BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
|
|
- Devi Indradjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 30 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1. Pengumpulan data Layout Lini Produksi Sekarang Gambar 4.1 Layout Assembly Line Gambar di atas menunjukkan denah lini produksi PT. Federal Karyatama yang terdiri dari enam stasiun kerja yang meliputi mesin round table, mesin filler, mesin hopper, mesin capper, mesin inductor, serta tempat pengepakan.
2 31 Berikut ini akan dijelaskan fungsi-fungsi mesin yang ada di lini produksi : Mesin round table berfungsi sebagai tempat botol-botol kosong yang diletakkan pada awal lini produksi. Botol-botol kosong tersebut berputar dan kemudian dengan cara manual diarahkan oleh operator masuk ke dalam conveyor yang menggerakkan botol menuju stasiun kerja selanjutnya sampai akhir lini produksi. Mesin filler berfungsi melakukan pengisian oli ke dalam botol kosong secara otomatis. Prinsip kerja mesin ini menggunakan alat-alat pneumatika dengan sensor komputer yang mengatur jumlah pengisian oli ke dalam botol. Mesin hopper berfungsi untuk menyalurkan tutup botol oli kepada botol yang telah terisi oli. Mesin inductor berfungsi untuk merekatkan alumunium foil yang terdapat pada tutup botol untuk melakukan penyegelan.
3 Layout Pada Stasiun Kerja Mesin Hopper Stasiun Kerja mesin Hopper terdiri dari dua bagian yaitu : - Mesin Hopper - Alat bantu berupa tangga yang terbuat dari besi yang digunakan operator dalam melakukan pekerjaan stasiun kerja ini. Gambar 4.2 Layout Mesin Hopper Gambar di atas menunjukkan layout mesin hopper pada saat ini. Terdapat tangga yang berfungsi sebagai alat bantu operator untuk memasukkan tutup botol ke mesin hopper. Tangga tersebut terbuat dari pelat besi yang terdiri dari tiga buah anak tangga.
4 33 Gambar 4.3 alat bantu tampak depan Gambar 4.4 alat bantu tampak samping Dari gambar diatas dapat diketahui ukuran stasiun kerja beserta alat Bantu yang digunakan untuk melakukan pekerjaan. Tinggi mesin hopper terhadap lantai adalah 2,3 meter. Sedangkan ukuran alat bantu yang digunakan operator berukuran panjang 82 cm, lebar 40 cm, dan tinggi 103 cm, dimana operator berdiri pada anak tangga ke tiga dengan ketinggian 85 cm terhadap lantai Posisi Kerja Operator Sekarang Pada saat mengoperasikan mesin Hopper operator berdiri pada anak tangga ketiga untuk menuangkan tutup botol ke dalam mesin Hopper seperti yang terlihat pada gambar 4.5.
5 34 Gambar 4.5 Posisi Operator Sekarang Gambar di atas menunjukkan posisi pekerja yang kurang ergonomis. Operator berdiri pada anak ke tiga dengan ketinggian 85 cm. Sedangkan tinggi mesin hopper adalah 2.3 meter terhadap lantai. Dengan demikian terdapat jarak 1.45 m antara anak tangga ke ketiga terhadap mesin hopper. Posisi ini kurang ergonomis bagi operator. Jika dilakukan dengan secara periodik, tentu ini akan menyebabkan ketidaknyaman pada operator. Disamping itu, keadaan lantai yang licin membuat operator memerlukan konsentrasi yang tinggi dalam melakukan mobilitas pada lini produksi. Untuk mengetahui bagian-bagian tubuh yang sering dikeluhkan oleh pada pekerja, maka dilakukan penelitian terhadap beberapa operator mesin hopper. Penelitian ini dilakukan dengan menyebar kuesioner Nordic Body Map, yaitu kuesioner yang berisi jawaban ya atau tidak yang diisi sebelum dan sesudah bekerja. Jawaban ini mengindikasikan ada atau tidaknya keluhan pada bagian-bagian tubuh pekerja serta bertujuan mengidentifikasikan bagian tubuh yang sering dikeluhkan akibat bekerja.
6 35 Pekerja yang diteliti adalah 8 orang pekerja dari stasiun kerja mesin hopper selama 1 minggu (6 hari kerja) yang terbagi dalam dua shift yakni 4 orang pada masingmasing shift Pengambilan data dengan kuisioner nordic body map Hasil pengolahan dengan kuesioner Nordic Body Map dapat dilihat pada tabel 4.9. Hasil dari kuesioner ini adalah persentase jumlah keluhan yang dialami pekerja selama hari pengamatan. Perhitungan nilai persentase untuk tiap-tiap bagian tubuh ini didapat dari : jumlah ya keseluruhan / (jumlah pekerja yang diamati x total hari pengamatan). Sebagai contoh, pada bagian leher (kode A) memiliki grand total ya sebesar 6. Persentase keluhan dari bagian leher didapat dari (6/(8 x 6)) x 100% = 6/48x 100% = 12.5 % 13%
7 36 Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Kuisioner Nordic Body Map No. Keluhan (lelah, nyeri, sakit) yang dialami total total total total total total total "ya" total "ya" "ya" "ya" "ya" "ya" "ya" "ya" grand pekerja1 (Agus) pekerja2 (Rahman) pekerja3 (Omar) pekerja4 Maman pekerja5 Llendra pekerja6 Indra pekerja7 Jjoko pekerja8 Syamsul total "ya" persentase A Keluhan pada leher % B Keluhan pada bahu kiri % C Keluhan pada bahu kanan % D Keluhan pada lengan atas bagian kiri % E Keluhan pada punggung % F Keluhan pada lengan atas bagian kanan % G Keluhan pada panggul % H Keluhan pada pantat % I Keluhan pada siku kiri % J Keluhan pada siku kanan % K Keluhan pada lengan bawah bagian kiri % L Keluhan pada lengan bawah bagian kanan % M Keluhan pada pergelangan tangan kiri % N Keluhan pada pergelangan tangan kanan % O Keluhan pada tangan bagian kiri % P Keluhan pada tangan bagian kanan % Q Keluhan pada paha kiri %
8 37 Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Kuisioner Nordic Body Map (Lanjutan) R S T U V W X Y Z Keluhan pada paha kanan % Keluhan pada lutut kiri % Keluhan pada lutut kanan % Keluhan pada betis kiri % Keluhan pada betis kanan % Keluhan pada pergelangan kaki kiri % Keluhan pada pergelangan kaki kanan % Keluhan pada kaki kiri % Keluhan pada kaki kanan % Sumber : Pengambilan Data Operator Di PT. Federal Karyatama Dari hasil kuisioner di atas didapatkan jumlah keluhan terbesar terdapat pada bagian tubuh E (Punggung) dengan 73%, disusul B (Bahu Kiri) dengan 31%, J (Siku Kanan) dengan 25%, dan E (Bahu Kanan) dengan 21%.
