BAB I PENDAHULUAN. mencapai perkembangan dan pertumbuhan anak (Wong, 2009). Menurut Kementrian Kesehatan RI (2013), jumlah anak usia toddler

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TOILET TRAINING TERHADAP PELAKSANAAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN SEWU SURAKARTA

BAB I. dan perkembangan anak selanjutnya. Salah satu tugas anak toddler ini yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Toilet training yaitu suatu usaha melakukan latihan buang air besar dan buang

BAB I PENDAHULUAN. anak yang sudah mulai memasuki fase kemandirian (Wong, 2004). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1 tahun), usia bermain/toddler (1-2,5 tahun), pra sekolah (2,5-5 tahun), sekolah

BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP

Bab 1 PENDAHULUAN. pada kehidupan selanjutnya. Perhatian yang diberikan pada masa balita akan

BAB 1 PENDAHULUAN. anak mencapai tujuan yang diinginkan. Penerapan pola asuh yang tepat

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP SIKAP IBU TENTANG TOILET TRAINING

BAB I PENDAHULUAN. kurang dalam perilaku adaptif dan memiliki intelektual di bawah rata-rata. yang muncul dalam masa perkembangan (Depkes, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangannya mengatakan bahwa anak usia toddler (1-3) tahun

BAB I PENDAHULUAN. adalah aktifitas untuk mencapai tugas perkembangan melalui toilet training.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TOILET TRAINING TERHADAP PELAKSANAAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TOODLER DI KELURAHAN SEWU SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. terlebih dahulu agar orang tua dapat mengarahkan dan membimbing anaknya

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya, manusia dalam kehidupannya mengalami tahapan

BAB I PENDAHULUAN. etika-moral. Perkembangan anak sangat penting untuk diperhatikan karena akan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan anak selanjutnya (Nursalam dkk, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. dini. Salah satu permasalahan yang sering dijumpai adalah mengompol yang

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM TOILET TRAINING PADA ANAK TODDLER DI DESA GLODOGAN KECAMATAN KLATEN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. anak, yang merupakan masa pertumbuhan dasar anak. Pada usia batita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluarga dalam hubungannya dengan anak diidentikkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak merupakan karunia Tuhan yang harus disyukuri, dimana setiap keluarga

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses perkembangan anak memiliki ciri fisik, kognitif, konsep diri, pola

Ima Syamrotul M Dosen Kebidanan Universitas Muhammadiyah Purwokerto

BAB 1 PENDAHULUAN. namun saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. (Hidayat dalam Ernawati

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah anugerah dan merupakan titipan serta amanah yang. sesuai dengan tahap pertumbuhan dan perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya

MUHAMMAD ARISY DEKY PRABOWO

SATUAN ACARA PENYULUHAN TOILET TRAINING PADA ANAK

Puji Lestari* )., ABSTRAK

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER DI PAUD PERMATA BUNDA RW 01 DESA JATI SELATAN 1 SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. bulan. Masa ini merupakan masa eksplorasi lingkungan yang intensif. bagaimana mengontrol orang lain melalui perilaku tempertantrum,

BAB I PENDAHULUAN. keluarga lain, pengalaman dini belajar anak khususnya sikap sosial yang awal

BAB I PENDAHULUAN. orang tua yang sudah memiliki anak. Enuresis telah menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. faktor genetik dan lingkungan bio-fisiko-psikososial (Soetjiningsih,

BAB 1 PENDAHULUAN. berkualitas. Untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Tahapan perkembangan merupakan tingkatan tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. anak melakukan kegiatan tersebut disitu anak akan mempelajari anatomi. tubuhnya sendiri serta fungsinya.(hidayat Alimul,2005)

KESIAPAN TOILET TRAINING PADA ANAK TODDLER DI BANDA ACEH COMPARISON OF TOILET TRAINING READINESS IN BANDA ACEH

BAB III METODE PENELITIAN. Mojosongo, Jebres, Surakarta. Pelaksanaan penelitian bulan April 2014.

Oleh : Suyanti ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. air besar dan bladder control atau kontrol buang air kecil. Saat. yang tepat melakukan toilet training setelah anak mulai bisa

KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN DISPOSIBLE DIAPER. Dadang Kusbiantoro

TOILET TRAINING. 1) Imam Rifa i 2) Rut Aprilia Kartini 3) Sukmo Lelono 4) Sulis Ratnawati

Evi Nur Faidah* Supratman**

HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA TAWANREJO BARENG KLATEN

Ihwanudin Wahid Rohadi 2, Lutfi Nurdian Asnindari 3. Abstract

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK NGESTIRINI TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan

JKA.2016;3(1): ARTIKEL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi

HUBUNGAN TOILET LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK USIA BULAN DALAM MENGONTROL ELIMINASI DI POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dianggap penting untuk dikembangkan karena sebagai dasar untuk. perkembangan sosial selanjutnya (Maulana, 2011).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain penelitian studi korelasional yang merupakan penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin lama stimulasi dilakukan, maka akan semakin besar manfaatnya

BAB I PENDAHULUAN. Masalah tumbuh kembang merupkan masalah yang masih perlu

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK PERTIWI SINE 1 SRAGEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TOILET TRAINING DENGAN PELAKSANAANNYA DI POSYANDU BUNGA TANJUNG KELUHARAN TANJUNGSARI PURWAKARTA TAHUN 2015

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. kurang atau sedikit dan fren = jiwa) atau tuna mental (Maramis, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Orang pada masa mulai lahir sampai masa anak- anak tertentu pasti

BAB 1 PENDAHULUAN. organisme menuju tingkat kedewasaan atau kematangan (maturation) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. serta biasanya sudah mulai mengikuti program presschool (Dewi,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN KEMANDIRIAN TOILET TRAINING ANAK USIA TODDLER


PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG TOILET TRAINING ANAK USIA 1-3 TAHUN TERHADAP PENGETAHUAN IBU DI DESA SAMBON BANYUDONO BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. pada anak yang meliputi seluruh perubahan, baik perubahan fisik, perkembangan kognitif, emosi, maupun perkembangan psikososial yang

BAB I PENDAHULUAAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan anak saat ini. Akan tetapi pelaksanaan untuk meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2005). Pada periode ini anak akan mulai berjalan dan mengekplorasi rumah dan

JURNAL ABDIMAS BSI Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 Februari 2018, Hal. 7-13

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pengembangan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial-emosional,

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu mencapai tugas perkembangannya. Menerangkan gambar dan tulisan

TOILET TRAINING PADA ANAK DOWN SYNDROME

BAB I PENDAHULUAN. diulang lagi, maka masa balita disebut sebagai masa keemasan (golden period),

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

Youstiana Dwi Rusita*, Ikha Ardianti Ilmu Keperawatan STIKES Insan Cendekia Husada Bojonegoro ABSTRAK

HUBUNGAN KEMANDIRIAN ANAK DENGAN KEMAMPUAN TOILET TRAINING ANAK USIA TODDLER

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Pada usia balita merupakan masa perkembangan tercepat

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis. Perubahanperubahan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak selanjutnya. Perkembangan motorik pada usia 1-5 tahun

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan satu sama lain tetapi sifatnya berbeda, namun ke dua nya. mengenal faktor resiko pada anak usia toddler.

BAB 1 PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan toddler. Anak usia toddler yang banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. perencanaan atau penataan pembangunan bangsa (Hidayat, 2008 ) Peningkatan dan perbaikan upaya kelangsungan, parkembangan dan

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN.

A-PDF OFFICE TO PDF DEMO: Purchase from to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 0-24 BULAN DI DESA TRIGUNO KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, deteksi, intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang (Depkes

GAMBARAN PERKEMBANGAN BALITA GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KABUPATEN JOMBANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SATUAN ACARA PENYULUHAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

POLA ASUH DAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK TODDLER. Triani Yuliastanti Novita Nurhidayati INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Cuci tangan mengunakan sabun telah menjadi salah satu gerakan yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa toddler yang berada pada usia 12 sampai 36 bulan merupakan masa eksplorasi lingkungan yang intensif karena anak berusaha mencari tahu bagaimana semua terjadi. Meskipun bisa menjadi saat yang sangat menantang bagi orang tua dan anak karena masing-masing belajar untuk mengetahui satu sama lain dengan lebih baik, pada masa ini merupakan periode penting untuk mencapai perkembangan dan pertumbuhan anak (Wong, 2009). Menurut Kementrian Kesehatan RI (2013), jumlah anak usia toddler di Indonesia cukup besar, yaitu sekitar 17.091.762 jiwa dari 87,9 juta anak Indonesia. Anak dalam usia toddler, dimana pada masa tersebut memerlukan pembinaan terhadap tumbuh kembang anak secara komprehensif dan berkualitas yang dapat diselenggarakan melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi penyimpangan tumbuh kembang anak sehingga perkembangan kemampuan gerak, bicara, bahasa, sosialisasi dan kemandirian berlangsung optimal sesuai umur anak. Orang tua memiliki peranan penting dalam optimalisasi perkembangan anak, memberikan stimulasi dalam semua aspek perkembangan baik motorik kasar maupun motorik halus, bahasa, dan personal sosial. Pengetahuan orang tua terutama ibu sangat berperan terhadap perilaku anak dan membentuk tumbuh kembang yang optimal, karena 1

