurniawati, Dian dan Solikhah. (2012). Hubungan Kelelahan Kerja dengan Kinerja Perawat di Bangsal Rawat Inap Rumah Sakit Islam Fatimah Kabupaten Cilacap. Jurnal Ilmiah. Kesehatan Masyarakat. Vol 6, no 2. Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. (2012). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT. Refika Aditama. Mangkunegara, A.A (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Moeheriono. (2012). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi Berbasis Kompetensi Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Yani, M. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Mitra Wacana Media. Rivai, Veithzal. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan: Dari Teori ke Praktik Edisi Kedua. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Rizkika, Fika. (2014). Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Kelelahan Kerja Terhadap Kinerja Perawat Di RSUD DR Pringadi Medan. Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Sugiyono. (2003). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Cetakan Kesepuluh. Bandung: Alfabeta. Sunyoto, Agus. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. http//www.katailmu.com/search/label/pendidikan.html. (diakses pada tanggal 18 desember 2014) 86

Suma mur. (2009). Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Jakarta: Sagung Seto. 87