9 38 Grafik di bawah ini menunjukkan persentase keluhan dari hasil jawaban kuisioner Nordic body map. Banyaknya responden berjumlah delapan orang. Jumlah responden 80% 70% 73% 60% 50% persentase total 40% 30% 31% 25% Series1 20% 10% 0% 13% 21% 13% 17% 15% 2% 13% 19% 13% 4% 4% 4% 10% 0% 6% 2% 2% 0% 0% 0% 0% 0% 0% A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z bagian tubuh Gambar 4.6 Grafik Persentase Total Keluhan Nordic Body Map Operator Dari hasil kuisioner di atas didapatkan jumlah keluhan terbesar terdapat pada bagian tubuh E (Punggung) dengan 73%, disusul B (Bahu Kiri) dengan 31%, J (Siku Kanan) dengan 25%, dan E (Bahu Kanan) dengan 21%.. Langkah selanjutnya adalah melakukan simulasi posisi kerja operator menggunakan software mannequin pro pada gambar dibawah ini.
10 Pengukuran Momen Postur Tubuh dengan Program Mannequin Pro Penggunaan program ini yaitu untuk mengetahui berapa besar momen gaya bagian-bagian tubuh tertentu akibat beban postural. Dengan mengetahui momenmomen tersebut, bagian tubuh yang berpotensi menimbulkan ketidaknyamanan akibat postur dapat diidentifikasi. Postur simulasi tersebut dapat dilihat pada gambargambar berikut. Gambar 4.7 Simulasi posisi tubuh tampak samping menggunakan mannequin pro Gambar 4.8 Simulasi posisi tubuh tampak depan menggunakan mannequin pro
11 40 Setelah mensimulasikan posisi tubuh yang diinginkan, maka dilakukan perhitungan momen gaya yang terdapat pada bagian operator dengan menggunakan fasilitas yang terdapat pada mannequin pro. Gambar 4.9 hasil perhitungan momen gaya Dari hasil perhitungan dapat diketahui besar momen yang terdapat pada masing-masing bagian tubuh. Kepala memiliki besar momen sebesar 1,6 LbF.in. Leher memiliki momen sebesar 7,2 LbF.in. Bahu kiri memiliki momen sebesar 43,7 LbF.in. Siku kiri memiliki momen sebesar 8,6 LbF.in. Pergelangan tangan kiri memiliki momen sebesar 3 LbF.in. Bahu kanan memiliki momen sebesar 10,8 LbF.in. Siku kanan memiliki momen sebesar 15,7 LbF.in. Pergelangan tangan kanan memiliki momen sebesar 2,2 LbF.in. Punggung memiliki momen sebesar 136,1
12 41 LbF.in. Pinggang kiri memiliki momen tubuh sebesar 9,5 LbF.in. Lutut kiri memiliki momen tubuh sebesar 1,8 LbF.in. Pergelangan kaki kiri memiliki momen sebesar 1,8 LbF.in. Pinggang kanan memiliki momen tubuh sebesar 9,7 LbF.in. Lutut kanan memiliki momen tubuh sebesar 2,2 LbF.in. Pergelangan kaki kanan memiliki momen sebesar 2,9 LbF.in. Momen terbesar ternyata terdapat pada bagian punggung yaitu sebesar 136,1 LbF.in. Jika kita konversikan satuan momen ke dalam bentuk Newton meter (Nm), maka besar momen akan setara dengan Nm. (1 LbF.in = Nm) Peta Aliran Proses Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas. Semua kegiatan kerja yang dilakukan operator akan dipetakan untuk dianalisa jarak dan waktu yang ditempuh dalam melakukan pekerjaan pada stasiun kerja mesin hopper.
13 42 PETA ALIRAN PROSES PADA WS MESIN HOOPER Ringkasan Kegiatan Sekarang Usulan Operasi 2 Pemeriksaan 1 Transportasi 5 Menunggu Penyimpanan Beda Pekerjaan : Pengoperasian Mesin Hopper No. Peta : 01 Dipetakan oleh : Mahargian Maulidi sekarang usulan Tanggal di petakan :1 Juni 2007 Jarak Total 12m Uraian Kegiatan Lambang Analisa Catatan Analisa Mengambil satu karung yang berisi tutup botol Membuka karung yang berisi tutup botol Membawa dengan beban tutup botol menuju mesin hooper Menaiki tangga dengan beban Menuangkan karung kepada mesin Hopper Inspeksi Menuruni tangga tanpa beban Membawa karung kosong menuju tempat tutup botol 1m 4.5m 1m 1m 4.5m 3s 2s 5s 3s 4s 2s 3s 4s Gambar 4.10 Peta Aliran Proses
14 43 Peta aliran proses pada gambar 4.10 dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Operator mengambil karung yang berisi tutup botol yang terletak di samping mesin round table sejauh 1 meter. 2. Operator membuka karung yang berisi tutup botol untuk dituangkan ke mesin hopper. 3. Operator membawa karung seberat 5 kg menuju mesin hopper sejauh 4,5 meter. 4. Operator menaiki alat bantu berupa tangga setinggi +1 meter 5. Operator menuangkan karung yang berisi tutup botol ke dalam mesin hopper. 6. Operator melakukan inspeksi apakah tutup botol ada yang terjatuh atau tidak. 7. Operator menuruni alat bantu berupa tangga setinggi +1 meter 8. Operator mengembalikan karung yang sudah kosong menuju tempat semula. Hasil pemetaan aliran proses pada stasiun kerja mesin hopper menunjukkan dua kegiatan operasi, satu kegiatan pemeriksaan, dan lima kegiatan transportasi dengan jarak total yang ditempuh operator pada saat bekerja pada statiun kerja ini berjarak 12 m. Waktu yang dicatat dalam satu kali pengerjaan rata-rata sekitar 25 detik. Dari hasil pemetaan, kegiatan pada stasiun kerja ini didominasi oleh kegiatan transportasi.
