Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

PPN (Rupiah) CV Lubrima Pratama Agust

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2012/PP/M.IIIA Tahun 2018

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.51102/PP/M.IVB/16/2014

: bahwa Terbanding mengusulkan untuk menolak permohonan banding Pemohon Banding Terbanding

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap :

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-60826/PP/M.IIIB/99/2015. Tahun Pajak : 2011

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : PUT /2014/PP/M.VIB Tahun Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2014.

bahwa menurut Tergugat sesuai dengan Pasal 12 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-24/PJ/2012

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa:

dengan rincian sebagai berikut : dengan rincian sebagai berikut:

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.50322/PP/M.X/16/2014

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

P U T U S A N SELA NOMOR : 49/C/PK/PJK/2007

Nomor KEP-4949/WPJ.09/2015 tanggal 20 Oktober 2015;

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-46456/PP/M.XIII/16/2013

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa:

bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah Penerbitan Surat Keputusan Tergugat Nomor: KEP-00329/NKEB/WPJ.

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 41/PJ/2014 TENTANG

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Positif atas Peredaran Usaha Tahun Pajak 2008 sebesar Rp

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

bahwa Surat Tagihan Pajak Nomor 00097/107/12/029/15 tanggal 28 September 2015 tidak termasuk

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah penerbitan Keputusan Tergugat Nomor KEP-3281/ WPJ.11/2015 tanggal 15 Oktober 2015;

P U T U S A N NOMOR : 190/B/PK/PJK/2007

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT /PP/M.XIII/16/2013. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2008

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85809/PP/M.IIB/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2012

Peredaran Usaha Arus Piutang cfm Pemeriksa Rp DPP PPN yang belum dilaporkan WP dalam SPM PPN nya tahun 2012 Rp

Tabel Nilai Sengketa atas Objek Pajak sampai dengan Surat Banding N o. 1. Koreksi Positif Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut Rp

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put-4/PP/M.XIIA/99/2014. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2011

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2013/PP/M.IIIA Tahun 2018

Putusan Pengadilan Pajak : 39925/PP/M.II/99/2012. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2008

P U T U S A N NOMOR : 103/C/PK/PJK/2007

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-73896/PP/M.XIB/16/2016. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2012

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

: PUT.38579/PP/M.XIII/16/2012. Nomor Putusan Pengadilan Pajak Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2007

BAB IV GAMBARAN SENGKETA FAKTUR PAJAK CACAT DAMPAKNYA BAGI PENGUSAHA KENA PAJAK DAN KERUAGIAN NEGARA

PUTUSAN SELA NOMOR : 52/C/PK/PJK/2007

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-86614/PP/M.XIVA/13/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 26

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /PP/M.VIB/12/2014. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2010

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146/PMK.03/2012 TENTANG TATA CARA VERIFIKASI

Putusan : Put.46604/PP/M.X/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2005

A. Dasar Hukum. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.65755/PP/M.VIIIA/12/2015. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2008

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.36124/PP/M.I/16/2012. : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2006

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2014/PP/M.IIIA TAHUN 2018

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa:

Suwadi Widyaiswara Madya Pusdiklat Pajak

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.49554/PP/M.XV/99/2013

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

: bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah Koreksi Dasar Pengenaan Pajak

Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2008

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang

2017, No dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pe

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Koreksi Pajak Masukan sebesar Rp ,00

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

: bahwa perhitungan koreksi Dasar Pengenaan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak Januari s.d Desember 2006 adalah sebagai berikut:

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.49243/PP/M.XI/99/2013. Tahun Pajak : 2009

Koreksi Pajak Masukan yang berhubungan dengan kegiatan unit usaha/divisi kebun sebesar Rp ,00,

Nilai sengketa terbukti sampai dengan Surat Uraian Banding

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Penggantian ke 2 (dua) :

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-11/PJ/2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi Dasar Pengenaan Pajak;

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang

Transkripsi:

Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 654/B/PK/PJK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara: DIREKTUR JENDERAL PAJAK, tempat kedudukan di Jalan Jenderal Gatot Subroto Nomor 40-42, Jakarta, 12190; Dalam hal ini memberi kuasa kepada: 1. DADANG SUWARNA, jabatan Direktur Keberatan dan Banding, Direktorat Jenderal Pajak; 2. DAYAT PRATIKNO, jabatan Kepala Sub Direktorat Peninjauan Kembali dan Evaluasi, Direktorat Keberatan dan Banding; 3. FARCHAN ILYAS, jabatan Kepala Seksi Peninjauan Kembali, Sub Direktorat Peninjauan Kembali dan Evaluasi, Direktorat Keberatan dan Banding; 4. ARI MURTI, jabatan Penelaah Keberatan, Sub Direktorat Peninjauan Kembali dan Evaluasi, Direktorat Keberatan dan Banding; Keempatnya berkantor di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jalan Jenderal Gatot Subroto Nomor 40-42, Jakarta, 12190, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor SKU-1837/ PJ./2015 tanggal 27 Mei 2015; Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Terbanding; melawan: PT. LION SUPER INDO, tempat kedudukan di Menara Bidakara 2 Lantai 19-22, Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 71-73, Jakarta Selatan; Termohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Banding; Mahkamah Agung tersebut; Membaca surat-surat yang bersangkutan; Menimbang, bahwa dari surat-surat yang bersangkutan ternyata Pemohon Peninjauan Kembali dahulu sebagai Terbanding telah mengajukan ahkamaa permohonan peninjauan kembali terhadap Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put-59507/PP/M.IIIB/16/2015 tanggal 12 Februari 2015 yang telah berkekuatan Halaman 1 dari 34 halaman. Putusan Nomor 654/B/PK/PJK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

Direktori Putusan Mahkamaa hukum tetap, dalam perkaranya melawan Termohon Peninjauan Kembali dahulu sebagai Pemohon Banding, dengan posita perkara sebagai berikut: Bahwa sesuai dengan Pasal 27 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 mengenai Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan perkenankanlah Pemohon Banding mengajukan permohonan banding atas Keputusan Terbanding Nomor KEP-568/WPJ.21/2013 tanggal 22 Juli 2013 terhadap Permohonan Keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Nomor 00132/207/10/046/12 tanggal 26 April 2012 sejumlah Rp 228.177.399,00, untuk Masa Pajak April 2010, atas nama Pemohon Banding; Latar Belakang; Kegiatan Perusahaan; Bahwa Pemohon Banding didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 1968 juncto Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1970 berdasarkan Akta Notaris Nomor 49 tanggal 26 Maret 1997 dari Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., notaris di Serang, dan diubah dengan Akta Notaris Nomor 8 tanggal 21 Juli 1997 dari Agus Hashim Ahmad, S.H., Notaris di Jakarta. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Nomor 4 tanggal 13 Agustus 2010 dan Gisella Ratnawati, S.H., Notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas dan perubahan susunan Komisaris dan Direksi Pemohon Banding. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya Nomor AHU-47266.AH.01.02. Tahun 2001 tanggal 6 Oktober 2010; Bahwa sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Pemohon Banding terutama meliputi bidang perdagangan eceran seperti pasar swalayan dan minimarket, dan ekspor dan impor barang yang berhubungan dengan aktivitas Pemohon Banding. Pemohon Banding memulai operasi komersialnya pada tanggal 1 Agustus 1997. Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan adalah 4.530 per 31 Desember 2010; Bahwa Pemohon Banding saat ini mengoperasikan 73 gerai pasar swalayan dengan merek terdaftar Super Indo dengan lokasi sebagai berikut: 49 gerai di Jakarta dan sekitarnya, 11 gerai di Bandung dan sekitarnya, 6 gerai di ahkamaa Surabaya, 6 gerai di Yogyakarta dan 1 gerai di Palembang; Bahwa sesuai dengan ruang lingkup kegiatan Pemohon Banding dibidang pasar swalayan tentunya mutasi transaksi keuangan setiap hari, setiap bulan dan Halaman 2 dari 34 halaman. Putusan Nomor 654/B/PK/PJK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

Direktori Putusan Mahkamaa selama setahun jumlahnya sangat banyak sekali. Dalam satu bulan rata-rata mutasi transaksi keuangan adalah sebanyak 126.000 transaksi yang berarti total mutasi transaksi adalah sebanyak 1.513.240 transaksi selama setahun. Kemudian untuk system pembukuan, Pemohon Banding sudah menggunakan program komputerisasi yang dibuat sendiri oleh tim programer Pemohon Banding dengan basis online (web based); Kronologis Pemeriksaan Sampai Dengan Keberatan 1. Pemeriksaan dimulai tanggal 27 Oktober 2011 melalui Surat Pemberitahuan dari Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Utara Nomor Pemb-135/WPJ.21/KP.0605/2011 tanggal 28 September 2011, terlampir (lampiran [1]) dan Surat Perintah Pemeriksaan Nomor PRIN-135/ WPJ.21/KP.0605/2011 tertanggal 28 September 2011, terlampir (lampiran [2]); 2. Melalui Berita Acara Permintaan Keterangan Nomor Ke1.I-BA/ WPJ.21/KP.0600.2.2/2011 tertanggal 27 Oktober 2011, terlampir (lampiran [3]) Terbanding meminta beberapa keterangan terkait Pemeriksaan tahun Pajak 2010; 3. Melalui Surat Tugas Nomor ST-413/WPJ.21/KP.06/2011, terlampir (lampiran [4]), Terbanding mendatangkan Tim Ahli IT Bp. Muhammad Erick Maradona S.T. untuk membantu pelaksanaan Pemeriksaan di bidang Informasi & Teknologi; 4. Permintaan Peminjaman Buku atau Catatan dan Dokumen dilakukan pada saat itu juga melalui Surat S-319/WPJ.21/KP.0600/2011, terlampir (lampiran [5]) disertai lampiran daftar data dan dokumen yang akan diminta dan dipinjam; 5. Pada tanggal 27 Oktober 2011 tersebut sudah diserahkan data dan copy dokumen dari Pemohon Banding ke Terbanding disertai dengan Tanda Terima, terlampir (lampiran [6]); 6. Tanggal 2 November 2011 pengiriman dokumen ke-1 ke Terbanding disertai dengan Tanda Terima, terlampir (lampiran [7]); 7. Tanggal 8 November 2011 pengiriman dokumen ke II ke Terbanding disertai Tanda Terima terlampir (lampiran [8]); 8. Tanggal 18 November 2011 pengiriman dokumen ke III ke Terbanding disertai Tanda Terima terlampir (lampiran [9]); ahkamaa 9. Tanggal 30 Januari 2012 Terbanding menyampaikan Surat Perpanjangan Jangka Waktu Pemeriksaan selama 3 bulan melalui Surat Nomor Halaman 3 dari 34 halaman. Putusan Nomor 654/B/PK/PJK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

Direktori Putusan Mahkamaa S-140/WPJ.21/KP.06/2012 terlampir (lampiran [10]) dan diterima oleh Pemohon Banding tanggal 1 Februari 2012; 10. Tanggal 22 Februari 2012 pengiriman dokumen ke-iv ke Terbanding disertai Tanda Terima terlampir (lampiran [11]); 11. Pada hari Senin 6 Februari 2012, Terbanding mendatangi Pemohon Banding untuk melakukan klarifikasi dan rekonsiliasi dimana Pemohon Banding harus menugaskan pejabat yang berwenang di IT, Akuntansi, Penjualan, dan Perpajakan melalui Surat Nomor S-61/WPJ.21/ KP.0600.02/2012 terlampir (lampiran [12]) dan Surat Tugas Nomor ST- 58/WPJ.21/KP.06/2012 terlampir (lampiran [13]); Bahwa pada saat klarifikasi dan rekonsiliasi tersebut, terdapat beberapa tanya jawab antara Terbanding ke Pemohon Banding yang tertuang di Berita Acara Nomor Ke1.II-4/WPJ.21/KP.0605/11 terlampir (lampiran [14]); 12. Atas beberapa dokumen yang tidak bisa disupport pada saat konfirmasi dan klarifikasi tanggal 6 Februari 2012, data tersebut dikirimkan kembali ke Terbanding tanggal 8 Februari 2012 disertai Tanda Terima terlampir (lampiran [15]); 13. Pada tanggal 20 Februari 2012 Pemohon Banding mengirimkan data Nota Barang Rusak selama Tahun 2010 ke Terbanding disertai Tanda Terima terlampir (lampiran [16]); 14. Tanggal 28 Maret 2012 terbit Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan dari Terbanding dengan Nomor PHP-021/WPJ.21/KP.0605/2012 terlampir (lampiran [17]) dengan Total Nilai Koreksi sejumlah Rp 256.481.565.251,00; 15. Atas Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan tersebut Pemohon Banding memberikan tanggapan melalui Surat Nomor 044-T/F&T/E/IV/2012 tanggal 12 April 2012 terlampir (lampiran [18]) dan sudah diterima Terbanding melalui tanda terima Nomor PEM:01001105\046\Apr\2012 tanggal 12 April 2012 terlampir (lampiran [19]); 16. Sesuai Undangan dari Terbanding Nomor S-42/WPJ.21/KP.0605/2012 terlampir (lampiran [20]), Pemohon Banding melakukan pembahasan akhir atas Hasil Pemeriksaan Tahun 2010 tersebut di KPP Madya Jakarta Utara pada tanggal 13, 17, 19, 20, 23 dan 24 April 2012; 17. Setelah dilakukan pembahasan akhir maka diterbitkan Berita Acara ahkamaa Pembahasan Hasil Pemeriksaan pada tanggal 24 April 2012 terlampir (lampiran [21]) yang ditandatangani oleh kedua belah pihak dimana pernyataan Pemohon Banding adalah tidak menyetujui hasil pembahasan Halaman 4 dari 34 halaman. Putusan Nomor 654/B/PK/PJK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

Direktori Putusan Mahkamaa akhir tersebut karena Terbanding melakukan pemeriksaan dengan data yang salah; 18. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Nomor 00132/207/10/046/12 diterbitkan oleh Terbanding tanggal 26 April 2012 sejumlah Rp228.177.399,00 untuk Masa Pajak April 2010 terlampir (lampiran [22]); 19. Atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pajak Pertambahan Nilai tersebut Pemohon Banding mengajukan Surat Permohonan Keberatan dengan Nomor 094-T/F&T/E/VII/12 tanggal 23 Juli 2012 terlampir (lampiran [23]) yang diterima Terbanding melalui tanda terima Nomor PEM:01002526\046\jul\2012 tanggal 25 Juli 2012 terlampir (lampiran [24]); 20. Permintaan data/dokumen untuk proses keberatan disampaikan melalui Surat S-1602/WPJ.21/2012 tanggal 08 Agustus 2012, terlampir (lampiran [25]); 21. Pada tanggal 27 Agustus 2012 sudah diserahkan data dan copy dokumen dari Pemohon Banding ke Terbanding disertai dengan Tanda Terima terlampir (lampiran [26]); 22. Pada tanggal 31 Agustus 2012 sudah diserahkan data dan copy dokumen dari Pemohon Banding ke Terbanding disertai dengan Tanda Terima terlampir (lampiran [27]); 23. Pada tanggal 22 Oktober 2012 Terbanding mengirimkan Undangan untuk melakukan Pembahasan Sengketa Perpajakan pada tanggal 06 November 2012 dengan Surat Undangan Nomor S-2173/WPJ.21/2012 terlampir (lampiran [28]); 24. Pada tanggal 30 Oktober 2012 sudah diserahkan data dan copy dokumen dari Pemohon Banding ke Terbanding disertai dengan Tanda Terima terlampir (lampiran [29]); 25. Sesuai undangan dari Terbanding, Pemohon Banding melakukan pembahasan di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Utara pada tanggal 06 November 2012 dimana dihasilkan Berita Acara Pembahasan Sengketa Perpajakan Nomor BA-XX/WPJ.21/BD.06/2012 terlampir (lampiran [30]); 26. Pada tanggal 27 November 2012, Terbanding mengirimkan Surat Permintaan Keterangan Ke-1 melalui Surat S-2395/WPJ.21/2012 tanggal ahkamaa 27 November 2012, terlampir (lampiran [31]); Halaman 5 dari 34 halaman. Putusan Nomor 654/B/PK/PJK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

Direktori Putusan Mahkamaa 27. Pada tanggal 18 Desember 2012 sudah diserahkan data dan copy dokumen dari Pemohon Banding ke Terbanding disertai dengan Tanda Terima terlampir (lampiran [32]); 28. Pada tanggal 28 Desember 2012 Terbanding mengirimkan Undangan untuk melakukan Pembahasan Sengketa Perpajakan pada tanggal 08 Januari 2013 dengan Surat Undangan Nomor S-2684/WPJ.21/ 2012 terlampir (lampiran [33]); 29. Pada tanggal 09 Januari 2013, Terbanding mengirimkan Surat Permintaan buku, catatan, data dan informasi Ke-2 melalui Surat S-26/WPJ.21/2013 tanggal 09 Januari 2013, terlampir (lampiran [34]); 30. Pada tanggal 09 Januari 2013, Terbanding mengirimkan Surat Permintaan buku, catatan, data dan informasi Ke-2 melalui Surat S-30/WPJ.21/2013 tanggal 09 Januari 2013, terlampir (lampiran [35]); 31. Pada tanggal 30 Januari 2013, diadakan pembahasan sengketa perpajakan dengan dihasilkan Berita Acara Pembahasan Sengketa Perpajakan Nomor BA-XX/WPJ.21/BD.06/2013 terlampir (lampiran [36]); 32. Pada tanggal 13 Maret 2013 sudah diserahkan data dan copy dokumen dari Pemohon Banding ke Terbanding disertai dengan Tanda Terima terlampir (lampiran [37]); 33. Pada tanggal 17 Mei 2013 sudah diserahkan data dan copy dokumen dari Pemohon Banding ke Terbanding disertai dengan Tanda Terima terlampir (lampiran [38]); 34. Pada tanggal 22 Mei 2013, Terbanding mengirimkan Surat Permintaan buku, catatan, data dan informasi melalui Surat S-1206/WPJ.21/2013 tanggal 22 Mei 2013, terlampir (lampiran [39]); 35. Pada tanggal 22 Mei 2013 sudah diserahkan data dan copy dokumen dari Pemohon Banding ke Terbanding disertai dengan Tanda Terima terlampir (lampiran [40]); 36. Pada tanggal 04 Juli 2013 Terbanding mengirimkan Pemberitahuan Daftar Hasil Penelitian Keberatan serta Surat Pemberitahuan Untuk Hadir melalui Surat S-1668/WPJ.21/2013 tanggal 04 Juli 2013, terlampir (lampiran [41]); 37. Kemudian, Surat Keberatan Pemohon Banding ditolak dengan dikeluarkannya Keputusan Terbanding Nomor: KEP-568/WPJ.21/2013 tertanggal 22 Juli 2013 terlampir (lampiran [42]); ahkamaa Permohonan Banding; Bahwa Pemohon Banding mengajukan permohonan banding karena keberatan yang Pemohon Banding ajukan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Halaman 6 dari 34 halaman. Putusan Nomor 654/B/PK/PJK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

