SASARAN REFORMASI BIROKRASI

dokumen-dokumen yang mirip
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. oaching

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

KERTAS KERJA EVALUASI (KKE) SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAK SKPD PROVINSI JAWA TENGAH

TEMPLATE KERTAS KERJA EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA SKPD kota TAHUN 2010 Y T a b c d e HITUNGAN

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi. A. Perencanaan Kinerja 35 13,52

Disampaikan dalam Persiapan Asistensi Sakip Barenlitbang Kota Malang Malang, 11 April Oleh : Sugeng Widodo, AP, MM Inspektorat Kota Malang

PENGUKURAN KINERJA DAN EVALUASI KINERJA DALAM SAKIP

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

Biro Organisasi Setda Prov Jatim (DWI SUYANTONO, SH, MM)

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi. A. Perencanaan Kinerja 35 13,59

GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan terhadap kinerja Kantor

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

Penguatan Akuntabilitas Kinerja. Jakarta, 8 September 2017

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DAN LAPORAN AKUNTANTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. Deputi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

BAB II PERENCANAAN KINERJA. mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 20 SERI E


BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 1 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 23 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN EVALUASI KINERJA PERANGKAT DAERAH

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi. A. Perencanaan Kinerja 35 15,44

L A P O R A N K I N E R J A

PETUNJUK TEKNIS EVALUASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BAB I P E N D A H U L U A N

KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERJANJIAN KINERJA

Data Data Tahun 2017 BAPPEDA KAB. LAMONGAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) Disampaikan Oleh : Drs.

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

SAKIP INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR TAHUN 2017

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG

BAB PENDAHULUAN Latar Belakang

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja EKSEKUTIF SUMMARY

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEDOMAN EVALUASI INTERNAL ATAS LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SKPD DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN

PETUNJUK TEKNIS EVALUASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PERJANJIAN KINERJA DAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH OLEH: WIGIT JATMIKO KEPALA SUBBAGIAN AKUNTABILITAS DAN PELAPORAN I

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

Bab II Perencanaan Kinerja

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) KECAMATAN MODO

Lampiran 4. RENSTRA INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2010 s/d 2015

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

PENERAPAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA MADIUN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DISKOMINFO

BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN

I N S P E K T O R A T

PETUNJUK PELAKSANAAN EVALUASI ATAS IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

User [Pick the date]

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

BAB II PERENCANAAN KINERJA

IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN LAMONGAN

PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PROBOLINGGO

Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang nomor 25 tahun 1999, tentang. Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah telah memberikan

MENTERI DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

L A P O R A N K I N E R J A

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Kabupaten Lombok Barat BAB I PENDAHULUAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

PEDOMAN PENYUSUNAN PK BPS

LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP DEPUTI BIDANG KOORDINASI PERNIAGAAN DAN INDUSTRI TAHUN ANGGARAN 2015 BAB I SIMPULAN DAN REKOMENDASI

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016

KATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

2016, No Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 267, Tamba

Transkripsi:

SASARAN REFORMASI BIROKRASI pemerintahan belum bersih, kurang akuntabel dan berkinerja rendah pemerintahan belum efektif dan efisien pemerintahan yang bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi pemerintahan yang efektif dan efisien pelayanan publik masih buruk pelayanan publik yang baik dan berkualitas MENDORONG PELAKSANAAN EVALUASI 1. REFORMASI BIROKRASI 2. ZONA INTEGRITAS 3. AKUNTABILITAS KINERJA 2

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BERDASARKAN PERPRES 29 TAHUN 2014 3

AMANAT PERPRES 29 TAHUN 2014 PERENCANAAN STRATEGIS PERJANJIAN KINARJA MEMASTIKAN SASARAN PERANGKAT DAERAH SESUAI DENGAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH MEMASTIKAN UPAYA PENCAPAIAN TARGET-TARGET YANG DIPERJANJIKAN KEPADA PEJABAT YANG BERKOMPETEN REVIU DAN EVALUASI KINERJA SAKIP PENGUKURAN KINERJA MEMASTIKAN KEMAJUAN PENCAPAIAN TARGET DIUKUR DENGAN TEPAT MEMASTIKAN DATA KINERJA DIKELOLA DENGAN BAIK UNTUK MENGETAHUI PENCAPAIAN DARI TAHUN KE TAHUN PELAPORAN KINERJA PENGELOLAAN DATA KINERJA MEMASTIKAN PENCAPAIAN KINERJA DILAPORKAN KEPADA PEMBERI AMANAH SECARA JUJUR MEMASTIKAN PENCAPAIAN KINERJA TELAH DIREVIU DAN DIEVALUASI MEMASTIKAN TERDAPAT PERBAIKAN BERKELANJUTAN UNTUK MENINGKATKAN KINERJA