15 Perbaikan dan Usulan Layout Usulan Pada Stasiun Kerja Mesin Hopper Gambar 4.11 Layout usulan Gambar di atas merupakan layout usulan pada stasiun kerja mesin hopper di mana alat bantu yang digunakan berupa alat otomatis untuk menaikkan tutup botol menuju mesin hopper. Ini memungkinkan operator untuk menghilangkan beberapa gerakan dalam melakukan pekerjaan. Untuk itu akan dibahas lebih lanjut dibawah ini.
16 Posisi Kerja Operator Usulan Dengan menggunakan software mannequin pro, posisi kerja usulan akan disimulasikan dan akan dilakukan perhitungan momen yang terdapat pada bagian tubuh. Gambar 4.12 posisi usulan operator Gambar di atas menunjukkan posisi usulan operator pada saat pengerjaan di stasiun kerja mesin hopper yang disimulasikan menggunakan mannequin pro. Posisi kedua lengan operator membentuk sudut terhadap tubuh, dengan punggung yang relatif lebih tegak dari posisi sebelumya. Setelah disimulasikan, maka akan dilakukan perhitungan momen yang bekerja pada tubuh dengan menggunakan fasilitas yang terdapat pada sofware mannequin pro sebagai berikut.
17 46 Gambar 4.13 hasil perhitungan momen gaya usulan Dari hasil perhitungan dapat diketahui besar momen yang terdapat pada masing-masing bagian tubuh. Kepala memiliki besar momen sebesar 1,9 LbF.in. Leher memiliki momen sebesar 12 LbF.in. Bahu kiri memiliki momen sebesar 16 LbF.in. Siku kiri memiliki momen sebesar 14,5 LbF.in. Pergelangan tangan kiri memiliki momen sebesar 3,6 LbF.in. Bahu kanan memiliki momen sebesar 16 LbF.in. Siku kanan memiliki momen sebesar 15,6 LbF.in. Pergelangan tangan kanan memiliki momen sebesar 2 LbF.in. Punggung memiliki momen sebesar 68,8 LbF.in. Pinggang kiri memiliki momen tubuh sebesar 9,5 LbF.in. Lutut kiri memiliki momen tubuh sebesar 1,8 LbF.in. Pergelangan kaki kiri memiliki momen sebesar 1,8 LbF.in. Pinggang kanan memiliki momen tubuh sebesar 9,7 LbF.in. Lutut kanan memiliki
18 47 momen tubuh sebesar 2,2 LbF.in. Pergelangan kaki kanan memiliki momen sebesar 2,9 LbF.in. Dari hasil perhitungan, momen yang terdapat pada punggung turun dari LbF.in menjadi 68.8 LbF.in Peta Aliran Proses Usulan Peta aliran proses usulan ini akan memetakan kegiatan kerja pada stasiun kerja mesin mesin hopper menggunakan alat bantu usulan. Dengan alat bantu usulan ini, dapat dimungkinkan untuk mengurangi gerakan-gerakan yang kurang efisien. Berikut adalah pemetaan kegiatan usulan pada stasiun kerja mesin hopper
19 48 PETA ALIRAN PROSES PADA WS MESIN HOOPER Ringkasan Kegiatan Sekarang Usulan Operasi 2 Pemeriksaan 1 Transportasi 3 Menunggu Penyimpanan Beda Pekerjaan : Pengoperasian Mesin Hopper No. Peta : 01 Dipetakan oleh : Mahargian Maulidi sekarang usulan Tanggal di petakan :20 Juni 2007 Jarak Total 6m Uraian Kegiatan Lambang JArak Jumlah Waktu Analisa Apa Dimana Kapan Siapa Bagaimana Catatan Analisa Apa Dimana Kapan Siapa Bagaimana Mengambil satu karung yang berisi tutup botol Membuka karung yang berisi tutup botol Membawa dengan beban tutup botol menuju mesin capraiser Menuangkan karung kepada mesin Hopper Inspeksi Membawa karung kosong menuju tempat tutup botol 1m 2.5m 2.5m 3s 2s 3s 3s 2s 3s Gambar 4.14 Peta Aliran Proses Usulan Peta aliran proses pada gambar 4.14 dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Operator mengambil karung yang berisi tutup botol yang terletak di samping mesin round table sejauh 1 meter. 2. Operator membuka karung yang berisi tutup botol untuk dituangkan ke mesin hopper.
20 49 3. Operator membawa karung seberat 5 kg menuju mesin hopper sejauh 2,5 meter. 4. Operator menuangkan karung yang berisi tutup botol ke dalam mesin hopper. 5. Operator melakukan inspeksi apakah tutup botol ada yang terjatuh atau tidak. 6. Operator mengembalikan karung yang sudah kosong menuju tempat semula sejauh 2.5 meter.
