BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMABARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Usaha Keripik Cabe Bintang dan Keripik Cabe Mai

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. UD Pusaka Bakti adalah UKM yang mengolah sabut kelapa menjadi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih di Kelurahan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

Peranan Lembaga Keuangan terhadap Produksi Keripik Singkong Berkapasitas 8 Ton/Hari UD Rezeki Baru di Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara.

Bisnis Keripik Singkong, Labanya Penuhi Kantong

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

SELAI PEPAYA. Selai adalah bahan dengan konsistensi gel atau semi gel yang dibuat dari bubur buah. Selai digunakan sebagai bahan pembuat roti dan kue.

MODUL 3 PENGOLAHAN IKAN TERI ASIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab 5 Aspek Teknis. Bagaimana bentuk tempe yang anda suka? Apa warna tempe yang anda suka? Jenis bahan tempe apa yang anda sukai?

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Palu setelah usaha pengolahan bawang goreng khas Palu. Pengusaha olahan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Penyusutan Peralatan yang Digunakan dalam Produksi Manisan Carica

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PEMBERDAYAAN KOPERASI INSAN FATHONAH MELALUI PRODUKSI ANEKA OLAHAN KETELA. Oleh : Edy Legowo. Abstrak

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: PENGARUH PUTARAN PISAU TERHADAP KAPASITAS DAN HASIL PERAJANGAN PADA ALAT PERAJANG SINGKONG

III. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. sejak tahun UD. New Sehati bergerak dibidang produksi dan penjualan aneka

MANISAN BASAH JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses pertumbuhannya yaitu berkisar antara ºc dan baik di tanam pada

Gambar. Diagram tahapan pengolahan kakao

PENANGANAN PASCA PANEN YANG BAIK (GOOD HANDLING PRACTICES/GHP) RIMPANG

Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tapioka merupakan salah satu bentuk olahan berbahan baku singkong, Tepung

4 KEADAAN UMUM UKM. Pulau Pasaran SKALA 1:

IbM PENGUSAHA KERIPIK SINGKONG RUMAH TANGGA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. industri pakan ikan di Medan, Sumatera Utara, Indonesia.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN FOTO-FOTO RISET

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

III. METODE PENELITIAN. dan di Ruang Gudang Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

BAB III INDUSTRI KERUPUK RAMBAK DWIJOYO DESA PENANGGULAN KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN KENDAL

MANISAN KERING JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

BAB I PENDAHULUAN. atau telo jendal adalah pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga euphorbiaceae.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kawasan RPHU Rawa Kepiting berbentuk kompleks dengan beberapa

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. UKM yang didirikan oleh Bapak H. Tarwa Hadi. Usaha ini bermula saat dia

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN

IV. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

PELUANG BISNIS MAKANAN TENTANG KRIPIK TEMPE

II. PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGGARAMAN & PENGERINGAN DINI SURILAYANI

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Resep Kastengel Bawang Merah

I. METODE PENELITIAN. Pasca Panen Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

BAB I PENDAHULUAN. produk, teknologi, pemasaran, namun juga input yang cukup penting yaitu

. Pedoman Teknis Pengolahan Mi Sagu - 9

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Tiga Bawang merupakan sebuah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. UD. Tiga Bawang adalah industri swasta yang dikelola oleh Ibu Dewi Irawati. Pada awalnya, UD. Tiga Bawang berlokasi di jalan Pelajar Timur gang Melati No.16B Medan. Akan tetapi, karena masyarakat setempat tidak mengijinkan adanya industri di daerah pemukiman mereka, maka industri ini kemudian pindah ke jalan Ujung Serdang Pasar III Kecamatan Tanjung Morawa. Ibu Dewi memulai usaha ini secara kecil-kecilan dengan peralatan sederhana yang dikerjakan sendiri oleh Ibu Dewi untuk dijual ke warung di sekitar rumahnya. Keripik yang dijual pada saat itu belum mempunyai variasi rasa serta belum mencantumkan label pada kemasannya. Usaha ini mulai berkembang dengan meningkatnya permintaan. Pada tahun 2000 Ibu Dewi mendaftarkan usahanya dengan nama UD. Tiga Bawang dengan merek Dora. Produksi UD. Tiga Bawang merupakan make to order, dimana setiap harinya mengolah enam ton ubi kayu yang merupakan pesanan dari Siantar. Produksi akan bertambah jika ada pesanan dari daerah Medan dan sekitarnya. Proses produksi sudah memiliki lokasi tersendiri di depan rumah Ibu Dewi. II-1

