SURVEI PERSEPSI PASAR

dokumen-dokumen yang mirip
SURVEI PERSEPSI PASAR. Triwulan II 2006

Perkiraan Kondisi Ekonomi Makro Triwulan IV Perkiraan Tw. I Perkiraan Kondisi Ekonomi Realisasi

SURVEI PERSEPSI PASAR. Triwulan IV

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PROYEKSI INDIKATOR MAKRO EKONOMI

SURVEI PROYEKSI INDIKATOR MAKRO EKONOMI

INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

DAFTAR ISI... HALAMAN DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR BOKS... KATA PENGANTAR...

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

Bab 5 PEREKONOMIAN TERBUKA

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

1. Tinjauan Umum

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

PEREKONOMIAN INDONESIA TAHUN 2007: PROSPEK DAN KEBIJAKAN

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

PERKEMBANGAN EKONOMI, KETENAGAKERJAAN, DAN KEMISKINAN

ANALISIS Perkembangan Indikator Ekonomi Ma kro Semester I 2007 Dan Prognosisi Semester II 2007

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

LAPORAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN I/2001 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

BAB II PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 2. untuk mencapai tingkat kestabilan harga secara mantap. 3. untuk mengatasi masalah pengangguran.

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KONSUMEN. September 2006

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEY HARGA PROPERTI RESIDENSIAL RESIDENTIAL PROPERTY PRICE SURVEY

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia.

SURVEI KREDIT PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan cerminan

PENDAHULUAN. menyediakan sarana dan prasarana,baik fisik maupun non fisik. Namun dalam

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN IV I II III IV I II III IV

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

KRISIS EKONOMI DI INDONESIA MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

Boks Dampak Krisis Ekonomi Global terhadap Perbankan Kalsel

ANALISIS KEBIJAKAN FISKAL/KEUANGAN DAN EKONOMI MAKRO TAHUN 2010

BAB IV ANALISIS FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP DEPOSITO MUDHARABAH PERIODE

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011

PERTEMUAN III ASPEK EKONOMI, POLITIK,

KONDISI TRIWULAN I I II III IV I II III IV I

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

BAB I PENDAHULUAN. negara. Inflasi itu sendiri yaitu kecenderungan dari harga-harga untuk menaik

SURVEI KONSUMEN. Maret Indeks Keyakinan Konsumen menurun Prospek ekonomi diperkirakan memburuk. Indeks Keyakinan Konsumen turun

I. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai indikator utama perekonomian (leading indicator of economy) mengurangi beban negara (Samsul, 2006: 43).

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

BAB I PENDAHULUAN. 2001, maka setiap daerah mempunyai kewenangan yang lebih luas dalam

I. PENDAHULUAN. makro, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. akumulasi modal yang diperlukan untuk pembangunan perekonomian.

MEMINIMALISIR DEPRESIASI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA

BAB I PENDAHULUAN. fenomena yang relatif baru bagi perekonomian Indonesia. perekonomian suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi juga diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

KONDISI TRIWULAN II-2007

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

I. PENDAHULUAN. Industri tekstil bukanlah merupakan sebuah hal baru dalam sektor

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen

PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN REALISASI APBN SAMPAI DENGAN 31 AGUSTUS 2009

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2003

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembangunan yang terencana. Perencanaan wilayah adalah mengetahui dan

Bambang P.S Brodjonegoro FEUI & KPPOD

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi sehingga dapat meningkatkan taraf pertumbuhan ekonomi

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Pencerminan tingkat inflasi merupakan persentasi kecepatan naiknya harga-harga

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN Nomor. 01/ A/B.AN/VI/2007 BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI

PERKEMBANGAN DAN VOLATILITAS NILAI TUKAR RUPIAH

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

KEBIJAKAN EKONOMI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara sedang berkembang di kawasan

Transkripsi:

