MEMBANGUN E-GOVERNMENT

dokumen-dokumen yang mirip
E-GOVERMENT. 7. Komputer dan Pemerintahan PTSI C. Definisi (Word Bank) :

Komputer Dan Pemerintahan. Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2013/2014

KOMPUTER DALAM PEMERINTAHAN

P5 Pemanfaatan Komputer Di Berbagai Bidang. A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Tugas e-learning 1 Komputer Masyarakat

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Teknik Elektro, Busono Soerowirdjo, Ph.D

E - Commerce. E-Commerce dalam Layanan Publik. M. Mulyana Mubarak 4/15/2015. sesi. Tujuan Pembelajaran.

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan

LAPORAN KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, teknologi informasi komunikasi (TIK) semakin lama

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Diploma Tiga Teknik Komputer, Muhammad Subali, ST, MT

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Teknik Mesin, Dr. Syahbudin

RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PEMBINAAN PETUGAS HUMAS DALAM MENYEBARLUASKAN INFORMASI KEPADA MASYARAKAT DI KABUPATEN KARAWANG

SISTEM INFORMASI. Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI

PERKEMBANGAN E-GOVERNMENT INDONESIA

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN

Berdasarkan dua aspek tersebut, maka jenis-jenis proyek e-government dapat dibagi menjadi tiga kelas utama, yaitu: Publish, Interact, dan Transact.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2006 Dekan Fakultas Sastra, Prof. Dr. Indiyah Imran. Renstra Fakultas Sastra Universitas Gunadarma

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Sistem Komputer, Dr.-Ing. Farid Thalib

PROPOSAL VPN SIMDA ONLINE

KOMPUTER DAN MASYARAKAT. Mia Fitriawati S.Kom

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Teknik Sipil, Andi Tenrisukki Tenriajeng, ST, MT

TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK (TNDE) Oleh : Dra. ANY INDRI HASTUTI, MM ASISTEN PEMERINTAHAN

Komputer & Pemerintah. E-Government

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2006 Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Bambang Wahyudi, SKom., MMSI

LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG I BAB

BLUE PRINT SISTEM APLIKASI E-GOVERNMENT

Konsep Sistem Informasi Manajemen

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Psikologi, Retnaningsih, SPsi., MPsi.

PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

BAB IV KURIKULUM PROGRAM STUDI

BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR4ATAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAN E-GOVERNMENT DI KABUPATEN MOJOKERTO

Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : Terima kasih!

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

STUDI HARMONISASI LOGISTIK INDONESIA Kuesioner Operasi ekspedisi muatan laut petikemas

Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan melakukan pinjaman;

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I P E N D A H U L U A N

Komentar dan Rekomendasi

E-GOVERNMENT. Definisi. E-Readiness 3/27/2012

NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT

BAB I PENDAHULUAN. pendayagunaan informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat.

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER

Menuju Akuntabilitas Publik dengan e-government Seminar ICT for Good Governance Paramadina Graduate School Universitas Paramadina 2011

BAB I PENDAHULUAN. Perhatian terhadap peningkatan transparansi di Indonesia mulai berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini, menunjukkan bahwa industri ini memiliki potensi yang menjanjikan. Hal ini dapat dilihat

KOMPETENSI PUSTAKAWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA YANG DIPERSYARATKAN MAMPU BERSAING DALAM MENGHADAPI MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN)

W.10 PEMANFAATAN PELAKU PARIWISATA DI PROPINSI NTB SEBAGAI SUMBER DAYA CYBER DEFENCE GUNA MENGHADAPI PERANG ASIMETRI

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih

SEKRETARIAT NASIONAL KETERBUKAAN PEMERINTAH (OPEN GOVERNMENT INDONESIA) & !