PEM. DAERAH RPJMD SKPD Rencana Strategis Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) R- APBD DIPA Perjanjian Kinerja KDH Pengukuran Kinerja E V A L U A S I F E E D B A C K SIAKIP.JATIMPROV.GO.ID Rencana Kinerja Tahunan DPA SKPD Perjanjian Kinerja Kepala SKPD PK ES. III PK JFU PK ES. IV Pengukuran Kinerja LAPORAN KINERJA LAPORAN PJ KEUANGAN 5

HASIL PENILAIAN IMPLEMENTASI SAKIP PADA PEMERINTAH KAB MALANG KOMPONEN YANG DINILAI BOBOT NILAI 2016 2017 a Perencanaan Kinerja 30 19,91 24,03 b Pengukuran Kinerja 25 15,25 18,19 c Pelaporan Kinerja 15 9,75 11,47 d Evaluasi Internal 10 5,66 5,73 e Capaian Kinerja 20 11,67 11,10 Nilai Hasil Evaluasi 100 62,24 70,52 Tingkat Akuntabilitas Kinerja B BB

REKOMENDASI HASIL EVALUASI SAKIP Membangun budaya kerja dengan menyelaraskan ukuran kinerja, proses bisnis, kompetensi pegawai serta mekanisme monev kinerja berkelanjutan Melakukan reviu terhadap program, kegiatan dan komponen anggaran dengan mengacu pada penyempurnaan IKU. Hasil reviu harus dapat memastikan bahwa anggaran memang dialokasikan hanya untuk pencapaian sasaran strategis pembangunan Melakukan penyempurnaan pada Indikator Kinerja Utama mulai level Perangkat Daerah sampai indikator kinerja di level Eselon III dan IV sehingga dapat tercipta keselarasan penjabaran (cascade) kinerja darilevel Pemerintah Kabupaten sampai ke individu pegawai Meningkatkan efektivitas penggunaan aplikasi manajemen kinerja sebagai sarana monitoring dan evaluasi oleh pimpinan dan sebagai dasar pemberian reward dan punishment. Aplikasi tsb diharapkan dapat mewujudkan mekanisme pengumpulan data kinerja yang semakin handal serta meningkatkan kualitas laporan kinerja. Selain itu, aplikasi tersebut diharapkan dapat mengintegrasikan informasi keuangan dan tingkat kinerja Memerintahkan Inspektorat untuk meningkatkan kualitas evaluasi akuntabilitas kinerja Perangkat Daerah sehingga tercipta pemahaman yangmerata antar Perangkat Daerah Memerintahkan Bappeda dan para penanggungjawab program untuk meningkatkan kualitas evaluasi program untuk mendorong efektifitas dan efisiensi

KOMPONEN SAKIP 5 KOMPONEN SAKIP PERENCANAAN KINERJA PENGUKURAN KINERJA PELAPORAN KINERJA EVALUASI INTERNAL CAPAIAN KINERJA 1 Menentukan Indikator Kinerja Utama yang SMART S M a r t SPESIFIC 2 MEASUR ABLE ACHIEV ABLE RELEVAN Melakukan cascading IKU sampai unit terkecil TIME BOND TUJUAN IMPLEMENTASI SAKIP: Agar Kinerja Daerah sebagaimana yang ditetapkan dalam RPJMD dapat tercapai dengan baik dan akuntabel

PERENCANAAN KINERJA DOKUMEN PERENCANAAN RPJMD (Perencanaan 5 tahunan Tingkat Pemda) Renstra (Perencanaan 5 tahunan tingkat SKPD) Rencana Kinerja Tahunan (RKT) (Perencanaan Tahunan) Rencana Kerja & Anggaran (RKA) ( tahunan tingkat SKPD) Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)( tahunan tingkat SKPD) PerjanjianKinerja (PK) (Kontrak kinerja tahunan) 9