Direktori Putusan Mahkamaa Pertambahan Nilai Masa Pajak April 2010 diterima sebagian oleh Terbanding. Berikut koreksi yang dipertahankan oleh Terbanding, yang menjadi sengketa banding Pemohon Banding: Koreksi Dasar Pengenaan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak April 2010 sebesar Rp 1.365.879.412,00; Bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi yang dipertahankan oleh Terbanding; Bahwa sebagaimana yang juga Pemohon Banding sampaikan dalam alasan Surat Permohonan Banding atas Pajak Penghasilan Badan Tahun 2010, koreksi selisih Dasar Pengenaan Pajak Pajak Pertambahan Nilai untuk Masa Pajak Maret juga disebabkan hanya karena pada saat pemeriksaan alasan menurut Terbanding data jurnal listing yang digunakan Terbanding tidak lengkap dan tentunya dalam proses keberatan data jurnal listing yang diberikan oleh Pemohon Banding kepada Terbanding sudah lengkap dan seharusnya tidak ada alasan bagi Terbanding untuk mempertahankan alasan Terbanding; Bahwa khusus mengenai data jurnal listing, perlu Pemohon Banding sampaikan kronologi sebelurnnya bahwa pada kunjungan tanggal 27 Oktober 2011 Terbanding sebenarnya telah meminta secara langsung data jurnal listing lengkap selama setahun yang diambil dari data based SQL server berbentuk data Text File yang diserahkan oleh divisi IT. Kemudian beberapa hari kemudian Terbanding menyatakan kepada Pemohon Banding bahwa data tersebut tidak dapat diolah atau digunakan oleh Terbanding karena berbentuk Text File, sehingga Terbanding akhirnya meminta data jurnal listing untuk kedua kalinya dalam bentuk format excel file dari divisi accounting; Bahwa dari divisi accounting, dari sistem yang ada untuk data jurnal listing tidak bisa langsung dibuka atau disediakan dalam bentuk format excel file apalagi menarik data jurnal listing dalam bentuk format excel file selama setahun. Pada akhirnya untuk menyediakan data dalam format excel file dari sistem yang ada, divisi accounting menyediakan data jurnal listing setiap bulannya secara manual yaitu dengan meng-copy data jumal listing setiap bulannya dan layar monitor ke dalam file format excel per bulan dengan sejumlah cabang yang ada (1 bulan file dengan beberapa sheet sejumlah cabang yang ada). Data jurnal listing yang diberikan oleh divisi accounting kepada Terbanding pada tanggal 02 November 2012 dalam format excel tersebut untuk seterusnya dalam surat keberatan dan ahkamaa surat banding ini Pemohon Banding sebut sebagai Jurnal listing ke-1; Bahwa melanjutkan mengenai alasan koreksi Terbanding di atas, informasi dari Terbanding bahwa adanya ketidaksesuaian antara Jurnal Listing ke-1 dengan Halaman 7 dari 34 halaman. Putusan Nomor 654/B/PK/PJK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

Direktori Putusan Mahkamaa Trial Balance dan General Ledger baru disampaikan Terbanding kepada Pemohon Banding yaitu pada saat telah dikeluarkannya Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan; Bahwa sebagaimana yang Pemohon Banding sampaikan dalam latar belakang kegiatan perusahaan di atas bahwa rata-rata jumlah data mutasi transaksi keuangan yang tercatat setiap tahunnya adalah sebanyak 1.513.240 baris Jurnal Listing dalam excel file maka setelah Pemohon Banding mempelajari dan mengecek ulang dan data Jurnal Listing ke-1, Jurnal Listing ke-1 yang diberikan Divisi Accounting ternyata tidak lengkap dan tidak diolah dengan benar sebagai dasar kertas kerja bagi Terbanding; Bahwa adapun alasan data Jurnal Listing dapat tidak diolah dengan benar menurut Pemohon Banding adalah sebagai berikut: 1) Dalam menggabungkan data dalam bentuk format excel file selama setahun, penggunaan jenis program microsoft office untuk excel yaitu Office 2003 atau Office 2007 dalam komputer Terbanding dapat mempengaruhi data Jurnal Listing yang disiapkan sebagai kertas kerja karena menurut sepengetahuan Pemohon Banding jumlah baris excel file untuk office 2003 maksimum adalah 65 ribu baris dan untuk office 2007 maksimum adalah 1.048.576 baris. Sedangkan jumlah baris excel file untuk data Jumal Listing tahun 2010 jika digabungkan untuk setiap bulan dan seluruh cabang menurut Pemohon Banding tidak akan cukup untuk Office 2003 dan untuk Office 2007; 2) Terdapat duplikasi data dan ataupun kekurangan data dalam Jurnal Listing ke-1 yang diolah Terbanding dalam kertas kerja pemeriksaan dan hal tersebut dapat dibuktikan oleh Pemohon Banding dan hal ini tidak dicek kembali oleh Terbanding dengan GL dan ataupun saldo Trial Balance yang diberikan oleh Pemohon Banding; 3) Pada saat pembahasan setelah Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan dikeluarkan, Terbanding juga tidak mau melakukan sampling dengan Jurnal Listing yang benar setelah dibantah oleh Pemohon Banding; Bahwa dalam proses keberatan, Jurnal Listing yang lengkap dalam bentuk format excel (Pemohon Banding sebut sebagai Jurnal Listing ke-2, sesuai dengan bantahan data pada saat pembahasan akhir kepada Terbanding) telah Pemohon Banding berikan kepada Terbanding; ahkamaa Bahwa adapun hasil dari pengecekan Jurnal Listing ke-1 dan Jurnal Listing ke-2 oleh salah satu Terbanding dalam proses keberatan yaitu Ibu Putri, sebenarnya sempat diakui bahwa Jurnal Listing ke-2 setelah dicek memang sudah sesuai Halaman 8 dari 34 halaman. Putusan Nomor 654/B/PK/PJK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

Direktori Putusan Mahkamaa dengan Trial Balance dan General Ledger (terlampir bukti email konfirmasi dari Ibu Putri, (lampiran [43]); laporan keuangan Perusahaan Bahwa dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.03/2007 tanggal 28 Desember 2007 mengenai Tata Cara Pemeriksaan Pajak sebagaimana diubah dengan PMK Nomor 82/PMK/03/2011 tanggal 03 Mei 2011 disebutkan dalam: Pasal 8 ayat b bahwa: Luas Pemeriksaan (audit scope) ditentukan berdasarkan petunjuk yang diperoleh yang harus dikembangkan melalui pencocokan data, pengamatan, permintaan keterangan, konfirmasi, teknik sampling, dan pengujian lainnya berkenaan dengan Pemeriksaan; Pasal 15 ayat 3 bahwa: Dalam hal buku, catatan, dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik serta keterangan lain belum dipenuhi dan jangka waktu 1 (satu) bulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c atau ayat (2) huruf d belum terlampaui, Pemeriksa Pajak dapat menyampaikan peringatan secara tertulis paling banyak 2 (dua) kali; Pasal 16 ayat 3 bahwa; Dalam hal jangka waktu 1 (satu) bulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) huruf c atau ayat (2) huruf d terlampaui dan surat permintaan peminjaman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) huruf b atau ayat (2) huruf c tidak dipenuhi sebagian atau seluruhnya, Pemeriksa Pajak harus membuat berita acara mengenai hal tersebut; Bahwa kemudian dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 04/PJ./2012 tanggal 03 Februari 2012 mengenai Pedoman Penggunaan Metode dan Teknik Pemeriksaan untuk Menguji Kepatuhan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan disebutkan dalam: Pasal 2 ayat 2 bahwa: Temuan pemeriksaan harus didasarkan pada bukti kompeten yang cukup dan berdasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan Bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan dan Peraturan Direktur Jendaral Pajak di atas, menurut Pemohon Banding,Terbanding tidak melaksanakan pemeriksaan sesuai ketentuan yang berlaku karena dasar Terbanding melakukan koreksi hanya berdasarkan selisih data pada data Jurnal ahkamaa Listing yang tidak lengkap dan Terbanding juga tetap mempertahankan koreksi Terbanding setelah mendapatkan data Jurnal Listing yang lengkap dan benar untuk diolah sebagai dasar kertas kerja. Adapun jika melihat koreksi Halaman 9 dari 34 halaman. Putusan Nomor 654/B/PK/PJK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

Direktori Putusan Mahkamaa penghasilan atau koreksi biaya berdasarkan Jurnal Listing tersebut, Terbanding tidak dapat membuktikan bahwa memang benar terdapat objek penghasilan yang belum dilapor ataupun objek biaya yang dapat tidak didukung dengan bukti sehingga tidak dapat dibiayakan menurut Undang-Undang Pajak Penghasilan. Selanjutnya apakah selisih koreksi penghasilan tersebut juga dapat dibuktikan oleh Terbanding melalui uji arus piutang dan uji arus kas atau uang sebagai bagian dari uji yang dilakukan pemeriksaan pada umumnya; Bahwa sebagaimana yang Pemohon Banding telah sampaikan dalam Surat Keberatan untuk selisih Dasar Pengenaan Pajak Pajak Pertambahan Nilai untuk Masa Pajak Maret 2010 sebesar Rp 1.365.879.412,00. Terbanding tidak menjelaskan dan memberikan perincian angka tersebut. Pemohon Banding juga telah menyampaikan surat permohonan permintaan penjelasan dan perincian atas selisih Dasar Pengenaan Pajak tersebut yaitu dengan surat Nomor 176- T/F&T/E/X/13 tanggal 18 September 2013 (terlampir lampiran [44]) sebelum Surat Banding ini disampaikan ke Pengadilan Pajak namun hingga saat surat permohonan banding ini disampaikan Pemohon Banding tidak menerima perincian dan penjelasan koreksi dari Terbanding; Koreksi Pajak Pertambahan Nilai Masukan Masa Pajak April 2010 sebesar Rp 11.437.986,00; Bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi yang dipertahankan oleh Terbanding; Bahwa sebagaimana yang Pemohon Banding sampaikan dalam proses keberatan, seluruh faktur yang diperhitungkan sebagai Pajak Masukan adalah Faktur Pajak yang timbul karena adanya aktivitas pembelian barang dagangan ke Supplier. Terbanding hanya mendasarkan koreksi pada tidak adanya jawaban konfirmasi dan KPP lawan transaksi tanpa menerima pembuktian uji arus uang yang disampaikan oleh Pemohon Banding; Bahwa dalam proses pembahasan akhir pemeriksaan dan proses keberatan Pemohon Banding juga sudah membantu melakukan konfirmasi ke lawan transaksi dimana lawan transaksi memberikan bukti penyetoran dan bukti pelaporan SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai ke Kantor Pelayanan Pajak, namun semua bukti yang sudah diserahkan tersebut tidak dipertimbangkan oleh Terbanding; Bahwa sebagai bukti pendukung terlampir (lampiran [45]) Pemohon Banding ahkamaa lampirkan kembali faktur pajak masukan dan bukti pembayaran atas faktur pajak masukan yang tetap dipertahankan koreksinya oleh Terbanding; Halaman 10 dari 34 halaman. Putusan Nomor 654/B/PK/PJK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

Direktori Putusan Mahkamaa Kesimpulan; Bahwa dengan alasan Pemohon Banding di atas, Pemohon Banding mohon pertimbangan Pengadilan Pajak yang seadil-adilnya untuk mempertimbangkan kembali alasan yang Pemohon Banding sampaikan dalam surat ini dan menetapkan kembali pajak yang terutang sebagai berikut: No Uraian Menurut SKPKB Menimbang, bahwa amar Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put- 59507/PP/M.IIIB/16/2015 tanggal 12 Februari 2015 yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut adalah sebagai berikut: Menyatakan mengabulkan seluruhnya permohonan banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Terbanding Nomor: KEP-568/WPJ.21/2013 tanggal 22 Juli 2013, tentang Keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Nomor: 00132/207/10/046/12 tanggal 26 April 2012 Masa Pajak April 2010, atas nama: PT Lion Super Indo, NPWP: 01.781.372.6-046.000, beralamat di: Menara Bidakara 2 Lantai 19-22, Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 71-73, ahkamaa Jakarta Selatan, sehingga perhitungan Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Masa Pajak April 2010 menjadi sebagai berikut: Menurut Pemohon Banding 1 Dasar Pengenaan Pajak 155.212.270.775,00 153.846.391.363,00 a b d e 3 Pajak Keluaran yang harus dipungut/dibayar sendiri Dikurangi: b.2 Pajak Masukan yang dapat diperhitungkan 15.521.227.007 15.384.639.134,00 14.891.179.402,00 12.409.309.917,00 b.4 Dibayar dengan NPWP sendiri 2.975.329.217,00 2.975.329.217,00 Jumlah pajak yang dapat diperhitungkan Jumlah perhitungan PPN Kurang Bayar Kelebihan Pajak yang sudah dikompesasikan ke masa berikutnya 15.367.053.159,00 15.384.639.134,00 154.173.918,00 0,00 0,00 0,00 4 PPN yang Kurang Bayar 154.173.918,00 0,00 5 Sanksi Administratif 6 a. Bunga pasal 13 ayat (2) KUP 74.003.481,00 0,00 Jumlah PPN yang masih harus dibayar 228.177.399,00 0,00 Halaman 11 dari 34 halaman. Putusan Nomor 654/B/PK/PJK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

Direktori Putusan Mahkamaa Dasar Pengenaan Pajak: Penyerahan yang PPNnya harus dipungut sendiri Rp 153.846.391.363,00 Pajak Keluaran yang dipungut/dibayar sendiri Rp 15.384.639.134,00 Jumlah pajak yang dapat diperhitungkan Rp 15.384.639.134,00 PPN Yang Kurang/(Lebih) dibayar Rp 0,00 Sanksi Administrasi Rp 0,00 Jumlah PPN yang masih harus dibayar Rp 0,00 Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap yaitu Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put-59507/PP/M.IIIB/ 16/2015 tanggal 12 Februari 2015 diberitahukan kepada Pemohon Peninjauan Kembali pada tanggal 6 Maret 2015, kemudian terhadapnya oleh Pemohon Peninjauan Kembali dengan perantaraan kuasanya berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 27 Mei 2015 diajukan permohonan peninjauan kembali secara tertulis di Kepaniteraan Pengadilan Pajak pada tanggal 1 Juni 2015, dengan disertai alasan-alasannya yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Pajak tersebut pada tanggal 1 Juni 2015; Menimbang, bahwa tentang permohonan peninjauan kembali tersebut telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama pada tanggal 30 Oktober 2015, kemudian terhadapnya oleh pihak lawannya diajukan jawaban yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Pajak tersebut pada tanggal 30 November 2015; Menimbang, bahwa permohonan peninjauan kembali a quo beserta alasan-alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan oleh Undang- Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009, juncto Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, maka permohonan peninjauan kembali tersebut secara formal dapat diterima; ALASAN PENINJAUAN KEMBALI Menimbang, bahwa Pemohon Peninjauan Kembali telah mengajukan alasan-alasan Peninjauan Kembali yang pada pokoknya sebagai berikut: I. Tentang Alasan Pengajuan Peninjauan Kembali; Bahwa Putusan Pengadilan Pajak Nomor: Put.59507/PP/M.IIIB/16/2015 ahkamaa tanggal 12 Februari 2015 telah dibuat dengan tidak memperhatikan ketentuan yuridis formal atau mengabaikan fakta yang menjadi dasar Halaman 12 dari 34 halaman. Putusan Nomor 654/B/PK/PJK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

