BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia industri yang semakin maju dan kompetitif, menuntut penyesuaian yang terus-menerus harus dilakukan oleh para pelaku bisnis, diantaranya yaitu membuat sistem kerja menjadi lebih baik. Pada dasarnya rancangan sistem kerja berawal dari sebuah analisis dalam skala mikro yang kemudian seiring berkembangnya teknologi serta terjadinya persaingan global di segala aspek, penilaian ergonomi yang bersifat mikro sulit untuk dijalankan dan bahkan banyak terjadi kegagalan dalam penyelesaian masalah tersebut. Mengoptimalkan desain sistem kerja salah satunya dapat menggunakan pendekatan macroergonomic (ergonomi makro). Menurut Henrik dan Kleiner (2002) Ergonomi makro adalah suatu pendekatan yang mempelajari bagaimana mengoptimalkan organisasi dan desain sistem kerja dengan mempertimbangkan variabel manusia, teknologi, dan lingkungan serta interaksi diantara variabel tersebut dan memastikan sistem kerja tersebut berjalan dengan harmonis. CV. Topaz Profile and Frame yang terletak di Jalan Tuntungan, Tanjung Anom No.508, Sembahe Baru-Pancur Batu, kabupaten Deli serdang, provinsi Sumatera Utara.. CV. Topaz Profile and Frame bergerak di bidang industri pembuatan profile dan bingkai foto dengan bahan baku berupa biji plastik melalui beberapa tahapan proses.
CV. Topaz Profile and Frame memiliki 5 stasiun kerja yaitu stasiun Blower (stasiun pengeringan biji plastik), mixing (stasiun pencampuran bahan), mintage (stasiun pecetakan), coating (stasiun pelapisan), dan cutting and packing (stasiun pemotongan dan pengepakan). Pada stasiun Blower, mesin yang digunakan berfungsi sebagai pengering biji plastik. Desain mesin blower ini mengharuskan operator bekerja mengangkat dan memasukkan biji plastik seberat 20kg yang akan di keringkan ke dalam mesin blower dengan menaiki tangga. Hal ini dapat mengakibatkan gejala sakit pada bagian tangan, pinggang dan kaki. Pada stasiun mixing, mesin yang digunakan berfungsi untuk mencampurkan bahan baku dan bahan tambahan. Pada stsiun ini operator bekerja memasukkan bahan baku dan bahan tambahan ke mesin mixing, kemudian setelah mesin selesai bekerja operator memasukkan biji plastik yang telah tercampur ke dalam karung menggunakan skop. Hal ini dapat mengakibatkan gejala sakit pada bagian leher, tangan, pinggang dan kaki. Pada stasiun mintage, mesin yang digunakan berfungsi untuk melakukan pencetakan profile. Desain mesin yang tinggi mengharuskan operator bekerja mengangkat dan memasukkan biji plastik yang telah di campurkan dengan bahan tambahan kedalam bak penampungan dengan menaiki tangga dan juga melakukan control pada mesin tersebut. Hal ini dapat mengakibatkan gejala sakit pada bagian tangan, pinggang dan kaki. Pada stasiun coating, mesin yang digunakan berfungsi untuk melapisi profile. Pada tahap ini operator hanya melakukan control pada mesin. Pada stasiun cutting and packing, CV. Topaz Profile and Frame menggunakan mesin teknologi modern yang bekerja secara otomatis. Mesin cutting berfungsi untuk memotong profile
sepanjang 3 meter dan menggunakan rak packing yang berfungsi sebagai tempat melakukan packing profile yang telah dipotong oleh mesin cutting. Desain mesin cutting yang tinggi mengharuskan operator yang bekerja duduk harus menggapai profile yang telah terpotong sambil memiringkan badan. Rak packing profile yang tinggi mengharuskan operator bekerja berdiri. Kondisi mesin dan rak seperti itu membuat operator bekerja duduk dan berdiri berulang-ulang selama melaksanakan tugasnya. Gejala umum yang dirasakan pekerja cutting and packing adalah nyeri pada kaki, leher, pinggang dan bahu. Lingkungan kerja terasa lembab, panas dan berdebu serta kurangnya sirkulasi udara pada bagian produksi membuat operator tidak nyaman bekerja. Menurut Mudji, dkk (2014) lingkungan kerja dari sisi fisik berpengaruh pada kesehatan dan berpengaruh secara tidak