II-2 2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha UD. Tiga Bawang merupakan home industry yang memproduksi keripik ubi dengan merek Dora. UD. Tiga Bawang sekarang ini memproduksi keripik dengan enam variasi rasa yaitu rasa asin, jagung bakar, balado, kari ayam, ayam bawang dan sapi panggang. Sistem produksi berdasarkan make to order, dimana usaha ini memproduksi sesuai dengan pesanan pelanggan. Enam ton ubi kayu diolah setiap harinya untuk kemasan 24 gram langsung dikirim ke distributor yang ada di Siantar. Bahan-bahan yang diperlukan seperti ubi kayu dan kayu bakar didatangkan dari Tanjung Morawa dan Siantar, bumbu serta kemasan didatangkan dari Jakarta, bahan lainnya seperti minyak goreng dibeli di Medan. Tenaga kerja sebagian besar merupakan keluarga dari pemilik usaha ditambah masyarakat sekitar lokasi usaha. 2.3. Organisasi dan Manajemen Organisasi merupakan suatu sistem dan bentuk hubungan antara wewenang dan tanggung jawab, antara atasan dan bawahan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam suatu organisasi, tugas dan tanggung jawab dari setiap personil sangat diperlukan. Dengan demikian diharapkan adanya suatu kejelasan arah dan koordinasi untuk mencapai tujuan perusahaan dan masing-masing personil dapat mengetahui dengan jelas darimana ia mendapat perintah dan kepada siapa ia harus mempertanggungjawabkan hasil kerjanya.

II-3 2.3.1. Struktur Organisasi Perusahaan UD. Tiga Bawang memiliki struktur organisasi yang berbentuk lini. Bentuk lini atau hubungan garis ditunjukkan dengan hubungan pimpinan (pemilik usaha) kepada operator masing-masing stasiun kerja yang dibawahnya, dimana mereka hanya bertanggung jawab kepada satu pemimpin. Struktur organisasi UD. Tiga Bawang dapat dilihat pada Gambar 2.1. Pimpinan (Pemilik Usaha) Pengupasan Perajangan Pencucian Penggorengan Pembumbuan Pengemasan & Pengepakan Transportasi Kasir Pengapian Gambar 2.1. Struktur Organisasi UD. Tiga Bawang 2.3.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Pembagian tugas pada UD. Tiga Bawang dibagi menurut fungsi yang telah ditetapkan. Pembagian tugas dan tanggung jawab di UD. Tiga Bawang adalah sebagai berikut : 1. Pimpinan (Pemilik Usaha) Merupakan pimpinan usaha yang melakukan pengawasan dan pengontrolan terhadap seluruh kegiatan operasional di UD. Tiga Bawang. Pimpinan juga melakukan transaksi dengan pihak luar seperti supplier dan pelanggan serta mempunyai wewenang dalam merencanakan, mengarahkan, menganalisis dan mengevaluasi serta menilai kegiatan-kegiatan yang berlangsung pada perusahaan.

II-4 2. Karyawan Pengupasan Tugas karyawan pengupasan adalah: - Melakukan penimbangan bahan baku ketika tiba di pabrik. - Melakukan pemotongan awal untuk membuang kedua ujung sisi ubi kayu. - Mengupas kulit ubi kayu dan memasukkannya ke dalam karung goni. 3. Karyawan Perajangan Tugas karyawan perajangan adalah merajang ubi kayu yang telah dikupas. 4. Karyawan Pencucian Tugas karyawan pencucian adalah mencuci ubi yang telah dirajang kemudian ditiriskan. 5. Karyawan Penggorengan Tugas karyawan penggorengan adalah: - Menggoreng ubi yang telah dicuci dari bagian pencucian. - Mengganti minyak goreng. 6. Karyawan Pembumbuan Tugas karyawan pembumbuan adalah memberi bumbu sesuai dengan variasi rasa. 7. Karyawan Pengemasan (untuk kemasan ½ kg) Tugas karyawan pengemasan (untuk kemasan ½ kg) adalah: - Memasukkan keripik ke dalam kemasan sesuai rasa keripik. - Menimbang dan menyesuaikan berat keripik hingga ½ kg. - Menyegel kemasan.

