PERFORMA REPRODUKSI SAPI FRIESIAN-HOLSTEIN BETINA DI PETERNAKAN RAKYAT KPSBU DAN BPPT-SP CIKOLE LEMBANG SKRIPSI OKTARIA DWI PRIHATIN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 i
RINGKASAN OKTARIA DWI PRIHATIN. D14104044. 2008. Performa Reproduksi Sapi Friesian-Holstein Betina di Peternakan Rakyat KPSBU dan BPPT-SP Cikole Lembang. Skripsi. Program Studi Teknologi Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Pembimbing Utama : Ir. Afton Atabany, M.Si. Pembimbing Anggota : Ir. Anneke Anggraeni, M.Si, Ph.D. Reproduksi sangat menentukan efisiensi produksi suatu usaha peternakan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sejumlah kinerja reproduksi sapi perah Friesian-Holstein (FH) betina pada kedua kondisi manajemen yang berbeda yaitu pemeliharaan skala kecil di peternakan rakyat binaan Koperasi Peternakan Sapi Perah Bandung Utara (KPSBU) dan skala besar di Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Sapi Perah (BPPT-SP) Cikole, Lembang. Materi penelitian menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan wawancara langsung pada peternak, sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait. Data reproduksi bersumber dari 620 ekor sapi FH dara dan induk milik peternakan rakyat KPSBU tahun 2003-2007 dan 65 ekor milik BPPT-SP Cikole tahun 1998-2002 dan tahun 2005-2007. Perbedaan rataan performa reproduksi antara kedua peternakan diuji dengan menggunakan uji t-student dan uji jumlah pangkat Wilcoxon. Hasil perbandingan performa reproduksi sapi FH betina pada kedua lokasi menunjukkan bahwa umur kawin pertama di peternakan rakyat KPSBU sangat nyata lebih awal (P<0,01) dibandingkan dengan BPPT-SP Cikole, yaitu 18,6 ± 5,7 dan 20,9 ± 5,5 bulan. Demikian pula dengan umur beranak pertama di KPSBU yang lebih awal (P<0,05) dari BPPT-SP, yaitu 31,0 ± 6,9 dan 32,5 ± 6,4 bulan. Pembandingan lebih lanjut pada kedua lokasi untuk sejumlah indeks reproduksi diperoleh hasil yang tidak berbeda nyata (P>0,05), yaitu untuk interval dikawinkan kembali setelah beranak yaitu 118,7 ± 67,3 hari dan 129,7 ± 95 hari; masa kosong yaitu 171 ± 122 hari dan 184 ± 101 hari; dan selang beranak yaitu 449,2 ± 154,1 hari dan 470,8 ± 176,4 hari. Sedangkan angka kawin per kebuntingan (Service per Conception) di KPSBU berbeda sangat nyata (P<0,01) dengan BPPT-SP, masing-masing 2,43±1,7 dan 1,79±1,23. Panjangnya selang beranak pada kedua lokasi disebabkan oleh terlambatnya waktu dikawinkan kembali setelah beranak dan masa kosong. Faktorfaktor yang mempengaruhi lamanya selang beranak diantaranya ialah gangguan reproduksi, kesalahan deteksi berahi dan manajemen pemberian pakan serta kondisi lingkungan. Sapi-sapi FH di kedua tempat, baik pada pemeliharaan skala kecil di peternakan rakyat KPSBU maupun skala besar di BPPT-SP Cikole memiliki performa reproduksi masih kurang baik karena belum sesuai dengan yang direkomendasikan untuk suatu peternakan sapi perah. Namun performa reproduksi di peternakan rakyat KPSBU secara umum relatif lebih baik. Hal ini mengindikasikan bahwa peternakan rakyat KPSBU lebih memperhatikan manajemen reproduksi untuk mencapai efisiensi reproduksi. Kata-kata Kunci : sapi Friesian-Holstein betina, reproduksi, selang beranak. ii
ABSTRACT Reproductive Performance of Holstein-Friesian Females at Small Holders of KPSBU and BPPT-SP Cikole, Lembang Prihatin, O. D., A. Atabany and A. Anggraeni Reproductive performance of farm animal is an important aspect to be concerned in order to achieve an optimal production. Genetic, nutrition, environment and management are some main factors which can impact the efficiency of reproduction. The objective of this research was to investigate reproductive performance of Holstein-Friesian (HF) maintained under two systems, namely at small holders of KPSBU and breeding station BPPT-SP. Data of this research were collected by interviewing dairy farmers and by collecting reproduction record in KPSBU and BPPT-SP Cikole, Lembang. Parameters measured were the age at 1 st service, the age at 1 st calving, interval from calving to 1 st service, service