Notulensi Rapat Kerja Pencanangan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pemda Birawa Bidakara, 28 Mei 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

STANDART OPERASIONAL PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID

INSPEKTORAT. Laporan Keuangan. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2013

BAB II KAJIAN TEORI. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta

Pentingnya Teknologi Informasi Ada Di Lingkungan Perpustakaan

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Perbedaan referensi risiko dan lingkup kontrol

STUDI PENGEMBANGAN POTENSI PENDAPATAN ASLI DESA. Pembangunan desa sebagai bagian integral dari pembangunan nasional pada

PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM E-GOVERNMENT SERTA P E N T I N G N Y A K O M I T M E N.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan telah semakin luas.

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Amnesti Pajak materi lengkap diperoleh dari pajak.go.id

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfomansinya agar dapat unggul

Rencana Induk Pengembangan E Government Kabupaten Barito Kuala Salah satu tahapan dalam menyusun Rencana Induk Pengembangan E-

DUKUNGAN OJK ATAS PROGRAM INVESTASI DI LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

Penerimaan Peserta Didik Baru

Publikasi layanan publik Kepolisian menyangkut layanan pengurusan SIM, STNK/BPKB Surat Keterangan Catatan Kepolisian SKCK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Proses Komunikasi Dalam Pelayanan Samsat Drive Thru pada. Dispenda Wilayah Kota Bandung Soekarno Hatta

I. PENDAHULUAN. membuat masyarakat dapat ikut berpartisipasi aktif dalam mengontrol setiap

Apa yang seharusnya dilaporkan dengan menggunakan prosedur Angkat Bicara! ini?

RPSEP-11 KENDALA DAN STRATEGI PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu: Audit Subject, Audit Objective, Preaudit Planning, Audit Procedure &

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Perkembangan ekonomi global memberikan sinyal akan pentingnya

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Anggaran Berbasis Kinerja

Wonosobo, Juli 2014 Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonosobo. M. ZUHRI, S.Sos., M.Si

Good Governance. Etika Bisnis

SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMASI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan jaringan informasi berbasis teknologi. pemerintah pusat dan daerah secara terpadu telah menjadi prasyarat yang penting

I. PENDAHULUAN. Dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks dan tuntutan

Dalam menentukan harga setiap usaha mungkin memiliki strategi yang berbeda-beda. Namun

VISI MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT

Standar dan Manajemen Keamanan Komputer

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk mengurus apa yang dibutuhkan oleh

Kebijakan Privasi Loketagen.com. (Privasi Policy)

A. IDENTITAS B. DESKRIPSI MATAKULIAH C. TUJUAN MATAKULIAH

PEDOMAN PEMBIMBINGAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH ONLINE (KTI ONLINE) TAHUN 2010 BAB I PENDAHULUAN

Komentar dan Rekomendasi. 2. Cholis Abrori

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

WEBSITE SEBAGAI MEDIA PENYEBARLUASAN HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN. Gatot Gito Haryanto Pranata Humas Penyelia

DANA BANTUAN LANGSUNG - DBL

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013

Nomor : DL.202/408a/KDL/V/2015 Jakarta, 26 Mei 2015 Klasifikasi : Segera Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Informasi Beasiswa USAID

KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PROGRAM KERJA JURUSAN JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

Transkripsi:

1 MEMBANGUN E-GOVERNMENT 1. Pendahuluan Di era refrmasi ini, kebutuhan masyarakat akan transparansi pelayanan pemerintah sangatlah penting diperhatikan. Perkembangan teknlgi infrmasi menghasilkan titik cerah bagi masyarakat dalam memperleh infrmasi, selain itu juga membantu pemerintah dalam memperleh masukan dari masyarakat. Penggunaan teknlgi infrmasi ini membangun suatu sistem antara masyarakat dengan pemerintahan yang dikenal dengan sebutan e-gvernment. E-gvernment adalah suatu bentuk sistem baru yang mampu membantu pemerintah dalam hal transparansi infrmasi serta layanan masyarakat secara nline. Pengertian lainnya yaitu sebuah bentuk atau mdel sistem pemerintahan yang berlandaskan pada kekuatan teknlgi digital atau kmputer, yang berbasis teknlgi infrmasi. E-gvernment ditujukan untuk digunakan leh agen teknlgi pemerintah (seperti Wide Area Netwrk, internet, dan penggunaan kmputer di alat telekmunikasi). Untuk menerapkan e-gvernment, suatu institusi pemerintah dapat membuat sebuah situs (website) yang berisi infrmasi lengkap dan akurat mengenai institusi mereka, baik yang bersifat interaktif maupun pasif yang isinya harus dapat melayani seluruh lapisan masyarakat pengguna. Dengan e-gvernment diharapkan masyarakat dapat menyampaikan pendapatnya mengenai pemerintahan, dalam hal ini situs e-gvernment harus bersifat interaktif (minimal ada alamat e-mail yang secara teratur dibaca dan dibalas) agar masyarakat bisa menyampaikan usulan, teguran, atau hal lainnya mengenai institusi yang bersangkutan. Masyarakat juga bisa mengawasi jalannya institusi terkait dengan melihat berbagai kegiatan institusi tersebut. Pada intinya, E-gvernment adalah penggunaan teknlgi infrmasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pernerintah dan pihak-pihak yang lain.

2 Berikut ini adalah jenis jenis aplikasi yang penting yang menunjang kegiatan-kegiatan pemerintahan secara langsung baik yang bersifat perasinal maupun yang mengarah kepada terciptanya kebijakan-kebijakan dalam masalah kenegaraan, Aplikasi kepegawaian Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN) adalah badan yang mengadministrasikan seluruh data kepegawaian. Aplikasi penglahan datanya meliputi : kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, mutasi pegawai, penentuan masa pensiun. Aplikasi di pemerintahan daerah Aplikasi kmputer yang digunakan meliputi : bidang kependudukan (KTP), kepegawaian tingkat daerah, pajak-pajak daerah, perumahan dan lalu lintas. Surat tanda nmr kendaraan bermtr (STNK E-Gvernment memberikan banyak manfaat, di antaranya: 1. Memperbaiki kualitas pelayanan publik sebuah kinerja pemerintahan, terutama dalam hal efektivitas dan efisiensi berbagai bidang kehidupan bernegara. 2. Meningkatkan transparansi, kntrl serta akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan knsep Gd Gvernance dan clean gvernment 3. Mengurangi secara signifikan ttal biaya administrasi, relasi dan interaksi yang dikeluarkan pemerintah untuk aktivitas sehari-hari 4. Memberikan peluang pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru melalui interaksi dengan pihak-pihak yang berkepentingan. 5. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepa dan tepat menjawab berbagai permasalahan publik maupun glbal 6. Memberdayakan masyarakat sebagai mitra pemerintah dalam prses pengambilan kebijakan publik yang setara dan demkratis 7. Memperluas partisipasi publik dimana masyarakat dimungkinkan untuk terlibat aktif dalam pengambilan keputusan atau kebijakan pemerintah. 8. Memperbaiki prduktivitas dan efisiensi birkrasi serta meningkatkan pertumbuhan eknmi.

3 2. Mengapa ada E-Gvernment? Negara Indnesia telah mengalami perubahan kehidupan berbangsa dan bernegara secara mendasar, dari rezim Presiden Sehart, yang bersifat triter sampai terciptanya refrmasi yang bersifat demkratis, yang selalu dituntut leh para mahasiswa, dan penerapan tnmi daerah. Perubahan yang tengah terjadi ini menuntut terbentuknya pernerintahan yang bersih, transparan, dan mampu menjawab tuntutan masyarakat terhadap perubahan yang efektif. 3. Guna E-Gvernment 1) Bagi Pemerintah: Pembuatan surat-surat dan dkumen penting akan lebih mudah dan cepat. Pencatatan kmpetensi penduduk. Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien. Pelacakan data dan infrmasi seserang. 2) Bagi Masyarakat: Masyarakat akan mendapatkan pelayanan yang lebih baik dengan penyediaan infrmasi selama 24 jam Adanya keterbukaan antara pernerintah terhadap masyarakat, sehingga timbul kepercayaan terhadap pemerintah. Pernberdayaan masyarakat melalui infrmasi yang mudah diperleh. Adanya infrmasi tentang lwngan pekerjaan di perusahaan-perusahaan yang memberikan kemudahan bagi para pencari kerja. Masyarakat juga dapat memberikan infrmasi tentang pengaduan atau keluhan terhadap kndisi lingkungannya. Faktr Penentu Untuk Penerapan Knsep E-Gvernment 1. Infrastruktur Telekmunikasi Dalam pelaksanaan e-gvernment, salah satu unsur yang penting merupakan infrastruktur telekmunikasi. Peran infrastruktur telekmunikasi dalam penerapan e- Gvernment terutama dapat dirasakan dalam pelayanan publik. Pengembangan

