BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan produksi merupakan integrasi dari tenaga kerja, bahan baku,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator

BAB I PENDAHULUAN. solusi untuk menanggulangi kekurangan pakan ternak. Pelepah sawit selama ini

BAB I PENDAHULUAN. nilai tambah bagi produk sehingga dapat dijual dengan harga kompetitif di

BAB I PENDAHULUAN. pada pemanenan kelapa sawit umur dibawah 8 tahun dengan bentuk pisau. berbentuk kapak dengan tinggi pohon maksimal 3 meter.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam beraktifitas membutuhkan suatu alat yang dirancang atau

BAB I PENDAHULUAN. Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang. memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan

USULAN RANCANGAN PERBAIKAN METODE KERJA DAN ALAT BANTU PADA BAGIAN PENGISIAN BANTAL DI CV. WOLKEN

BAB I PENDAHULUAN. kerja, modal, mesin dan peralatan dalam suatu lingkungan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam beraktifitas membutuhkan suatu alat yang dirancang atau

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap produktivitas kerja manusia. Perancangan atau redesain

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagai syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Nur Ngaeni NIM :

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Pekerja yang melakukan kegiatan berulang-ulang dalam satu siklus sangat

BAB I PENDAHULUAN. baik, salah satunya adalah fasilitas kerja yang baik dan nyaman bagi karyawan,

Rancangan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Di Stasiun Penguapan Untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus Pada CV. Arba Jaya) Chandra S.

BAB I PENDAHULUAN. produksi, terutama perusahaan yang bersifat padat karya. Produktivitas tenaga kerja

BAB 3. Metodologi Penelitian

PERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN

DAFTAR ISI. vii. Unisba.Repository.ac.id

RANCANGAN ERGONOMIS FASILITAS KERJA DI STASIUN PENGEMASAN PADA PT. FLORINDO MAKMUR UNTUK MEREDUKSI MUSCULOSKELTAL DISORDERS (MSDs)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menghadapi persaingan pasar semakin tinggi, banyak hal-hal yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

PERANCANGAN FASILITAS KERJA DALAM PEMBUATAN DANDANG DI UD. KARYA DARMA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Industri garmen merupakan salah satu industri kerajinan. Industri ini,

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. proses produksi. Jika manusia bekerja dalam kondisi yang nyaman baik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pekerjaannya adalah keluhan musculoskeletal disorders(msds).

ANALISIS KELUHAN RASA SAKIT PEKERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE REBA DI STASIUN PENJEMURAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai salah satu bagian dari elemen sistem kerja yang dominan

Unisba.Repository.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan pembuatannya lebih mudah. Sedangkan kain ini tenun motif

ANALISIS PERANCANGAN ALAT BANTU KERJA OPERATOR ANGKUT DI STASIUN PEMANENAN PADA PT PERKEBUNAN X

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN Latar Belakang

USULAN RANCANGAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN DAUN PANDAN UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS DI CV XYZ

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. negara penghasil kelapa yang utama di dunia. Pada tahun 2000, luas areal

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR ABSTRAKSI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN

Perancangan Meja Kerja pada Bagian Pemeriksaan Surat Jalan Buah dan Penimbangan Tonase TBS (Tandan Buah Segar) di PT.Sahabat Mewah dan Makmur

BAB I PENDAHULUAN. protein nabati yang cukup tinggi. Tempe adalah makanan yang dibuat

SKRIPSI ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS (STUDI KASUS DI PT. MARTINA BERTO. TBK)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGAJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL...

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2015

repository.unisba.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. bisnis, diantaranya yaitu membuat sistem kerja menjadi lebih baik. Pada dasarnya

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan fisik yang merupakan hasil budi daya manusia (made-man). Hal ini. menaklukkan alam lingkungannya. Tujuan pokok manusia

Gambar I.1 Workstation aktual pengoperasian mesin CNC Router

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA ALAT PANEN KELAPA SAWIT PADA PEKERJA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III KEBUN RAMBUTAN SAID ALFANDRI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Tengah. Salah satu sentral kerajinan gerabah yang paling dikenal yaitu

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2015

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tipe masalah ergonomi yang sering dijumpai ditempat kerja

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR SUDUT TANGAN DAN KAKI MANUSIA. (Studi Kasus Laboratorium Teknik Industri-UMS)

ANALISIS POSTUR KERJA. DI (UD. Karya Abadi) Skripsi

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PERANCANGAN ALAT BANTU PENGAMBILAN SAMPEL PADA ROAD TANK PT PERTAMINA EP CEPU

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING DI SERANG-BANTEN

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2015

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK..