lagsung terhadap produktivitas dan keselamatan kerja. Dari kegiatan yang diuraikan di atas maka perlu dilakukan observasi dengan cara menyebarkan kuisioner standard nordic questionnaire (SNQ) ke seluruh stasiun kerja (dapat dilihat pada Lampiran 1 dan 2). Dari hasil SNQ diketahui keluhan pekerja banyak dirasakan oleh operator cutting and packing. Telah banyak penelitian yang dilakukan untuk merancang sistem kerja dengan metode Macroergonomic Analysis and Design (MEAD) seperti yang telah dilakukan oleh Alfia Rositaningrum 1 dengan menggunakan ergonomi makro untuk menganalisis permasalahan pada perusahaan Merpati Maintenance Facility. 1 Rositaningrum, Alfia. 2014. Analisa Implementasi Ergonomi Makro Terhadap Keuntungan Perusahaan (Studi Kasus : Merpati Maintenance Facility Juanda -Surabaya). ITS: Surabaya
Permasalahan yang terjadi adalah pihak perusahaan ingin menerapkan ergonomi makro pada perusahaan untuk mengetahui pengaruh keuntungan perusahaaan maintenance pesawat terbang dengan metode pendekatan sistem dinamik untuk membuat sistem kerja yang baik agar karyawan dapat bekerja dengan ergonomis, lingkungan kerja nyaman, serta kesejahteraan dan gaji yang tinggi. Hasil penelitian menujukkan bahwa perusahaan harus memperhatikan manusia sebagai karyawan untuk dapat bekerja dengan nyaman dan perusahaan sebagai stakeholder juga bisa mendapatkan keuntungan secara jangka panjang. Penelitian makro ergonomi dilakukan oleh Mohammad Taghipour 2 untuk menganalisis kondisi lingkungan dan organisasi pekerja di unit perakitan sebuah perusahaan otomotif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasil penelitian menujukkan bahwa perusahaan harus memperhatikan manusia sebagai karyawan untuk dapat bekerja dengan nyaman dan perusahaan sebagai stakeholder juga bisa mendapatkan keuntungan secara jangka panjang. Penelitian makro ergonomi juga dilakukan oleh Muhammad Choiru Zulfa 3 untuk menganalisis desain fasilitas kerja alat penekuk akrilik pada CV. Caesar Advertising dengan menggunakan pendekatan ergonomi makro. Permasalahkan yang terjadi adalah posisi kerja duduk di lantai karena belum adanya fasilitas meja kursi yang memadai dapat mengakibatkan keluhan pada beberapa bagian tubuh serta sistem kerja yang tidak 2 Taghipour, Mohammad. 2015. Analysing the Effects of Physical Conditions of the Workplace on Employee s Productivity (Including Case Study). Islamic Azad University: Iran 3 Zulfa, Muhammad Chairu. 2016. Desain Fasilitas Kerja Alat Penekuk Akrilik Menggunakan Metode Macroergonomic Analysis and Design (MEAD) pada CV. Caesar Advertising. UPN Veteran: Yogyakarta
ergonomis dapat mengakibatkan kelelahan pekerja yang dapat berdampak pada kualitas dan kuantitas produksi yang optimal sehingga target produksi tidak dapat tercapai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemecahan masalah pada bagian produksi akrilik CV. Caesar Advertising menggunakan metode MEAD diperoleh variansi yang digunakan untuk mendesain fasilitas penekuk akrilik. Variansi tersebut digunakan sebagai dasar perbaikan alat yang mengacu pada dimensi tubuh untuk mendapatkan alat yang ergonomis, kemudahan dalam penggunaan alat serta keamanan dalam menggunakan. Macroergonomic Analysis and Design (MEAD) merupakan suatu metode yang berkaitan dengan mendesain, menganalisis, dan mengevaluasi sistem kerja dalam organisasi sehingga menjadi efektif dan efisien. Agar CV. Topaz Profile and Frame ini dapat memiliki sistem kerja yang ergonomis dengan mengimplementasikan konsep ergonomi makro maka pada penelitian ini akan dilakukan studi penerapan Macroergonomic Analysis and Design (MEAD). 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan permasalahan adalah desain mesin dan lingkungan kerja yang panas dan berdebu mengakibatkan cara kerja dan kondisi operator tidak nyaman sehingga penerapan MEAD perlu dilakukan agar kondisi kerja menjadi lebih ergonomis.