21 Alat Bantu Usulan Alat Bantu yang diusulkan merupakan suatu alat yang dapat mengalirkan tutup botol menuju mesin hopper secara otomatis. Alat ini terdiri dari 1. Motor listrik 2. Conveyor belt 3. Keranjang (tempat tutup botol dituangkan) 4. Pelat alumunium 5. Tiang penyangga Penggunaan data anthropometri dalam perancangan alat ini lebih difokuskan pada bagian keranjang. Ini disebabkan oleh tata kerja yang dilakukan oleh operator nantinya akan terfokus pada bagian alat bantu ini. Spesifikasi ukuran alat bantu usulan dibuat berdasarkan ukuran tubuh manusia agar memliki kondisi yang nyaman untuk bekerja. Data anthropometri yang digunakan untuk perancangan alat bantu usulan adalah data antrhropometri orang Indonesia, agar dapat mencakup populasi pekerja. Data antropometri dan persentil yang digunakan untuk dimensi alat bantu usulan dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.2. Data Anthropometri dan Persentil untuk Alat Bantu Usulan Data Anthropometri Fungsi Persentil Alasan persentil Tinggi siku berdiri Tinggi Keranjang 5% Sumber : Nurmianto, 1996 Pekerja yang pendek maupun tinggi dapat menggunakan meja
22 51 Tabel 4.3. Data Anthropometri untuk Alat Bantu Usulan Data Anthropometri Tinggi siku berdiri 5% Sumber : Nurmianto, 1996 x- bar 95% Persentil Dimensi (mm) % 932 Tabel 4.4. Data Anthropometri untuk Alat Bantu Usulan Data Anthropometri 5% x- bar 95% Persentil Dimensi (mm) Lebar Bahu % 382 Sumber : Nurmianto, 1996 Penentuan spesifikasi meja kerja adalah sebagai berikut : 1. Tinggi Keranjang Tinggi meja ditentukan oleh tinggi siku berdiri, persentil yang digunakan adalah 5% yaitu 932 mm. Menurut Nurmianto, tinggi meja kerja yang baik untuk posisi berdiri adalah 5 cm di bawah siku. Saya menganalogikan tinggi meja sebagai tinggi keranjang sehingga tinggi alat bantu untuk pengerjaan operator : 932 mm 50 mm = 882 ~ 880 mm. 2. Lebar Keranjang Persentil yang digunakan untuk menentukkan lebar keranjang adalah 5% yaitu 382mm. Untuk mempermudah pengukuran, maka lebar keranjang dibulatkan menjadi 400 mm.
23 52 Gambar 4.15 Alat Bantu Usulan Tampak Samping Gambar 4.16 Alat Bantu Usulan Tampak Isometric
24 53 Gambar Simulasi Postur Tubuh Stasiun Kerja Mesin Hopper Usulan Gambar diatas menunjukkan simulasi postur tubuh operator pada saat melakukan pekerjaan dengan alat bantu. Terlihat posisi tubuh operator lebih seimbang daripada sebelumnya. Alat bantu ini jelas meningkatkan keselamatan kerja bagi operator karena pada sebelumnya operator harus menaiki tangga untuk melakukan kerja pada WS ini. Sedangkan dengan alat bantu ini, operator cukup berjalan saja menuju keranjang tanpa harus menaiki tangga.
25 Analisa Perbandingan Momen Tubuh Pekerjaan Sekarang dengan Usulan Perbaikan Perbandingan nilai momen tubuh antara kondisi kerja sebelum perbaikan dengan kondisi perbaikan dapat dilihat pada tabel 4.4. berikut ini. Tabel 4.5. Perbandingan Momen Tubuh Sendi Momen sebelum Perbaikan Momen usulan Kepala Leher bahu kiri siku kiri pergelangan tangan kiri bahu kanan siku kanan pergelangan tangan kanan punggung Pinggang kiri lutut kiri pergelangan kaki kiri Pinggang kanan lutut kanan pergelangan kaki kanan
26 Momen kepala leher bahu kiri siku kiri pergelangan tangan kiri bahu kanan siku kanan pergelangan tangan kanan punggung pinggang kiri lutut kiri pergelangan kaki kiri pinggang kanan lutut kanan pergelangan kaki kanan bagian Tubuh 4.18 Gambar Grafik Perbandingan Momen Tubuh Momen tubuh terbesar terdapat pada bagian punggung terutama pada bagian Grafik menunjukkan terjadi penurunan yang signifikan dari momen tubuh bagian punggung dari 136,1 Lbf.in ke 68,8 Lbf.in (sekitar 49%) pada posisi berdiri. Jika kita konversikan ke dalam satuan newton meter (Nm), maka besar momen pada bagian punggung menjadi 7.77 Nm. Hal ini menunjukkan bahwa postur tubuh pada posisi usulan diperkirakan dapat mengurangi beban atau tekanan pada bagian punggung yaitu tempat ditemukannya keluhan terbesar pada pekerjaan.
27 Perbandingan Peta Aliran Proses Sebelum Dan Setelah perbaikan Setelah dibandingkan dengan peta proses sebelumnya, dapat diketahui bahwa terjadi pengurangan jenis kegiatan pada stasiun kerja mesin hopper dari total 8 kegiatan menjadi 6 kegiatan atau turun sekitar 25%. Jarak tempuh total operator turun 50% dari 12 meter menjadi 6 meter. Waktu total pengerjaan pada stasiun kerja mesin hopper turun sekitar 36 % dari rata-rata 25 detik menjadi 16 detik.