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara yang dilakukan perusahaan adalah dengan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. jasa produksi (Eko Nurmianto, 2008). Fasilitas kerja yang dirancang tidak

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKLETAL DI CV. KOMPAKI AMIN BJAYA TENGKU FUAD MAULANA

Gambar 3. 1 Flowchart Penelitian

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya bagi industri pembuatan canopy, tralis, pintu besi lipat,

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi kebutuhan siswa karena jika digunakan perabot kelas yang

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

Rancangan Fasilitas Kerja Ergonomis Pada Stasiun Pemarutan Tepung Tapioka

Bab I Pendahuluan. Latar Belakang

PERANCANGAN KERETA DORONG ALAT ANGKUT GALON AIR MINERAL SECARA ERGONOMIS DI UD.ENNY JAYA KRIAN-SIDOARJO SKRIPSI

PENGEMBANGAN PRODUK BERBASIS ANTHROPOMETRI

BAB I PENDAHULUAN. Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja masih dominan dalam

ANALISIS KONDISI KERJA OPERATOR PEMBUATAN KUALI UNTUK MERANCANG FASILITAS KERJA BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI TUGAS SARJANA

PERBAIKAN POSTUR KERJA PADA PROSES PENGIKIRAN WAJAN DI SP ALUMINIUM YOGYAKARTA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1.LatarBelakang Permasalahan Kegiatan produksi merupakan integrasi dari tenaga kerja, bahan baku, metode kerja, modal, mesin dan peralatan dalam suatu lingkungan untuk menghasilkan nilai tambah bagi produk sehingga dapat dijual dengan harga kompetitif di pasaran. Postur kerja adalah sikap tubuh pekerja saat melaksanakan aktivitas kerja. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumberpadaposisikerja operator yang kurang nyaman, peralatanataupunfasilitaskerja yang kurangmemadaisehinggamenimbulkanmetodekerja yang kurangbaik, efektifdanefisien.(tarwaka, dkk. 2004).Postur kerja yang tidak baik bila berlangsung terus menerus dapat menyebabkan keluhan pada bagian-bagian tubuh tertentu maupun menimbulkan penyakit. CV. Wolken adalah sebuah UKM yang bergerakdibidangproduksi bantal, sprei, bedcover, kasurlipat, danperlengkapantidurbayi.bahanbaku yang digunakanialahdacronkasardanhalus. produksiterdiridarielemenpencacahandacron, Proses menimbangdacron, memasukandacronkedalam sarungbantaldandijahitpadastasiunpenjahitan.padaproses produksiditemukanadanyaaktivitas pencacahan dacron dan aktivitas pengisian bantal yang perlu diperbaiki. Dacron yang dimasukan ke dalam mesin pencacah

berbentuk lembaran padat. Mesin pencacah berfungsi membuat dacron berukuran lebih kecil, sehingga dacron yang keluar dari mesin berupa dacron halus yang siap untuk diisikan ke dalam sarung bantal. Dacron yang keluar dari mesin pencacah langsung jatuh berserakan di lantai atau pun menempel di dinding area pencacahan. Tidak ada alat penampung atau alat pengumpul dacron tersebut pekerja mengumpulkan dacron yang berserakan tersebut menggunakan sapu. Aktivitaskerjayang berlangsungselama lebih kurang 7 jam kerja/hari dan berulang-ulang tanpadisadarikurangmemperhatikan faktor kenyamanan karena tidakadanyafasilitas kerja dan postur kerja yang baik.posturkerja pada proses pengisian bantal dilakukandengankondisi mengumpulkan dacron yang berserakan di lantai dan menempel di dinding serta pada saat memasukan dacron ke sarung bantal dengan posisi duduk di lantai dantangan menjangkau dacron tanpa alat bantu. Kondisiini menyebabkan gejala pada operator sehingga tubuh mengalami kesemutan pada kaki, pegal-pegal pada tangan, pinggang dancepatmerasalelahdisebabkan tidakadanyafasilitaskerja yang ergonomisdansikapkerja yang salahmenimbulkankeluhan rasa sakit dan berpengaruh pada hasil produktivitas kerja operator. Penelitian tentang postur kerja pernah dilakukan Risky Hidayat, (2013) di perkebunan sawit dan karet. Penelitian difokuskan pada permasalahan pengangkutan TBS (tandan buah segar) kelapa sawit menggunakan angkong. Proses kerja pengangkutan dilakukan secara tidak ergonomis yang berpotensi menimbulkan keluhan musculoskeletal (MSDs). Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dan pemecahan masalah antara lain SNQ, REBA, dan

pendekatan anthropometri. Hasil penelitian berupa rancangan fasilitas kerja yaitu alat pengangkut TBS yang disesuaikan dengan dimensi tubuh sehingga apabila diimplementasikan diharapkan dapat menghilangkan keluhan sakit yang dirasakan oleh pekerja. Penelitian sejenis pernah dilakukan Michael Hasibuan, (2014) di industri kecil yang bergerak di bidang pembuatan kerupuk putih. Kondisi yang terjadi pada stasiun penjemuran adalah fasilitas kerja yang tidak ergonomis dan postur tubuh pekerja yang statis. Pekerja mengalami keluhan rasa sakit pada beberapa bagian tubuhnya, karena sikap kerja dan fasilitas kerja yang tidak memadai. Metode REBA digunakan untuk menilai postur pada pekerja. Analisis dari lembar kerja REBA menunjukkan tingkat resiko tinggi yang dialami pekerja pada saat kegiatan produksi berlangsung di stasiun penjemuran. Hasil penelitian berupa rancangan fasilitas kerja yaitu meja dan kursi yang disesuaikan dengan dimensi tubuh sehingga apabila diimplementasikan diharapkan dapat menghilangkan keluhan sakit yang dirasakan oleh pekerja. Dari gambaran di atas perlu dilakukan evaluasi postur kerja operator danfasilitaskerja di CV. Wolken yang akan digunakan untuk mendapatkan metode kerja yang lebih ergonomis. 1.2. PerumusanMasalah Berdasarkanuraiandiatasmakarumusanmasalah yang dihadapiadalahadanyakeluhanmusculoskeletal operator sehinggaperluadanya perbaikan rancanganfasilitaskerjauntukmereduksikeluhantersebut.

1.3.TujuanPenelitian Tujuan umum penelitian adalah mendapatkan rancangan fasilitas kerja yang ergonomis pada bagian pengisian bantal. Tujuan khusus penelitian adalah: 1. Mengidentifikasi keluhan musculoskeletal yang dirasakan oleh operator pada saat bekerja. 2. Menganalisa postur kerja operator dengan metode REBA(Rapid Entire Body Assesment). 3. Mengukur dimensi tubuh (antropometri) sebagai dasar perancangan fasilitas kerja. 4. Merancang fasilitas kerja berupa alat bantu untuk mereduksi keluhan musculoskeletal operator dan mendapatkan metode kerja yang lebih ergonomis. 1.4.ManfaatPenelitian Manfaat daripenelitian yang dilakukanadalah: a. Penelitian ini bermanfaat bagi mahasiswa untuk memberikan pengalaman dalam menerapkan teori-teoridalam bidang Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja, khususnya dalam penilaian postur kerja dan perancangan fasilitas kerja berdasarkan dimensi dan prinsip antropometri yang telah didapat di perguruan tinggi ke dalam lingkungan industri secara nyata.

b. Menjadipertimbangan bagi perusahaan untuk menggunakan fasilitas kerja yang ergonomis dalam usaha untuk mereduksi keluhan muskoloskeletal. c. Mempererat kerjasama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. 1.5.BatasandanAsumsiMasalah Batasanmasalahdaripenelitianiniadalah: 1. Penelitianhanyadilakukan di stasiunpengisianbantaldanpencacahan. 2. Pengukuranhanyadilakukanpada operator yang bertugaspada pengisianbantal. 3. Metode yang digunakandalampenilaianposturkerjaadalahmetodereba (Rapid Entire Body Assesment). 4. Hasil perancangan fasilitas dilakukan tanpa mempertimbangkan faktor biaya yang dikeluarkan untuk implementasi usulan ergonomi yang diberikan. Asumsi yang digunakanpadapenelitianiniadalah: 1. Pekerja berada dalam kondisi sehat. 2. Operator tidakmengalamipergantianselamapenelitian. 3. Instrumen yang digunakandalampenelitianiniberadapadakondisibaikdansesuaistandar. 4. Prosedurkerjatidakmengalamiperubahanselamapenelitianberlangsung. 1.6.SistematikaPenulisanLaporan Sistematika yang digunakan dalam penulisan laporan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUANmenguraikan latar belakang permasalahan mengenai ketidaknyamanan operator pada stasiun pengisian bantal di CV. Wolken, rumusan permasalahan yang terjadi, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan, serta sistematika penulisan tugas akhir. BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAANG berisi mengenai sejarah perusahaan, kegiatan operasional perusahaan, visi misi perusahaan, struktur organisasi, deskripsi tugas dan tanggung jawab pekerja CV. Wolken. BAB IIILANDASAN TEORI menguraikan mengenai tinjauan pustaka sebagai landasan utama dalam melakukan analisa dan pembahasan penelitian yang berisi teori-teori Ergonomi, Postur Kerja, Nordic Body Map (SNQ), REBA (Rapid Entire Body Assesment), Beban Kerja dan Antropometri. BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATAberisi tentang pengumpulan data, yaitu data keluhan muscoluskeletal dengan menggunakan SNQ, data penilaian elemen gerakan kerja dengan menggunakan metode REBA dan dimensi antropometri. Sedangkan pengolahan data yang dilakukan adalah identifikasi keluhan muscoluskeletal dengan menggunakan SNQ, penentuan level tindakan postur kerja dengan metode REBA, dan perhitungan persentil data antropometri untuk merancang perbaikan fasilitas kerja. BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAHdiuraikan mengenai analisis SNQ, postur kerja, antropometri dan pembahasan rancangan alat bantu untuk mereduksi risiko muscoluskeletal.

BAB VIKESIMPULAN DAN SARANberisi rangkuman hasil yang didapat dari penelitian dan saran-saran yang dapat diberikan kepada pihak perusahaan.