BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif. Hasil penelitian yang untuk mendapatkan gambaran secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Inggris Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Menurut Tarigan (2011: 103), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Gunungterang,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

METODE PENELITIAN. kolaboratif. Menurut Wardhani (2009: 1.4) penelitian tindakan kelas adalah. aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK) atau classroom action research. Penelitian tindakan ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan

BAB III METODE PENELITIAN. B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di MI Falahiyyah Rowosari yang berjumlah 18 siswa.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN DAN RENCANA PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah penelitian tindakan kelas, hal itu didasarkan karena masalahmasalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan, observasi (sekaligus penilaian), dan refleksi. Siklus ini akan dilanjutkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan,

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. dengan baik dan benar (Kunandar, 2011: 41). Adlan (2011: 4) menjelaskan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Arikunto

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2008: 58). Sedangkan menurut Kunandar (2010: 46) PTK dapat juga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaannya, serta memahami

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani&

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Daryanto ( 2012: 1). Bagi mahasiswa terutama mereka yang mengambil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan proses dan praksis pembelajaran. Arikunto (2010: 135).

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan

32 banyak mengambil kendali adalah peneliti karena peneliti disini telah membuat perencanaan, pelaksanaan, penafsir data, penganalisis, penarik kesimp

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota Selatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-Kanak Swadaya yang

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hasil yang diinginkan dapat tercapai. Dalam penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah siswa kelas XI IPS-1 SMA Negeri 2 Salatiga. Jumlah siswa kelas XI IPS-1

Gambar 3.1. Bagan siklus Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Selanjutnya Suharsimi

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Hopkins dengan pendekatan kualitatif. Pelaksanaan penelitan tindakan dilakukan membentuk spiral yang dimulai dari merasakan adanya masalah, menyusun perencanaan, melaksanakan tindakan, melakukan observasi, mengadakan refleksi, melakukan rencana ulang, melaksanakan tindakan, dan seterusnya (Sanjaya, 2013: 53). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan menyimak siswa, khususnya pada tema 7 (Benda, Hewan, dan Tanaman di Sekitarku). B. Kehadiran dan Peran Peneliti Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) disebutkan bahwa peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data. Maksudnya yaitu peran peneliti dalam penelitian ini sebagai perencana kegiatan, pelaksana pembelajaran, pengumpul data, penganalisis, dan pelapor hasil penelitian. Dalam pelaksanaannya peneliti berkolaborasi dengan guru kelas I di SDN Pejok II pada saat proses pembelajaran, selain itu guru juga membantu dalam mengobservasi atau melakukan pengamatan terhadap peneliti pada saat melaksanakan tindakan (mengajar) serta sebagai teman diskusi dalam proses pembelajaran dan juga refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah 33

34 berlangsung untuk merencanakan tindakan perbaikan indikator yang belum tercapai. C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Pejok II Kedungadem Bojonegoro yang beralamatkan di Ds. Pejok Kec. Kedungadem Kab. Bojonegoro. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 28 Februari 07 Maret 2017 atau pada semester II (genap) tahun ajaran 2016/2017. D. Subyek Penelitian Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas I dengan jumlah siswa 24 orang yang terdiri atas 13 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. E. Data dan Sumber Data 1. Data Data yang akan dikumpulkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Data hasil pengamatan, yaitu tentang aktivitas siswa dan aktivitas guru yang didapatkan menggunakan lembar observasi pada setiap siklus b. Data hasil belajar siswa, yang merupakan hasil penilaian keterampilan menyimak di setiap akhir siklus c. Hasil wawancara dengan guru kolaborator mengenai hal-hal yang sekiranya perlu ditanyakan untuk penelitian