4 infrastruktur dan basis data untuk kmunikasi memungkinkan akses langsung ke masyarakat luas. 2. Tingkat Knektivitas dan Penggunaan TI Penggunaan teknlgi infrmasi dan kmunikasi (Infrmatin and Cmmunicatin Technlgy / ICT) menjadi sangat penting dalam era glbalisasi sekarang ini, karena dapat menembus jarak yang jauh bahkan melampaui batas negara sekalipun. Seiring dengan hal tersebut, saat ini mulai tumbuh dengan apa yang disebut electrnic gvernment (e-gv) sebagai implementasi penggunaan teknlgi infrmasi dan kmunikasi dalam pemerintahan. 3. Kesiapan SDM Pengembangan aplikasi e-gvernment memerlukan pendanaan yang cukup besar sehingga diperlukan kesiapan dari sisi sumber daya manusia aparat pemerintahan dan kesiapan dari masyarakat. Pemerintah umumnya jarang yan memiliki SDM yang handal di bidang teknlgi infrmasi. SDM yang handal ini biasanya ada di lingkungan bisnis / industri. Kekurangan SDM ini menjadi salah satu penghambat hnplementasi dari e- gvernment, terutama di negara berkembang. 4. Ketersediaan Dana dan Anggaran Pengalkasian anggaran untuk pengembangan e-gvernment harus dilakukan secara hati-hati dan bertanggung jawab agar anggaran yang terbatas itu dapat dimanfaatkan secara efisiei dan dapat menghasilkan daya ungkit yang kuat bagi pembentukan tatapamng yang baik. Dengan demikian diperlukan siklus perencanaan, pengalkasian, pemanfaatan dan pengevaluasian anggaran pengembangan e-gvernment yang baik, sehingga pelaksanaan strategi untuk pencapaian tujuan strategis e-gvernment dapat berjalan secara efektif. 5. Perangkat Hukum Sebagai salah satu bidang baru dalam pemerintahan, e-gvemment masih miskin dalam hal perangkat hukum, baik pada tingkat nasinal maupun daerah. Hingga saat ini transaksi elektrnik belum memiliki landasan hukum yang pasti sehingga prses layanan publik melalui transaksi elektrnik sulit untuk diterapkan pada e-gvernment, padahal di sisi teknlgi dan kemampuan SDM, tidak sediki yang sudah mampu.