BAB 3. Metodologi Penelitian
24 BAB 3 Metodologi Penelitian Studi Pendahuluan Wawancara Singkat Observasi Lapangan Identifikasi Masalah: Adanya tata kerja yang bermasalah pada stasiun kerja mesin Hopper PT. Federal Karyatama. Pekerja
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 4.1 Analisis Postur Tubuh Dan Pengukuran Skor REBA Sebelum melakukan perancangan perbaikan fasilitas kerja terlebih dahulu menganalisa postur tubuh dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan industri-industri semakin pesat, baik industri manufaktur maupun jasa. Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja masih dominan dalam dunia
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN
Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor 1 2017 ISSN 1412-7350 PERANCANGAN ALAT ANGKUT TABUNG LPG 3 KG YANG ERGONOMIS (STUDI KASUS DI UD. X) Ronal Natalianto Purnomo, Julius Mulyono *, Hadi Santosa Jurusan
Lebih terperinciPERANCANGAN GERGAJI LOGAM DAN PETA KERJA UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN
PERANCANGAN GERGAJI LOGAM DAN PETA KERJA UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN Disusun oleh: Daryono (344169) Jurusan : Teknik Industri Fakultas : Teknologi Industri
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini terfokus pada lingkungan kerja saat ini dan data antropometri yang dibutuhkan untuk perancangan
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN RANCANGAN MEJA-KURSI SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA SISWA/I DI SDN MERUYUNG
USULAN PERBAIKAN RANCANGAN MEJA-KURSI SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA SISWA/I DI SDN MERUYUNG Nama : Dimas Triyadi Wahyu P NPM : 32410051 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Ir. Asep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cuci jet stream motor Al-Hidayah adalah suatu bidang jasa mencuci motor dengan menggunakan engine spray. Kelebihan dari cuci jet stream motor adalah bisa membersihkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan dunia modern, mesin, peralatan dan segala produk sudah dipasarkan kepada seluruh masyarakat agar mereka merasa lebih mudah dan diuntungkan. Pada awalnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Postur tubuh yang tidak seimbang dan berlangsung dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan stress pada bagian tubuh tertentu, yang biasa disebut dengan postural
Lebih terperinciANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK
ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK Nama : Dimas Harriadi Prabowo NPM : 32411114 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Hotniar Siringoringo,
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, OWAS & QEC Berdasarkan bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dilakukan analisis hasil pengolahan data terhadap pengukuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Postur kerja adalah sikap tubuh pekerja saat melaksanakan aktivitas kerja. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator yang kurang
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISA
138 BAB V HASIL DAN ANALISA 5.2. Hasil PT. Intan Pertiwi Industri merupakan perusahaan industri yang bergerak dalam pembuatan elektroda untuk pengelasan. Untuk menemukan permasalahan yang terdapat pada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan yang hendak diteliti, yang disusun berdasarkan latar belakang dan tujuan
Lebih terperinciPERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN
PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN Daryono Mahasiswa (S1) Jurusan Teknik Industri Universitas Gunadarma Scochuu_kuro@yahoo.co.id ABSTRAKSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah ergonomi berasal dari bahasa latin yaitu ergon (kerja) dan nomos (hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan
Lebih terperinciB A B III METODOLOGI PENELITIAN
B A B III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penulisan laporan ini, penulis membagi metodologi pemecahan masalah dalam beberapa tahap, yaitu : 1. Tahap Indentifikasi Masalah 2. Tahap Pengumpulan Data dan Pengolahan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk mendapatkan gambaran tentang langkah-langkah pendekatan yang dilakukan untuk memcahkan masalah dalam penelitian ini, maka dalam bab ini akan dijelaskan secara terperinci
Lebih terperinciPerancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las. Sulistiawan I BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las Sulistiawan I 1303010 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada bab ini akan diuraikan proses pengumpulan dan pengolahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri yang semakin pesat saat ini memunculkan berbagai jenis usaha. Semua kegiatan perindustrian tersebut tidak terlepas dari peran manusia, mesin dan
Lebih terperinciERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR
ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR Abstrak. Meja dan kursi adalah fasilitas sekolah yang berpengaruh terhadap postur tubuh siswa. Postur tubuh akan bekerja secara alami jika menggunakan
Lebih terperinciPERANCANGAN ULANG STASIUN KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN BIOMEKANIK PADA AKTIFITAS LOUNDRY DI PT X
PERANCANGAN ULANG STASIUN KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN BIOMEKANIK PADA AKTIFITAS LOUNDRY DI PT X I Wayan Sukania, Lamto Widodo, David Gunawan Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai model dan kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian mengenai desain perbaikan kursi untuk karyawan pada bagian kerja penyetelan dan pelapisan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini digambarkan dalam diagram alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Pustaka Studi Lapangan Identifikasi
Lebih terperinciMempelajari Proses Produksi Dan Postur Kerja Operator Pada Pemindahan Karung Pupuk Urea Bersubsidi Di PT Pupuk Kujang
Mempelajari Proses Produksi Dan Postur Kerja Operator Pada Pemindahan Karung Pupuk Urea Bersubsidi Di PT Pupuk Kujang Nama : Tehrizka Tambihan NPM : 37412336 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Rossi
Lebih terperinciASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.
ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X. ABSTRAK PT. X adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur pengolahan logam spesialis pembuatan cetakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas yang dilakukan oleh manusia pada dasarnya memberikan dampak yang positif dan negatif pada tubuh manusia. Salah satu bagian yang paling berdampak pada aktivitas
Lebih terperinciOleh: DWI APRILIYANI ( )
ANALISIS POSISI KERJA DAN TINGKAT KELELAHAN PADA PEKERJA PENGANGKATAN PRODUK JADI DI PT JAYA FOOD INDONESIA MENGGUNAKAN METODE NIOSH Oleh: DWI APRILIYANI (32412271) LATAR BELAKANG Pekerjaan fisik adalah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
14 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Ergonomi Kata Ergonomi berasal dari dua kata Latin yaitu ergon yang berarti kerja dan nomos yang berarti hukum alam. Ergonomi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini berisi analisis dan interpretasi hasil berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Analisis dan interpretasi hasil bertujuan untuk menjelaskan hasil dari
Lebih terperinciDisusun Oleh: Roni Kurniawan ( ) Pembimbing: Dr. Ina Siti Hasanah, ST., MT.