Direktori Putusan Mahkamaa II. pertimbangan dalam koreksi yang dilakukan Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding), sehingga menghasilkan putusan yang tidak adil dan tidak sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku di Indonesia. Oleh karenanya Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put.59507/PP/M.IIIB/16/2015 tanggal 12 Februari 2015 diajukan Peninjauan Kembali berdasarkan ketentuan Pasal 91 huruf e Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak : Permohonan Peninjauan Kembali dapat diajukan berdasarkan alasan sebagai berikut: e. Apabila terdapat suatu putusan yang nyata-nyata tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; Tentang Formal Jangka Waktu Pengajuan Memori Peninjauan Kembali; 1. Bahwa Salinan Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put.59507/PP/ M.IIIB/16/2015 tanggal 12 Februari 2015, atas nama PT. Lion Super Indo (Termohon Peninjauan Kembali/semula Pemohon Banding), telah diberitahukan secara patut dan dikirimkan oleh Pengadilan Pajak kepada Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) melalui surat pengiriman Putusan Pengadilan Pajak yang telah diterima secara langsung oleh Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) pada tanggal 09 Maret 2015 dengan bukti penerimaan Tempat Pelayanan Surat Terpadu Nomor 201503090801; 2. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 91 huruf e dan Pasal 92 ayat (3) juncto Pasal 1 angka 11 UU Pengadilan Pajak, maka pengajuan Memori Peninjauan Kembali atas Putusan Pengadilan Pajak Nomor: Put.59507/PP/M.IIIB/16/2015 tanggal 12 Februari 2015 ini masih dalam tenggang waktu yang diijinkan oleh Undang-Undang Pengadilan Pajak atau setidak-tidaknya antara tenggang waktu pengiriman/pemberitahuan Putusan Pengadilan Pajak tersebut dengan Permohonan Peninjauan Kembali ini belum lewat waktu sebagaimana telah ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Oleh karena itu, sudah sepatutnyalah Memori Peninjauan Kembali ini diterima oleh Maik ahkamaa Indonesia; Halaman 13 dari 34 halaman. Putusan Nomor 654/B/PK/PJK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

Direktori Putusan Mahkamaa III. IV. Tentang Pokok Sengketa Pengajuan Peninjauan Kembali; Bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam permohonan Peninjauan Kembali ini adalah: 1. Koreksi Dasar Pengenaan Pajak sebesar Rp 1.365.879.412,00; 2. Koreksi Pajak Masukan sebesar Rp 11.437.986,00; Tentang Pembahasan Pokok Sengketa Peninjauan Kembali; Bahwa setelah Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) membaca, memeriksa dan meneliti Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.59507/PP/M.IIIB/16/2015 tanggal 12 Februari 2015, maka dengan ini menyatakan sangat keberatan atas putusan Pengadilan Pajak tersebut, karena pertimbangan hukum yang keliru dan telah mengabaikan faktafakta hukum (rechtsfeit) dan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dalam pemeriksaan Banding di Pengadilan Pajak atau setidak-tidaknya telah membuat suatu kekhilafan baik berupa error facti maupun error juris dalam membuat pertimbangan-pertimbangan hukumnya, sehingga pertimbangan hukum dan penerapan dasar hukum yang telah digunakan menjadi tidak tepat serta menghasilkan putusan yang nyata-nyata tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan (contra legem), khususnya peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku, dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Bahwa pendapat dan Putusan Majelis Hakim Pengadilan Pajak atas sengketa peninjauan kembali ini sebagaimana tertuang dalam putusan a quo, antara lain berbunyi sebagai berikut: A. Koreksi Dasar Pengenaan Pajak sebesar Rp 1.365.879.412,00; Bahwa berdasarkan keterangan baik tertulis, maupun lisan yang disampaikan oleh para pihak, serta bukti-bukti yang terungkap di persidangan, maka Majelis berpendapat sebagai berikut: Bahwa koreksi atas Dasar Pengenaan Pajak Pajak Pertambahan Nilai atas penyerahan yang Pajak Pertambahan Nilainya harus dipungut sendiri sebesar Rp 1.365.879.412,00 terkait langsung dengan koreksi Terbanding atas peredaran usaha dan penghasilan dari luar usaha di Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2010 yang bersumber dari Software jurnal listing yang diberikan oleh Pemohon Banding pada saat pemeriksaan yang ahkamaa juga diajukan banding dan diperiksa bersamaan dengan sengketa ini; Halaman 14 dari 34 halaman. Putusan Nomor 654/B/PK/PJK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

Direktori Putusan Mahkamaa Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan Majelis atas koreksi peredaran usaha dan penghasilan dari luar usaha pada sengketa mengenai Pajak Penghasilan Badan dapat diketahui bahwa Majelis berpendapat koreksi Terbanding atas peredaran usaha dan penghasilan dari luar usaha harus dibatalkan; Bahwa karenanya Majelis berkesimpulan, koreksi Terbanding atas Dasar Pengenaan Pajak Pajak Pertambahan Nilai atas Penyerahan yang Pajak Pertambahan Nilainya harus dipungut sendiri sebesar Rp 1.365.879.412,00 juga harus dibatalkan; B. Koreksi Pajak Masukan sebesar Rp 11.437.986,00; Bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Terbanding atas Pajak Masukan Masa Pajak April 2010 sebesar Rp 17.585.975,00 yang menurut Terbanding tidak dapat dikreditkan dengan alasan bahwa setelah melakukan konfirmasi ulang ke KPP penerbit dengan didasari jumlah Pajak Masukan yang telah dikoreksi pada saat proses pemeriksaan, atas koreksi Faktur Pajak Masukan sejumlah Rp 17.585.975,00 telah dikonfirmasi ulang, dan telah diterima sebagian jawaban permintaan konfirmasi tersebut sehingga Faktur Pajak Masukan yang tetap dikoreksi menurut Terbanding sejumlah Rp 11.437.986,00 dengan perincian sebagai berikut: Bahwa Pemohon Banding mendalilkan, seluruh faktur yang ahkamaa diperhitungkan sebagai Pajak Masukan adalah Faktur Pajak yang timbul karena adanya aktivitas pembelian barang dagangan ke Supplier. Terbanding hanya mendasarkan koreksi pada tidak adanya Halaman 15 dari 34 halaman. Putusan Nomor 654/B/PK/PJK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

Direktori Putusan Mahkamaa jawaban konfirmasi dan KPP lawan transaksi tanpa menerima pembuktian uji arus uang yang disampaikan oleh Pemohon Banding; bahwa menurut Pemohon Banding, dalam proses pembahasan akhir pemeriksaan dan proses keberatan Pemohon Banding juga sudah membantu melakukan konfirmasi ke lawan transaksi dimana lawan transaksi memberikan bukti penyetoran dan bukti pelaporan SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai ke Kantor Pelayanan Pajak, namun semua bukti yang sudah diserahkan tersebut tidak dipertimbangkan oleh Terbanding; Bahwa berdasarkan bukti-bukti dan keterangan dari para pihak yang disampaikan dalam persidangan Majelis berpendapat sebagai berikut: Bahwa konsep pemungutan Pajak Pertambahan Nilai adalah memisahkan hak dan kewajiban terhadap dua entitas yang berbeda terkait transaksi Pajak Pertambahan Nilai, yaitu antara penanggungjawab beban atau disebut Pengusaha Kena Pajak Pembeli sebagaimana dimaksud Pasal 33 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000, dan penanggungjawab pembayaran atau disebut Pengusaha Kena Pajak Penjual sebagaimana dimaksud Pasal 3A ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 18 Tahun 2000, jika penanggungjawab beban sudah dipungut, atau bahkan belum dipungut dan si penanggungjawab pembayaran tidak melaporkannya, maka yang harus bertanggungjawab adalah penanggungjawab pembayaran. Kecuali penanggungjawab pembayaran tidak dapat ditemukan, dan penanggung jawab beban tidak dapat menunjukkan bukti asli pungutan, maka yang harus membayar adalah Pengusaha Kena Pajak Pembeli sesuai dengan ketentuan Pasal 33 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000; Bahwa Terbanding harus melakukan konfirmasi, hal itu memang ahkamaa mutlak harus dilakukan terkait kebenaran Faktur Pajak Masukan yang Halaman 16 dari 34 halaman. Putusan Nomor 654/B/PK/PJK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

Direktori Putusan Mahkamaa dikreditkan oleh Pengusaha Kena Pajak Pembeli, hal ini diperlukan lebih kepada pengawasan terhadap Pengusaha Kena Pajak Penjual, apakah Pengusaha Kena Pajak Penjual atas pemungutan tersebut telah melaporkan dalam SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai-nya, jika belum maka Terbanding harus menindaklanjuti dengan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak berikut sanksi, dan bukan mengoreksi Faktur Pajak Masukan Pengusaha Kena Pajak Pembeli; Bahwa Pemohon Banding didalam persidangan menyerahkan kepada Majelis bukti-bukti yang mendukung alasan bandingnya berupa: voucher, kwitansi, invoice, Rekening Koran dan Faktur Pajak Masukan; Bahwa sesuai Penjelasan Pasal 29 ayat (2) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 dalam penjelasannya disebutkan, Pendapat dan Simpulan petugas pemeriksa harus didasarkan bukti yang kuat dan berkaitan serta berlandaskan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan ; Bahwa sesuai Pasal 78 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak yang menyatakan bahwa : "Putusan Pengadilan Pajak diambil berdasarkan hasil penilaian pembuktian, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang bersangkutan, serta berdasarkan keyakinan Hakim kemudian dalam penjelasannya disebutkan; Keyakinan Hakim didasarkan pada penilaian pembuktian dan sesuai dengan peraturan perundang- undangan perpajakan; Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas selanjutnya Majelis berkesimpulan bahwa Terbanding tidak cukup bukti untuk melakukan koreksi terhadap Pemohon Banding, sehingga koreksi Terbanding atas Pajak Masukan sebesar Rp 11.437.986,00 harus dibatalkan; 2. Bahwa ketentuan perundang-undangan yang terkait dengan pokok sengketa dan digunakan sebagai dasar pengajuan Peninjauan ahkamaa Kembali dalam perkara a quo adalah sebagai berikut: 2. 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, antara lain mengatur: Halaman 17 dari 34 halaman. Putusan Nomor 654/B/PK/PJK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17

Direktori Putusan Mahkamaa Pasal 69 ayat (1): Alat bukti dapat berupa: a. Surat atau tulisan; b. Keterangan ahli; c. Keterangan para saksi; d. Pengakuan para pihak; dan/atau e. Pengetahuan Hakim; Pasal 76: Hakim menentukan apa yang harus dibuktikan, beban pembuktian beserta penilaian pembuktian dan untuk sahnya pembuktian diperlukan paling sedikit 2 (dua) alat bukti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (1); Pasal 78: Putusan Pengadilan Pajak diambil berdasarkan hasil penilaian pembuktian, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang bersangkutan, serta berdasarkan keyakinan Hakim; 2. 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 (selanjutnya disebut dengan Undang-Undang KUP 2007), antara lain mengatur: Pasal 26A ayat (4): Wajib Pajak yang mengungkapkan pembukuan, catatan, data, informasi, atau keterangan lain dalam proses keberatan yang tidak diberikan pada saat pemeriksaan, selain data dan informasi yang pada saat pemeriksaan belum diperoleh Wajib Pajak dari pihak ketiga, pembukuan, catatan, data, informasi, atau keterangan lain dimaksud tidak dipertimbangkan dalam penyelesaian keberatannya; 2. 3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah sebagaimana beberapa kali telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009, antara ahkamaa lain mengatur: Halaman 18 dari 34 halaman. Putusan Nomor 654/B/PK/PJK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

Direktori Putusan Mahkamaa Pasal 16F: Pembeli Barang Kena Pajak atau penerima Jasa Kena Pajak bertanggung jawab secara renteng atas pembayaran pajak, sepanjang tidak dapat menunjukkan bukti bahwa Pajak telah dibayar; Penjelasan Pasal 16F: Sesuai dengan prinsip beban pembayaran pajak untuk Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah adalah pada pembeli atau konsumen barang atau penerima jasa. Oleh karena itu sudah seharusnya apabila pembeli atau konsumen barang dan penerima jasa bertanggung jawab renteng atas pembayaran pajak yang terutang apabila ternyata bahwa pajak yang terutang tersebut tidak dapat ditagih kepada penjual atau pemberi jasa dan pembeli atau penerima jasa tidak dapat menunjukkan bukti telah melakukan pembayaran pajak kepada penjual atau pemberi jasa; 2.4 Peraturan Menteri Keuangan Republia Nomor 9/PMK.03/2013 tentang Tata Cara Pengajuan dan Penyelesaian Keberatan, antara lain mengatur: Pasal 14 ayat (1): Pembukuan, catatan, data, informasi, atau keterangan lain yang diminta pada saat pemeriksaan tetapi tidak diberikan oleh Wajib Pajak, tidak dipertimbangkan dalam penyelesaian keberatan, kecuali pembukuan, catatan, data, informasi, atau keterangan lain tersebut berada di pihak ketiga dan belum diperoleh Wajib Pajak pada saat pemeriksaan; 2.5 Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-754/P.J/2001 tentang Tata Cara Pelaksanaan Konfirmasi Faktur Pajak Dengan Aplikasi Sistem Informasi Perpajakan; Pasal 1: Konfirmasi Faktur Pajak dengan aplikasi Sistem Informasi Perpajakan adalah serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mendapatkan keterangan tentang keabsahan Faktur Pajak. ahkamaa Halaman 19 dari 34 halaman. Putusan Nomor 654/B/PK/PJK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