2 perhatian dan pengamatan anak tidak terlepas dari sikap dan perilaku orang tua (Meggitt, 2013). Toilet training merupakan suatu usaha untuk melatih anak agar mampu mengontrol dalam melakukan buang air kecil dan buang air besar. Salah satu aspek perkembangan yang umum dalam periode toddler adalah pengajaran ke toilet, usia 18 bulan anak sudah mampu menahan kandung kemih. Melakukan latihan buang air pada anak membutuhkan persiapan, baik secara fisik, psikologis, maupun secara intelektual, dimana dalam melalui persiapan tersebut diharapkan anak mampu mengontrol buang air secara mandiri (Kyle & Carman, 2015). Keberhasilan toilet training memberikan beberapa keuntungan bagi anak seperti dapat mengontrol buang air kecil dan buang air besar, awal terbentuknya kemandirian sehingga anak bisa melakukan sendiri BAB dan BAK dan juga mengetahui beberapa bagian tubuh dan fungsinya. Proses toilet training yang dilakukan oleh orang tua dapat mengalami kegagalan pada anak seperti beresiko menimbulkan infeksi saluran kemih, anak memiliki sikap egois, keras kepala, senderung ceroboh, dan seenaknya dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Pengetahuan tentang toilet training sangat penting untuk dimiliki oleh orang tua terutama seorang ibu. Ibu yang mempunyai tingkat pengetahuan yang baik berarti mempunyai pemahaman yang baik dalam mengoptimalisasi setiap tahap perkembangan anak yang salah satunya pelaksanaan toilet training pada anak usia toddler (Gilbert, 2006).

3 Berdasarkan data yang diperoleh peneliti pada tanggal 07 Juni 2016 jumlah anak usia toddler di Kelurahan Sewu Kecamatan Jebres ada 192 anak, studi pendahuluan yang dilakukan peneliti terhadap 12 anak usia 1-3 tahun yang diantaranya masih memiliki kebiasaan yang salah dalam buang air. Dari hasil studi pendahuluan ada 3 anak yang masih menggunakan popok, 4 anak buang air besar dicelana, dan 5 anak buang air kecil disembarang tempat atau diluar rumah. 8 dari 12 ibu-ibu menunjukkan perilaku yang kurang tepat ketika menghadapi anak yang buang air dicelana yaitu ibu terlihat kurang tanggap, 5 dari 12 ibu-ibu memarahi anaknya ketika mengompol di celana, 10 dari 12 ibu-ibu mempersilahkan anaknya untuk buang air di sembarang tempat atau diluar rumah, 5 dari 12 ibu-ibu mengetahui tentang latihan toilet tapi tidak mempraktekannya pada anak, 7 dari 12 ibu-ibu tidak mengatahui tentang latihan toilet, dan 10 dari 12 ibu-ibu mengatakan anak akan siap dengan sendirinya untuk latihan toilet saat sudah mulai sekolah. Kondisi ini mungkin disebabkan dari pengetahuan ibu yang kurang tentang pentingnya menerapkan pelaksanaan toilet training yang merupakan salah satu aspek perkembangan pada periode toddler. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti apakah ada Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Toilet Training Terhadap Pelaksanaan Toilet training Pada Anak Usia Toddler di Kelurahan Sewu.

4 B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas anak seharusnya telah dilakukan latihan toilet sejak usia 18 bulan. Tetapi pada kenyataannya banyak ibu yang tidak memahami pentingnya menerapkan latihan toilet sejak dini pada anak. Kebiasaan buang air yang salah dan tidak pada tempatnya disebabkan oleh beberapa faktor dan salah satu faktor yang mempengaruhi adalah pengetahuan orang tua atau ibu tentang toilet training maka peneliti merumuskan masalah Adakah hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang toilet training terhadap pelaksanaan toilet training pada anak usia toddler di Kelurahan Sewu. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang toilet training terhadap pelaksanaan toilet training pada anak usia toddler di Kelurahan Sewu. 2. Tujuan khusus a. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu tentang toilet training di Kelurahan Sewu. b. Mengidentifikasi pelaksanaan toilet training di Kelurahan Sewu. c. Menganalisis hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang toilet training terhadap pelaksanaan toilet training di Kelurahan Sewu.