ANALISIS POSTUR KERJA MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESMENT PADA OPERATOR DALAM PEMBUATAN PEMBERSIH AIR LIMBAH DI PT. KAMIADA LESTARI INDONESIA Disusun Oleh: Roni Kurniawan (36411450) Pembimbing:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap produktivitas kerja manusia. Perancangan atau redesain
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Stasiun kerja merupakan salah satu komponen yang harus diperhatikan berkenaan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja. Kondisi kerja yang tidak memperhatikan kenyamanan,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITAN
BAB III METODOLOGI PENELITAN 3.1 Tahapan Penelitian Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan sistematis, maka perlu dibuat tahapan-tahapan dari penelitian itu sendiri. Adapun tahapan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan perhatian dari suatu industri. Hal tersebut merupakan input perusahaan yang penting karena tanpa adanya
Lebih terperinciSURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Yang bertanda tangan di bawah ini, saya : Nama : Umur/Tanggal Lahir : Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan Dengan ini menyatakan bersedia untuk menjadi responden penelitian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang. memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.1. Latar Belakang Masalah Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan adanya aktivitas manual yaitu
Lebih terperinciPERBAIKAN POSTUR KERJA PADA PROSES PENGIKIRAN WAJAN DI SP ALUMINIUM YOGYAKARTA
PERBAIKAN POSTUR KERJA PADA PROSES PENGIKIRAN WAJAN DI SP ALUMINIUM YOGYAKARTA Samuel Bobby Sanjoto *1), M.Chandra Dewi K 2) dan A. Teguh Siswantoro 3) 1,2,3) Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma
Lebih terperinciAnalisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe
Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe Farida Ariani 1), Ikhsan Siregar 2), Indah Rizkya Tarigan 3), dan Anizar 4) 1) Departemen Teknik Mesin, Fakultas
Lebih terperinci:Dr. Ir. Rakhma Oktavina, MT
USULAN PERBAIKAN RANCANGAN TROLI TANGAN PT SEIKI MITRA TECH BERDASARKAN PENDEKATAN ANTROPOMETRI MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK SOLID WORK Disusun Oleh: Nama : Ario Windarto NPM : 31410107 Jurusan Pembimbing
Lebih terperinciLampiran 1. Format Standard Nordic Quetionnaire
Lampiran 1. Format Standard Nordic Quetionnaire A. DATA RESPONDEN Nama : Usia : Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan Status Pernikahan : Berat Badan Tinggi Badan : kg : cm Tangan dominan : a. Kanan
Lebih terperinciPERANCANGAN TEMPAT PENCELUP UNTUK PROSES PEWARNAAN BENANG TENUN (STUDI KASUS : Di IKM Tenun Ikat MEDALI MAS )
PERANCANGAN TEMPAT PENCELUP UNTUK PROSES PEWARNAAN BENANG TENUN (STUDI KASUS : Di IKM Tenun Ikat MEDALI MAS ) Sri Rahayuningsih 1,*, Sanny Andjar Sari 2 1 Universitas Kadiri 2 Intitut Teknologi Nasional
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Penelitian merupakan serangkaian aktivitas merumuskan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menarik suatu kesimpulan dari suatu permasalahan yang dijadikan objek
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN LAMPIRAN 1. SURAT IJIN PENELITIAN LAMPIRAN 2. SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN LAMPIRAN 3 KUESIONER PENELITIAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PETANI PEMETIK KOPI DI DUSUN BANUA TAHUN 2015 Karakteristik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Masalah utama dalam aktivitas produksi ditinjau dari segi kegiatan / proses produksi adalah bergeraknya material dari satu proses ke proses produksi berikutnya. Untuk
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGAJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... xiii INTISARI... xiv ABSTRACT...
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN HASIL. semua proses kerja yang akan dijelaskan pada tabel dibawah ini.
BAB V ANALISA DAN HASIL 5.1 Hasil Pengolahan REBA Pada bab ini akan dilakukan analisa hasil dari pengolahan data terhadap pengukuran resiko kerja dengan menggunakan metode REBA dari semua proses kerja
Lebih terperinciANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS
ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS Dian Palupi Restuputri *1, Erry Septya Primadi 2, M. Lukman 3 1,2,3 Universitas Muhammadiyah Malang Kontak person:
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini berisi mengenai analisis dan interpretasi hasil berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Analisis dan interpretasi hasil bertujuan untuk menjelaskan
Lebih terperinciLampiran 1. A. Kuesioner Nordic Body Map Nama : Umur : Pendidikan terakhir : Masa kerja :...tahun
Lampiran 1 KUESIONER GAMBARAN KELUHAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA PANDAI BESI DITINJAU DARI SIKAP KERJA DAN ALAT PELINDUNG DIRI DI KUALA BEGUMIT KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN STANDARD NORDIC QUESTIONNAIRE I. IDENTITAS PRIBADI (Tulislah identitas saudara dan coret yang tidak perlu) 1. Nama :... 2. Umur/Tgl. Lahir :.../... 3. Stasiun Kerja :... 4. Status : Kawin/Belum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasa produksi (Eko Nurmianto, 2008). Fasilitas kerja yang dirancang tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aspek-aspek ergonomi dalam suatu proses rancang bangun fasilitas kerja adalah merupakan suatu faktor penting dalam menunjang peningkatan pelayanan jasa produksi (Eko
Lebih terperinciGambar 3. 1 Flowchart Penelitian
BAB III METOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Metodologi penelitian berkaitan dengan prosedur, alat, metode serta desain penelitian yang dipergunakan di dalam melaksanakan penelitian. Tahapan proses
Lebih terperinciDAFTAR ISI. vii. Unisba.Repository.ac.id
DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii AYAT AL-QURAN... iii PEDOMAN PENGGUNAAN TUGAS AKHIR... iv KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xv DAFTAR
Lebih terperinciPerkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Abstrak
Analisis Tingkat Risiko Cedera MSDs pada Pekerjaan Manual Material Handling dengan Metode REBA dan RULA pada Pekerjaan Area Produksi Butiran PT. Petrokimia Kayaku Reza Rashad Ardiliansyah 1*, Lukman Handoko
Lebih terperinciIdentifikasi keluhan biomekanik dan kebutuhan operator proses packing di PT X
Identifikasi keluhan biomekanik dan kebutuhan operator proses packing di PT X I Wayan Sukania, Lamto Widodo, Desica Natalia Program Studi Teknik Industri Universitas Tarumanagara Jakarta E-mail: iwayansukania@tarumanagara.ac.id,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Konsumsi per Kapita Seminggu pada Makanan Tahu dan Tempe Jenin Bahan Makanan
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang atas penelitian yang dilakukan, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan yang digunakan pada tugas akhir. 1.1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam beraktifitas membutuhkan suatu alat yang dirancang atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia dalam beraktifitas membutuhkan suatu alat yang dirancang atau didesain khusus untuk membantu pekerjaan manusia agar menjadi lebih mudah. Desain yang tepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nilai tambah bagi produk sehingga dapat dijual dengan harga kompetitif di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan produksi merupakan integrasi dari tenaga kerja, material, metode kerja, modal, mesin dan peralatan dalam suatu lingkungan untuk menghasilkan nilai
Lebih terperinciRancangan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Di Stasiun Penguapan Untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus Pada CV. Arba Jaya) Chandra S.