5 6. Perubahan Paradigma Teknlgi infrmasi khususnya web dan email hanyalah sebatas tls, namun yang terpenting dari e-gvernment adalah perubahan paradigma, dari Gvernment Centric menuju Custmer Centric sehingga layanan-layanan yang diberikan sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Demikian juga media akses (PC, Mbile Phne, PDA dll) ataupun tempat akses (Kantr, Kampus, Fasilitas Pemerintah, Warnet, Warintek, dll) yang dapat dijangkau leh semua lapisan masyarakat. 4. Pengembangan E-Gvernment Dengan adanya E-Gvernment, teknlgi infrmasi dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin penggunaannya dalam system manajemen maupun prses kerjanya. Pemanfaatan teknlgi infrmasi tersebut mencakup dari pengertian teknlgi infrmasi tersebut dan pemanfaatan dalam rangka meningkatkan kemudahan pelayanan masyarakat. 5. Hal-hal yang Perlu Diingat dalam Penerapan E-Gvernment: a. Kmitmen dan kesiapan dari pihak pemerintah daerah itu sendiri dalam membangun dan melaksanakan system E-Gvernment, serta membutuhkan dukungan dari pihak yang terkait. b. Tekad dan kemauan dari pihak Pemda beserta seluruh jajarannya untuk memperbaiki system administrasi (manual) yang ada saat ini. c. Keterbukaan dari pihak Pemda dan seluruh jajarannya untuk menerima dan mempelajari kemajuan teknlgi guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja di lingkungannya masing-masing. 6. Hambatan dalam Mengimplementasikan E-Gvernment a. Kultur berbagi belum ada. Kultur berbagi (sharing) infrmasi dan mempermudah urusan belum merasuk di Indnesia. b. Kultur mendkumentasi belum lazim. Yaitu kurangnya kebiasaan mendkumentasikan sesuatu. Padahal kemampuan mendkumentasikan ini menjadi bagian dari ISO 9000 dan juga menjadi bagian dari Standar Sftware Engineering.

6 c. Langkanya Sumber Daya Manusia yang handal. Pernerintah umumnya jarang yang memiliki SDM yang handal di bidang teknlgi infrmasi. SDM yang handal ini biasanya ada di lingkungan bisnis atau industri. d. Infrastruktur yang belum memadai dan mahal. Di beberapa daerah di Indnesia, masih belum tersedia saluran telepn atau bahkan aliran listrik dan pemerintah juga belum menyediakan pendanaan (budget) untuk keperluan ini. e. Tempat akses yang terbatas. Di Indnesia, hal ini dapat dilakukan di Kantr ps, Kantr Pernerintahan, atau tempat-tempat umum lainnya. Hubungan Dalam E-Gvernment G2C (Gvernment t Citizens) Pemerintah membangun dan menerapkan berbagai prtfli teknlgi infrmasi dengan tujuan utama untuk memperbaiki hubungan interaksi dengan masyarakat. Untuk mendekatkan pemerintah dengan rakyatnya melalui kanal-kanal akses yang beragam agar masyarakat dapat dengan mudah menjangkau pemerintahnya untuk pemenuhan berbagai pelayanan sehari-hari. G2B (Gvernment t Business) Salah satu tugas utama dari sebuah pemerintahan adalah membentuk sebuah lingkungan bisnis yang kndusif agar rda pereknmian sebuah negara dapat berjalan sebagaimana mestinya. G2G (Gvernment t Gvernment) Meningkatnya kebutuhan bagi Negara-negara untuk saling berkmunikasi secara lebih intens dari hari ke hari tidak hanya berkisar ada hal-hal yang berbau diplmasi semata, namun lebih jauh lagi untuk memperlancar kerjasama anta entiti-entiti negara

7 Membuat e-gvernment bukanlah suatu investasi yang murah untuk jangka pendek. Namun untuk jangka panjang sistem ini mampu meningkatkan efisiensi dan efektifitas suatu institusi pemerintah. Pembuatan situs e-gvernment harus melalui beberapa tahapan. Tahapan pertama adalah penelitian mengenai masalah yang hendak dipecahkan, kemudian segala infrmasi mengenai masalah tersebut dikumpulkan. Setelah infrmasi tersebut telah lengkap dan dapat dipastikan akurat, barulah dipertimbangkan kebijakan plitiknya, aturan-aturannya dan bagaimana nantinya masyarakat serta pemerintah menggunakan situs tersebut. Setelah segalanya lengkap, barulah dibuat situs e-gvernment. Pemerintah harus memperhatikan layanan mana yang dimaksimalkan dan layanan mana yang tidak perlu, dengan demikian, situs tersebut menjadi lebih efisien.