1 SURVEI PERSEPSI PASAR Triwulan I 2007 Kondisi ekonomi Indonesia pada triwulan II- 2007 diperkirakan membaik? Perkiraan inflasi, pergerakan nilai tukar Rp/USD dan surplus transaksi berjalan yang relatif stabil mendorong ekspektasi membaiknya kondisi ekonomi makro Indonesia pada triwulan II-2007 dan 2007 secara keseluruhan? Responden optimis bahwa 2007 merupakan saat yang tepat untuk melakukan investasi. Perkiraan Kondisi Ekonomi Makro Triwulan II-2007 Memasuki triwulan II -2007, hasil Survei Persepsi Pasar memperkirakan kondisi ekonomi makro membaik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Namun demikian, perbaikan pada beberapa indikator makro masih belum terlalu signifikan sehingga masih berada pada kisaran yang sama dbandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan berada pada level, sedangkan tingkat inflasi berada pada kisaran 6,1% - 7,0%. Sebagian besar responden menganggap ekspektasi kenaikan harga dan kondisi alam sebagai faktor utama yang menyebabkan inflasi. Selanjutnya pertumbuhan ekspor diperkirakan tidak mengalami perubahan pada kisaran, sementara pertumbuhan impor diperkirakan akan bergeser pada kisaran yang lebih tinggi () dari triwulan sebelumnya. Tabel 1 Perkembangan Perkiraan Beberapa Indikator Ekonomi Triwulanan No. Indikator Ekonomi Realisasi Realisasi Perkiraan Perkiraan Tw. III-2006 1. Pertumbuhan Ekonomi (y-o-y) 5.87% * 6.11% ** 2. Inflasi (y-o-y) 14.55% 6.60% 6,1% - 7,0% 6,1% - 7,0% 3. Nilai Tukar Rp/USD 9,125 9,132 9.001-9.500 9.001-9.500 4. Transaksi Berjalan (% surplus/defisit dari PDB) 3.62% 2.15% 1,5% - 3,0% 1,5% - 3,0% 5. Pertumbuhan Ekspor Barang (y-o-y) 25.48% 14.05% 6. Pertumbuhan Impor Barang (y-o-y) 2.78% 15.90% 2007 merupakan saat yang tepat untuk melakukan investasi Keterangan: *) Angka sementara **) Angka sangat sementara Perkiraan Kondisi Ekonomi 2007 Sebagian besar responden memperkira kan secara umum kondisi ekonomi makro Indonesia pada 2007 membaik dibandingkan 2006 dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, nilai tukar Rp/USD, pertumbuhan ekspor dan tingkat pengangguran masih berada pada kisaran yang sama dengan triwulan sebelumnya. Tabel 2 Perkembangan Beberapa Indikator Ekonomi 2005-2006 dan Perkiraan 2007 Realisasi Realisasi No. Indikator Ekonomi 2005 2006 Hasil Survei Hasil Survei Triwulan IV-2006 Triwulan I-2007 1. Pertumbuhan Ekonomi (y-o-y) 5.68%* 5.48%** 2. Inflasi (y-o-y) 17.11% 6.60% 6,1% - 7,0% 6,1% - 7,0% 3. Nilai Tukar Rp/USD 9,713 9,167 9.001-9.500 9.001-9.500 4. Transaksi Berjalan (% surplus dari PDB) 0.10% 2.61% 1,5% - 3,0% 1,5% - 3,0% 5. Pertumbuhan Ekspor Barang (y-o-y) 22.93% 18.08% 6. Pertumbuhan Impor Barang (y-o-y) 37.24% 5.11% 7. Anggaran Pemerintah (% defisit dari PDB) -0.90% -0.70% 2,1% - 2,5% 2,1% - 2,5% 8. Tingkat Pengangguran 11.24% 10.28%*** 10,1% - 11,0% 10,1% - 11,0% Keterangan: *) Angka sementara **) Angka sangat sementara ***) Data per Agustus 2006 Perkiraan 2007 Metodologi Survei Persepsi Pasar merupakan survei triwulanan yang dilaksanakan sejak Triwulan IV-2001 terhadap responden yang terdiri dari para ekonom, pengamat/peneliti ekonomi, analis pasar uang/modal serta akademisi. Responden dipilih berdasarkan metode purposive sampling. Saat ini responden survei berjumlah 94 orang yang tersebar di kota Jakarta, Bandung, Bandarlampung, Surabaya, Yogyakarta, Medan, Padang, Palembang, Denpasar, Banjarmasin, Makasar, Manado dan Kendari. Pengumpulan data dilakukan melalui mail, faksimili maupun e-mail. Hasil survei disajikan dengan metode pooling (persentase responden yang menjawab paling banyak). Tim Statistik Sektor Riil 1

Sumber utama inflasi diperkirakan disebabkan oleh ekpektasi kenaikan harga dan kebijakan pemerintah di bidang harga dan pendapatan. Pertumbuhan impor diperkir akan meningkat pada kisaran lebih tinggi dari realisasi 2006 yang mencapai 5,11%. Sementara itu, keuangan pemerintah diperkirakan mengalami defisit terhadap PDB antara 2,1% - 2,5%. Responden memandang 2007 sebagai waktu yang tepat untuk melakukan investasi karena terjaganya stabilitas makro ekonomi dan rendahnya tingkat suku bunga. Beberapa Faktor yang perlu dicermati karena berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi pada 2007, a.l.: kondisi stimulus fiskal yang masih terbatas, lemahnya penegakan dan kepastian hukum, tingginya tingkat korupsi, masih terbatasnya SDM yang bersih dan profesional, tingginya tingkat pengangguran dan kemiskinan serta prosedur perizinan untuk melakukan investasi yang belum kondusif. Tabel 3 Perkiraan Beberapa Faktor Penghambat Pertumbuhan Ekonomi 2007 No. Faktor Penghambat Sangat Sangat Lemah Sedang Kuat Lemah Kuat FAKTOR DOMESTIK (INTERNAL) 1. Tingginya laju Inflasi X 2. Tingginya tingkat suku bunga dalam negeri X 3. Meningkatnya volatilitas nilai tukar Rupiah X 4. Kondisi stimulus fiskal yang masih terbatas X 5. Penurunan kapasitas produksi terpakai X 6. Tingkat keyakinan konsumen X 7. Tingkat Pengangguran X 8. Situasi perburuhan yang belum kondusif X 9. Tingginya upah X 10. Tingkat kemiskinan X 11. Prosedur/perizinan untuk melakukan investasi X 12. Prosedur melakukan repratiasi keuntungan X 13. Kerusuhan sosial (misal: penjarahan) X 14. Unjuk rasa yang bersifat anarkis X 15. Ancaman disintegrasi X 16. Korupsi X 17. Sumber Daya Manusia yang bersih dan profesional X 18. Konflik SARA X 19. Lemahnya penegakan hukum X 20. Lainnya FAKTOR EKSTERNAL 1 Perekonomian dunia yang lesu X 2 Politik dunia yang tidak stabil dan ancaman perang X 3 Tingginya tingkat suku bunga internasional X 4 Wabah penyakit X FAKTOR RESIKO POLITIK 1 Koordinasi dalam kabinet X 2 Hubungan Eksekutif dan Legislatif X 3 Dukungan publik terhadap kebijakan pemerintah X 4 Dukungan militer terhadap pemerintah X 5 Inkonsistensi kebijakan pemerintah X 6 Transparansi dalam pelaksanaan kebijakan X 7 Efek desentralisasi (masalah yang terkait dengan Otonomi Daerah) X 8 Situasi keamanan dan politik yang belum stabil X 9 Gangguan hubungan diplomatik X 10 Tekanan Internasional X 11 Ancaman Perang (misal : Konflik Perbatasan) X 12 Lainnya X Perkiraan Kondisi Ekonomi Makro 2008 Hasil survei memperkirakan kondisi ekonomi makro 2008 secara umum membaik. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan melampaui 6,0% (rata-rata 6,46%) lebih tinggi dari realisasi 2006 (5,48%). Tingkat inflasi dan nilai tukar Rp/USD relatif stabil masing-masing pada kisaran 6,1% - 7,0% dan Rp9.001 9.500. Penyebab utama inflasi diperkirakan masih bersumber pada ekspektasi kenaikan harga dan kebijakan pemerintah di bidang harga dan pendapatan. Tabel 4 Perkembangan Perkiraan Beberapa Indikator Ekonomi 2008 No. Indikator Ekonomi Perkiraan 2008 Hasil Survei Triwulan I-2007 1. Pertumbuhan Ekonomi (y-o-y) >6,0% (rata-rata 6,46%) 2. Inflasi (y-o-y) 6,1% -7,0% 3. Nilai Tukar Rp/USD 9.001-9.501 4. Tingkat Pengangguran 10,1% - 11,0% Tim Statistik Sektor Riil 2

