BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Perencanaan Tindakan BAB IV

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kategori Frekuensi Prosentase Tuntas 10 37,04% Tidak Tuntas 17 62,96% Total %

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.3

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SMP Dirgantara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang dugunakan dalam penelitian ini termasuk metode penelitian tindakan

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini adalah MIN Ilung yang beralamat di Jalan H. Damanhuri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN I SURAT KETERANGAN PENELITIAN

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini 35 orang siswa kelas VIII yang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 19

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kategori Frekuensi Persentase (%) 1. < 65 Tidak Tuntas 6 23, Tuntas 20 76,92 Jumlah

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VIII-A SMP Mathla ul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANYA. Sebelum melakukan tindakan dalam penelitian, peneliti melakukan observasi

1 < 60 Tidak Tuntas 9 56,25 %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai hasil penelitian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Sidorejo Lor 01 Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan Subjek Penelitian Kelas 5A sebanyak 30 siswa yang terdiri dari 20 siswa kaki- laki dan 10 siswa perempuan. Siswa kelas 5A ini prestasi belajarnya masih rendah dalam pembelajaran matematika. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti sebelum tindakan menunjukan hasil pembelajaran adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Ketuntasan Belajar Sebelum Tindakan Mata Pelajaran matematika Kelas 5A SDN Sidorejo Lor 01 Semester I Tahun Pelajaran 2012/ 2013 Nilai Frekwensi Persentase (%) Keterangan < 70 20 67 Tidak Tuntas 70 10 33 Tuntas Jumlah 30 100 KKM yang ditentukan di SD Negeri Sidorejo Lor 01 adalah 70. Tabel 4.1 menunjukan bahwa ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan adalah yang tuntas sebanyak 10 siswa dengan persentase 67% sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 20 siswa dengan persentase 67%. Dapat disimpulkan bahwa yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah terdiri dari beberapa faktor, yaitu faktor ekstern dan faktor intern. Salah satu faktor ekstern adalah bagaimana cara guru dalam menerapkan pembelajaran yang tepat tehadap siswa. Guru dalam penyampaian materi selama proses pembelajaran matematika masih bersifat abstrak sehingga kurang dipahami oleh siswa. Dari permasalahan tersebut peneliti melakukan penelitian tindakan kelas melalui model pembelajarn kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan memanfaatkan alat peraga tiga dimensi. 44

45 Persentase hasil belajar sebelum tindakan dapat dilihat pada gambar 4.1. 33% 67% Tidak Tuntas tuntas Gambar 4.1 Hasil Belajar Sebelum Tindakan 4.2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I Pada siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan rencana tindakan ini setelah diperoleh informasi pada tahap observasi maka dilakukan diskusi dengan guru kelas 5A sebagai kolaborator mengenai materi yang akan disajikan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numberd Heads Together (NHT) dengan memanfaatkan alat peraga tiga dimensi. Pada tahap siklus I pembelajaran dengan pokok bahasan sifat-sifat bangun ruang kubus, balok, limas segitiga, limas segiempat, limas segilima. 4.2.1. Pertemuan I 4.2.1.1 Perencanaan Pertemuan I dilaksanakan pada hari Selasa Tanggal 12 Maret 2013 dengan alokasi waktu 2 jam ( 2x 35 menit). Langkah-langkah yang akan dilaksanakan pada siklus I pertemuan I sebagai berikut: a. Menyusun alokasi waktu. Alokasi waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran adalah 2 x 35 menit.

46 b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan memanfaatkan alat peraga tiga dimensi. c. Menyiapkan alat peraga tiga dimensi d. Menyusun lembar diskusi dan lembar evaluasi yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. e. Menyusun lembar observasi yang akan dilaksanakan selama kegiatan berlangsung. 4.2.1.2 Pelaksanaan Tindakan Tindakan ini merupakan tindakan yang dilaksanakan setelah perencanaan yang berupa prosedur-prosedur yang harus dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung dari awal sampai Akhir Kegiatan PBM. Langkah-langkah pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan yaitu: a. Guru melakukan memberikan salam pembuka. b. Guru menyiapkan fisik dan psikis siswa sebelum PBM berlangsung. c. Guru melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. d. Guru menjelaskan pengertian bangun ruang. e. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together. f. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok setiap kelompok terdiri dari 6 siswa secara kolaboratif. g. Guru memberikan nomor 1-6 kepada setiap anggota kelompok. h. Guru membagi alat peraga tiga dimensi yang berbentuk kubus dan balok kepada setiap kelompok. i. Guru memberikan lembar diskusi yang akan di diskusikan bersama kelompoknya masing-masing. j. Guru memberikan arahan cara mengerjakan soal yang terdapat dilembar diskusi. k. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas kelompok.