Direktori Putusan Mahkamaa Pasal 2: Tata Cara Pelaksanaan Konfirmasi Faktur Pajak dengan Aplikasi Sistem Informasi Perpajakan adalah sebagaimana diatur dalam lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini. 2.6 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-10/PJ.52/2006 Tentang Perekaman SPT Masa, Konfirmasi Faktur Pajak, Dan Langkah-langkah Penanganan Restitusi Dalam Rangka Pengamanan Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai; Angka Romawi II angka 1 dan 2: Pelaksanaan konfirmasi Faktur Pajak merupakan salah satu prosedur administrasi perpajakan yang dilakukan untuk melakukan pengawasan terhadap kewajiban Pajak Pertambahan Nilai. Oleh karena itu, pelaksanaan konfirmasi Faktur Pajak tidak hanya dilakukan dalam rangka pelaksanaan pemeriksaan saja; Dalam setiap pelaksanaan pemeriksaan pajak, konfirmasi Faktur Pajak merupakan prosedur yang wajib dilakukan khususnya yang menyangkut pembelian dan penjualan, yang wajib dilaksanakan bersamaan dengan prosedur-prosedur dan/atau pengujian pemeriksaan lainnya; 3. Bahwa berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan berdasarkan hasil pemeriksaan sengketa banding di Pengadilan Pajak sebagaimana yang telah dituangkan dalam Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put.59507/PP/M.IIIB/16/2015 tanggal 12 Februari 2015 serta berdasarkan penelitian atas dokumen-dokumen milik Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding) dan fakta-fakta yang nyata-nyata terungkap pada persidangan, maka Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) menyatakan sangat keberatan dengan pendapat Majelis Hakim Pengadilan Pajak sebagaimana diuraikan pada Butir V.1. di atas dengan alasan sebagai berikut: 3.1 Koreksi Dasar Pengenaan Pajak sebesar Rp 1.365.879.412,00; - Bahwa pokok sengketa adalah terkait dengan pembuktian mengenai Dasar Pengenaan Pajak; ahkamaa - Bahwa koreksi peredaran usaha yang dilakukan Pemohon PK berasal dari jurnal listing yang diberikan oleh Termohon Halaman 20 dari 34 halaman. Putusan Nomor 654/B/PK/PJK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

Direktori Putusan Mahkamaa PK selama proses pemeriksaan,dengan rincian sebagai berikut: Acc 3100000100 3100000200 3100000300 3100000400 3Ï00006500 No Jumlah (Rp) Sales: Food Division Sales: Non Food Division Sales: Mercandise- Sales: Perishable- Sales: Counter (Rp) Bin (Rp) (Rp) Division (Rp) Division (Rp) 1 83.714.585.362,00 39.126.825.771,00 13.165.343.948,00 65.580,251.725,00 49.570.558,00 201.636.577.364,00 2 74.926.763.409,00 35.027.653.983,00 12.100.448.636,00 59.747.928.237,00 21.493.548,00 181.824.287.813,00 3 81.371.789.952,00 38.665.527.674,00 12.914.056.326,00 67.294.201,752,00 22.458.268,00 200.268.033.972,00 4 79.9!4.639.677,00 38.755.667.234,00 12.280.585.937,00 71.242.981.844,00 16.625.258,00 202.210.499.950,00 5 84.188.459.171,00 40.691.012.823,00 12.819.262.409,00 73,533.856,170,00 25.913.775,00 211.258.504.348,00 6 77.059.754.992,00 36.897.289.305,00 12.374.014.431,00 67,557.948.287,00 140.586.002,00 194.029.593.017,00 7 86.283.915.133,00 39.547.830.379,00 13.563.748.194,00 74.626,585.518,00 168.005.410,00 214.190.084.634,00 8 115.638.133.458,00 41.140.943.684,00 14.312.133.563,00 99.141.085,749,00 20.717.166,00 270.253.013.620,00 9 103.006.246.613,00 41.519.831.431,00 15.901.037.983,00 95,899.424.474,00 306.267.224,00 256.632.807.725,00 10 85.298.368.647,00 41.957.701.921,00 13.989.832,991,00 74.157,895.451,00 609.903.556,00 216.013.502.566,00 11 82.774.605.174,00 39.938.634.494,00 13.365.904,633,00 73.843.753.926,00 760.520.207,00 210.683.418.434,00 12 92.927.298.253,00 41.619.987.675,00 14,528.066.700,00 80.941.412.414,00 767.267.072,00 230.784.032.114,00 Total 1.047.104.559.841,00 474.888.906.374,00 161.314.235.751,00 903.567.325.547,00 2.909.328.044,00 2.589.784.355.557,00 - Bahwa koreksinya menjadi sebagai berikut: SPT Wajib Pajak : Rp 2.589.364.384.632 Pemeriksa : Rp 2.589.784.355.557 Selisih : Rp 419.970.925 - Bahwa Termohon PK tidak setuju terhadap koreksi selisih Peredaran Usaha, Koreksi Selisih Biaya Usaha, Koreksi Selisih Penghasilan Netto Dalam Negeri dan Penghasilan Netto dalam Negeri Lainnya disebabkan hanya karena pada saat pemeriksaan alasan menurut Pemohon PK data Jurnal Listing yang digunakan Pemohon PK tidak lengkap dan tentunya dalam proses keberatan data Jurnal Listing yang diberikan oleh Termohon PK kepada Pemohon PK sudah lengkap dan seharusnya tidak ada alasan bagi Pemohon PK untuk mempertahankan alasan Pemohon PK; - Bahwa dengan demikian, dalam memutus sengketa ini, harus dilakukan penilaian pembuktian terkait dengan jurnal listing, general ledger dan dokumen pendukung lainnya - Bahwa dalam proses pemeriksaan diketahui prosedur yang telah dilakukan Terbanding sebagai berikut: a) Pemberitahuan pemeriksaan disampaikan ke Termohon ahkamaa PK pada tanggal 27 Oktober 2011. Pada saat itu Pemohon PK menyertakan tenaga ahli dalam bidang Informasi dan Teknologi dari seksi PDI KPP Madya Halaman 21 dari 34 halaman. Putusan Nomor 654/B/PK/PJK/2016 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21