PERENCANAAN KINERJA PEMENUHAN Apakah dokumen telah disusun Apakah memuat visi, misi, tujuan, sasaran dan indikator kinerja KUALITAS DOKUMEN PERENCANAAN Rencana Strategis (Renstra) SKPD Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Penetapan Kinerja (PK) Apakah tujuan, sasaran dan indikator kinerja telah berorientasi hasil Apakah indikator kinerja telah spesifik, terukur, mungkin dicapai, relevan dan jelas jangka waktunya. Apakah target kinerja ditetapkan dengan baik Apakah telah selaras dengan dokumen lainnya Apakah kegiatan sudah merupakan cara untuk mencapai sasaran PEMANFAATAN Apakah digunakan sebagai acuan dalam dokumen turunannya Apakah telah dilakukan reviu secara berkala Apakah target kinerja dipergunakan untuk mengukur keberhasilan Apakah realisasi penetapan kinerja telah dimonitor secara berkala Apakah penetapan kinerja dimanfaatkan dalam pengarahan dan pengorganisasian kegiatan

Komponen Minimal RPJMD/Renstra ISU STRATEGIS VISI MISI TUJUAN SASARAN NILAI-NILAI LUHUR INDIKATOR KINERJA KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN 11

Komponen Minimal Renja/RKT SASARAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KINERJA INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA Keterangan mengenai (antara lain):. Keterkaitan kegiatan dengan sasaran dan programnya. Keterkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi/sektor lain 12

DEFINISI PERJANJIAN KINERJA PEMBERI AMANAH KESEPAKATAN KINERJA yang terukur PENERIMA AMANAH BUPATI KEPALA PD PEJABAT ESELON 3 Berdasarkan pertimbangan sumberdaya yang ada PEJABAT ESELON 4 PERJANJIAN KINERJA HARUS DISUSUN SETELAH INSTANSI PEMERINTAH MENERIMA DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN, PALING LAMBAT SATU BULAN SETELAH DOKUMEN ANGGARAN DISAHKAN 13 JFU

REVISI & PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA PERJANJIAN KINERJA DAPAT DIREVISI ATAU DISESUAIKAN DALAM HAL TERJADI KONDISI SEBAGAI BERIKUT : 1. TERJADI PERGANTIAN ATAU MUTASI PEJABAT. 2. PERUBAHAN DALAM STRATEGI YANG MEMPENGARUHI PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN (PERUBAHAN PROGRAM, KEGIATAN DAN ALOKASI ANGGARAN). 3. PERUBAHAN PRIORITAS ATAU ASUMSI YANG BERAKIBAT SECARA SIGNIFIKAN DALAM PROSES PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN 14

INPUT, OUTPUT, OUTCOMES, BENEFIT, IMPACT INPUT OUTPUT OUTCOMES BENEFIT IMPACT Semua potensi yang digunakan dalam melaksanakan suatu aktivitas, program atau kegiatan Keluaran/hasil yang dicapai dalam jangka pendek/hasil langsung dari suatu aktivitas, program atau kegiatan Hasil yang terjadi setelah kegiatan jangka pendek/segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran/output dari suatu aktivitas, program atau kegiatan Manfaat merupakan bagian dari hasil dan dampak. Manfaat adalah hasil/outcomes yang baik dan dampak positif. Hasil yang baik adalah manfaat jangka pendek sedangkan dampak positif adalah manfaat jangka panjang. Jadi benefit adalah kegunaan suatu output/keluaran yang dapat dirasakan oleh lingkungan yang lebih luas Dampak/ukuran tingkat pengaruh dari capaian kinerja suatu indikator dalam suatu kegiatan secara lebih luas Jumlah Pemeriksa yang ada di Inspektorat Daerah Jumlah LHP yang dihasilkan Akuntabilitas Perangkat Daerah Meningkat Terwujudnya pemerintahan yang Good Governance dan Clean Governance Terwujudnya pelayanan prima kepada masyarakat

