SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-86614/PP/M.XIVA/13/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 26

Transkripsi

1 Putusan Nomor : Put-86614/PP/M.XIVA/13/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 26 Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa pokok sengketa dalam banding ini adalah diterbitkannya Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 26 [SKPKB PPh Pasal 26] Nomor 00003/204/09/059/14 Tanggal 30 Desember 2014 Masa Pajak Januari s.d. Desember 2009, yang terdiri dari PPh Pasal 26 Kurang Bayar sebesar Rp ,00 (dua milyar delapan puluh dua juta enam ratus delapan puluh empat ribu delapan ratus rupiah) dan sanksi administrasi Kenaikan Pasal 13 (2) KUP sebesar Rp ,00 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan juta enam ratus delapan puluh delapan ribu tujuh ratus empat rupiah) yang tidak disetujui oleh Pemohon banding ; Menurut Terbanding : bahwa berdasarkan Pasal 13 UU KUP, Surat Ketetapan Pajak PPh Pasal 26 masa Januari s.d. Desember 2009, telah melampaui masa daluwarsa penetapan pajak (lima tahun setelah berakhirnya masa pajak) karena diterbitkan pada tanggal 30 Desember 2014; Menurut Pemohon Banding : bahwa Pemohon Banding tidak setuju terhadap kesimpulan/pendapat dari Penelaah Keberatan yang menyatakan bahwa objek PPh Pasal 26 adalah sebesar Rp ,00 karena biaya bunga tersebut tidak sesuai dengan data yang ada pada pembukuan Pemohon Banding; Menurut Majelis : bahwa sesuai peraturan perundangan-undangan peradilan pajak, pemeriksaan materi sengketa banding dilakukan setelah pemeriksaan atas pemenuhan ketentuan-ketentuan formal: 1. Pemenuhan Ketentuan Formal Pengajuan Banding bahwa Surat Banding Nomor : 00032/TAX-AII/VI-2016 tanggal 13 Juni 2016, dibuat dalam bahasa Indonesia ditujukan kepada Pengadilan Pajak, sehingga memenuhi ketentuan Pasal 35 ayat (1) Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak; bahwa Surat Banding Nomor: 00032/TAX-AII/VI-2016 tanggal 13 Juni 2016 diterima oleh Sekretariat Pengadilan Pajak pada hari Selasa, tanggal 21 Juni 2016 (diantar langsung), sedangkan Keputusan Terbanding atas keberatan Pemohon Banding diterbitkan pada tanggal 23 Maret 2016, sehingga pengajuan banding memenuhi ketentuan mengenai jangka waktu 3 (tiga) bulan pengajuan banding sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (2) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak; bahwa Surat Banding Nomor: 00032/TAX-AII/VI-2016 tanggal 13 Juni 2016, memenuhi persyaratan satu Surat Banding untuk satu Keputusan Terbanding sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1)

2 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak; bahwa Surat Banding Nomor: 00032/TAX-AII/VI-2016 tanggal 13 Juni 2016, memuat alasan-alasan banding yang jelas, dan mencantumkan tanggal diterimanya Surat Keputusan Terbanding yaitu tanggal 23 Maret 2016, sehingga memenuhi ketentuan Pasal 36 ayat (2) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak; bahwa Surat Banding Nomor : 00032/TAX-AII/VI-2016 tanggal 13 Juni 2016, dilampiri dengan salinan keputusan yang dibanding, sehingga memenuhi ketentuan Pasal 36 ayat (3) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak; bahwa dengan berlakunya Pasal 27 ayat (5c) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, bahwa jumlah Pajak yang belum dibayar pada saat permohonan banding belum merupakan Pajak yang terutang sampai dengan Putusan Banding diterbitkan, sehingga permohonan banding memenuhi ketentuan Pasal 36 ayat (4) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak; bahwa Sdr. Kim Dae Jin, menjabat sebagai Direktur Keuangan, selaku penanda tangan Surat Banding nomor: 00032/TAX-AII/VI-2016 tanggal 13 Juni 2016 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT. Arum Investment Indonesia Nomor: 02 tanggal 2 Mei 2014 yang dibuat di hadapan Notaris Trismorini Asmawel, S.H. di Jakarta Selatan, yang telah ditunjukkan aslinya dan menyampaikan salinan dalam persidangan, berhak menandatangani Surat Banding sehingga pengajuan banding memenuhi ketentuan Pasal 37 ayat (1) Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak; bahwa Surat Banding nomor: 00032/TAX-AII/VI-2016 tanggal 13 Juni 2016 memenuhi ketentuan formal sebagai Surat Banding; 2. Pemenuhan Ketentuan Formal Penerbitan SKP bahwa dari pemeriksaan Majelis atas data dan keterangan yang ada dalam berkas banding diketahui bahwa atas SPT PPh Pasal 26 Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2009 atas nama Pemohon Banding, Terbanding menetapkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 26 Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2009 Nomor: 00003/204/09/059/14 tanggal 30 Desember 2014; bahwa Terbanding menerbitkan 1 (satu) ketetapan pajak a quo adalah untuk 12 (dua belas) masa sekaligus yaitu Masa Januari sampai dengan Desember 2009; bahwa menurut Pemohon Banding, sesuai Pasal 13 ayat (1) Undang- Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata

3 Cara Perpajakan sebagaimana telah dirubah dengan Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009, penetapan Terbanding telah daluwarsa; bahwa dalam Pasal 13 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah dirubah dengan Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009 dinyatakan bahwa: Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak, Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar dalam hal-hal sebagai berikut: 1. apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain pajak yang terutang tidak atau kurang dibayar; bahwa dalam Penjelasan Pasal 13 ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah dirubah dengan Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009 dinyatakan bahwa : Ketentuan ayat ini memberi wewenang kepada Direktur Jenderal Pajak untuk dapat menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, yang pada hakikatnya hanya terhadap kasus-kasus tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat ini. Dengan demikian, hanya terhadap Wajib Pajak yang berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain tidak memenuhi kewajiban formal dan/atau kewajiban material. Keterangan lain tersebut adalah data konkret yang diperoleh atau dimiliki oleh Direktur Jenderal Pajak, antara lain berupa hasil konfirmasi faktur pajak dan bukti pemotongan Pajak Penghasilan. Wewenang yang diberikan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan kepada Direktur Jenderal Pajak untuk melakukan koreksi fiskal tersebut dibatasi sampai dengan kurun waktu 5 (lima) tahun; bahwa dalam Pasal 13 ayat (4) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah dirubah dengan Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009 dinyatakan bahwa : Besarnya pajak yang terutang yang diberitahukan oleh Wajib Pajak dalam Surat Pemberitahuan menjadi pasti sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1), setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak tidak diterbitkan surat ketetapan pajak; bahwa dalam Penjelasan Pasal 13 ayat (4) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah dirubah dengan Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009 dinyatakan bahwa :

4 Untuk memberikan kepastian hukum bagi Wajib Pajak berkenaan dengan pelaksanaan pemungutan pajak dengan sistem self assessment, apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sejak saat terutangnya pajak, berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau berakhirnya Tahun Pajak, Direktur Jenderal Pajak tidak menerbitkan surat ketetapan pajak, jumlah pembayaran pajak yang diberitahukan dalam Surat Pemberitahuan Masa atau Surat Pemberitahuan Tahunan pada hakikatnya telah menjadi tetap dengan sendirinya atau telah menjadi pasti karena hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan; bahwa dari pemeriksaan Majelis atas data dan keterangan yang ada dalam berkas banding dapat diketahui bahwa Pemohon Banding telah menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 26 Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2009 kepada Terbanding; bahwa atas pertanyaan Majelis terkait kapan batas akhir penetapan pajak atas SPT Masa PPh Pasal 26 Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2009, Terbanding menyatakan bahwa Terbanding menyatakan untuk masa Januari 2009 batas akhir penetapannya adalah 31 Januari 2014, dan untuk Masa Pajak Desember 2009 batas akhir penetapannya adalah 31 Desember 2014; bahwa oleh karena Terbanding menetapkan 1 (satu) ketetapan pajak untuk 12 (dua belas) Masa Pajak yaitu Januari sampai dengan Desember 2009, Majelis berpendapat bahwa penerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 26 Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2009 Nomor: 00003/204/09/059/14 tanggal 30 Desember 2014 tidak benar, karena terdapat penetapan untuk Masa Januari sampai dengan Nopember 2009 yang telah daluwarsa; bahwa daluwarsa penetapan untuk Masa Januari sampai dengan Desember 2009 adalah sebagai berikut: No. Masa daluwarsa 1. Januari Januari Pebruari Pebruari Maret Maret April April Mei Mei Juni Juni Juli Juli Agustus Agustus September September Oktober Oktober Nopember Nopember Desember Desember 2014

5 Menimbang : bahwa berdasarkan hal tersebut di atas Majelis berkesimpulan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 26 Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2009 Nomor: 00003/204/09/059/14 tanggal 30 Desember 2014 harus dibatalkan; Menimbang : Mengingat : bahwa oleh karena Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 26 Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2009 Nomor: 00003/204/09/059/14 tanggal 30 Desember 2014 batal, maka sebagai konsekuensi hukumnya Keputusan Terbanding Nomor: KEP-00302/KEB/WPJ.07/2016 tanggal 23 Maret 2016 juga harus dibatalkan; bahwa berdasarkan pemeriksaan, penjelasan Pemohon Banding dan Terbanding dalam persidangan, data yang ada dalam berkas banding serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, Majelis berkesimpulan untuk membatalkan Keputusan Terbanding Nomor: KEP /KEB/WPJ.07/2016 tanggal 23 Maret 2016 dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 26 Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2009 Nomor: 00003/204/09/059/14 tanggal 30 Desember 2014; Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, dan peraturan perundang-undangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan yang berkaitan dengan sengketa ini; Memutuskan : Mengabulkan seluruhnya Banding Pemohon Banding, dan membatalkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP /KEB/WPJ.07/2016 tanggal 23 Maret 2016 dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 26 Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2009 Nomor: 00003/204/09/059/14 tanggal 30 Desember 2014, atas nama Pemohon Banding; Demikian diputus di Jakarta berdasarkan Musyawarah setelah pemeriksaan dalam persidangan terakhir pada hari Senin tanggal 27 Pebruari 2017, oleh Hakim Majelis XIVA Pengadilan Pajak, dengan susunan Majelis sebagai berikut: Idawati, S.H, M.Sc. Drs. Haposan Lumban Gaol, M.M. Diding Djamaludin, Ak. M.M. dengan dibantu oleh sebagai Hakim Ketua, Muhammad Akhsanul Fata, S.E., M.M. sebagai Panitera Pengganti,

6 Putusan Nomor: Put-86614/PP/M.XIVA/13/2017 diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis XIV A pada hari Rabu, tanggal 13 September 2017 dengan susunan Majelis sebagai berikut: Idawati, S.H, M.Sc. Drs. Haposan Lumban Gaol, M.M. Diding Djamaludin, Ak. M.M. dengan dibantu oleh Tin Wajiroh, S.E., Ak., M.M. sebagai Hakim Ketua, sebagai Panitera Pengganti, dihadiri oleh para Hakim Anggota dan Panitera Pengganti, dengan dihadiri oleh Pemohon Banding namun tidak dihadiri oleh Terbanding.