PERKIRAAN BEBERAPA INDIKATOR EKONOMI TRIWULAN II-2007 Grafik 1 Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Triwulanan Grafik 2 Perkiraan Inflasi Triwulanan 5.3% > 6,0% 6.9% 10.3% 45.3% 60.3% 69.1% 38.7% 4,1% - 5,0% 8.0% 3,1% - 4,0% 5.5% <= 3,0% > 8,0% 7,1% - 8,0% 6,1% - 7,0% 6.9% <= 5% 5.5% 27.4% 76.7% 23.3% 17.8% 38.4% 3 16.4% Tw. III-2006 Tw. I-2007 Tw. II-2007 Ekonomi diperkirakan tumbuh (y-o-y) pada kisaran 5,1%-6,0% oleh 45,33% Grafik 3 Perkiraan Nilai Tukar Rp/USD Triwulanan Inflasi kumulatif s.d. triwulan II-2007 diperkirakan oleh 38,36% responden akan berada pada kisaran 6,1% - 7,0%. Grafik 4 Perkiraan Surplus Transaksi Berjalan Triwulanan (persentase dari PDB) > 10.000 9.501-10.000 4.1% 5.8% 96.0% 9.001-9.500 87.7% 90.4% 8.501-9.000 8.2% 3.9% <= 8.500 > 4,6% 4.2% 3,1% - 4,5% 1 4.6% 63.9% 1,5% - 3,0% 57.1% 30.6% 0,1% - 1,5% 32.9% 89.2% < 0,1% 4.6% Nilai tukar Rp/USD diperkirakan menguat pada kisaran Rp9.001 -Rp9.500/USD oleh 96,00% Grafik 5 Perkiraan Pertumbuhan Ekspor Barang Triwulanan Transaksi berjalan diperkirakan mengalami surplus pada kisaran 1,5%-3,0% terhadap PDB oleh 63,89% Grafik 6 Perkiraan Pertumbuhan Impor Barang Triwulanan > 30,0% 6.9% 4.5% > 30,0% 5 74.3% 91.0% 8.1% 10.5% 4.5% 23.0% 38.9% 39.4% 44.8% 36.5% 43.3% 54.1% 54.9% 0% 20% 40% 60% 80% 100% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% Ekspor barang Indonesia diperkirakan tumbuh (yo-y) pada kisaran 15,1%-22,5% oleh mayoritas responden ( 74,32%) Impor barang diperkirakan tumbuh (y-o-y) pada kisaran 7,6% - 15.0% oleh mayoritas responden (54,05%). Tim Statistik Sektor Riil 3