Rancangan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Di Stasiun Penguapan Untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus Pada CV. Arba Jaya) TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh
Lebih terperinciANALISIS PERBAIKAN BENTUK ROMPI PELINDUNG TUBUH PENGENDARA SEPEDA MOTOR
ANALISIS PERBAIKAN BENTUK ROMPI PELINDUNG TUBUH PENGENDARA SEPEDA MOTOR ABSTRAKSI Rinadi Mappunna Mahasiswa (S1) Jurusan Teknik Industri Universitas Gunadarma *Email : Rinaldi_aldimd@yahoo.com Perlindungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia industri saat ini sangat berkembang pesat di Indonesia. Akan tetapi kepedulian para pengusaha baik perusahaan besar maupun kecil terhadap
Lebih terperinciPERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI
PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI Silvi Ariyanti 1 1 Program Studi Teknik Industri Universitas Mercubuana Email: ariyantisilvi41@gmail.com ABSTRAK Pada industri
Lebih terperinciJURNAL SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri
JURNAL SKRIPSI MINIMASI TINGKAT KELUHAN OPERATOR PADA PENGGUNAAN FLOWRACK DENGAN MENGGUNAKAN DATA ANTROPOMETRI PADA BAGIAN PMC LOKAL R2 DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTORS PLANT CAKUNG Diajukan Sebagai Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan produksi tidak terlepas dari peran manusia, salah satu hal penting yang masih dilakukan pada industri kecil sampai menengah bahkan industri besar sekalipun.
Lebih terperinciUSULAN PERANCANGAN MATERIAL HANDLING YANG ERGONOMIS BAGI OPERATOR LOADING SAYURAN BUNCIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIONAL (STUDI KASUS DI PT. ABO FARM CIWIDEY) Mohammad Fadli Setiawan; 2 Rino Andias
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu Ukuran dan model dari kursi taman/teras yang lama. Data anthropometri tentang ukuran
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 1 Standard Nordic Questionnaire (SNQ) Nama Umur Jenis kelamin Tugas :.. :.. tahun : Pria / Wanita :.... Berilah tanda ( ) pada kolom yang tersedia berikut ini : NO JENIS KELUHAN 0 Sakit kaku di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan produksi merupakan interaksi dari tenaga kerja, metode kerja, fasilitas kerja dan lingkungan kerja untuk menghasilkan nilai tambah bagi produk. Peranan manusia
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah.
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori Penyelesaian masalah yang diteliti dalam penelitian ini memerlukan teoriteori atau tinjauan pustaka yang dapat mendukung pengolahan data. Beberapa teori tersebut
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Gambaran Kondisi Lapangan Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat usaha informal pejahitan pakaian di wilayah Depok, khususnya Kecamatan Sukmajaya. Jumlah tempat usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam aktifitas pergudangan terdapat kegiatan angkut mengangkut menggunakan alat berat berupa forklift electrical dengan menggunakan tenaga listrik berupa baterai,
Lebih terperinciPERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN
PERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ
USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ Tengku Fuad Maulana 1, Sugiharto 2, Anizar 2 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Review PT. Union Jaya Pratama PT Union Jaya Pratama merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan kasur busa. Hasil produksi dikelompokkan menjadi 3 jenis berdasarkan
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKA STASIUN KERJA MENCANTING DENGAN ANALISIS KELUHAN MUSKULOSCELETAL (Studi Kasus: Industri Batik Gress Tenan)
USULAN PERBAIKA STASIUN KERJA MENCANTING DENGAN ANALISIS KELUHAN MUSKULOSCELETAL (Studi Kasus: Industri Batik Gress Tenan) Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri
Lebih terperinciPERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI)
PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI) Sri Rahayuningsih 1,*, Sanny Andjar Sari 2 1 Universitas Kadiri, 2 Institut Teknologi Nasional Malang Kontak
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
36 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Data Meja Belajar Tabel 4.1 Data pengukuran meja Pengukuran Ukuran (cm) Tinggi meja 50 Panjang meja 90 Lebar meja 50 4.1.. Data Kursi Belajar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITAN
BAB III METODOLOGI PENELITAN 3.1 Tahapan Penelitian Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan sistematis, maka perlu dibuat tahapan-tahapan dari penelitian itu sendiri. Adapun tahapan dalam penelitian
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. Latar Belakang
Bab I Pendahuluan Latar Belakang Pada periode tahun 1808-1850 didirikan bengkel peralatan militer bernama Artilleriee Constructie Winkle (ACW) dan Pyrotekniesche Werkplaats (PW) yang berfungsi mengadakan
Lebih terperinciEvaluasi Postur Kerja Operator Pengangkatan Pada Distributor Minuman Kemasan ABSTRAK
Evaluasi Postur Kerja Operator Pengangkatan Pada Distributor Minuman Kemasan Ery Suhendri¹, Ade Sri Mariawati²,Ani Umiyati³ ¹ ² ³ Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa erysuhendri@yahoo.com¹,adesri77@gmail.com²,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disokong oleh beberapa kaki dan ada yang memiliki laci, sedangkan kursi adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meja merupakan salah satu fasilitas sekolah berupa permukaan datar yang disokong oleh beberapa kaki dan ada yang memiliki laci, sedangkan kursi adalah sebuah fasilitas