47 l. Guru mengundi nomor kelompok yang ada didalam kotak dan mengambil satu undian dan guru membacakannya. m. Bagi siswa yang mendapatkan undian mempresentasikan hasil diskusi. n. Pengundian dilakukan beberapa kali dan di lakukan presentasi hasil diskusi oleh siswa dan di tanggapi oleh kelompok lain. o. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang mendapat undian. p. Siswa mempersentasikan hasil diskusi kelompok didepan kelas. q. Guru memberikan tanggapan hasil diskusi yang disampaikan di depan kelas oleh perwakilan kelompok. r. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. s. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. t. Guru bersama dengan siswa membuat rangkuman atau kesimpulan 4.2.1.3 Observasi a. Hasil observasi aktivitas guru Pada tahap ini dilakukan pengamatan mengenai keterlibatan guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung Kegiatan pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan data aktifitas pembelajaran data aktivitas guru. Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I pertemuan I, guru dalam mengajar kurang jelas dalam menyampaikan materi. Pada saat diskusi kelompok masih banyak terdapat siswa yang mengobrol sendiri dengan sebelahnya. Guru menunjuk salah satu nomor untuk menjawab pertanyaan siswa cenderung malu dan takut. Berdasarkan data hasil observasi pada siklus I pertemuan I dengan jumlah skor 127, hal ini menunjukan kemampuan guru dalam mengajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dengan memanfaatkan alat peraga tiga dimensi tergolong baik yaitu dengan nilai kualifikasi A. b. Hasil Observasi aktivitas siswa Hasil pengamatan aktivitas siswa selama pembelajaran siklus I pertemuan I, aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dengan memanfaatkan

48 alat peraga tiga dimensi kurang antusias. Siswa masih malu-malu atau kurang percaya diri untuk mengungkapkan pendapatnya. Kekompakan atau kerjasama antar kelompok belum terjalin dengan baik, siswa masih membutuhkan bimbingan dari guru karena mereka baru pertama kali mengikuti proses pembelajaran dengan metode Numbered Heads Together (NHT) masih diarahkan oleh guru yaitu ketika guru memberi pertanyaan pada siswa, langsung dijawab meskipun jawabannya masih belum tepat. Hasil observasi pada pertemuan I menjelaskan hasil aktivitas siswa memperoleh skor 89 hal ini menunjukan hasil aktivitas siswa tergolong baik dengan nilai kualifikasi A. 4.2.1.4 Refleksi pembelajaran koopertif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan memanfaatkan alat peraga tiga dimensi tetapi menerapannya masih belum sempurna terlihat guru masih kurang percaya diri dalam menerapkan model pembelajaran tersebut. Keikutsertaan siswa dalam mengikuti pembelajaran kurang antusias dan cenderung mengobrol dengan teman sebelahnya. 4.2.2 Pertemuan II 4.2.2.1 Perencanaan Pada siklus I pertemuan II dilaksanakan pada hari Sabtu Tanggal 16 Maret 2013 dengan alokasi waktu 2 jam ( 2x 35 menit). a. Menyiapkan alat peraga tiga dimensi b. Menyusun lembar diskusi dan lembar evaluasi yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. c. Menyusun lembar observasi yang akan dilaksanakan selama kegiatan berlangsung. 4.2.2.2 Pelaksanaan Pelaksanaan ini merupakan lanjutan dari pertemuan I. Langkah langkah yang dilaksanakan pada siklus I pertemuan II sebagai berikut: a. Guru melakukan memberikan salam pembuka.

49 b. Guru menyiapkan fisik dan psikis siswa sebelum PBM berlangsung. c. Guru mengajak mengingat pelajaran sebelumnya tentang sifat-sifat bangun ruang. d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. e. mengeksplor pengetahuan siswa mengenai sifat-sifat bangun ruang yang sudah dipelajari sebelumnya. f. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). g. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok setiap kelompok terdiri dari 5 siswa secara kolaboratif. h. Guru meminta siswa untuk bergabung dengan anggotanya masing-masing kemudian diberi nomor 1-6 setiap kelompok. i. Guru membagi alat peraga tiga dimensi yang berbentuk limas segitiga, limas segiempat, limas segilima kepada setiap kelompok. j. Guru memberikan lembar diskusi yang akan di diskusikan bersama kelompoknya masing-masing. k. Guru memberikan arahan cara mengerjakan soal yang terdapat dilembar diskusi. l. Guru memberi kesempatan siswa untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut dalam berdiskusi. m. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas kelompok. n. Guru mengundi nomor kelompok yang ada didalam kotak dan mengambil satu undian dan guru membacakannya. o. Bagi siswa yang mendapat undian mempresentasikan hasil diskusi. p. Pengundian dilakukan beberapa kali dan di lakukan presentasi hasil diskusi oleh siswa dan di tanggapi oleh kelompok lain. q. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang mendapat undian. r. Siswa mempersentasikan hasil diskusi kelompok didepan kelas. s. Guru memberikan tanggapan hasil diskusi yang disampaikan di depan kelas oleh perwakilan kelompok. t. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

50 u. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. v. Guru meluruskan kesalahan pemahaman, dan memberikan penguatan. w. Guru bersama dengan siswa membuat rangkuman atau kesimpulan x. Guru memberikan evaluasi 4.2.2.3 Observasi a. Hasil observasi aktivitas guru Pada pertemuan II kegiatan pembelajaran sudah berjalan dengan baik. Adanya ketertarikan siswa dalam mengikuti pembelajaran dan terjalin interaksi positif saat alat peraga tiga dimensi pembelajaran disajikan. Sebagian besar siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran, terbukti ketika guru menunjuk salah satu nomor untuk menjawab pertanyaan siswa sudah berani menjawab meskipun jawabannya kurang tepat. Berdasarkan data hasil observasi pada siklus I pertemuan II menunjukan skor hasil aktivitas guru meningkat yaitu dari 127 pada pertemuan I menjadi 130 pada pertemuan II. Hal tersebut menunjukan hasil aktivitas kemampuan guru dalam mengajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together (NHT) dengan memanfaatkan alat peraga tiga dimensi mengalami peningkatan dan tergolong baik yaitu dengan nilai kualifikasi A. b. Hasil observasi aktivitas siswa Berdasarkan pengamatan pada siklus I pertemuan II menunjukan aktivitas belajar siswa memperoleh skor 93, hal ini menunjukan aktivitas belajar siswa meningkat bila dibandingkan dengan pertemuan I. Hasil aktivitas belajar siswa tersebut perlu ditingkatkan lagi agar siswa benar-benar siap dalam menerima pelajaran matematika secara optimal. Dari hasil tersebut perolehan skor tergolong baik dengan kualifikasi A. c. Hasil belajar siswa Dalam tindakan ini dilakukan evaluasi hasil belajar untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa dalam menerima materi pembelajaran menggunakan

51 metode pembelajaran numbered heads together (NHT) dengan memanfaatkan alat peraga tiga dimensi. Hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini. Nilai Tabel 4.2 Ketuntasan Belajar Siklus I Frekwensi Persentase (%) Keterangan < 70 13 43 Tidak Tuntas 70 17 57 Tuntas Jumlah 30 100 KKM yang ditentukan di SD Negeri Sidorejo Lor 01 adalah 70. Dari tabel menunjukan bahwa ketuntasan belajar siswa pada siklus I adalah yang tuntas sebanyak 17 siswa dengan persentase 57% sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 13 siswa dengan persentase 43%. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa adalah meningkat dibandingkan dengan sebelum tindakan yaitu 67% siswa tidak tuntas dan 33% siswa tuntas. Persentase hasil belajar pada siklus I dapat dilihat pada gambar 4.2. 57% 43% Tidak Tuntas tuntas Gambar 4.2 Diagram Hasil Belajar Siklus I

52 4.2.2.4 Refleksi Berdasarkan analisis hasil tes pada siklus I terdapat 17 siswa yang tuntas belajar dengan persentase 57% dan 13 siswa masih belum tuntas dengan persentase 43%. Permasalahan hasil belajar siswa pada siklus I dikarenakan interaksi guru dengan siswa belum optimal dalam proses PBM. Siswa dalam mengikuti proses pembelajaran kurang antusias dan tidak mendengarkan penjelasan dan arahan dari guru dan siswa cenderung mengobrol dengan teman sebalahnya saat proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan kekurangankekurangan yang terjadi pada siklus I yang belum mencapai KKM yaitu 70 dan belum tercapainya indikator kinerja yang diharapkan yaitu 90%, maka akan dilakukan perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II agar hasil belajar siswa tercapai secara optimal. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus berikutnya antara lain dengan cara: 1. Membagi 6 kelompok yang terdiri dari setiap kelompok berjumlah 5 siswa 2. Memotivasi siswa dengan memberi pujian ketika siswa menjawab pertanyaan dengan benar. 3. Memberikan petunjuk pengisian lembar kerja dan tes evaluasi agar siswa lebih memahami cara mengerjakannya. 4. Memberi motivasi agar siswa tidak malu untuk menyampaikan hasil diskusi ketika maju kedepan. 4.3 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus II 4.3.1 Pertemuan I Pertemuan I dilaksanakan pada hari Senin 25 Maret 2013 dengan alokasi waktu 2 jam Pada tahap siklus II pembelajaran dengan pokok bahasan sifat-sifat bangun ruang prisma segitiga, prisma segiempat, prisma segilima, tabung, kerucut, bola. Langkah-langkah yang dilaksanakan dengan rincian sebagai berikut:

53 4.3.1.1 Perencanaan Perencanaan ini merupakan tindakan yang dilaksanakan setelah perbaikanperbaikan dari siklus I dan dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung dari awal sampai Akhir Kegiatan PBM. Tahap perencanaan ini adapun langkah peneliti yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan memanfaatkan alat peraga tiga dimensi. b. Menyusun alokasi waktu. Alokasi waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran adalah 2 x 35 menit c. Menyiapkan alat peraga tiga dimensi d. Menyusun lembar diskusi dan lembar evaluasi yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. e. Menyusun lembar observasi yang akan dilaksanakan selam kegiatan berlangsung. 4.3.1.2 Pelaksanaan Tindakan ini merupakan tindakan yang dilaksanakan setelah perencanaan yang berupa prosedur-prosedur yang harus dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung dari awal sampai Akhir Kegiatan PBM. Adapun tindakan ini langkah-langkah yang akan dilaksanaka yaitu: a. Guru melakukan memberikan salam pembuka. b. Guru menyiapkan fisik dan psikis siswa sebelum PBM berlangsung. c. Guru melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. d. Guru menjelaskan pengertian bangun ruang. e. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together (NHT). f. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok setiap kelompok terdiri dari 6 siswa secara kolaboratif.

54 g. Guru memberikan nomor 1-5 kepada setiap anggota kelompok. h. Guru membagi alat peraga tiga dimensi yang berbentuk kubus dan balok kepada setiap kelompok. i. Guru memberikan lembar diskusi yang akan di diskusikan bersama kelompoknya masing-masing. j. Guru memberikan arahan cara mengerjakan soal yang terdapat dilembar diskusi. k. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas kelompok. l. Guru mengundi nomor kelompok yang ada didalam kotak dan mengambil satu undian dan guru membacakannya. m. Bagi siswa yang mendapatkan undian mempresentasikan hasil diskusi. n. Pengundian dilakukan beberapa kali dan di lakukan presentasi hasil diskusi oleh siswa dan di tanggapi oleh kelompok lain. o. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang mendapat undian. p. Siswa mempersentasikan hasil diskusi kelompok didepan kelas. q. Guru memberikan tanggapan hasil diskusi yang disampaikan di depan kelas oleh perwakilan kelompok. r. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. s. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. t. Guru bersama dengan siswa membuat rangkuman atau kesimpulan. 4.3.1.3 Observasi a. Hasil Observasi Aktivitas Guru Pengamataan pada siklus II pertemuan II kegiatan pembelajaran sudah berjalan dengan baik. Hubungan antara guru dan siswa sudah sudah baik dalam mengkomunikasikan pembelajaran dan terlihat siswa sangat antusias. Pada siklus II pertemuan I menunjukan skor hasil aktivitas guru 130. Hal tersebut menunjukan hasil aktivitas kemampuan guru dalam mengajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan memanfaatkan alat peraga tiga dimensi tergolong baik yaitu dengan nilai kualifikasi A.

55 b. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Berdasarkan pengamatan pada siklus II pertemuan I menunjukan aktivitas belajar siswa memperoleh skor 96, hal ini menunjukan aktivitas belajar siswa sudah baik bila dibandingkan dengan siklus I. Dari hasil tersebut perolehan skor tergolong baik dengan kualifikasi A. c. Refleksi Berdasarkan hasil observasi pada siklus II pertemuan I guru sudah mampu menerapkan model pembelajaran koopertif tipe Numbered Heads Together dengan memanfaatkan alat peraga tiga dimensi. Pelaksanaan siklus II pertemuan I ini merupakan perbaikan-perbaikan pada siklus I. Selama pembelajaran berlangsung siswa sudah antusias dalam mengikuti PBM. 4.3.2 Pertemuan II Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu Tanggal 27 Maret 2013 dengan alokasi waktu 2 jam ( 2x 35 menit) adalah sebagai berikut: 4.3.2.1 Perencanaan Langkah-langkah yang dilaksanakan pada perencanaan adalah sebagai berikut: a. Menyiapkan alat peraga tiga dimensi b. Menyusun lembar diskusi dan lembar evaluasi yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. c. Menyusun lembar observasi yang dilaksanakan selama kegiatan berlangsung. 4.3.2.2 Pelaksanaan Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam pelaksanaan ini adalah sebagai berikut: a. Guru melakukan memberikan salam pembuka. b. Guru menyiapkan fisik dan psikis siswa sebelum PBM berlangsung.

56 c. Guru mengajak mengingat pelajaran sebelumnya tentang sifat-sifat bangun ruang. d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. e. mengeksplor pengetahuan siswa mengenai sifat-sifat bangun ruang yang sudah dipelajari sebelumnya. f. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). g. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok setiap kelompok terdiri dari 5 siswa secara kolaboratif. h. Guru meminta siswa untuk bergabung dengan anggotanya masingmasing kemudian diberi nomor 1-5 setiap kelompok. i. Guru membagi alat peraga tiga dimensi yang berbentuk limas segitiga, limas segiempat, limas segilima kepada setiap kelompok. j. Guru memberikan lembar diskusi yang akan di diskusikan bersama kelompoknya masing-masing. k. Guru memberikan arahan cara mengerjakan soal yang terdapat dilembar diskusi. l. Guru memberi kesempatan siswa untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut dalam berdiskusi. m. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas kelompok. n. Guru mengundi nomor kelompok yang ada didalam kotak dan mengambil satu undian dan guru membacakannya. o. Bagi siswa yang mendapat undian mempresentasikan hasil diskusi. p. Pengundian dilakukan beberapa kali dan di lakukan presentasi hasil diskusi oleh siswa dan di tanggapi oleh kelompok lain. q. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang mendapat undian. r. Siswa mempersentasikan hasil diskusi kelompok didepan kelas. s. Guru memberikan tanggapan hasil diskusi yang disampaikan di depan kelas oleh perwakilan kelompok. t. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

57 u. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. v. Guru meluruskan kesalahan pemahaman, dan memberikan penguatan. w. Guru bersama dengan siswa membuat rangkuman atau kesimpulan x. Guru memberikan evaluasi. 4.3.3 Observasi Pada tahap ini dilakukan observasi mengenai keterlibatan guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung Kegiatan pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan data aktifitas pembelajaran, baik, data pembelajaran guru maupun data pembelajaran siswa. Berdasarkan hasil pengamatan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dengan memanfaatkan alat peraga tiga dimensi adalah sebagai berikut: a. Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada siklus II pertemuan II kegiatan pembelajaran sudah berjalan dengan baik. Guru lebih lancar dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dengan memanfaatkan alat peraga tiga dimensi. Pada siklus II pertemuan II menunjukan skor hasil aktivitas guru 132. Hal tersebut menunjukan hasil aktivitas tergolong baik yaitu dengan nilai kualifikasi A. b. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Berdasarkan pengamatan pada siklus I pertemuan II menunjukan aktivitas belajar siswa memperoleh skor 96, hal ini menunjukan aktivitas belajar sudah baik. Dari hasil tersebut perolehan skor tergolong baik dengan kualifikasi A. c. Hasil Belajar Siswa Hasil belajar ini merupakan hasil evaluasi pada siklus II hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah.

58 Tabel 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II Nilai Frekwensi Persentase (%) Keterangan < 70 3 10 Tidak Tuntas 70 27 90 Tuntas Jumlah 30 100 hasil pembelajaran matematika pada siklus II menunjukan hasil belajar meningkat dibandingkan dengan siklus I terbukti bahwa dari 30 siswa terdapat 27 siswa hasil belajarnya diatas KKM yang sudah ditentukan yaitu 70, sedangkan 3 siswa belum tuntas dalam hasil belajarnya. Berdasarkan KKM yang ditentukan yaitu 70 dapat dilihat data hasil perolehan nilai pada siklus II dapat dilihat pada gambar 4.3 dibawah ini. 10% Tidak Tuntas tuntas 90% Gambar 4.3 Hasil Belajar Siklus II 4.3.4. Refleksi Berdasarkan analisis hasil tes pada siklus II terdapat 27 siswa yang tuntas belajar dengan persentase 90% mendapatkan nilai sesuai dengan KKM, dan 3 siswa masih belum tuntas belajar dengan persentase 10%.

59 Beberapa hal yang mengakibatkan 3 siswa tidak tuntas adalah: a. Siswa tersebut masih kurang memperhatikan ketika dijelaskan oleh guru b. Siswa tersebut suka mengganggu teman sebelahnya c. Siswa tersebut tidak aktif dalam kelompoknya d. Siswa tersebut kurang memahami soal Karena jumlah siswa yang tuntas belajar sudah mencapai indikator kinerja yang sudah ditargetkan oleh peneliti yaitu diatas 90% sehingga tidak perlu diadakan tindakan siklus berikutnya. 4.4. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SD Sidorejo Lor 01 kelas 5A mata pelajaran matematika sebelum tindakan menunjukan hasil belajarnya masih dibawah KKM yang ditentukan yaitu 70. Permasalahan tersebut diantaranya adalah guru dalam menerapkan metode pembelajaran matematika guru kurang menekankan keaktifan siswa dan guru masih cenderung mengarahkan siswa untuk menghafal. Dalam menyampaian materi selama proses pembelajaran masih bersifat abstrak sehingga hasil belajar dan tingkat pemahaman siswa dalam menerima materi masih rendah dan siswa kurang berani dalam menyampaikan pendapatnya. Terdapat siswa yang sering mengobrol dengan teman sebangkunya sehingga proses pembelajaran kurang kondusif. Melihat permasalahan tersebut peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). Pembelajaran ini lebih menekankan pembelajaran secara kerja kelompok dengan tujuan siswa dapat saling berinteraksi antara teman yang satu dengan teman yang lainnya dalam menyampaikan pendapatnya masing-masing. Data hasil perolehan nilai prasiklus, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.4

60 Tabel 4.4 Perbandingan Ketuntasan Belajar Prasiklus, Siklus I, Siklus II Prasiklus Siklus I Siklus II Ketuntasan Persentase Persentase Persentase Frek (%) Frek (%) Frek (%) Tidak Tuntas 20 67 13 43 3 10 Tuntas 10 33 17 57 27 90 Jumlah 30 100 30 100 30 100 Hasil observasi sebelum tindakan menunjukan hasil belajar siswa kelas VA SD Negeri Sidorejo Lor 01 pemahaman siswa masih rendah. Siswa yang mencapai KKM sebanyak 10 siswa dengan persentase 33% sedangkan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 20 siswa dengan persentase 67%. Sedangkan pada siklus I hasil belajar Siswa yang mencapai KKM sebanyak 17 siswa dengan persentase 57% sedangkan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 13 siswa dengan persentase 43%. Antara hasil belajar pra siklus dan siklus I mengalami kenaikan yang signifikan yaitu pra siklus yang tuntas dengan frekwensi sebanyak 10 siswa sedangkan Siklus II yang tuntas dengan frekwensi sebanyak 17 siswa. Selanjutnya pada siklus II menjelaskan hasil belajar siswa yang mencapai KKM 27 siswa dengan persentase 90% sedangkan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 3 siswa dengan persentase 10%. Dari data diatas dapat dilihat pada gambar 4.4 yang menunjukan diagram perbandingan ketuntasan belajar siswa antaara prasiklus, siklus I, siklus II.

61 30 27 Jumlah Siswa 25 20 15 10 20 10 13 17 Tidak Tuntas Tuntas 5 3 0 pra siklus siklus I siklus II Gambar 4.4 Diagram Perbandingan Ketuntasan Belajar Prasiklus, Siklus I, Siklus II Berdasarkan pada gambar 4.4 sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together sebanyak 20 siswa tidak tuntas. Setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada siklus I mengalami penurunan yaitu siswa yang tidak tuntas sebanyak 13 siswa. Kemudian dilanjut pada siklus II menunjukan siswa yang tidak tuntas menjadi 3 siswa. Sedangkan siswa yang tuntas pada prasiklus sebanyak 3 siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together pada siklus I sebanyak 17 siswa yang tuntas. Pada siklus II siswa yang tuntas sebanyak 27. Hal ini membuktikan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numberd Heads Together (NHT).