per conception (S/C), days open and calving interval. Data were then analyzed using descriptive and statistic analysis by t-student test and Wilcoxon rank sum test. Comparison on the reproductive performance of HF in both locations at small holders of KPSBU and BPPT-SP Cikole showed that the age at 1 st calving was statistically different (P<0.01), namely 18.6 ± 5.7 vs 20.9 ± 5.5 mo., similar to the service per conception, namely 2.43 ± 1.7 vs 1.79 ± 1.23. The ages at 1 st calving (AFC) in both locations were statistically different (P<0.05), namely 31.0 ± 6.9 vs 32.5 ± 6.4 mo. However, the remaining reproductive indexes of HF in both locations were not significantly different (P>0.05). The values of those reproductive indexes in KPSBU and BPPT- SP Cikole for the interval from calving to 1 st service were 118.7 ± 67.3 vs 129.7 ± 95; days open were 171 ± 122 vs 184 ± 101; and calving interval were 449.2 ± 154.1 vs 470.8 ± 176.4. Longer calving intervals in both locations were mainly due to longer first mating period, the interval from calving to 1 st service and also days open. The failure in detecting of estrous, inferior feeding management and environment were suspected as the main factors resulting longer calving interval. The results indicated that reproductive performances could be changed depending on the variations in management and environment. The improvement in feeding and reproductive management was suggested to achieve a better efficiency of reproduction on HF heifers and cows in both locations. Keywords : Holstein-Friesian females, reproduction, calving interval. iii
PERFORMA REPRODUKSI SAPI FRIESIAN-HOLSTEIN BETINA DI PETERNAKAN RAKYAT KPSBU DAN BPPT-SP CIKOLE LEMBANG OKTARIA DWI PRIHATIN D14104044 Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 iv
PERFORMA REPRODUKSI SAPI FRIESIAN-HOLSTEIN BETINA DI PETERNAKAN RAKYAT KPSBU DAN BPPT-SP CIKOLE LEMBANG Oleh Oktaria Dwi Prihatin D14104044 Skripsi ini telah disetujui dan disidangkan di hadapan Komisi Ujian Lisan pada tanggal 30 April 2008 Pembimbing Utama Pembimbing Anggota Ir. Afton Atabany, M.Si Ir. Anneke Anggraeni, M.Si,Ph.D NIP. 132 133 961 NIP. 080 124 356 Dekan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor Dr. Ir. Luki Abdullah, M.Sc.Agr NIP. 131 955 531 v
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan pada tanggal 26 Oktober 1986 di Sragen, Solo, Jawa Tengah. Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara pasangan Bapak Margono dan Ibu Sri Hastuti. Pendidikan formal dialami semenjak memasuki bangku Taman Kanak-kanak (TK) pada tahun 1991 di TK Aisyah 4 Sragen, Jawa Tengah sampai dengan tahun 1992. Pada tahun yang sama, Penulis pindah ke Bogor dan melanjutkan pendidikan di SDN Semplak 2 Bogor. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan di SMPN 4 Bogor pada tahun 1998. Penulis melanjutkan pendidikan di SMUN 6 Bogor pada tahun 2001. Pada tahun 2004 Penulis diterima di Program Studi Teknologi Produksi Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Selama mengikuti pendidikan di kampus, Penulis pernah aktif di Himpunan Mahasiswa Ilmu Produksi Ternak (Himaproter) Fakultas Peternakan sebagai anggota Animal Breeding Club (ABC) dan English Club, serta berbagai kepanitiaan yang diselenggarakan di kampus IPB. vi
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillahirabbilalamin, puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-nya yang tak terhingga serta taufik dan hidayah- Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada sumber teladan dan pemimpin umat terbesar Rasulullah Muhammad SAW, kepada keluarga, para sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Skripsi yang berjudul Performa Reproduksi Sapi Friesian-Holstein Betina di Peternakan Rakyat KPSBU dan BPPT-SP Cikole Lembang ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Peternakan, di Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penyusunan skripsi merupakan salah satu bentuk peran aktif bagi mahasiswa sarjana (S1) dan juga sedikit sumbangan bagi dunia peternakan dengan harapan dapat memberi informasi tentang performa reproduksi sapi FH sehingga diharapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan peternakan sapi perah. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh sebab itu Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Ucapan terima kasih Penulis sampaikan kepada semua pihak yang turut membantu penyusunan skripsi ini, hanya Allah SWT yang mampu membalasnya. Semoga skripsi ini bermanfaat dalam dunia pendidikan dan peternakan serta menjadi catatan amal shaleh. Amin. Bogor, April 2008 Penulis vii
DAFTAR ISI Halaman RINGKASAN... ABSTRACT... RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 Tujuan... 1 Manfaat... 2 TINJAUAN PUSTAKA... 3 Karakteristik Sapi Friesian-Holstein... 3 Sifat Reproduksi Sapi Perah Betina... 3 Umur Kawin dan Beranak Pertama... 5 Pubertas... 5 Umur Kawin Pertama... 5 Umur Beranak Pertama... 6 Komponen Jarak Antar Kelahiran... 7 Interval Dikawinkan Kembali setelah Beranak... 7 Involusi... 7 Estrus Kembali setelah Beranak... 7 Siklus Berahi... 7 Sistem Perkawinan... 8 Service per Conception... 9 Masa Kosong... 9 Selang Beranak... 10 Kegagalan Reproduksi dan Cara Penanggulangannya... 10 Interaksi antara Nutrisi dan Reproduksi... 12 METODE... 13 Lokasi dan Waktu... 13 Materi... 13 Rancangan... 13 Model... 13 Peubah yang diamati... 14 Analisa Data... 15 i ii iii iv v vii viii ix viii
Prosedur... 15 HASIL DAN PEMBAHASAN... 17 Kondisi Umum... 17 Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU)... 17 Kondisi Topografi dan Klimatologi... 17 Perkembangan... 18 Wilayah Kerja... 18 Jumlah dan Kepemilikan Sapi Perah... 19 Perkandangan... 19 Pakan... 20 Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Sapi Perah... 23 Kondisi Topografi dan Klimatologi... 23 Struktur Organisasi... 23 Ketenagakerjaan... 24 Perkembangan... 24 Luas Lahan dan Sarana Produksi... 25 Sumber Air dan Penggunannya... 25 Jumlah dan Komposisi Sapi Perah... 25 Perkandangan... 26 Kebun Rumput... 28 Pakan Konsentrat... 28 Manajemen Pemeliharaan... 31 Pemeliharaan Pedet... 31 Pemeliharaan Sapi Dara... 32 Pemeliharaan Sapi Laktasi... 32 Manajemen Pemerahan... 32 Penampilan Reproduksi Sapi Friesian-Holstein Betina pada Kedua Peternakan... 33 Umur Kawin Pertama... 33 Umur Beranak Pertama... 35 Interval Dikawinkan Kembali setelah Beranak... 36 Service per Conception... 38 Masa Kosong... 41 Selang Beranak... 43 KESIMPULAN DAN SARAN... 46 Kesimpulan... 46 Saran... 46 UCAPAN TERIMA KASIH... 48 DAFTAR PUSTAKA... 49 LAMPIRAN... 52 ix
DAFTAR TABEL Nomor 1. Pedoman Cara Mengawinkan Sapi Perah Berdasarkan Waktu Berahinya... 2. Beberapa Nilai Masa Kosong Sapi Perah Friesian-Holstein pada Berbagai Perusahaan dan Stasiun Bibit di Indonesia... 3. Jumlah dan Komposisi Sapi Perah KPSBU Lembang... 4. Kandungan Nutrisi Konsentrat dan Pakan Tambahan di KPSBU Lembang.. 5. Perbandingan Pemberian Pakan di Peternakan Rakyat KPSBU... 6. Rerata Jumlah Pemberian Pakan Sapi Perah di Peternakan Rakyat KPSBU... 7. Jumlah Tenaga Kerja dengan Status Kepegawaian dan Tingkat Pendidikan di UPTD BPPT-SP Cikole Lembang... 8. Populasi Sapi Perah di UPTD BPPT-SP Cikole Lembang Juli 2007... 9. Komposisi Nutrisi Ransum Sapi Perah di BPPT-SP Cikole... 10. Formulasi dan Kandungan Nutrisi Ransum Sapi Perah di BPPT-SP Cikole... 11. Rerata Jumlah Pemberian Pakan Sapi Perah di BPPT-SP Cikole... 12. Perbandingan Pemberian Pakan Induk Sapi di BPPT-SP Cikole, Lembang... 13. Umur Kawin dan Beranak Pertama Sapi Friesian-Holstein di Peternakan Rakyat KPSBU dan BPPT-SP Cikole, Lembang... 14. Interval Dikawinkan Kembali setelah Beranak pada Peternakan Rakyat KPSBU dan BPPT-SP Cikole Lembang... 15. Service per Conception pada Peternakan Rakyat KPSBU dan BPPT-SP Cikole Lembang... 16. Masa Kosong pada Peternakan Rakyat KPSBU dan BPPT-SP Cikole Lembang... 17. Masa Kosong Sapi FH di Beberapa Peternakan di Indonesia... 18. Selang Beranak pada Peternakan Rakyat KPSBU dan BPPT-SP Cikole Lembang... 19. Selang Beranak Sapi FH di Beberapa Peternakan di Indonesia... Halaman 8 10 18 21 22 22 24 26 29 29 30 30 34 36 39 41 41 44 45 x