Lebih terperinciPenyebab Buncis Ditolak Eksportir
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang PT. ABOFARM merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pertanian yang terletak di Ciwidey, Jawa Barat. Berdasarkan data PT.ABOFARM selama satu tahun jumlah
Lebih terperinciPERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA
PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA Fadilatus Sukma Ika Noviarmi 1, Martina Kusuma Ningtiyas 1 1 Universitas Airlangga fadilasukma@gmail.com Abstrak Stasiun kerja dalam
Lebih terperinciPerbaikan Postur Kerja Dengan Menggunakan Metode RULA (Rapid Upper Limb Assesment) Di CV.XYZ
Perbaikan Postur Kerja Dengan Menggunakan Metode RULA (Rapid Upper Limb Assesment) Di CV.XYZ Tri Yanuar 1, Yayan Harry Yadi 2, Ade Sri Mariawati 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng
Lebih terperinciUSULAN PERANCANGAN FASILITAS KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESSMNET (REBA) DI PT Z
Jurnal Riset Industri Vol. 0 No., April 06, Hal. - USULAN PERANCANGAN FASILITAS KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESSMNET (REBA) DI PT Z THE PROPOSED DESIGN OF WORK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri pengolahan air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merk dagang. keselamatan dan kesehatan akan aman dari gangguan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. Guwatirta Sejahtera merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri pengolahan air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merk dagang UTRA. Dalam perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang permasalahan dari tugas akhir ini, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan permasalahan, dan sistematika penulisan dalam tugas akhir. 1.1 Latar
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERBAIKI POSTUR KERJA PADA AKTIVITAS PEMELITURAN DALAM PROSES FINISHING (Studi Kasus: Home Industry Waluyo Jati)
PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEMPERBAIKI POSTUR KERJA PADA AKTIVITAS PEMELITURAN DALAM PROSES FINISHING (Studi Kasus: Home Industry Waluyo Jati) Skripsi Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stasiun Kerja Bawahan. Stasiun Kerja Finishing. Gambar 1.1 Stasiun Kerja Pembuatan Sepatu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan produksi di bidang manufaktur maupun jasa sering dijumpai stasiun kerja yang tidak ergonomis dikarenakan tidak sesuainya antropometri pekerja dengan fasilitas
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Pada bab ini akan dibahas analisis dan interpretasi hasil yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan pengolahan data. Analisis dan interpretasi hasil bertujuan
Lebih terperinciPERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT
PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Erni Suparti 1), Rosleini Ria PZ 2) 1),2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciPerancangan Meja Kerja pada Bagian Pemeriksaan Surat Jalan Buah dan Penimbangan Tonase TBS (Tandan Buah Segar) di PT.Sahabat Mewah dan Makmur
Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-6502 Perancangan Meja Kerja pada Bagian Pemeriksaan Surat Jalan Buah dan Penimbangan Tonase TBS (Tandan Buah Segar) di PT.Sahabat Mewah dan Makmur 1 Isabella Nungki
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penggergajian adalah proses dimana seseorang merubah bentuk suatu material dari bentuk awal menjadi bentuk yang diinginkan. Dalam dunia perindustrian saat
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengambilan data dilakukan dengan cara melihat langsung pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja pada perusahaan yang diteliti. Data yang diambil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi sekarang ini telah berkembang dengan pesat. Hampir sebagian besar industri rumah tangga, kecil, menengah
Lebih terperinciGANGGUAN FISIK MAHASISW A SELAMA BEKERJA DENGAN KOMPUTER (STUDI KASUS : MAHASISW A GUNADARMA)
.~5."':!>.~~ Computer.BasedSystems GANGGUAN FISIK MAHASISW A SELAMA BEKERJA DENGAN KOMPUTER (STUDI KASUS : MAHASISW A GUNADARMA) Farry Firman H., Rina Prisilia Laboratorium Teknik Industri Menengah Jurusan
Lebih terperinciRANCANG ULANG WHEELBARROW YANG ERGONOMIS DAN EKONOMIS
PKMT-2-1-1 RANCANG ULANG WHEELBARROW YANG ERGONOMIS DAN EKONOMIS Mirta Widia, Mia Monasari, Vera Methalina Afma, Taufik Azali Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas, Padang ABSTRAK Perancangan wheelbarrow
Lebih terperinciDAFTAR ISI (LANJUTAN)
DAFTAR ISI (LANJUTAN) BAB HALAMAN 5.6.4. Uji Distribusi Normal dengan Kolmogorov-Smirnov Test... V-45 5.7. Penetapan Data Antropometri... V-48 5.7.1. Perancangan dengan Menggunakan Dimensi Tubuh yang Ekstrim...
Lebih terperinciTUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh Digo Andesa Putra NIM.
PERANCANGAN FASILITAS KERJA YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PADA INDUSTRI KECIL PENGELASAN (STUDI KASUS BENGKEL LAS UD. USAHA BARU) TUGAS SARJANA Diajukan untuk
Lebih terperinci