BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboraturium STIPAP-MEDAN dan Laboratorium Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan. Waktu pelaksanaan selama 4 bulan, dari bulan februari sampai dengan mei 2017. 3.2 Desain Penelitian 3.2.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah Faktorial 2 x 3 dengan ulangan 2x. Uraiannya sebagai berikut : 1. Tingkat Kematangan Buah Buah Mentah (M) Buah Matang (Mt) Buah Lewat Matang (Lm) 2. Pemanasan dengan temperature 100 o C, selama 0 Jam dan 24 Jam pada masing-masing tingkat kematangan buah. Sehingga : Jumlah Perlakuan 2 x 3 = 6 x Jumlah Ulangan = 2 x Jumlah sampel = 12 buah Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Rancangan Acak lengkap ( RAL ) Non Faktorial dengan dengan model RAL yang digunakan sebagai berikut : Yij = µ + Pi + єij 16
Keterangan : Yij : nilai pengamatan pada fraksi kematangan buah ke-i dan ulangan ke-j µ : nilai tengah rata-rata Pi : pengaruh fraksi Єij : efek galat ke-i fraksi kematangan pada kategori ke-j Selanjutnya, apabila diperoleh hasil yang berbeda nyata dan sangat nyata, maka uji dilanjutkan dengan uji beda rataan menggunakan uji LSD ( Last Significant Different ). 3.2.2 Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas Ketinggian Lahan 850 m dpl Tingkat Kematangan Buah Buah Mentah (M) Buah Matang (Mt) Buah Lewat Matang (Lm) Pemanasan dengan temperature 100 0 C selama : 0 Jam hingga 24 Jam 2.Variabel Tetap / Terikat Tokoferol Tokotrienol 3.3 Bahan Dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah kelapa sawit persilangan DxP Socfindo yang berasal dari Kebun Bah Birung Ulu milik PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) IV. Bahan kimia yang digunakan adalah Larutan n-heksana 96%, dan alat yang digunakan dalam penelitian adalah Pipet volume 0.5 Ml, Erlenmeyer 250 ml bertutup merk PYREX, Neraca analitik 250 gram merk OHAUS, Labu takar 10 Ml merk PYREX, Kertas saring Whatman No 1, Oven merk JOUAN dan Spektrofotometer UV-Vis merk Shimadzu seri 1700. 17
3.4 Tahapan Penelitian 3.4.1 Pemilihan Areal Penelitian Areal yang digunakan untuk penelitian ini adalah kebun bah birong ulu milik PTPN IV dengan keterangan : Jumlah pohon Nama blok Afdeling : 9 pohon : Blok i : III (tiga) Tahun tanam : 2005, tanaman menghasilkan 2008 Ketinggian Bah Birung : 1020 mdpl ( meter diatas permukaan laut) 3.4.2 Pemanenan Kelapa Sawit Buah kelapa sawit diambil berdasarkan sampel yang akan di uji yaitu buah mentah, buah matang dan buah lewat matang. Pemilihan pohon sawit sebagai ulangan untuk sumber buah dan minyak sawit mentah dilakukan melalui acak dalam 1 areal tanaman. Dan dipilih 3 pohon secara acak yang memiliki buah mentah, buah matang dan buah lewat matang. Buah sawit yang diambil sebnyak 60 kg/ persampel. Cara menentukan buah dengan kriteria buah mentah, buah matang dan buahn lewat matang adalah sebagai berikut terdapat pada tebel 3.1: 18
Tabel 3.1 Tingkat Kematangan Buah Segar FraksiBuah Persyaratan Sifat-sifat Fraksi Jumlah Brondolan Fraksi 00 (f-00) 0,0% Sangat mentah Tidak ada warna Fraksi 0 (f-0) Maks 3% Mentah 1-12,5% buah luar Fraksi 1 (f-1) Kurang matang 12,5-25% buah luar Fraksi 2 (f-2) 85% Matang 25-50% buah luar Fraksi 3 (f-3) Matang 50-75% buah luar Fraksi 4 (f-4) Maks 10% Lewat matang 75-100% buah luar Fraksi 5 (f-5) Maks 2% Terlalu matang Buah dalam membrondol Brondolan 9.5% Tandan kosong 0% Tangkai panjang Maks 2,5 cm (sumber: Naibaho, 1998) 3.4.3 Ekstraksi Minyak Sawit a. Tandan Buah Segar (TBS) yang dipanen sesuai dengan sample yang diinginkan yaitu buah mentah, buah matang dan buah lewat matang. TBS yang di ambil sebanyak 60 kg per sampel buah. b. Buah direbus dengan Autoclave suhu 120 o C Selama 90 menit dan diekstraksi dengan menggunakan hydraulic press c. Buah sawit yang telah direbus kemudian dipipil secara manual Daging buah sawit dipress dengan menggunakan hydrolic press manual untuk mengambil minyak nya d. Minyak yang telah didapat di sentrifugasi untuk memisahkan antara unsur non-minyak nya dan minyak, kemudian minyak disaring dengan kertas saring e. Minyak yang telah dsiaring kemudian dilakukan proses pengujian tokoferol dan tokotrienol nya 19
3.5 Pengamatan 3.5.1 Analisa Tokoferol Dan Tokotrienol Metode PPKS (Pusat Penelitian Kelapa Sawit) 1. Analisa tokoferol dan tokotrinol pada minyak CPO - Sampel berupa minyak CPO dari hasil sentirfugasi ditimbang sebanyak 2 gr dalam labu takar. - Kemudian sampel dilarutkan dengan larutan hexane hingga garis batas labu takar lalu dihomogenkan. - Dari labu takar 1 yang telah diberikan larutan hexane ambil dengan menggunakan pipet tetas sebanyak 1 ml kemudian masukan ke labu takar ke 2. Tambahkan metanol pa sampai garis batas labu takar, lalu kocok hingga homogen. - Centrifudge larutan pada labu takar 2 dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit. - Injek lapisan atas 3.5.2 Perhitungan Kandungan Tokoferol Dan Tokotrienol Dalam Minyak Sawit (Ppm) Kadar tokoferol dalam sampel dihitung berdasarkan persamaan kurva kalibrasi yang telah diperoleh. Y = a + bx Y = luas puncak X = konsetrasi tokoferol µg/ml (metode: PPKS). ppm vit-e (x) = ( area sample / slope ) X (vol. Labu / berat sample ) X pengenceran 20
3.6 Bagan Alur Penelitian Diagram Alir Pengolahan Tandan Bauah Segar (TBS) Skala llaboraorium sebagai berikut: TBS Pemanenan TBS tingkat Kematangan Pengangkutan TBS dari kebun ke pabrik Merebus Cacahan TBS menggunakan auto clave Memipil TBS yang selesai direbus secara manual TBS di ekstrraksi dengan Hydraulic Minyak yang didapat lalu dianalisa kandungan tokoferol dan tokotrienol nya di PPKS selesai 21
3.7 Jadwal Penelitian Jadwal enelitian dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 3.2 Jadwal Penelitian No Jenis Kegiatan Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Pengajuan judul dan Sempro 2 Pemilihan area penelitian 3 Ekstraksi Minyak sawit 4 Analisa di Laboratorium 5 Analisa Data 6 Penyusunan Laporan penelitian 7 Seminar Tugas Akhir 22