CASCADING KEPALA DAERAH SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH (Impact) DAERAH KEPALA SKPD SASARAN STRATEGIS PD (outcome ) SKPD ESELON III SASARAN PROGRAM (outcome) SASARAN PROGRAM (outcome) ESELON IV SASARAN KEGIATAN (output) SASARAN KEGIATAN (output) SASARAN KEGIATAN (output) SASARAN KEGIATAN (output) Proses Pencapaian Output Sumberdaya Yang Digunakan i n p u t Proses Proses Proses Proses Proses Proses Proses Proses i n p u t i n p u t i n p u t i n p u t i n p u t i n p u t i n p u t i n p u t i n p u t i n p u t i n p u t i n p u t i n p u t i n p u t i n p u t 16

PENGUKURAN KINERJA Menilai kemampuan instansi pemerintah dalam menyusun ukuran kinerja yang baik dan melakukan pengukuran kinerja. Indikator Kinerja Utama (IKU) IKU (sesuai Permenpan 9/2007) adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi Mekanisme Pengumpulan Data Kinerja Mekanisme pengumpulan data yang memadai : Terdapat pedoman atau SOP tentang pengumpulan data kinerja yang up-to-date Ada kemudahan untuk menelusuri sumber data yang valid Ada kemudahan untuk mengakses data bagi pihak yang berkepentingan Terdapat penanggungjawab yang jelas Jelas waktu deliverynya Terdapat SOP yang jelas jika terjadi kesalahan data 17

CONTOH PENGUKURAN KINERJA TRIWULAN NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUN 2017 REALISASI TAHUN 2017 TW I TW II TW III TW IV TOTAL TW I TW II TW III TW IV TOTAL KETERANGAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 Peningkatan akuntabilitas Penyelenggaraa n Pemerintah Daerah 2 Peningkatan Penyelelesaian TLHP 3 Peningkatan Penanganan Kasus 4 Peningkatan Akuntabilitas Perangkat Daerah Persentase PD yang tidak mempunyai temuan terkait Kerugian Daerah dari hasil pemeriksaan Inspektorat Daerah a. Persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) APIP b. Persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) Pengawas Eksternal Persentase Pemeriksaan Kasus yang Diselesaikan Persentase PD dengan hasil Evaluasi SAKIP Minimal B 98% 94% 90% 86% 86% 98,82% 95,29% 85,88% 83,53% 83,53% Terdapat 14 PD yang mempunyai temuan terkait kerugian daerah dari 85 PD yang ada di Kabupaten Malang 66% 66% 66% 66% 66% 77,89% 83,33% 71,09% 73,61% 73,61% Terdapat 1280 rekomendasi yang selesai ditindaklanjuti dari 1739 rekomendasi yang ada - 86% - 86% 86% - 94,01% - 94,34% 94,34% Terdapat 867 rekomendasi yang selesai ditindaklanjuti dari 919 rekomendasi yang ada 81% 81% 81% 81% 81% 81,40% 91,80% 82,93% 74,53% 74,53% Terdapat 79 Kasus yang diselesaikan dari 106 masuk - 50% - - 50% - 81,08% - - 81,08% Terdapat 30 PD yang mempunyai nilai SAKIP minimal B dari 37 PD yang dievaluasi 18

PELAPORAN KINERJA Menilai kemampuan instansi pemerintah dalam mempertanggungjawabkan pencapaian kinerja. Laporan Akuntabilitas Kinerja (LKjIP) Laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung jawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Mengungkapkan keberhasilan/kegagalan, upaya mencapainya, tantangan/hambatan, dan strategi ke depan. Laporan Akuntabilitas ini harus dapat diakses masyarakat dengan mudah. 19

EVALUASI INTERNAL Menilai kemampuan instansi pemerintah dalam melakukan evaluasi mandiri terhadap penerapan manajemen kinerja. Evaluasi internal atas unit kerja Apakah terdapat pedoman evaluasi internal. Kualitas pemahaman evaluator internal. Kualitas rekomendasi perbaikan yang diusulkan kepada unit kerja. Apakah terdapat monitoring pencapaian kinerja. Apakah terdapat evaluasi program kegiatan. Apakah terdapat evaluasi atas pelaksanaan rencana aksi 20

TUJUAN EVALUASI Memperoleh informasi tentang implementasi Sistem AKIP Menilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Memberikan saran perbaikan untuk peningkatan kinerja dan penguatan akuntabilitas instansi pemerintah Memonitor tindaklanjut rekomendasi hasil evaluasi periode sebelumnya 21