Grafik 7 Perkiraan Kegiatan Investasi Triwulanan Tidak 29.2% 37.3% 31.9% Ya 6 70.8% 68.1% 90% Kondisi stabilitas makro yang membaik diperkirakan oleh mayoritas responden (62,67%) mampu mendorong investor domestik dan asing untuk melakukan investasi di Indonesia. PERKIRAAN BEBERAPA INDIKATOR EKONOMI 2007 Grafik 8 Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi 2007 Grafik 9 Perkiraan Inflasi 2007 > 6,0% 5.5% 5.4% 4,1% - 5,0% 3,1% - 4,0% 5.9% <= 3,0% 28.4% 41.1% 41.2% 53.4% 52.9% 63.5% 6.8% > 8,0% 37.8% 7,1% - 8,0% 32.9% 20.9% 46.0% 6,1% - 7,0% 43.8% 46.3% 9.5% 8.2% 3 <= 5% Ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh pada kisaran 5,1%-6,0% (y-o-y) oleh mayoritas responden (63,51%). Grafik 10 Perkiraan Nilai Tukar Rp/USD 2007 Inflasi diperkirakan akan berada pada kisaran 6,1% - 7,0% oleh mayoritas responden (45,95%). Grafik 11 Perkiraan Surplus Transaksi Berjalan 2007 (% dari PDB) > 10.000 > 4,6% 9.501-10.000 6.8% 8.8% 3,1% - 4,5% 4.2% 7.3% 9.001-9.500 90.5% 87.5% 80.9% 1,5% - 3,0% 6.4% 67.6% 62.3% 8.501-9.000 9.7% 10.3% 0,1% - 1,5% 26.8% 29.0% 55.6% <= 8.500 < 0,1% 38.1% Survei Tw. III-2006 Survei Tw. IV-2006 Survei I-2007 Tw. Nilai tukar Rp/USD diperkirakan menguat pada kisaran Rp9.001-Rp9.500/USD oleh 90,54% Surplus transaksi berjalan diperkirakan akan berada pada kisaran 1,5% -3,0% oleh 67,61% Tim Statistik Sektor Riil 4

Grafik 12 Perkiraan Pertumbuhan Ekspor Barang 2007 Grafik 13 Perkiraan Pertumbuhan Impor Barang 2007 > 30,0% 5.3% 23.5% 72.0% 52.1% 69.1% 2 21.9% 7.4% > 30,0% 44.1% 10.8% 8.2% 26.5% 5 46.6% 19.1% 36.5% 30.1% 8.8% Ekspor barang Indonesia diperkirakan oleh mayoritas responden (72,00%) tumbuh (y-o-y) pada kisaran 15,1%-22,5%. Grafik 14 Perkiraan Defisit Anggaran Pemerintah 2007 Impor barang diperkirakan tumbuh (y-o-y) pada kisaran 7,6%-15,0% oleh mayoritas responden (50,00%). Grafik 15 Perkiraan Tingkat Pengangguran 2007 > 2,5% 2,1% - 2,5% 5.6% 21.1% 18.2% 39.4% 5 61.1% > 11.0% 10.1% - 11.0 13.3% 9.6% 17.7% 41.2% 60.3% 66.7% 19.4% 1,6% - 2,0% 18.3% 6.1% 11.1% 1,1% - 1,5% 1 9.1% <= 1,0% 8.5% 16.7% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 16.0% 9.1% - 1 27.9% 8.1% - 9.0% 4.1% 11.8% <= 8.0% 90% Q. III-2006 survey Q. IV-2006 survey Q. I-2007 survey Anggaran penerimaan dan belanja pemerintah diperkirakan akan mengalami defisit pada kisaran 2,1%-2,5% terhadap PDB oleh 61,11% Grafik 16 Perkiraan Kegiatan Investasi 2007 Tingkat pengangguran diperkirakan akan berada pada kisaran 10,1%-11,0% oleh 66,67% Tidak 34.7% 34.8% Ya 65.3% 65.2% 79.5% Stabilitas makro ekonomi dipandang oleh mayoritas responden (65,33%), akan mendorong investor domestik dan asing untuk melakukan investasi di Indonesia. Tim Statistik Sektor Riil 5