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan rancangan fasilitas kerja untuk mengurangi keluhan operator mesin cutting and packing dengan metode Macro Ergonomic Analysis and Design (MEAD). Tujuan khusus dari penelitian ini adalah 1. Menganalisis permasalahan yang terjadi dengan menggunakan metode Macroergonomic Analysis and Design (MEAD). 2. Memberikan usulan perbaikan dengan pendekatan MEAD. 1.3.2. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat bagi mahasiswa Meningkatkan kompetensi mahasiswa mengobservasi, menganalisis dan evaluasi terhadap suatu permasalahan dengan menggunakan disiplin ilmu teknik industri di dalam perusahan. 2. Manfaat bagi perusahaan. Memberikan alternatif perbaikan guna meningkatkan daya saing perusahaan. 3. Bagi Departemen Teknik Industri USU Menjalin hubungan kerjasama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, USU.
1.4. Batasan Masalah dan Asumsi Batasan masalah yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1. Kuesioner yang disebarkan untuk melihat keluhan operator adalah Standard Nordic Questionnaire (SNQ). 2. Konsep merancang fasilitas kerja menggunakan prinsip antropometri. 3. Usulan rancangan perbaikan dilakukan tanpa mempertimbangkan biaya. Asumsi dalam penelitian yang dilakukan sebagai berikut : 1. Operator bekerja secara normal. 2. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berada pada kondisi baik dan sesuai standar. 3. Tidak terjadi perubahan kebijakan manajemen selama penelitian. 4. Alat ukur yang digunakan dalam kondisi baik dan sesuai dengan standar. 1.5. Sistematika Penulisan Laporan Laporan Tugas Akhir ini disusun dengan sistematika yang disajikan dalam bentuk bab, yaitu : Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari penelitian, perumusan permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian serta sistematika penulisan laporan penelitian. Bab II Gambaran Umum Perusahaan, berisi Sejarah Perusahaan, ruang lingkup bidang usaha, lokasi perusahaan, daerah pemasaran, struktur organisasi perusahaan, pembagian tugas dan tanggung jawab, jumlah tenaga kerja, jam kerja
karyawan, dan sistem pengupahan dan fasilitas lainnya, bahan yang digunakan, uraian proses produksi, mesin dan Peralatan, utilitas, dan safety and fire protection. Bab III Landasan Teori, berisi teori tentang ergonomi, metode Macro Ergonomic Analysis and Design (MEAD), Kuesioner SNQ, penilaian postur kerja dengan metode REBA, dan antropometri Bab IV Metodologi Penelitian, meguraikan tahap-tahap dalam penelitian yaitu lokasi dan waktu penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, kerangka berfikir, variabel penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, metode pengumpulan data, dan metode pengolahan data. Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, berisi pengumpulan data visi dan misi perusahaan, aktivitas kerja keseluruhan pembuatan profile and frame, penyebaran kuesioner SNQ, penilaian postur kerja, pengumpulan data antropometri yang kemudian dilakukan pengolahan data dengan Macroergonomic Aalysis and Design, mendefinisikan subsistem organisasi, mendeinisikan tipe alat kerja dan menetapkan tingkat kerja yang dibutuhkan, mendefinisikan tipe fsilitas kerja dan menetapkan tingkat kinerja yang dibutuhkan, mendefinisikan proses kerja dan analisis kerja, penumpulan data varians, membuat matriks variansi, menganalisis peran personel, mengalokasikan fungsi dan penggabungan desain, menganalisisi persepsi dan tanggungjawab stakeholder, mendesain ulang dan menggabungkan subsistem dan menerapkan, mengatasi dan meningkatkan kinerja.
Bab VI Analisis dan Pemecahan Masalah, berisi pembahasan dan analisis yang memuat hasil-hasil pengolahan data dan perbandingan objek penelitian sebelum dan sesudah dilakukan pemecahan masalah sesuai dengan metode yang dipilih. BAB VII Kesimpulan dan Saran, Berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis pemecahan masalah dan saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan.