II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Kue Bolu. Kue bolu merupakan produk bakery yang terbuat dari terigu, gula,

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. Sumping merupakan makanan tradisional yang berasal dari Bali, pada di


TINJAUAN PUSTAKA. A. Deskripsi dan Kedudukan Taksonomi Kluwih (Artocarpus communis)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tepung terigu yang ditambahkan dengan bahan bahan tambahan lain, seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beras bahan makanan yang dihasilkan oleh padi. Meskipun sebagai bahan

I PENDAHULUAN. Karakteristik tepung yang digunakan akan menentukan karakteristik cookies yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembuatan tahu adalah kacang kedelai (Glycine max Merr) dengan kandungan

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat

PRODUKSI GULA CAIR DARI PATI SAGU SULAWESI TENGGARA

TINJAUAN PUSTAKA. pisang raja berasal dari kawasan Asia Tenggara dan pulau-pulau pasifik barat. Selanjutnya

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. tepung terigu yang diragikan dengan ragi roti dan dipanggang, dengan atau tanpa

TINJAUAN PUSTAKA. kata terigu dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa Portugis trigo yang. proteinnya, tepung terigu dapat dibagi menjadi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kue bolu merupakan kue berbahan dasar tepung terigu dengan penambahan

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Yoghurt Sinbiotik - Minuman Fungsional Kaya Serat Berbasis Tepung Pisang

Lampiran 1. Uji Post Hoc One Way Anova Rendemen Kelolosan Tepung Bengkuang "Lokal 1" dan "Lokal 2 dengan Berbagai Perlakuan Pretreatment

TINJAUAN PUSTAKA. dan beta-karoten (provitamin A) (Suarni dan Firmansyah, 2005).

II. TINJAUAN PUSTAKA A. TEPUNG BERAS B. TEPUNG BERAS KETAN

I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan sumber daya tanaman umbi-umbian, termasuk aneka

ABSTRAK. Kata kunci: Penaeus sp, stick, limbah kulit udang PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tapioka merupakan salah satu bentuk olahan berbahan baku singkong, Tepung

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

I PENDAHULUAN. Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7 Tempat dan Waktu Penelitian.

PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DAN UJI ORGANOLEPTIK PRODUK OLAHAN MAKANAN DENGAN BAHAN DASAR KENTANG DAN UBI JALAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk mie yang dikeringkan hingga mencapai kadar air sekitar 8-10% (Mulyadi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Durian (Durio zibethinus Murr.) adalah salah satu buah yang sangat popular

KAJIAN PENERAPAN ALAT PENEPUNG PISANG UNTUK PENINGKATAN NILAI TAMBAH DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Sutomo, B

II. TINJAUAN PUSTAKA. Standar Nasional Indonesia mendefinisikan tepung terigu sebagai

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tepung terigu merupakan tepung yang berasal dari bulir gandum. Tepung terigu

OLAHAN PANGAN DARI UBI JALAR UNGU

TINJAUAN PUSTAKA. terpenting, selain gandum dan padi. Jagung (Zea mays L.) adalah tanaman

HASIL DAN PEMBAHASAN Pembuatan Adonan Kerupuk

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup saja, tetapi seberapa besar kandungan gizi

TINJAUAN PUSTAKA. Kerupuk merupakan makanan khas Indonesia dan sudah sangat dikenal. Kerupuk atau krupuk adalah makanan ringan yang dibuat dari adonan

I. PENDAHULUAN. Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai

LOGO BAKING TITIS SARI

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. Dilihat dari karakter fisiknya, murbei merupakan buah yang berasa segar manis

PROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBUATAN TEPUNG JAGUNG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II BAHAN DAN PROSES PENGOLAHAN

23. HASlL OLAHAN TEPUNG UBI JALAR

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. digiling halus ditambah bahan pengisi pati atau tepung topioka dan bumbubumbu.

TINJAUAN PUSTAKA. kacang-kacangan lainnya yang dibuat secara tradisional dengan bantuan jamur

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Kedudukan Taksonomi Gembili (Dioscorea esculenta L.)

I. PERANAN AIR DI DALAM BAHAN PANGAN. terjadi jika suatu bahan pangan mengalami pengurangan atau penambahan kadar air. Perubahan

Teknologi Pengolahan Hasil Ubi Jalar dan Ubi Kayu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang

III. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013.

Lampiran 1. Hasil Penerimaan Produk cinnamon bothe cake oleh Panelis. Penerimaan Panelis Ya Tidak 1 Enak Rasa. 7 Cinnamon kurang terasa Rasa

I PENDAHULUAN. kandungan gizi yang cukup baik. Suryana (2004) melaporkan data statistik

I PENDAHULUAN. 6. Hipotesis Penelitian, dan 7. Waktu dan Tempat Penelitian. keperluan. Berdasarkan penggolongannya tepung dibagi menjadi dua, yaitu

I. PENDAHULUAN. kayu yang memiliki nilai gizi tinggi dan dapat dimanfaaatkan untuk berbagai jenis

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

Lampiran 1. Syarat Mutu Sosis Daging Menurut SNI

I PENDAHULUAN. selain sebagai sumber karbohidrat jagung juga merupakan sumber protein yang

sampai matang 10. Tuang kembali adonan hijau sampai separuh adonan

III. METODOLOGI PENELITIAN

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pangan lain dan bahan tambahan pangan yang diizinkan. fermentasi sehingga menghasilkan bentuk pipih bila dipatahkan dan

Ditulis oleh Rina Ariyani Minggu, 23 September :53 - Terakhir Diperbaharui Rabu, 26 September :09

KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. impor. Volume impor gandum dari tahun ke tahun semakin meningkat. Berdasarkan data APTINDO (2013), Indonesia mengimpor gandum

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SUBSTITUSI TEPUNG KACANG HIJAU (Phaseolus radiathus L) DALAM PEMBUATAN BISKUIT KIMPUL (Xanthosoma sagittifolium (L) schott)

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. Indonesia memiliki beraneka ragam jenis umbi-umbian yang belum

Kue atau yang disebut juga cake merupakan produk bakery yang banyak diminati masyarakat. Dalam membuat kue, ada tiga faktor yang sangat menentukan

Deskripsi PROSES PRODUKSI DAN FORMULASI MI JAGUNG KERING YANG DISUBSTITUSI DENGAN TEPUNG JAGUNG TERMODIFIKASI

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian. dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan bernilai gizi tinggi seperti kacang

Resep Kue. Resep kue nastar

I PENDAHULUAN. hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Kelapa termasuk dalam famili Palmae,

TINJAUAN PUSTAKA. empat di dunia. Ubi jalar merupakan salah satu sumber karbohidrat dan memiliki

METODE. Bahan dan Alat

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki potensi di sektor

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung merupakan palawija sumber karbohidrat yang memegang peranan penting kedua setelah beras.

I PENDAHULUAN. Umumnya dalam sebuah penelitian diawali dengan identifikasi masalah. hipotesis dan sekaligus untuk menjawab permasalahan penelitian.

III BAHAN, ALAT DAN METODE PENELITIAN. dan penelitian utama dengan rancangan perlakuan konsentrasi koji Bacillus

BAB II GAMBARAN UMUM JAPANESE ROLL CAKE

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Maret 2017 di

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia (archipelagic state).tiga perempat dari luas wilayah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Apokat (KBBI: Avokad), alpukat, atau Persea americana Mill merupakan

Lampiran 1 Standard Mutu Bahan Baku dan Bahan pembantu

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SEREALIA DAN KACANG-KACANGAN. ( Food Bar )

TEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

: 1. Mengetahui cara pembuatan roti standart dan roti wortel serta untuk. 2. Mengetahui volume adonan roti standart dan adonan roti wortel

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. waktu penelitian ini dimulai pada bulan April 2016 sampai Desember 2016.

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kue Bolu Kue bolu merupakan produk bakery yang terbuat dari terigu, gula, lemak, dan telur. Menurut Donald (2013), kue bolu merupakan produk yang di hasilkan dari tepung terigu atau jenis tepung lain dengan penambahan bahanbahan lain untuk menambah zat gizi yang diproses dengan pengukusan atau pengovenan. Kualitas kue bolu kukus ditentukan dari rasa, tekstur, aroma dan tingkat pengembangan. Adapun cara pembuatan kue bolu bahan dasar tepung terigu disajikan pada Gambar 1. Mentega Pemanasan Telur, gula, vanili bubuk, dan baking powder Pengadukan hingga mengembang Pendinginan Pengadukan hingga adonan menyatu (homogen) Pencampuran tepung terigu dan susu dalam adonan hingga Pencetakan lalu pemanggangan Kue bolu Gambar 1. Pembuatan kue bolu ( Donald, 2013) 4

5 Menurut Donald, (2013) pembuatan kue bolu sebagai berikut : 1) 175g telur ayam, 200g gula, 2g vanili bubuk dan 4g baking powder diaduk hingga mengembang; 2) 200g mentega (secara terpisah) dipanaskan hingga mencair, kemudian dimasukkan ke dalam adonan telur beserta 45g susu kental manis; 3) setelah adonan telur mengembang, masukkan tepung terigu 200g, aduk adonan hingga menyatu; 4) masukkan adonan ke dalam loyang 5) lalu dipanggan menggunakan oven dengan suhu 180-200 0 C selama 45 menit (Donald, 2013). Menurut Rafika (2012), pembuatan kue bolu yaitu pertama persiapan bahan yaitu tepung terigu, tepung kimpul, mentega, gula, telur, dan baking powder. Selanjutnya pengadukan telur, gula hingga mengembang dan berwarna kuning pucat. Memanaskan mentega hingga mencair, lalu mencampur tepung terigu, kimpul dan baking powder kedalam adonan diaduk hingga menyatu. Setelah adonan tercampur dengan rata, adonan dituangkan ke dalam cetakan. Kemudian proses pemanggangan dengan oven dengan suhu 170 C 180 C. Tabel 1. Daftar bahan pembuatan kue bolu subtitusi tepung kimpul Jumlah bahan kue bolu subtitusi tepung Bahan kimpul 0% 40% 60% 80% Tepung terigu 50g 30g 20g 10g Tepung kimpul 0g 20g 30g 40g Mentega 50g 50g 50g 50g Gula 40g 40g 40g 40g Telur 60g 60g 60g 60g Baking powder 5g 5g 5g 5g Sumber : Rafika (2012)

6 Tabel 2. Roti manis (SNI 01-3840-1995) No Kriteria uji Satuan Persyaratan 1 Keadaan : 1.1 Kenampakan - Normal tidak berjamur 1.2 Bau 1.3 Rasa - - Normal Normal 2 Air %b/b Maks. 40 3 Abu, (tak %b/b Maks. 1 termasuk garam) 4 Abu yang tidak %b/b Maks. 3,0 larut dalam asam 5 NaCl %b/b Maks. 2,5 6 Gula %b/b - 7 Lemak %b/b - 8 Serangga/ belatung - Tidak boleh ada 9 Bahan tambahan makanan 9.1 Pengawet 9.2 Pewarna 9.3 Pemanis buatan 9.4 Sakarin siklamat Negatif 10 Cemaran logam 10.1 Raksa (Hg) mg/kg Maks. 0,05 10.2 Timbal (Pb) mg/kg Maks. 1,0 10.3 Tembaga (Cu) mg/kg Maks. 10,0 10.4 Seng (Zn) mg/kg Maks. 40,0 11 Cemaran arsen mg/kg Maks. 0,5 (As) 12 Cemaran mikroba 12.1 Angka lempeng total koloni/g Maks. 10 6 12.2 E. coli APM/g < 3 12.3 Kapang koloni/g Maks. 104 Sumber : Anonim (1995)

7 Jenis tepung terigu dibedakan menjadi 3 macam yaitu bread flour merupakan tepung terigu yang mengandung kadar protein tinggi antara 11%-13%, all purpose flour yaitu tepung terigu yang mengandung kadar protein sedang sekitar 8%-10%, dan pastry flour mengandung protein sekitar 6%-8%. Tepung yang baik yaitu dengan kandungan 7%-9%. Pembuatan kue bolu, tepung terigu merupakan bahan yang membentuk susunan dan kerangka adonan kue bolu (Hamidah, 2009). B. Tepung Pisang Pisang (Musa spp.) merupakan tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia, karena sifat tanaman ini mudah tumbuh di daerah tropis. Tepung pisang adalah hasil penggilingan buah pisang kering. Pembuatan tepung pisang mudah dilakukan, dan biayanya tidak mahal. Pengolahan pisang menjadi tepung pisang mempunyai beberapa keunggulan yaitu daya simpan lebih lama, mudah diolah menjadi makanan, menjadi beberapa bentuk olahan kue. Pada dasarnya semua jenis pisang dapat diolah menjadi tepung pisang. Tepung pisang yang terbuat dari pisang kepok hasil berwarna putih (Palupi, 2012). Pembuatan tepung pisang dilakukan dengan memotong daging pisang dengan ketebalan 1 cm, dikeringkan dalam oven (temperatur 60-75 0 C) selama 6-8 jam kemudian dihaluskan dan diayak dengan ukuran mesh 80-100. Tahapan pembuatan tepung pisang disajikan pada Gambar 2.

8 Pisang Kepok Putih Menimbang Pisang Kepok Mengukus Pisang Mengupas kulit pisang, dan memotong daging pisang setebal 0,5cm Kulit Pisang Perendaman dengan asam sitrat selama 5 menit Perendaman dengan asam sitrat 0,5% selama 5 menit Pengeringan dengan oven suhu 70 0 C selama 2 jam air Penggilingan Pengayakan tepung dengan ayakan 60 mesh Tepung pisang Gambar 2. Pembuatan tepung pisang (Ariefa, 2006)

9 Pisang kepok dapat diolah menjadi tepung pisang. Pengolahan pisang kepok menjadi tepung pisang kepok untuk meningkatkan nilai guna, lebih mudah diolah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi, lebih mudah dicampur dengan tepung dan bahan lainnya, serta menambah umur simpan (Yuliandari, 2015). Berdasarkan Badan Standar Nasional syarat mutu tepung terigu dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. SNI tepung terigu Sumber : Anonim, 2011

10 Kandungan gizi yang terdapat pada tepung pisang dapat dilihat melalui Tabel 4. Tabel 4. Kandungan Gizi tepung pisang (per 100g) Kandungan Tepung pisang Kalori 340 Air Protein Lemak karbohidrat Serat Abu kalsium Fosfor Zat besi 11,2 13,5 g 3,8-4,1 g 0,9-1,0 g 79,6 g 3,2-4,5 g 3,1 g 30-39 g 93-94 g 2,6-2,7 g Sumber : Morton (1987) di dalam Lolodatu (2014) C. Pati Menurut Jacobs dan Delcour (1998) di dalam Herawaty (2010), pati adalah karbohidrat yang merupakan homopolimer glukosa dan ikatan a-glikosidik, yang terdiri atas amilosa dan amilopektin. Sifat pasta pati meliputi suhu awal gelatinisasi, suhu gelatinisasi maksimum, waktu dan viskositas maksimum. Sifat pasta pati atau tepung biasanya disebut dengan sifat amilograf pati atau tepung (Syafutri, 2015). Pati dapat diperoleh dari biji-bijian, umbi-umbian, sayuran, maupun buah-buahan. Sumber alami pati antara lain adalah jagung, labu, kentang, ubi jalar, pisang, beras, sagu, dan ubi kayu. Menurut Gaman (1994) di dalam Anindita (2016), proses gelatinisasi pati yang terjadi di dalam adonan, yaitu saat suspensi pati dalam air dipanaskan. Air yang terdapat pada adonan akan menembus lapisan luar granula, dan

11 mengakibatkan granula mengembang. Ketika ukuran granula pati mengembang, adonan menjadi kental. Pada suhu kira-kira 85 o C granula pati pecah dan terdispersi merata keseluruh air disekelilingnya. Pati dan air menjadi makin kental membentuk sol. Apabila perbandingan air dan pati cukup besar, akan mengakibatkan molekul pati membentuk jaringan yang mengurung molekul air dalamnya sehingga terbentuk gel. D. Natrium bikarbonat Zat aditif berperan sebagai bentuk modifikasi bahan-bahan yang secara alamiah ada dalam bahan makanan sebelumnya. Natrium bikarbonat merupakan komoditas kimia yang sekitar 75% produksi dunia adalah abu sintesis yang dibuat dari natrium klorida melalui proses Solvay atau proses yang sejenisnya, sisanya 25% di produksi dari natrium biokarbonat alami. Dalam dunia perdagangan, natrium karbonat banyak di manfaatkan untuk industri kaca, obat-obatan, bahan makanan, water treatment, deterjern, industri pulp, dan kertas (Hudi, 2009). Daya kembang kue terjadi karena proporsi natrium bikarbonat sebagai bahan pengembang sangat berpengaruh terhadap daya pengembangan (spread). Air yang terikat dalam gel pati akan berubah menjadi uap akibat meningkatnya suhu pemanggangan. Uap air akan mendesak jaringan sel untuk keluar sehingga terbentuk kantung udara, produk berongga dan mengalami pengembangan. Adonan tidak mengembang dengan baik akan menyebabkan produk menjadi keras (Pambudi, 2015).

12 E. Emulsifier Cake emulsifier adalah bahan tambahan untuk mengembangkan dan menstabilkan adonan cake. Bentuknya seperti jelly dan biasanya berwarna kuning. Penggunaan cake emulsifier pada adonan akan meningkatkan volume cake, mengawetkan, dan memungkinkan semua bahan diaduk sekaligus. Semua jenis cake emulsifier ini terbuat dari gula bit dari gula tebu yang diekstraksi (Anonim, 2015). Ovalet adalah salah satu jenis cake emulsifier yang digunakan sebagai penstabil adonan dengan menyatukan cairan dengan lemak, sehingga dapat membantu aerasi dan meningkatkan stabilisator adonan. Fungsi cake emulsifier dapat meningkatkan tekstur lebih halus, meningkatkan keempukan bolu, memperbaiki atau menambah volume dan mempanjang umur simpan (Faridah, 2009). Ovalet merupakan pelembut dan penstabil adonan agar adonan cake homogen dan tidak mudah turun saat dikocok serta adonan tercampur dengan baik. Komposisi kimia ovalet adalah mono dan digliserida. Bahan ovalet juga biasanya menggunakan asam lemak dari hewan atau tumbuhan. Daya kerja emulsifier mampu menurunkan tegangan permukaan yang dicirikan oleh bagian lipofilik (non-polar) dan hidrofilik (polar) yang terdapat pada struktur kimianya. Ukuran relatif bagian hidrofilik dan lipofilik zat pengemulsi menjadi faktor utama yang menentukan perilakunya dalam pengemulsian. Emulsifier yang lebih larut dalam minyak (nonpolar) menyebabkan terjadinya emulsi air dalam minyak (water/oil), contohnya pada mentega dan

13 margarin. Dosis pemakaian cake emulsifier 2-3% dari berat total adonan, campurkan pada telur, dan gula kemudian diaduk hingga homogen (Fitri, 2013). Menurut Edward (2015), mekanisme emulsifier terjadi pada saat tahap pengocokan telur memerangkap udara secara maksimal kemampuan untuk memberikan aerasi dan stabilitas gelembung gas yang diperlukan selama proses pembuihan adonan cake dan pada saat pemanggangan dapat memperkuat kemampuan pati untuk menerima gas CO2 menjadi lebih kuat dan volume kue menjadi lebih besar. Natrium bikarbonat melepaskan gas karbon dioksida ke dalam adonan. Emulsifier memerangkap gas CO2 sehingga ketika adonan matang gelembung terperangkap dan menyebabkan kue mengembang. F. Hipotesa Penambahan emulsifier pada pembuatan kue bolu dari tepung pisang kepok putih diduga akan berpengaruh terhadap sifat fisik dan tingkat kesukaan panelis kue bolu yang dihasilkan.