35 d. Dokumentasi selama penelitian berlangsung 2. Sumber Data Sumber data penelitian tindakan kelas ini adalah dari siswa dan guru. F. Teknik Pengumpulan Data 1. Peneliti melakukan observasi pada saat proses pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas guru dan aktivitas menyimak siswa dalam proses pembelajaran dan mencatat hasilnya pada lembar observasi. Observasi yang dilakukan pada guru meliputi keruntutan kegiatan pembelajaran yang telah disusun pada RPP, kemampuan guru dalam menguasai kelas termasuk memfokuskan perhatian siswa dan kemampuan dalam menerapkan model pembelajaran serta penggunaan media pembelajaran. Sedangkan observasi pada siswa berupa antusias dan antisipasi serta kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembeajaran dikelas. Melakukan wawancara pada siswa dan guru tentang pelaksanaan model pembelajaran artikulasi dan penggunaan media boneka tangan dalam kegiatan belajar mengajar. Peneliti melakukan kegiatan wawancara kepada guru kelas dan beberapa siswa setelah proses pembelajaran selesai. Kegiatan wawancara ini digunakan sebagai cara memperoleh data tentang respon/ tanggapan guru dan siswa setelah proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran artikulasi dan media boneka tangan. 2. Mencatat kejadian atau kegiatan-kegiatan siswa pada proses pembelajaran dalam catatan lapang/ catatan harian.

36 3. Peneliti memberikan tes pada siswa di akhir siklus untuk mengetahui perkembangan kemampuan siswa selama proses pembelajaran. Tes yang diberikan berupa tes unjuk kerja dan soal essay yang sesuai dengan materi yang telah diajarkan berupa menjawab soal setelah membaca teks deskriptif. 4. Mendokumentasikan setiap kegiatan yang berlangsung berupa foto dan video selama proses pembelajaran sebagai bukti dokumentasi penelitian. 5. Hasil pengamatan didiskusikan bersama guru kolaborator pada saat menganalisis data untuk membuat tindakan pada siklus berikutnya. G. Instrumen Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dua instrumen, yaitu instrumen tes dan nontes. Pada instrumen tes, peneliti menggunakan tes formatif yang dilaksanakan setiap akhir siklus. Tes tersebut bertujuan untuk mengetahui perkembangan kemampuan peserta didik. Sedangkan untuk non tes, peneliti menggunakan beberapa instrumen diantaranya : 1. Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi guru berfungsi untuk mengamati kegiatan guru selama proses pembelajaran, mulai dari kegiatan pembuka, penguasaan materi, penguasaan media, penguasaan kelas, keruntutan pembelajaran, kegiatan evaluasi, hingga kegiatan penutup. Sedangkan lembar observasi untuk siswa digunakan untuk mengamati kegiatan siswa selama proses pembelajaran meliputi

37 keaktifan siswa, keberanian siswa, kegiatan siswa mengikuti proses pembelajaran dari kegiatan awal, inti sampai kegiatan akhir. 2. Panduan Wawancara Panduan wawancara digunakan untuk memperoleh data dan masukan tentang penggunaan model pembelajaran artikulasi dan penggunaan media boneka tangan pada saat pembelajaran. Wawancara ini akan dilakukan bersama guru kelas dan beberapa siswa. 3. Soal Tes Soal tes digunakan untuk mengukur keterampilan menyimak siswa adalah dengan tes unjuk kerja berupa menceritakan kembali teks deskriptif yang telah dibacakan oleh guru. Selain itu, peneliti juga memberikan tes formatif untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan selama 1 pembelajaran tersebut. Soal tes diberikan disetiap akhir siklus. H. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif. Data kualitatif berupa data hasil observasi aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran, khususnya kegiatan menyimak siswa pada saat pembelajaran pada tema 7 (Benda, Hewan, dan Tanaman di Sekitarku) menggunakan model pembelajaran artikulasi dan penggunaan media boneka tangan. Data tersebut kemudian direduksi (disederhanakan), di klasifikasikan (dikelompokkan), diinterpretasikan dan dideskripsikan dalam bentuk bahasa yang verbal untuk

38 mencari verifikasi (penarikan kesimpulan). Tahap teknik analisis data yang dimaksud, terpapar secara seingkat sebagai berikut: 1. Reduksi data (data reduction) Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya (Sugiyono, 2015: 247). Pada tahap ini peneliti mengumpulkan dan memilah-milah data yang sesuai dengan kebutuhan agar sesuai dengan rumusan masalah yaitu menjelaskan pelaksanaan model pembelajaran artikulasi dan media boneka tangan serta menjeaskan peningkatan kemampan menyimak. Seperti mengumpulkan hasil observasi, hasil wawancara, hasil catatan lapang dan hasil tes siswa. Hal ini dilakukan agar pemerolehan data lebih fokus dan terorganisir serta mempermudah dalam memverifikasi data. Dari data hasil observasi kan diperoleh data aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran, hasil wawancara akan diperoleh data yaitu respon guru dan siswa terhadap pelaksanaan proses pembelajaran dan dari data catatan lapang akan didapatkan data aktivitas siswwa yang tidak ada pada lembar observasi (aktivitas yang lebih khusus). Sedangkan dari data hasil tes siswa didapatkan data penilaian kemampuan menyimak siswa. 2. Penyajian data (data display) Data-data yang telah diperoleh dari observasi, wawancara, hasil tes serta dokumentasi kemudian dianalisis oleh peneliti dan disajikan dalam bentuk uraian naratif. Dengan menyajikan data, maka akan memudahkan

39 untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. 3. Penarikan Kesimpulan (verification) Data yang telah disajikan kemudian disimpulkan atau dilakukan verifikasi dalam suatu rangkaian pernyataan atau kata-kata yang singkat dan mudah dipahami sehingga memperoleh kejelasan dan dapat menjawab dari rumusan masalah. Hasil analisis data dalam penelitian ini dinilai dengan rumus sebagai berikut. a. Kriteria Ketuntasan Individual Kriteria ketuntasan individual merupakan penilaian siswa secara individu sebagai tolak ukur peningkatan keterampilan menyimak siswa. KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) keterampilan menyimak di SDN Pejok II adalah 70. Hal ini dilihat dari penilaian keterampilan menyimak siswa dengan rumus sebagai berikut: NA = x 100% (Sumber : Arifin, 2010: 232) b. Kriteria Ketuntasan Klasikal Untuk keberhasilan klasikal minimal adalah 75% dari jumlah siswa dalam satu kelas. Apabila dalam kelas tersebut, siswa yang mendapat nilai 70 sudah mencapai 75% (18 dari 24 siswa) maka kelas tersebut dikatakan. Untuk mengetahui persentase ketuntasan ketrampilan menyimak siswa digunakan rumus sebagai berikut:

40 Ketuntasan Klasikal = x 100% (sumber: Afandi, 2015:52) Selain itu, penelitian ini juga dapat dikatakan berhasil dan dihentikan jika aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam kualifikasi baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil penilaian lembar obsevasi guru dan lembar observasi siswa dengan tabel standar kualifikasi sebagai berikut. Tabel 3.1 Standar Kualifikasi Interval Skor (%) Kualifikasi Skor 85 100 Sangat Baik A 70 84 Baik B 55 69 Cukup C 40 54 Kurang D 0 39 Sangat Kurang E Sumber: Arikunto, 2008: 245 I. Prosedur Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menyimak siswa pada tema 7 dengan menggunakan model pembelajaran artikulasi dan media boneka tangan. Model penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas bentuk siklus. Setiap siklus memiliki empat tahapan, yakni (Sanjaya, 2013: 57) : 1. Adanya perencanaan, yakni kegiatan yang disusun sebelum tindakan dimulai. Pada tahap perencanaan ini, peneliti melakukan beberapa kegiatan yaitu menyusun RPP penelitian dengan guru kolaborator, menyiapkan media boneka tangan yang akan digunakan untuk pembelajaran, serta menyiapkan semua instrumen yang dibutuhkan pada saat penelitian.

41 2. Adanya tindakan itu sendiri, yakni perlakuan yang dilaksanakan oleh peneliti sesuai dengan perencanaan yang disusun sebelumnya. Pada tahap ini peneliti melakukan penelitian dengan mengisi proses pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat bersama guru kolaborator yaitu menerapkan model pembelajaran artikulasi dan media boneka tangan pada proses pembelajaran. 3. Observasi, yakni kegiatan yang dilakukan oleh pengamat untuk mengumpulkan informasi tentang tindakan yang dilakukan peneliti termasuk pengaruh yang ditimbulkan oleh perlakuan guru. Observasi tidak hanya dilakukan pada aktivitas guru saja, teta[pi juga dilakukan pada aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. 4. Refleksi, yakni kegiatan yang dilakukan untuk mengkaji dan menganalisis hasil observasi, terutama untuk melihat berbagai kelemahan yang perlu diperbaiki.

42 Identifikasi masalah Perencanaan Refleksi Aksi Observasi Perencanaan Ulang Refleksi Observasi Aksi Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Model Hopkins (Sanjaya, 2009: 54) Berikut adalah pelaksanaan dari siklus dalam penelitian : a. Siklus I 1. Perencanaan Tindakan a) Guru merancang proses pembelajaran dengan menyusun RPP b) Menetapkan model pembelajaran artikulasi dan media boneka tangan untuk digunakan dalam proses pembelajaran c) Membuat instrumen observasi dan membuat soal evaluasi 2. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan Awal:

43 a) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan doa b) Guru memeriksa kehadiran siswa dengan cara mempresensi c) Melakukan tanya jawab dengan peserta didik tentang materi yang akan dipelajari. Dan guru memberikan motivasi agar siswa lebih bersemangat. d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan tersebut. e) Guru mengaitkan tanya jawabnya dengan siswa tadi dengan materi yang akan diajarkan. Kegiatan Inti : a) Guru meminta siswa untuk menyebutkan benda-benda yang ada di sekitar mereka. b) Guru mengaitkan jawaban-jawaban siswa dengan materi yang akan disampaikan yaitu benda hidup dan benda tak hidup. c) Siswa diajak untuk mengelompokkan benda hidup dan tak hidup. d) Guru menjelaskan materi tentang benda hidup dan benda tak hidup. (pada saat guru menyampaikan materi, guru menggunakan media boneka tangan). e) Siswa diminta untuk saling berpasangan. f) Siswa menceritakan materi yang mereka pahami kepada pasangannya, dan pasangannya mencatat pada catatan kecil. g) Hal tersebut dilakukan dilakukan secara bergantian, jadi siswa yang bercerita juga akan berganti peran menjadi siswa yang mencatat. h) Siswa membacakan hasil catatannya di depan kelas secara bergantian. i) Guru menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami oleh siswa.

44 j) Guru menunjukkan gambar-gambar benda hidup dan tak hidup pada siswa. k) Siswa diminta untuk menghitung jumlah gambar yang telah ditunjukkan oleh guru. l) Siswa menuliskan lambang bilangan dengan ejaan. m) Guru memberikan soal evaluasi dari pembelajaran pada hari itu untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang materi. Kegiatan Penutup: a) Guru meminta siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran b) Guru memberi penguatan materi pada siswa. c) Guru memberikan ice breaking pada siswa dengan cara mengajak untuk bernyanyi- nyanyi d) Guru menyampaikan pesan moral dan motivasi-motivasi untuk siswa e) Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa dan salam 2. Observasi Peneliti melakukan observasi pada : a) Aktivitas guru b) Aktivitas siswa c) Proses kegiatan belajar mengajar d) Pelaksanaan model pembelajaran artikulasi e) Penggunaan media boneka tangan

45 3. Refleksi Peneliti menganalisa hasil penelitian dari siklus ke 1 dari data-data yang telah dikumpulkan dari penelitian pada siklus ke 1. Kemudian menyimpulkan hasil penelitiannya, yang selanjutnya menyusun rencana pada siklus ke 2 sesuai dengan hasil penelitian pada siklus pertama. b. Siklus II Pada siklus II ini terdiri dari tahapan-tahapan yang sama dengan siklus I yaitu perencanaan, aksi, observasi, dan refleksi. Dalam perencanaan siklus II mengacu pada hasil refleksi pada siklus I sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai atau terpenuhi pada siklus II. Secara umum pelaksanaan antara siklus I dan siklus II tidak jauh berbeda, yang membedakan diantara kedua siklus adalah pada indikator pembelajaran. Pada siklus I siswa akan meceritakan kembali tentang benda hidup dan benda tak hidup, sedangkan pada siklus II siswa akan menceritakan kembali tentang cara merawat hewan peliharaan (benda hidup).