II-5 8. Karyawan Pengemasan (untuk kemasan 24 gram) Tugas karyawan pengemasan (untuk kemasan 24 gram) adalah: - Mengangkut keripik dari meja pendinginan ke mesin kemas. - Menyalakan dan mengontrol kerja mesin kemas. - Memasang roll plastik kemasan ke mesin kemas sesuai rasa keripik. - Mengangkut kemasan keripik ke bagian pengepakan. 9. Karyawan Pengepakan Tugas karyawan pengepakan adalah: - Memisahkan kemasan keripik sesuai rasa. - Mengepak kemasan keripik ke dalam bentuk bal. 10. Karyawan Transportasi Tugas karyawan transportasi adalah: - Mengangkat bahan yang diperlukan (bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong) ke setiap stasiun kerja yang membutuhkan - Mengangkat produk dari stasiun kerja ke stasiun kerja berikutnya. 11. Kasir Tugas kasir adalah: - Memberikan secara langsung upah atau gaji karyawan yang telah ditetapkan oleh pimpinan. - Mencairkan kuitansi dan mencatat kuitansi yang telah disetujui oleh pimpinan. 12. Karyawan Pengapian Tugas karyawan pengapian adalah:

II-6 - Menerima kayu bakar dari pemasok - Menyusun kayu bakar di tungku pembakaran. - Menghidupkan dan mematikan air blower. - Menyalakan dan mengontrol api 2.3.3. Tenaga Kerja dan Jam Kerja Jumlah tenaga kerja pada UD. Tiga Bawang saat ini adalah 46 karyawan. Kategori karyawan tersebut adalah: a. Karyawan Tetap Karyawan tetap ini terbagi dua jenis, yaitu pemimpin dan operator. Jumlah karyawan tetap yaitu 19 orang dengan pembagian kerja seperti pada Tabel 2.1. b. Karyawan Lepas (Borongan) Tabel 2.1. Jumlah Karyawan Tetap Jenis Pekerjaan Jumlah (orang) Pemimpin 1 Perajangan 3 Pencucian 3 Penggorengan 4 Pembumbuan 2 Transportasi 4 Perapian 1 Kasir 1 Total 19 Karyawan lepas ini digunakan sesuai dengan waktu penyelesaian suatu pekerjaan sesuai dengan kontraknya. Jika pekerjaan ini sudah selesai maka ia tidak lagi bekerja dengan industri tersebut kecuali dengan kontrak baru. Jumlah karyawan lepas adalah 27 orang yaitu 10 orang pada bagian pengupasan dan 17 orang pada bagian pengepakan.

II-7 Hari kerja di UD. Tiga Bawang adalah enam hari kerja, yaitu hari Senin sampai hari Sabtu. Jam kerja per hari adalah sepuluh jam yaitu dari pukul 07.00 WIB sampai 18.00 WIB dengan waktu istirahat selama satu jam yaitu dari pukul 12.00 WIB sampai 13.00 WIB. Jika ada penambahan pesanan maka akan diadakan jam lembur hingga pukul 20.00 WIB. Lembur juga dilaksanakan pada hari Minggu jika ada pesanan yang belum selesai dikerjakan. 2.3.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Upah karyawan dibayar dengan sistem mingguan berupa upah pokok dan dilakukan penambahan jika ada lembur. Karyawan diberikan sarapan, makan siang, dan makan malam setiap harinya serta disediakan penginapan jika tidak mempunyai tempat tinggal yang dekat dengan tempat produksi. 2.4. Proses Produksi Proses produksi merupakan suatu proses transformasi (mengalami perubahan bentuk secara fisik dan kimia) yang mengubah input yang berupa bahan baku, mesin, peralatan, modal, energi, tenaga kerja menjadi output sehingga memiliki nilai tambah. UD. Tiga Bawang yang merupakan perusahaan pembuatan keripik menggunakan teknologi produksi yang manual dan semi otomatis yaitu selain menggunakan mesin juga masih menggunakan tenaga kerja sebagai operator maupun pekerjaan manual.

II-8 2.4.1. Bahan Baku Bahan baku adalah bahan yang digunakan sebagai bahan utama dalam suatu proses produksi, dimana sifat dan bentuknya akan mengalami perubahan fisik maupun kimia yang langsung ikut di dalam proses produksi sampai dihasilkannya barang jadi. Bahan baku yang digunakan adalah ubi kayu. Ubi kayu yang digunakan adalah yang telah berumur satu tahun dan memiliki bentuk yang lurus serta besarnya yang hampir seragam. Ubi kayu diperoleh dari Tanjung Morawa dan Siantar. 2.4.2. Bahan Tambahan Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan ke dalam produksi sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas secara lebih baik. Bahan tambahan yang digunakan adalah bumbu dan kemasan. Kemasan dibedakan berdasarkan rasa dan berat produk. Bumbu dan plastik kemasan didatangkan dari supplier di Jakarta. 2.4.3. Bahan Penolong Bahan penolong adalah bahan-bahan yang dapat menunjang proses produksi yang tidak nampak pada produk akhir. Bahan penolong yang digunakan adalah minyak goreng, air untuk mencuci ubi dan kayu bakar. Minyak goreng di beli dari agen yang ada di Medan, sedangkan kayu bakar didatangkan dari Tanjung Morawa dan Siantar.

II-9 2.4.4. Uraian Proses Produksi Ubi kayu sebagai bahan baku utama pembuatan keripik melewati berbagai tahapan pengolahan (proses produksi) hingga menjadi produk keripik dengan berbagai rasa. Berikut ini adalah uraian proses produksi : 1. Pengupasan Pengupasan adalah tahap paling awal dalam proses pembuatan keripik. Tujuan dari pengupasan ini adalah untuk membuang kedua ujung ubi kayu dan memisahkan umbi dari kulitnya. Proses ini dilakukan secara manual (menggunakan pisau). 2. Perajangan Proses perajangan adalah proses pemotongan ubi yang telah dikupas dengan mesin perajang. Tujuan dari peranjangan ini adalah untuk memotong ubi dengan tebal yang sama. Ubi yang telah dipotong-potong selanjutnya dibawa ke bagian pencucian. 3. Pencucian Kegiatan ini bertujuan untuk membersihkan ubi yang telah dipotong. Ubi yang telah dipotong, direndam ke dalam sebuah bak yang berisi air. Kemudian ditiriskan yaitu proses pengeringan ubi yang telah selesai dicuci sebelum tahap penggorengan. 4. Penggorengan Setelah ubi melalui tahap penirisan, maka tahap selanjutnya adalah penggorengan. Penggorengan dilakukan di dalam wadah yang terbuat dari logam (berbentuk segi empat) dan berisi minyak goreng panas. Setiap kali

II-10 penggorengan, dimasukkan sekitar 2 keranjang tempat ubi. Proses ini bertujuan untuk mematangkan ubi menjadi keripik. Setelah menjadi keripik hasil tersebut ditiriskan sebentar untuk mengurangi minyak dan menurunkan suhu. 5. Pembumbuan Selanjutnya keripik dimasukkan ke dalam suatu wadah yang diputar dengan motor listrik (mesin pembumbuan). Tujuan dari proses ini adalah untuk memberikan bumbu pada keripik sesuai dengan rasanya sehingga bumbu tercampur secara merata pada keripik. 6. Pendinginan Setelah itu keripik didinginkan dengan meletakkan di atas meja pendinginan agar suhunya normal ketika dikemas. 7. Pengemasan (pembungkusan) Keripik selanjutnya dikemas dengan kemasan plastik yang telah ada mereknya sesuai dengan rasanya. Untuk kemasan ½ kg, proses pengemasannya adalah memasukkan keripik secara manual, ditimbang, dan disegel dengan alat segel. Sedangkan untuk kemasan 24 gram, proses pengemasannya dengan menggunakan mesin pengemas otomatis. 8. Pengepakan Untuk keripik kemasan 24 gram, dilakukan lagi pengepakan ke dalam bentuk bal. Satu bal berisi 25 bungkus (5x5 bungkus) kemasan 24 gram. Blok diagram proses pembuatan keripik dapat dilihat pada Gambar 2.2.