5 D. Manfaat Penulisan 1. Bagi Ibu Diharapkan dari penelitian ini ibu atau orang tua memahami pentingnya menerapkan toilet training pada anak dan ibu bisa meluangkan waktu untuk melatih anak sejak dini agar anak mampu melalukan toilet training secara mandiri. 2. Bagi Pendidikan Keperawatan Dapat memberikan motivasi pada ibu untuk mendidik anak dalam melakukan toilet training sehingga anak mampu melakukan buang air kecil dan buang air besar dengan baik dan benar sesuai usia anak. 3. Bagi Penulis Dapat menambah pengetahuan, sikap, dan pelaksanaan toilet training pada anak usia toddler. 4. Bagi Penelitian Keperawatan Dapat Menjadi informasi tambahan dan data dasar untuk penelitian selanjutnya tentang hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan pelaksanaan toilet training pada anak usia toddler. E. Keaslian Penelitian 1. Ningsih, Sri Fitdiyah. 2012, melakukan penelitian dengan judul Hubungan Pengetahuan dan Perilaku Ibu Dalam Menerapkan Toilet Training dengan Kebiasaan Mengompol Pada Anak Usia Pra Sekolah di RW 02 Kelurahan Babakan Kota Tangerang. Peneliti menggunakan

6 metode Cross Sectional, hasilnya menunjukan bahwa ada hubungan antara perilaku ibu dalam menerapkan toilet training dengan kebiasaan mengompol pada anak usia pra sekolah dengan (p value = 0,041) dan tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang toilet training dengan kebiasaan mengompol pada anak usia pra sekolah dengan (p value = 0,232). Persamaan dengan penelitian ini adalah mengukur pengetahuan ibu tentang toilet training pada anak, pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan observasi pada orang tua. Sedangkan perbedaanya adalah pada variabel terikat, penelitian ini kebiasaan mengompol pada anak pra sekolah dan tempat penelitian yang diambil di Kelurahan Babakan Kota Tangerang sedangkan penelitian yang akan dilakukan adalah Kelurahan Sewu Kota Surakarta. 2. Lestari, Puji. 2013, melakukan penelitian dengan judul Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Toilet Training dengan Praktik Ibu dalam Penggunaan Diapers Pada Anak Usia Toodler Di Kelurahan Putat Purwodadi. Peneliti menggunakan metode Cross Sectional dengan pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling, hasilnya menunjukan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang toilet training dengan praktik ibu dalam penggunaan diapers pada anak usia toodler (1-3 tahun) dengan (p value = 0,018). Persamaan dengan penelitian ini adalah mengukur tingkat pengetahuan ibu tentang toilet training pada anak. Metode penelitian menggunakan pendekatan Cross Sectional. Sedangkan perbedaanya pada

7 variabel bebas, penelitian ini praktik ibu dalam penggunaan diapers pada anak usia toodler dan tempat penelitian yang diambil di Kelurahan Putat, Purwodadi sedangkan penelitian yang akan dilakukan adalah di Kelurahan Sewu Kecamatan Jebres Kota Surakarta dan variabelnya adalah tahap perkembangan anak terhadap pelaksanaan toilet training pada anak usia toodler. 3. Rohadi, I.W & Asnindari, L.N. 2013, melakukan penelitian dengan judul Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Tentang Pelaksanaan Toilet Training Pada Anak Usia Toodler di PAUD Desa Semugih Kecamatan Rongkop Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Peneliti menggunakan metode Cross Sectional dengan pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, hasilnya menunjukan bahwa ada hubungan pengetahuan dan sikap tentang pelaksanaan toilet training pada anak usia toodler (1-3 tahun) dengan (p value = 0,031). Persamaan dengan penelitian ini adalah mengukur tingkat pengetahuan ibu tentang toilet training pada anak. Metode penelitian menggunakan pendekatan Cross Sectional. Sedangkan perbedaanya pada variabel bebas, penelitian ini sikap ibu tentang pelaksanaan toilet training pada anak usia toodler, pengambilan sampel menggunakan total sampling dan tempat penelitian yang diambil di Kelurahan Putat, Purwodadi sedangkan penelitian yang akan dilakukan adalah di Kelurahan Sewu Kecamatan Jebres Kota Surakarta dengan variabel bebas perkembangan anak terhadap toilet

8 training pada anak usia toodler dan pengambilan sampel menggunakan teknik propotional random sampling..