RUANG LINGKUP EVALUASI Evaluasi atas penerapan Sistem AKIP dan Pencapaian Kinerja Instansi 80% Penerapan Sistem AKIP 20% capaian kinerja Evaluasi penerapan SAKIP mempertimbangkan upaya atau kemajuan yang telah dicapai sampai dengan pembahasan hasil evaluasi Penyusunan rating atau kategori hasil evaluasi Evaluasi dilakukan terhadap seluruh SKPD kabupaten / kota yang telah Menyampaikan Laporan Kinerja progres 2014 2015 A B C D evaluasi 22

KOMPONEN PENILAIAN EVALUASI PERENCANAAN KINERJA 30 25 Setiap instansi harus memiliki rencana kinerja yang baik, tepat dan jelas sasaran dan tujuannya dengan indikator yang tepat baik dilevel outcome, output maupun input. PENGUKURAN KINERJA Setiap instansi melakukan pengukuran kinerja secara berkala dengan metode yang tepat dengan membandingkan antara target dengan capaiannya. 15 PELAPORAN KINERJA Setiap instansi melaporkan kinerjanya secara berjenjang dari unit terbawah hingga tertinggi. 10 EVALUASI KINERJA Setiap instansi melakukan evaluasi capaian kinerjanya untuk mengidentifikasi keberhasilan, kegagalan, hambatan dan tantangan yang dihadapi pada setiap level mulai terbawah hingga tertinggi 20 CAPAIAN KINERJA Capaian kinerja yang dihasilkan oleh instansi pemerintah pada kurun waktu satu tahun. 23

SKOR PENILAIAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA UNTUK PD Sistem AKIP FORMAL KUALITAS PEMANFAATAN TOTAL Perencanaan Kinerja 6% 15% 9% 30% Pengukuran Kinerja 5% 12,5% 7,5% 25% Pelaporan Kinerja 3% 7,5% 4,5% 15% 80% Evaluasi 2% 5% 3% 10% CAPAIAN KINERJA OUTPUT OUTCOME LAINNYA TOTAL 7,5% 12,5% - 20% 24

PERBAIKAN YANG HARUS DILAKUKAN 1. Kesesuaian Dokumen SAKIP (Renstra, IKU, RKT, DPA dll dalam penulisan Sasaran, Tujuan serta IKU) 2. Pelaksanaan Evaluasi Internal dilakukan berdasar Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) >>> One Step Down dilengkapi dengan notulen yang memuat Rencana Aksi/RTL (Rencana Tindak Lanjut) yang menjabarkan siapa akan melakukan apa 3. Reviu Renstra masing-masing SKPD sesuai hasil reviu RPJMD 4. Melakukan penyempurnaan IKU dan IKI agar selaras dengan IKU Pemda

STEP BY STEP EVALUASI INTERNAL (One Step Down) BUPATI ESELON 2 ESELON 3 ESELON 4 STAF Evaluasi internal berupa Evaluasi SAKIP oleh Inspektrat Daerah Evaluasi Internal oleh Atasan Langsung berupa Notulen yang memuat Rencana Aksi/RTL Evaluasi Internal oleh Atasan Langsung berupa Notulen yang memuat Rencana Aksi/RTL Evaluasi Internal oleh Atasan Langsung berupa Notulen yang memuat Rencana Aksi/RTL DILENGKAPI BUKTI PENDUKUNG berupa Notulen, Presensi, Foto Kegiatan

MINIMUM REQUIREMENT PADA PEMBERIAN KATEGORI HASIL EVALUASI SAKIP PD No. ITEM AA A BB B CC C D A PERENCANAAN KINERJA 1. Dokumen Renstra: a. Memuat Tujuan dan Sasaran yang berorientasi hasil b. IKU Smart c. Dipublikasikan (upload pada Website) 75% 50% 75% 25% ADA ADA ADA ADA 2. Dokumen Perencanaan Kinerja (Renja) a. Menyajikan IKU yang Smart b. Dipublikasikan (upload) c. Selaras dengan Renstra d. Renaksi atas kinerja telah disusun 75% 75% 50% 50% 25% 25% ADA ADA 27

MINIMUM REQUIREMENT PADA PEMBERIAN KATEGORI HASIL EVALUASI SAKIP PD No. ITEM AA A BB B CC C D B PENGUKURAN KINERJA 1. IKU Smart a. Spesifik b. Dapat Dicapai c. Relevan d. Menggambarkan sesuatu yang diukur e. Dapat dikuantifikasikan dan diukur 75% 50% 25% 2. Pengumpulan data kinerja atas Renaksi dilakukan secara berkala dan menggunakan teknologi informasi 28

MINIMUM REQUIREMENT PADA PEMBERIAN KATEGORI HASIL EVALUASI SAKIP PD No. ITEM AA A BB B CC C D C PELAPORAN KINERJA Informasi yang disajikan dalam LKj telah sesuai ketentuan: a. Menyajikan informasi SDM dan keuangan beserta analisisnya b. Menjelaskan capaian kinerja (keberhasilan dan kegagalan) serta renaksinya 2. Pengumpulan data kinerja atas Renaksi dilakukan secara berkala dan menggunakan teknologi informasi 75% 50% 25% ADA ADA 29

MINIMUM REQUIREMENT PADA PEMBERIAN KATEGORI HASIL EVALUASI SAKIP PD No. ITEM AA A BB B CC C D D EVALUASI INTERNAL Kepala PD melakukan evaluasi internal melalui rapat-rapat internal yang didukung dengan presensi, foto kegiatan dan notulen yang menyajikan pembahasan sbb: a. Melakukan pemantauan atas kemajuan pencapaian kinerja b. Melakukan evaluasi program c. Melakukan evaluasi atas renaksi dan hasilnya berupa rekomendasi (saran perbaikan) yang disampaikan kepada pihak yang berkepentingan 75% 50% 25% ADA ADA 30

MINIMUM REQUIREMENT PADA PEMBERIAN KATEGORI HASIL EVALUASI SAKIP PD No. ITEM AA A BB B CC C D E PENCAPAIAN SASARAN/KINERJA ORGANISASI a. Target dapat dicapai b. Capaian kinerja lebih baik dari tahun sebelumnya c. Informasi mengenai kinerja dapat diandalkan 75% 75% 75% 50% 50% 50% 25% 25% 25% ADA ADA ADA ADA ADA ADA 31

MINIMUM REQUIREMENT PADA PEMBERIAN KATEGORI HASIL EVALUASI SAKIP PD No. ITEM AA A BB B CC C D CASCADING IKU (sebagai penjabaran dan pengukuran kinerja) hingga level individu dan sudah baik hingga level struktural terendah dan sudah baik 75% hingga level struktural terendah dan sudah baik 50% hingga level struktural terendah dan sudah baik 25% hingga level struktural terendah dan sudah baik IKU telah dimanfaatkan untuk penilaian kinerja sebagai dasar pemberian reward dan punishment Penilaian Kinerja Individu sudah dilaksanakan Sudah sangat baik Sudah sangat baik Sudah dimulai 75% 50% 25% 32

PERBAIKAN INDIKATOR KINERJA UTAMA SYARAT IKU KRITERIA IKU Relevan Penting/menjadi prioritas Efektif dan layak Spesifik Dapat dicapai Relevan Menggambarkan sesuatu yang diukur Dapat dikuantifikasi dan diukur

TIPE DAN JENIS INDIKATOR KINERJA KUALITATIF Menggunakan skala Misal: baik, cukup, kurang KUANTITATIF ABSOLUT Menggunakan angka absolut Misal: 30 orang, 80 unit PERSENTASE Menggunakan perbandingan angka absolut dari yang diukur dengan populasinya Misal: 50%, RASIO Membandingkan angka absolut dengan angka absolut lain yang terkait Misal: rasio jumlah guru dibandingkan jumlah murid RATA-RATA Angka rata-rata dari suatu populasi atau total kejadian Misal: rata-rata biaya pelatihan per peserta dalam suatu diklat INDEKS Angka patokan dari beberapa variabel kejadian berdasarkan suatu rumus tertentu Misal: indeks harga saham, indeks pembangunan manusia

MEMBANGUN KOMITMEN MULAI DARI YANG KECIL MULAI DARI DIRI SENDIRI DAN MULAI SEKARANG 35

DOKUMEN YANG DIEVALUASI NO KOMPONEN PENILAIAN 1 PERENCANAAN KINERJA 2 PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH DAN RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA DAERAH. RENCANA KINERJA PEMERINTAH DAERAH DAN SATUAN KERJA DAERAH 2016 DAN 2017. PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH DAN SATUAN KERJA DAERAH 2016 DAN 2017. DAFTAR PENLAKSANAAN ANGGARAN 2016 DAN 2017. PERJANJIAN KINERJA GUB/BUPATI /WALIKOTA DAN KEPALA SATUAN KERJA DAERAH 2016 DAN 2017. INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH DAERAH DAN SATUAN KERJA DAERAH TERAKHIR. MEKANISME PENGUMPULAN DATA KINERJA. PERANGKAT DAERAH RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH/UNIT KERJA. RENCANA KINERJA TAHUNAN PERANGKAT DAERAH/UNIT KERJA 2016 DAN 2017. PERJANJIAN KINERJA PERANGKAT DAERAH/UNIT KERJA 2016 DAN 2017. DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PERANGKAT DAERAH /UNIT KERJA 2016 DAN 2017. PERJANJIAN KINERJA KEPALA OPD S/D PEJABAT ESELON IV 2016 DAN 2017. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PERANGKAT DAERAH DAN INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI) PEJABAT ESELON III S/D ESELON IV SERTA JFU YANG TERAKHIR. MEKANISME PENGUMPULAN DATA KINERJA. 36

LANJUTAN NO KOMPONEN PENILAIAN PEMERINTAH DAERAH PERANGKAT DAERAH 3 PELAPORAN KINERJA LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH DAN SATUAN KERJA DAERAH 2016. REVIU LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH OLEH INSPEKTORAT. 4 EVALUASI KINERJA PEDOMAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INTERNAL. PEDOMAN EVALUASI PROGRAM INTERNAL. LAPORAN HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS OLEH INSPEKTORAT 2016. LAPORAN HASIL EVALUASI PROGRAM OLEH INTERNAL 2016. 5 CAPAIAN KINERJA LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH 2016. PENGHARGAAN PEMERINTAH DAERAH SELAMA 2016. LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH/UNIT KERJA 2016. REVIU LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH OLEH TIM INTERNAL. PEDOMAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INTERNAL PEDOMAN EVALUASI PROGRAM INTERNAL LAPORAN HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS OLEH INTERNAL 2016. LAPORAN HASIL EVALUASI PROGRAM OLEH INTERNAL 2016. LAPORAN KINERJA KEPALA PERANGKAT DAERAH S/D ESELON IV 2016. PENGHARGAAN PERANGKAT DAERAH 2016. 37

INPUT, OUTPUT, OUTCOMES, BENEFIT, IMPACT INPUT OUTPUT OUTCOMES BENEFIT IMPACT Semua potensi yang digunakan dalam melaksanakan suatu aktivitas, program atau kegiatan Keluaran/hasil yang dicapai dalam jangka pendek/hasil langsung dari suatu aktivitas, program atau kegiatan Hasil yang terjadi setelah kegiatan jangka pendek/segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran/output dari suati aktivitas, program atau kegiatan Manfaat merupakan bagian dari hasil dan dampak. Manfaat adalah hasil/outcomes yang baik dan dampak positif. Hasil yang baik adalah manfaat jangka pendek sedangkan dampak positif adalah manfaat jangka panjang. Jadi benefit adalah kegunaan suatu output/keluaran yang dapat dirasakan oleh lingkungan yang lebih luas Dampak/ukuran tingkat pengaruh dari capaian kinerja suatu indikator dalam suatu kegiatan secara lebih luas Siswa yang masuk pada tahun ajaran baru Siswa yang lulus Siswa lulus yang mendapat pekerjaan Penurunan angka pengangguran Peningkatan ekonomi masyarakat

MINIMUM REQUIREMENT PADA PEMBERIAN KATEGORI HASIL EVALUASI SAKIP No. ITEM AA A BB B CC C D 1 Jumlah Sampling unit kerja 75% 50% Hanya yang wajib Hanya yang wajib Hanya yang wajib 2 Indikator Kinerja Utama: Instansi Pemerintah Ada dan Baik Ada dan Baik Ada dan Baik Ada Ada Ada Ada Unit Kerja/SKPD Ada dan Baik Ada dan Baik Ada dan Baik Ada Ada Ada Ada 3 Persentase Unit Kerja yang sudah baik implementasi SAKIP nya (pemenuhan, kualitas, dan pemanfaatannya) 4 Cascade IKU hingga ke level individu dan sudah baik 5 Pemanfaatan IKU (contoh: digunakan sebagai dasar pemberian reward and punishment, penilaian kinerja) 75% 25% Sudah Sangat Baik hingga ke level Struktural terendah dan sudah baik Sudah Sangat Baik 50% hingga level struktural terendah dan sudah baik Sudah dimulai Hanya yang wajib Hanya yang wajib 6 Budaya Kinerja Sudah sangat terasa di seluruh unit kerja Sudah sangat terasa Sudah mulai terasa 39

PERBAIKAN YANG HARUS DILAKUKAN OLEH PERANGKAT DAERAH NO KOMPONEN YANG DINILAI 1 Perencanaan Kinerja 2 Pengukuran Kinerja BEFORE 1. Pada tahun 2016, Pemerintah Kabupaten Malang telah mulai memperbaiki sistem manajemen kinerja yang ditunjukkan dengan komitmen pimpinan daerah bersama para Kepala SKPD dengan melakukan penyusunan RPJMD, namun indikator belum seluruhnya berorientasi hasil sehingga mengakibatkan program dan kegiatan yang menunjang sasaran strategis menjadi tidak relevan; 2. Alokasi anggaran pada program dan kegiatan tersebut menjadi tidak efektif dan efisien dalam pencapaian sasaran strategis pembangunan yang telah ditetapkan sehingga berpotensi terjadi pemborosan dalam penggunaan anggaran; 3. IKU belum sepenuhnya dimanfaatkan dalam penyusunan dokumen perencanaan dan penganggaran. Penjabaran sasaran strategis dan indikator kinerja telah dilakukan sampai ke level eselon IV tetapi belum merata di seluruh SKPD dan penjabarannya belum seluruhnya didasarkan pada kinerja organisasi AFTER 1. Melakukan perbaikan IKU Pemerintah Daerah dan IKU Perangkat Daerah agar berorientasi hasil; 2. Melakukan penyelarasan program dan kegiatan guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam penggunaan anggaran; 3. Memanfaatkan IKU dalam penyusunan dokumen perancanaan dan penganggaran. Membuat Perjanjian Kinerja sampai level Staf berdasar Indikator Kinerja Individu (IKI) dan Renaksi

PERBAIKAN YANG HARUS DILAKUKAN OLEH PERANGKAT DAERAH NO KOMPONEN YANG DINILAI 3 Pelaporan Kinerja 4 Evaluasi Internal 5 Capaian Kinerja BEFORE 1. Laporan Kinerja telah disusun sampai level SKPD, namun masih banyak mengungkapkan pelaksanaan kegiatan dan penyerapan anggaran, bukan pada capaian kinerja. 2. Mekanisme pengumpulan data kinerja dalam pelaporan belum dapat diandalkan 1. Pemerintah Kabupaten Malang telah melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja melalui Evaluasi SAKIP oleh Inspektorat Daerah, tetapi evaluasi belum dilakukan kepada seluruh Perangkat Daerah; 2. Hasil evaluasi SAKIP Perangkat Daerah yang mencapai nilai minimal B masih 22% (19 Perangkat Daerah) karena proses evaluasi internal One Step Down belum sepenuhnya dilaksanakan oleh Perangkat Daerah. Evaluasi atas capaian kinerja hanya dilakukan terhadap penyerapan anggaran, tetapi belum dilakukan terhadap hasil pelaksanaan program dan kegiatan sehingga masih dijumpai ketidakselarasan antara kegiatan dan hasil program serta peran yang diemban oleh setiap Perangkat Daerah. AFTER 1. Menyajikan capaian kinerja yang andal dalam Laporan Kinerja; 2. Melakukan pengumpulan data kinerja yang dapat diandalkan 1. Evaluasi SAKIP telah dilakukan sampai level Kecamatan 2. Perangkat Daerah harus melakukan evaluasi internal dengan menerapkan One Step Down dengan dilengkapi dokumen pendukung seperti foto kegiatan dan notulen Harus dilakukan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan program dan kegiatan sehingga selaras dengan tupoksi yang diemban oleh Perangkat Daerah.