II-11 Ubi Kayu Pengupasan Perajangan Pencucian Penggorengan Pembumbuan Pendinginan Pengemasan Pengepakan Gambar 2.2. Blok Diagram Proses Pembuatan Keripik 2.4.5. Mesin dan Peralatan Produksi Adapun mesin yang digunakan di UD. Tiga Bawang dalam pembuatan keripik, dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2. Mesin Produksi Nama Fungsi Spesifikasi Mesin Perajang Mesin Mollen Mesin Pengemas Air Blower Memotong ubi yang telah dikupas dengan tebal yang sama Meratakan bumbu yang dicampurkan ke keripik Mengemas keripik ke dalam kemasan kecil (24 gram) Meniupkan angin ke kayu yang dibakar pada tungku pembakaran Daito Cooper, tipe YCL80B- 4, ½ HP, 1400 rpm Daito Cooper, tipe YCL80B- 4, 29 rpm, ukuran 1,2m x Ø75cm, kapasitas 6 kg ubi Jumbo packer, tipe JD 657, kapasitas 75 bungkus per menit Fuli Electrical, tipe T-CZR, output 0,6m 3 /menit, tekanan 135 Pa Jumlah (unit) 3 2 3 4

II-12 Adapun peralatan yang digunakan di UD. Tiga Bawang dalam pembuatan keripik, dapat dilihat pada Tabel 2.3. Timbangan Tabel 2.3. Peralatan Produksi Nama Fungsi Spesifikasi Pisau Pengupas Ubi Keranjang Kecil Bak Pencucian Menimbang berat bahan baku (ubi kayu) yang masuk dari supplier Memotong dan mengupas ubi kayu Tempat penampungan ubi yang telah dirajang dan untuk meniriskan ubi yang telah dicuci Tempat mencuci ubi yang telah dirajang Tempat menggoreng ubi yang telah dicuci Merek Lucky, kapasitas 50 kg Pisau ukuran 15 cm Jumlah (unit) 1 10 Ø30cm 140 Ukuran 1m x 1,2m x 40cm Ukuran 1,4m x 1,5m x 45cm Tempat Penggorengan 4 Sendok Alat pengaduk pada saat Panjang 2 m, Penggorengan melakukan penggorengan Ø50cm Besar 4 Sendok Mengangkat serpihan-serpihan Panjang 2 m, Penggorengan kecil keripik dalam minyak Ø30cm Kecil 2 Keranjang Besar Meniriskan keripik yang telah digoreng Ø45cm 14 Baskom Besar 1 Tempat penampungan keripik yang Ø55cm telah digoreng dan ditiriskan 11 Baskom Menampung minyak yang menetes Ø55cm Besar 2 dari keranjang besar 2 Tong Besar Tempat penampungan keripik yang Tinggi 1m, telah dibumbui Ø45cm 6 Trolley Mengangkut tong besar ke meja Ukuran 50cm x pendinginan 50cm x 30 cm 2 Tempat penumpukan sementara Meja Pendinginan untuk mendinginkan keripik yang Ukuran 2m x 5m 1 telah digoreng Timbangan kecil Merek Thang Menimbang berat pada saat Long, kapasitas mengemas kemasan ukuran ½ kg 10kg 1 Kereta Sorong Mengangkut ubi kayu yang telah dikupas dari bagian pengupasan ke bagian perajangan Ukuran 45cm x 122 cm 1 1